ANA SEPTIANI_16303244013 TUGAS MODUL 2
1.
Dimensi pengetahuan kimia (chemistry knowledge dimension) Pengetahuan adalah segala sesuatu yang kita ketahui dan menjadi milik kita. Berdasarkan tingkatannya, pengetahuan dibagi menjadi: (1) pengetahuan faktual, (2) konseptual, (3) pengetahuan prosedural (prinsip, hukum, dan teori), dan (4) pengetahuan metakognitif, Pengetahuan tersebut memungkinkan seseorang dapat memahami suatu gejala dan juga memungkinkan seseorang dapat memecahkan masalah yang dihadapi. Gejala kimia terdiri atas dua macam, yaitu fakta dan kejadian. Kenyataan menunjukkan bahwa garam dapur mengandung natrium klorida, siapapun meneliti garam dapur, waktu sekarang atau waktu yang akan datang akan mendapatkan hal yang sama. Keadaan bahwa garam dapur mengandung natrium klorida disebut fakta (facts). Kejadian adalah peristiwa yang terjadi pada benda atau zat tertentu sekali saja. Bila kertas dibakar, maka kertas akan menjadi abu, pembakaran kertas lain akan menghasilkan kejadian yang berbeda. Peristiwa semacam ini disebut kejadian (events). Dalam ilmu kimia gejala yang terdiri atas fakta dan kejadian,jumlahnya banyak sekali. Untuk mempelajari gejala-gejala kimia, ahli-ahli kimia dapat menempuh dua jalan. Pertama melakukan eksperimen terhadap gejala yang menjadi objek penelitian. Misalnya pengetahuan tentang gas, diperoleh dengan melakukan eksperimen terhadap gas. Gas ditentukan oleh variabel jumlah mol (n), tekanan (P), volum (V), dan temperatur (T). Dengan melakukan eksperimen terhadap gas, yaitu melakukan manipulasi terhadap variabel tersebut, orang memperoleh data. Data yang diperoleh diklasifikasi dan diolah, menghasilkan generalisasi tentang gejala gas yang disebut konsep. Generalisasi konsep ini menghasilkan prinsip dan generalisasi prinsip menghasilkan hukum. Hukum yang menyatakan hubungan antara n, P, V, dan T suatu gas dinyatakan dengan rumus PV = nRT. Hukum
kimia cukup banyak, antara lain hukum dasar kimia yaitu hukum Dalton, hukum Proust, dan hukum Lavoisier. Sifat-sifat gas juga dapat dipelajari dari sisi lain, tanpa melakukan eksperimen. Dengan suatu model, ahli-ahli fisika teori dapat memperoleh hubungan antara variabel-variabel gas, dan hubungan ini disebut teori. Teori ini terekenal dengan nama teori kinetik gas. Hubungan antara variabel suatu gas dinyatakan dengan rumus PV = 1/3 n’mu2 . Jadi teori diperoleh dengan cara melakukan penalaran (reasoning), hipotesis, dan akhirnya teori. Banyak teoriteori kimia yang telah diperoleh dengan cara yang sama seperti teori gas, seperti teori atom Dalton, teori tumbukan untuk reaksi kimia, dan teori Einstein untuk ekuivalensi tenaga dan massa. 2. Cara kuno memperoleh pengetahuan kimia dan pendidikan kimia a.
Cara coba-coba (Trial and error method) Cara coba-coba dilakukan dengan mencari kemungkinan pemecahan terhadap sesuatu masalah, dengan jalan mencoba satu persatu kemungkinan yang dianggap dapat digunakan untuk memecahkan masalah tersebut. Bila ternyata suatu kemungkinan yang digunakan itu gagal, maka digunakan kemungkinan lain, dan bila hal itupun gagal pula, maka diganti dengan yang lain lagi, dan seterussnya sampai masalah itu dapat terpecahkan.
b.
Cara Otorita atau Kekuasaan Otorita tradisi, otorita dari pemimpin masyarakat, pemimpin agama, pemerintah, atau ahli ilmu pengetahuan digunakan untuk menularkan pengetahuan kepada masyarakat. Secara turun temurun kita dapat melihat, bagaimana masyarakat memperoleh pengetahuan dari para pendahulunya seperti cara menanam padi dan tumbuhan lainnya, cara-cara mengawetkan hasil panenan, dan sebagainya. Masyarakat menerima begitu saja pengetahuan tersebut, tanpa memikirkan asal dan kebenaran pengetahuan yang diketahuinya.
c.
Berdasarkan Pengalaman Pribadi Untuk memecahkan masalah yang dihadapai, seseorang menggunakan caracara
tertentu.
Apabila
cara-cara
tadi
berhasil,
orang
cenderung
menggunakan caracara tersebut untuk memecahkan masalah serupa dalam situasi baru dengan caracara yang sama. Pengalaman yang terdahulu selalu dicoba untuk memecahkan masalah yang dihadapi kemudian. Apabila caracara yang dipakai menemui kegagalan, orang cenderung memperbaiki caracara tersebut atau mencari cara lain untuk memecahkan masalah tadi. Dengan demikian orang akan memiliki pengetahun baru lagi dan pengetahuan yang dimilikinya semakin bertambah. d.
Melalui deduksi dan induksi. -
Deduksi adalah cara menarik kesimpulan dari hal yang umum ke hal yang khusus. Deduksi merupakan cara atau proses berpikir, dimana sesuatu yang dianggap benar secara umum pada kelas tertentu, berlaku juga kebenarannya pada semua peristiwa yang terjadi dalam kelas itu.
-
Induksi adalah proses berpikir untuk memperoleh kesimpulan yang beranjak dari hal yang khusus ke hal yang umum. Dalam induksi pembuatan kesimpulan bertolak dari pengalaman indria yang berbentuk objek khusus yang banyak, kemudian disimpulkan dalam bentuk suatu konsep yang memungkinkan seseorang untuk memahami sesuatu gejala.
3.
Cara modern memperoleh pengetahuan kimia dan pendidikan kimia Cara modern memperoleh pengetahuan semula berdasarkan cara berfikir induktif. Cara ini berlandaskan pada pengamatan langsung, data yang diperoleh diklasifikasi, dianalisis, dan diambil kesimpulannya. Prinsip ini dikembangkan oleh Francis Bacon yang hidup pada tahun 1561 – 1626. Dalam perkembangannya metode berfikir induktif disempurnakan dengan menggabungkannya dengan metode berfikir deduktif. Metode deduktif – induktif ini mula-mula dikembangkan oleh Newton dan Galileo, yang kemudian dikenal sebagai metode penelitian ilmiah. Metode inilah yang saat ini merupakan metode ilmiah atau metode penelitian ilmiah.
4.
Langkah-langkah perencanaan penelitian pendidikan kimia Rancangan penelitian adalah rencana penelitian yang sudah bersifat operasional, artinya siap dilaksanakan di lapangan. Rancangan penelitian kimia terdiri atas
tiga bagian, yaitu bagian pendahuluan, bagian kerangka teori, dan bagian metodologi.
5.
a.
Bagian pendahuluan
b.
Bagian kajian pustaka
c.
Bagian metode penelitian
Langkah-langkah pelaksanaan penelitian pendidikan kimia a.
Pengumpulan data. Data dikumpulkan dengan instrumen yang telah dipersiapkan. Untuk hal ini harus digunakan instrumen yang valid dan reliabel. Hanya dengan instrumen yang valid akan diperoleh data yang valid pula. Reliabilitas instrumen harus dinyatakan dalam setiap penelitian. Jenis instrumen yang digunakan tergantung metode penelitiannya, apakh metode sejarah, metode deskriptif, atau metode eksperimen.
b.
Pengolahan atau analisis data. Data yang sudah terkumpul diklasifikasi, dianalisis, diinterpretasikan, dan diambil kesimpulannya. Jenis data ada dua, yaitu data kualitatif atau tekstual dan data kuantitatif atau numerik. Bila datanya kualitatif atau tekstual, data diolah dengan cara kualitatif pula, yaitu dengan menarik kesimpulan deduktif – induktif. Data kuantitatif atau numerik, artinya berbentuk angka-angka, dapat diolah secara kuan-titatif atau secara statistik. Data kuantitatif ada yang bersifat nominal, ordinal, dan interval. Tergantung jenis data ini, pengolahan data dilakukan dengan cara statistik yang sesuai.
6.
Langkah-langkah pelaporan penelitian pendidikan kimia Hasil penelitian wajib ditulis dalam bentuk laporan, bentuk laporan dapat berupa paper laporan, skripsi, tesis, atau disertasi. Untuk skripsi, laporan terdiri atas lima bagian yaitu pendahuluan, kajian pustaka, metode penelitian, hasil penelitian dan pembahasan, serta kesimpulan dan saran.