TUGAS RESENSI NOVEL “ FILOSOFI KOPI ”
OLEH : 1. AYU AGUSTIN
(07)
2. EFFIANA CAHYA N.
(12)
3. INDRIANA NUR I.
(17)
4. INKA SANIA SALMA D.
(18)
5. M. TAUKHID
(24)
6. RAGIL WAHYU TRI L.
(29)
KELAS
: XI IPA – 1
SMA NEGERI NGORO TAHUN PELAJARAN 2015/2016
Resensi Novel – Filosofi Kopi
Judul
: Filosofi Kopi
Penulis
: Dewi “ Dee ” Lestari
Penerbit
: PT Bentang Pustaka, Sleman
Yogyakarta, 2012 Jumlah halaman
Sinopsis
: XIV + 142 halaman
:
Novel ini bercerita tentang 2 orang yang bernama Ben dan Jody. Ben merupakan barista yang handal dalam meramu kopi. Ia pun sudah keliling seluruh dunia untuk mencoba semua kopi yang ada di sana. Kemudian Ben dan Jody mendirikan sebuah kedai kopi yang diberi nama “ Filosofi Kopi temukan Diri Anda Di Sini.” Ben menberikan gambaran singkat mengenai filosofi kopi pada setiap ramuan kopi yang ia suguhkan pada pengunjung di kedainya tersebut. Oleh karena itu, kedai itu menjadi sangat ramai dan penuh pengunjung. Suatu hari ada seorang pria yang terlihat kaya yang menantang Ben untuk membuat sebuah ramuan kopi yang apabila diminum akan membuat kita menahan napas karena takjubnya, dan hanya bisa berkata : “ hidup ini sempurna.” Dan Ben berhasil membuatnya. Ramuan kopi itu diberi nama Ben’s Perfecto. Minuman itu menjadi icon pada kedai kopinya karena rasanya paling enak. Hingga seorang pria datang mencicipi kopi itu dan ia hanya mengatakan bahwa rasanya “ lumayan enak” dibanding kopi yang pernah ia cicipi di sebuah kedai yang lokasinya di Jawa Tengah.
Ben dan Jody yang penasaran langsung menuju ke lokasi tersebut. Kemudian mereka menemukan sebuah warung reyot yang ternaungi pepohonan besar dn halaman yang penuh tampi – tampi berisi biji kopi yang baru dipetik. Di sana mereka menemukan secangkir kopi Tiwus yang disuguhkan oleh pemilik warng itu, Pak Seno. Mereka meminum kopi itu tanpa berbicara sedikitpun. Kopi itu rasanya sempurna dan memiliki filosofi yang menarik. Ben yang merasa gagal kembali ke Jakarta dengan wajah putus asa. Untuk menghibur temannya, Jody kembali menemui pemilik warung di Jawa Tengah untuk membeli bubuk kopi dan sepulang dari sana, ia langsung menyguhkan kopi Tiwus kepada Ben bersama sebuah kartu yang bertuliskan “Kopi yang anda minum hari ini adalah kopi Tiwus, walau tak ada yang sempurna , hidup ini indah begini adanya.” Akhirnya Ben tersadar bahwa selama ini, ia mengambil jalan hidup yang salah dan ia pun tersadar bahwa hidup ini tidak ada yang sempurna. Dengan demikian Ben dan Jody melanjutkan perjuangan serta hobi Ben dengan membuka kembali kedai Filosofi Kopi.
Kekurangan
:
1. Kesannya monoton 2. Pemilihan katanya terlalu rumit butuh berfikir keras untuk memahaminya
Kelebihan
:
1. Layak dibaca semua kalangan. 2. Memberikan pesan moral yang baik. 3. Cocok untuk seseorang yang suka kenyamanan dan refleksi.