LAPORAN PRAKTIKUM IPA PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN HEWAN LALAT BUAH (Drosophila sp) DISUSUN UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH PRAKTIKUM IPA DI SD (PDGK. 4107)
Nama Tutor : Ahmad Zahrowi, M.Pd.
Disusun Oleh : Nama
: Lia Isnawati
NIM
: 857913189
Semester
: I/D
Program Studi
: S1-PGSD
UNIVERSITAS TERBUKA UPBJJ – UT YOGYAKARTA MASA REGISTRASI 2019. 1
1. Tujuan a. Mengamati perumbuhan dan perkembangan lalat buah (Drosophila sp) dari telur sampai imago (dewasa) b. Mengetahui lamanya siklus hidup lalat buah
2. Dasar Teori Siklus hidup Drsophila sp. Adapaun siklus hidup drosophila sp adalah sebagai berikut. Telurnya berbentuk lonjong dengan panjang lebih kurang 0,5 mm. setelah telur menetas akan terbentuk larva. Larva tumbuh membesar dengan beberapa kali pergantian kulit. Larva besar kemudian akan bergerak menuju tutup botol dan lama-lama pergerakannya melamban dan siap menjadi pupa. Pupa biasanya akan menempel pada dinding kaca dekat sumbat botol dan pada kertas saring. Mula-mula pupa berwarna kuning, kemudian menjadi coklat tua dan akhirnya menetas menjadi imago (lalat dewasa). Berikut merupakan siklus hidup lalat buah :
Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan pada siklus hidup Drosophila melanogaster antara lain suhu lingkungan, ketersediaan makanan, tingkat kepadatan botol pemeliharaan dan intensitas cahaya. a. Suhu lingkungan, dimana Drosophila melanogaster mengalami siklus selama 8-11 hari dalam kondisi ideal. Kondisi ideal yang dimaksud adalah suhu sekitar 25-28°C. Pada suhu ini lalat akan mengalami satu putaran siklus secara optimal. Sedangkan pada suhu rendah atau sekitar 180C, waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan siklus hidupnya relatif lebih lama dan lambat yaitu sekitar 18-20 hari. b. Ketersediaan media makanan, dimana jumlah telur Drosophila melanogaster yang dikeluarkan akan menurun apabila kekurangan makanan. Viabilitas dari telur juga dipengaruhi oleh jenis dan jumlah makanan larva betina (Shorrocks, 1972 dalam Agustina, dkk, 2013).
c. Tingkat kepadatan botol pemeliharaan, pada Drosophila melanogaster dengan kondisi ideal dimana tersedia cukup ruang (tidak terlalu padat) individu dewasa dapat hidup sampai kurang lebih 40 hari. Namun, apabila kondisi botol medium terlalu padat akan menyebabkan menurunnya produksi telur dan meningkatnya jumlah kematian pada individu dewasa. d. Intensitas cahaya, dimana Drosophila melanogaster lebih menyukai cahaya remangremang dan akan mengalami pertumbuhan yang lambat selama berada di tempat yang gelap. (Shorrocks, 1972 dalam Agustina, dkk, 2013).
3. Alat dan Bahan a. Plastik transparan pembungkus ukuran besar 1 buah b. Botol jam (selai) 3 buah c. Pisang ambon secukupnya d. Tape ketela pohon secukupnya e. Sendok makan 1 buah f. Kertas saring secukupnya g. Lalat buah (Drosophila sp) + 20 ekor
4. Cara Kerja a. Membuat medium lalat buah Untuk setiap botol selai diperlukan kurang lebih 2 sendok makan penuh medium. Jadi pada percobaan ini diperlukan 6 sendok makan medium. Cara membuat mediumnya adalah : 1) Sediakan alat penumbuk, pastikan dalam keadaan bersih 2) Haluskan pisang ambon yang sudah ranum dan tape ketela dengan perbandingan 6:1 3) Sesudah tercampur rata dan halus, masukkan ke dalam botol selai masing-masing 2 sendok makan 4) Masukkan kertas saring steril ke dalam botol kultur (selai) b. Menangkap lalat buah Lalat buah dapat ditemukan pada tempat sampah. Ukurannya lebih kecil dari lalat rumah. Bisa berkerumun pada buah-buahan busuk yang ada di tong sampah. 1) Persiapkan botol selai dan tutupnya beserta kantong plastik. 2) Pergilah ke tumpukan sampah 3) Setelah itu, kembangkan kantong plastic besar dengan mulut plastic terbuka lebar sampai tertangkap beberapa lalat buah. c. Mengkultur lalat buah Setelah botol kultur medium dan lalat buah siap,selanjutnya dilakukan pembiakan dengan cara sebagai berikut:
1) Masukkan lalat buah ke dalam botol kultur. 2) Tutuplah botol kultur dengan plastic dan ikatlah dengan karet gelang. 3) Tusuk-tusuklah plastic dengan jarum pentul agar ventilasi baik 4) Tempatkan botol kultur di tempat teduh dan aman 5) Amatilah biakan setiap pagi dan sore. Pengamatan meliputi kapan timbul telur, larva, pupa, pupa berubah warna dan keluarnya lalat dewasa (imago). 5. Data Pengamatan Tabel pengamatan pertumbuhan dan perkembangan lalat buah No 0 1 2
Waktu Pengamatan 08.00 08.00 08.00
3
08.00
4
08.00
5
08.00
6 7
08.00 08.00
8 9 10 11
08.00 08.00 08.00 08.00
Kejadian/Perubahan Lalat diletakkan ke dalam botol/ toples kultur Belum terjadi perubahan (tidak terlihat telur) Telur menetas menjadi larva, berwarna putih dan bulat memanjang Larva masih berwarna putih kekuningan, semakin aktif gerakannya Larva masih berwarna putih kekuningan, gerakannya melompat/melenting aktif Terlihat kepala yang runcing dan diatasnya terdapat bintik hitam yang jelas Ukuran larva semakin besar Ukurannya mencapai maksimum dan mulai bergerak melamban Aktivitasnya mulai melambat, warna mulai berubah coklat Terbentuk pupa berwarna coklat dan berbentuk oval Panjang pupa sekitar 5 mm, warna semakin gelap Keluarlah imago lalat buah yang berwarna hitam kecoklatan
Tabel pengamatan pertumbuhan lalat buah Hari ke0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
Jumlah Lalat Buah pada Botol Kultur Hidup Mati 4 1 5 0 5 0 5 0 5 0 4 1 4 0 7 0 11 0 18 0 16 2 20 0
6. Analisis Data a. Hasil pengamatan perkembangan lalat buah: Pada hari pertama, tbelum terlihat adanya larva. Kemungkinan sudah terdapat telur. Namun karena ukurannya yang sangat kecil telur tidak terlihat. Pada hari ke 2 – 7 terbentuk larva. Warna putih kekuningan, semakin lama semakin gelap warnanya. Aktifitanya melompat atau melenting. Namun, semakin lama akan semakin melemah
karena akan berubah bentuk menjadi pupa. Pupa terjadi pada hari ke 8 – 10. Warnanya coklat agak hitam. Terletak pada sekitaran tutup botol kultur. Dan pada hari ke 11 berubah menjadi imago (lalat dewasa).
b. Hasil pertumbuhan lalat buah dapat digambarkan pada kurva berikut ini :
Pertumbuhan Lalat Buah 25
Jumlah (ekor)
20 Jumlah Lalat Buah pada Botol Kultur Hidup
15 10
Jumlah Lalat Buah pada Botol Kultur Mati
5 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1) Semakin lama jumlah lalat buah yang hidup semakin banyak sehingga terjadi peningkatan jumlah populasi. 2) Jumlah populasi awal sebanyak 4 ekor lalat. Lalat buah yang hidup bertambah 1 dengan jumlah 5 ekor lalu konstan hingga hari ke-5. Lalat buah mati 1 ekor pada hari-6 dan hari-7 menjadi 4 ekor. Lalu, mengalami penambahan terus menerus hingga hari-10 sejumlah 20 ekor. Populasi lalat buah mengalami perubahan jumlah dari waktu ke waktu (pertumbuhan populasi). Berdasarkan analisis hasil praktikum, dapat diketahui bahwa pertumbuhan populasi lalat buah lebih banyak dipengaruhi oleh faktor lingkungan, antara lain suhu lingkungan, tingkat kepadatan botol kultur dan ketersediaan media makanan. Kondisi ini meliputi jenis makanan yang tersedia, ukuran botol, jumlah lalat dalam botol, tingkat perpindahan makanan dan lalat, kondisi ekologis dimana lalat tersebut tumbuh dan diamati, dan lain sebagainya. Lalat buah dewasa rata-rata mati dalam 6 atau 7 hari.
7. Pembahasan Pada saat fase telur, tidak dapat terlihat dengan mata telanjang karena ukurannya sangat kecil. Telur lalat buah akan menetas setelah dua hari diletakkan pada botol kultur. Larva berwarna putih keruh/kekuningan, berbentuk bulat panjang, bagian kepala terdapat bintik hitam yang semakin lama terlihat jelas. Larva lalat buah semakin aktif pada hari ke 2 sampai 7. Aktivitasnya akan semakin melambat, karena akan mberubah menjadi pupa. Larva akan membentuk pupa pada hari ke 8 sampai 10. Dan akan berubah menjadi lalat dewasa (imago) pada hari ke 11.
Lalat dewasa akan dapat bertahan hidup setelah menetas menjadi imago selama kurang lebih 6-7 hari. Sehingga masa hidup lalat buah dari fase telur sampai imago berkisar antara 2 minggu. Hal tersebut dikarenakan oleh faktor lingkungan, makanan, tempat hidup atau faktor ekologis lalat serta karena ukurannya yang kecil.
8. Kesimpulan Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa : a. Lalat buah (Drosophila sp) merupakan serangga yang mengalami metamorfosis sempurna. Siklus hidup lalat buah meliputi fase telur, larva, pupa dan dewasa (imago). Ciri-ciri lalat buah adalah memiliki tubuh berwarna kuning atau coklat, dan memiliki mata yang berwarna merah. b. Penggunaan lalat buah dalam percobaan dikarenakan lalat berukuran kecil, mudah didapat dan mudah dipelihara, memiliki siklus hidup sangat pendek, kurang lebih dua minggu.
9. Daftar Pustaka Agustina, Elita, dkk. (2013). Perkembangan Metamorphosis Lalat Buah (Drosophilla melanogaster) Pada Media Biakan Alami Sebagai Referensi Pembelajaran pada Matakuliah Perkembangan Hewan. Jurnal Biotik, 1 (1) : 12-18 Azhari Fatikhasuri. (2017). Pertumbuhan Populasi Lalat Buah (Drosophila melanogaster). Program Studi S-1 Pendidikan Biologi FKIP UNS.
Maman Rumanta dkk. 2019. Praktikum IPA di SD. Universitas Terbuka