Tugas Manajemen Bencana.docx

  • Uploaded by: Dinda tri agustin
  • 0
  • 0
  • June 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Tugas Manajemen Bencana.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 3,029
  • Pages: 14
TUGAS MANAJEMEN BENCANA TANDA-TANDA BENCANA ALAM Dosen: Abdul Hamid

Disusun oleh : Eka Sulistiana Dinda Tri Agustin Moh. Dikky S.W Istiqfah Rahadi Vindya Januareva B. Syevana Vindya M.

(P27820717002) (P27820717003) (P27820717007) (P27820717008) (P27820717014) (P27820717022)

PROGRAM STUDI D IV KEPERAWATAN GAWAT DARURAT JURUSAN KEPERAWATAN POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN SURABAYA TAHUN AKADEMIK 2018 – 2019

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat dan karunia-Nya kami dapat menyusun makalah Tanda-Tanda Bencana Alam untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Bencana. Dalam proses penyusunan kami ini, penyusun mengalami banyak permasalahan. Namun berkat arahan dan dukungan dari berbagai pihak akhirnya makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Penyusun menyadari makalah ini masih belum sempurna, baik dari isi maupun sistematika penulisannya, maka dari itu penyusun berterima kasih apabila ada kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan makalah ini. Akhir kata, semoga makalah ini dapat dapat bermanfaat bagi teman-teman dan bagi penulis.

Surabaya, 17 Februari 2019

Penyusun

DAFTAR ISI Cover...........................................................................................................................................i Kata Pengantar ...........................................................................................................................ii DAFTAR ISI............................................................................................................................ iii ii

BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................................... 4 1.1.

Latar Belakang ............................................................................................................ 4

1.2.

Rumusan Masalah ....................................................................................................... 4

1.3.

Tujuan Penulisan ......................................................................................................... 5

1.4.

Manfaat Penulisan ....................................................................................................... 5

BAB II PEMBAHASAN .......................................................................................................... 6 2.1

Pengertian Bencana ..................................................................................................... 6

2.2

Tanda-Tanda Bencana Alam ....................................................................................... 6

2.3

Tanda-Tanda Bencana Non-Alam ............................................................................... 6

2.4

Tanda-Tanda Bencana Sosial ...................................................................................... 8

BAB III PENUTUP ................................................................................................................. 19 3.1 Kesimpulan..................................................................................................................... 19 3.2 Saran ............................................................................... Error! Bookmark not defined. DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................. 20

iii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bencana alam merupakan peristiwa alamiah yang tidak selalu mudah diperkirakan waktu kejadiannya. Walaupun demikian manusia dengan ilmu yang dimilikinya, diharapkan mampu mengenali tanda- tanda dan jika memungkinkan dapat memprediksi kapan bencana akan terjadi. Dengan cara demikian, diharapkan dapat memperkecil jumlah korban karena bencana alam. Bencana alam biasanya seringkali tidak muncul tiba-tiba, tetapi ada tanda-tanda atau signal yang dapat dibaca manusia. Tanda-tanda tersebut sangat berguna dalam memberikan kesempatan pada manusia untuk menyelamatkan diri dan harta bendanya. Namun sayangnya tidak semua orang mengetahui tanda-tanda tersebut. Karena itu, dalam bab ini kalian akan mempelajari berbagai tanda-tanda bencana alam. Diharapkan kalian dapat mengetahui tandatanda tersebut, sehingga terhindar dari malapetaka bencana alam. 1.2 Rumusan Masalah 1. Pengertian Bencana 2. Tanda-Tanda Bencana Alam 3. Tanda-Tanda Bencana Non-Alam 4. Tanda-Tanda Bencana Sosial 1.3 Tujuan Penulisan 1. 2. 3. 4.

Untuk mengetahui pengertian bencana Untuk mengetahui tanda-tanda bencana alam Untuk mengetahui tanda-tanda bencana non-alam Untuk mengetahui tanda-tanda bencana sosial

1.4 Manfaat Penulisan

4

BAB II PEMBAHASAN 2.1 PENGERTIAN BENCANA Bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan, baik oleh faktor alam dan atau faktor non alam maupun faktor manusia sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda, dan dampak psikologis. Bencana Alam adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau serangkaian peristiwa yang disebabkan oleh alam antara lain berupa gempa bumi, tsunami, gunung meletus, banjir, kekeringan, angin topan, dan tanah longsor. Bencana Non-alam adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau rangkaian peristiwa non alam yang antara lain berupa gagal teknologi, gagal modernisasi, epidemi, dan wabah penyakit. Bencana Sosial adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau serangkaian peristiwa yang diakibatkan oleh manusia yang meliputi, konflik sosial antar kelompok atau antar komunitas masyarakat dan teror. Kejadian Bencana adalah peristiwa bencana yang terjadi dan dicatat berdasarkan tanggal kejadian, lokasi, jenis bencana, korban dan ataupun kerusakan. Jika terjadi bencana pada tanggal yang sama dan melanda lebih dari satu wilayah, maka dihitung sebagai suatu kejadian 2.2 TANDA-TANDA BENCANA ALAM Semua jenis bencana alam yang terjadi pada umumnya memang terkadang terjadi secara tiba-tiba tanpa kita ketahui terlebih dahulu. Akibatnya, terjadi kepanikan yang luar biasa. Akan tetapi, sesulit apapun memprediksi bencana yang terjadi, tetap ada beberapa tanda-tanda atau gejala sebelum bencana-bencana tersebut terjadi. Dengan mengetahui tandatanda tersebut, diharapkan akan mampu mengurangi jumlah korban yang ada, baik harta benda maupun manusia. a. Tanda-Tanda Bencana Alam secara Umum Beberapa contoh tanda-tanda sebelum terjadi pada setiap bencana yang pernah terjadi, antara lain: 1) cuaca dan iklim yang ekstrim, misalnya tingginya intensitas curah hujan, naiknya suhu udara, menggumpalnya awan cumulonimbus di lokasi tertentu, dan meningkatnya efek rumah kaca. 2) kondisi alami yang tidak wajar atau tidak seperti biasanya, misalnya surutnya air laut secara tiba-tiba (seperti yang terjadi sebelum tsunami). 3) perubahan drastis perilaku hewan, misalnya: a) terbangnya kawanan burung dalam jumlah besar dari arah laut ke darat, sebelum 5

tsunami terjadi di Aceh. b) keluarnya hewan yang hidup di dalam tanah, seperti tikus, ular secara mendadak ke permukaan tanah, sebelum gempa bumi berskala 7,3 skala Richter tahun 1975 di Cina. c) resahnya dan mengungsinya kawanan gajah ke dataran tinggi di Taman Nasional Yala di Srilangka, sebelum tsunami menghancurkan pantai timur Srilangka. b. Tanda-Tanda Bencana Alam (Banjir) Bencana banjir juga memiliki beberapa tanda yang bisa kita lihat dan dapat kita jadikan sebagai tanda terjadinya bencana. Secara umum tanda-tanda tersebut antara lain sebagai berikut: a) terjadinya hujan dengan intensitas curah hujan yang tinggi tanpa disertai dengan proses infiltrasi/penyerapan yang baik. b) air melebihi batas sempadan sungai, sehingga meluap dan menggenangi daerah sekitarnya. c) air yang jatuh ke permukaan tidak dapat mengalir dengan baik karena saluran drainase yang ada tidak berfungsi dengan baik, sehingga air tersumbat dan tidak dapat mengalir dengan baik. d) tergenangnya air akibat tidak mampunya air yang ada melakukan infiltrasi karena kurangnya fungsi vegetasi sebagai penyerap atau penyimpan cadangan air. c. Tanda-Tanda Bencana Alam (Kekeringan) Bencana kekeringan juga dapat diketahui gejala-gejalanya. Biasanya Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG) dapat memprediksi bencana kekeringan. Musim kemarau yang berlangsung panjang atau gejala El Nino dapat diprediksi oleh lembaga tersebut, sehingga bencana kekeringan juga dapat diperkirakan. Adapun gejala atau tandatanda akan terjadi kekeringan pada suatu wilayah diantaranya adalah sebagai berikut: a) kekeringan berkaitan dengan menurunnya tingkat curah hujan di bawah normal dalam satu musim. b) tahap kekeringan selanjutnya adalah terjadinya kekurangan pasokan air permukaan dan air tanah. Kekeringan ini diukur berdasarkan ketinggian muka air sungai, waduk, danau dan ketinggian muka air tanah. c) kekeringan pada lahan pertanian ditandai dengan kekurangan lengas tanah (kandungan air dalam tanah), sehingga tidak mampu memenuhi kebutuhan tanaman tertentu. Akibatnya, tanaman menjadi rusak/mengering. d. Tanda-Tanda Bencana Alam (Tanah Longsor) Bencana longsor biasanya terjadi pada saat musim hujan, terutama awal musim hujan. Tanah yang berada pada lereng yang sebelumnya kering pada saat musim kemarau kemudian terisi air hujan. Kondisi ini akan meningkatkan gaya berat atau gravitasi tanah, sehingga tanah akan meluncur atau longsor. Sebelumnya terjadinya longsor, kita dapat mengenali tanda-tandanya, yaitu: a) Runtuh atau jatuhnya lapisan tanah pada tepian tebing dan tumbangnya pohon-pohon 6

b) c) d) e) f) g)

yang ada di atasnya. Pada saat terjadi hujan, air yang mengalir akan terlihat berwarna keruh karena membawa material tanah (lumpur). Biasanya terdengar suara gemuruh karena adanya gempa runtuhan di daerah longsor. Munculnya retakan-retakan di lereng yang sejajar dengan arah tebing. Biasanya terjadi setelah hujan. Munculnya mata air baru secara tiba-tiba. Tebing rapuh dan kerikil mulai berjatuhan.

e. Tanda-Tanda Bencana Alam (Gunung Meletus) Masyarakat yang tinggal atau berada di lingkungan gunung api, biasanya sedikit banyak telah mengetahui gejala-gejala yang terjadi saat akan adanya letusan dari gunung api tersebut. Letusan gunung api terjadi karena gejala vulkanisme yaitu peristiwa yang berhubungan dengan naiknya magma dari dalam perut bumi. Naiknya magma dari dalam perut bumi kemudian bergerak mendekati permukaan bumi. Peristiwa tersebut ditandai dengan gejala berikut: a. Gempa vulkanik Gempa vulkanik terjadi karena adanya aktivitas magma yang bergerak mendekati permukaan bumi b. Munculnya gas vulkanik Magma mengandung gas yang keluar dari magma pada saat masih di bawah permukaan bumi maupun pada saat bergerak menuju permukaan bumi c. Adanya perubahan bentuk (deformasi) gunung api Aktivitas magma yang bergerak menuju permukaan akan mendorong permukaan gunungapi lebih tinggi dari biasanya. Kadang perubahan d. Naiknya suhu sekitar kawah Naiknya suhu sekitar kawah terjadi karena magma yang sudah mendekati permukaan Selain tanda-tanda tersebut, terdapat pula tanda-tanda lainnya yaitu: a. sumber air banyak yang mengering. b. binatang yang ada di puncak gunung banyak yang berpindah dan berlarian mencari tempat yang dingin. c. sering terdengar suara gemuruh dari dalam gunung akibat aktivitas magma. f. Tanda-Tanda Bencana Alam (Tsunami) Tsunami terjadi terutama karena gempa bumi bawah laut, longsor bawah laut, atau letusan gunungapi bawah laut. Walaupun jarang, tsunami bisa juga terjadi karena jatuhnya meteor berukuran besar ke laut. Tsunami juga kadang terjadi karena peristiwa badai yang sangat besar. Tanda-tanda tsunami sebagai berikut: 7

a. Gempa bumi Gempa bumi merupakan tanda peringatan tsunami yang langsung dapat dikenali dan dirasakan oleh penduduk di dekat pantai. b. Surutnya air laut Surutnya air laut secara tiba-tiba juga dapat dijadikan tanda akan terjadinya tsunami Selain tanda-tanda yang umum tersebut, beberapa saksi mata melihat tanda-tanda tsunami lainnya. Beberapa tanda tersebut adalah: a. hewan-hewan terutama burung laut yang ada di sekitarnya panik dan ikan-ikan yang ada di laut tampak melakukan ‘migrasi’ secara besar- besaran. b. terbentuknya awan vertikal di atas permukaan laut. c. gelombang air laut yang ada terlihat lebih besar dan lebih tinggi dari biasanya. g. Tanda-Tanda Bencana Alam (Gempa Bumi) adalah getaran atau guncangan yang terjadi di permukaan bumi yang disebabkan oleh tumbukan antar lempeng bumi, patahan aktif, akitivitas gunung api atau runtuhan batuan. h. Tanda-Tanda Bencana Alam (Angin Topan) a. Terjadi peningkatan suhu yang sangat drastis Hal ini bisa kita rasakan karena peningkatan suhu akan membuat badan menjadi panas dan juga terasa gerah. Ketika peningkatan suhu ini terjadi secara tiba- tiba, berarti akan ada sesuatu yang tidak beres terjadi. Maka dari itulah peningkatan suhu drastis dan terjadi dengan tiba- tiba patut untuk kita waspadai. b. Tanda kedua adalah adanya perilaku dari binatang- binatang tertentu. Sudah menjadi hal yang wajar apabila menjelang terjadinya bencana alam, kita mendapati perilaku yang ganjil dari beberapa binatang. Hal ini karena binatang jauh lebih peka daripada manusia mengenai panca indera mereka. Adalah hal yang wajar apabila binatang mengetahui lebih dulu tentang akan terjadinya peristiwa alam daripada manusia. maka dari itulah manusia perlu juga untuk mengamati perilaku binatang. Salah satu tanda yang terjadi menjelang datangnya angin topan adalah perilaku beberapa bianatang yang terlihat menjauhi lautan secara berbondong- bondong. Binatang ini misalnya burung, dan lain sebagainya. Ketika melihat perilaku yang tidak wajar seperti ini, sebaiknya kita mengikuti jejak binatang tersebut dengan mengikutinya menjauhi area lautan. c. Adanya angin dengan kecepatan yang sangat cepat Tanda yang selanjutnya menjelang terjadinya angin topan adalah munculnya suatu angin yang mempunyai kecepatan tinggi. Angin- angin tersebut tidak hanya berkekuatan tinggi saja, namun juga memiliki sifat panas dan juga kering, sehingga ketika badan kita diterpa olehnya maka akan timbul rasa yang tidak nyaman sama sekali. Angin yang bersifat kering dan juga panas ini akan menjadi 8

salah satu tanda- tanda terjadinya angin topan. Maka dari itulah ketika tanda ini terjadi dan dibarengi dengan tanda yang telah disebutkan sebelumnya, maka kita harus sudah siap siaga dan waspada akan terjadinya angin topan. d. Munculnya awan- awan tertentu dengan tiba- tiba Tanda yang lainnya menjelang akan terjadinya angin topan adalah munculnya beberapa jenis awan tertentu dengan tiba- tiba. Awan- awan (baca: proses terjadinya awan) ini datang dengan tiba- tiba, misalnya adalah awan Cumulus maupun awan yang berwarna keperak- perakan yang bergerombol sangat tebal di langit. Waktu atau durasi yang dibutuhkan untuk membentuk pusaran angin adalah sekitar 1 jam lamanya dan disertai dengan angin kencang, sehingga pepohonan juga akan ikut bergoyang.

2.3 TANDA-TANDA BENCANA NON ALAM a. Tanda – Tanda Gagal Teknologi Kejadian sangat cepat (dalam hitungan menit atau jam) dan secara tiba-tiba. Desain pabrik atau industri yang dilengkapi dengan sistim monitoring dan sistim peringatan akan bahaya kebakaran, kerusakan komponen atau peralatan, ledakan dan terjadinya kondisi bahaya lainnya akan menghentikan operasi peralatan atau mesin secara otomatis, serta berbunyi dan memberi tanda terjadinya bahaya. Pengawas harus melakukan tindakan penyelamatan. Tanda peringatan dan evakuasi pekerja pabrik dan masyarakat sekitarnya akan berfungsi dan berbunyi saat bahan-bahan pencemar yang berbahaya terlepas atau bocor. Tercium bau menyengat akibat terjadinya kebakaran, kebocoran gas atau bahan kimia berbahaya lainnya. Terdapat asap mengepul akibat kebakaran atau terjadinya campuran bahan kimia yang tidak wajar. Suhu udara di dalam pabrik akan meningkat cepat di atas suhu rata-rata yang ada. Terdengar suara mesin atau peralatan pabrik yang keras dan tidak seperti suara mesin atau peralatan yang dikenal selama ini. Terjadi getaran hebat di lokasi pabrik akibat meledaknya mesin atau lainnya. b. Tanda – Tanda Gagal Modernisasi Berbagai kerusakan lingkungan bersifat lintas batas negara kemudian muncul di dunia seperti perusakan lapisan ozon, terjadinya pemanasan global, berkurangnya keragaman hayati, terjadinya hujan asam, dan juga kerusakan9

kerusakan lingkungan yang bersifat lokal. Terjadinya kerusakan lingkungan di negara-negara Dunia Ketiga merupakan ancaman bagi negara kapitalis karena berarti terancamnya pasokan bahan baku atau bahan mentah, yang sebenarnya harus dijaga kenerlanjutannya. Edith Brown Weiss, menyatakan bahwa secara garis besar ada tiga tindakan generasi dulu dan sekarang yang sangat merugikan generasi mendatang

di

bidang

lingkungan

yaitu:

Pertama, konsumsi yang berlebihan terhadap sumber daya berkualitas, membuat generasi mendatang harus membayar lebih mahal untuk dapat mengonsumsi sumber daya alam yang sama; Kedua, pemakaian sumber daya alam yang saat ini belum diketahui manfaat terbaiknya secara berlebihan, sangat merugikan kepentingan generasi mendatang, karena mereka harus membayar inefisiensi dalam penggunaan sumber daya alam tersebut oleh generasi dulu dan sekarang membuat generasi mendatang tidak

memiliki

keragaman

sumber

daya

alam

yang

tinggi.

Untuk menjamin ketersediaan sumber daya alam (yang akan menjamin keberlanjutan bahan baku) inilah World Commission on Environment and Development (WCED) pada tahun 1987 merumuskan konsep yang kemudian kita kenal

dengan

sebutan

Pembangunan

Berkelanjutan

atau Sustainable

Development.Didalam laporannya yang berjudul Our Common Future, WCED mendefinisikan Pembangunan Berkelanjutan sebagai : “Pembangunan yang berusaha memenuhi kebutuhan hari ini, tanpa mengurangi kemampuan generasi mendatang untuk memenuhi kebutuhannya”. Sebenarnya ide tentang (konsep) Pembangunan Berkelanjutan bukan sesuatu yang muncul begitu saja pada tahun 1987. Konsep ini sesungguhnya secara implisit telah ada di masyarakat tradisional di berbagai bangsa sejak masa lalu. Untuk

pertama

kalinyaa

negara-negara

didunia

merumuskan

pengertian

Pembangunan Berkelanjutan didalam 1972 Stockholm UN Conference on Human Environment, yang kemudia dituangkan dalam Prinsip II Deklarasi Stockholm sebagai

berikut:

“The natural resources of the earth, including the air, water, land, flora and fauna and especially representative samples of natural ecosystem, must be safeguarded for the benefit of present and future generations through careful planning or management, as appropriate”.

10

Jadi, prinsip II Deklarasi Stockholm menyatakan bahwa sumber daya alam harus diselamatkan demi keuntungan (kesejahteraan) generasi kini dan mendatang melalui perencanaan atau pengelolaan yang secermat mungkin. Daud Silalahi menyatakan, pentingnya Deklarasi Stockholm 1972 bagi negara-negara yang terlibat dalam Konferensi dapat dilihat dari penilaian negara-negara peserta yang menyatakan bahwa Deklarasi Stockholm merupakan a first step in developing international environmental law. Sebagai tindak lanjut dari Konferensi Stockholm 1972, PBB membentuk World Concervation Union yang bertugas menyusun Rencana Aksi (Action Plan) Lingkungan Hidup Manusia. Rencana Aksi tersebut disusun berdasarkan pengelompokkan semua rekomendasi dan tindakan-tindakan yang dapat diterima oleh Konferensi, selanjutnya diadakan identifikasi program yang bersifat lintas batas guna kepentingan perlindungan lingkungan. Untuk melaksanakan program itu, PBB membentuk United Nations Environmental Development (UNED) berkedudukan di Nairobi, Kenya. Akan tetapi didalam perkembangannya, sedikit sekali resolusi-resolusi hasil kesepakatan dalam Konferensi Stockholm yang dapat diimplementasikan. Di sisi lain, kebutuhan pembangunan dan ekonomi terus melaju untuk memenuhi kebutuhan manusia yang kian meningkat dan tidak mengenal batas, seiring dengan bertambahnya jumlah manusia di dunia. Konvergensi antara meningkatnya kebutuhan pembangunan dan ekonomi dengan meningkatnya jumlah penduduk dunia mengakibatkan penggunaan sumber daya alam makin meningkat. Seiring dengan itu, maka ragam atau jenis kerusakan lingkungan sesudah adanya Konferensi Stockholm 1972 semakin banyak dan tidak dapat lagi diatasi dengan menggunakan instrumen hukum internasional yang diberlakukan untuk kasus-kasus kerusakan lingkungan yang “baru” tersebut. Kerusakan-kerusakan

lingkungan

“baru”

antara

lain

:

(a) Pelubangan lapisan ozon; (b) Pemanasan global; (c) Berkurangnya keanekaragaman hayati. Kerusakan lingkungan yang “baru” ini sifatnya global dan penyebabnya pun bersifat global, maka penanganannya akan efektif kalau dilakukan secara global, maka penanganannya akan efektif kalau dilakukan secara global pula. Sehubungan dengan itu, dibutuhkan konsep-konsep pengelolaan lingkungan yang dapat digunakan untuk mengurangi kerusakan lingkungan sekaligus menjamin keberlangsungan pembangunan. Untuk keperluan penyusunan konsep itu, PBB 11

membentuk World Commission on Environment and Development (WCED) untuk melakukan penelitian dan pengkajian tentang penyelarasan perlindungan lingkungan dan pembangunan. hasil penelitian dan pengkajian WCED (Only One Earth) itu selanjutnya disusun dalam sebuah laporan yang berjudul Our Common Future pada tahun 1987. Didalam Our Common Future ini dimunculkan konsep Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development). Di dalam laporannya ini, WCED mendefinisikan Pembangunan Berkelanjutan sebagai : “Pembangunan yang berusaha memenuhi kebutuhan hari ini, tanpa mengurangi kemapuan generasi mendatang untuk memenuhi kebutuhan mereka”.

c. Tanda – Tanda Epidemi Kejadian Luar Biasa (KLB) adalah timbulnya atau meningkatnya kejadian kesakitan atau kematian yang bermakna secara epidemiologis pada suatu daerah dalam kurun waktu tertentu. Status

Kejadian

Luar

Biasa

diatur

oleh

Peraturan

Menteri

Kesehatan

RI

No.

949/MENKES/SK/VII/2004. Tanda dari epidemi adalah tingginya angka :

1) Death (kematian) 2) Disease (penyakit) 3) Disability (kecacatan) 4) Disccomfort (kekurangnyamanan) 5) Dissatisfaction(kekurangpuasan) 6) Destitution (kelemahan) d. Tanda – Tanda Wabah Penyakit Penyakit-penyakit yang dapat muncul bila ada kondisi lingkungan yang tidak saniter yang sangat mungkin terjadi pasca bencana."Biasanya kalau wabah seperti ISPA, diare, DBD, dan malaria terkait dengan keadaan kesehatan lingkngan yang buruk. 2.4 TANDA-TANDA BENCANA SOSIAL a. Tanda-Tanda Konflik Social adalah suatu gerakan massal yang bersifat merusak tatanan dan tata tertib sosial yang ada, yang dipicu oleh kecemburuan sosial, budaya dan ekonomi yang biasanya dikemas sebagai pertentangan antar suku, agama, ras (SARA). b. Tanda-Tanda Teror adalah aksi yang dilakukan oleh setiap orang yang dengan sengaja menggunakan kekerasan atau ancaman kekerasan sehingga menimbulkan suasana teror atau rasa takut terhadap orang secara meluas atau menimbulkan korban yang bersifat masal, 12

dengan cara merampas kemerdekaan sehingga mengakibatkan hilangnya nyawa dan harta benda, mengakibatkan kerusakan atau kehancuran terhadap obyek-obyek vital yang strategis atau lingkungan hidup atau fasilitas publik internasional.

BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan Bencana alam adalah konsekuensi dari kombinasi aktivitas alami (suatu peristiwa fisik, seperti letusan gunung, gempa bumi, tanah longsor) dan aktivitas manusia. Karena ketidakberdayaan manusia, akibat kurang baiknya manajemen keadaan darurat, sehingga menyebabkan kerugian dalam bidang keuangan dan struktural, bahkan sampai kematian. Kerugian yang dihasilkan tergantung pada kemampuan untuk mencegah atau menghindari bencana dan daya tahan mereka. Besarnya potensi kerugian juga tergantung pada bentuk bahayanya sendiri, mulai dari kebakaran, yang mengancam bangunan individual, sampai peristiwa tubrukan meteor besar yang berpotensi mengakhiri peradaban umat manusia. Banyak masalah yang berkaitan dengan bencana alam. Kehilangan dan kerusakan termasuk yang paling sering harus dialami bersama datangnya bencana itu. Harta benda dan manusia terpaksa harus direlakan, dan itu semua bukan masalah yang mudah. Dan juga terhambatnya laju perekonomian daerah tersebut.

3.2 Saran

13

DAFTAR PUSTAKA http://file.upi.edu/Direktori/FPIPS/JUR._PEND._GEOGRAFI/197106041999031IWAN_SETIAWAN/tanda_bencana_alam.pdf https://id.pdfcoke.com/doc/291332844/Tanda-Tanda-Bencana-Alam-plh-9 https://www.academia.edu/37492081/Makalah_kekeringan.docx https://www.bnpb.go.id/home/definisi

14

Related Documents


More Documents from ""