William Kay mengemukakan tugas-tugas perkembangan remaja itu sebagai berikut, a. Menerima fisiknya sendiri berikut keragaman kualitasnya. b. Mencapai kemandirian emosional dari orang tua atau figur-figur yang mempunyai otoritas. c. Mengembangkan keterampilan komunikasi interpersonal dan belajar bergaul dengan teman sebaya atau orang lain, baik secara individual maupin kelompok. d. Menemukan manusia model yang dijadikan identiasnya. e. Menerima dirinya sendiri dan memilki kepercayaan terhadap kemampuannya sendiri. f. Memperkuat self-control (kemampuan mengendalikan diri) atas dasar skala nilai, prinsip-prinsip atau falsafah hidup (Weltanschauung) g. Mampu meninggalkan reaksi dan penyesuaian diri (sikap/perilaku) kekanak-kanakan. Menurut Havighurs, menjelaskan tugas-tugas perkembangan sebagai berikut : 1. Mencapai hubungan yang lebih matang dengan teman sebaya 2. Mencapai peran sosial sebagai pria atau wanita 3. Menerima keadaan fisik dan menggunakanya secara efektif 4. Mencapai kemandirian emosional dari orangtua dan orang dewasa lainya. 5. Mencapai jaminan kemandirian ekonomi. 6. Memilih dan mempersiapkan karier 7. Mempersiapkan pernikahan dan hidup berkeluarga. 8. Mengembangkan keterampilan intelektual dan konsep-konsep yang diperlukan bagi warga negara 9. Mencapai tingkah laku yang bertanggung jawab secara sosial Munculnya tugas-tugas perkembangan, bersumber pada faktor-faktor berikut: 1. kematangan fisik, misalnya (a) belajar berjalan karena kematangan otot-otot kaki (b) belajar bertingkah laku, bergaul dengan jenis kelamin yang berbeda pada masa remaja karena kematangan organ-organ seksual 2. tuntutan masyarakat secara kultural; misalnya (a) belajar membaca (b) belajar menulis, berhitung, berorganisasi 3. tuntutan dari dorongan dan cita-cita individu sendiri, mis (a) memilih pekerjaan dan memilih teman hidup 4. tuntutan norma agama, mis (a) taat beribadah kepada Allah, (b) berbuat baik kepada sesama manusia masa remaja ditandai dengan 1. berkembangnya sikap dependen kepada orangtua ke arah independen 2. minat seksualitas 3. kecenderungan untuk merenung atau memperhatikan diri sendiri, nilai-nilai etika, dan isu-isu moral (salzman dan pikunas 1976) dalam membahas tujuan perkembangan remaja, Pikunas mengemukakan pendapat Luella Cole yang mengklasifikasikannya ke dalam sembilan kategori ; 1)kematangan emosional (2) pemantapan minat2 hetero seksual (3) kematangan sosial (4) emansipasi dari kontrol keluarga (5) kematangan intelektual (6) memilih pekerjaan (7) menggunakan waktu senggang secara tepat (8) memiliki filsafat hidup (9) identifikasi diri Sikap atau perlakuan orangtua dan dampaknya terhadap kepribadian anak 1. Overprotection (terlalu melindungi) • perilaku orang tua kontak yang berlebihan, perawatan/pemberian bantuan kepada anak yang terusmenerus, meskipun anak sudah mampu merawat dirinya sendiri, mengawasi kegiatan anak secara berlebihan, memecahkan masalah anak • Profil tingkah laku anak Perasaan tidak aman,agresif dan dengki,mudah merasa gugup,melarikan diri dari kenyataan,sangat tergantung,ingin menjadi pusat perhatian,bersikap menyerah,lemah dalam "ego streght".aspiratif dan toleransi terhadap frustasi,kurang mampu
mengendalikan emosi, menolak tanggung jawab,kurang PD,mudah terpengaruh,peka terhadap kritik,bersikap "yes men",egois,suka bertengkar,pembuat onar(troublemaker),sulit dalam bergaul,mengalami "homesick" 2.
Permissiveness (Pembolehan)
•
perilaku orang tua : memberikan kebebasan untuk berpikir atau berusaha,menerima gagasan/pendapat,membuat anak merasa diterima dan merasa kuat,toleran dan memahami kelemahan anak,cenderung lebih suka memberi yang diminta anak daripada menerima
•
Profil tingkah laku anak: pandai mencari jalan keluar,dapat bekerjasama,percaya diri,penntut dan tidak sabaran 3.
Rejection (Penolakan) • perilaku orang tua : bersikap masa bodoh,bersikap kaku,kurang mempedulikan kesejahteraan anak,menampilkan sikap permusuhan atau dominasi terhadap anak • Profil tingkah laku anak: agresif(mudah marah,gelisah,tidak patuh/keras kepala,suka bertengkar dan nakal),submissive (kurang dapat mengerjakan tugas,pemalu,suka mengasingkan diri,mudah tersinggung dan penakut),sulit bergaul,pendiam,sadis
4.
Acceptance (Penerimaan) • perilaku orang tua:memberikan perhatian dan cinta kasih yang tulus kepada anak,menempatkan anak dalam posis yang penting di dalam rumah, mengembangkan hubungan yang hangat dengan anak,bersikap respek terhadap anak,mendorong anak untuk menyatakan perasaan atau pendapatnya,berkomunikasi dngan anak secara terbuka dan mau mendengarkan masalahnya
•
Profil tingkah laku anak: mau bekerjasama (kooperatif),bersahabat,loyal,emosinya stabil,ceria dan bersikap optimis,mau menerima tanggung jawab, jujur,dapat dipercaya,memiliki kepercayaan yang jelas untuk mencapai masa depan, bersikap realistik (memahami kekuatan dan kelemahan dirinya secara obyektif) 5.
Domination (Dominasi) • perilaku orang tua : mendominasi anak • Profil tingkah laku anak : bersikap sopan dan sangat berhatihati,pemalu,penurut,interior dan mudah bingung,tidak dapat bekerjasama
6.
Submission (Penyerahan) • perilaku orang tua : senantiasa memberikan sesuatu yang diminta anak, membiarkan anak berperilaku semaunya di rumah • Profil tingkah laku anak: tidak patuh,tidak bertanggung jawab,agresif dan teledor/lalai, bersikap otoriter,terlalu percaya diri
7.
Punitiveness (tllu disiplin) • perilaku orang tua: mudah memberikan hukuman,menanamkan kedisplinan secara keras • Profil tingkah laku anak:impulsif,tidak dapat mengambil keputusan,nakal,sikap bermusuhan dan agresif