NAMA
: SEKAR OLIVIA YENTI
NIM
: P2A516001
PRODI
: MAGISTER PENDIDIKAN IPA
MATA KULIAH : ISU GLOBAL DALAM PEMBELAJARAN SAINS DOSEN
: Ir.BAMBANG HARIYADI, M.Si.,Ph.D REFLEKSI ARTIKEL
Argumen dan perdebatan pada umumnya harus terjadi dalam sains,namun pada kenyataannya hal tersebut jarang dilakukan dalam pendidikan sains. Beberapa penelitian mengemukakan bahwa peluang bagi siswa untuk melakukan argumentasi dan terlibat langsung dalam berkolaborasi untuk belajar sains sangat di anjurkan karena dapat meningkatkan pemahaman konseptual siswa dan keterampilan siswa. Kemampuan dengan penalaran merupakan salah satu ciri khas berpikir kritis. Ada beberapa hal kemampuan yang harus di kembangkan dalam pendidikan sains antara lain: Mampu memberikan kesimpulan dan mengidentifikasi pola dalam data,seperti kovariat, Mengkoordinasikan teori dengan bukti yang membedakan antara bukti yang mendukung (inklusif) atau tidak mendukung (ekslusif). Ada sejumlah faktor yang mempengaruhi penelitian beberapa di antaranya tidak diketahui dan tidak terkendali oleh peneliti,sementara hal lainnya dapat di ubah terutama pada pandangan guru tentang sains dan memberikan pengetahuan yang lebih sehingga kemampuan seorang guru tidak menjadi terbatas, hal ini dapat memberikan fasilitas dasar dengan memberikan pelatihan sehingga mereka dapat belajar langsung dan melihat langsung, itulah kegiatan yang harus dilakukan sehingga mereka dapat membuat strategi pembelajaran yang kondusif sesuai pembelajaran khususnya pada pembelajaran sains. Dengan munculnya Teknologi dan pergeseran paradigma maka para ilmuan menciptakan perhubungan antara pendidikan sains yang digabungkan dengan teknologi baru,maka akan memperluaskan batas-batas ekologi dan keterlibatan publik,dengan menggunakan teknologi maka kita dapat meneliti masa depan sains masyarakat dalam hal proses penelitian,budaya dan komunitas ilmiah. Pengetahuan sains masa depan mungkin akan di pengaruhi oleh sosial budaya. yang berkaitan dengan teknologi baru dan akan terus menghadapi tantangan yang baru. dengan Munculnya teknologi baru seperti aplikasi mobile,nirkabel jaringan sensor ,dan game vidio komputer online. menunjukkan akan janji besar untuk memajukan dan mengembangkan sains untuk masyarakat. Maka masa depan masyarakat dalam bidang sains semakin bagus. Dengan adanya perkembangan teknologi yang semakin pesat mungkin secara langsung Pengetahuan dan pendidikan pada saat ini dibuat sebagai komonitas international yang sangat berdampak pada revolusi yang sedang berlangsung di bidang pendidikan saat sekarang, pendidikan menjadi komonitas yang di perdagangkan secara international . maka sangat di perlukan keterampilan sikap,dan nilai yang dibutuhkan dalam masyarakat yang efektif dan berpartisipasi menjadi masyarakat yang modern . sehingga terjadilah sebuah konstribusi kalangan tertentu,hal ini penting diketahui masyarakat bersama. Oleh sebab itu sejumlah konsumen dalam rangka membangun sebuah keterampilan yang akan dipergunakan di pasar atau produk yang akan di
perjual belikan oleh perusahaan yang multi nasional, maka para oknum institusi akademik sudah menawarkan diri mereka kedalam bisnis tersebut, dan menyediakan jasa pengajar. dimana seperti yang kita lihat pada saat ini dengan jelas dapat dicontohkan atau di bandingkan dengan permasalahan saat ini tentang adanya perdagangan pendidikan , hal ini sudah menjadi perjanjian umum dimana adanya perdagangan jasa pendidikan yang sekarang berlaku secara international dalam perdagangan organisasi dunia. Dimana Komunitas pendidikan akan memiliki aplikasi besar. Hal ini baik untuk negara dan globalisasi internasional dalam pendidikan.
Dengan adanya perdagangan pendidikan saat sekarang ini maka kita sebagai masyarakat harus mengetahui Ilmu Pengetahuan dan Publik di Akhir abad ke-20 dan awal abad ke-21 kita telah menyaksikan belum pernah terjadi sebelumnya percepatan dalam pembangunan perekonomian hal ini dikarenakan adanya kemajuan teknologi dan globalisasi. Menanggapi Perkembangan ini, sebuah panggilan baru untuk pengetahuan sains telah menjadi lebih keras di pendidikan sains di Amerika Serikat.banyak negara lain Umumnya ingin mencoba untuk melakukan semua uji pendidikan sains di seluruh dunia dimana didalamnya adalah terdapat penekanan dalam mencapai literasi sains oleh semua anak sebelum lulus SMA. Penelitian Ini pertama mengulas definisi literasi sains dalam literatur; kemudian memeriksa status keaksaraan sains di Amerika Serikat dan negara lainnya. Berikut ini, tulisan yang kemudian menyajikan gagasan baru tentang keaksaraan sains sebagai partisipasi seumur hidup dalam sains dan masyarakat. Gagasan baru ini memperluas literasi sains untuk mengenalinya sebagai pengetahuan ekstrinsik dan intrinsik, dan sebagai negara dan proses seumur hidup, yang memperluas literasi sains dari sains sekolah hingga partisipasi berkelanjutan dalam kegiatan sains di masyarakat oleh warga negara dari berbagai umur penelitian ini akhirnya membahas dua pendekatan yang diperlukan untuk mencapai dan memperluas literasi sains yang mencakup pendidikan sains formal dan informal, dan melatih sains dan pendidik publik melalui program pascasarjana sains dalam masyarakat. Dengan adanya perkembangan ekonomi suatu bangsa maka kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dapat terciptakan pekerja teknis dalam masyarakat yang terpelajar secara ilmiah. Sehubungan dengan ilmu pengetahuan sains untuk kemajuan ekonomi masyarakat tentu tidak lari dari Hubungan Antara Ilmu Pengetahuan sains dan Agama Menghadapi dalam Pendidikan Ilmu Pengetahuan sekarang. Secara tradisional, setidaknya dalam banyak konteks nasional, sains dan agama sebagian besar tidak terkait didalam masyarakat pada umumnya. Namun, ini adalah keduanya upakan mepenyederhanaan yang mengabaikan interaksi kompliks dan terkadang bernuansa tidak sejalan antara agama dan sains hal ini membuat posisi yang sangat menyesatkan jika ditantang banyak belahan dunia. Akibatnya, baru-baru ini ada peningkatan perhatian pada hubungan tersebut antara sains dan agama dan bagaimana hal ini dapat berdampak pada pengajaran dan pembelajaran dalam ilmu pengetahuan. Maka timbullah perdebatan tertentu antara pengajaran teori ilmiah dan teori model yang berkaitan dengan asal usul, termasuk gagasan tentang asal usul alam semesta dan evolusioner ide tentang asal usul manusia.Namun,Tidak ada tempat untuk berpuas diri bagi mereka yang tidak mengajarkan hal tersebut akan berpotensi kontroversial sebagai suatu masalah yang dihadapi oleh mereka yang lebih dalam antara pemahaman tentang agama maupun sains yang berkomitmen pandangan dunia banyak dari mereka yang memegang agama.
Sehubungan dengan konflik agama dan sains sekarang kita akan melihat Penelitian Pendidikan Stemdi Turki , Mengingat semua temuan penelitian,yang menekankan pentingnya memusatkan perhatian pada studi campuran dimana data kuantitatif didukung oleh data kualitatif atau penelitian eksperimental yang sedikit digunakan di lapangan akan meningkatkan kualitas studi STEM yang dilakukan oleh peneliti pendidikan yang terfokus pada STEM di masa depan. Kendati demikian, keterbatasan utama artikel yang diteliti adalah kebanyakan studi berfokus pada sains dan matematika daripada bidang teknologi dan teknik. Dengan kata lain Studi yang melibatkan empat kategori disiplin ilmu di bidang STEM harus diprioritaskan. Penelitian ini akan membantu para pendidik STEM dan penilaian baru, khususnya, dalam penelitian mereka sendiri, yang melacak tren studi yang dilakukan di negara lain maupun negara sendiri. menganalisis Minat Siswa terhadap pembelajaran STEM disekolah akan menghasilkan beberapa kesimpulan dan implikasi untuk terkait dengan program OST dan pengaruhnya terhadap minat belajar siswa terhadap STEM). Pertama, berdasarkan hasil penilaian ini kita simpulkan bahwa OST dapat memiliki efek positif pada minat siswa terhadap STEM. Hal ini serupa dengan temuan sintesis serupa dengan fokus pada prestasi belajar siswa. Penelitian sebelumnya mengakui efek OST sebagai faktor positif bagi keberhasilan akademis siswa dalam matematika, sementara studi kami memberikan penilaian terhadap manfaat tambahan program OST untuk minat siswa terhadap STEM. Perbedaan ini penting karena hasilnya juga menunjukkan bahwa program STEM yang secara eksklusif akademik kurang efektif dalam mempromosikan minat siswa terhadap STEM. Inovasi dalam Pendidikan STEM merupakan Perubahan terbaru dalam sektor pendidikan teknik dan pendidikan K-12 (CTE)menyarankan agar strategi efektif digunakan dalam konteks pembelajaran ini juga mungkin Kepentingan bagi mereka yang peduli dengan sains, teknologi, teknik dan matematika (STEM) pendidikan di Amerika Serikat. Hal ini Program CTE yang komprehensif menggabungkan teknologi terdepan,praktek lanjutan, dan persiapan tenaga kerja untuk bekerja sama dengan bisnis lokal dan industri, sering juga mempersiapkan siswa untuk studi postecondary Pada saat bersamaan, hal ini menjadi jelas untuk mempersiapkan siswa untuk masa depanyang baik. STEM juga membutuhkan tenaga kerja yang memiliki kemampuan di STEM untuk sumber daya pendidikan dan masyarakat agar pendidik dan pembuat kebijakan mencari kesektor informal yang Berkualitas tinggi, program pengayaan STEM ditawarkan Di luar ruang kelas mungkin akan memberikan pembelajaran yang otentik pengalaman dan meningkatkan minat dan keterlibatan di STEM dan yang terkait karir, terutama di kalangan populasi yang beragam. Peran guru sangat penting dalam mengembangkan pendidikan STEM, pengembangan guru juga di utamakan, terutama dalam pengembangan kurikulum dan instruksi lanjutan dalam konteks sekolah yang berfokus pada STEM ini.Dukungan intelektual yang dibutuhkan guru dalam konteks ini sangat banyak dan harus diidentifikasi dengan cermat dan dipelihara, dan aktivitas guru selanjutnya harus dipantau saat terjadi pergeseran kontekstual dan sumber tekanan (misalnya, standar pembelajaran eksternal) menjadi relevan. Peran guru adalah campuran pelajar yang kompleks, pengambil risiko, inquirer, perancang kurikulum, negosiator, kolaborator, dan guru. Dukungan instruksional dan kurikuler memerlukan waktu yang cukup lama untuk mensintesis dan akhirnya memberlakukan, dan lebih dari beberapa bulan sebelum sekolah dilangsungkan diperlukan persiapan guru untuk tugas kolektif dalam pengajaran, kolaborasi, ranjangan kurikulum harus dibuat untuk menciptakan sebuah sekolah yang inovatif.
Menyangkut tentang persiapan guru terhadap STEM maka Penilaian pendidikan guru dan kebutuhan pengembangan profesional yang implementasi terpadu pendekatan terhadap pendidikan STEM juga di perlukan Temuan awal menunjukkan bahwa banyak guru tertarik pada pendekatan terpadu terhadap STEM, namun mereka belum siap untuk menerapkannya. Guru dan administrator juga menyarankan agar memiliki perlengkapan yang memadai dalam pembelajaran STEM. Adanya pelatihan khusus untuk guru dalam mempersiapkan pembelajaran STEM dan keterampilan . Temuan memberikan titik awal untuk memahami kebutuhan guru dengan lebih baik dalam STEM yang akan menjadi batu loncatan untuk studi lebih lanjut. Dalam menciptakan pembelajaran yang kondusif maka diperlukan Evaluasi Pembelajaran Melalui STEM ini untuk mempertahankan perbedaan antara grafis kuantitatif dan kualitatif; sedangkan yang pertama dapat diilustrasikan menggunakan tabel atau fungsi, yang terakhir melibatkan sebuah acara. Perbedaan serupa dapat dibuat berkenaan dengan interpretasi siswa terhadap grafik (yaitu, pemahaman kuantitatif versus kualitatif). Pendekatan yang diamati selama proyek investigasi menunjukkan pemahaman kualitatif yang tidak memadai tentang hubungan sebab dan akibat antara variabel bebas dan dependen Meskipun siswa relatif berhasil dalam melaksanakan persyaratan mekanis desain eksperimental (misalnya, menempatkan data ke tabel dan grafik pengukuran), mereka tidak dapat mengidentifikasi persamaan yang paling sesuai atau menafsirkan nilai kesalahan. Selain itu, data tersebut mengungkapkan ketidak konsistenan antara persamaan kurva yang diciptakan oleh siswa dan hasil kehidupan nyata mereka; ketidakkonsistenan ini kemungkinan dapat dikaitkan dengan ketidakmampuan untuk menafsirkan grafik dengan benar, yang dengan sendirinya berakar pada pemahaman fisika dan fisika yang tidak lengkap.
Implikasi untuk konteks pendidikan di jambi dan Indonesia pendidikan STEM
Pendidikan STEM ini sendiri belum dapat di terapkan pada kebijakan ilmiah karena pendidikan di bidang sains,teknologi,ipa,dan matematika itu sendiri masih di ajarkan secara terpisah sesuai bidangnya masing-masing, namun implikasi di indonesia sendiri kurikulum pembelajaran sudah mengarah ke pembelajaran terpadu sehingga sedikit demi sedikit pembelajaran STEM mulai di terapkan walaupun tidak sepenuhnya. Akan tetapi implikasi pembelajaran STEM di jambi sendiri belum bisa diterapkan karena masih banyak yang belum memahami pembelajaran sains terpadu terutama dalam segi pendidik mau siswa itu sendiri.
Analisis kritik
Negara-negara besar atau negara maju sudah banyak menerapkan STEM hal ini bertujuan untukmemperoleh pendidikan yang lebih baik sehingga dapat menghasilkan perekonomian yang baik dalam suatu negara dengan melahirkan orang-orang yang berkompeten dan profesional dalam bidang keterampilan dan pendidikan