Tugas Pendidikan Pancasila.docx

  • Uploaded by: Adinda Kharisma Ayuningtyas
  • 0
  • 0
  • May 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Tugas Pendidikan Pancasila.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,592
  • Pages: 11
TUGAS PENDIDIKAN PANCASILA

Penjelasan Dasar Dasar Ilmiah Pancasila Sebagai Suatu Kesatuan Sistematis dan Logis, Pengelolaan Sistem Filsafat , Perbandingan dengan Sistem Filsafat Lainnya di Dunia

Kelas: 25 Oleh Kelompok 3: Daffa bagaskara(170810201187) Yuniar dinda azilah (170810201224) Shakvi dian farrera (170810201273) Adinda kharisma a (170810201154)

[1]

KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT karena berkat dan rahmatnya kami dapat menyelesaikan pembuatan makalah ini dalam keadaan sehat. Makalah ini dibuat sepenuhnya untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Pendidikan Pancasila. Dalam makalah ini membahas tentang penjelasan dasar-dasar ilmiah pancasila sebagai suatu kesatuan sistematis dan logis, pengelolaan sistem filsafat ,perbandingan dengan sistem filsafat lainnya di dunia. Akhirnya kami sampaikan terima kasih atas perhatiannya untuk makalah ini. Kami berharap makalah ini dapat bermanfaat untuk pembaca pada umumnya. Dengan segala kerendahan hati, saran-saran dan kritik yang membangun sangat kami harapkan dari pembaca guna meningkatkan pembuatan makalah pada tugas lain dan pada waktu yang akan datang.

[2]

DAFTAR ISI

Cover ...........................................................................................................................................

1

Kata Pengantar ............................................................................................................................

2

Daftar Isi ........................................................................................... …………………………...

3

BAB I PENDAHULUAN .............................................................................................................

4

A. Latar Belakang ......................................................................................................

4

B. Rumusan Masalah .........................................................................................

4

C. Tujuan Makalah ....................................................................................................... 4 D. Manfaat Penulisan ................................................................................................... 4 BAB II PEMBAHASAN ................................................................................................................ 5 A. Dasar-dasar ilmiah pancasila sebagai suatu kesatuan yang sitematis dan logis.......................................................................................................................... 6 B. perbedaan pengelolaan filsafat pancasila dengan filsafat lainnya...................................................................................................................... 6 C. Perbedaan filsafat Indonesia dengan filsafat didunia ….......................................... 7 BAB III PENUTUP ........................................................................................................................ 10 A. Kesimpulan ............................................................................................................. 10 DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................................... 11

[3]

BAB I PENDAHULUAN

1. Latar Belakang Pancasila pada awal pertumbuhannya merupakan dasar filsafat Negara, hasil kesepakatan dan perenungan yang kemudian dihayati sebagai filsafat hidup bangsa. Pancasila sebagai filsafat hidup merupakan seperangkat prinsip pengarahan yang di jadikan dasar dan memberikan arah untuk dicapai dalam mengembangkan kehidupan nasional. Pancasila sebagai sistem filsafat yaitu suatu konsep tentang dasar negara yang terdiri dari lima sila sebagai unsur yang mempunyai fungsi masing-masing dan satu tujuan yang sama untuk mengatur dan menyelenggarakan kehidupan bernegara di Indonesia. Pancasila sebagai sistem filsafat atau sebagai dasar negara kita merupakan sumber dari segala sumber hukum yang berlaku di negara kita. Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa indonesia dapat mempersatukan kita, serta memberi petunjuk dalam mencapai kesejahteraan dan kebahagiaan lahir dan bathin dalam masyarakat kita yang beraneka ragam sifatnya. Filsafat Pancasila adalah filsafat yang mempunyai obyek Pancasila, yaitu obyek Pancasila yang benar dan sah sebagaimana tercantum didalam pembukaan UUD 1945 alenia ke-4. perbandingan Filsafat Pancasila Dengan Sistem Filsafat Lainnya Di DuniaSecara filosofis, Pancasila sebagai suatu kesatuan sistem filsafat memiliki dasar ontologis, dasar epistemologis dan dasar aksiologis sendiri yang berbeda dengan sistem filsafat yang lainnya misalnya materialisme, liberalisme, pragmatisme, komunisme, idealisme dan lain-lain paham filsafat di dunia.

2. Rumusan Masalah a. Bagaimana dasar-dasar ilmiah pancasila sebagai suatu kesatuan yang sitematis dan logis? b. Bagaimana perbedaan pengelolaan filsafat pancasila dengan filsafat lainnya? c. Apa perbedaan filsafat Indonesia dengan filsafat didunia?

[4]

3. Tujuan Makalah a. Untuk mengetahui bagaimana dasar-dasar ilmiah pancasila sebagai suatu kesatuan yang sitematis dan logis b. Untuk mengetahui bagaimana perbedaan pengelolaan filsafat pancasila dengan filsafat lainnya c. Untuk mengetahui apa perbedaan filsafat Indonesia dengan filsafat didunia

4. Manfaat Makalah a. Kita dapat mengetahui bagaimana dasar-dasar ilmiah pancasila sebagai suatu kesatuan yang sitematis dan logis b. Kita dapat mengetahui bagaimana perbedaan pengelolaan filsafat pancasila dengan filsafat lainnya c. Kita dapat mengetahui apa perbedaan filsafat Indonesia dengan filsafat didunia

[5]

BAB II PEMBAHASAN

(1) Bagaimana dasar-dasar ilmiah pancasila sebagai suatu kesatuan yang sistematis dan logis? 1. Kesatuan Yang Sistematis Pancasila yang terdiri atas lima sila pada hakikatnya merupakan suatu sitem filsafat.Sistem adalah suatu kesatuan bagian-bagian yang saling berhubungan, saling bekerja sama, untuk suatu tujuan tertentu, dan secara keseluruhan merupakan suatu kesatuan yang utuh. Jadi Pancasila yang terdiri atas bagian-bagian, yaitu sila-sila Pancasila, setiap sila pada hakikatnya merupakan suatu asas sendiri, fungsi sendiri-sendiri. Namun secara keseluruahan merupakan suatu kesatuan yang sistematis. 2. Kesatuan Yang Bersifat Organis Pancasila merupakan suatu kesatuan yang majemuk tunggal dan bersumber pada hakikat manusia “monopluralis” yakni : 1.

Susunan kodrat, jasmani rohani.

2.

Sifat kodrat, individu- makhluk social.

3.

Kedudukan kodrat, pribadi berdiri sendiri-makhluk Tuhan YME.

4.

Kesatuan Yang Bersifat Hirarkis, Berbentuk Piramidal Dilihat dari intinya, urut-urutan lima sila menunjukkan suatu rangkaian tingkat dalam luasnya, dan isi sifatnya merupakan pengkhususan dari sila-sila di mukanya. Sila I menjadi basis dari Sila II, III, IV dan V. Ketuhanan YME adalah Ketuhanan yang berkemanusiaan, berpersatuan, berkerakyatan, serta berkeadilan sosial, sehingga setiap sila terkandung sila-sila lainnya.

(2) Bagaimana perbedaan pengelolaan sistem filsafat pancasila dengan filsafat lainnya? Secara filosofis, Pancasila sebagai suatu kesatuan sistem filsafat memiliki dasar ontologis, dasar epistemologis dan dasar aksiologis sendiri yang berbeda dengan sistem filsafat yang lainnya misalnya materialisme, liberalisme, pragmatisme, komunisme, idealisme dan lain-lain paham filsafat di dunia. 1. Dasar Antologis Sila-sila Pancasila Dasar ontologis Pancasila pada hakikatnya adalah manusia yang memiliki hakikat [6]

mutlakmonopluralis, oleh karena itu hakikat dasar ini juga disebut sebagai dasar antropologis. Subjek pokok pendukung sila-sila Pancasila adalah manusia. 2. Dasar Epistemologis Sila-sila Pancasila Pancasila pada hakikatnya juga merupakan suatu sistem pengetahuan. Kalau manusia merupakan basis ontologi Pancasila maka dengan demikian mempunyai implikasi terhadap bangunan epistemologis dari Pancasila. Terdapat tiga persoalan yang mendasar dalam epistemologis, yaitu : pertama tentang sumber pengetahuan manusia, kedua tentang teori kebenaran pengetahuan manusia, ketiga tentang watak pengetahuan manusia. Pancasila mendasarkan pada pandangannya bahwa ilmu pengetahuan pada hakikatnya tidak bebas nilai karena harus diletakkan pada kerangka moralitas kodrat manusia serta moralitas religius dalam upaya untuk mendapatkan suatu tingkatan pengetahuan yang mutlak dalam hidup manusia. 3. Dasar Aksiologis Sila-sila Pancasila Pada hakikatnya segala sesuatu itu bernilai, hanya nilai macam apa saja yang ada serta bagaimana hubungan nilai tersebut dengan manusia. a. Nilai Material : segala sesuatu yang berguna bagi jasmani manusia. b. Nilai Vital : segala sesuatu yang berguna bagi manusia untuk mengadakan suatu aktivitas atau kegiatan. c. Nilai Kerohanian : segala sesuatu yang berguna bagi rohani manusia yang dapat dibedakan atas empat tingkatan sebagai berikut : – Nilai kebenaran : nilai yang bersumber pada akal, rasio, budi atau cipta manusia. – Nilai keindahan/estetis : nilai yang bersumber pada perasaan manusia. – Nilai kebaikan/moral : nilai yang bersumber pada unsur kehendak (will, wollen,karsa) manusia – Nilai religius : nilai kerohanian tertinggi dan bersifat mutlak yang berhubungan dengan kepercayaan dan keyakinan manusia serta bersumber pada wahyu Tuhan Yang Maha Esa.

(3) Apa perbedaan filsafah indonesia dengan filsafah di dunia?

- Komunisme : sebenarnya bukan anti-Tuhan sebab komunisme adalah menitikberatkan pada politiknya bukan agamanya. Komunisme menitik beratkan pada hak negara atau hak bersama, dengan kata lain bahwa hak individu dihilangkan sebagaimana yang di jelaskan pada filsafat Pancasila, bahwa hak asasi manusia [7]

dimiliki sejak lahir dan mutlak, “manusia atau setiap individu berhak memiliki kebebasan dalam mengejar kepuasan lahiriah dan batiniah”. - Liberalism : Berbeda dengan komunisme, Secara umum, liberalisme mencitacitakan suatu masyarakat yang bebas, dicirikan oleh kebebasan berpikir bagi para individu. Paham liberalisme menolak adanya pembatasan, khususnya dari pemerintah dan agama.Meskipun sama seperti di Indonesia yang mementingkan persatuan, namun liberalisme tidak mendasarkan pada persatuan yang ada pada negara mereka yang ada pada Pancasila yang menyatukan antar suku,budaya ,agama dan negara, tetapi didominasi persatuan negara mereka dengan negara lain. - Materialisme : Materialisme adalah paham dalam filsafat yang menyatakan bahwa hal yang dapat dikatakan benar-benar ada adalah materi. Pada dasarnya semua hal terdiri atas materi dan semua fenomena adalah hasil interaksi material. Materialisme tidak mengakui entitas-entitas nonmaterial seperti roh, hantu, setan dan malaikat. Pelaku-pelaku immaterial tidak ada. Tidak ada Allah atau dunia adikodrati. Materi dan aktivitasnya bersifat abadi. Tidak ada penggerak pertama atau sebab pertama. Tidak ada kehidupan, tidak ada pikiran yang kekal. Semua gejala berubah, akhirnya melampaui eksistensi, yang kembali lagi ke dasar material primordial, abadi, dalam suatu peralihan wujud yang abadi dari materi. Sangat jelas berbeda dengan filsafat Pancasila yang mengakui adanya Tuhan, roh, hantu dan sebagainya. - Sosialisme : Sistem sosial dan ekonomi yang ditandai dengan kepemilikan sosial. "Kepemilikan sosial" bisa merujuk ke koperasi, kepemilikan umum, kepemilikan negara, kepemilikan warga ekuitas, atau kombinasi dari semuanya. Dalam arti lain, paham sosialisme adalah paham/filsafat yang bertujuan membentuk negara kemakmuran dengan usaha kolektif yang produktif dan membatasi milik perseorangan/individual. - Kapitalisme : Filsafat yang berpedoman pada nilai materi dan hampir sama seperti materialisme yang tidak perduli akan agama bahkan menolaknya. Kapitalisme menekankan pada persaingan antar individu dengan menghalalkan segala cara (kecuali melanggar peraturan negara) agar dapat memperkaya diri masing-masing tanpa memikirkan individu yang lain.Berbeda dengan filsafat Pancasila yang mengutamakan kebersamaan agar di peroleh kesamarataan dalam berbagai aspek kehidupan. - Idealisme : Idealisme berasal dari kata ide yang berarti idealisme terdiri dari ide-ide, pikiran-pikiran, akal, jiwa dan bukan dari benda atau material dan kekuatan. [8]

Idealisme lebih mementingkan akal dari pada material. Idealisme adalah tentang realitas dan pengetahuan yang menjelaskan tentang kesadaran, atau pemikiran yang bukan bersifat kebendaan dan mempunyai fungsi utama dalam aturan dunia. Bisa disimpulkan bahwa idealisme menekankan pada kenyataan yang kita dapatkan dari alat indra kita dan masuk di akal pikiran manusia. Ini berarti sama saja tidak menganggap adanya sang pencipta/ Tuhan dan berarti bertentangan dan berbeda dengan filsafat yang ada di Indonesia, yaitu Filsafat Pancasila.

[9]

BAB III PENUTUP

4.Kesimpulan Filsafat Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia yang merupakan kenyataan objektif yang hidup dan berkembang dalam masyarakat. Pancasila memberi petunjuk mencapai kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia tanpa membedakan suku atau ras. Jadi Pancasila pada dasarnya satu bagian/unit-unit yang saling berkaitan satu sama lain,dan memiliki fungsi serta tugas masingmasing. Kita sebagai generasi penerus bangsa harus bisa menjaga dan dapat mengimplementasikan setiap makna yang terkandung dalam pancasila maupun unsur-unsur filsafat pancasila yang telah ada saat memperjuangkan kemerdekaan indonesia, agar dapat mewujudkan cita-cita awal bangsa Indonesia sebagaimana yang terdapat dalam isi pancasila serta dapat menemukan jati diri bangsa Indonesia yang sebenarnya.

[10]

DAFTAR PUSTAKA

https://aztaryuan.wordpress.com/2014/10/22/dasar-dasar-ilmiah-pancasila-sebagaisatu-kesatuan-sistemis-dan-logis-pengetahuan-sistem-filsafat-perbandingan-sistemfilsafat-lainnya-di-dunia-dan-pengertian-sistem-dan-unsur/ www.gigehizharkuncoro.blogspot.co.id www.bunehaba.com

[11]

Related Documents


More Documents from ""