Kelompok Semangka 1. 4 Alasan orang menolak perubahan :
Parochial self-interest Beberapa orang lebih menyukai perubahan yang berdampak pada diri sendiri dibanding yang meningkatkan organisasi Contoh : menolak sebagian gaji yang akan dialokasikan untuk asuransi
Missunderstanding Beberapa orang kurang memiliki informasi yang lebih luas tentang perubahan Contoh : menolak penggunaan teknologi untuk laporan karna tidak bisa menggunakannya
Low tolerance to change Beberapa orang lebih memilih keamanan dan stabilitas dalam pekerjaanya Contoh : sudah nyaman dengan sistem yang sudah ada dan malas untuk berubah( misalnya harus input data lagi ke software jadi malas)
Differrent assessment of the situation Beberapa orang tidak menyetujui alasan suatu perubahan atau tidak mendukung proses Contoh : perbedaan pendapat. Misalnya ada yang tidak setuju perubahan teknologi karena costnya lebih banyak
2. IT Risk 1. Ketidakmampuan melanjutkan operasional karena bencana alam atau kecelakaan Contoh: Kebakaran yang merusak sumber IT di kantor pusat 2. Ketidakmampuan untuk melanjutkan operasional karena kesengajaan Contoh: Hacker menyerang website perusahaan. 3. Membocorkan data rahasia perusahaan seperti perencanaan produk dan jasa Contoh: manajer kehilangan laptop yang berisi data penting. 4. Membocorkan data pelanggan atau karyawan Contoh: Hacker mengakses dan mengunduh data konsumen beserta rekeningnya 5. Pelanggaran prosedur yang legal untuk mengontrol Contoh: Pengendalian sistem IT tidak memadai dalam memenuhi standar yang cocok untuk perusahaan dalam mengelola data keuangan. 6. Pelanggaran prinsip akuntansi Contoh: Satu orang melakukan dua proses aktivitas keuangan 7. Pelanggaran prosedur yang ditentukan organisasi dan/atau praktik akuntansi.
Contoh: memberi akses kepada orang yang tidak berwenang untuk menghitung inventory. 8. Kehilangan aset fisik IT Contoh: pencurian komputer dari fasilitas yang disediakan 9. Penggunaan sumber daya IT yang tidak tepat yang mengatasnamakan perusahan Contoh: menggunakan e-mail perusahaan untuk login ke sembarang website 10. Penggunaan sumber daya IT yang tidak tepat yang mengurangi produktivitas Contoh: karyawan membuang waktu kerja untuk hal yang tidak berkaitan dengan pekerjaannya.
3 . Fase dan tahapan perubahan model management 1.) Informasi > membuat orang sadar akan perubahan dan mengapa itu terjadi * contact > orang terlebih dahulu sadar bahwa perubahan akan terjadi * kesadaran > seseorang mempunyai dasar pengetahuan untuk berubah * mengerti > seseorang memahami sifat dan maksud perubahan dan bagaimana dia Akan terpengaruh. Contoh : Karena tehnologi telah berkembang dengan pesat maka orang mulai sadar akan perubahan tersebut dan mempelajari lebih dalam mengenai tehnologi tersebut. Jadi contoh nya : pemesanan makanan menggunakan tab sehingga tidak perlu mengantri lagi. 2. Mendidik --> orang-orang mengenali dampak perubahan pada mereka dan cara mereka bekerja ° persepsi yang positif-> orang mengembangkan posisi positif terhadap perubahan ° adopsi -> perubahan telah menyebabkan dampak positif pada organisasi ° institusionalisasi-> perubahan itu tahan lama dan telah secara resmi dimasukkan ke dalam prosedur operasi rutin organisasi Contoh : perubahan teknologi mempunyai dampak positif dan negatif maka perlunya edukasu kepada orang-orang yang menggunakan, seperti : aplikasi facebook yang seharusnya digunakan untuk komunikasi malah di salah gunakan untuk penipuan 3. Melakukan--> perubahan diterima sepenuhnya dan telah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari. Contoh : dengan adanya teknologi membuat kita lebih mudah dalan beraktivitas seharihari , seperti : orang dahulu menggunakan surat dalam berkomunikasi jarak jauh
sedangkan sekarang orang-orang menerima kemajuan teknologi dalam berkomunikasi seperti aplikasinWhatsapp, line, skype
4. IT dan Management Strategic Planning atau Perencanaan Strategi adalah proses yang membantu manager mengidentifikasikan hasil yang diinginkan dan memformulasikan rencana yang layak untung mencapai tujuan mereka dengan menggunakan sumber daya dan kemampuan yang tersedia. Sedangkan IT (Information Technology) adalah semua alat yang menangkapn, menyimpan, memproses, menukar dan menggunakan informasi. Seorang manager harus dapat mengemas dan menangkap kesempatan serta ancaman yang kompetitif. Hadirnya IT dapat membantu meng-improve kinerja dari manager dalam mengusung strategic planning yang akan digunakan dalam operasional perusahaan, seperti: membantu memperhitungkan peluang dan resiko yang mungkin terjadi. Selain itu dengan memanfaatkan IT, perusahaan dapat mempersiapkan rencana untuk jangka pendek, menentah, dan panjang yang memungkinkan perushaaan mencapai tujuan nya. Strategic Planning dan IT harus share vision yang dapat mengarahkan perusahaan dalam merekrut orang atau karyawan yang tepat dan berkompeten, memilih teknologi dan vendor yg tepat untuk explore dan berkembang, install sistem yang tepat, dan fokus kepada proyek yg dapat menggerakan perushanaan dekat ke visi nya dan bertemu misi nya.
5. Pentingnya Project Management Pengertian Project Management menurut PMBOK (Project Management Body of Knowledge) dalam buku Budi Santoso (2009:3) adalah aplikasi pengetahuan (knowledges), keterampilan (skills), alat (tools) dan teknik (techniques) dalam aktivitas-aktivitas proyek untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan proyek.
Ada 4 hal penting yang harus dipahami oleh seorang project manager ketika melaksanakan suatu proyek, yaitu cakupan proyek (project scope), waktu pelaksanaan proyek (project timeline), biaya proyek (project cost) dan kualitas dari proyek itu sendiri (project quality). Project Management sangat dibutuhkan dalam sebuah perusahaan. Setiap perusahaan tentunya mempunyai banyak kegiatan yang harus dilakukan, sehingga sangat membutuhkan perencanaan, pengalokasian dan pengelolaan yang baik agar pelaksanaan dari kegiatan tersebut dapat menghasilkan hasil yang paling maksimal. Dari banyaknya kegiatan yang akan dilakukan, perlu dilakukan pengurutan kegiatan yang
harus dilakukan terlebih dahulu dan tidak disesuaikan dengan lama waktu pengerjaan dan besarnya biaya yang dibutuhkan. Banyak hal yang harus dilakukan dalam Project Management. Mengurutkan kegiatan yang akan dilakukan, pengalokasian biaya untuk setiap kegiatan dan perhitungan lama waktu pengerjaan yang tentunya kelak akan mempengaruhi kualitas dari hasil kegiatan tersebut. Setelah melakukan perencanaan tersebut, juga tetap harus dilakukan pengawasan dan controllingv terhadap proses pelaksanaan kegiatan-kegiatan tersebut sehingga tidak mengganggu kegiatan lainnya. Profesi sebagai seorang Project Manager mempunyai peran yang sangat penting dalam sebuah perusahaan. Tapi juga perlu keahlian khusus dan ilmu yang dalam terkait dengan Project Management. Dampak dari perkembangan teknologi saat ini juga mendukung pekerjaan sebagai Project Manager, dimana terdapat banyak program pendukung dalam perencanaan dan pengalokasian kegiatan yang akan dilakukan. Namun, tetap memerlukan pengetahuan yang baik mengenai Project Management dalam menganalisa dan mempertimbangkan kegiatan yang menjadi prioritas perusahaan sehingga dapat dengan tepat mengalokasikan biaya dan waktu pengerjaan dan juga mengukur standar dari tingkat kualitas yang diharapkan atas hasil dari kegiatan tersebut.Dan sangat penting untuk mengimplementasikan IT dalam hal ini agar pekerjaan lebih sistematis dan efektif.
6. Contoh-contoh proyek sistem informasi
Proyek sistem informasi untuk mendukung pelaksanaan pemilu Proyek pembangunan infrastruktur E-Government di Jawa Tengah Proyek pengembangan sistem CRM (Customer Relationship Management) pada di PT Garuda. Proyek pembangunan sistem E-business pada PT. Global Jaya. Proyek pembangunan jaringan komputer kantor pusat dan cabang pada PT. Jaya Angkasa. Proyek penjualan elektronik (E-Commerce)
7. Management Proyek Manajemen proyek adalah yaitu suatu metode pengelolaan yang dikembangkan secara ilmiah dan intensif sejak pertengahan abad ke-20 untuk menghadapi kegiatan khusus yang berbentuk proyek. Hal ini merupakan usaha agar tujuan kegiatan dapat tercapai secara efisien dan efektif. Efektif dalam hal ini adalah di mana hasil penggunaan sumber daya dan kegiatan sesuai dengan sasarannya yang meliputi kualitas, biaya, waktu, dan lain-lainnya. Sedangkan efisien diartikan penggunaan sumber daya dan pemilihan sub-kegiatan secara tepat yang meliputi jumlah, jenis, saat penggunaan sumber lain dan lain-lain. Oleh sebab itu, manajemen proyek pada suatu proyek konstruksi merupakan suatu hal yang tidak dapat diabaikan begitu saja. Karena tanpa hal ini, konstruksi akan sulit berjalan sesuai dengan harapan baik berupa biaya, waktu maupun kualitas.
Tujuan Manajemen Proyek Mengelola Risiko Keberhasilan pelaksanaan proyek tak lepas dari ’trial and error’ selama menjalani prosesnya. Reisiko bisa saja mengganggu keberlangsungan suatu proyek, namun bukan berarti tidak bisa dikelola. Dengan melakukan manajemen proyek, Anda dapat mengatasi risiko yang mungkin terjadi. Memaksimalkan Potensi Tim Kualitas sumber daya manusia turut mengambil peran penting dalam melaksanakan proyek. Manajemen proyek menggerakkan setiap individu agar dapat memainkan perannya dengan maksimal, mampu membuat perencanaan yang baik serta memiliki kemampuan dalam mengelola proyek. Menciptakan Perencanaan yang Tepat Manajemen proyek mengarahkan pada perencanaan yang tepat mencakup seluruh proses awal hingga akhir dengan memaksimalkan kualitas dan kapabilitas. Memanfaatkan Peluang Manajemen proyek sangat membantu mengelola sebuah peluang untuk dimanfaatkan bagi perkembangan perusahaan tanpa mengurangi nilai utama yang ingin dicapai perusahaan. Mengelola Integrasi Membuat proyek tetap konsisten dan tetap berada pada jalur yang tepat dibutuhkan integrasi antara sistem, proses bisnis, dan organisasi. Kesinambungan antara 3 elemen tersebut membuat kunci dari nilai sebuah proyek tetap terjaga, sehingga tujuan pun dapat tercapai. Manajemen proyek berperan penting dalam mengidentifikasi dan mempertahankan integrasi.
Tahapan Manajemen Proyek 1. Project Definition (Pendefinisian Proyek) Mendefinisikan tujuan proyek dan faktor-faktor yang harus dipertimbangkan agar proyek yang dilaksanakan tersebut berhasil dengan kualitas yang diinginkan. 2.
Project Initiation (Inisialisasi Proyek) Perencanaan awal terhadap sumber daya yang akan digunakan sebelum suatu proyek dimulai.
3.
Project Planning (Perencanaan Proyek) Menguraikan dengan jelas bagaimana sebuah proyek harus dijalankan. Pada project planning ini, akan terlihat dengan jelas pentingnya segitiga manajemen proyek yaitu waktu, biaya, dan ruang lingkup suatu proyek.
4.
Project Execution (Pelaksanaan Proyek)
Melakukan pekerjaan agar proyek yang dimaksud tersebut berhasil sesuai dengan keinginan. 5.
Project Monitoring & Control (Pemantauan dan Pengendalian Proyek) Pengambilan langkah-langkah yang diperlukan sehingga pengoperasian proyek berjalan dengan lancar.
6.
Project Closure (Penutupan Proyek) Menerima hasil akhir dari proyek dan menghentikan semua penggunaan sumber daya