Tugas Penanganan Banjir.docx

  • June 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Tugas Penanganan Banjir.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 733
  • Pages: 2
Nama : Maria Tika Saraswati Nim

: 14030117140107

No

: 43

Penanganan Banjir dan Rob di Kota Semarang Banjir adalah air yang melebihi kapasitas tampung di dalam tanah, saluran air, sungai, danau, atau laut karena kelebihan kapasitas air dalam tanah, saluran air, sungai, danau, dan laut akan meluap dan mengalir cukup deras menggenangi daratan atau daerah yang lebih rendah di sekitarnya. Hal ini sesuai dengan sifat air yang selalu mengalir dan mencari tempat-tempat yang lebih rendah. Lain dengan banjir, rob merupakan penurunan muka tanah mengakibatkan permukaan air laut lebih tinggi dari permukaan tanah. Bencana banjir dan rob merupakan permasalahan umum terutama didaerah padat penduduk pada kawasan perkotaan, daerah tepi pantai atau pesisir dan daerah cekungan. Masalah banjir dan rob bukanlah masalah baru bagi kota Semarang, tetapi merupakan masalah besar karena sudah terjadi sejak lama. Hal tersebut terjadi karena adanya faktor alamiah dan perilaku masyarakat terhadap alam dan lingkungan. Dampak negatif dan kerugian dari peristiwa genangan banjir dan rob akan semakin terasa dengan bertambahnya luas genangan banjir dan rob dari tahun ke tahun. Hal ini membuat pentingnya menyusun pemetaan risiko banjir dan rob di kota Semarang, dan strategi penanggulangannya untuk meminimalisir dampak dan kerugian dari bencana. Perlunya suatu pengelolaan risiko bencana dan penyusunan strategi penanggulangan yang matang dalam mengatasi permasalahan genangan banjir rob di kota Semarang yang cepat, tepat, dan efisien. Pemerintah sejak zaman dahulu kala sudah melakukan berbagai upaya untuk menanggulangi banjir yang terjadi secara menahun. Upaya penanggulangan sudah dimulai sejak zaman belanda dengan membuat banjir kanal barat dan banjir kanal timur. Langkahlangkah lain pun dilakukan seperti membuat polder di depan stasiun Tawang dan polder banger. Polder tersebut dilengkapi dengan pompa air yang dihubungkan ke saluran air di pemukiman warga. Pemaksimalan fungsi dari drainase pun di telah diberlakukan di daerahdaerah langganan banjir. Walaupun sudah banyak upaya yang telah dilakukan baik oleh pemerintah ataupun masayarakat, penanganan banjir rob tetap menjadi permasalahan yang sulit untuk diatasi. Melihat dari keadaan tersebut, tidak ada salahnya kita sebagai mahasiswa yang akan menjadi calon penerus negeri ini menyumbangkan sedikit pemikiran untuk ikut memberi kontribusi dalam penanganan banjir dan rob yang terjadi di kota Semarang. Dengan mengetahui cara penangan yang baik kita bisa meminimalisir dampak negatif terhadap bencana banjir dan rob di kota Semarang yang mengakibatkan banyak kerugian yang dialami masyarakat maupun pemerintah. Penanganan pertama yang harus dilakukan untuk menangani banjir dan rob di kota Semarang adalah pembuatan sistem drainase. Secara umum, sistem drainase dapat didefinisikan sebagai serangkaian bangunan air yang berfungsi untuk mengurangi dan/atau membuang kelebihan air dari suatu kawasan atau lahan, sehingga lahan dapat difungsikan secara optimal. Sistem drainase juga menjadi tonggak yang penting bagi pertahanan daratan dari banjir. Drainase adalah kekuatan tanah untuk dapat menyerap air.

Ketika sistem penyerapan tersebut terganggu, maka upaya untuk menyerap air agar masuk ke dalam tanah juga terganggu. Hal ini akan menyebabkan mudahnya banjir menyerang suatu daerah. Hal ini tidak hanya berlaku bagi banjir- banjir yang disebabkan karena hujan saja, namun juga banjir rob . Penanganan kedua yang harus dilakukan untuk menangani banjir dan rob di kota Semarang adalah pembuatan tanggul. Tanggul dapat digunakan untuk menahan aliran air. Pembuatan tanggul berfungsi untuk mencegah meluapnya air sungai pada saat pasang termasuk untuk mengantisipasi meluapnya sungai akibat debit banjir kiriman dari hulu dan untuk mencegah meluapnya air laut pada saat pasang. Tanggul dapat dibangun di sepanjang pantai, dimana gumuk/gundukan pasir pantainya tidak cukup kuat, di sepanjang sungai untuk melindungi banjir, dan di sepanjang danau atau polder. Penanganan ketiga yang tidak kalah pentingya untuk menangani banjir dan rob di kota Semarang adalah pembuatan waduk. Waduk merupakan tempat untuk menampung air yang berfungsi juga untuk mengurangi debit air yang melintas lewat sungai. Waduk dibuat dengan ukuran yang sangat besar sehingga kapasitas menampung air hujan lebih besar sehingga bisa menghambat banjir. Keberadaan waduk menjadi penting saat volume air sungai meningkat dan air sungai tersebut harus dialihkan pada waduk terdekat. Penanganan banjir secara menyeluruh dan berkelanjutan menjadi tugas dan tanggung jawab semua pihak baik instansi teknis maupun lembaga lain yang terkait serta masyarakat. Kerjasama harus dilakukan agar memperoleh hasil yang optimal. Melalui beragam upaya struktural dan non-struktural yang terpadu serta berkelanjutan maka kejadian banjir dan rob di kota Semarang di masa mendatang dapat diperkecil baik kejadian maupun dampaknya. Yang tidak kalah pentingnya adalah kepedulian penduduk kota Semarang sendiri tentang bagaimana mereka dapat menjaga lingkungannya dengan baik dan menjaga supaya bangunan pengendali banjir dan rob tidak rusak sehingga dapat beroperasi dengan baik dan tidak menimbulkan banjir dan rob lagi.

Related Documents