TUGAS III GCPJ 1. paralaks stereoskopik puncak timbulan (PA) = 4,5 cm. Paralaks stereoskopik kaki gunung (PB) = 0,5 cm. Skala foto udara = 1: 20.000. Jarak fokus lensa kamera 15,3 cm. Ditanyakan a. Tinggi terbang pesawat udara b. Beda tinggi antara puncak timbulan dan kaki timbulan c. Timbulan ini merupakan bukit ataukah gunung ( menurut klasifikasi siapa ) 2. Pada foto udara berskala 1: 10.000, diketahui pertampalan depan 60%, pertampalan samping 20%. Suatu daerah seluas 200 km2 akan dibuat peta geologinya berdasarkan interpretasi foto udara tersebut daerah ini dilewati oleh 2 jalur terbang, panjang sisi foto udara 23 cm berapa lembar foto udara yang dibutuhkan 3. Pada foto udara berskala 1:20.000, bidang atas bukit terliput oleh satu bujur sangkar yang sisinya 1 cm bidang bawah bukit tersebut terliput oleh 20 bujur sangkar beda tinggi antara bidang atas dan bidang bawah 300 m, berapa m3 volume bukit tersebut? ◦ ◦ 4. Suatu deretan hogback mempunyai kedudukan N 30 E/ 30 daerah ini akan dibuat citra sar slar-nya agar diperoleh citra slar yang berkualitas tinggi daerah highlight dan shadow yang kontras tentukanlah a. arah terbang pesawat udara b. besar sudut depresi c. rona apa yang tampak pada citra tersebut d. arah dip hogback 5. Penggal lahan diperlukan bumi a=b=c penggal a letakanya paling dekat dari antena pesawat radar sedangkan penggal c letaknya paling jauh dari antena pesawat radar, penggal lahan yang manakah yang mengalami distorsi slugetage paling kuat buktikan dengan gambar dan gunakan jangka
Jawaban : 1. Diket : PA = 4,5 cm PB = 0,5 cm S = 1:20.000 F = 15,3 cm Jawab: a. S = f / H 1 / 20.000 = 15,3 cm / H H = 306.000 cm H= 3.060 m
b. ∆P = PA – PB = 4,5 cm – 0,5 cm = 4 cm ∆h = H . ∆P PB + ∆P =3.060 m. 4 cm 0,5 cm + 4 cm = 3.060 m . 4 cm 4,5 cm = 2.270 m c. gunung (klasifikasi 2. Skala 1 : 10.000 berarti 1 cm di peta = 10.000 cm atau 100 m di lapangan, x = 60 % = 0,6, y = 20 % = 0,2 , panjang sisi foto udara = 23 cm berarti jarak sesungguhnya di lapangan 23 x 100 m = 2.300 m , R = 2, L = 200 km2 . maka nilai A = 2.300 m LE = ( 1 - x ) ( 1 – y) A2 = ( 1 – 0,6 ) ( 1 – 0,2 ) (2.300 m)2 = 0,4 x 0,8 x 5.290.000 m2 = 1.692.800 m2 = 1,6928 km2 N
= =
𝐿
+ 2𝑅
𝐿𝐸 200 𝑘𝑚2
1,6928𝑘𝑚2
+ 2(2)
=118,15 + 4 = 122,15 dibulatkan menjadi 122 lembar foto udara yang diperlukan. 3. Skala 1 : 20.000 berarti 1 cm dipeta = 20.000 cm atau 200 m di lapangan Suatu puncak bukit terliput 1 bujur sangkar dengan sisi 1 cm berarti a = 1 cm x 1 cm (luas dari bujur sangkar) = 1cm2 = ( 200 x 200) m2 = 40.000 m2 . Bidang bawah terliput 20 bujur sangkar = 20 x 40.000 m2 = 800.000 m2 V= V=
t( b+√b.a+𝑎 3 300 m( 800.000 m2+√800.000 m2 x 40.000 m2 +40.000 m2 3
V = 300m ( 800.000 m2 + 178.885,4382 m2 + 40.000 m2) 3 V = 100 m ( 339.628,4794 m2) = 33.962.847,94 m3
4. a. Arah terbang pesawat udara sejajar harus sejajar dengan arah strike yaitu ◦ N 30 E ◦ b. 60 c. Rona seragam, karena tingkat kecerahan yang ditunjukkan oleh obyek sama disetiap bagiannya ◦ d. 30 5.
TUGAS 3 GEOLOGI CITRA PENGINDERAAN JAUH
Nama kelompok: Heru Pangatas Yuni Purwanti Atikah Zahidah Wini Widya Astuti Sio
151.10.1129 no absen 02 161.10.1048 no absen 16 161.10.1058 no absen 161.10.1no absen
Kelas : A
JURUSAN TEKNIK GEOLOGI FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL INSTITUT SAINS &TEKNOLOGI AKPRIND YOGYAKARTA 2018