Tugas Pemuliaan Tanaman: Dosen Pengampu: Ir. Chatimatun Nisa, M.s

  • Uploaded by: Galih
  • 0
  • 0
  • April 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Tugas Pemuliaan Tanaman: Dosen Pengampu: Ir. Chatimatun Nisa, M.s as PDF for free.

More details

  • Words: 712
  • Pages: 24
Tugas Pemuliaan Tanaman Dosen Pengampu : Ir. Chatimatun Nisa, M.S.

Oleh Kelompok : 15 Mahardika Galih Santoso Masria Maya Michael Arief Putra Manurung Rahmat Hidayat

Pemuliaan Mutasi Tanaman Nanas (Ananas comosus (L.) Merr.) Menggunakan Iradiasi Gamma untuk Perbaikan Varietas Nanas Smooth Cayenne dan Perakitan Varietas Hibrida Jagung Manis Berdaya Hasil Tinggi dan Tahan Terhadap Penyakit Bulai

1. Pemuliaan Mutasi Tanaman Nanas (Ananas comosus (L.) Merr.) Menggunakan Iradiasi Gamma untuk Perbaikan Varietas Nanas Smooth Cayenne

Pada saat ini, jenis nanas yang paling banyak dibudidayakan dalam berbagai perdagangan dunia adalah jenis Smooth Cayenne. Banyak klon yang berasal dari kultivar ini seperti GP1, GP2, GP3, GP4, GP5, dan F180 ditanam oleh GGPC baik untuk buah segar dan olahan.

GGPC mulai melakukan usaha perbaikan varietas nanas sejak tahun 1986, yaitu dengan tujuan meningkatkan kualitas dan produksi yang tinggi. Pemuliaan mutasi nanas dimulai pada tahun 2006, yaitu melalui kerjasama dengan Pusat Aplikasi Isotop dan Radiasi (PAIR), Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN).

Sejumlah 10 mahkota (crown) nanas berasal dari GP2, GP3 (A10) dan klon F180 diiradiasi sinar gamma bersumber Cobalt-60 terpasang pada iradiator gamma chamber 4000A dengan dosis 200 dan 300 Gy. Crown yang telah diradiasi kemudian ditanam di lahan percobaan dengan mengikuti budidaya standar komersial di PT. GGPC.

Secara umum hasil penelitian menunjukkan tidak ada perbedaan yang signifikan antara kedua dosis iradiasi (200 dan 300 Gy) pada fenotipe tanaman. Namun, keragaman fenotipe yang sangat tinggi dijumpai pada klon turunan tanaman vegetatif (V1). Beberapa variasi tanaman yang muncul tercatat sebagai berikut: 47% tanaman normal, 15% Rosset, 11% berduri, 5% crown bercabang, 4% tanaman memiliki banyak daun dan 18% buah berbentuk abnormal. Variasi mutan yang signifikan juga diamati pada klonlon turunan tanaman V2 dan beberapa mutan tampak lebih stabil pada generasi V3.

Penelitian ini telah menghasilkan sebanyak 55 mutan tanaman nanas pada populasi vegetatif V3. Mutan-mutan tersebut perlu diteliti dan diuji lebih lanjut agar dapat dilepas menjadi klon atau varietas unggul baru, atau mungkin digunakan dalam program hibridisasi.

Alhasil, penelitian ini telah membuktikan bahwa iradiasi gamma dapat meningkatkan ragam genetik tanaman dan akan berguna dalam program pemuliaan tanaman nanas lebih lanjut. Hasil penelitian ini sejalan dengan beberapa pendapat yang menyatakan bahwa pada dosis tertentu, iradiasi gamma beguna dalam mengubah genetik dan fenotif tanaman.

2. Perakitan Varietas Hibrida Jagung Manis Berdaya Hasil Tinggi dan Tahan Terhadap Penyakit Bulai

Jagung manis adalah hasil mutasi resesif yang terjadi secara lami dalam gen yang mengontrol konversi gula menjadi pati dalam endosperm biji jagung. Ada tiga gen utama yang mempengaruhi kemanisan jagung, yaitu gen sugary gen (su), gen sugary enhancer (se), dan gen shrunken (sh2).

Tujuan penelitian ini adalah memperoleh informasi nilai daya gabung umum galur-galur jagung manis, yang akan dijadikan tetua dalam persilangan dialel; mendapatkan informasi nilai daya gabung umum, daya gabung khusus galur jagung manis, dan nilai heterosis hibrida jagung manis; dan mendapatkan satu atau lebih calon hibrida silang tunggal yang mempunyai potensi hasil tinggi dan tahan penyakit bulai.

Lima galur murni memiliki hasil cukup tinggi ketika dilakukan silang puncak dengan varietas bersari bebas Manis Madu, yaitu Mr4/SC/BC4-3-1B, Mr14/SC/BC4-61B, Mr11/SC/BC4-3-1B, Mr14/SC/BC3-8-1B, dan Mr12/SC/BC4-6-1B. Tingkat serangan penyakit bulai (downy mildew) tergolong tahan dengan kisaran tingkat serangan antara 0 dan 7%. Kombinasi dari lima galur tersebut dievaluasi dialel lengkapnya. Kombinasi persilangan yang menghasilkan produktivitas lebih baik daripada semua varietas pembanding adalah: C × A (Mr11/SC/BC4-2-1B-1 × Mr12/SC/BC45-B-1), A × D (Mr12/SC/BC4-5-B-1 × Mr11/SC/BC4-21B-1), E × B (Mr12/SC/BC3-3-1B-1 × Mr14/SC/BC4-6-1B-1), B × D (Mr14/SC/BC4-6-1B-1 × Mr11/SC/BC4-2-1B-1).

Kesimpulan

Lima galur murni memiliki hasil cukup tinggi ketika dilakukan silang puncak dengan varietas bersari bebas Manis Madu, yaitu Mr4/SC/BC4-3-1B (18,50 ton/ha), Mr14/SC/BC4-6-1B (18,34 ton/ha), Mr11/SC/ BC4-3-1B (17,34 ton/ha), Mr14/SC/BC3-8-1B (17,23 ton/ha), dan Mr12/SC/BC4-6-1B (17,06 ton/ha). Tingkat serangan penyakit bulai tergolong tahan dengan kisaran tingkat serangan 0 7%. Kombinasi dari lima galur tersebut sudah dievaluasi dialel lengkap.

Kombinasi persilangan yang menghasilkan produktivitas lebih baik daripada semua varietas pembanding adalah (1) C × A (Mr11/SC/BC4-2-1B-1 × Mr12/SC/BC4-5-B-1): 11,11 ton/ha, (2) A × D (Mr12/SC/BC45-B-1 × Mr11/SC/BC4-2-1B-1): 10,62 ton/ha, (3) E × B (Mr12/SC/BC3-3-1B-1 × Mr14/SC/ BC4-6-1B-1): 10,28 ton/ha, (4) B × D (Mr14/SC/BC46-1B-1 × Mr11/SC/BC4-2-1B1): 9,85 ton/ha. Dengan demikian, kelima hibrida tersebut dapat dilanjutkan untuk diuji daya hasil pendahuluannya.

Dua belas calon varietas mempunyai daya hasil yang tidak berbeda dengan varietas pembanding, sehingga dapat dilanjutkan ke uji multilokasi dengan mengeksplorasi keunggulannya agar dapat dilepas menjadi varietas pembanding.

SEKIAN DAN TERIMAKASIH

Related Documents


More Documents from "Qonaiza Gilang"