Judul
: ANALISIS PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN BUDAYA KERJA DENGAN MOTIVASI SEBAGAI VARIABEL INTERVENING TERHADAP KINERJA KARYAWAN DI KANTOR PERTANAHAN KABUPATEN KEBUMEN
Volume
: Vol. 1 No. 74 Desember 2010
Tahun
: 2010
Penulis
: Heri Susanto dan Nuraini Aisiyah
Reviewer
: Laode Muh. Agus William
Alat analisis yang digunakan
: 1. Analisis Deskriptif : Grafik, perhitungan median, mean, standard deviasi, perhitungan presentase 2. Analisis Inferensial : Structural Equation Modeling (SEM) dengan alat analisis Patial Least Square (PLS), yaitu SEM yang berbasis variance
Teori Kepemimpinan diadopsi dari bahasa Ingris yaitu leadership yang berasal dari dari akar kata to lead yang berarti memimpin. Dari pengertian ini jelaslah bahwa pemimpin adalah seseorang yang memimpin orang lain dengan cara memberikan petunjuk, atau dengan dimaknai secara lebih formal, bahwa dalam menjalankan kepemimpinan seseorang tersebut memberikan perintah perintah (Sulistyani,2008:10). Menurut Robbin dan Coulter (2004) kepemimpinan adalah kemampuan untuk mempengaruhi suatu kelompok menuju tercapainya tujuan-tujuan. Kepemimpinan lebih mendasarkan pada sebuah iktikad untuk melakukan peran mempengaruhi dan mengarahkan secara efektif agar tujuan organisasi dapat tercapai dengan baik. Tanggung jawab pemimpin adalah memberikan jawaban secara arif, efektip, dan produktif atas berbagai permasalahan dan tantangan yang dihadapi zamannya, yang dilakukan bersama dengan orang-orang yang dipimpinnya. Untuk pendekatan kualitas kepemimpinan seseorang, dalam pendekatan ini ditekankan kepemimpinan seseorang adalah pembawaan yang secara fakta memiliki kualitas kepemimpinan. Dalam pendekatan ini seorang pemimpin menyiratkan kecenderungan memiliki kualitas yang dikagumi dan diharapkan pengikutnya.
Untuk pendekatan situasional (Teori Kontingensi) menurut pendekatan ini kepemimpinan seseorang akan mengalami perubahan diantara dua sisi yaitu orientasi tugas dan kepekaan (hubungan antar manusia) serta berusaha memprediksi keadaan yang membuat salah satu gaya kepemimpinan lebih cocok dibanding gaya yang lain.
Resume/ Ringkasan Dalam jurnal tersebut tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh kepemimpinan dan budaya kerja terhadap kinerja karyawan di Kantor Pertanahan Kabupaten Kebumen melalui motivasi sebagai variabel intervening. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif yang didukung analisis deskriptif kualitatif, sehingga dalam penelitian ini penulis akan membuktikan hipotesis yang telah dirumuskan sebelumnya dan membuat analisis perhitungan berdasarkan data yang ada serta mendeskripsikan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang diteliti. Data diperoleh dari penyebaran kuesioner sebanyak 85 (delapan puluh lima ) responden yang juga sebagai populasi penelitian. Data kuesioner kemudian diuji dengan analisis Partial Least Square (PLS). Untuk pengaruh kepemimpinan terhadap kinerja adalah tidak signifikan, dengan koefisien jalur 0,189 hal ini dapat kita lihat dari nilai T-Statistiknya 1,242 berarti tidak sesuai dengan ketentuan TStatistik (t-hitung) > t-tabel (1,242 < 1,700). Variabel kepemimpinan (X1) memberikan kontribusi pengaruh sebesar 0,478 terhadap variabel motivasi (Y1), artinya apabila variabel kepemimpinan (X1) mengalami kenaikan sebesar satu satuan maka variabel motivasi (Y1) akan mengalami kenaikan sebesar 0,478. Variabel kepemimpinan ( X1) memberikan kontribusi pengaruh sebesar 0,189 maka variabel kinerja (Y2) akan mengalami kenaikan sebesar 0,189. Sedangkan pengaruh total variabel kepemimpinan (X1) terhadap variabel kinerja (Y2) = 0,189 + 0,478 x 0,358 = 0,239. Untuk pengaruh budaya kerja terhadap kinerja tidak signifikan, hal ini dapat kita lihat dari nilai T-Statistiknya 1,660 berarti tidak sesuai dengan ketentuan TStatistik (t-hitung) > t-tabel (1,660 < 1,700). Variabel budaya kerja (X2) memberikan kontribusi pengaruh sebesar 0,324 terhadap variabel motivasi (Y1), artinya apabila variabel budaya kerja (X2) mengalami kenaikan sebesar satu satuan maka variabel motivasi (Y1) akan mengalami kenaikan sebesar 0,324. Sedangkan variabel budaya kerja (X2) memberikan kontribusi pengaruh sebesar 0,239 terhadap variabel kinerja (Y2), artinya apabila variabel budaya kerja (X2) mengalami kenaikan sebesar satu satuan maka variabel kinerja (Y2) akan mengalami kenaikan sebesar 0,239. Sehingga pengaruh total variabel budaya kerja (X2) terhadap variabel kinerja (Y2) = 0,239 + 0,478 x 0,358 = 0,257.
Untuk Pengaruh motivasi terhadap kinerja nilai T-Statistik adalah 2,378 sedangkan ketentuannya T-Statistik (thitung) > t-tabel (2,378 > 1,700) maka pengaruh motivasi terhadap kinerja adalah signifikan, dengan koefisien jalur 0,358 (dari kolom original sample estimate). Hal ini berarti motivasi sebagai variabel intervening terhadap kinerja bagus. Sehingga untuk jurnal ini peneliti mendapatkan hasil yakni diperoleh kesimpulan bahwa kepemimpinan tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan di Kantor Pertanahan Kabupaten Kebumen, begitu juga untuk budaya kerja juga tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan di Kantor Pertanahan Kabupaten Kebumen.