Tugas Ilmu Tanah Tanaman - Desi Indriani A. - Iv D Sipil.docx

  • Uploaded by: Desi Indriani Alimuddin
  • 0
  • 0
  • November 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Tugas Ilmu Tanah Tanaman - Desi Indriani A. - Iv D Sipil.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,209
  • Pages: 6
TUGAS 1 ILMU TANAH TANAMAN

DOSEN PEMBIMBING : Dr. Ir. Ma’rufah, S.P., M.P.

DISUSUN OLEH :

Desi Indriani A. / 105811115017

KELAS : IV-D SIPIL

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR FAKULTAS TEKNIK TEKNIK SIPIL 2019

PEMBAHASAN

A. DEFINISI TANAH

Tanah (bahasa Yunani: pedon; bahasa Latin: solum) adalah bagian kerak bumi yang tersusun dari mineral dan bahan organik. Tanah sangat vital peranannya bagi semua kehidupan di bumi karena tanah mendukung kehidupan tumbuhan dengan menyediakan haradan air sekaligus sebagai penopang akar. Struktur tanah yang berongga-rongga juga menjadi tempat yang baik bagi akar untuk bernapas dan tumbuh. Tanah juga menjadi habitat hidup berbagai mikroorganisme. Bagi sebagian besar hewan darat, tanah menjadi lahan untuk hidup dan bergerak. Ilmu yang mempelajari berbagai aspek mengenai tanah dikenal sebagai ilmu tanah. Dari segi klimatologi, tanah memegang peranan penting sebagai penyimpan air dan menekan erosi, meskipun tanah sendiri juga dapat tererosi. Komposisi tanah berbeda-beda pada satu lokasi dengan lokasi yang lain. Air dan udara merupakan bagian dari tanah. 1. Definisi Tanah Menurut Para Ahli a) Friedrich Fallou (1855). Tanah dianggap sebagai hasil pelapukan oleh waktu yang menggerogoti batuan keras dan lambat laun mengadakan dekomposisi. b) Humphry Davy (Inggris, 1913). Tanah adalah sebagai laboratorium alam yang menyediakan unsur hara bagi tanaman. c) C.F. Marbut (rusia, 1914). Tanah merupakan lapisan paling luar kulit bumi yang biasanya bersifat tak padu dan mempunyai sifat tebal mulai dari selaput tipis sampai lebih dari 3 meter, yang berbeda dari bahan di bawahnya dalam hal: warna, sifat fisik, sifat kimia, dan sifat biologinya.

1

d) Ramman (Jerman, 1917). Tanah sebagai bahan batuan yang sudah dirombak menjadi partikel-partikel kecil yang telah berubah secara kimiawi bersama-sama dengan sisa-sisa tumbuhan dan hewan yang hidup di dalam dan di atasnya. e) E. Saifudin Sarief (1986). Tanah adalah benda alami yang terdapat di permukaan bumi yang tersusun dari bahan-bahan mineral sebagai hasil pelapukan batuan dan bahan organik (pelapukan sisa tumbuhan dan hewan), yang merupakan medium pertumbuhan tanaman dengan sifat-sifat tertentu yang terjadi akibat gabungan dari faktor-faktor alami, iklim, bahan induk, jasad hidup, bentuk wilayah dan lamanya waktu pembentukan. 2. Sifat-Sifat Tanah a) Sifat Fisik Tanah Sifat – sifat fisik dari tanah ini meliputi beberapa hal, berupa tekstur tanah, struktur, konsistensi tanah, warna, suhu, lengas, permeabilitas tanah, porositas tanah dan juga drainase tanah. b) Sifat Kimia Tanah Sifat kimia tanah ini meliputi beberapa hal yakni bahan organik, unsur hara dan juga pH tanah. c) Sifat Biologi Tanah Sifat biologi tanah ini dibentuk oleh zat padat tanah yang berupa partikel -partikel tanah, bahan -bahan organik serta organisme tanah. 3. Fungsi Tanah a) Sebagai tempat dan berdiri tegak bertumpunya pada sebuah tanaman. b) Sebagai tempat tumbuhnya tanaman yang menyediakan unsur hara yang baik bagi tanaman, dan tempat pertukaran unsur hara antara tanah dengan tanaman. c) Sebagai tempat penyediaan dan gudang air untuk tanaman.

2

4. Proses Terbentuknya Tanah Proses pembentukan tanah itu dapat di pengaruhi oleh beberapa faktor akan tetapi yang paling umum proses pembentukan tanah itu di pengaruhi oleh empat faktor yaitu sebagai berikut. a) Proses Pelapukan Batuan Pelapukan batuan adalah suatu peristiwa hancurnya massa bebatuan baik secara fisik, biologi, maupun kimiawi. Pada proses pelapukan batuan ini membutuhkan waktu yang cuckup lama, yang dimana setiap proses pelapukannya ini di pengaruhi oleh iklim dan cuaca di sekitar bebatuan tersebut hingga batu menjadi tanah berikut pelapukan batuan tersebut. b) Proses Pelunakan Struktur Batuan Proses pelunakan struktur batuan ini juga membutuhkan waktu yang lama seperti proses pelapukan, pada proses yang satu ini setelah batuan pecahan yang di hasilkan oleh proses pelpaukan akan mengalami proses pelunakan. Dalam proses hal ini air dan udara akan memiliki peranan yang besar karena akan masuk kedalam rongga rongga batuan dan merembes lalu akan mengalami pelunakan pada batuan tersebut. c) Proses Tumbuhnya Tumbuhan Perintis Setelah proses pelapukan dan proses pelunakan, proses selanjutnya yang menjadi faktor pembentuk tanah yaitu dengan tumbuhnya keanekaragaman tumbuhan perintis, yang dimasud tumbuhan perintis disini adalah tumbuhan yang akarnya lebih besar dari lumut sehingga akar tadi masuk kedalam batuan yang lunak dan akan memecah batuan tersebut. d) Proses Penyuburan Proses penyuburan ini merupakan proses terakhir dalam pembentukan tanah, dalam proses ini tanah yang terbentuka akan mulai mengalami proses – proses pengayaan, yang sebelumnya mempunyai mineral – mineral dari proses pelapukan akan bertambah subur dengan adanya pelapukan organik yang berasal dari binatang atau tumbuhan yang mati di permukaan, dan dalam hal ini mikroorganisme tanah merupakan peranan penting dalam proses pemebentukan tanah.

B. BAHAN PENYUSUN TANAH 1. Mineral Partikel mineral merupakan salah satu komponen yang terkandung di dalam tanah. Mineral ini merupakan hasil perombakan bahan- bahan

3

batuan dan juga bahan anorganik yang terdapat di permukaan Bumi. Partikel mineral ini terkandung di dalam tanah sebanyak 45%. Dengan jumlah sekian mineral menjadi komponen atau bahan penyusun tanah dengan porsi terbanyak. Bahan mineral ini terbentuk dari proses pelapukan batuan yang berlangsung dalam waktu yang sangat lama. Batuan yang melapuk pada proses pembentukan tanah akan sangat mudah mempengaruhi jenis tanah yang dihasilkan. Bahan mineral yang ada di dalam tanah ini dapat dibedakan menjadi beberapa jenis, yakni:  

Fraksi tanah yang halus , yang berukuran <2 mm Fragmen batuan yang berukuran 2 mm sampai berukuran horizontalnya lebih kecil dari sebuah pedon (satuan individu paling kecil dalam tiga dimensi yang masih dapat disebut sebagai tanah).

Selain itu, tanah mineral juga dapat dibedakan menjadi mineral primer dan juga mineral sekunder. 



Mineral primer merupakan mineral yang berasal dari batuan secara langsung yang dilapuk terdapat pada fraksi pasir dan pembentukan tanah berlangsung dan terdapat pada fraksi liat. Mineral sekunder disebut juga sebagai mineral liat, yaitu mineral yang terdapat pada jenis mineral Kaolinit, Haloisit, Montmorilonit, dan lain sebagainya.

2. Bahan Organik Bahan organik umumnya ditemukan di permukaan tanah. Jumlahnya tidak banyak tetapi memberikan banyak pengaruh yang baik terhadap sifat-sifat tanah. Bahan organik dalam tanah terdiri dari bahan organik

kasar dan

bahan organik halus atau humus. Humus terdiri atas bahan organik halus yang berasal dari hancuran bahan organik kasar serta senyawa-senyawa baru yang dibentuk dari hancuran bahan organik tersebut melalui kegiatan mikroorganisme dari bahan tanah. Humus biasanya berwarna hitam atau cokelat dan mempunyai kemampuan menahan air dan unsur hara yang tinggi. Tanah yang mengandung banyak bahan organik biasanya tanah-tanh pada lapisan atas.

4

Semakin ke bawah lapisan tanahnya, kandungan bahan organiknya pun semakin sedikit, sehingga semakin ke bawah lapisan tanah semakin kurus. 3. Air Air adalah bahan penyusun tanah yang keberadaannya di dalam tanah karena di tahan oleh tanah. Air sangat penting untuk pertumbuhan tanaman. Tanaman memerlukan air terutama untuk proses fotosintesis. Di samping itu juga berguna sebagai pelarut unsur hara sehingga mudah diserap oleh akar-akar tanaman. Persediaan air di dalam tanah dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantranya: a) Banyaknya curah hujan, b) Tersedianya irigasi, c) Kemampuan tanah dalam menahan air, d) Besarnya penguapan baik melalui tanah maupun melalui tanam yang tumbuh di permukaan tanah,dan e) Tingginya muka air tanah. 4. Udara Komponen atau bahan penyusun tanah yang selanjutnya adalah udara. Udara merupakan barang bebas yang dapat kita temui dimana saja, termasuk di dalam tanah. Di dalam tanah, udara ini mempunyai porsi sebesar 25% atau seperempat dari jumlah keseluruhan. Kandungan udara yang ada di dalam tanah memungkinkan mikroorganisme tanah dapat hidup dan juga bermetabolisme. Sifat keberadaan udara di dalam tanah ini dinamis dan sangat memungkinkan dapat terdorong keluar dari tanah ketika kandungan air tanah ini meningkat. Sama seperti dengan air, udara juga menempati tanah di dalam pori- porinya.

5

Related Documents


More Documents from ""