Tugas Kelompok 6 Toksikologi Industri.docx

  • Uploaded by: SitiMardiana Putribugis
  • 0
  • 0
  • December 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Tugas Kelompok 6 Toksikologi Industri.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 4,694
  • Pages: 24
MAKALAH

TOKSIKOLOGI INDUSTRI ”KARSINOGEN”

Disusun Oleh kelompok 6: SITI MARDIANA ANNISA FADILLA GUNTUR ADEWA YULIANTO WIBOWO

NPM: 162410039 NPM :162410011 NPM: 162410052 NPM: 162410032

i|Page

KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN IBNU SINA BATAM 2018

KATA PENGANTAR Segala puji syukur senantiasa penulis penjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan tugas dengan judul “KARSINOGEN”. Tugas ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Toksikologi Industri. Pada kesempatan kali ini penyusun ingin berterima kasih kepada pihakpihak yang berkenan membantu penyusunan makalah ini. Penulis menyadari walaupun tugas ini telah dibuat maksimal, namun mungkin masih terdapat beberapa hal yang perlu disempurnakan. Penulis menerima kritik saran serta petunjuk dari semua pihak bagi penyempurnaan pembuatan makalah ini. Penulis berharap mudah-mudahan makalah ini bermanfaat bagi pihak-pihak yang membutuhkan.

Batam, 24 septemeber 2018

Penulis kelompok 6

i

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ............................................................................................................. i DAFTAR ISI .......................................................................................................................... ii BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ................................................................................................................ 1 1.2 Rumusan Masalah .......................................................................................................... 1 1.3 Tujuan .............................................................................................................................. 2 BAB II PEMBAHASAN 2.1

Pengertian Karsinogen ................................................................................................. 3 2.1.1 Golongan Karsinogen............................................................................................. 3 2.1.2 Mekanisme Karsinogen.......................................................................................... 4

2.2 Pengaruh toksin terhadap gen ...................................................................................... 7 2.3 Pengertian Mutagenesis ................................................................................................. 9 2.3.1 Mekanisme Mutagenesis ..................................................................................... 10 2.4 Sifat-sifat tumor .............................................................................................................. 12 2.5 Faktor Yang Menyebabkan Kanker ............................................................................. 13 2.6 Cara mencegah Kanker ................................................................................................. 16 BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan ...................................................................................................................... 19 3.2 Saran ................................................................................................................................ 20 DAFTAR PUSTAKA

ii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebagian besar kanker disebabkan oleh faktor-faktor ekstrinsik, yaitu semua karsinogen lingkungan (karsinogen kimia, radiasi, virus) dan semua yang dapat mengubah kondisi kesehatan seseorang (misalnya ketidakseimbangan hormonal dan kekurangan zat tertentu dalam makanan). Faktor genetik dan psikogenik juga memiliki peranan untuk menentukan kemungkinan seseorang menderita kanker. Dari penyelidikan epidemiologis kanker dan karsinogenesis eksperimental, disimpulkan bahwa kanker merupakan penyakit yang disebabkan oleh banyak faktor. Secara teoritis, kanker dapat dicegah, karena penyebab utamanya merupakan faktor ekstrinsik.

1.2 Rumusan Masalah 1. Apa pengertian dari karsinogen?

2. Apa saja yang termasuk dalam golongan karsinogen? 3. Bagaimana mekanisme karsinogen bisa terjadi? 4. Apa saja pengaruh toksin terhadap gen?

5. Apa yang dimaksud dengan mutagenesis? 6. Bagaimana mekanisme mutagenesis bisa terjadi? 7. Apa saja Sifat-sifat dari tumor? 8. Faktor apa saja yang bisa menyebabkan kanker? 9. Apa saja cara yang dilakukan untuk mencegah kanker?

1.3 Tujuan 1. Mengetahui Apa yang dimaksud dengan karsinogen? 2. Mengetahui Apa saja yang termasuk dalam golongan karsinogen

3. Mengetahui Bagaimana mekanisme karsinogen bisa terjadi? 4. Mengetahui Apa saja pengaruh toksin terhadap gen?

5. Mengetahui Apa yang dimaksud dengan mutagenesis? 6. Mengetahui Bagaimana mekanisme mutagenesis bisa terjadi? 7. Mengetahui Apa saja Sifat-sifat tumor? 8. Mengetahui Faktor apa saja yang bisa menyebabkan kanker? 9. Mengetahui Apa saja cara yang dilakukan untuk mencegah kanker?

BAB II PEMBAHASAN 2.1 Pengertian Karsinogen Karsinogen adalah zat yang menyebabkan penyakit kanker. Zat-zat karsinogen menyebabkan kanker dengan mengubah asam deoksiribonukleat (DNA) dalam sel-sel tubuh, dan hal ini mengganggu proses-proses biologis. Karsinogenik adalah sifat mengendap dan merusak terutama pada organ paru-paru karena zat-zat yang terdapat pada rokok. Sehingga paru-paru menjdai berlubang dan menyebabkan kanker. Asam deoksiribonukleat, lebih dikenal dengan DNA (bahasa Inggris: deoxyribonucleic acid), adalah sejenis asam nukleat yang tergolong biomolekul utama penyusun berat kering setiap organisme. Di dalam sel, DNA umumnya terletak di dalam inti sel. Secara garis besar, peran DNA di dalam sebuah sel adalah sebagai materi genetik; artinya, DNA menyimpan susunan segala aktivitas sel. Ini berlaku umum bagi setiap organisme. Di antara perkecualian yang menonjol adalah beberapa jenis virus (dan virus tidak termasuk organisme) seperti HIV (Human Immunodeficiency Virus). 2.1.1 Golongan Karsinogen Karsinogen digolongkan ke dalam 3 golongan yaitu : a. Bahan kimia, Sejumlah besar senyawa kimia bersifat karsinogenik. Kontak dengan senyawa kimia dapat terjadi akibat pekerjaan seseorang, makanan atau gaya hidup. Adanya interaksi senyawa kimia karsinogen dengan DNA dapat mengakibatkan kerusakan pada DNA. Karsinogen bahan kimia melalui metabolisme membentuk gugus elektrofilik yang kurang muatan elektron, sebagai hasil antara, yang kemudian dapat berikatan dengan pusat-pusat

nukleofilik pada protein, RNA dan DNA. Contoh : Polisiklik hidrokarbon seperti benzopirene, Lakton dan Safrol. b. Virus, Virus onkogenik mengandung DNA atau RNA sebagai genomnya. Adanya infeksi virus pada suatu sel dapat mengakibatkan transformasi maligna, hanya saja bagaimana protein virus dapat menyebabkan transormasi belum diketahui secara pasti. Contoh : virus seperti hepatitis B yang menyebabkan kanker hati dan virus papilloma manusia telah diketahui juga menyebabkan kanker pada manusia. c. Radiasi, Sinar ultraviolet, sinar X dan sinar gamma merupakan unsur karsinogenik. Radiasi ultraviolet dapat menyebabkan terbentuknya dimer pirimidin. Radiasi UV dengan panjang gelombang 290-370 nm berkaitan dengan terjadinya kanker kulit. Kerusakan pada DNA diperkirakan menjadi mekanisme dasar timbulnya karsinogenitas akibat energi radiasi. Selain itu, radiasi menyebabkan terbentuknya radikal bebas di dalam jaringan. Radikal bebas yang terbentuk dapat berinterasiks dengan DNA dan makromolekul lainnya sehingga terjadi kerusakan molecular (Murray, 1999). 2.1.2 Mekanisme Karsinogen Kanker adalah penyakit yang ditakuti karena keganasannya. Namun, kanker bukanlah penyakit yang terjadi dalam waktu singkat. Perlu proses yang cukup panjang untuk merubah sel normal menjadi sel kanker. Dengan mengetahui proses pembentukannya dan faktor-faktor yang memicunya, diharapkan dapat bisa melakukan pencegahan. Tubuh kita terdiri dari badan dan anggota badan yang dihubungkan oleh pembuluh-pembuluh darah dan pembuluh limfa. Anggota badan tersusun dari sel-sel yang berukuran sangat kecil (seperseratus mili meter), yang memiliki bentuk hampir sama, namun memiliki fungsi yang berbeda. Seperti sel darah putih, yang berfungsi melawan kumankuman yang masuk ke dalam tubuh. Sel darah merah, berfungsi mengangkut oksigen dalam darah. Keping darah berfungsi untuk membekukan darah supaya tidak terjadi pendarahan.

Di dalam sel terdapat organel yang salah satunya, adalah inti sel yang berisi gen atau DNA. DNA adalah materi genetika yang dikenal sebagai pembawa sifat keturunan. Kanker berasal dari satu sel gen yang mengalami kerusakan. Sel gen yang mengalami kerusakan dapat menjadi liar dan berkembang tanpa henti, sehingga dari satu sel menjadi jutaan sel dan membentuk jaringan baru. Jaringan baru itu disebut tumor atau kanker. Gen dalam sel ada yang disebut gen kanker (onkogen), gen penekan tumor (tumor suppressor gen), dan gen yang bertugas memperbaiki gen yang rusak, yaitu repair gen. Sel tumor mendesak jaringan sehat sekitarnya secara serempak sehingga terbentuk simpai (serabut pembungkus yang memisahkan jaringan tumor dari jaringan sehat). Oleh karena bersimpai maka pada umumnya tumor jinak mudah dikeluarkan dengan cara operasi. Sel tumor pada tumor ganas (kanker) tumbuh cepat sehingga tumor ganas pada umumnya cepat menjadi besar. Sel tumor ganas tumbuh menyusup ke jaringan sehat sekitarnya, sehingga dapat digambarkan seperti kepiting dengan kaki-kakinya mencengkram alat tubuh yang terkena. Karsinogen adalah kelompok zat yang secara langsung dapat merusak DNA,

mempromosikan

atau

membantu

kanker. Karsinogen

mungkin

meningkatkan resiko terjadinya kanker dengan merubah metabolisme seluler atau merusak DNA langsung di dalam sel sehingga mengganggu proses biologis dan menginduksi pembelahan sel secara tidak terkontrol dan akhirnya menyebabkan terjadinya pembentukan tumor. Biasanya, sel yang mengalami perubahan DNA yang terlalu parah akan diarahkan untuk masuk pada program kematian sel, tetapi jika jalur program kematian sel ini rusak maka sel akan berubah menjadi sel kanker. Setelah karsinogen masuk ke dalam tubuh, maka tubuh akan melakukan upaya-upaya

untuk

menghilangkannya

yang

disebut

dengan proses

biotransformasi. Tujuan dari reaksi ini adalah membuat karsinogen menjadi lebih larut air sehingga bisa dikeluarkan dari tubuh. Tetapi, reaksi ini juga bisa

merubah suatu senyawa karsinogen yang sebenarnya tidak terlalu toksik menjadi senyawa baru yang lebih toksik. Serangkaian proses berkembangnya kanker disebut karsinogenesis. Karsinogenesis adalah suatu proses terjadinya kanker melalui mekanisme multitahap yang menunjukkan perubahan genetik dan menyebabkan transformasi progresif sel normal menjadi sel malignan (ganas) (Hanahan dan Weinberg, 2000). Perubahan basa DNA (mutasi) merupakan perubahan selular mendasar yang menyebabkan terjadinya kanker. (Lodish et al., 2000). Mekanisme karsinogenesis merupakan sekumpulan perubahan pada sejumlah gen yang terlibat dan berperan dalam sistem sinyal sel, pertumbuhan, siklus sel, differensiasi, angiogenesis, dan respon atau perbaikan terhadap kerusakan pada DNA. Dalam sel kanker, lusinan gen yang berbeda mungkin mengalami perubahan baik pada struktur atau jumlah dan ratusan bahkan ribuan gen dapat diekspresikan secara berbeda. Perubahan pada sejumlah gen ini dapat berupa mutasi gen atau perubahan susunan pada DNA yang menyebabkan terjadinya perubahan fungsi suatu gen, seperti protoonkogen menjadi onkogen; dan mutasi atau dilesi DNA yang menyebabkan hilangnya fungsi suatu gen, seperti gen penekan tumor (tumor suppressor gene). a. Inisiasi merupakan perubahan spesifik pada DNA sel target yang menuntun pada proliferasi abnormal sebuah sel. Sel yang mengalami inisiasi atau prakanker dapat kembali ke tingkat normal secara spontan, tetapi pada tingkat lebih lanjut menjadi ganas. b. Promosi merupakan

tingkat

lanjutan

dari

tahap

inisiasi.

merupakan

perkembangan awal sel yang terinisiasi membentuk klon melalui pembelahan; berinteraksi melalui komunikasi sel ke sel; stimulasi mitogenik, faktor diferensiasi sel, dan proses mutasi dan non mutasi (epigenetik) yang semuanya mungkin berperan dalam tahap awal pertumbuhan pra-neoplastik. Pada tahap ini sel mengalami sejumlah perubahan tambahan dalam genom yang berpotensi memperoleh

mengakselerasi beberapa

ketidakstabilan

keuntungan

selektif

genom untuk

sel.

Sel-sel

tumbuh

akan

sehingga

pertumbuhannya menjadi cepat dan berubah menjadi bentuk tumor jinak. Tahap promosi berlangsung lama, bisa lebih dari sepuluh tahun. Selanjutnya adalah tahap Transformasi malignansi. Tahap ini menggambarkan perubahan genomik yang cepat dimana populasi klonal sel yang berevolusi akan mengarah pada perkembangan malignansi/keganasan jika tidak dihambat oleh lingkungan mikro dalam sel. c. Tahap perkembangan (progression), fase karsinogenik dengan perbanyakan sel yang telah mengalami transformasi sehingga keganasanya meningkat. Pada fase ini terjadi instabilitas genetik yang menyebabkan perubahan-perubahan mutagenik dan epigenetik. Proses ini akan menghasilkan klon baru sel-sel tumor yang memiliki aktivitas proliferasi, bersifat invasif (menyerang) dan potensi metastatiknya meningkat. d. Metastasis melibatkan beberapa tahap yang berbeda, termasuk memisahnya sel kanker dari tumor primer, masuk ke dalam sirkulasi dan limfatik, serta perlekatan pada permukaan jaring baru. Ada dua cara sel kanker bermetastase, yaitu melalui angiogenesis (pembentukan pembuluh darah yang baru) dan penghancuran kolagen yang merupakan kerangka sel normal (Silalahi, 2006). Proses

pembentukan

kanker

atau

karsinogenesis

merupakan

sekumpulan perubahan pada sejumlah gen yang terlibat dan berperan dalam sistem sinyal sel, pertumbuhan, siklus sel, differensiasi, angiogenesis, dan respon atau perbaikan terhadap kerusakan pada DNA. 2.2 Pengaruh toksikan terhadap gen

Toksikan adalah substansi toksik yang diprosuksi oleh aktivitas manusi.Bahan kimia disekitar kita, baik yang dikonsumsi setiap hari seperti air minum, makanan dan obat bila kita sakit dapat menyebabkan terjadinya peristiwa keracunan bila bahan tersebut terkontaminasi bahan toksik atau dikonsumsi berlebihan. Bermacam jenis racun mempunyai potensi untuk menyebabkan gangguan genetik terutama bila terjadi secara kronis. Oleh sebab itu faktor

eksogen yang berupa toksisitas lingkungan maupun penggunaan obat sangat berpotensi menyebabkan terjadinya mutasi genetik yang berakibat dapat diturunkan kepada anak cucu mereka. Obat atau bahan kimia sejenisnya sebelum dijual dipasaran perlu dilakukan uji toksisitasnya, karena kadang obat dapat dipakai dalam jangka yang lama yang berujung pada terjadinya gangguan genetik. Maka semua obat atau bahan kimia yang digunakan oleh masyarakat seperti insektisida perlu diuji daya toksisitasnya seberapa besar dosis yang dapat diberikan. Untuk hal tersebut maka perlu dilakukan uji toksikologi seperti LD50, indeks therapi, uji mutagenesiti, karsinogenesiti, dan reproduksiviti. Bahan kimia mutagen dapat dibagi menjadi dua kelas yaitu bahan mutagen yang dapat menyebabkan mutasi baik berpengaruh pada replikasi DNA maupun replikasi non-DNA, disebut sebagai mutagen kelas I, sedangkan bahan kimia, yang mempengaruhi replikasi asam nukleat disebut sebagai mutagen kelas II. Molekul mutagen kelas II ialah bahan seperti asam nukleat, maka bahan kimia ini masuk ke dalam molekul DNA yang bereplikasi. Kelompok mutagenik yang paling menonjol dari kelas ini adalah basa analog dan bahan pewarna. Basa mutagenik adalah basa yang memiliki struktur mirip dengan basa normal sehingga mereka dimetabolisme dan dimasukkan ke dalam DNA selama replikasi, tetapi strukturnya berbeda sehingga mereka dapat meningkatkan frekuensi pasangan basa yang salah, sehingga menyebabkan mutasi. Dua basa yang paling sering digunakan adalah 5 '- bromouracil dan 2'-aminopurine. 5 '-bromouracil (5-BU) adalah analog dari timin. CH3 dalam 5 'posisi timin dan bromin di 5'-posisi dalam 5 - Bu memiliki efek yang sama. Tapi kemungkinan terjadi pergeseran tautomerik meningkat karena adanya molekul bromin. Setelah pergeseran tautomerik untuk membentuk enol nya, pasangan 5 '-bromouracil dengan guanin dan dengan demikian menyebabkan T A. untuk transisi G C 2-aminopurine dapat dipasangkan dalam bentuk normal tautomerik dengan dua pasangan basa, dengan timin melalui dua ikatan hidrogen dan dengan sitosin oleh satu ikatan hidrogen. Basa normal yang berpasangan dengan basa analog, 2-aminopurine dan 2, 6-diaminopurine tidak diketahui analog basanya, sehingga menyebabkan transisi dalam modus bidirectional. Oleh karena itu mutasi disebabkan oleh bahan ini dapat dibalik

dengan menggunakan senyawa yang sama, misalnya 5'- bromouracil, 5 chlorouracil, 5-iodouracil, 2-aminopurine, 2, 6-diaminopurine, dan seterusnya. Perubahan genetik atau mutasi genetik karena bahan kimia atau obat biasanya terjadi setelah kurun waktu yang cukup lama, kadang penderita tidak menyadari efek negatif tersebut. Efek negatif baru diketahui setelah penderita mengalami gejala penyakit dan tidak tahu sebabnya. Dugaan penyebab penyakit baru diketahui bila penderita melakukan uji genetik. Begitu pula terjadinya penyakit genetik pada keturunannya, mereka kadang tidak tahu mengapa anak mereka menderita kelainan tersebut. Sehingga untuk mengetahui dugaan terjadinya penyakit yang mendekati kepastian penelurusan sejarah keturunan merupakan hal yang penting sebelum diagnosis laboratorium genetik dilakukan. 2.3 Pengertian Mutagenesis Mutagenesis adalah induksi terhadap berbagai perubahan kadar informasi (DNA) dari suatu organisma atau sel yang tidak disebabkan oleh proses rekombinasi normal ( Loomis,1978). Uji kemutagenikan di tujukan untuk menentukan pengaruh suatu senyawa terhadap sistem kode genetik. Mutagen adalah suatu substansi yang dapat menimbulkan perubahan DNA. Sedangkan mutasi, adalah suatu perubahan yang dapat menurun dalam urutan atau jumlah nukleotida. Selanjutnya dikenal dua jenis perubahan genetik, yang dapat terjadi secara spontan atau karena induksi fisik dan zat kimia, yakni mutasi tempat dan penyimpangan kromosom ( mutasi struktural ). Mutasi tempat adalah perubahan yang terjadi dalam pasangan nukleotida tunggal tertentu dalam diri molekul DNA. Penyimpangan kromosom mungkin berupa pecahnya kromosom dan penyusunan ulang kromosom ( mutasi struktural ), atau perubahan jumlah kromosom. Perubahan-perubahan ini, dapat dideteksi dengan cara pemeriksaan sitologis terhadap kromosom-kromosom itu. Uji kemutagenikan suatu senyawa dapat dilakukan secara in vitro maupun in vivo ( Donatus, 2005) Uji kemutagnikan in vitro dikerjakan dengan subyek uji bakteri tertentu. Bakteri merupakan sistem biologi yang sederhana sehingga memungkinkan analisis yang rinci terhadap komposisi genetiknya. Uji kemutagenikan in vivo

dapat dilakukan dengan mengikuti tiga tata cara yang telah direkomendasikan, yakni penetapan letal dominan (the dominant lethal assay), penetapan inang penengah (the host-mediated assay), dan sitogenetikain vivo (in vivo cytogenetics) (Donatus,2005). 2.3.1 Mekanisme Mutagenesis Lingkungan disekitar kita banyak mengandung senyawa karsinogen (cancer-causing agents) misalnya sinar UV, polutan industry, food additives dan produk tobacco. Analisis terhadap berbagai macam senyawa kimia semakin hari semakin banyak digunakan, dan menjadi perhatian utama peneliti toksikologi, karena kecurigaan terhadap kemungkinan bahaya kanker yang mungkin diakibatkan oleh senyawa tersebut. Senyawa karsinogen ini dapat menginduksi kanker karena mereka bersifat mutagen (dapat menyebabkan mutasi, yang dapat mengubah susunan DNA). Mutagen adalah zat atau senyawa yang dapat meningkatkan laju perubahan di dalam gen. Mutasi (perubahan) dapat mempengaruhi reproduksi sel, bahkan kadangkala menyebabkan kerusakan sel atau pertumbuhan sel yang tidak terkendali. Beberapa contoh mutagen, antara lain : senyawa kimia mustard, etil metal sulfonat, sinar UV, radiasi sinar X, dll. Senyawa kimia eksternal yang dapat menginduksi kerusakan DNA adalah: 1) Senyawa-senyawa penyebab deaminasi Terutama asam nitrat (HNO2) atau senyawa yang dapat mengalami metabolisme menjadi asam nitrit atau turunan nitrit lainnya. Asam nitrit yang terbentuk dari prekursor organik, seperti: nitrosamin dan dari garam nitrit, dan nitrat, merupakan pereaksi yang ampuh dalam menguraikan gugus amino dari basa sitosin, adenin dan guanin. Sitosin oleh asam nitrit dirubah menjadi urasil, deaminasi adenine menghasilkan hipoksantin, dan guanine menjadi ksantin. Residu hipoksantin dan ksantin dapat dikenali dan diuraikan oleh enzim spesifik, yang diikuti oleh proses autoimum perbaikan DNA tubuh. Namun penggunaan nitrat dan nitrit untuk pengawetan daging, masih menjadi

perdebatan bagi para ahli, karena ketakutan akan terjadi kerusakan DNA yang dapat mengakibatkan efek merugikan. 2) Penyebab alkilasi Dimetilsulfat yang sangat reaktif dapat menyebabkan metilasi residu guanin menghasilkan O-metilguanin, hal ini dapat menghilangkan

kemampuan

guanine untuk berikatan dengan sitosin. 3) Senyawa kimia lainnya yang dapat merangsang atau berlaku seperti basa yang biasanya terdapat pada DNA.

Meskipun terdapat sistim autoimun oleh tubuh untuk memperbaiki kerusakan-kerusakan DNA, namun banyak dari kerusakan tersebut tidak dapat diperbaiki yang mengakibatkan kerusakan permanen. Kerusakan permanen pada DNA ini disebut dengan mutasi . Terdapat beberapa jenis mutasi yang telah dipelajari, seperti mutasi substitusi , yaitu penggantian satu basa dengan basa yang salah. Beberapa contoh substitusi tunggal dan akibatnya seperti : 

mutasi diam: a) substitusi satu basa tidak menyebabkan perubahan urutan asam amino, dan b) mutasi satu basa dapat menyebabkan perubahan asam amino yang mungkin tidak mengubah aktivitas biologik protein, karena penggantian asam amino ini tidak terjadi pada posisi kritis dan menyerupai asam amino normal,



mutasi satu basa yang mematikan, disini residu serin yang bersifat esensial, yang disandi oleh gen yang telah mengalami mutasi, digantikan oleh fenilalanin, sehingga produk enzimatisnya menjadi tidak aktif,



mutasi

kebobolan,

mengakibatkan

disini

protein

penggantian

yang

sebagian

asam

amino

aktivitasnya

kebobolan

masih

dapat

dipertahankan, 

mutasi secara hifotesis bersifat menguntungkan, penggantian asam amino menghasilkan protein dengan aktivitas biologic yang dapat diperbaiki dan menguntungkan organisme yang termutasi.

Substitusi satu basa, hanya merupakan sebagian kecil mutasi permanen yang terjadi pada bakteri. Mutasi yang lebih sering terjadi dan membahayakan adalah mutasi insersi (mutasi penyisipan) dan mutasi delesi (mutasi penghapusan). Mutasi ini umumnya menyebabkan pergeseran kerangka DNA, yang pada akhirnya menghasilkan kerusakan genetik yang lebih ekstensif. Mutasi adalah peristiwa acak yang jarang terjadi. Penghitungan kemungkinan mutasi sel manusia adalah 1 diantara 105, perkiraan ini didasarkan atas kejadian alamiah penyakit hemofili , yaitu penyakit gangguan genetik dalam mekanisme pembekuan darah. Namun beberapa mutasi pada DNA manusia bersifat diam, tidak berbahaya atau dinginkan, dan tidak menimbulkan masalah, banyak mengakibatkan gangguan genetik yang mungkin menghambat aktivitas atau fungsi normal tubuh manusia dan akhirnya mematikan. Banyak senyawa penyebab mutasi (mutagenik) yang bersifat karsinogenik. Statistik menunjukkan, bahwa belakangan ini terjadi peningkatan kematian akibat penyakit kanker. Hal ini mungkin disebabkan, karena pada kenyataannya di era industri ini, hampir tidak dapat dihindari, manusia akan selalu terpapar oleh jutaan bahan kimia, yang mungkin diantaranya bersifat karsinogenik. Senyawa-senyawa yang telah diketahui bersifat karsinogenik umumnya berasal dari, bahan pengawet makanan, pestisida, senyawa penyedap rasa, polimer dan monomer sintesik, dan bahan-bahan kosmetik (hampir 90% pewarna rambut yang pernah digunakan di Amerika bersifat mutagenik).

2.4 Sifat-sifat Tumor/Neoplasma Tumor adalah pertumbuhan sel-sel tubuh yang abnormal. Sel merupakan unit terkecil yang menyusun jaringan tubuh manusia. Masing-masing sel mengandung gen yang berfungsi untuk menentukan pertumbuhan, perkembangan, atau perbaikan yang terjadi dalam tubuh. Ada beberapa gen yang berfungsi untuk mengontrol apakah suatu sel harus mati, membelah diri (bertambah banyak), atau berubah untuk menjadi bentuk tertentu (contoh: sel saraf atau sel otot). Apabila terjadi suatu perubahan (mutasi) pada gen-gen tersebut, maka kontrol pertumbuhan sel pun akan terganggu.

Terdapat beberapa sifat-sifat yang dimiliki oleh Neoplasma, diantara lain : a. Tumbuh Aktif Sesui denga definisi dari Neoplasma Bahwa Neoplasma adalah suatu abnormal dari sel-sel yang berada dalam tubuh, dimana sel ini sangat aktif dalam membelah, bahkan intensitas pertumbuhannya diluar kewajaran, sehingga tidak terkoordinasi, meskipu rangsangan pertumbuhan untuk sel normal sudah hilang. b. Otonom Neoplasma bersifat otonom dikarenakan ukurannya terus meningkat, dalam arti lain memiliki kebebasan dalam memperluas atau memperlebar volume serta jumlahnya. c. Parasit Kenapa Neoplasma disebut parasit, karena sel-sel yang abnormal ini merupakan pesaing berat bagi sel-sel yang normal, yang berarti neoplasma sangat merugikan. d. Tidak Berguna Dilihat dari segi fungsionalnya, neoplasma ini merupakan sel-sel yang tidak ada gunanya bagi tubuh manusia, malahan sangat berdampak negatik apabila pertumbuhannya tidak dihentikan.

2.5 Faktor yang Menyebabkan Kanker Penyebab kanker biasanya tidak dapat diketahui secara pasti karena penyebab kanker dapat merupakan gabungan dari sekumpulan faktor, genetik dan lingkungan. Namun ada beberapa faktor yang diduga meningkatkan resiko terjadinya kanker, sebagai berikut : 

Faktor keturunan Faktor genetik menyebabkan beberapa keluarga memiliki resiko lebih tinggi untuk menderita kanker tertentu bila dibandingkan dengan keluarga lainnya. Jenis kanker yang cenderung diturunkan dalam keluarga adalah kanker payudara, kanker indung telur, kanker kulit dan kanker usus besar.

Sebagai contoh, risiko wanita untuk menderita kanker meningkat 1,5 s/d 3 kali jika ibunya atau saudara perempuannya menderita kanker payudara. 

Faktor Lingkungan - Merokok sigaret meningkatkan resiko terjadinya kanker paru - paru, mulut, laring (pita suara), dan kandung kemih. - Sinar Ultraviolet dari matahari - Radiasi ionisasi (yang merupakan karsinogenik) digunakan dalam sinar rontgen dihasilkan dari pembangkit listrik tenaga nuklir dan ledakan bom atom yang bisa menjangkau jarak yang sangat jauh. Contoh, orang yang selamat dari bom atom di Hiroshima dan Nagasaki pada Perang Dunia II, berisiko tinggi menderita kanker sel darah, seperti Leukemia.



Faktor Makanan yang mengandung bahan kimia. Makanan juga dapat menjadi faktor risiko penting lain penyebab kanker, terutama kanker pada saluran pencernaan. Contoh jenis makanan yang dapat menyebabkan kanker adalah : - Makanan yang diasap dan diasamkan (dalam bentuk acar) meningkatkan resiko terjadinya kanker lambung - Minuman yang mengandung alkohol menyebabkan berisiko lebih tinggi terhadap kanker kerongkongan. - Zat pewarna makanan - Logam berat seperti merkuri yang sering terdapat pada makanan laut yang tercemar seperti: kerang, ikan, dsb. - Berbagai makanan (manis,tepung) yang diproses secara berlebihan.



Virus Virus yang dapat dan dicurigai menyebabkan kanker antara lain : - Virus Papilloma menyebabkan kutil alat kelamin (genitalis) agaknya merupakan salah satu penyebab kanker leher rahim pada wanita. - Virus Sitomegalo menyebabkan Sarkoma Kaposi (kanker sistem pembuluh darah yang ditandai oleh lesi kulit berwarna merah) - Virus Hepatitis B dapat menyebabkan kanker hati. - Virus Epstein - Bar (di Afrika) menyebabkan Limfoma Burkitt, sedangkan di China virus ini menyebabkan kanker hidung dan

tenggorokan. Ini terjadi karena faktor lingkungan dan genetik. - Virus Retro pada manusia misalnya virus HIV menyebabkan limfoma dan kanker darah lainnya. 

Infeksi - Parasit Schistosoma (bilharzia) dapat menyebabkan kanker kandung kemih karena terjadinya iritasi menahun pada kandung kemih. Namun penyebab iritasi menahun lainnya tidak menyebabkan kanker. - Infeksi oleh Clonorchis yang menyebabkan kanker pankreas dan saluran empedu. - Helicobacter Pylori adalah suatu bakteri yang mungkin merupakan penyebab kanker lambung, dan diduga bakteri ini menyebabkan cedera dan peradangan lambung kronis sehingga terjadi peningkatan kecepatan siklus sel.



Faktor perilaku - Perilaku yang dimaksud adalah merokok dan mengkonsumsi makanan yang banyak mengandung lemak dan daging yang diawetkan juga peminum minuman beralkohol. - Perilaku seksual yaitu melakukan hubungan intim diusia dini dan sering berganti ganti pasangan.



Gangguan keseimbangan hormonal Hormon estrogen berfungsi merangsang pertumbuhan sel yang cenderung mendorong terjadinya kanker, sedangkan progesteron melindungi terjadinya pertumbuhan sel yang berlebihan. - Ada kecenderungan bahwa kelebihan hormon estrogen dan kekurangan progesteron menyebabkan meningkatnya risiko kanker payudara, kanker leher rahim, kanker rahim dan kanker prostat dan buah zakar pada pria.



Faktor kejiwaan, emosional - Stres yang berat dapat menyebabkan ganggguan keseimbangan seluler tubuh. Keadaan tegang yang terus menerus dapat mempengaruhi sel, dimana sel jadi hiperaktif dan berubah sifat menjadi ganas sehingga menyebabkan kanker.



Radikal bebas - Radikal bebas adalah suatu atom, gugus atom, atau molekul yang mempunyai electron bebas yang tidak berpasangan dilingkaran luarnya. Sumber - sumber radikal bebas yaitu : 1. Radikal bebas terbentuk sebagai produk sampingan dari proses metabolisme. 2. Radikal bebas masuk ke dalam tubuh dalam bentuk racun-racun kimiawi dari makanan , minuman, udara yang terpolusi, dan sinar ultraviolet dari matahari. 3. Radikal bebas diproduksi secara berlebihan pada waktu kita makan berlebihan (berdampak pada proses metabolisme) atau bila kita dalam keadaan stress berlebihan, baik stress secara fisik, psikologis,maupun biologis.

2.6 Cara mencegah Kanker Makanan yang mengandung antioksidan dipercaya dapat melawan kanker. Dan Antioksidan tersebut bisa didapat dari teh hijau, bawah putih, paprika, dan ikan. Selain itu gaya hidup menghindari radiasi berbahaya juga diyakini merupakan cara yang aman dari kanker. Berikut ini cara-cara yang mudah dan alami untuk mencegah atau menghindari dari Kanker. 1. Mengurangi Asupan Gula Perlu anda ketahui bahwa, sel kanker itu ada didalam tubuh setiap orang dan selsel kanker tersebut membutuhkan gula untuk tumbuh. Oleh karena itu kita perlu mengurangi asupan yang manis-manis dan juga bertepung seperti kentang, nasi dan juga gula. 2. Menghentikan kebiasaan merokok Perokok sangat beresiko sekali terkena kanker, kalau dengan merokok coba lihat dalam kemasan sudah diberi peringatan bahwa rokok dapat menyebabkan impotensi dan kanker. Hal ini dikarenakan rokok menyebabkan sebagian tubuh

teracuni. Makanya bagi perokok kanker dapat menyerang tak hanya satu bagian tubuh saja misalnya paru-paru, tenggorokan dan juga mulut. 3. Mengonsumsi Teh Hijau Dari berbagai penelitian menunjukkan bahwa teh hijau dapat memangkas resiko kanker jika dikonsumsi dengan teratur. Hal ini dikarenakan teh hijau memiliki antioksidan yang melawan kanker. Tapi ketika kita meminum teh hijau ini pastikan tidak menambahkan gula atau susu di dalamnya. 4. Membatasi Mengonsumsi atau bahkan menghindari Alkohol Penyalahgunaan alkohol bisa meningkatkan resiko terkena kanker, apalagi untuk wanita. Bagi wanita yang sering mengonsumsi alkohol maka akan lebih rentan terkena kanker payudara. Ok.. mulai sekarang hindari alkohol. 5. Mengonsumsi Sayuran Hijau Organik Sayuran Organik memang sangat baik untuk dikonsumsi salah satunya adalah agar terhindar dari penyakit kanker. Hal ini karena Sayuran hijau organik tidak mengandung pestisida sehingga mampu membantu melawan kanker. Makanya mulai sekarang cobalah untuk mengonsumsi sayuran hijau organik. 6. Mengurangi Daging Merah Daging merah ternyata dapat memacu kanker usus. karena daging merah mengandung lemak jenuh dan juga kolesterol jahat. 7. Makan Ikan Untuk melawan kanker ikan sangat bagus karena mengandung asam lemak omega-3 yang sangat berperan untuk melindungi dari pertumbuhan sel kanker. Tapi jangan memasak ikan terlalu matang karena dapat mengakibatkan nutrisi yang dikandungnya menjadi hilang.

8. Makan Paprika Paprika merah dan juga kuning kaya akan lykopene yang dapat membantu mencegah kanker. Makanya paprika sangat dianjurkan untuk dikonsumsi bagi mereka yang memiliki resiko kanker atau pasien kanker. 9. Bergerak dan Berkeringat Dengan bergerak dan berkeringat mampu membantu menghilangkan racun dari dalam tubuh. Makanya untuk mendapatkan keringat sehat Sobat harus berolahraga secara teratur. Gak usaha olahraga yang berat cukup berjalan atau berlari di atas treadmill secara teratur saja sudah cukup. 10. Makan Bawang putih Makan bawang putih sangat bermanfaat sekali karena bawang putih mampu melawan kanker sekaligus mampu meningkatkan ketebalan tubuh. 11.Minum Air Dengan minum Air maka bisa membantu mengeluarkan racun di dalam tubuh. Dengan meminum air secara cukup setiap harinya maka Sobat dapat membersihkan sitem tubuh. Jika sobat tidak ada masalah dengan ginjal minumlah air yang banyak setiap harinya. 12. Gunakan Plastik yang berkualitas Plastik berdampak buruk terhadap penyakit kanker apalagi plastik tersebut berkualitas rendah atau buruk karena dapat mengalami degenerasi seiring berjalannya waktu. Untuk itu mulai sekarang pilihlah plastik dengan kualitas bagus atau kalau mungkin gunakan wadah selain plastik. 13. Memakai Masker Sekarang polusi udara sangat berbahaya untuk kesehatan. Bahkan beberapa kota besar polusi udaranya memiliki level yang sama bahanya dengan asap rokok. Untuk itu pakailah masker untuk menutupi hidung dan mulut sehingga sobat bisa terhindar dari racun yang menyebar.

BAB III PENUTUP 3.1

Kesimpulan 1. Kanker adalah penyakit di mana setiap sel normal rusak dan tidak mengalami kematian sel terprogram secepat mereka membagi melalui mitosis. Karsinogen dapat meningkatkan risiko kanker dengan mengubah metabolisme sel atau merusak DNA langsung di dalam sel, yang berperan dalam proses biologi, dan menginduksi tanpa terkendali, ganas, pada akhirnya mengarah pada pembentukan tumor. Biasanya, kerusakan DNA yang parah menyebabkan apoptosis, tetapi jika jalur sel mati yang terprogram rusak, maka sel tidak dapat mencegah diri dan menjadi sel kanker. 2. Golongan Karsinogen terdiri dari 3 golongan yaitu: a. Bahan Kimia, Karsinogen bahan kimia melalui metabolisme membentuk gugus elektrofilik yang kurang muatan elektron, sebagai hasil antara, yang kemudian dapat berikatan dengan pusat-pusat nukleofilik pada protein, RNA dan DNA. b. Virus, Adanya infeksi virus pada suatu sel dapat mengakibatkan transformasi maligna, hanya saja bagaimana protein virus dapat menyebabkan transormasi belum diketahui secara pasti. c.

Radiasi, Kerusakan pada DNA diperkirakan menjadi mekanisme dasar timbulnya karsinogenitas akibat energi radiasi.

3. Karsinogen

mungkin

meningkatkan

resiko

terjadinya

kanker

dengan

merubah metabolisme seluler atau merusak DNA langsung di dalam sel sehingga mengganggu proses biologis dan menginduksi pembelahan sel secara tidak terkontrol dan akhirnya menyebabkan terjadinya pembentukan tumor. Perubahan pada sejumlah gen ini dapat berupa mutasi gen atau perubahan susunan pada DNA yang menyebabkan terjadinya perubahan fungsi suatu gen, seperti

protoonkogen menjadi onkogen; dan mutasi atau dilesi DNA yang menyebabkan hilangnya fungsi suatu gen, seperti gen penekan tumor (tumor suppressor gene). 3.2 Saran Setelah membaca karya tulis ini, semoga pembaca dapat menyadari bahwa kesehatan sangat penting bagi tubuh. Banyak cara pencegahan agar tidak terkena kanker seperti hindari merokok serta mengkonsumsi alkohol, perbanyak konsumsi sayuran hijau organik, perbanyak minum air putih serta jangan malas olahraga.

DAFTAR PUSTAKA

Junaidi, Iskandar. 2007 . Kanker. Jakarta: Bhuana Ilmu Populer diananda, Rahma. 2007. Mengenal Seluk Beluk Kanker. Kata Hati. Yogyakarta De Vries,J. 1997.Food Safety and Toxicity.CRC Press, New York. Diananda, Rahma. 2007. Mengenal Seluk Beluk Kanker. Loomis, Ted. A, Ph.D., M.D. 1978. Toksikologi Dasar edisi ketiga. Semarang. IKIP Press. Koeman. J. H. 1987. Pengantar Umum Toksikologi. Yogyakarta. Gadjah Mada University Press. Ariens,E.J., Mutschler,E., Simonis,A.M., 1985, Toksikologi Umum, Pengantar, Wattimena,Y.R.(terj), gadjah mada University Press, Yogyakarta. Siswando dan B. Soekardjo (2000), Kimia Medisinal, Airtlangga University Press, Surabaya. \.

Related Documents


More Documents from "tifanny kumala"