BAB I
PERKEMBANGAN ALAM PIKIRAN MANUSIA A. SEJARAH PENGETAHUAN YANG DIPEROLEH MANUSIA A.
Comte
menyatakan
bahwa
ada
tiga
tahap
sejarah
perkembangan manusia, yaitu tahap teologi (tahap metafisika), tahap filsafat dan tahap positif (tahap ilmu). Mitos termasuk tahap teologi atau tahap metafisika. Mitologi ialah pengetahuan tentang mitos yang merupakan kumpulan cerita-cerita mitos. Cerita mitos sendiri ditularkan lewat tari-tarian, nyanyian, wayang dan lain-lain. Secara garis besar, mitos dibedakan atas tiga macam, yaitu mitos sebenarnya, cerita rakyat dan legenda. Mitos timbul akibat keterbatasan pengetahuan, penalaran dan panca indera manusia serta keingintahuan manusia yang telah dipenuhi walaupun hanya sementara. Puncak hasil pemikiran mitos terjadi pada zaman Babylonia (700600 SM) yaitu horoskop (ramalan bintang), ekliptika (bidang edar Matahari) dan bentuk alam semesta yang menyerupai ruangan setengah bola dengan bumi datar sebagai lantainya sedangkan langit-langit dan bintangnya merupakan atap. Tonggak sejarah pengamatan, pengalaman dan akal sehat manusia ialah Thales (624-546) seorang astronom, pakar di bidang matematika dan teknik. Ia berpendapat bahwa bintang mengeluarkan cahaya, bulan hanya memantulkan sinar matahari, dan lain-lain. Setelah itu
muncul
tokoh-tokoh
perubahan
lainnya
seperti
Anaximander,
Anaximenes, Herakleitos, Pythagoras dan sebagainya. Manusia sebagai makhluk hidup mempunyai ciri-ciri: 1) Memiliki organ tubuh yang sangat kompleks dan khusus 2) Mengadakan pertukaran zat yakni zat yang masuk dan keluar
3) Memberikan tanggapan terhadap rangsangan 4) Memiliki potensi berkembang biak 5) Tumbuh dan bergerak 6) Berinteraksi dengan linkungannya 7) Mati
Rasa ingin tahu Ilmu pengetahuan alam itu bermula dari rasa ingin tahu yang merupakan suatu ciri khas manusia.manusia ingin tahu tentang bendabenda di sekililingnya, alam sekitarnya bahkan ingin tahu tentang dirinya sendiri. Rasa ingin tahu semacam itu tidak dimiliki oleh makhluk lain. Manusia selalu ingin tahu dalam hal apa sesungguhnya yang ada (know what), bagaimana sesuatu terjadi (know how), dan mengapa demikian (know why) terhadap segala hal. Orang tidak puas apabila yang ingin diketahui tidak terjawab. Keingintahuan manusia tidak terbatas
pada
keadaan
diri
manusia
sendiri
atau
keadaan
sekelilingnya, tetapi terhadap semua hal yang ada di alam fana ini bahkan terhadap hal-hal yang ghaib. Sifat unik manusia Dibanding dengan makhluk lain, jasmani manusia adalah lemah, sedang rohaninya atau akal budi dan kemauan nya sangat kuat. Kemauannya yang keras menyebabkan manusia dapat mengendalikan dirinya jasmaninya. Hal ini dapat menimbulkan efek yang negatif, isalnya manusia dapat mogok makan, dapat minum minuman keras sampai mabuk. Kalau tubuh mendapat pengaruh yang negatif dari lingkungan, maka timbul reaksi yang mendorong tubuh supaya melepaskan diri dari lingkungan yang merugikan itu.
C. MACAM-MACAM MANUSIA 1. Manusia sebagai HOMO SAPIENS Homo SAPIENS adalah mahluk yang berpikir sehingga merupakan mahluk yang cerdas dan bijaksana. 2. Manusia sebagai HOMO FABER: Homo Faber
artinya manusia dapat membuat alat-alat dan
mempergunakannya atau disebut sebagai manusia kerja dengan salah satu tindakan atau wujud budayanya berupa barang buatan manusia (artifact). 3. Manusia sebagai HOMO LANGUENS: Homo Languens adalah manusia dapat berbicara sehingga apa yang menjadi pemikiran dalam otaknya dapat disampaikan melalui bahasa kepada manusia lain. 4. Manusia sebagiai HOMO SOCIUS: Manusia sebagai HOMO SOCIUS artinya manusia dapat hidup bermasyarakat,
bukan
bergerombol
seperti
binatang
yang
hanya
mengenal hukum rimba, yaitu yang kuat yang berkuasa. 5. Manusia sebagai HOMO ECCONOMICUS Homo Ecconomicus Artinya manusia dapat mengadakan usaha atas dasar perhitungan ekonomi (homo economicus). Salah satu prinsip dalam hukum ekonomi adalah, bahwa semua kegiatan harus atas dasar untung-rugi 6. Manusia sebagai HOMO RELIGIUS Homo Religius Artinya manusia menyadari adanya kekauatan ghaib yang memiliki kemampuan lebih hebat daripada kemampuan manusia, sehingga menjadikan manusia berkepercayaan atau beragama. 7. Manusia sebagai HOMO HUMANUS dan HOMO AESTETICUS:
Homo Humanus Dan Homo Aesteticus Artinya manusia berbudaya, sedangkan homo aesteticus artinya manusia yang tahu akan keindahan. D. TINGKAT HUBUNGAN MANUSIA DENGAN ALAM Pertama adalah manusia yang masih sangat tergantung dengan alam, sehingga ada kesan bahwa ia adalah bagian dari alam. Manusia dalam tingkat demikian disebut sebagai manusia alam (natural man). Yang hidupnya bergantung pada pemberian alam (food gathering). Segala keperluan hidupnya dipenuhi dengan jalan meramu untuk memenuhi kebutuhan primernya, berupa sandang, papan, dan pangan. Manusia alam masih menganut apa yang disebut sebagai agama alam animisme, dinamisme, aau totenisme. Kedua, adalah manusia yang sudah menguasai alam, sehingga ada kesan manusia sebagai raja dunia. Manusia pada tingkat demikian disebut sebagai manusia budaya (cultural man) yang hidupnya dilakukan dengan cara menghasilkan apa yang dibutuhkan (food producing). Pada awalnya food producing masih berkaitan dengan alam, seperti bercocok tanam, memelihara ternak, yang merupakan tingkat primer. Kemudian diusahakan jasa sebagai sumber kehidupan yang lebih banyak hasilnya dan merupakan tingkat sekunder dalam food producing. Manusia juga dikenal sebagai pencipta kedua (second creator). Perkembangan selanjutnya adalah keingintahuan manusia pada alam sekitarnya. Dengan kemampuan bahasa manusia berkomunikasi dan bertukar pengalaman tentang segala hal yang ada di alam serta kegunaannya
bagi
manusia.
Meskipun
demikian
manusia
masih
mempunyai keterbatasan misalnya keterbatasan manusia dalam melihat, mendengar, berpikir dan merasakan. Untuk itulah manusia berusaha menciptakan alat yang dapat membantu mengatsi keterbatasan tersebut. Dengan peralatan tersebut, memang dapat mengetahui apa yang terkandung di dalam alam, tetapi sebagian besar masih merupakan tekateki.
E. CARA MANUSIA MEMPEROLAH PENGETAHUAN PADA ZAMAN DULU 1. Memperoleh pengetahuan dengan prasangka Memperoleh pengetahuan dengan prasangka berarti sebelum menyangka, dengan belum terjadinya sesuatu secara pasti orang dapat menyangka bahwa sesuatu hal ada kemungkinan benar. 2. Memperoleh pengetahuan dengan intuisi, Intuisi adalah pandangan bathiniah tnapa urutan pikiran, dengan serta merta pandangan tersebut tembus mengenai suatu peristiwaatau atau kebenaran atau dapat disebut ilham. Intuisi tanpa diiringi proses berpikir sebelumnya, sering dalam keadaan setengah sadar, samarsamar, namun tiba-tiba dan pasti memunculkan suatu keyakinan yang tepat. 3. Memperoleh pengetahuan dengan trial dan error Trial dan error adalah cara memperoleh pengetahuan dengan coba-coba dan berharap-harap, mudah-mudahan dapat memperoleh hasil yang mendatangkan keuntungan. 4. Logika dan pengetahuan Logika dalah pengetahuan dan kecakapan untuk berpikir dengan lurus, tepat dan sehat. Dalam mempergunakan logika manusia mengenal
logika
kodratih
dan
logka ilmiah. Logika
kodratiah
merupakan cara berpikir secara spontan dalam menanggapi atau memecahkan suatu persoalan. Logika ilmiah dapat memperhalus dan mempertajam pikiran dan akal budi, sehingga hasil pemikirannya dapat benar-benar lurus, tepat, dan sehat sehingga terhindar dari kesesatan. F. PANDANGAN MANUSIA TERHADAP ALAM 1. Pandangan Antroposentris;
Antroposnetris
adalah anggapan bahwa manusia menjadi pusat
segala-galanya. 2. Pandangan Geosentris; Geosentris adalah pandangan bahwa bumi menjadi pusat alam semesta dan semua benda langit mengelilingi bumi, dikemukakan oleh Ptolomues (abad 6 SM), yang didukung oleh Thales (624-548 SM)’ dia yang mengemukakan pedoman pelayaran bagi pelaut Yunani dengan menentukan bintang kutub. Menemukan ada 4 musim dalam 1 tahun. Anaximander (610-546 SM), mengemukakn bahwa langit berputar dengan poros bintang kutub. Ilmuwan yang mendukung: Phythagoras (580-500 SM), terkenal dengan dalilnya segitiga siku-siku (Dalil Phytagoras, a2=b2+c2) dan jumlah sudut segitiga adalah 180 drjt. Erasthothenes (276-195 SM), orang pertama yang menghitung ukuran bumi adalah bulat, dengan mengukur peredaran matahari dari Seyne (Mesir) ke Iskandariah, dan ditekukan bahawa ukuran keliling bumi adalah 36.000 km, sedikit meleset karena ukuran bumi sebenarnya adalah 40.000 km. 3. Pandangan Heliosentris: Pandangan heliosentris adalah anggapan bahwa alam smesta adalah matahari. Pendapat ini merupakan perubahan drastis dari pendapat geosentris sepeti yang dikemukakan Ptolomeus. Sampai sekarang paham ini masih bertahan sebagai salah satu kebenaran. Ilmuwan yang terlibat: Nicholaus Copernicus, (1473-1543) seorang Polandia dalam bukunya ”De Revolutionibus Orbium Caelestium” artinya Revolusi peredaran Benda-benda langit, diletakkan dasar pengertian Heliosentris. Bulan mengelilingi bumi dabsecar.
BAB II
LAHIRNYA ILMU ALAMIAH DAN HAKIKATNYA A. LAHIRNYA ILMU ALAMIAH Sejak dilahirkan di muka bumi ini, manusia bersentuhan dengan alam. Persentuhan dengan alam menimbulkan pengalaman. Alam memberikan rangsangan kepada manusia melalui pancaindera. Jadi, pacaindera merupakan komunikasi antara alam dengan manusia yang membuahkan pengalaman. Pengalaman itu saat demi saat bertambah, karena manusia ingin mendapatkan jawaban atas pertanyaan yang hakiki : Apa, bagaimana, dan mengapa, baik atas kehadiranny di dunia ini, maupun atas segala benda yang telah mengadakan kontak dengan dirinya. Manusia secara sadar atau tidak, akan mengadakan reaksi terhadap rangsangan alam. Pengalaman inilah yang memungkinkan terjadinya pengetahuan, yakni kumpulan fakta-fakta objek atau the bundle of facts. Kumpulan fakta itu selalu bertambah selama manusia masih berada di atas bumi dan selalu mengalihkan fakta-fakta itu dari satu generasi ke generasi berikutnya. Pertambahan pengetahuan terjadi atas dua dorongan pokok : 1. Dorongan yang bersifat praktis, yakni manusia sebagai makhluk yang dapat berpikir, berbudi, berperasaan yang selalu berusaha menjadikan hidupnya lebih aman dan tingkatnya lebih tinggi. Dorongan yang pertama inilah yang pada saat akhir membuahkan ilmu terapan atau teknologi. 2. Dorongan yang bersifat nonpraktis atau teoretis, yakni manusia memiliki sifat ingin tahu dan mengerti sebenar-benarnya akan
objeknya. Dorongan inilah yang menumbuhkan pengetahuan yang disebut murni atau pengetahuan.
B. KRITERIA ILMIAH Ilmu Alamiah mempelajari semua alam yang berada di sekitar kita. Jadi, benda-benda alam itulah objek Ilmu Alamiah. Sesuai dengan tujuan ilmu, Ilmu Alamiah ingin memperoleh kebenaran mengenai objeknya. Kebenaran yang sedalam-dalamnya yang hendak dicakup oleh ilmu, karena ilmuwan baru merasa puas jika ilmu yang diperolehnya sesuai dengan objek. Kebenaran yang besifat umum mengenai suatu objek walaupun hanya salah satu aspek saja dari objek, yang dicapai dengan metode ilmiah, dan kebenaran
itu
telah
dirumuskan,
perlu
diorganisasikan
dan
diklasifikasikan. a. Epistemologi Ilmu Epistemologi membahas secara mendalam proses-proses yang terlihat dalam usaha manusia untuk memperoleh pengetahuan. Dalam mengkaji hakikat ilmu, salah satu landasannya ialah epistemologinya. Pada landasan ini yang dimasalahkan adalah pertanyaan-pertanyaan yang bersangkutan dengan : Proses dan prosedur yang memungkinkan diperolehnya pengetahuan yang berupa ilmu.
Cara, teknik atau sarana yang membantu memperoleh ilmu
tersebut.
Hal-hal yang harus diperhatikan agar memperoleh ilmu
tersebut.
Hal-hal yang harus diperhatikan agar diperoleh pengetahuan
yang benar.
Kebenaran dan kriteria tentang kebenaran.
b. Axiologi Ilmu
Penggunaan pengetahuan yang berupa ilmu tersebut.
Kaitan antara penggunaan tersebut dengan kaidah-kaidah
moral.
Penentuan objek yang ditelaah berdasarkan pilihan-pilihan
moral dan,
Hubungan
antara
teknik
prosedur
yang
merupakan
operasionalisasi metode ilmiah dan norma-norma moral. 1. Fungsi Ilmu Ilmu merupakan sumber pengetahuan yang berfungsi memberikan penjelasan atau dugaan terhadap permasalahan yang dihadapi. Dalam usaha memecahkan masalahnya, manusia melakukan berbagai usaha. Menurut A. Comte bahwa dalam sejarah perkembangan manusia itu ada tiga tahap yaitu: 1. Tahap teologi atau tahap metafisika. 2. Tahap filsafat 3. Tahap positif dan tahap ilmu Menurut C.V. van Peursen, mitos adalah suatu cerita yang memberikan pedoman atau arah tertentu kepada sekelompok orang. Cerita itu ditularkan, dapat pula diungkapkan lewat tari-tarian atau pementasan wayang, dan sebagainya. Inti cerita adalah lambang-lambang yang mencetuskan pengalaman manusia juga lambang kejahatan dan kebaikan; hidup dan kematian; dosa dan penyucian; perkawinan dan kesuburan; firdaus dan akhirat. Pada tahap teologi ini, manusia menemukan identitas dirinya. 2. Penalaran Deduktif (Rasionalisme) Dengan bertambah majunya alam pikiran manusia dan makin berkembangnya cara-cara penyelidikan, manusia dapat menjawab banyak pertanyaan tanpa mengarang mitos. Menurut A. Comte, dalam perkembangan manusia sesudah tahap mitos, manusia berkembang dalam tahap filsafat. Pada tahap filsafat, rasio sudah terbentuk, tetapi belum ditemukan metode berpikir secara objektif. Rasio sudah mulai dioperasikan, tetapi kurang objektif. Berbeda dengan pada tahap teologi, pada tahap filsafat ini menusia mencoba
mempergunakan resionya untuk memahami objek secara dangkal, tetapi objek belum dimasuki secara metodologis yang definitif. C.V van Peursen dalam bukunya mengatakan bahwa di dalam mitos manusia terikat, manusia menerima keadaan sebagai takdir yang harus diterima. Lama kelamaan manusia tidak mau terikat, maka manusia berusaha mencari penyelesaian dengan rasio. 3. Penalaran Induktif (Empiris) Paham empirisme menganggap bahwa pengetahuan yang benar ialah pengetahuan yang diperoleh langsung dari pengalaman konkret. Menurut paham emperisme ini, gejala alam itu bersifat konkret dan dapat ditangkap dengan panca indera manusia. Dengan pertolongan panca inderanya, manusia berhasil menghimpun sangat banyak pengetahuan. Himpunan pengetahuan ini dapat disebut ilmu pengetahuan yang disusun secara
teratur
dan
dicari
hubungan
sebab
akibatnya.
4. Pendekatan Ilmiah, Kelahiran IPA Agar himpunan pengetahuan itu dapat disebut ilmu pengetahuan, yang dikenal sebagai metode keilmuan atau pendekatan ilmiah. Pengetahuan yang disusun dengan cara pendekatan ilmiah atau menggunakan metode keilmuan, diperoleh melalui kegiatan penelitian ilmiah. Penelitian ilmiah ini dilaksanakan secara sistematik dan terkontrol berdasarkan atas data-data empiris. Kesimpulan dari penelitian ini dapat menghasilkan suatu teori.
BAB III
ALAM SEMESTA A. Pengertian Alam Semesta •
Pengertian dari alam semesta adalah ruang dimana di dalamnya terdapat kehidupan biotik maupun abiotik serta segala macam peristiwa alam yang dapat diungkapkan maupun yang belum dapat diungkapkan oleh manusia.
B. Teori Terbentuknya Alam Semesta •
Teori Dentuman Berdasarkan teori ini, alam semesta terbentuk karena adanya
ledakan massa yang sangat hebat yang disebabkan oleh adanya reaksi inti. •
Teori Ekspansi dan Kontraksi Teori ini mengungkapkan bahwa galaksi dan bintang-bintang
terbentuk pada saat masa ekspansi •
Teori keadaan tetap
Teori ini berdasarkan prisip kosmologi sempurna yang menyatakan bahwa
alam
semesta
dimana
pun
dan
bila
manpun
sama.
Berdasarkan prinsip tersebut alam semesta tejadi pada suatu saat tertentu yang telah lalu dan segala sesuatu di alam semesta tetap sama walaupun galaksi-galaksi saling bergerak menjauhi satu sama lain. C. Tata Surya
•
Tata surya terletak di tepi galaksi Bima Sakti dengan jarak sekitar 2,6 x 1017 km dari pusat galaksi. Tata surya mengelilingi pusat galaksi Bima Sakti dengan kecepatan 220 km/detik, dan dibutuhkan waktu 225–250 juta tahun untuk untuk sekali mengelilingi pusat galaksi. Dengan umur tata surya yang sekitar 4,6 milyar tahun, berarti tata surya kita telah mengelilingi pusat galaksi sebanyak 20– 25 kali dari semenjak terbentuk.
D. Perubahan Iklim di Bumi •
Dipengaruhi oleh sistem atmosfer dan aktivitas manusia yang mampu menghasilkan gas rumah kaca. Gas-gas tersebut berfungsi sebagai selimut bumi sehingga radiasi panas bumi tetap tertahan di bumi dan temperatur bumi makin meningkat.
Tanda-Tanda Perubahan Iklim •
kenaikan suhu lokal
•
panas ekstrem dan/atau kekeringan
•
hujan ekstrem dan/atau angin
•
perubahan perilaku hewan dan tumbuhan
•
naiknya permukaan laut/pulau-pulau tenggelam
Akibat Perubahan Iklim •
kenaikan suhu sangat berpengaruh di Alaska. Banyak jalan dan bangunan ambles karena tanah permafros lumer. Hilangnya es di laut saat musim panas menimbulkan erosi di kawasan yang rendah.
•
pada tahun 2003 tercatat 35.000 orang tewas akibat gelombang panas di Prancis, Italia, Belanda, Portugal, Spanyol, dan Inggris.
•
banjir terburuk sejak 50 tahun terakhir pada 2006 di “Tanduk Afrika”. Sebanyak 600 orang tewas dan ratusan ribu orang terkena dampaknya di Somalia.
•
habitat kupu-kupu di Eropa berubah dari 35 jenis kupu-kupu Eropa non-migrasi, 22 jenis memajukan jangkauan habitatnya 35-240 km ke utara pada abad ke-20, hanay ada satu jenis yang mundur ke selatan.
•
negara kepulauan seperti Maladewa di Samudra Hindia, pulaupulau kecil di Indonesia, serta negara-negara di Samudra Pasifik terancam tenggelam akibat naiknya permukaan laut.
BAB IV
MATERI DAN ENERGI A. MATERI Materi didefinisikan sebagai sesuatu yang mempunyai masa dan menempati ruang. Materi dapat berwujud padat, cair, dan gas. Emas, tembaga, besi, garam, air, dan udara adalah contoh-contoh materi yang kita kenal. Materi yang berwujud padat biasanya memiliki bentuk dan volume tetap, selama tidak ada pengaruh dari luar misalnya, sebatang emas akan memiliki bentuk dan volume tetap dimanapun emas itu berada Materi yang berupa zat cair dapat berubah-ubah bentuknya, tergantung bentuk tempatnya. 1. Sifat-sifat Materi Semua materi mempunyai sifat yang khas. Misalnya, air, gula, dan tembaga, masing-masing mempunyai seperangkat sifat atau ciri yang membedakannya dari semua zat lain danmemberinya identitas yang unik. 2. macam, yaitu sifat intensif dm sifat ekstensif. Sifat intensif adalah kualitas yang bersifat khas dari tiap contoh zat, tidak peduli bentuk dan ukuran zat Sedangkan sifat ekstenüf adalah sifat yang tidak khas dari zat dan tergantung pada bentuk dan ukuran zat tersebut. Selain itu, sifat-sifat materi dapat pula digolongkan dalam sifat kimia dan sifat fisika. Sifat kimia adalah kualitas yang khas dari suatu zat yang menyebabkan zat itu berubah, baik sendirian maupun berinteraksi dengan zat lain, dan dengan berubah itu membentuk zat yang berlainan. Dengan kata lain, sifat kimia zat menyatakan interaksi antara zat-zat Sifat kimia adalah sifat intensif, misalnya, reaksi suatu zat dengan oksigen, kelarutan dalam asam, dsb.,
Sifat fisika adalah karakteristik suatu zat yang membedakannya dari zat-zat lain, sehingga dapat digunakan untuk menerangkan penampilan suatu zat. Contoh sifat fisika adalah titik didih, rapatan, viskositas, warna, kilap, dsb. 2. Perubahan Materi Perubahan suatu materi dapat dibedakan atas : a. Perubanan Kimia, yaitu perubahan yang mengakibatkan terbentuknya zat-zat baru. Zat baru hasil perubahan kimia ini biasanya mempunyai sifat kimia yang berbeda dengan zat pembentuknya. Perubahan kimia ini biasanya diikuti dengan pembahan energi yang besar. Contoh : - besi berkarat : sepotong besi yang dibiarkan dalam keadaan lembab dan karena reaksi udara, beberapa waktu kemudian akan timbul karat yang merupakan materi baru hasil reaksi. b. Perubahan fisika, yaitu perubahan yang tidak mengakibatkan terbentuknya zat baru, dan hanya mengakibatkan perubahan tasa Pada pembahan fisika, sifat kimia zat tidak berubah dan biasanya hanya disertai dengan pembahan energi yang kecil. Contoh : - penguapan : air yang dipanaskan akan berubah menjadi uap air. 3. Klasifikasi Materi Materi yang ada di seikitar kita berada dalam banyak bentuk yang berbeda-beda sehingga untuk memudahkan kita dalam mempelajarinya perlu dilakukan pengklasifikasian. Materi dapat digolongkan sebagai zat murni dan campuran. a. Zat murni dapat dibedakan lagi menjadi unsur dan senyawa. Unsur adalah zat-zat yang tidak dapat diuraikan oleh perubahan kimia sederhana menjadi dua zat atau lebih. Contoh: emas, perak, tembaga, lutetium, prometium, dsb. Unsur biasanya dibedakan menjadi unsur logam dan non logam. Emas, tembaga dan
perak adalah unsur logam sedangkan karbon, belerang (sultfur) adalah unsur non logam. Senyawa adalah zat dengan susunan atau komposisi tertentu yang dapat diuraikan oleh proses kimia sederhana menjadi dua zat atau lebih yang berlainan. Garam dapur, natrium klorida (Nace), merupakan contoh senyawaan. Zat berbentuk kristalin putih ini dapat diuraikan menjadi logam aktif mengkilap (natrium) dan suatu gas kuning kehijauan yang bersifat racun (klor). Sifat zat yang diperoleh dengan penguraian suatu senyawa ini berbeda dengan sifat senyawaannya. b. Campuran adalah bahan yang mengandung 2 zat berlainan atau lebih, dimana sifat masing-masing zat penyusunnya masih ada. Campuran dapat dibedakan dalam 2 macam, yaitu campuran homogen dan campuran heterogen. Pada campuran homogen tiap bagian, komposisinya sama, tidak ada bagian yang dapat sdibedakan satu dari yang lain. Contoh campuran homogen adalah larutan gula dalam air. Pada campuran heterogen, tiap bagian, komposisinya serbaneka. Pada campuran ini terdapat bagianbagian yang nampak berlainan. Komponen-komponen pada campuran ini dapat memisahkan diri secara fisis karena perbedaan sifatnya. Contoh campuran heterogen adalah campuran garam dan merica. 4. Atom dan molekul Semua materi dapat dipecah menjadi bagian yang sangat kecil, yang disebut molekul yang masih memiliki sifat-sifat materi. Misalnya, molekul gula adalah bagian terkecil dari gula yang masih mempunyai sifatsifat gula. Sebuah molekul ternyata masih dapat dipecah lagi menjadi atom akan menentukan jenis molekul materi, sehingga atom disebut sebagai unsur dasar penyusun materi. Demokritos (460 - 370 SMO, menyatakan bahwa struktur zat ada lah discontinue dan bahwa semua materi terdiri atas partikel-partikel yang
amat kecil yang disebut atom (a = tidak, tomos = dibagi). Pada waktu itu semua benda dianggap terdiri dari substansi yang sama, yaitu atom. Pada
masa
Robert
Boyle,
yakni
abad
XVII,
para
ahli
fisika
mengembangkan sebuah teori baru tentang struktur materi, yaitu teori molekul. Menurut pendapat ini partikel terkecil zat disebut molekul. Molekul-molekul zat yang sama akan mempunyai sifat yang sama. Sedangkan John Dalton (1766 - 1844) mengemukakan hipotesa mengenai substansi dasar dari semua materi yang dikenal dengan teori Dalton. Prinsip dari teori atom Dalton ini adalah : 1. tiap unsur terdiri dari partikel-partikel kecil yang disebut atom. Atom tidak dapat dibagi-bagi lagi. 2. Atom dari unsur yang sama mempunyai sifat yang sama, sedangkan atom di unsur yang berbeda mempunyai sifat berbeda. 3. kumpulan atom sejenis dapat membentuk unsur, sedangkan kumpulan atom yang berlainan akan membentuk senyawa. 4. atom-atom yang saling mengikat secara kimiawi akan membentuk molekul. B. ENERGI Energi adalah kemampuan suatu benda atau sistem untuk melakukan kerja. Energi dapat memindahkan materi dari suatu tempat ke tempat lain. Energi dapat mempunyai berbagai bentuk, antara lain : gerak, cahaya, panas, tenaga kimia, tenaga atom, dsb. Energi dapat diubah dari satu bentuk ke bentuk yang lain. Perubahan bentuk energi ini disebut transformasi energi. Misalnya energi potensial air (air terjun) dapat diubah menjadi energi listrik, dan seterusnya. Walaupun energi dapat diubah menjadi energi yang setara, tetapi energi itu tidak dapat dimusnahkan dan juga tidak dapat dibuat Hal ini disebut Hukum Kekekalan energi. 1. Energi Mekanik
Energi mekanik dapat dibedakan atas dua pengertian, yaitu energi potensial dan energi kinetik. Jumlah kedua energi tersebut dinamakan energi mekanik. Setiap benda, baik dalam keadaan diam atau bergerak, memiliki energi. Misalnya energi yang tersimpan dalam air yang dibendung pada sebuah waduk bersifat tidak aktif dan disebut energi potensial (energi tempat). Bila waduk dibuka, air mengalir dengan deras, energi air menjadi aktif, mengalirnya air ini dengan energi kinetik (tenaga gerak). Air waduk pada contoh di atas, juga mempunyai energi potensial karena letaknya. Makin tinggi letak air waduk terhadap permukaan air laut, makin besar energi potensialnya Secara matematis, besarnya energi potensial tersebut dapat dirumuskan : Epotensial = m g h m = massa benda g = besar gravitasi bumi h = jarak ketinggian Sedangkan besarnya energi kinetik apat dirumuskan : Ekinetik = ll2 mV2 V = kecepatan gerak benda 2. Energi Panas Energi panas sering disebut sebagai kalor. Pemberian panas kepada suatu benda dapat menyebabkan kenaikan suhu benda itu, bahkan
kadang-kadang
dapat
menyebabkan
perubahan
bentuk,
perubahan ukuran atau perubahan volume benda itu. 3. Energi magnetik Setiap magnet mempunyai 2 macam kutub, yaitu kutub magnet positif dan kutub magnet negatif. Jika dua batang magnet saling didekatkan kutub-kutubnya maka akan saling tolak menolak apabila dua kutub yang didekatkan itu sejenis, sedangkan apabila dua kutub yang didekat berlainan maka akan saling tarik menarik.
Kedua kutub magnet itu memiliki kemampuan untuk saling melakukan gerakan. Kemampuan itu adalah energi yang tersimpan dalam magnet dan disebut energi magnetik. Makin besar energi magnetik yang dimiliki suatu magnet, maka makin besar pula gaya yang ditimbulkan oleh magnet itu. 4. Energi Listrik Benda-benda di alam ini mengandung muatan listrik yang terjadi sebagai akibat gesekan benda-benda tersebut. Saat udara kering pada beberapa benda dapat terjadi penimbunan muatan listrik. Berdasarkan teori terbaru tentang listrik, yaitu teori elektron, benda netral adalah benda yang tidak bermuatan listrik karena jumlah muatan positifnya sama dengan muatan negatif. Benda bermuatan negatif apabila ada penambahan elektron, sedangkan benda dikatakan bermuatan positif apabila ada pengurangan elektron. Alexander Volta pada th. 1800, berhasil membuat sel listrik dengan menggunakan lempengan-lempengan seng dan tembaga yang disusun sejajar dan disisipi kertas sebagai separator. Susunan semacam itu disebut elektroda. Elektroda yang bermuatan positif disebut anoda dan yang bermuatan negatif disebut katoda. 5. Energi Nuklir Energi nuklir didapatkan apabila suatu atom pecah menjadi atom yang lain, dan pecahnya atom tersebut disertai pembebasan energi. Enrico Fermi secara kebetulan berhasil memecah inti atom dan menghasilkan tenaga yang luar biasa besarnya dalam bentuk radiasi. Tenaga yang sangat kuat tersebut merupakan kumpulan energi yang disebut energi nuklir. 6. Energi Matahari
Energi matahari adalah energi yang paling besar di alam ini. Matahari memancarkan energinya dalam bentuk gelombang-gelombang radiasi. Energi yang dipancarkan ini besarnya V tidak kurang dari 3,8 x 1033 erg tiap detik. Energi matahari dapat dimanfaatkan untuk berbagai keperluan, diantaranya ialah : a. pemakaian satelit buatan, b. kompor matahari. c. proses totosintesis pada tumbuh-tumbuhan, d. penyulingan ,air