NAMA : DANIEL VALENTINO SIRAIT NIM
: 1606541108
PRODI : AGROEKOTEKNOLOGI
TANAMAN JAGUNG Klasifikasi Jagung Kerajaan Divisio Kelas Ordo Familia Genus Spesies
: Plantae : Angiospermae : Monocotyledoneae : Poales : Poaceae : Zea : Zea mays L.
GEJALA DEFISIENSI UNSUR HARA PADA TANAMAN JAGUNG Gejala kahat hara yang timbul disebabkan karena kebutuhan hara tidak terpenuhi baik dari tanah maupun dari pemberian pupuk. Tanaman kekurangan unsur hara tertentu, maka gejala defisiensi yang spesifik akan muncul. Metode visual ini sangat unik karena tidak memerlukan perlengkapan yang mahal dan banyak serta dapat digunakan sebagai penunjang informasi yang sangat penting untuk perencanaan pemupukan pada musim berikutnya. Kahat hara yang dapat dideteksi dini dapat diatasi dengan penambahan pupuk.
KEKURANGAN UNSUR HARA NITROGEN (N)
Pada tanaman masih muda seluruh permukaan daun berwarna hijau kekuningan. Daun berwarna kuning pada ujung daun dan melebar menuju tulang daun. Warna kuning membentuk huruf V. Gejala nampak pada daun bagian bawah, karena N sifatnya mobil dalam tanaman, gejala kahat N ini berangsur-angsur akan merambah ke daun-daun di atasnya. Daun tua akan mati dan tanaman yang kekurangan N akan tumbuh kerdil, pembungaan terlambat, dan pertumbuhan akar terbatas sehingga produksi rendah.
Gambar Gejala Kekurangan Unsur Hara N : Warna kuning membentuk huruf V di sekitar tulang daun, terutama daun bagian bawah.
KEKURANGAN UNSUR HARA FOSFOR (P)
Kahat fosfor umumnya sudah tampak waktu tanaman masih muda. Gejala awal dimulai dengan daun yang berwarna ungu-kemerahan. Hasil tongkol menunjukkan tongkolnya kecil dengan ujung janggel melengkung. Suhu tinggi dan udara kering dapat menyebabkan kahat P, meskipun P dalam tanah cukup. Kahat P menyebabkan pemasakan biji menjadi lambat dan produksi rendah.
Gambar Gejala Kahat P : Pinggir daun berwarna ungu-kemerahan mulai dari ujung ke pangkal daun, terutama nampak pada daun bagian bawah
KEKURANGAN UNSUR HARA KALIUM (K)
Kahat kalium dimulai dengan warna kuning atau kecoklatan sepanjang pinggir daun pada daun tua. Warna tersebut akan berkembang ke arah tulang daun utama dan pada daun-daun di atasnya. Gejala umum kahat K lainnya adalah warna coklat tua pada buku batang bagian dalam dan dapat diketahui dengan mengiris batang secara memanjang. Ukuran tongkol kadang-kadang tidak terlalu dipengaruhi seperti halnya pada kahat N dan P, tetapi biji-biji pada jagung tidak berkembang dan tongkol jagung memiliki banyak klobot dengn biji sedikit sebagai akibat kahat K.
Gambar Gejala Kahat K : Warna kuning membentuk huruf V terbalik pada pinggir daun, terutama daun bagian bawah.
TANAMAN KACANG TANAH
Klasifikasi Kacang Tanah Kingdom
: Plantae
Subkingdom
: Tracheobionta
Superdivisi
: Spermatophyta
Divisi
: Magnoliophyta
Kelas
: Magnoliopsida
Subkelas
: Rosidae
Ordo
: Fabales
Famili
: Fabaceae
Genus
: Arachis
Spesies
: Arachis hypogaea L.
Kahat Nitrogen (N)
Tanaman kacang tanah membutuhkan unsur nitrogen (N) lebih tinggi dibandingkan tanaman serealia, seperti padi dan jagung. Untuk menghasilkan 1,5-2 t/ha, tanaman kacang tanah menyerap 108-125 kg N/ha (rata-rata 112 kg N/ha). Sebanyak 20% dari kebutuhan N tersebut dipenuhi dari hasil fiksasi. Fiksasi N dari udara merupakan hasil kerjasama saling menguntungkan antara tanaman kacang tanah dengan mikroba Rhizobium dalam bintil akar. Perkembangan bintil akar hingga dapat memfiksasi N membutuhkan waktu 25-30 hari. Oleh karena itu, N dari tanah diperlukan selama periode awal pertumbuhan tanaman. Kekahatan unsur N menyebabkan pembentukan klorofil terhambat sehingga daun berwarna hijau pucat (Gambar 2). Gejala kahat N yang paling mudah diamati adalah daun berwarna hijau pucat, ukuran daun lebih kecil, pada kondisi kekahatan yang sangat parah seluruh daun berwarna kuning pucat dan akhirnya gugur, serta pertumbuhan tanaman kerdil (Gambar 3).
Gambar 2.Gejala kahat N pada tanaman kacang tanah(foto: Taufiq, Balitkabi)
Kekahatan N umumnya terjadi pada tanah bertekstur pasir, tanah masam (pH rendah) dimana aktivitas mikroorganisme penambat(fiksasi) N (Rhizobium) terganggu sehingga bintil akar tidak berkembang (Gambar 4). Gejala kahat N juga sering terjadi pada lahan berdrainase buruk karena bakteri penambat N tidak berkembang, dan penyerapan N terhambat(Gambar 5). Pada tanah yang mengandung N-total 0,06-0,1%, kacang tanah respon terhadap pemupukan N dengan dosis 1546 kg N/ha.
Kahat Fosfor (P)
Kebutuhan unsur P pada tanaman legume yang membentuk bintil akar lebih besar dibandingkan yang tidak membentuk bintil akar. Gejala kahat unsur P biasanya mulai muncul pada tanaman umur 30 hari. Tanaman yang kahat unsur P pertumbuhannya kerdil, ukuran daun kecil, batang atau daun berwarna keunguan karena adanya akumulasi antosianin, seringkali batang lebih keras (Gambar 6 dan 7).
Kahat P umumnya terjadi pada tanah masam atau pada tanah alkalis. Tanah masam umumnya mengandung besi (Fe) dan aluminum(Al) tinggi, sedangkan tanah alkalis mengandung Ca tinggi yang menyebabkan unsur P tidak tersedia akibat terfiksasi. Secara umum, kandungan P tersedia <12 ppm P (metode Bray-1) termasuk kategori rendah untuk tanaman kacang tanah, dan diperlukan pemupukan P dosis 30-45 kg P
Kahat Kalium (K)
Kacang tanah memerlukan hara Kalium (K) tinggi. Serapan K pada musim kemarau lebih tinggi dibanding pada musim hujan. Gejala kahat unsur K mulai nampak pada daun tua, yaitu timbulnya klorosis (warna kuning) di antara tulang daun atau sepanjang tepi daun (Gambar8). Pada kekahatan yang parah, klorosis meluas hingga mendekati pangkal daun dan hanya meninggalkan warna hijau pada tulang daun, dan selanjutnya daun mengering. Kahat K umumnya terjadi pada tanah masam dengan kejenuhan basa rendah, tanah bertekstur pasir, tanah Vertisol saat kondisi kekurangan air. Tanah yang mengandung unsur S, Ca, dan P rendah menghambat penyerapan K sehingga tanaman menunjukkan kahat K. Sebagai acuan, jika kandungan K tersedia dalam tanah <0,3 me/100 g tanah, diperlukan pemupukan K dosis 15 hingga 22,5 kg K
TANAMAN KACANG KEDELAI Klasifikasi Kacang Kedelai
Kingdom : Plantae ( Tumbuhan ) Subkingdom : Trachebionta ( Tumbuhan berpembuluh ) Super Divisi : Spermatophyta ( Menghasilkan biji ) Divisi : Magnoliophyta ( Tumbuhan berbunga ) Kelas : Magnoliopsida ( Berkeping dua/ dikotil ) Sub Kelas : Rosidae Ordo : Fabales Famili : Fabaceae Genus : Glycine Spesies : Glycine max L. Merr
Kekurangan Unsur Hara
Kahat Fosfor (P) Gejala kahat unsur P pada kedelai biasanya mulai muncul pada tanaman umur 30 hari. Tanaman yang kahat unsur P pertumbuhannya kerdil, ukuran daun kecil, daun berwarna kuning keunguan (Gambar 6 dan 7). Tanaman kedelai yang kahat P kadang mempunyai daun berwarna hijau gelap dan tebal (Gambar 8) kemudian dengan cepat berubah warna menjadi kuning dan cepat gugur, batang atau daun berwarna keunguan karena adanya akumulasi antosianin. Kekahatan P menghambat pembentukan bintil akar, perkembangan akar, pembentukan polong dan biji sehingga polongnya sedikit dan bijinya lebih kecil. Kahat P umumnya terjadi pada tanah masam atau pada tanah alkalis. Tanah masam umumnya mengandung besi (Fe) dan aluminum (Al) tinggi, sedangkan tanah alkalis mengandung Ca tinggi yang menyebabkan unsur P tidak tersedia bagi tanaman akibat
terfiksasi (Gambar 9). Kedelai respon terhadap pemupukan P dosis 22,5-36 kg P2 O5 /ha pada tanah yang mengandung P tersedia rendah.
Kahat Kalium (K) Gejala kahat unsur K mulai nampak pada daun tua, yaitu timbulnya klorosis (warna kuning) di antara tulang daun (Gambar 10) atau pada tepi daun (Gambar 11). Pada kekahatan yang parah, klorosis meluas hingga mendekati pangkal daun dan hanya meninggalkan warna hijau pada tulang daun, dan selanjutnya daun mengering. Kahat K umumnya terjadi pada tanah masam dengan kejenuhan basa rendah, tanah bertekstur pasir, tanah Vertisol saat kondisi kekurangan air (Gambar 12 dan 13). Tanah yang mengandung unsur S, Ca, dan P rendah menghambat penyerapan K sehingga tanaman menunjukkan kahat K. Kedelai respon terhadap pemupukan K dosis 22,5-45 kg K2 O/ha pada tanah yang mengandung K dapat ditukar (K-dd) 0,2-0,3 me/ 100 g.
TANAMAN KENTANG Klasifikasi Tanaman Kentang
Kingdom : Plantae Divisi
: Spermatophyta
Kelas
: Dicotyledonae
Famili
: Solanaceae
Genus
: Solanum
Spesies : Solanum tuberosum L.
1. Kekurangan Unsur Nitrogen ( N )
Gejala sehubungan dengan kekurangan unsur hara ini dapat terlihat dimulai dari daunnya, warnanya yang hijau agak kekuningan selanjutnya berubah menjadi kuning . Jaringan daun mati dan inilah yang menyebabkan daun selanjutnya menjadi kering dan berwarna merah kecoklatan. Pada tanaman dewasa pertumbuhan yang terhambat ini akan berpengaruh pada pertumbuhan, yang dalam hal ini perkembangan buah tidak sempurna, umumnya kecil-kecil dan cepat matang. Kandungan unsur N yang rendah dapat menimbulkan daun penuh dengan serat. Hal ini dikarenakan menebalnya membran sel daun sedangkan selnya sendiri berukuran kecil-kecil.
2. Kekurangan unsur fosfor ( P )
Sebagaimana telah dijelaskan bahwa fungsi fosfat dalam tanaman adalah: dapat mempercepat pertumbuhan akar semai, mempercepat dan memperkuat pertumbuhan tanaman dewasa pada umumnya, meningkatkan produk buah dan memperkuat tubuh tanaman sehingga tidak mudah rebah. Karena itu defisiensi unsur hara ini akan menimbulkan hambatan pada pertumbuhan sistem perakaran, daun, batang seperti daunnya berwarna hijau tua/keabu-abuan, mengkilap, sering pula terdapat pigmen merah pada daun bagian bawah, selanjutnya mati. Tangkai daun kelihatan lancip dan Pertumbuhan buah jelek.
3. Kekurangan Unsur Kalium ( K )
Defisiensi Kalium memang agak sulit diketahui gejalanya, karena gejala ini jarang ditampakkan ketika tanaman masih muda, jadi agak berlainan dengan gejala-gejala karena difisiensi N dan P. Gejala yang terdapat pada daun terjadi secara setempat-setempat. Pada permulaannya tampak agak mengkerut dan kadang-kadang mengkilap dan selanjutnya sejak ujung dan tepi daun tampak menguning, warna seperti ini tampak pula di antara tulang-tulang daun, pada akhirnya daun tampak bercak-bercak kotor, berwarna coklat, sering pula bagian yang bercak ini jatuh sehingga daun tampak bergerigi dan kemudian mati. Pada tanaman kentang gejala yang dapat dilihat pada daun yang mana terjadi pengkerutan dan penggulungan, warna daun hijau tua berubah menjadi kuning bertitik-titik coklat. Gejala yang
terdapat pada batang yaitu batangnya lemah dan pendek-pendek sehinga tanaman tampak kerdil. Gejala yang tampak pada buah misalnya buah kelapa dan jeruk banyak yang berjatuhan sebelum masak, proses masaknya buah berlangsung sangat lambat. Bagi tanaman yang berumbi menderita defisiensi K hasil umbinya sangat kurang dan kadar hidrat arangnya demikian rendah.
TANAMAN TOMAT Klasifikasi Tanaman tomat Kingdom : Plantae Divisi : Spermatophyta Subdivisi : Angiospermae Kelas : Dicotyledoneae Ordo : Plemoniales Famili : Solanaceae Genus : Lycopersion Species : Lypersion esculentum Mill
Kekurangan unsur hara Nitrogen (N) a. Warna daun hijau agak kekuning-kuningan, daun sempit, pendek dan tegak, daundaun tua cepat mati, dan pada tanaman padi warna ini mulai dari ujung daun menjalar ke tulang daun selanjutnya berubah menjadi kuning lengkap, sehingga seluruh tanaman berwarna pucat kekuning-kuningan. Jaringan daun mati dan inilah yang menyebabkan daun selanjutnya menjadi kering dan berwarna merah kecoklatan. b.
Pertumbuhan tanaman lambat dan kerdil.
c. Perkembangan buah tidak sempurna atau tidak baik, seringkali masak sebelum waktunya. d. Dapat menimbulkan daun penuh dengan serat, hal ini dikarenakan menebalnya membran sel daun sedangkan selnya sendiri berukuran kecil-kecil.
e. Dalam keadaan kekurangan yang parah, daun menjadi kering, dimulai dari bagian bawah terus ke bagian atas.
Kekurangan unsur hara Fosfor (P) a.
Terhambatnya pertumbuhan sistem perakaran, batang dan daun(kerdil).
b. Warna daun seluruhnya berubah menjadi hijau tua/keabu-abuan, mengkilap (sumber lain menyebutkan : daun sempit, daun berwarna kemerahan atau keunguan) , sering pula terdapat pigmen merah pada daun bagian bawah, selanjutnya mati. Pada tepi daun, cabang dan batang terdapat warna merah ungu yang lambat laun berubah menjadi kuning.
c. Hasil tanaman yang berupa bunga, buah dan biji merosot. Pembentukan buah / biji berkurang. Buahnya kerdil-kerdil, nampak jelek dan lekas matang.
Kekurangan unsur hara Kalium (K) Defisiensi/kekurangan Kalium memang agak sulit diketahui gejalanya, karena gejala ini jarang ditampakkan ketika tanaman masih muda.
a. Daun-daun berubah jadi mengerut alias keriting (untuk tanaman kentang akan menggulung) dan kadang-kadang mengkilap terutama pada daun tua, tetapi tidak merata. Selanjutnya sejak ujung dan tepi daun tampak menguning, warna seperti ini tampak pula di antara tulang-tulang daun pada akhirnya daun tampak bercak-bercak kotor (merah coklat), sering pula bagian yang berbercak ini jatuh sehingga daun tampak bergerigi dan kemudian mati. b.
Batangnya lemah dan pendek-pendek, sehingga tanaman tampak kerdil.
c. Buah tumbuh tidak sempurna, kecil, mutunya jelek, hasilnya rendah dan tidak tahan disimpan. d.
Pada tanaman kelapa dan jeruk, buah mudah gugur.
e. Bagi tanaman berumbi, hasil umbinya sangat kurang dan kadar hidrat arangnya demikian rendah