TUGAS PENGGANTI KULIAH Nama Kelompok : 1. Derwin Mahardika
(17518244006)
2. Ridwan Yuwono
(17518244026)
3. Ahmad Patria Duta
(17518249001)
Prodi : Pendidikan Teknik Mekatronika F 2017
Analisis Produktivitas Produksi Tiang Pancang Bulat pada Industri Beton
Kontruksi merupakan kegiatan membangun sarana dan prasarana atau biasa kita sebut bangunan infrastruktur. Seriring perkembangna teknologi, banyak metode-metode yang dapat digunakan untuk mempercepat proses produksi. Salah satunya, yaitu pembuatan pondasi dengan precast tiang pancang. Bahkan, setiap perusahaan industri beton saling berkompetisi untuk meningkatkan produktivitasnya masing-masing. Produktivitas merupakan hal yang sangat penting dalam dunia industri, khusunya industri beton. Hal ini dikarenakan produktivitas dapat mempengaruhi tingkat keberhasilan suatu industri. Dalam industri pembuatan tiang pancang bulat, ada beberapa tahap yang dilakukan. Tahapan tersebut antara lain, 1. Pembersihan Cetakan 2. Persiapan Penulangan 3. Pelapisan Cetak Plat 4. Peletakan Tulang Kedalam Cetakan 5. Pengecoran 6. Penutupan Cetakan 7. Proses Stressing 8. Proses Spinning 9. Curing 10. Demolding
11. Stacking Untuk mendapatkan data sebagai acuan perhitungan tingkat produktivitas suatu produksi secara akurat, diperlukan beberapa teknik khusus sesuai dengan data aslinya. A. Pengamatan secara terus menerus terhadap setiap pekerjaan. Pada produksi tiang pancang bulat, alat yang digunakan yaitu stopwatch untuk mendapatkan time study. Data ini disusun menjadi sebuah susunan kronologis pekerjaan tiap operasi pekerjaan untuk mengetahui tahapan dan proses pengerjaan yang dilakukan selama pengamatan. Kemudian, tiap operasi pekerjaan diklasifikasikan menjadi 3 bagian yaitu Efective, Contributory, Ineffective. Klasifikasi ini digunakan untuk menghitung nilai dari LUF (Label Utilisation Factor) dengan rumus : πΏππΉ =
πΈπππππ‘ππ£π + (0,5 Γ πΆπππ‘ππππ’π‘πππ¦) Γ 100% πππ‘ππ ππππ‘π’
Nilai dari LUF ini digunakan untuk parameter masing-masing pekerja sebagai nilai produktivitas masing-masing tim pekerja.
B. MPDM MPDM merupakan teknik pengambilan dan analisis data dengan cara meprediksi, mengukur, maupun meperbaiki produktivitas pada suatu metode produksi. Metode MPDM dilakukan dengan cara mengindetifikasi delay yang terjadi pada beberapa siklus produksi yang dapat mengurangi tingkat suatu produksi. Jenis-jenis delay tersebut antara lain : a. Tundaan faktor lingkungan b. Tundaan faktor peralatan c. Tundaan faktor tenaga kerja d. Tundaan faktor material e. Tundaan faktor manajemen
C. Metode Analisis Data
Setelah mendapatkan data dari hasil pengamatan, data tersebut akan dianalisa untuk mendapatkan nilai produktivitas. Metode yang digunakan yaitu : a. Cycle Chart Urutan tahapan pekerjaan dan durasi tahapan pekerjaan b. Crew Balanced Chart Alokasi waktu setiap pekerja dalam setiap kegiatan pekerja yang menunjukan kefektifan pekerja c. Progress Chart Menunjukan kronologis tahapan yang terjadi dalam setiap operasi. Biasanya digunakan symbol-simbol untuk menunjukan tiap operasinya.
Kesimpulan 1. Improvement time study dilakukan dengan memindahkan tim 5 ke tim 1 dgn peningkatan LUF TIM 1 diperoleh dari 0,49 jad 0,59, kemudian pemindahan tim 5 ke tim 3 memperoleh LUF dari 0,53 ke 0,84 2. Improvement cycle chart dilakukan dengan memindahkan tim 5 ke tim 1 dengan peningkatan produktivitas 48,9% jadi 70,65% dan produktivitas pemindahan tim 5 ke tim 3 dari 73,9% menjadi 98,9% 3. Proses curing yang dilakukan lebih dari 8 jam menjadi salah satu flow sequence berdasarkan hasil analisis proses start terjadi tundaan 4. Hasil MPDM tundaan perlatan = 0,08 dan tundaan material 0,20 sehingga pada pabrik beton yang terkait untuk lebih memperhatikan aspek material dalam proses produksi. 5. Berdasarkan model structuring yang dilakukan diperoleh : ideal produktivitas 1 unit/1,22 jam dan overal produktivitas 1 unit/1,32 jam.