Tugas K3 Vibrasi.docx

  • Uploaded by: yodhaarspino
  • 0
  • 0
  • June 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Tugas K3 Vibrasi.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 2,098
  • Pages: 13
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Getaran adalah gerakan yang teratur dari benda atau media dengan arah bolak-balik dari kedudukan keseimbangan (KEP-51/MEN/1999). Getaran terjadi saat mesin atau alat dijalankan dengan motor, sehingga pengaruhnya bersifat mekanis (Sugeng Budiono, 2003:35). Getaran ialah gerakan ossilasi disekitar titik (J.M. Harrington, 1996:187). Vibrasi adalah gerakan, dapat disebabkan oleh getaran udara atau getaran mekanis, misalnya mesin atau alatalat mekanis lainnya (J.F. Gabriel, 1996:96). Geteran merupakan efek suatu sumber yang memakai satuan ukuran hertz(Depkes, 2003:21). Getaran adalah suatu factor fisik yang menjalar ke tubuh manusia, mulai dari tangan sampai keseluruh tubuh turut bergetar (oscilation) akibat getaran peralatan mekanis yang dipergunakan dalam tempat kerja (Emil Salim, 2002:253) Parameter Getaran Vibrasi atau getaran mempunyai tiga parameter yang dapat dijadikan sebgai tolak ukur yaitu : a. Amplitudo : adalah ukuran atau besarnya sinyal vibrasi yang dihasilkan. Amplitudo dari sinyal vibrasi mengidentifikasikan besarnya gangguan yang terjadi. Makin tinggi amplitudo yang ditunjukkan menandakan makin besar gangguan yang terjadi, besarnya amplitudo bergantung pada tipe mesin yang ada. Pada mesin yang masih bagus dan baru, tingkat vibrasinya biasanya bersifat relatif. b. Frekuensi : adalah banyaknya periode getaran yang terjadi dalam satu putaran waktu. Besarnya frekuensi yang timbul pada sat terjadinya vibrasi dapat mengdentifikasikan jenis-jenis gangguan yang terjadi. Gangguan yang terjadi pada mesin sering menghasilkan frekuensi yang jelas atau mengasilkan contoh frekuensi yang dapat dijadikan sebagai bahan pengamatan. Dengan diketahuinya frekuensi pada saat mesin mengalami vibrasi, maka penelitin atau pengamatan secara akurat dapat dilakuakan untuk mengetahui penyebab atau sumbeer dari permasalahan. Frekuensi biasanya ditunjukkan dalam

bentuk Cycle per menit (CPM), yang biasanya disebut dengan istilah Hertz ( dimana Hz = CPM). Cara Mengukurnya Getaran Salah satu pengukuran lingkungan yang dilakukan di tempat kerja adalah pengukuran getaran yang dilakukan pada titik-titik yang terdapat kontak atau terdapat aktifitas dari pekerja. Pengukuran getaran dilakukan dengan menggunakan alat khusus, yaitu Vibration Meter

BAB II PEMBAHASAN 1.1.Pengerian Getaran a. Getaran adalah gerakan yang teratur dari benda atau media dengan arah bolakbalik dari kedudukan keseimbangan (KEP-51/MEN/1999). Getaran terjadi saat mesin atau alat dijalankan dengan motor, sehingga pengaruhnya bersifat mekanis (Sugeng Budiono,2003:35). Getaran ialah gerakan ossilasi disekitar titik (J.M. Harrington, 1996:187). Vibrasi adalah gerakan, dapat disebabkan oleh getaran udara atau getaran mekanis, misalnya mesinatau alat-alat mekanis lainnya (J.F.Gabriel, 1996:96). Geteran merupakan efek suatu sumber yang memakai satuan ukuran hertz(Depkes, 2003:21). Getaran adalah suatu factor fisik yang menjalar ke tubuh manusia, mulai dari tangan sampai keseluruh tubuh turut bergetar (oscilation) akibat getaran peralatan mekanis yang dipergunakan dalam tempat kerja (Emil Salim, 2002:253). b. Teori Dasar Vibrasi Vibrasi atau getaran didefinisikan oleh Kamus Webster’s New World sebagai “ayunan yang terjadi secara terus menerus; berosilasi”. Sedangkan bagi para enjiner yang berkecipung di bidang industri, mendefinisakan vibrasi sebagai gerakan bolak-balik yang terdapat pada bagian sebuah mesin dari tempat awal kedudukannya, dan dapat diformulasikan sebagai berikut : Dari

persamaan

di

atas

menunjukkan bahwa amplitudo getaran bervariasi sesuai dengan hasil bagi antara dynamic force dengan dynamic resistance. Vibrasi adalah respon dari sebuah sistem menuju ke beberapa stimulus external maupun internal atau gaya yang diaplikasikan ke sebuah sistem. Vibrasi memiliki tiga parameter utama yang dapat dikukur yaitu amplitudo, frekuensi, dan fase. Masing-masing parameter tersebut akan dibahas pada artikel mendatang.

Dalam melakukan pengukuran vibrasi pada sebuah mesin, maka digunakan sebuah sensor yang diletakkan pada rumahan bearing. Sensor tersebut akan mendeteksi vibrasi yang kemudian ditampilkan pada analayzer dalam bentuk sinyal. Gambar di bawah menunjukkan rumahan bearing sebuah mesin yang dimodelkan dengan sebuah massa digantung pada sebuah coil spring.

Massa tersebut akan tetap tergantung pada posisi yang netral sampai dipengaruhi oleh sebuah gaya. Ketika sebuah gaya mempengaruhhi massa (sebagai contoh pada kasus ini adalah vektor gaya ke arah atas) seperti pada gambar di bawah, maka massa akan bergerak ke atas dan pegas akan memberikan gaya untuk memampatkan massa tersebut.

Ketika massa telah mencapai batasan atas maka gaya akan dihilangkan sehingga massa akan begerak ke bawah (jatuh) melewati posisi normal dengan batasan yang lebih rendah (batas bawah), seperti yang ditunjukkan pada gambar berikut.

Selanjutnya ketika massa telah mencapai batas bawah, maka massa akan behenti dan bergerak kembali lagi menuju batas atas dengan melewati posisi netral, begitu seterusnya selama ada gaya yang mempengaruhi pergerakan massa tersebut.

Apabila sebuah ballpoint diletakkan pada massa yang melakukan gerakan bolak-baik seperti pada penjelasan di atas dan selembar kertas dijadikan sebagai strip chart recorder, maka akan tergambar gelombag sinusoidal yang merupakan efek dari gaya yang mempengaruhi massa tersebut. c. getaran adalah gerakan yang teratur dari benda atau media dengan arah bolakbalik dari kedudukan keseimbangannya. Getaran terjadi saat mesin atau alat dijalankan dengan motor, sehingga pengaruhnya bersifat mekanis. Getaran mekanis dibedakan berdasarkan jenis pajanannya. Terdapat 2 bentuk yaitu: 1. Getaran seluruh badan (whole body vibration) Akibat goncangan dari mesin, kendaraan atau traktor.

2. Getaran alat-lengan (tool-hand vibration) atau getaran pada tangan dan lengan (hand and arm vibration). 1.2. Jenis-Jenis Getaran Kerja 1.

Getaran Umum (Whole body vibration ) Getaran ini berpengaruh terhadap seluruh tubuh, dihantarkan melalui bagian tubuh tenaga kerja yang menopang seluruh tubuh. Misalnya : kaki saat berdiri, pantat pada saat duduk, punggung saat bersandar, lengan saat bersandar. Getaran ini mempunyai frekwensi 5 – 20 Hz.

2.

Getaran Setempat ( Hand arm vibration ) Getaran yang merambat melalui tangan atau lengan dari operator atal yang bergetar. Getaran ini mempunyai frekwensi 20 – 500 Hz.

1.2.Pengaruh Getaran Terhadap Tenaga Kerja A. Getaran Umum ( wbv ) Sesusai dengan tingkatnya dapat dibagi menjadi 3 macam : Mengganggu kenyamanan kerja Mempercepat timbulnya kelelahan kerja Menimbulkan gangguan kesehatan tenaga kerja Penentuan ke 3 macam tersebut berdasarkan 2 faktor yaitu : a.

Tingkat Accelerasi / percepatan getaran

b.

Frekwensi getaran a.1. Tingkat Accelerasi / percepatan getaran Mengganggu kenyamanan : 0,01 – 0,1 m/d t 2 Mempercepat timbulnya kelelahan : 0,1 – 1,1 m/d t 2 Gangguan kesehatan ; 1 – 10 m/d t 2 Tingkat percepatan ini diperbolehkan dengan batas waktu tertentu misalnya : 1

– 1,5 m/dt2

1,5 – 3 m/dt2

: 4 jam : 2,5 jam

3

– 5 m/dt2

: 1 jam

5

– 6 m/dt2

: 25 menit

6,3 – 10 m/dt2

: 1 menit

diatas 10 m/dt2 sama sekali tidak diperkenankan b.1. Frekwensi getaran : berpengaruh terhadap tubuh yaitu : Sumbu Z : arah kaki kepala atau sebaliknya yaitu 4 – 8 Hz Sumbu X : arah depan kebelakang atau sebaliknya Sumbu Y : arah kanan kekiri atau sebaliknya Sumbu X dan sumbu Y yaitu : 1 – 2 Hz Gangguan kesehatan yang ditimbulkan Wbv yaitu : Gangguan aliran darah Gangguan syaraf pusat menyebabkan kelemahan degeneratif syaraf. Gangguan metabolisme/ pencernaan / pertukaran oxygen dalam paru-paru Gangguan pada otot atau persendian Gejala yang timbul yaitu pusing, ngantuk, sakit perut, mual, pegal-pegal, kaki kesemutan. Mesin-mesin yang menghasilkan Wbv biasanya berkisar antara 1 – 20 Hz Efek terhadap gangguan kesehatan berlangsung jangka panjang. Pada Stadium I Terjadi gangguan perut : kembung, mual, kolik usus gangguan penglihatan : mata berkunang – kunang gangguan syaraf

: insomnia, gangguan keseimbangan

Pada Stadium II Terjadi gangguan B.

: pada otot / sendi

Getaran Setempat ( Hav ) Sensitivitas maximum pada frekwensi 12 – 16 Hz. Gangguan kesehatan yang ditimbulkan adalah WFS ( white fingers syndrome ) Gangguan dapat berupa penyempiten pembuluh darah, gangguan syaraf perifer, gangguan tulang sendi dan otot. Gejala yang timbul berupa jari-jari pucat dan kaku, mati rasa terhadap suhu / sentuhan. Terjadinya gejala tersebut memerlukan jangka waktu 3 – 6 tahun dengan melalui beberapa stadium yaitu :

Stadium I

: Ujung jari pucat,rasa kaku pada waktu dingin atau bangun tidur.

Stadium II

: Perluasan jari pucat, kesemutan, rasa kaku.

Stadium III

: Gejala semakin luas disertai rasa sakit yang hebat

1.3. Nilai Ambang Batas Getaran Berdasarkan Keputusan Menteri Tenaga Kerja Nomor : KEP-51/MEN/1999 tentang Nilai Ambang Batas Faktor Fisika di tempat Kerja, untuk Getaran adalah:

Tabel. Baku Tingkat Getaran untuk Kenyamanan dan Kesehatan

1.4. Cara Pengendalian Getaran Di Tempat Kerja 1.

Pengendalian secara teknis Menggunakan peralatan kerja yang rendah intensitasnya(dilengkapi dengan damping/peredam). Menambah/menyisipkan damping diantara tangan dan alat, misalnya membalut pegangan alat dengan karet. Memelihara/merawat

peralatan

dengan

baik

Dengan mengganti bagian-bagian yang aus atau memberi pelumasan. Meletakkan

peralatan

dengan

teratur.

Alat yang diletakkan di atas meja yang tidak stabil dan kuat dapat menimbulkan getaran di sekelilingnya. Menggunakan remote

control.

Tenaga kerja tidak terkena paparan getaran, karena dikendalikan dari jauh. 2.

Pengendalian Secara Administrative Yaitu dengan Cara mengatur waktu kerja, misalnya: Merotasi pekerjaan. Apabila terdapat suatu pekerjaan yang dilakukan oleh 3 orang, maka dengan mengacu pada NAB yang ada, paparan getaran tidak sepenuhnya mengenai salah seorang, tetapi bergantian. Mengurangi jam kerja, sehingga sesuai dengan NAB yang berlaku.

3.

Pengendalian Secara Medis Pada saat awal, dan kemudian pemeriksaan berkala setiap 5 tahun sekali. Sedangakan untuk kasus yang berlanjut, maka interval yang diambil adalah 2-3 tahun sekali.

4.

Pemakaian Alat Pelindung Diri (Apd) Pengurangan paparan dapat dilakukan dengan menggunakan sarung tangan yang telah dilengkapi peredam getar (busa).

1.5. Efek getaran terhadap tubuh tergantung besar kecilnya frekuensi yang mengenai tubuh: 3-9 Hz

: Akan timbul resonansi pada dada dan perut.

6-10Hz

: Dengan intensitas 0,6 gram, tekanan darah, denyut jantung,

pemakaian O2 dan volume perdenyut sedikit berubah. Pada intensitas 1,2 gram terlihat banyak perubahan sistem peredaran darah. 10 Hz

: Leher, kepala, pinggul, kesatuan otot dan tulang akan beresonansi.

13-15 Hz

: Tenggorokan akan mengalami resonansi.

< 20 Hz

: Tonus otot akan meningkat, akibat kontraksi statis ini otot

menjadi lemah, rasa tidak enak dan kurang ada perhatian. Beberapa jenis getaran dan akibatnya pada kesehatan, antara lain meliputi getaran pada seluruh tubuh dan getaran pada lengan. Getaran seluruh tubuh biasanya dialami pengemudi kendaraan dengan akibat yang timbul tergantung kepada jaringan manusia, seperti pada getaran 3 — 6 Hz untuk bagian thorax (dada dan perut), pada getaran 20-30 Hz untuk bagian kepala, dan pada getaran 100-150 Hz untuk rahang. Selain berakibat pada rasa tidak nyaman efek getaran pada organ tubuh yang berlangsung lama, menurut beberapa penelitian dapat menyebabkan orteoartritis tulang belakang. Getaran tangan-lengan, dapat menyebabkan antara lain timbulnya kelainan pada peredaran darah dan persyarafan,serta kerusakan pada persendian dan tulang-tulang. 1.6. Dampak Getaran Bagi Kesehatan Dan Lingkungan Dampak getaran yang berasal dari industri berat ataupun bangunan bertingkat dengan pancang tiang, yang cukup jauh dan dalam menusuk perut bumi, bagi kesehatan manusia memang tak secara langsung, namun bila kita cermati fenomena yang saat ini terjadi adanya penurunan permukaan tanah pada area prumahan perkotaan, tanpa disadari jalan dan bangunan rumah bisa terjadi keretakan, terjadi proses keretakan akibat getaran dari atas bumi terus berjalan dan ini akan merusak berbagai bangunan yang ada, dan secara tak langsung akan mengganggu lingkungan yang ada dan akhirnya kesehatan manusia juga yang akan terancam. Sementara getaran mekanis secara langsung bisa dirasakan oleh individu atau pekerja pada lokasi industri, yaitu melalui getaran mesin-mesin yang bekerja lalu terjadi perambatan pada individu melalui kaki pada tanah, ataupun kontak langsung melalui tangan ( misal sebagai operator teknis dalam industri tsersebut),

dan bagi pekerja yang demikian bila terjadi secara kontinu akan berpengaruh pada peradangan kulit, gangguan syaraf dan gangguan persendian pada tulang.

1.7 Alat Untuk Mengukur Vibrasi

Alat Ukur Getaran ( Vibration Meter ) Alat ukur getaran adalah perangkat alat yang dipakai untuk mengukur gerakan bolak-balik dari komponen mekanik dari suatu mesin sebagai reaksi dari adanya gaya dalam (gaya yang dihasilkan oleh mesin tersebut) maupun gaya luar (gaya yang berasal dari luar atau sekitar mesin). Alat ukur getaran digunakan untuk megukur gerak/getaran secara periodikm dan untuk memeriksa ketidakseimbangan dan kesalahan bergerak mesin. Alat ini dirancang untuk berbagai macam getaran yang mekanis. Sehingga dapat memberikan data untuk mengontrol kualitass suatu benda atau mesin, dapat digunakan secara berkala untuk pemeliharaan benda, barang atau mesin sekaliun. Dalam proses pengukuran, alat ini memiliki performa tinggi, menyadari repetitiveness dan pengukuran yang akurat. Alat ukur getaran (Vibration meter) adalah alat untuk mengukur getaran yang dipasang

pada

alat

atau

penggunaannya. Vibration

mesin

yang

meter merupakan

menghasilkan alat

yang

getaran digunakan

dalam untuk

mengukur bolak balik dari komponen mekanik suatu mesin sebagai reaksi dari adanya gaya yang dihasilkan oleh mesin tersebut. Pada umumnya semua objek di bumi ini pasti bergetar, benda di sekitar kita pun menghasilkan getaran. Perlu diketahui, getaran dapat diukur, adapun cara melakukan

pengukuran

getaran

yaitu

dengan

aplikasi

vibration

tester

atau vibration meter. Vibration Meter dibagi dua jenis: 1. Untuk mengukur paparan getaran mesin terhadap manusia (Human Vibration) 2. Untuk mengukur berapa besar getaran mesin (Portable Vibration Meter)

BAB III PENUTUP

KESIMPULAN 1. Getaran adalah gerakan yang teratur dari benda atau media dengan arah bolakbalik dari kedudukan keseimbangan. 2. Vibrasi adalah gerakan, dapat disebabkan oleh getaran udara atau getaran mekanis, misalnya mesinatau alat-alat mekanis. 3. Alat ukur getaran (Vibration meter) adalah alat untuk mengukur getaran yang dipasang pada alat atau mesin yang menghasilkan getaran dalam penggunaannya. Vibration meter merupakan alat yang digunakan untuk mengukur bolak balik dari komponen mekanik suatu mesin sebagai reaksi dari adanya gaya.

Related Documents

Tugas K3
June 2020 6
Tugas K3.docx
May 2020 0
Tugas K3.docx
December 2019 3
Tugas K3.docx
November 2019 2
Tugas K3 Vibrasi.docx
June 2020 7
Tugas K3.pdf
July 2020 3

More Documents from ""

Ruhul Lengkap.docx
June 2020 11
Bab I-1.docx
June 2020 18
Suci.docx
June 2020 10
Tentu Saja.docx
June 2020 20
138-575-1-pb (1).docx
June 2020 7