Tugas Kimor Ke 1 Feri Ledy K,15521237.docx

  • Uploaded by: Feri Ledy K
  • 0
  • 0
  • December 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Tugas Kimor Ke 1 Feri Ledy K,15521237.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 900
  • Pages: 4
NAMA : FERI LEDY KURNIA NIM

: 15521237

KELAS : C TUGAS KIMIA ORGANIK SISI POSITIF DAN NEGATIF PRODUKSI BIOETANOL UNTUK BAHAN BAKAR Bioetanol adalah etanol (ethyl alcohol / C2H5OH) dan merupakan bahan bakar yang berasal dari baku hayati yang mempunyai karakteristik bentuk cair, berbau menyengat, larut dalam bensin, mempunyai angka oktan tinggi yang diproduksi dari bahan nabati seperti jagung,ubi jalar,ubi kayu,sagu dan tebu. Bioetanol (C2H5OH) merupakan cairan biokimia dari proses fermentasi gula dari sumber karbohidrat menggunakan bantuan mikroorganisme. Bioetanol memiliki sifat menyerupai minyak premium. Istilah bioetanol identik dengan bahan bakar murni. BEX º gasohol berkadar bioetanol X %-volume. Salah satu bahan bakar yang dapat digunakan untuk menggantikan bensin adalah ethanol. Ethanol bersifat cair pada temperatur kamar. Ethanol dapat dibuat dari proses pemasakan, fermentasi dan distilasi beberapa jenis tanaman seperti tebu, jagung, singkong atau tanaman lain yang kandungan karbohidatnya tinggi. Bahkan dalam beberapa penelitian ternyata ethanol juga dapat dibuat dari selulosa atau limbah hasil pertanian (biomassa). Sehingga ethanol memiliki potensi cukup cerah sebagai pengganti bensin. Beberapa karakteristik bahan bakar yang mempengaruhi kerja mesin bensin adalah : • Bilangan Oktan Ethanol memiliki angka oktan yang lebih tinggi daripada bensin yaitu research octane 108 dan motor octane 92. Angka oktan pada bahan bakar mesin Otto menunjukkan kemampuannya menghindari terbakarnya campuran udara bahan bakar sebelum waktunya. Jika campuran udara bahan bakar terbakar sebelum

waktunya akan menimbulkan fenomena knocking yang berpotensi menurunkan daya mesin, bahkan bisa menimbulkan kerusakan serius pada komponen mesin. • Nilai Kalor Nilai kalor suatu bahan bakar menunjukkan seberapa besar energi yang terkandung didalamnya. Nilai kalor ethanol sekitar 67% nilai kalor bensin, hal ini karena adanya oksigen dalam struktur ethanol. Berarti untuk mendapatkan energi yang sama jumlah ethanol yang diperlukan akan lebih besar. Adanya oksigen dalam ethanol juga mengakibatkan campuran menjadi lebih ‘miskin/lean’ jika dibandingkan dengan bensin, sehingga campuran harus dibuat lebih kaya untuk mendapatkan unjuk kerja yang diinginkan. • Volatility Volatility suatu bahan bakar menunjukkan kemampuannya untuk menguap. Sifat ini penting, kerena jika bahan bakar tidak cepat menguap maka bahan bakar akan sulit tercampur dengan udara pada saat terjadi pembakaran. Zat yang sulit menguap tidak dapat digunakan sebagai bahan bakar mesin bensin meskipun memiliki nilai kalor yang besar. Namun demikian bahan bakar yang terlalu mudah menguap juga berbahaya karena mudah terbakar. • Panas Laten Penguapan Ethanol memiliki panas penguapan (heat of vaporization) yang tinggi. Ini berarti ketika menguap ethanol akan memerlukan panas yang lebih besar, dimana panas ini akan diserap dari silinder sehingga dikhawatirkan temperaturnya puncak akan rendah. Padahal agar pembakaran terjadi secara efisien maka temperatur mesin tidak boleh terlalu rendah. Pada kenyataannya karena pembakaran berlangsung sangat cepat panas tersebut tidak akan sempat terserap, sehingga dengan bahan bakar ethanol penurunan temperatur hanya berkisar antara 20-40o F. • Emisi gas buang Ethanol memiliki satu molekul OH dalam susunan molekulnya. Oksigen yang inheren didalam molekul ethanol tersebut membantu penyempurnaan pembakaran antara campuran udara bahan bakar dalam silinder. Semakin sempurna pembakaran maka emisi UHCnya akan semakin rendah. Ditambah dengan rentang keterbakaran (flammability) yang lebar yakni 4.3-19 vol dibandingkan dengan

gasoline yang memiliki rentang keterbakaran 1.4 – 7.6 vol, pembakaran campuran udara –ethanol menjadi lebih baik. Hal inilah yang dipercaya sebagai faktor penyebab relatif rendahnya emisi CO dibandingkan dengan pembakaran udaragasolin. Karena temperatur puncak dalam silinder lebih rendah dibanding dengan pembakaran bensin, maka emisi NO, yang dalam kondisi atmosfer akan membentuk NO2 yang bersifat racun, juga akan turun. Selain itu pendeknya rantai karbon pada ethanol menyebabkan emisi UHC pada pembakaran ethanol relatif lebih rendah dibandingkan dengan bensin yakni berselisih hingga 130 ppm (Yuksel dkk, 2004) Dari semua bahan bakar lainnya,bahan bakar etanol juga mempunyai kelebihan dan kekurangan sebagai bahan bakar. SISI POSITIF MENGGUNAKAN BAHAN BAKAR ETHANOL: 1. Nilai octane yang dihasilkan dari bioetanol lebih tinggi yaitu sebesar 92 dari pada nilai octane dari bensin (premium ) sebesar 88. 2.

Nilai oktan yang tinggi menyebabkan campuran bahan bakar terbakar tepat pada waktunya sehingga tidak menyebabkan fenomena

knocking.knocking mesin merupakan munculnya suara pada

mesin yang cukup keras disertai dengan disertai munculnya getaran mesin dengan irama yang sama dengan suara tersebut. 3. Emisi gas buang tidak begitu berbahaya bagi lingkungan salah satunya gas CO2 yang dapat dimanfaatkan kembali oleh tumbuhan untuk proses fotosintesa serta emisi NO yang rendah. Rendahnya emisi NO, dimana dalam kondisi atmosfer akan membentuk NO2 yang bersifat racun, dipercaya sebagai akibat relatif rendahnya temperatur puncak pembakaran etanol di dalam silinder. 4. Bioetanol mempunyai efisiensi lebih tinggi dibandingkan dengan bensin. 5.

penggunaan etanol lebih baik dibandingkan bensin karena TEL adalah salah satu zat aditif yang digunakan untuk meningkatkan angka oktan bensin dan zat ini telah dilarang di berbagai negara di dunia karena sifat racunnya.

6. kelebihan bioetanol dibanding minyak tanah adalah api berwarna biru sehingga tidak menghanguskan alat masak. 7. Bahan bakar dari bioetanol juga tidak berbau dan mudah dipadamkan dengan air. SISI NEGATIF MENGGUNAKAN BAHAN BAKAR ETHANOL : 1. Memerlukan modifikasi mesin jika ingin menggunakan bioethanol murni pada kendaraan, Penggunaan etanol murni dalam mesin pembakaran dalam hanya bisa dipakai jika mesin itu didesain atau dimodifikasi agar bisa menggunakan bahan bakar tersebut. 2. Bisa terjadi kemungkinan ethanol mengeluarkan emisi polutan beracun. Emisi polutan beracun yang di maksud adalah aldehyde yang beracun terhadap lingkungan jika jumlahnya banyak. 3. Akan terjadi krisis makanan karna jika pembuatan bioethanol sebagai bahan bakar dalam jumlah yang sangat besar dikhawatirkan lahan-lahan pertanian yang seharusnya digunakan untuk menggarap padi,jagung,ubi”an,sagu,dan tebu digunakan untuk bahan pangan tetapi malah digunakan untuk pembuatan bioetanol dalam skala besar,dan akan terjadi kenaikan harga yang sangat tinggi pada bahan”tersebut.

Related Documents

Feri
November 2019 9
Kimor Uht Tugas 1.docx
October 2019 20
Tugas Kimor 2 New.docx
April 2020 24
Alat Kimor-1.docx
November 2019 23
Kimor 1.docx
May 2020 8

More Documents from "Ridwan Aldo"