Tugas Mata Kuliah Ekonomi Kesehatan Sebuah klink kontrak kerjasama dengan Bpjs secara kapasitasi, dapat jatah 9.000 @ Rp. 6.500/bulan. Menurut Bpjs, angka kunjungan 15%. Biaya yang dikeluarkan :
Sewa gedung 25 juta/tahun Pemeliharaan Gedung/Alat kesehatan Rp. 20 juta/tahun Alokasi Listrik, air, telepon rata-rata Rp. 3 juta/bulan Gaji Dokter dan Pegawai 12,5 juta/ bulan Disepakati JM Dokter 8.000/pasien, JM Perawat 3000/pasien Obat dan BHP senilai 6000/pasien
Pertanyaan : 1. Apakah klinik tersebut untung atau tidak untung ? 2. Karena ada 3 x wabah, jumlah pasien tahun ini mencapai 38.500 pasien, apakah klinik untuk atau tidak untung ? 3. Bila klinik dapat mencapai jatah 7000 pasien, kunjungan 15% ? 4. Pasien ke berapa tercapai titik impas ? Jawab : 1. Apa klinik tersebut untung atau tidak untung ? a. Pendapatan klinik per tahun 1) Jatah Pasien : 9.000 2) Angka kunjungan : 15 % 3) Jumlah kunjungan per bulan : 1.350 4) Jumplah kunjungan per tahun :16.200 5) Kaitasi per pasien : 6.500 6) Pendapatan klinik per tahun : 6.500 x 9.000 x 12 = Rp. 702.000.000 b. Fix cost per tahun 1) Sewa gedung : 25.000.000 2) Pemeliharaan gedung/alkes : 20.000.000 3) Biaya listrik, air, telepon : 36.000.000 4) Gaji Dokter dan Perawat : 150.000.000 5) Jumlah fix cost : Rp. 231.000.000 c. Variabel cost per tahun 1) Pengeluaran obat- obatan : 97.200.000 2) JM Dokter : 129.600.000 3) JM Perawat : 48.600.000 4) Jmlah variabel cost : Rp. 275.400.000 d. Total cost (TC) = Fix cost + Variabel cost = Rp. 506.400.000 e. Laba Bersih Per tahun : Total Revanue – Total Cost = Rp. 195.600.000 Maka Klinik untung karena TR > TC dengan laba bersih Rp. 195.600.000 per tahun
2. Karena ada wabah 3x, jumlah pasien tahun ini mencapai 38.500 a. Pendapatan Klinik per tahun 1) Jatah pasien : 9.000 2) Angka Kunjungan : 36 % 3) Jumlah kunjungan per bulan : 3.208 4) Jumlah Kunjungan per tahun : 38.500 5) Kapitasi per pasien : 6.500 6) Pendapatan klinik per tahun : 6.500 x 9. 000 x 12 = Rp.702.000.000 b. Fix cost per tahun 1) Sewa gedung : 25.000.000 2) Pemeliharaan gedung/alkes : 20.000.000 3) Biaya listrik, air, telepon : 36.000.000 4) Gaji Dokter dan Perawat : 150.000.000 5) Jumlah fix cost : Rp. 231.000.000 c. Variabel cost per tahun 1) Pengeluaran obat- obatan : 231.000.000 2) JM Dokter : 308.000.000 3) JM Perawat : 115.500.000 4) Jmlah variabel cost : Rp. 654.500.000 d. Total cost (TC) = Fix cost + Variabel cost = Rp. 885.500.000 e. Laba Bersih Per tahun : Total Revanue – Total Cost = Rp. 183.500.000 Maka Klinik tidak untung karena TR < TC dengan laba bersih Rp. 183.500.000 per tahun 3. Jatah pasien 7.000 dan angka kunjungan 15 % a. Pendapatan klinik per tahun 1) Jatah Pasien : 7.000 2) Angka kunjungan : 15 % 3) Jumlah kunjungan per bulan : 1.050 4) Jumplah kunjungan per tahun :12.600 5) Kaitasi per pasien : 6.500 6) Pendapatan klinik per tahun : 6.500 x 9.000 x 12 = Rp. 546.000.000 b. Fix cost per tahun 6) Sewa gedung : 25.000.000 7) Pemeliharaan gedung/alkes : 20.000.000 8) Biaya listrik, air, telepon : 36.000.000 9) Gaji Dokter dan Perawat : 150.000.000 10) Jumlah fix cost : Rp. 231.000.000 c. Variabel cost per tahun 5) Pengeluaran obat- obatan : 75.600.000 6) JM Dokter : 100.80.000 7) JM Perawat : 37.800.000 8) Jmlah variabel cost : Rp. 214.200.000
d. Total cost (TC) = Fix cost + Variabel cost = Rp. 445.200.000 e. Laba Bersih Per tahun : Total Revanue – Total Cost = Rp. 100.800.000 Maka Klinik untung karena TR > TC dengan laba bersih Rp. 100.800.000 per tahun 4. Break event point Rumus BEP : TR = TC UP X Q = TFC + TVC UP X Q = TFC + (VCU X Q) Q = (TR – TFC)/ VCU Total pendapatan ( TR ) Total fix cost (TFC ) Variabel cost unit ( VCU) JM Dokter JM Perawat Obat dan BHP
702.000.000 231.000.000 8.000 per pasien 3.000 per pasien 6.000 per pasien 17.000 per pasien
Q = ( TR- TFC ) / VCU Q = ( TR- TFC ) / VCU
27.760 Pasien per tahun
Maka klinik tersebut akan mencapai titik impas pada pasien ke 27.706 Per tahun atau 2.309 pasien perbulan atau 26 %