Tugas Pengelolaan Dan Pengembangan Pesisir

  • Uploaded by: Andromeda Favian
  • 0
  • 0
  • August 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Tugas Pengelolaan Dan Pengembangan Pesisir as PDF for free.

More details

  • Words: 1,261
  • Pages: 7
TUGAS PENGELOLAAN DAN PENGEMBANGAN PESISIR (TUGAS PENGGANTI MID SEMESTER) DOSEN : Dr. Ir. GUSTI ZULKIFLI MULKI, DEA

Oleh: MUHAMMAD KHALID, ST D2071181011

PROGRAM STUDI MAGISTER TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS TANJUNGPURA PONTIANAK 2019

1.

Apa saja yang menjadi potensi bencana di lahan basah pesisir yang mungkin terjadi di Kalimantan Barat antara lain : a.

Tsunami Tsunami didefinisikan sebagai rangkaian gelombang yang diakibatkan oleh perpindahan badan air (misalnya lautan) yang terjadi dengan cepat. Gempa bumi, pergerakan besar-besaran di permukaan atau dibawah air, letusan gunung berapi dan ledakan di bawah air, benturan asteroid, pengujian bom nuklir, kesemua faktorfaktor tersebut memiliki potensi untuk menimbulkan Tsunami. Sedangkan kata Tsunami itu sendiri berasal dari bahasa jepang yaitu “Tsu” berarti pelabuhan dan ”Nami” yang berarti ombak (sumber: wikipedia.com). Di Kalimantan barat selama ini memang belum pernah terjadi bencana Tsunami, tetapi bukan berarti bencana ini tidak akan terjadi di Kalimantan Barat, setidaknya masyarakat Kalimantan barat tetap waspada apabila bencana ini suatu waktu bias terjadi.

b.

Longsor di Pesisir dan Laut Longsor di laut (di dasar maupun di pinggir laut) adalah peristiwa runtuhnya dasar tanah yang miring akibat gaya gravitasi. Peristiwa ini biasanya terjadi jika dasar tanah jenuh dengan air sehingga daya ikatnya satu sama lain menjadi lemah dan akhirnya terlepas. Runtuhnya dasar tanah juga bisa dipicu oleh adanya tambahan beban energi kinetik yang diakibatkan gempa atau gunung berapi sehingga dasar tanah tidak bisa mempertahankan posisinya.

c.

Gelombang Pasang dan Banjir Gelombang pasang adalah peristiwa yang mengikuti siklus tahunan pasang surut yang kemunculannya biasanya pada saat muka laut rata-rata berada pada periode pasang tertinggi. Gelombang pasang merupakan salah satu potensi bencana yang dapat mengancam kawasan pesisir dan lahan basah. Gelombang pasang yang disertai dengan badai dapat menyebabkan rumah-rumah dipinggir laut hancur terbawa gelombang seperti yang terjadi dipesisir Lhokseumawe, Padang, dan Sukabumi Selatan. Gelombang pasang juga bisa menyebabkan banjir apabila terjadi bersamaan dengan hujan dalam jangka waktu yang lama sehingga tanah menjadi jenuh air. Keadaan ini bisa menjadi semakin parah jika drainase pemukiman sangat buruk atau wilayah tersebut berada dibawah permukaan air rata-rata. Peristiwa terakhir dikenal juga dengan istilah ”Rob” berasal dari bahasa untuk menyebut fenomena melubernya air asin dari laut ketika pasang. Walaupun dampaknya tidak sehebat yang diakibatkan Tsunami, gelombang pasang juga berpotensi menelan korban jiwa dan tentunya kerugian material yang sangat besar.

Angin kencang dan gelombang tinggi melanda kawasan pesisir Kalimantan Barat (Kalbar), termasuk wilayah Jungkat Beach, Sabtu (29/12/2018) d.

Abrasi pantai Abrasi adalah proses pengikisan pantai oleh gelombang dan arus air laut yang bersifat merusak. Dalam istilah yang lebih sederhana, abrasi juga dikenal sebagai fenomena erosi pantai. Kerusakan garis pantai akibat abrasi ini dipacu oleh terganggunya keseimbangan alam daerah pantai tersebut. Walaupun abrasi bisa disebabkan oleh gejala alami, namun manusia sering disebut sebagai penyebab utama abrasi. Salah satu cara untuk mencegah terjadinya abrasi adalah dengan penanaman hutan mangrove dan/atau melestarikan keberadaan. Abrasi yang terjadi di bibir pantai kota singkawang

e.

Intrusi dan subsiden Intrusi didefinisikan sebagai proses perembesan air laut ke daratan melalui pori-pori tanah. Dengan demikian, air tawar yang ada di daratan berubah menjadi payau. Sedangkan subsiden adalah ambelasnya lahan yang biasanya diakibatkan oleh over drainase atau rusaknya tata air atau terlalu besarnya beban atau akibat hilangnya vegetasi (sebagai penyerap air) di atas lahan. Subsiden dapat terjadi akibat gabungan dari beberapa kejadian di atas.

f.

Angin ribut atau Badai Angin yang bertiup dari laut ke darat atau yang biasa disebut sebagai angin laut, secara normal terjadi tiap hari. Dalam siklus normalnya tersebut, kecepatan angin bervariasi tergantung pada perbedaan suhu di darat dan di laut yang kemudian mendorong terjadinya gradien tekanan udara. Sedangkan dalam skala lebih luas, angin dipengaruhi oleh dua faktor yaitu perbedaan panas bumi di wilayah kutub dan ekuator, dan rotasi bumi.

Angin kencang membuat sejumlah pengunjung Pantai Pulau Datok memilih menyelamatkan diri

2.

Usaha yang dapat dilakukan untuk mengurangi resiko bencana yang mengancam di lahan pesisir Kalimantan Barat adalah sebagai berikut : a.

Bidang Kebijakan (Policy) Bidang ini merupakan tugas dan wewenang pemerintah, baik pemerintah pusat maupun daerah. Dalam beberapa kasus, penyusunan dan penetapan kebijakan melibatkan beberapa instansi terkait misalnya DPR, DPRD, instansi pemerintah terkait, dan NGO baik internasional maupun nasional.

b.

Penataan ruang dalam rangka pengurangan resiko bencana. langkah dilakukan oleh pemerintah untuk melakukan penataan kembali kawasan pesisir, bukan hanya di Provinsi Aceh namun juga terhadap pesisir-pesisir lain di Indonesia terutama yang diilai rawan bencana. Direktorat Tata Ruang Laut Pesisir dan Pulau Kecil - Departemen Kelautan dan Perikanan (DKP) mulai memgambil langkah dengan menyusun petunjuk teknis penyusunan rencana detail tata ruang kota pesisir di wilayah rawan bencana alam.

c.

Peningkatan kesadaran lingkungan (awareness raising) dan kapasitas (capacity building) Kesadaran pemerintah mengenai isu-isu lingkungan cenderung meningkat tajam dalam beberapa tahun terakhir. Pada tahun 1997-2004, isu kebakaran hutan dan lahan mendominasi media massa. Bencana ini hampir terjadi tiap tahun ini tidak hanya menimbulkan kerusakan lingkungan yang luar biasa. Kebakaran hutan dan lahan juga melumpuhkan aktivitas ekonomi dan mengganggu kesehatan masyarakat. Beberapa kali, bahkan, beberapa negara tetangga mengajukan komplain karena menerima asap kiriman dari Indonesia. Hal-hal inilah yang telah menggugah pemerintah untuk mengambil langkah-langkah konkrit dalam penanggulangannya

d.

Restorasi ekosistem dan perbaikan lingkungan kegiatan rehabilitasi hutan dan lahan lebih banyak diarahkan pada areal yang berada di lahan-lahan kritis terutama yang berada di areal bekas pembalakan, sepanjang jalan, dan areal lainnya. Tujuan utama dari kegiatan rehabilitasi saat itu lebih pada upaya perbaikan kualitas lahan, dari yang terbuka menjadi tertutup vegetasi seperti penanaman mangrove di pesisir pantai yang sudah mulai hialang.

Penanaman mangrove di pesisir pantai. e.

Program-program spesifik Penanggulangan Bencana Berbasis Masyarakat salah satu upaya pengurangan resiko bencana yang secara aktif melibatkan masyarakat. melakukan berbagai pelatihan untuk menigkatkan kapasitas masyarakat dalam penanganan bencana. Training ini memberikan pengetahuan kepada masyarakat tentang bencana, termasuk tanda-tanda sebelum terjadinya bencana. Dalam training ini, masyarakat juga dibekali infomasi dan pengetahuan yang memadai tentang kesiapsiagaan (preparadness) dan pengurangan resiko bencana. Dalam rangka meningkatkan kesadaran masyarakat atas arti penting pengurangan bencana, Yayasan ini juga melakukan berbagai kegiatan peningkatan penyadaran. Selain melakukan kempanye linkungan secara terpadu, juga melalui material (awareness raising material) seperti poster dan serial komik.

3.

Untuk meningkatkan potensi pariwisata di bidang bahari di Kalimantan Barat. Wisata bahari merupakan salah satu program unggulan dan prioritas dalam pembangunan kepariwisataan nasional dengan arah pengembangan yang terdiri dari: pengenalan tempat tujuan wisata, dukungan bagi kampanye pelestarian lingkungan, dan peningkatan wisata budaya bahari. Untuk meningkatkan wisata bahari di Kalimantan Barat dapat dilakukan dengan cara-cara dan upaya tertentu antara lain : a. b.

c.

d.

e. f.

g.

Kemudahan akses dan sarana transportasi ke lokasi wilayah wisata menjadi factor penting dalam mengembangkan objek wisata bahari di Kalimantan Barat. Biaya yang terjangkau untuk wisatawan asing dan local sangat perlu juga diperhatikan, agar masyarakat mampu membiayai perjalanan ke lokasi tersebut sehingga wisatawan yang memiliki dana terbatas buat berwisata tertarik untuk berkunjung kelokasi tersebut upaya memaksimalkan potensi wisata bahari, sangat penting meningkatkan aksesibilitas, infrastruktur, fasilitas pariwisata, dan sumber daya manusia lokal agar lebih memudahkan wisatawan menuju lokasi wisata ataupun bersosialisasi dengan masyarakat sekitar. masyarakat juga terus dituntut aktif untuk mengembangkan industri kreatif. Industri Pasar ekonomi kreatif ada di sektor pariwisata dan akan menjadi sektor yang sangat menjanjikan jika pariwisata dan ekonomi kreatif mampu memaksimalkan peluang yang ada. Keragaman adat dan budaya yang dimiliki Indonesia di masing-masing wilayah juga harus disosialisasikan agar tetap terjaga, dan tidak terjadi kesalahpahaman antara turis dan masyarakat local. pemerintah juga dituntut untuk membuat peraturan dalam rangka menjaga kelestarian alam dan lingkungan di lokasi wisata. Sebab, terjaganya kelestarian alam akan memberikan dampak untuk keberlangsungan pariwisata itu sendiri. Selain akan memberikan dampak positif bagi meningkatnya peningkatan devisa Negara, wisata bahari juga dapat meningkatkan perekonomian di lokasi-lokasi tujuan wisata, sehingga kesejahteraan masyarakat lokal juga akan terus meningkat.

HORMAT SAYA MUHAMMAD KHALID, ST

Related Documents


More Documents from "MOH SAFAAD"

Chang Xing Menu
April 2020 18
Saneamientos Herrero
December 2019 45
Gran City Menu1
December 2019 51
Gran City Menu
December 2019 51
April 2020 21