Tugas Ikga Irani.docx

  • Uploaded by: rypka
  • 0
  • 0
  • December 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Tugas Ikga Irani.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,681
  • Pages: 11
TUGAS IKGA

Nama Anggota kelompok :

Kahica Nurhidayah

: 047/G/18

Irani E. Martha Misa

: 050/G/18

Siti Akasah

: 055/G/18

Wulandari

: 061/G/18

1. Kenapa sewaktu kunjungan pertama saat anak dibawa ke klinik kedokteran gigi anak harus ditemani oleh orangtuanya ? Jelaskan, Terangkan ! Pada kunjungan pertama ke dokter gigi harus diatur sedemikian rupa agar anak-anak mempunyai pengalaman menarik dan menyenangkan. Pada waktu si anak mengalami situasi baru, bila dia didampingi seseorang yang telah belajar mengatasi situasi tanpa menunjukkan rasa takut anak akan berganti dengan rasa aman. Dalam hal ini kehadiran orang tua dapat meredakan rasa takut karena anak tidak dapat dipisahkan secara tiba-tiba dari ibunya untuk menghadapi situasi baru sendirian. 2. Pada anak terdapat kebiasaan jelek sehari-hari , yang bisa dijumpai di klinik, menurut saudara kebiasaan jelek yang mana yang paling dominan menyebabkan terganggunya estetik pada anak (untuk kasus orthodontik) ? Kebiasaan jelek sehari-hari yang biasa dijumpai di klinik yaitu: 1. Bernafas melalui mulut, dikarenakan a. Obstruksi yaitu adanya sumbatan atau gangguan saat menghirup udara

b. Habitual yaitu kebiasaan bernafas melalui mulut c. Anatomi yaitu bibir atas dan bibir bawah pendek sehingga mulut tidak dapat menutup sempurna Akibat dari kebiasaan bernafas melalui mulut yaitu wajah sempit, gigi depan maju, gigitan terbuka, bibir terbuka. 2. Kebiasaan menghisap ibu jari Kebiasaan menghisap ibu jari yang dilakukan secara intensif melewati umur 6 tahun maka akan menyebabkan kelainan, rahang atas maju ke depan, rahang bawah terdorong ke belakang serta gigi-gigi menjadi berjejal, palatum tinggi, gigi-gigi rahang atas protusif dan gigitan terbuka di anterior 3. Kebiasaan mendorong lidah (Tongue thrusting) Merupakan kebiasaan menjulurkan lidah ke depan dan menekan gigi geligi pada waktu istirahat, selama berbicara atau menelan. Kebiasaan ini bisa timbul karena adanya pembesaran amndel atau tonsil, bernafas melalui mulut, lengkung gigi yang sempit, lidah yang besar atau karena faktor psikologis. Kebiasaan ini menyebabkan ketidakseimbangan otot-otot mulut yang akhirnya berakibat maloklusi yaitu gigi-gigi seri terdorong ke depan dan open bite. 4.

Kebiasaan mengigit benda : pensil, kuku, jari, atau benda lainnya

dapat

berakibat maloklusi yaitu berubahnya bentuk rahang. Yang paling

dominan kebiasaan buruk dari anak yaitu kebiasaan menghisap jempol.

3. A. kapan saudara melakukan konsul pada seorang anak di klinik kedokteran gigi? Konsul pada anak dilakukan di klinik misalnya anak memiliki riwayat penyakit sistemik yang membutuhkan kosul terlebih dahulu sebelum dilakukan perawatan gigi anak. B. kapan saudara melakukan rujuk pada tindakan kedokteran gigi anak sewaktu melakukan perawatan kasus tertentu? Rujuk dilakukan misalnya pada saat perencanaan perawatan space maintaner untuk melihat adanya benih gigi permanen pengganti, dan perencanaan perawatan endodontik untuk melihat hasil perawatan endodontik melalui foro rontgen di bagian laboratorium radiologi. 4. Bagaimana saudara dapat menerangkan hubungan antara koperatif atau non koperatif dengan pedodontik (PTT)

Gambar 1.1 Pedodontic treatment triangle

(Sumber:

Soeparmin S.

Pedodontic treatment tringle berperan dalam proses keberhasilan perawatan gigi anak. 2011. p.38)

Untuk mencapai keberhasilan dalam perawatan gigi maka hendaknya dokter gigi terutama memahami konsep

“Pedodontic Treatment

Triangle.Pedodontic Treatment Triangle adalah gambaran hubungan antar

komponen dalam segitiga perawatan pedodontik dimana setiap komponen saling berhubungan erat, posisi anak pada puncak segitiga dan posisi orang tua serta dokter gigi pada masing-masing sudut kaki segitiga. Garis menunjukan komunikasi berjalan dua arah antar masing komponen dan merupakan hubungan timbal balik. Anak menjadi fokus dari dokter gigi dan dibantu oleh orang tua. Perawatan gigi anak akan dipusatkan pada orientasi anak sebagai pasien dan orangtuanya, dokter gigi akan bertindak untuk mengarahkan orang tua pada perawatan yang diindikasikan kepada anaknya. Pada usia bayi sampai dengan 18 tahun diperlukan komunikasi dan kerja sama dari dokter gigi dengan anak dan orang tua dalam perawatan gigi anak. Parameter bahwa perawatan gigi dan mulut pada anak telah berhasil dilakukan antara lain: anak tidak mengalami keluhan fisik setelah perawatan, perawatan yang diberikan efektif dan tepat, anak memahami cara merawat gigi dan pencegahan dari penyakit serta kerusakan pada gigi, anak tidak merasa takut pada perawatan gigi, menjadi pasien yang kooperatif dan dapat diajak bekerjasama, secara umum keadaan gigi geligi anak menjadi sehat, gigi terawat, dan jaringan lunak sehat. 5. Bagaimana saudara harus melakukan manajemen anak pada praktek kedokteran gigi anak? Manajemen anak pada praktek kedokteran gigi dilakukan dengan membangun komunikasi, mengurangi rasa takut dan cemas, memfasilitasi penyampaian perawatan gigi yang berkualitas, membangun hubungan saling percaya antara dokter gigi, anak, serta orang tua dan

mempromosikannya. Beberapa teknik manajemen perilaku dengan pendekatan non farmakologik, antara lain:  Komunikasi Cara komunikasi dengan anak yang paling umum digunakan adalah cara verbal yaitu melalui bahasa lisan. Banyak cara melakukan komunikasi verbal, misalnya untuk anak kecil dapat ditanyakan tentang pakaian baru, kakak, adik, benda atau bianatang kesayangannya. Berbicara pada anak harus sesuai dengan tingkat pemahamannya misalnya untuk melakukan anastesi pada gigi sebelum pencabutan dapat digunakan istilah menidurkan gigi. Komunikasi non verbal biasa dilakukan misalnya melakukan kontak mata dengan anak, menjabat tangan anak, tersenyum dengan kehangatan, menggandeng tangan anak sebelum mendudukannya di kursi gigi  Modelling Modelling merupakan prinsip psikolgis yaitu belajar dari pengamatan model. Anak diajak mengamati anak lain sebayanya yang sedang dirawat giginya yang berperilaku kooperatif, baik secara langsung atau melalui film dan video demonstrasi tentang perawatan gigi. Pengamatan terhadap model yang diamati dapat memberikan pengaruh positif terhadap perilaku anak. Teknik ini sangat memberikan efek pada anak-anak yang berumur 3-5 tahun dan sangat baik digunakan pada saat kunjungan pertama anak ke dokter gigi.

 Tell Show Do (TSD) Addelston memperkenalkan konsep Tell Show Do (TSD) sebagai prosedur pengelolaan atau manajemen perilaku untuk merawat gigi anak dan cara ini sangat sederhana dan cukup efektif. Tell artinya mengatakan kepada anak dengan bahasa yang bisa dimengerti oleh anak tersebut. Tentang apa yang akan dilakukan. Dalam hal ini dijelaskan juga alat-alat yang mungkin akan digunakan. Setiap kali anak akan menunjukkan hal yang positif diberikan penghargaan. Show artinya

menunjukkan

objek

sesuai

dengan

sebelumnya tanpa menimbulkan rasa takut.

yang

diterangkan

Do yaitu tahap akhir yang dilakukan jika tahap show telah dapat diterima oleh anak. Pada tahap do anak didiberikan perlakuan sesuai dengan apa yang telah diceritakan maupun ditunjukkan.  Hand Over Mouth Exercise (HOME)

Hand Over

Mouth

Exercise(HOME) adalah suatu

teknik

manajemen perilaku digunakan pada kasus yang selektif misalnya pada anak yang agresif dan histeris yang tidak dapat ditangani secara langsung. Teknik ini juga sering digunakan bersama teknik sedasi inhalasi.Tujuannya ialah untuk mendapatkan perhatian dari anak sehingga komunikasi dapat dijalin dan diperoleh kerjasama dalam melakukan perawatan yang aman. Teknik ini hanya digunakan sebagai upaya terakhir dan tidak boleh digunakan secara rutin  Distraksi

Teknik distraksi adalah suatu proses pengalihan dari fokus atau perhatian pada nyeri ke stimulus yang lain. Distraksi digunakan untuk memusatkan perhatian anak agar menghiraukan rasa nyeri. Beberapa teknik distraksi yang dikenal dalam pendekatan pada anak antara lain distraksi visual seperti melihat gambar di buku, bermain video games, distraksi pendengaran dengan mendengarkan musik atau bercerita juga sangat efektif. Dokter gigi yang berbicara selagi mengaplikan pasta topical ataupun anastesi local juga menggunakan distraksi verbal.

 Desensitasi Desentisasi secara tradisional digunakan untuk anak yang gelisah, takut, ataupun fobia pada perawatan gigi. Prinsip ini dapat dengan mudah dimanfaatkan oleh dokter gigi anak dengansemua pasien, untuk meminimalkan kemungkinan bahwa pasien mungkin menimbulkan kecemasan. Kecemasan anak ditangani dengan memberikan serangkaian pengalaman perawatan anak  Pengaturan Suara (Voice Control)

Nada suara dapat juga digunakan untuk mengubah perilaku anak. Perubahan nada dan volume suara dapat digunakan untuk mengkomunikasikan perasaan kepada anak. Perintah yang tiba-tiba dan tegas dapat mengejutkan dan menarik perhatian anak dengan cepat. Dengan adanya perhatian anak yang diperoleh melalui intonasi tersebut, dokter gigi dapat melanjutkan komunikasinya atau untuk menghentikan apa yang sudah dilakukan oleh anak. Tujuannya untukmengontrol perilaku mengganggu dan untuk mendapatkan perhatiananak. Teknik ini dapat digunakan dengan semua pasien  Reinforcement Merupakan tindakan untuk menghargai prestasi yang telah dicapai, agar prestasi tersebut diulang. Pada umumnya anak akan senang jika prestasi yang telahditunjukkan dihargai dan diberi hadiah. Hal ini dapat meningkatkan keberaniananak dan dipertahankan untuk

perawatan dikemudian hari. Reinforcementmempunyai keuntungan karena dokter gigi secara langsung dapat mengontrol pemberian hadiah yang akan diberikan dipraktek untuk meningkatkan frekwensi tingkah laku yang diinginkan 6. Apa beda karies botol dan karies rampan ? Karies botol adalah suatu karies yang terjadi pada bayi dan anak yang masih sangat muda ditandai dengan pola tersendiri atau khas berupa karies yang hebat dan parah pada gigi desidui disebabkan cara pemberian makanan/susu/ASI yang tidak tepat. Karies botol tidak bergantung pada jumlah gigi yang terlibat tetapi pada usia bayi dan anak, gigi, dan posisi yang terlibat. Banyak istilah yang digunakan untuk menjelaskan keadaan karies pada bayi dan anak yang menggunakan botol (Cairan karbohidrat yang dapat difermentasi) dalam waktu lama dan sering. Sedangkan karies rampan yaitu suatu jenis karies yang proses terjadinya dan meluasnya sangat cepat dan tiba-tiba, sehingga menyebabkan lubang pada gigi, terlibatnya pulpa dan cenderung mengenai gigi yang imun terhadap karies yaitu gigi insisivus depan bawah. Yang membedakan karies botol dan rampan karies adalah :  Banyaknya gigi yang terlibat  Lesi berkembang dengan cepat  Karies terjadi pada permukaan yang secara umum mempunyai resiko terjadinya karies kecil seperti permukaan lingual gigi depan bawah  Kunci karies botol adalah tidak terlibatnya gigi insisivus bawah

7. A. kenapa kita memaikan space maintaner pada anak, jelaskan ! Memakaikan space maintaner pada anak dikarenakan untuk menjaga ruang akibat kehilangan dini gigi sulung, sehingga mencegah pergeseran dari gigi ke ruang yang terjadi akibat pencabutan dini, mencegah ekstrusi gigi antagonis dari gigi yang dicabut secara dini, memperbaiki fungsi pengunyahan akibat pencabutan dini, dan memperbaiki fungsi estetik dan bicara setelah pencabutan dini. B. sampai kapan saudara memakaikan alat space maintaner? Alat space maintaner dipakaikan sampai adanya erupsi gigi pengganti. 8. Pulpitis reversibel dan irreversibel, jelaskan !  Pulpitis reversibel merupakan proses inflamasi ringan yang apabila penyebab dihilangkan maka inflamasi menghilang dan pulpa akan kembali normal.  Pulpitis irreversibel merupakan inflamasi parah yang tidak akan bisa pulih walaupun penyebabnya dihilangkan dan lambat atau cepat pulpa akan menjadi nekrosis 9. Pada kasus abses periodontal stadium serus saudara harus memberikan pre medikasi apa saja? Stadium serosa : Abses sudah menembus periosteum dan masuk ke dalam tinika serosa dari tulang dan pembengkakan sudah ada. Mukosa mengalami hiperemi dan merah, rasa sakit yang mendalam, palpasi sakit dan konsistensi keras, belum ada fluktuasi. Pre medikasi yang dilakukan adalah penggunaan obat analgesik dan antimikroba untuk menghentikan gejala sistemik dan penjalaran infeksi

berlanjut.

Antibiotik

yang

dapat

digunakan

metronidazol dan phenoxymethyllepinicilin.

adalah

amoxixilin,

Related Documents


More Documents from "Eda Suraeda"

Tugas Resep Pedo.docx
December 2019 8
Ppt Skripsi.pptx
December 2019 8
Makalah Pedodonsia.docx
December 2019 9
Implan Techmedica Irani.docx
December 2019 12
Tugas Ikga Irani.docx
December 2019 13
Pedoo.docx
December 2019 7