Analisis dan Perancangan Sistem Informasi
“Tugas ke-2” diajukan untuk memenuhi tugas ke 2 matakuliah Analisis dan perancangan Sistem Informasi pada jurusan Teknik Informatika Politeknik Pos Indonesia
oleh
RAKHMADI RAHMAN TI IIB/1083062
JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA POLITEKNIK POS INDONESIA BANDUNG 2009
1. E - commerce E - commerce secara umum dapat diartikan sebagai proses transaksi jual beli secara elektronik melalui media internet. E-commerce juga dapat diartikan sebagai suatu proses berbisnis dengan memakai teknologi elektronik yang menghubungkan antara perusahaan, konsumen dan masyarakat dalam bentuk transaksi elektronik dan pertukaran/penjualan barang, servis, dan informasi secara elektronik (Munir Fuady, 2005 : 407). Menurut Mariza Arfina dan Robert Marpaung e-commerce atau yang lebih dikenal dengan e-com dapat diartikan sebagai suatu cara berbelanja atau berdagang secara online atau direct selling yang memanfaatkan fasilitas Internet dimana terdapat website yang dapat menyediakan layanan "get and deliver" (http://r-marpaung.tripod.com/ElectronicCommerce.doc diakses tanggal 22 April 2007). Ecommerce juga dapat diartikan sebagai suatu proses berbisnis dengan memakai teknologi elektronik yang menghubungkan antara perusahaan, konsumen dan masyarakat dalam bentuk transaksi elektronik dan pertukaran/penjualan barang, servis, dan informasi secara elektronik (Munir Fuady, 2005 : 407). Karakteristik E-Commerce •
Terjadinya transaksi antar dua belah pihak
•
Adanya pertukaran barang, jasa dan informasi
•
Internet merupakan medium utama dalam proses atau mekanisme perdagangan
tersebut. 2. Busines to Busines Busines to Busines (B2B) juga dapat diartikan sebagai sistem komunikasi bisnis online antar pelaku bisnis (Onno W. Purbo, 2000:2), terdiri atas: Transaksi Inter-Organizational System (IOS), misalnya transaksi extranest, electronic funds transfer, electronic forms, intrgrated messaging, share data based, supply chain management, dan lain-lain. Transaksi pasar elektronik (electronic market transfer) (Munir Fuady, 2005 : 408).
Karakteristik B2B Trading Partners yang sudah diketahui dan umumnya memiliki hubungan (relationship) yang cukup lama. Informasi hanya dipertukarkan dengan partner tersebut. Sehingga jenis informasi yang dikirimkan dapat disusun sesuai kebutuhan dan kepercayaan (trust). Pertukaran data (data exchange) berlangsung berulang-ulang dan secara berkala, dengan format data yang sudah disepakati bersama. Sehingga memudahkan pertukaran data untuk dua entiti yang menggunakan standar yang sama. Salah satu pelaku dapat melakukan inisiatif untuk mengirimkan data, tidak harus menunggu partner. Model yang umum digunakan adalah perto-per, dimana processing intelligence dapat didistribusikan di kedua belah pihak (http://www.cert.or.id/~budi/articles/1999-02.pdf, diakses tanggal 22 April 2007). 3. Business to Consumer Bussines to Cunsumer (B2C) merupakan transaksi ritel dengan pembeli individual (Munir Fuady, 2005 : 408). Selain itu Bussines to Cunsumer (B2C) juga dapat berarti mekanisme toko online (electronic shoping mall) yaitu transaksi antara e-merchant dengan e-customer (Onno W. Purbo, 2000 : 2). Karakteristik B2C Terbuka untuk umum, dimana informasi disebarkan ke umum. Servis yang diberikan bersifat umum (generic) dengan mekanisme yang dapat digunakan oleh khayalak ramai. Sebagai contoh, karena sistem web sudah umum digunakan maka servis diberikan dengan menggunakan basis web. Servis diberikan berdasarkan permohonan (on demand). Consumer melakukan inisiatif dan produser harus siap memberikan respon sesuai dengan permohonan. Pendekatan client/server sering digunakan dimana diambil asumsi client (consumer) menggunakan sistem yang minimal (berbasis web) dan processing (bussines procedure) diletakan di sisi server (http://www.cert.or.id/~budi/articles/1999-02.pdf, diakses tanggal 22 April 2007).
4. E – Business E-business adalah praktek pelaksanaan dan pengelolaan proses bisnis utama seperti
perancangan produk, pengelolaan pasokan bahan baku, manufaktur, penjualan, pemenuhan pesanan, dan penyediaan servis melalui penggunaan teknologi komunikasi, komputer, dan data yang telah terkomputerisasi. (Steven Alter. Information System: Foundation of EBusiness. Prentice Hall. 2002) atau E-bisnis adalah penggunaan teknologi informasi dan komunikasi oleh organisasi, individu, atau pihak-pihak terkait untuk menjalankan dan mengelola proses bisnis utama sehingga dapat memberikan keuntungan—dapat berupa berupa keamanan, fleksibilitas, integrasi, optimasi, efisiensi, atau/dan peningkatan produktivitas dan profit. Fokus e-commerce pada aktivitas / mekanisme transaksi yang dilakukan secara elektronik / digital maka e-business memiliki cakupan lebih luas, termasuk di dalamnya : 1.Aktivitas relasi antara dua perusahaan 2 Interaksi antara perusahaan dengan pelanggannya 3 Kolaborasi antara perusahaan dengan para mitra bisnisnya 4 Pertukaran informasi antara perusahaan dengan para pesaing usahanya dan lain sebagainya. 5. E – Government E-Government adalah penggunaan teknologi informasi yang dapat meningkatkan hubungan antara Pemerintah dan pihak-pihak lain. Penggunaan teknologi informasi ini kemudian menghasilkan hubungan bentuk baru seperti: G2C (Government to Citizen), G2B (Government to Business Enterprises), dan G2G (inter-agency relationship). E-Government ini dapat diimplementasikan dalam berbagai cara. Contoh-contohnya antara lain: •
Penyediaan sumber informasi, khususnya informasi yang sering dicari oleh masyarakat. Informasi ini dapat diperoleh langsung dari tempat kantor pemerintahan, dari kios info (info kiosk), ataupun dari Internet (yang dapat diakses oleh masyarakat dimana pun dia berada). Informasi ini dapat berupa informasi potensi daerah sehingga calon investor dapat mengetahui potensi tersebut. Tahukah anda berapa pendapatan daerah anda? Komoditas apa yang paling utama? Bagaimana kualitas Sumber Daya Manusia di daerah anda?
Berapa jumlah perguruan tinggi di daerah anda? Di era otonomi daerah, fungsi penyedia sumber informasi ini dapat menjadi penentu keberhasilan. E-Government ini membawa banyak manfaat, antara lain: •
Pelayanan servis yang lebih baik kepada masyarakat. Informasi dapat disediakan 24 jam sehari, 7 hari dalam seminggu, tanpa harus menunggu dibukanya kantor. Informasi dapat dicari dari kantor, rumah, tanpa harus secara fisik datang ke kantor pemerintahan.
•
Peningkatan hubungan antara pemerintah, pelaku bisnis, dan masyarakat umum. Adanya keterbukaan (transparansi) maka diharapkan hubungan antara berbagai pihak menjadi lebih baik. Keterbukaan ini menghilangkan saling curiga dan kekesalan dari kesemua pihak.
•
Pemberdayaan masyarakat melalui informasi yang mudah diperoleh. Dengan adanya informasi yang mencukupi, masyarakat akan belajar untuk dapat menentukan pilihannya. Sebagai contoh, data-data tentang sekolahan (jumlah kelas, daya tampung murid, passing grade, dan sebagainya) dapat ditampilkan secara online dan digunakan oleh orang tua untuk memilihkan sekolah yang pas untuk anaknya.
•
Pelaksanaan
pemerintahan
yang
lebih
efisien.
Sebagai
contoh,
koordinasi
pemerintahan dapat dilakukan melalui email atau bahkan video conferencing. Bagi Indonesia yang luas areanya sangat besar, hal ini sangat membantu. Tanya jawab, koordinasi, diskusi antara pimpinan daerah dapat dilakukan tanpa kesemuanya harus berada pada lokasi fisik yang sama. Tidak lagi semua harus terbang ke Jakarta untuk pertemuan yang hanya berlangsung satu atau dua jam, misalnya.
6. E - Payment Pembayaran elektronik adalah pembayaran yang dilaksanakan secara elektronik. Di dalam pembayaran elektronik uang di simpan, di proses, dan di terima dalam bentuk informasi digital dan proses pemindahannya di inisialisasi melalui alat pembayaran elektronik. Pembayaran secara tradisional dilakukan melalui uang tunai, cek, atau kartu kredit sedangkan pembayaran elektronik dilakukan menggunakan software tertentu, kartu pembayaran, dan uang elektronnik. Komponen - komponen utama dari system pembayaran elektronik antara lain: aplikasi pemindahan uang, infrastruktur jaringan, peraturan dan prosedur yang
memerintah kegunaan dari sistem tersebut atau E-Payment suatu sistem menyediakan alat-alat untuk pembayaran jasa atau barang-barang yang dilakukan di Internet. Didalam membandingkan dengan sistem pembayaran konvensional, pelanggan mengirimkan semua data terkait dengan pembayaran kepada pedagang yang dilakukan di Internet dan tidak ada interaksi eksternal lebih lanjut antara pedagang dan pelanggan.
7. Mobile Payment Layanan pembayaran via mobile (handphone) menggunakan sistem electronic wallet (Uang elektronik). Perusahaan dapat bergabung sebagai merchant untuk menerima pembayaran electronic wallet, sementara operator selular dapat bekerja sama sebagai issuer dari sistem wallet. Mobile-payment memiliki value chain yang kompleks dan akan memerlukan waktu dalam memainkan suatu peran terbaik dalam dunia transaksi [OND2004]. Hingga kini siapa saja pemain yang terlibat dalam sistem mobile-payment dapat dikatakan beragam, dikarenakan ragam darim sistemnya juga beragam. Di Eropa sendiri pengaplikasian standar yang tetap dalam sistem ini masih belum kokoh [BUH-2002]. Ada sejumlah kelompok organisasi yang masing-masing mengeluarkan suatu standar yang tentu memiliki perbedaan standar dengan organisasi lainnya. Namun dari perkembangan yang menuju ke arah interoperability sistem dan standard, diharapkan ke depan visi dari sejumlah kelompok organisasi dan forum yang ada akan memberikan suatu jalan cerah terhadap perkembangan teknologi mobilepayment baik itu dari skema arsitektur maupun mperan yang terlibat dan fungsi.
Aplikasi mobile payment ini dibuat untuk memudahkan pengguna dalam bertransaksi dengan aman secara online dengan menggunakan media handphone, aplikasi dibangun dengan menggunakan teknologi Java 2 Micro Edition yang dirancang agar mudah digunakan. Aplikasi ini menggunakan keamanan berbasis Secure socket Layer (SSL). yang menginplementasikan koneksi melalui secure http (https) untuk mengamankan saluran komunikasi antara aplikasi klien dan server dalam proses transfer data transaksi.
Keuntungan layanan ini bagi Merchant: •
Memudahkan terjadinya transaksi penjualan retail, meningkatkan shopping excitement di sisi customer, peluang menghadirkan ide-ide promosi dan pemasaran yang unik dan baru.
•
Kepastian dan kecepatan penerimaan dana di sisi perusahaan, sebab pembayaran dapat diproses secara real-time.
•
Biaya implementasi yang minimal sebab tidak diperlukan investasi perangkat, aplikasi dan lain-lain, pengguna jasa hanya membayar biaya per-transaksi
•
Penyebaran Payment Point menjadi meluas dan mengembang secara luar biasa, memungkinkan terjadinya transaksi di manapun dan kapanpun, ditunjang oleh tingkat pertumbuhan perangkat selular yang tinggi di Indonesia.
•
Tingkat keamanan transaksi yang tinggi.
Fitur-Fitur: •
Purchase Payment: nasabah dapat membeli barang-barang yang dijual oleh merchant secara non-cash, pembayaran langsung diterima oleh account wallet milik Merchant.
•
Top Up Voucher: nasabah dapat melakukan top-up Pulsa, pembelian content selular, melalui account walletnya secara mobile. Nasabah juga dapat meningkatkan saldo walletnya dengan top-up melalui sistem perbankan atau SMS Banking.
•
Cash In-Cash Out: nasabah dapat menukarkan saldo wallet menjadi Cash atau sebaliknya. Fitur ini dapat menjadi potensi bisnis tersendiri bagi merchants.
•
Remittance: nasabah dapat melakukan pengiriman uang secara elektronik dari Luar Negeri ke Indonesia, tanpa melalui proses cash remittance yang konvensional. Dana kiriman bisa langsung diterima oleh penerima di Indonesia tanpa perlu ke Bank atau ke Agen Remittance konvensional.