Tugas Pengembangan Peserta Didik.docx

  • Uploaded by: Evasuji
  • 0
  • 0
  • December 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Tugas Pengembangan Peserta Didik.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 855
  • Pages: 4
TUGAS PENGEMBANGAN PESERTA DIDIK “ZAT IMUNITAS DAN NUTRISI YANG BERPENGARUH TERHADAP SISTEM KEKEBALAN RUBUH “

DISUSUN OLEH:

NAMA

: EVA SUJIATI

NIM

: E1A017023

KELAS

: A/III

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MATARAM 2019

SISTEM KEKEBALAN RUBUH Kata imun berasal dari bahasa Latin ‘immunitas’ yang berarti pembebasan (kekebalan) yang diberikan kepada para senator Romawi selama masa jabatan mereka terhadap kewajiban sebagai warganegara biasa dan terhadap dakwaan. Dalam sejarah, istilah ini kemudian berkembang sehingga pengertiannya berubah menjadi perlindungan terhadap penyakit, dan lebih spesifik lagi, terhadap penyakit menular. Sistem imun adalah suatu sistem dalam tubuh yang terdiri dari sel-sel serta produk zat-zat yang dihasilkannya, yang bekerja sama secara kolektif dan terkoordinir untuk melawan benda asing seperti kuman-kuman penyakit atau racunnya, yang masuk ke dalam tubuh Dalam pengertian yang paling luas, imunologi mengacu pada semua mekanisme pertahanan yang dapat dimobilisasi tubuh untuk memerangi ancaman infasi asing. Sistem imun adalah sistem yang membentuk kekebalan tubuh dengan menolak berbagai benda asing yang masuk ke tubuh. Sistem imun atau sistem kekebalan tubuh merupakan suatu sistem perlindungan secara biologis yang ada di dalam tubuh manusia dengan tujuan untuk menangkal radikal bebas yang menyerang sehingga seorang individu akan terhindar dari penyakit. Apabila sistem ini dapat bekerja dengan baik, maka seseorang akan terhindar dari serangan virus ataupun bakteri, bahkan dapat mencegah dari serangan kanker. Akan tetapi, apabila sistem ini tidak bekerja dengan baik atau dalam kondisi yang lemah, maka kekebalan tubuh individu tersebut akan mudah terserang penyakit. Hal yang ditakutkan ketika sistem ini melemah adalah dapat meingkatkan resiko terserang penyakit kanker

Sistem imun tubuh kita terdiri dari sistem imun alami dan didapat. Sistem imun non spesifik / alami telah berfungsi sejak lahir, merupakan perlindungan terdepan dari sistem imun, meliputi fisik / mekanik (kulit, selaput lendir dan silia), biokimia (komplemen, interferon), seluler ( makrofag, polimorfonuklear, natular killer cell, mast cell) dan larutan (asam lambung, enzim). Sistem imun spesifik berkembang kemudian setelah kontak dengan lingkungan, terlebih dahulu membutuhkan perkenalan, waktu untuk berkembang, sehingga tidak efektif untuk mencegah serangan awal, namun umumnya mampu mencegah infeksi lanjutan serta membantu menghilangkan infeksi yang berkepanjangan, sistem imun ini meliputi sel B (humoral) yang membentuk sel T (seluler) yang terdiri dari sel T cytotoxic /CTL , sel T helper, sel T delayed hypersensitivity /TDH. Kedua sistem imun ini bekerja sama saling melegkapi, kekebalan tubuh kita ditangani secara humoral, seluler dan bekerja melalui berbagai sitokin. Mekanisme kerja kekebalan tubuh sangat kompleks dan rumit.

Peningkatan kekebalan tubuh dapat dilakukan antara lain dengan mengkonsumsi zat gizi yang mampu meningkatakan respon imun yang umumnya berupa vitamin dan mineral yang seimbang. Beberapa vitamin yang mampu meningkatkan respon imun yaitu, vitamin A, B6, B12, C, D dan E, asam folat dan mineral yang mampu meningkatkan daya tahan tubuh terhadap penyakit antara lain zinc (Zn), selenium (Se), tembaga (Cu) dan besi (Fe). Fungsi Sistem Imun Suatu sistem dalam tubuh tentu memiliki fungsi masing masing, sama halnya dengan sistem hormon pada manusia. Dan berikut adalah fungsi dari sistem imunitas tersebut: a) Sistem Pertahanan Fungsi utama dari sistem ini adalah sebagai sistem pertahanan tubuh, baik itu penyakit yang dapat menular atau yang disebabkan oleh virus dan bakteri b) Keseimbangan Homeostatis Homeostatis adalah keseimbangan yang ideal dalam tubuh yang berfungsi untuk memenuhi kebutuhan tubuh dengan cara berinteraksi dengan seluruh sistem yang terdapat dalam tubuh. Sehingga imunitas ini berfungsi untuk menjaga keseimbangan homeostatis agar bekerja dengan baik. c) Perbaikan Jaringan Fungsi ketiga adalah untuk memperbaiki jaringan dengan cara mengeliminasi jaringan sel yang sudah mati atau rusak dalam tubuh. Selain itu juga untuk mengeliminasi sel yang tidak normal Gizi merupakan faktor penentu yang penting dari respon imun tubuh dan kekurangan gizi merupakan penyebab kurangnya kekebalan tubuh (immunodeficiency). Bukti menunjukan pada saat kekurangan zat gizi mikro: Zn, Se, Fe, Cu, Vitamin A, C, E dan Vitamin B6 serta asam folat, memiliki pengaruh penting terhadap respon imun. Misalnya kekurangan vitamin A dapat menyebabkan “impaired defence” dipermukaan epithelial yang disebabkan oleh rusaknnya struktur epitel, selain itu juga terjadi perubahan mucous dan menurunnya sekretori IgA serta menurunkan fungsi neutrofil, makrofag dan natural killer. Kondisi

defisiensi

vitamin

A

akan

merubah

sel

B

dan

proliferasi

sel

T.

Zat gizi, merupakan faktor utama dalam pengaturan respon imun. Turunan zat gizi makro dan mikro pada makanan mempengaruhi fungsi imun tubuh melalui beberapa kegiatan dalam saluran cerna, timus, limfa. Pengaruh dari jenis zat gizi tergantung pada konsentrasi,

interaksi zat gizi, genetika inang dan kondisi lingkungan internal.Secara umum, zat gizi mempengaruhi sistem imun melalui mekanisme pengaturan ekspresi dan produksi sitokin. Karena pola produksi sitokin merupakan hal penting dalam merespon infeksi, ketidakseimbangan gizi yang serius pada akhirnya akan mempengaruhi perkembangan respon imun dimasa yang akan datang. Infeksi menyebabkan kematian jutaan anak dan hampir jutaan ibu di dunia setiap harinya. Dengan strain baru patogen dan perkembangan resistensi terhadap antibiotika, dibutuhkan strategi baru untuk mengontrol infeksi. Perlu aturan baru bagi intervensi gizi untuk menurunkan tingkat kematian dan kesakitan pada ibu dan anak. Penelitian gizi dan teknologi pangan dapat berperan mengaplikasikan ilmu pada berbagai tahap kebijakan. Pentingnya pencegahan serta mengeliminasi malnutrisi sebagai strategi untuk menurunkan prevalensi, keparahan dan kematian oleh penyakit infeksi. WHO dan UNICEF memperkirakan hampir 60% anak meninggal kerena dihubungkan dengan malnutrisi. Tabel 1. Efek defisiensi Zat Gizi terhadap Imunitas

Related Documents


More Documents from "Andromeda Favian"