Tugas Gamsin Kel. 4.docx

  • Uploaded by: Afif Teuku
  • 0
  • 0
  • June 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Tugas Gamsin Kel. 4.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 3,206
  • Pages: 23
Adrian Gunawan 1804102010028

BAB 14 TOLERANSI GEOMETRIK 14.1 Pendahuluan Gambar dari bagian yang dibuat harus memberi semua keterangan yang diperlukan untuk dapat dibuat dengan tepat , atau diperiksa. Oleh karena itu tiap gambar harus mempunyai tiga jenis informasi pokok,yaitu: 1.Bahan yang akan dipakai. 2.Bentuk atau sifat geometrik. 3.Ukuran ukuran dari bagian. Gambar harus menunjukkan juga perbedaan yang diizinkan,dari masing masing unsur tadi, dalam bentuk toleransi. Pada bentuk dan sifat sifat geometrik belum terdapat pengertian gambar yang definitif. Toleransi geometrik demikian memungkinkan membuat bagian bagian yang lebih teliti. Toleransi geometrik hanya diperinci bila diperlukan. 14.2 Toleransi geometrik dan lambang-lambangnya Toleransi geometrik mencakup toleransi bentuk,posisi,tempat dan penyimpangan putar ,seperti pada tabel 14.1 dalam tabel ini jenis-jenis toleransi diperlihatkan dengan lambangnya masing-masing.

Tabel 14.1 lambang untuk sifat yang diberi toleransi

Adrian Gunawan 1804102010028 14.3 Ketentuan umum untuk toleransi geometrik Sebuah toleransi geometrik dari suatu elemen menentukan daerah di dalam mana elemen tersebut harus berada.Sesuai sifat yang akan diberi toleransi,dan cara memberi ukurannya,daerah toleransi adalah salah satu daerah yang disebut dalam daftar berikut ini:        

Luas dalam lingkaran. Luas antara dua lingkaran sepusat. Luas antara dua garis berjarak sama, atau dua garis lurus sejajar` Ruang dalam bola. Ruang dalam silinder. Ruang antara dua silinder bersumbu sama. Ruang antara permukaan berjarak sama atau dua bidang sejajar. Ruang dalam sebuah kubus.

Hubungan antara sifat toleransi dan jenis toleransi dapat dilihat pada tebel 14.2, Toleransi berlaku untuk seluruh panjang garis atau permukaan. Tabel 14.2 Hubungan antara sifat yang diberi toleransi dan daerah toleransi.

Adrian Gunawan 1804102010028 14.4 Dasar Pada Bab 14.2 telah dikatakan bahwa posisi,letak dan penyimpangan putar membatasi posisi,atau letak bersama dari dua atau lebih elemen.Dalam hal demikian sebuah elemen atau lebih dapat ditentukan sebagai dasar untuk maksud maksud fungsional. Elemen dasar adalah sebuah elemen nyata dari suatu bagian, yang dipergunakan untuk menentukan letak dasar.Elemen dasar tergantung dari kesalahan pembuatan dan variasi pembuatan. 14.5 Penunjukan dalam gambar 14.5.1 Kotak toleransi Persyaratan toleransi dinyatakan dalam sebuah kotak yang dibagi dalam satu atau lebih ruang. Dalam urutan dari kiri ke kanan, ruang ruang tersebut berisi (lihat Gb. 14.2,3 dan 4):  

 

Lambang dari sifat yang akan diberi toleransi. Nilai toleransi dalam satuan yang dipakai untuk ukuran linear.Nilai ini didahului oleh tanda ø bila daerah toleransinya berbentuk bulat ,atau silinder atau oleh ‘’Bola ø’’ Bila daerah toleransinya berupa bola. Huruf-huruf yang menunjukkan elemen dasar (Gb 14.3 dan 14.4). Bila diperlukan untuk memperinci lebih dari satu sifat toleransi untuk sebuah elemen,perincian toleransinya harus diberikan dalam kotak-kotak referensi yang ditumpuk seperti pada Gb. 14.5

14.5.2 Elemen yang diberi toleransi Kotak toleransi dihubungkan pada elemen yang diberi toleransi oleh sebuah garis penunjuk, yang berakhir dengan sebuah panah,sebagai berikut :   

Pada garis dari elemen atau perpanjangannya (tetapi harus dipisahkan dengan jelas dari garis ukur) , bila toleransinya menyangkut garis atau bidang (Gb. 14.6 dan 7). Pada garis ukur,bila toleransinya menyangkut garis sumbu atau bidang meridian yang ditentukan oleh elemen yang diberi ukuran demikian (Gb. 14.8 s/d 10) Pada sumbu bila toleransinya menyangkut sumbu bidang maridian dari semua elemen yang sama dengan sumbu atau bidang maridiannya (Gb. 14.11 s/d 13).

Adrian Gunawan 1804102010028

14.5.3 Dasar Bila sebuah elemen yang diberi toleransi menyangkut sebuah dasar,maka hal ini pada umumnya diperlihatkan dengan huruf-huruf besar. Huruf yang sama menentukan dasar diulang dalam kotak referensi, dihubungkan ke segi tiga dasar. Bentuk

Adrian Gunawan 1804102010028 segitiga dalah siku-siku dihitamkan.Sudut siku dihubungkan dengan sebuah garis,dan sisi miringnya menempel pada elemen dasar (Gb. 14.14 dan 15) Segi tiga dasar dengan huruf besar ditempatkan:         

Pada garis gambar atau perpanjangannya (tetapi harus dipisahkan dengan jelas dari garis ukur),bila mana dasar ini adalah garis atau bidang itu sendiri (Gb. 14.16). Sebagai perpajangan dari garis ukur, bila mana elemen dasar adalah sumbu atau bidang maridian, yang ditentukan oleh elemen yang diberi ukuran demikian (Gb. 14.17 s/d 19). Bila mana ruang untuk dua panah tidak mencukupi , maka salah satu panah dapat diganti dengan segitiga dasar (Gb 14.18). Pada sumbu atau bidang maridian, bila mana dasarnya sama dengan sumbu atau maridian dari semua elemen pada sumbu atau bidang maridian tersebut (Gb 14.20). Bila kotak toleransi dapat dihubungkan secara jelas dan mudah dengan elemen dasar oleh sebuah garis penunjuk, huruf dasarnya dapat dibuang, seperti ppada (Gb.14.21 dan 22). Sebuah dasar tunggal diperinci oleh sebuah huruf besar (Gb 14.23). Sebuah dasar bersama yang dibentuk oleh dua elemen dasar,diperinci oleh dua huruf dasar , yang dipisahkan oleh sebuah tanda penghubung (Gb. 14.24) Bila mana urutan dari dua elemen dasar itu penting, penunjukkannya harus seperti pada (Gb 14.25) dimana urutan kiiri ke kanan menunjukkan tingkatan prioritasnya. Bila mana urutan tersebut tida penting, penunjukkannya harus seperti pada (Gb. 14.26)

Adrian Gunawan 1804102010028

Adrian Gunawan 1804102010028

14.5.4 Keterangan-keterangan terbatas  





Elemen yang memenuhi syarat di dalam daerah toleransi penunjukkannya harus ditulis dekat kotak toleransi, dan boleh dihubungkan dengan garis penunjuk (Gb. 14.27). Bila toleransinya diterapkan pada panjang tertentu ,yang terletak dimana saja, nilai panjang ini harus ditambahkan di belakang nilai toleransi,dan dipisahkan oleh sebuah garis miring.ini berarti bahwa toleransinya berlaku untuk semua garis dengan panjang tertentu dalam segala posisi dan segala arah (Gb 14.28). Bila toleransi yang lebih kecil dari jenis yang sama ditambahkan pada toleransi pada seluruh elemen,tetapi dibatasi pada panjang terbatas, toleransi yang dibatasi harus dinyatakan di dalam ruang bawah (Gb. 14.29) Bila toleransinya diterapkan pada bagian terbatas,dari elemen saja,penunjukannya harus seperti pada (Gb. 14.30)

Teuku Farhan Faiza Afif 1804102010052 14.5.5 Ukuran teoritis tepat

4

Bilamana toleransi , bentuk atau sudut ditentukan untuk sebuah elemen , ukuran-ukuran yang menentukan posisi , bentuk atau sudut teoritis tepat , tidak boleh diberi toleransi. Ukuran demikian diletakkan dalam sebuah rangka persegi , sebagai berikut . Ukuran bagian yang sebenarnya yang bersangkutan , hanya tunduk pada toleransi posisi , bentuk atau sudut , yang ditemukan dalam kotak toleransi ( Gb . 14.31 , 32 )

14.5.6 Daerah toleransi yang diproyeksikan Dalam beberapa hal , toleransi posisi , sejajar , tegak lurus , sudut , koaksial atau simetri harus ditetapkan tidak pada elemen itu sendiri , tetapi pada proyeksi luarnya .daerah toleransi yang diproyeksikan dmikian digambarkan pada G. 14.33 dan 34. Jikalau toleransinya dipakai untuk elemen itu sendiri maupun untuk proyeksi luarnya , maka hal ini dapat dinyatakan sperti pada Gb. 14.35

Teuku Farhan Faiza Afif 1804102010052

14.6 Pengertian penunjukan pada gambar 14.6.1 Bentuk elemen yang diberi toleransi tunggal Kelurusan atau kedataran dari sebuah elemen yang diberi toleransi dianggap benar bila jarak dari titik-titik sendiri-sendiri ke bidang, yang mempunyai bentuk geometric ideal adalah sama atau lebih kecil dari harga toleransi yang ditentukan. Letak dari garis atau bidang ideal harus dipilih demikian rupa sehingga jarak maksimumnya ke bidang sebenarnya dari elemen bersangkutan mempunyai nilai yang terkecil ( Gb. 14.36 ) Letak garis atas bidang yang mungkin: jarang bersangkutan pada Gb. 14.36. oleh karna itu letak yang benar dari garis atau bidang ideal adalah A1-B1

Jarak h1 harus sama atau lebih kecil dari toleransi yang ditentukan. Untuk kebulatan atau kesilindrisan , letak dari dua buah lingkaran sepusat atau silinder sesumbu harus dipilih demikian agar jarak radialnya adalah yang terkecil.

14.6.2 Daerah toleransi a. Arah lebar daerah toleransi Lebar daerah toleransi adalah ara panah dari garis penunjuk yang menghubungkan kotak toleransi dan elemen yang diberi toleransi , kecuali bila daerah toleransinya didahului oleh lambang 'Ø (Gb. 38 dan 39) b. Sumbu

Seperti apa yang telah dibahas pada bab 14.5.2, daerah toleransi berbeda menurut garis penunjuk dari kotak toleransi.

Teuku Farhan Faiza Afif 1804102010052 Pada Gb. 14.42 garis penunjuk dihubungkan dengan elemen yang diberi toleransi pada garis permukaan , tetapi terpisah dari garis ukur , dan elemen yang diberi toleransi adalah garis pembentuk silinder. Pengertiannya : Tiap garis pembentuk bidang silinder yang ditunjukkan oleh panah , harus terletak antara dua garis lurus sejajar berjarak 0,1 dalam bidang yang mengandung sumbu

pada Gb. 14.43 garis penunjuk dihubungkan dengan elemen yang diberi toleransi perpanjangan garis ukur untuk diameter silinder dan elemen yang diberi toleransi adalah sumbu silinder . Pengertiannya: sumbu silinder harus terletak dalam daerah toleransi yang berupa silinder dengan diameter 0,8 c. Prioritas sifat toleransi Bila sebab-sebab fungsional , satu atau lebih sifat harus diberi toleransi untuk menentukan ketepatan geometric dari sebuah elemen. Bilamana ketepatan geometric dari sebuah elemen telah ditentukan oleh suatu jenis toleransi bentuk , penyimpangan lain dari elemen ini , dalam beberapa keaadaan akan dikontrol oleh toleransi tersebut.

Teuku Farhan Faiza Afif 1804102010052 14.6.3 Dasar tunggal a. Dasar tunggal Patokan untuk mengukur kesalahan geometric yang bersangkutan pada elemen-elemen yang ditentukan. Oleh karena itu mutu dari elemen dasar bersangkutan harus cukup untuk memenuhi persyaratan fungsional dan dapat diulang-ulang. Pengertian sumbu dasar dan bidang dasar Tabel 14.3. b. Sistem tiga bidang dasar Pada umumnya untuk tujuan orientasi diperlukan satu atau dua dasar , tetapi unutk hubungan posisi diperlukan dasar tiga bidang. Dasar-dasar ini disebut dasar pertama, dasar kedua , dan ketiga.

c. Sasaran dasar Bidang yang dipilih sebagai dasar, seringkali kurang dalam ketepatan untuk dapat dipergunakan secara langsung sebagai dasar, khususnya bidang-bidang hasil pengecoran , penampaan , pengelasan dan bagian dari lembaran plat yang kasar , melengkung atau lainnya. Untuk mengatasi masalah biasanya dipergunakan sasaran dasar. Sebagai sasaran dasar dipilih titik-titik , garis-garis atau bidang-bidang kecil tertentu

Teuku Farhan Faiza Afif 1804102010052

.

Aditya Ziyad Syafrizal 1804102010030

14.7 Hubungan antara toleransi ukuran dan toleransi geometrik (Dasar ketidak tergantungan)

14.7.1 Pendahuluan

Toleransi Linear atau sudut toleransi geometrik telah dibahas pada bab 13 dan 14. Hubungan antara kedua toleransi tersebut belum dijelaskan. “Bila hanya sebuah toleransi ukuran telah ditentukan, maka toleransi ini juga membatasi kesalahan-kesalahan bentuk dan posisi tertentu”

14.7.2 Prinsip ketidak tergantungan

a.

Definisi Prinsip ketidak tergantungan adalah “Tiap persyaratan yang diperinci dalam gambar,

seperti

toleransi

linear

atau

geometrik,

harus

ditentukan

secara

bebas,

tanpa

menghubungkannya pada ukuran, toleransi sifat manapun, kecuali ditentukan suatu hubungan khusus.”

b.

Keuntungan dan kerugian Keuntungan: 1. Prinsip ini adalah konsep umum yang dapat diterapkan pada segala bidang pemberian ukuran dan toleransi tanpa pengecualian. 2. Tiap persyaratan yang berbeda dapat dipisahkan. 3. Tidak ada aturan yang dinyatakan secara tidak langsung atau tersembunyi. 4. Kurang lebih 95% produk dapat dinyatakan dengan prinsip ini. 5. Seorang perancang bermaksud untuk memakai prinsip Taylor, sedangkan si pembuat mengukur dengan cara pengukuran dua titik, dengan prinsip ini pertentangan demikian dapat dihindari. Kerugian: 1. Tidak menjamin bentuknya 2. Toleransi bentuk harus diperinci oleh suatu cara tertentu.

14.7.3 Definisi

Aditya Ziyad Syafrizal 1804102010030

1. Ukuran lokal yang sebenarnya

2. Ukuran pasangan Untuk elemen dalam: Ukuran elemen serupa terbesar dengan bentuk sempurna yang dapat dilukiskan dalam elemen tadi. Untuk elemen luar: Ukuran elemen serupa terkecil dengan bentuk sempurna yang dapat dilukiskan dalam elemen tadi. 3. Kondisi Bahan Maksimum (KBM) Elemen yang ditinjau berada dalam ukuran batasnya dimana bahan adalah maksimum. 4. Ukuran Bahan Maksimum Ukuran yang menentukan kondisi bahan maksimum dari sebuah elemen

Aditya Ziyad Syafrizal 1804102010030

5. Kondisi yang sebenarnya dari sebuah elemen atau elemen-elemen yang berhubungan Batasan yang membatasi bentuk sempurna, yang diizinkan dalam gambar, dibentuk oleh akibat bersama dari ukuran bahan maksimum dari elemen. 6. Ukuran sebenarnya dari kondisi Elemen yang berhubungan: Ukuran dari kondisi yang sebenarnya dari elemen tadi. 7. Prinsip selubung Sebuah prinsip memberi ukuran, menentukan bahwa selubung dari bentuk sempurna sebuah elemen tunggal pada ukuran bahan maksimumnya tidak boleh dilanggar.

14.7.4 Penerapan dasar ketidak tergantungan

a.

Umum Menunjukkan dan mengawasi empat tujuan dari tiap elemen dari bagian: 

Ukuran



Bentuk



Posisi



Letak

Perancang harus mempertimbangkan salah satunya untuk menjamin toleransi yang cocok dapat ditambahkan bila diperlukan.

b.

Elemen Sebuah elemen tunggal dapat berupa:

c.



Sebuah bidang datar.



Sebuah bidang tunggal seperti silinder, bola, dsb.



Dua bidang sejajar.



Elemen yang kompleks terdiri dari dua elemen atau lebih.

Bentuk Bentuk ditentukan oleh ukuran dan dapat diatur oleh sebuah toleransi yang diterapkan pada tiap ukuran, atau oleh sebuah catatan toleransi ukuran.

Aditya Ziyad Syafrizal 1804102010030

d.

Geometri bagian Tiap bagian dari elemen dimaksudkan untuk mempunyai bentuk yang ditentukan oleh gambar.

14.7.5 Hubungan antara ukuran dan persyaratan geometrik

a. Ukuran dan Bentuk Toleransi bentuk individual dalam hal ini harus lebih kecil daripada toleransi ukuran. b. Ukuran dan orientasi Sebuah toleransi orientasi dari sebuah elemen dengan ukuran, dapat diperinci atas dasar KBM. c. Ukuran dan letak Lokasi pada umumnya ditentukan oleh ukuran-ukuran, tetapi dapat dinyatakan oleh garis sumbu yang sama.

14.7.6 Contoh pengertian gambar yang sesuai dengan prinsip

Sebagai contoh pengertian gambar, pada gambar ini terdapat: 1. 3 elemen bentuk silinder. Gambar menunjukkan sebuah bentuk silinder. Toleransi ukuran diperinci oleh sebuah catatan umum atau standar yang boleh dipakai.

Aditya Ziyad Syafrizal 1804102010030

2. 2 elemen bentuk cincin. Gambar pandangan menunjukkan dua bentuk cincin. Ukuran dan bentuk bulat ditentukan dan dibatasi.

3. 1 elemen datar bulat. Gambar penampang melukiskan bentuk bidang lingkaran. Ukuran dan bentuk lingkaran ditentukan dan dibatasi.

4. 3 garis sumbu untuk tiap elemen silinder. Gambar memperlihatkan sebuah bentuk silinder. Toleransi ukuran menentukan batas-batas pengukuran dua titik pada tiap penampang. Toleransi bentuk menentukan penyimpangan kelurusan yang diizinkan dari sumbu silinder tanpa menghiraukan toleransi ukuran kemungkinan penyimpangan kebulatan harus dibatasi oleh sebuah catatan toleransi umum.

Said Muhammad Dzikri 1804102010082

14.8 Prinsip Bahan Maksimum 14.8.1 Pendahuluan Pada keadaan normal tidak ada hubungan antara toleransi ukuran dan toleransi geometric. Tetapi bila mana hal ini mungkin terjadi tanpa mengganggu fungsi yang diperlukan, akan menjadi lebih mudah membuat bagian tersebut sesuai dengan gambar secara ekonomis. Ada beberapa konsep yang menghubungkan toleransi ukuran dan toleransi geometric, tapi prinsip kondisi bahan maksimum telah dipergunakan sejak lama. Oleh karena itu ISO/TC 10 telah menerima prinsip ini, dan menghasilkan standar ISO 1101/II. 14.8.2 Prinsip Bahan Maksimum a) Definisi Prinsip Bahan Maksimum Suatu prinsip memberi toleransi, yang memperhitungkan ketergantungan timbal balik dari ukuran dan bentuk, orientasi dan lokasi, dan mengizinkan tambahan toleransi geomatrik bila elemen dari suatu bagian menyimpang dari kondisi bahan maksimumnya. b) Keuntungan-keuntungan Prinsip Bahan Maksimum 1. Prinsip bahan maksimum bila sesuai denga ketentuan diatas dapet dipakai harus dinyatakan didalam gambar. Penunjukan ini menghilangkan ketidak pastian dari persyaratan fungsional. 2. Penggunaan prinsip ini berlaku karena susnan bebas dari komponen-komponen tergantung dari akibat gabungan dari ukuran sebenarnya setempat dan penyimpangan bentuk, orientasi dari elemen yang berpasangan. Kelonggaran minimum untuk susnan terjadi bila elemen-elemen berada pada ukuran bahan maksimum dan terdapat penyimpangan bentuk orientasi yang diizinkan dan paling merugikan. 3. Penting untuk dicatat bahwa peningkatan peningkatan toleransi bentuk , orientasi diatas dapat diterapkan pada satu bagian susunan tanpa membungkamnya pada pasangan bagiannya. 4. Bila mana suatu toleransi bentuk, orientasi diterapkan pada sebuah elemen yang dihubungkan pada sebuah elemen dasar, maka prinsip bahan maksimum mungkin diterapkan pada elemen dasar maupun pada elemen yang diberi toleransi, dan dengan demikian memperoleh keuntungan penuh dari penyimpangan elemen dasar pada ukuran bahan maksimum. Dalam hal demekian lambang harus dibubukan

Said Muhammad Dzikri 1804102010082

pada penunjukan dasar dalam kondisi referensi. Bila mana kondisi bahan maksimum diterapkan, maka penyimpangan orientasi dapat diperiksa dengan alat ukur yang dirancang khusus.

14.8.3 Penunjukan Kondisi Bahan Maksimum Penunjukan bahwa nilai toleransi berlaku pada kondisi bahan maksimum diperlihatkan oleh lambang yang ditempatkan setelah:  Nilai toleransi (Gb. 14.56 (a) )  Huruf dasar (Gb. 14.56 (b) )  Atau kedua-duanya (Gb. 14.56 (c) ) Jika dasarnya tidak dinyatakan oleh sebuah huruf, kondisi bahan maksimum berlaku untuk elemen dasar dan dinyatakan dalam ruang ketiga dari kotak toleransi seperti pada gambar 14.57 (a dan b). 14.8.4 Contoh Prinsip Bahan Maksimum a). Cara Normal Gambar 14.58 memperlihatkan cara menggambar sesuatu kelompok dari empat lubang. Gambar 14.59 memperlihatkan cara menggambar suatu kelompok dari emmpat pena tertanam, yang harus masuk dalam kelompok lubang tersebut. Ukuran terkecil adalah 8,1 mm. Ukuran terbesar pena adalah 7,9 mm. Perbedaan ini dapat dipergunakan sebagai toleransi lubang dan pena.

Said Muhammad Dzikri 1804102010082

Gambar 14.60 memperlihatkan batang silinder untuk masing-masing lubang semuanya dalam ukuran bahan maksimum. Pusat-pusatnya berad pada posisi ekstrim dalam daerah toeransi. Gambar 14.61 memperlihatkan titik-titk pada ukuran bahan maksimum. Salah satu lubang pada gambar 14.60 diperlihatkan dalam skala besar dalam gambar 14.62 daerah toleransi pusatnya adalah ø 0,1 mm; ukuran bahan maksimum dari lubang adalah 8,1 mm. Membentuk lingkaran selubung dengan diameter 8,0 mm. Linkaran atau silinder khayal ini, menurut ketentuan adalah kondisi yang sebenarnya dari lubang dan ukuran sebenarnya adalah 8 mm.

Maksimum pena adalah 7,9 mm, dan daerah toleransi untuk pusatnya adalah ø 0,1 mm. Permukaan-permukaan pena, yang pusat-pusatnya terletak pada batas ekstrim dari daerah toleransİ ф 0,1. membentuk sebuah selubung silinder khayal dengan ukuran sebenarnya 8 mm. Perlu dicatat bahwa ukuran bagian-bagian yang perlu dapat diperoleh walaupun elemen-elemen yang bersangkutan, pena dan lubang, berada pada batas-batas ekstrim dari toleransi ukuran dan posisi, yaitu:

Said Muhammad Dzikri 1804102010082

 ukuran pasangan lubang pada ukuran bahan maksimum,  ukuran pasangan pena pada ukuran bahan maksimum,  pusat lubang dan pena berada pada posisi ekstrim dalam toleransi posisi yang telah ditentukan. Bilamana ukuran pasangan lubang lebih besar daripada ukuran bahan maksimumnya, dan bila mana ukuran pasangan pena lebih kecil dari pada ukuran bahan maksimum, maka terdapat tambahan toleransi antara pena dan lubang, yang dapat dipergunakan untuk meningkatkan toleransi posisi dari pena dan lubang. Keadaan ekstrim adalah bila ukuran pasangan lubang merupakan yang paling besar yang mungkin, yaitu 8,2 mm. Ukuran ini adalah ukuran bahan minimum. Gb. 14.64 memperlihatkan bahwa pada ukuran bahan minimum, pusat lubang boleh terletak di mana saja dalam daerah toleransi ф 0,2 mm, tanpa bidang lubang melanggar batas ukuran sebenarnya dan silinder. 、

Gb. 14.65 memperlihatkan keadaan serupa mengenai pena. Bila ukuran pasangan pena

berubah dari ф 7,9 ukuran bahan maksimum hingga ф 7,8 ukuranbahan minimum, maka diameter dari daerah toleransi untuk posisi meningkat menjadi ф 0,2 mm. Pada contoh di atas ukuran yang sebenarnya dan ukuran bahan maksimum tidak sama. Mampu tukar terjamin, oleh karena semua lubang berada di luar, dan semua pena berada di dalam silinder yang sebenarnya, yang mempunyai ukuran yang sama, dan terletak pada posisi yang benar. Ukuran dan letak silinder yang sebenarnya tetap tidak berubah, walaupun prinsip bahan maksimum diterapkan atau tidak

b. Cara memberi toleransi posisi nol Bila lubang-lubang atau pena-pena terletak betul-betul di dalam toleransi, seperti misalnya pada pusat masing-masing daerah toleransi posisi, maka akan tersedia lebih banyak toleransi pasangan untuk masing-masing elemen pasangan. Yaitu ukuran lubang ternyata boleh

Said Muhammad Dzikri 1804102010082

menyimpang di bawah bahan maksimum terhadap (kondisi) ukuran sebenarnya, 0,8 mm, dan ukuran pena ternyata boleh menyimpang di atas kondisi bahan maksimum terhadap (kondisi) ukuran sebenarnya, 0,8 mm. Walaupun demikian, hal ini tidak dememikian oleh karena batasbatas ukuran dan kondisi bahan maksimum (8,0 mm) dan pena (φ 7,9 mm) tidak boleh dilanggar. Cara memberi toleransi posisi nol (0) dapat dipergunakan dalam keadaan seperti diatas dan bilamana distribusi frekwensi total (ukuran dan posisi) hanya diperuntukkan toleransi ukuran. Sebuah toleransi posisi nol (atau simetri lain yang cocok) harus diperinci hanya jika dinyatakan oleh lambang dalam kotak toleransi yang dihubungkan pada elemen bersangkutan (Gb. 14.66 dan 14.67). Untuk menghindari salah tafsir harus diingat bahwa bila diminta untuk membuat suatu bagian dengan ukuran dan sifat geometrik yang sempurna, cara tersebut pada hakekatnya menentukan bahwa penyimpangan geometrik harus cenderung ke arah nol bilamana ukuran pasangan elemen cenderung ke ukuran bahan maksimum. Gb. 14.66 memperlihatkan ukuran bahan maksimum lubang dalam Gb. 14.58 dikurangi menjadi ukuran ф 8,0 mm yang sebenarnya. Gb. 14.67 memperlihatkan ukuran bahan maksimum pena dalam Gb. 14.59 dinaikkan menjadi ukuran ф 8,0 mm yang sebenarnya. Perlu dicatat bahwa ukuran sebenarnya tidak berubah, ukuran bahan maksimum sama dengan ukuran sebenarnya dan ukuran pasangan boleh sama dengan ukuran sebenarnya bila penyimpangannya terhadap posisi yang sebenarnya adalah nol.

Related Documents

Tugas Kel Bedah.docx
December 2019 37
Tugas Kel Teori Maletzke
November 2019 32
Tugas Kel 3 Bls.docx
April 2020 15
Tugas Kel 10.docx
December 2019 28
Tugas Penkes Kel 1.docx
November 2019 31

More Documents from "rias sri utami"

Cover.docx
November 2019 22
Soal Fisika.docx
May 2020 16
My Doc.docx
April 2020 20