TUGAS ORGANISASI DAN MANAJEMEN ‘’ TEORI ORGANISASI DAN PENGORGANISASIAN ”
Dosen Pengampu : M. Riduansyah S., S.Sos., MPA
Nama : Febi Widayanti Nim : 1710411320016 Prodi : Ilmu Administrasi Publik ( Paralel )
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK ILMU ADMINISTRASI PUBLIK BANJARMASIN 2018
BAB I ORGANISASI DAN PENGORGANISASIAN A. Pengantar Organisasi merupakan wadah yang sangat diperlukan dalam kehidupan sehari – hari., terutama dalam masa seperti saat yang ini yang sudah masuk kedalam era globalisasi dimana tidak ada hal dapat dikerjakan sendiri dan mendapatkan hasil yang maksimal. Organisasi tempat kita untuk melakukan hal – hal secara berkelompok dengan struktur dan system pekerjaan yang jelas untuk mencapai tujuan bersama organisasi tersebut. Selain sebagai tempat kita untuk bekerja bersama – sama untuk mencapai tujuan, organisasi juga bisa kita jadikan sebagai tempat untuk menambah wawasan ilmu pengetahuan, kepekaan terhadap lingkungan dan kemampuan kita untuk menjadi pemimpin dilingkungan pendidikan maupun di jenjang yang lebih tinggi. Organisasi terdapat dalam berbagai latar belakang dengan berbagai perkembangan yang telah terjadi, seperti ekonomi, social, politik, cultural, dan sebagainya. Munculnya organisasi dapat dilatarbelakangi oleh banyak hal seperti kesamaan tujuan dan pemikiran maupun adanya kendala – kendala yang terjadi dalam salah satu lingkungan. Kesamaan tujuan merupakan latar belakang terbentuknya organisasi yang paling ideal dan kendala yang terjadu dapat diatasi dengan kegiatan terorganisir yang dilakukan oleh individu – individu dalam organisasi tersebut.
B. Aneka Macam Alasan Mengapa Orang Membentuk Organisasi Sudah semenjak dahulu manusia dikodratkan tidak bisa hidup seperti atau makhluk yang hidup kelompok, istilah ini kita kenal dengan sebutan zoon policon. Pernyataan inilah yang membuat manusia senatiasa tanpa mereka sadari mereka selalu ingin hidup secara berkelompok serta melakukan kegiatan – kegiatan seperti tergabung didalam organisasi. Alasan mengapa manusia menciptakan organisasi menurut Herbert G. Hicks : Alasan Sosial ( Social Reasons ) Manusia memiliki kebutuhan – kebutuhan social yang sangat kompleks dimana kebutuhan – kebutuhan tersebut banyak dapat dipenuhi dilingkungan pekerjaan, sehingga mucul pemikiran bahwa pekerjaan manusia adalah kehidupan. Jadi dapat disimpulkan bahwa manusia bekerja untuk memenuhi kebutuhan – kebutuhan social mereka dan dalam lingkingan pekerjaannya terdapat pengorganisasian yang dapat memenuhi kebutuhan tersebut. Alasan Material ( Material Reasons )
Alasan material manusia membentuk suatu organisasi adalah dengan adanya kesadaran bahwa ada hal yang benar – benar tidak dapat dilakukan seperti memperbesar kemampuannya, menghemat waktu yang digunakan untuk mencapai sasaran dan menarik manfaat dari pengetahuan – pengetahuan dari generasi sebelumnya. Dengan berorganisasi manusia dapat melakukan berbagai macam kegiatan ynag dapat meningkatkan kemampuannya dalam suatu hal an dengan menggali pengetahuan dari generasi terdahulu yang tentunya memiliki pengalaman lebih dapat menunjang peningkatan kemampuan manusia.
C. Efek Sinergistik Organisasi – Organisasi Organisasi dapat menimbulkan efek sinergistik. Pendekatan yang berkaitan dengan hal ini sebuah kredo pendekatan sisitem yang menyatakan bahwa holism merupakan salah satu pilar penting pemikiran serta secara system atau sistemik. Dalam sebuah organisasi output yang dihasilkan dalam organisasi tersebut tidak selalu sama dengan input yang diberikan, apabila output lebih kecil dari input yang diberikan maka organisasi tersebut gagal ( rugi ) dalam berorganisasi. Namun, jiak output lebih besar daripada input maka organisasi tersebut berhasil dalam berorganisasi.
D. Tipe – Tipe Organisasi Organisasi dapat menjadi suatu focus kehidupan seseorang atau hanya menjadi bagian dari kehidupannya untuk sementara waktu. Oragnisasi dapat bersifat kaku atau luwes atau hanya berazaskan kekeluargaan. Organisasi Formal dan Informal Organisasi formal dan Informal merupaka tipe organisasi yang paling popular. Pembagian tersebut tergantung pada tigkatan – tingkatan yang terdapat dalam organisasi itu. Dalam organisasi formal sifat – sifat mendasar yang terdapat didalamnya yaitu terstruktur, kaku, terumuskan dan spontan. Organisasi formal memiliki struktur yang benar – benar terumus dan terdapat alur tanggung jawab yang jelas dan hubungan –hubungan yang jelas diantara setiap tingkatan. Hubungan tersubut dapat berupa otoritas, kekuasaan, akuntabilitas, dan tanggung jawabnya. Dengan adanya struktur seperti ini organisasi formal dapat betahan lama dan terencana. Didalam organisasi informal hubungan antar anggota sangat fleksibel dan spontan sehingga tidak terdapat kewajiban atau tanggung jawab antar anggota yang utuh. Namun, organisasi informal dapat bertranformasi menjadi organisasi formal apaila organisasi
menjalankan kegiatan yang terstruktur sehingga muncul tanggung jawab dan kewajiban para anggota yang terlibat para anggota yang terlibat dalam organisasi itu.
Organisasi Primer dan Organisasi Sekunder Organisasi primer merupakan organisasi yag dilandaskan kedekatan emosional yang menuntut keterlibatan lengkap, pribadi dan emosional para anggotanya yang serta ekspetasi timbale balik dan bukan pada kewajiban – kewajiban yang ditentukan dengan eksak. Organisasi primer dicirikan oleh hubungan – hubungan yang bersifat pribadi, langsung, spontan, dan tatap muka. Perbedaan antara organisasi primer dan sekunder sangat terlihat dari hungan anggota organisasi tersebut dimana hubungan dalam organisasi sekunder lebih bersifat rasional, intelektual, dan kontraktual. Dalam menjalankan hubungan antara anggota sangat terlihat formaliasnya, impersonal dan kewajiban – kewajiban ditentukan secara eksplisit. Pada organisasi sekunder tujuan yang ingim dicapai adalah buakn sebuah kepuasan karena organisasi dapat menyediakan alat – alat yang memenuhi tujuan dari anggotanya yaitu upah dan gaji.
Organisasi – Organisasi yang Diklasifikasikan Beradasarkan Sasaran Pokok Organisasi tentunya dibentuknya untuk mencapai sasaran – sasaran tertentu bagi setiap anggotanya. Organisasi seperti dapat diklasifaksikan sebagai berikut :
Oragnisasi Pelayanan ( Service Organization ), beranggotakan orang –orang yag siap memberikan pelayanan tanpa menuntut bayaran penuh dari penerima servis. Organisasi Ekonomi ( Economic Oragnizatioan ), Organisasi yang menyediakan barang dan jasa sebagai balasan sebagai imbalan untuk pembyaran dalam bentuk tertentu. Oranisasi Religius ( Religius Organization ) Organisasi yang memenuhi kebutuhan spiritual anggotanya. Organisasi Perlindungan ( Protective Organization ) Organisasi yang memberikan perlindungan bagi orang yang terancam bahaya. Organisasi Pemerintah ( Government Organization ) Organisasi yang memberikan keteraturan secara kontunui. Organisasi Social ( Social Oragnizaton ) Organisasi yan memenuhi kebutuhan sosal seseorang untuk berkomunikasi dan mencapai kontak dengan orang lain.
E. Pandangan Umum tentang Organisasi – Organisasi Setiap orang memiliki sasaran – sasaran tertentu dan sasaran tersebut dicapai dengan cara berinteraksi sehingga terciptalah sebuah organisasi. Oraganisasi dapat berbentuk sangat sederhana dan dapat pula berbentuk sangat kompleks yang melibatkan ratusan hingga ribuan orang didalamnya. Manusia yang saling berinteraksi merupakan elemen inti dari sebuah organisasi selain itu elemen – elemen nonmanusia pun dibutuhkan dalam organisasi guna menunjang kerja manusia dalam organisasi tersebut.
F. Pengorganisasian ( Organizing ) Pengorganisasian dapat diartiakan sebagai fungsi dari pengumpulan sumberdaya, pengalokasian sumberdaya dan penstrukturan tugas untuk memenuhi perencanaan pengorganisasian. Kegiatan ini dapat dilakukan oleh pihak manajemen yang menetapkan tugas – tugas dan tanggung jawab setiap anggota. Aktivitas yang terorganisasi dapat timbul apanila terdapat pembagian kerja yang logis dan suatu system koordinasi. Pengorganisasian memiliki 3 dimensi yaitu :
Organisasi itu sendiri memiliki suatu bentuk, suatu konfigurasi yang melukiskan hirarki manajemen dan saluran – saluran komunikasi formal Melalui proses pengorganisasian tugas – tugas dirumuskan ditetapkan dan pekerjaan individual distruktur Sebuah falsafah organisasi mempengaruhi upaya dengan apa koordinasi dicapai.
G. Pentingnya Pengorganisasian Dengan adanya organisasi yang efektif dan sumberdaya yang saling bersinergi akan meningkatkan produktivitas dan menghasilakan manfaat keuntungan sebagai berikut :
Kejelasan tentang ekspetasi kinerja individual dan tugas yang terspesialisasi Pembagian kerja, sehingga tidak terjadi konflik dan penyalahgunaan sumber daya Terbentuknya alur kerja yang terstruktur dan logis Saluran komunikasi yang mapan untuk membantu pengawasan dan pengambilan keputusan Adanya mekanisme yang mengoordinasi sehingga tercapai harmoni diantara setiap anggota Upaya yang difokuskan yang berkaitan dengan sasaran secara logis dan efisien Struktur – Struktur otoritas tepat, sehingga pengawasan dan pengambilan keputusan lebih lancar pada seluruh organisasi yang bersangkutan.
H. Proses Pengorganisasian Terdapat lima langkah pokok dalam melakukan pengorganisasian menurut Saul W. Gellerman, yaitu sebagai berikut : 1. 2. 3. 4. 5.
Melaksanakan refleksi tentang rencana – rencana dan sasaran – sasaran Menetapkan tugas pokok Membagi tugas – tugas pokok menjadi tugas – tugas bagian Mengelola sumber daya dan petunjuk untuk tugas – tugas begian tersebut Mengevaluasi hasil dari dari strategi pengorganisasian yang diimplementasikan.
I. Elemen – Elemen Organisasi Setiap organisasi dilandasi oleh adanya sejumlah manusia didalamnya untuk meningkatkan eksistensi dari organisasi tersebut. Setiap manusia didalam organisasi memiliki suatu tujuan bersama untuk organisasi itu. Untuk mencapai tujuan tersebut, setiap anggota organisasi menstruktur setiap anggotanya untuk menciptakan alur kerja dan tanggung jawab yang jelas. Dengan adanya tugas dan tanggung jawab yang diciptakan sebuah system untuk mengoordinasi sehingga dapat dikatakan organisasi memiliki batasan yang jelas siapa saja yang berada dilamanya maupun yang berada diluar organisasi tersebut. Secara singkat disebutkan elemen organisasi sebagai berikut : 1. 2. 3. 4. 5.
Manusia Tujuan tertentu Pembagian tugas – tugas Sebuah system untuk mengoordinasi Sebuah batas yang dipatok, yang menunjukkan pihak yang berada diluarnya.
J. Ciri – Ciri Umum Suatu Organisasi Semua organisasi tentu memiliki sebuah cirri yang sangat melekat dari organisasi tersebut, berikut cirri umum yang dimiliki oleh organisasi. Koordinasi Upaya, dalam organisasi tidak bisa hanya mengandalkan satu kepala saja untuk mengembangkan organisasi tersebut. Para individu yang bekerjasama dan mengoordinasi upaya mental dan fiscal mereka dapat mencapai banyak hal yng lebih baik dan menakjubkan.
Tujuan Umum Bersama, koordinasi akan tercapai apabila setiap anggota organisasi memiliki tujuan yang visi yang sama untuk organisasi itu. Dengan adanya tujuan bersama itu, akan memberikan rangsangan kepada anggota organisasi untuk bertindak mencapai tujuan bersama itu. Pembagian Kerja, dengan adanya pembagian kerja dalam organisasi tugas – tugas yang kompleks akan lebih terspesialisasi dengan memanfaatkan sumberdaya manusia manusia yang ada dan tugas akan dilaksanakan dengan lebih efektif dan efisien. Hierarki Otoritas,dalam sebuah organisasi harus ada orang yang diberikan otoritas untuk melaksanakan suatu tugas. Hal ini bertujuan agar tujuan yang diinginkan dengan dilaksanakan dengan efektif dan efisien.
K. Sifat Sistem dari Organisasi – Organisasi Organisasi merupakan alat social yang menyediakan barang dan jasa yang diperlukan masyarakat. Organisasi merupakan hal yang kompleks. Namun, kita dapat menyederhanakan dengan menggunakan suatu kerangka pemikiran system. Subsistem dari organisasi pada umumnya dibagi menjadi 3 macam subsistem dari semua organisasi. Organisasi – Organisasi yang berfungsi dari 3 macam subsistem dasar sebagai berikut : 1. Subsistem transformasi 2. Sistem Sosial 3. Sistem administrative Sistem transformasi adalah tahapan kejadian atau elemen yang langsung berkaita dengan upaya yang menghasilkan output yang dikehendaki. Transformasi berupa input berubah menjadi output. Sistem Sosial mempunyai aneka macam bentuk, struktur, dan hasil. Ada elemen tertentu pada sebuah system social, yaitu :
Motivasi Nilai – nilai Norma – norma Komunikasi Kepimpinan yang mencapai bentuk tertentu dan yang selaras satu sama lain.
Kebijakan dan keputusan mengenai struktur organisasi, bentuk serta struktur prosedur itu mempengaruhi system social tersebut.
Sistem Administratif pada kelompok kecil yang bersifat relative stabil, orang – orang saling bekerja sama dan saling berkoordinasi. Pada kelompok yang lebih besar, tugas – tugas menjadi lebih terspesialisasi.
BAB II ORGANISASI DAN LINGKUNGAN
A. Organisasi sebagai sebuah Sistem Organisasi paling umum dalam sejarah dapat digambarkan dengan sebuah piramida dimana pada puncak piramida tersebut terdapat pengambilan keputusan, kekuasaan dan sumber informasi. Dalam organisasi terdapat pendelgasian wewenang dimana manajer tingkat yang lebih rendah sudah tau sebgaimana mestinya berindak. Max Weber berupaya untuk membebaskan organisasi dari kecenderungan – kecenderungan pribadi. Mengendalikan organisasi dengan tetap berpedoman pada struktur piramida. Pada zaman sekarang ini organisasi telah dipengaruhi oleh dua macam kekuatan pokok. Pertama, ide tentang kekuatan yang tercakup pada rakyat dan diberikan kepada para pemimpin yang telah mempengaruhi struktur organisasi. Kedua, kompleksitas organisasi yang makin meningkat menyebabkan pemimpin tidak lagi mengenal siapa saja yang berada dilingkungannya. Dalam sebuah system organisasi memasukkan bahan – bahan dari lingkungannya dan memprosesnya menjadi output berupa barang dan jasa untuk diserahkan kepada lingkungan tersebut. Dalam setiap system akan dijumpai adanya unsure – unsur seperti masukan, proses, keluaran, umpan balik dan umpan kedepan.
B. Lingkungan Keorganisasian sebagai sebuah Sistem Dalam sebuah system organisasi, kekuatan lingkungan sangat mempengaruhi organisasi sebagai factor factor eksternal yang sebagian besar tidak dapat dikendalikan oleh pemimpin dan mempengaruhi keputusan dari pemimpin itu yang akhirnya memberikan dampak terhadap internal organisasi tersebut. John A. Pearce II mengatakan ada baiknya kita memandang lingkungan sebagai hal yang terdiri dari 3 macam bidang pengaruh sebagai berikut : 1. Lingkungan yang berada diluar perusahaan atau organisasi. Lingkungan yang terdiri dari sekelompok kekuatan yang muncul diluar sistuasi perusahaan tunggal yang mencakup factor ekologi, ekonomi, polotik, legal sosiokultural dan teknoligi. Lingkungan tersebut memberikan ancaman terhadap perusahaan 2. Lingkungan Industri Kekuatan yang beroperasi dilingkungan industry perusahaan yang bersangkutan mempunyai dampak lebih langsung atas perilaku sesuatu perusahaan dibandingkan dengan kekuataan – kekuatan yang berada pada the remote environment. Faaktor yang
terdapat dalam lingkungan ini adalah struktur industry, persaingan antar pesaing, kendala – kendala bagi keluar masuknya perusahaan, ancaman barang – barang substitusi, kekuatan para rekanan dan kekuatan para konsumen. 3. Lingkungan Operasi Lingkungan operasi dianggap lebih banyak memberikan pengaruh terhadap kelangsungan suatu perusahaan dibandingkan lingkungan yang lainnya. Lingkungan ini terdiri dari kekuataan – kekuataan didalam situasi langsung sutu perusahaan sehingga menimbulkan tantangan – tantangan dalam mencapai upaya mencapao sumberdaya yang diperlukan.
C. Sebuah Organisasi, Bisnis, sebagai sebuah Sistem dengan Subsistem – subsistem yang berinteraksi Para manajer tidak dapat menebak pengaruh apa saja yang akan timbul dari factor lingkungan walaupun factor tersebut merupakan kendala bagi setiap organisasi. Dalam organisasi yang berhasil manajer sering mengembangkan alat – alat seperti :
Persuasi Lobi Kerjasama Partisipasi Campur tangan otoritas lebih tinggi
D. Organisasi dan Lingkungan Setiap organisasi mempunyai tujuan berbeda – beda dan memiliki kebutuhan yang beragam. Namun, setiap organisasi mempunyai satu hal yang umum yakni para manajer. Konsep dasar dari teori system membantu para manajer untuk menghadapi interaksi yang kompleks dari lingkungan internal dan eksternal. Organisasi menyerap sumberdaya – sumberdaya ( input ) dari lingkungan yang lebih luas ( lingkungan eksternal ) yang kemudian input tersebut diproses dilingkungan internalnya dan menghasilkan output untuk lingkungan eksternal kembali. Adapun input pokok bagi setiap perusahaan adalah sumberdaya manusia dan sumber daya non manusia. Manajerlah yang mengoordinasi aktivitas – aktivitas seluruh subsistem yang ada didalam organisasi dengan menekankan konsep system sebagai berikut :
Ketahanan organisasi tergantung pada kemampuan manajer untuk menyesuiakan dengan tuntutan – tuntutan dari lingkungan. Dalam hal memenuhi tuntutan – tuntutan tersebut, siklus total input dan output harus dijadikan perhatian manajerial.
E. Lingkungan Internal Dalam lingkungan internal kita menemukan kerangka atau tingkatan yang terdapat didalam organisasi itu sendiri. Tingkatan manajemen didasarkan dari berbagai macam keterampilan dan peranan manajerial. Adapun tingkatan tersebut adalah : Tingkat Operasi Organisasi yang menghasilkan produk atau jasa tentunya memiliki sebuah fungsi operasi. Tingkatan ini memusatkan perhatian pada apa yang harus dilakukan organisasi tersebut dalam kegiatan produksi. Tingkat Manajerial Semakin besarnya organisasi diperlukan orang yang mengoordinasi aktivitas – aktivitas pada tingkat operasi dan mengambil keputusan tentang produk atau jasa yang akan dihasilkan. Problem seperti inilah yang akan dihadapi tingkat manajerial. Tingkat Strategi Organisasi beraktivitas dalam sebuah lingkungan dimana terdapat batasan – batasan didalamnya. Tingkatan strategi inilah yang memastikan bahwa kegiatan organisasi tersebut tidak melewati batas – batas yang ada dalam lingkungan masyarakat dan tingkat strategi ini menentukan sasaran – sasaran jangka panjang dan arah bagi organisasi itu. Organisasi yang bersangkutan juga bisa mempengaruhi lingkungan dengan upaya lobi, pengiklanan, dan program – program pendidikan yang ditunjukan kepada masyarakat. Dengan adanya tingkatan manajemen, akan membagi focus utama aktivitas – aktivitas manajer dalam berbagai kelompok yang biasa disebut sebagai :
Manajer puncak menangani Tingkat Strategi Mananjer tingkat menengah menangani Tingkat Manajerial Manajer tingkat bawah menangani Tingkat Operasi
Setiap tingkatan manajer ini masing – masing harus memiliki keterampilan teknikal, berhubungan dengan manusia lain dan konseptual. Peranan para Manajer Dalam sebuah organisasi para manajer memiliki peranan yang bersifat tumpang tindih satu dengan yag lainnya. Peranan tersebut dibagi menjadi 3 kelompok, adapun peran tersebut adalah :
Peranan hubungan antarperorangan. Peranan ini memusatkan perhatian pula kepada 3 peranan yaitu peranan simbolik, peranan pemimpin dan peranan penghubung yang dimana hal itu merupakan hasil dari otoritas formal seorang manajer. Semua pekerjaan manajerial memerlukan tugas – tugas tertentu yang bersifat simbolik atau testimonial. Peranan – peranan tersebut merupakan perana dalam hal menjalankan peranan simbolik. Peranan pemimpin seseorang manajer mencakup kegiatan memberikan pengarahan dan mengoordinasikan aktivitas – aktivitas bawahannya, inilah yang merupakan implementasi dari peranan pemimpin yang juga meliputi kegiatan pengawasan agar segala sesuatu berjalan sesuai dengan rencananya. Dalam menjalankan peranan penghubung para manajer akan terlibat dalam hubungan –hubungan antarperorangan diluar bidang garapan mereka. Peranan Informasional dalam kelompok peranan inimenyebabkan sang manajer menjadi focus dan sentral untuk menerima infomasi dan mengrimkan informasi nonrutin. Seiring menjalankan peranan hubungan antarperorangan, manajer melakukan kontak dengan anggota – anggotanya agar memberikan informasi kepada dirinya guna digunakan sebagau upaya monitor dan mentransmisi informasi tersebut. Peranan monitor meliputi kegiatan mempeajari lingkungan guna mengumpulakan informas, perubahan – perubahan, peluang – peluang dan problem – problem yang amat kali sangat bermanfaat. Peranan pengambilan keputusan dalam peranan pengambilan keputusan ini ada yang berperan sebagai entrepreneur yang mengusahakan perubahan – perubahan unit untuk menjadi lebih baik dan terus – menerus mempunyai ide – ide baru. Selain itu, ada pula yang berperan mengatasi kekacauan dengan cara mengambil keputusan – keputusan atau menerapkan tindakan korektif sebagai reaksi terhadap tekanan – tekanan yang erada diluar kendali mereka. Selanjutnya berperan sebagai pengalokasi sumberdaya dengan menempatkan seorang manajer dalam posisi untuk memutuskan sumberdaya – sumberdaya apa yang perlu dicapai. Terakhir berperan sebagai negotlator yang mengadakan perundingan – perundingan tentang pekerjaan, kinerja, sasaran –sasaran dan sumber daya – sumber daya dengan unit – unit lainnya guna mencapai keuntungan untuk unitnya sendiri.
E. Lingkungan Eksternal Organisasi tidak bisa berdiri sendiri tanpa memanfaatkan lingkungan sekitar organisasi tersebut. Organisasi memberikan sesuatu terhadap lingkungan dan begitu pula sebaliknya, organisasi bergantung pada lingkungan eksternal menurut Alvar O. Elbing adalah : Komponen – komponen aksi langsung Dalam lingkungan organisasi terdapat kompnen aksi langsung yang mempengaruhi kegiatan – kegiatan yaitu para klien atau pelanggan, dalam organisasi pelanggan – pelanggan sangat bersifar kritis oleh karena itu manajer harus sadar akan kebutuhan – kebutuhan yang
muncul dari para klien mereka dengan cara menungkatkan servis dan meningkatkan kualitas produk. Kedua, para pesaing juga termasuk kedalam komponen aksi langsung dimana para manajer harus memberikan reaksi kepada pesaing dengan 2 jenis yaitu intertipe dan intratipe. Intratipe terjadi apabila persaingan dalam satu jenis produk dan intertipe persaingan antar organisasi yang berbeda. Terakhir adalah para penyuplai yang merupakan pihak yang memberikan masukan ( input ) kepada organisasi dalam bentuk bahan mentah, jasa energy, peralatan dan lain –lain dan masukan tersebut akan dimanfaatkan untuk memberikan keluaran ( output ) kepada lingkungan.
Komponen – komponen aksi tidak langsung Komponen aksi tidak langsung dapat mempengaruhi dan memberikan persoalan – persoalan tersendiri untuk suatu organisasi. Pertama, organisasi – organisasi dari luar dapat memberikan tekanan atau pengaruh kepada organisasi melalui sebuah komponen aksi langsung. Kedua, komponen – komponen aksi tidak langsung tertentu dapat mempengaruhi iklim organisasi tertentu harus berfungsi. Persoalan – persoalan yang dapat mempengaruhi organisasi secara tidak langsung adalah : Persoalan Teknologi Perubahan – perubahan dalam teknologi dapat mempengaruhi nasib suatu organisasi. Inovasi – inovasi baru mengenai teknologi sangat mempengaruhi dunia industry dimana para organisasi harus mengembangkan organisasi mereka agar tidak tertinggal dengan yang lain. Persoalan Ekonomi Perubahan ekonomi harus selalu menjadi perhatian para manajer dimana perubahan tersebut akan mempengaruhi permintaan suatu produk atau jasa suatu perusahaan. Problem yang banyak dialami adalah inflasi, pengangguran, kemiskinan, rendahnya produktivitas dan efisien serta krisi moneter yag melandai banyak Negara. Persoalan Politik, Hukum, dan Pengaturan Banyak sekali undang – undang dan peraturan – peraturan yang mencirikan lingkungan politik, hukum, dan pengaturan yang dihadapi oleh para manajer. Komponen aksi tidak langsung dari lingkungan eksternal merupakan kendala bagi suatu organisasi. Banyak sekali ekspetasi mengenai perlindungan konsumen, menghentikan tindakan diskriminatif dalam pekerjaan, pendidikan dan lain – lain.
Persoalan Kultural dan Sosial Keberagaman tentunya sering terdapat dalam suatu organisasi. Tradisi, kebiasaan, dan keyakinan – keyakinan mempengruhi suatu organisasi. Para manajer harus selalu mengindentifikasi kondisi – kondisi cultural dan social yang mempengaruhi organisasi mereka.