Tugas Final Ardianti.docx

  • Uploaded by: safril harjun
  • 0
  • 0
  • December 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Tugas Final Ardianti.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 2,854
  • Pages: 15
Tugas Final KAJIAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN

OLEH: ARDIANTI A1N2 16 023 A

JURUSAN PENDIDIKAN SEJARAH KONSENTRASI PENDIDIKAN IPS FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS HALU OLEO KENDARI 2019

Soal: 1.

Jelaskan disertai contoh beberapa bentuk diferensiasi sosial ?

2.

Jelaskan disertai contoh

perbedaan solidaritas organik dan solidaritas

mekanik dalam suatu masyarakat ? 3.

Jelaskan

beberapa

bentuk

perilaku

menyimpang

yang

sangat

membahayakan masa depan masyarakat indonesia ? 4.

Jelaskan

secara singkat beberapa faktor pendorong dan penghambat

perubahan sosial pada masyarakat indonesia ? 5.

Jelaskan disertai 2 (dua) contoh potret manusia dalam masyarakat yang sulit menentukan makna hidup di antara spektrum modern dan tradisional ?

6.

Jelaskan disertai contoh prinsip dan tuntutan reformasi yang sampai saat ini masih menjadi sorotan masyarakat an dalam pelaksanaannya ?

7.

Jelaskan disertai 2 (dua) contoh potret manusia dalam masyarakat yang sulit menentukan makna hidup di antara spektrum modern dan tradisional?

8.

Jelaskan syarat ,tujuan dan bentuk keteraturan sosial ?

9.

Jelaskan fungsi dan karakteristik kota yang mampu memberikan harapan bagi masyarakat kota ?

10.

Jelaskan beberapa persfektif teoritis tentang perubahan sosial dan menurut anda persfektif teoritis mana yang mendekati penomena perubahan sosial di indonesia saat ini, berikan satu contohnya ?

JAWABAN 1.

Diferensiasi sosial merupakan proses pembedaan penduduk secara horizontal . beberapa dengan stratifikasi sosial, proses diferensiasi dapat menghasilkan perbedaan status atau pasisi sosial secara vartikal. Kunci gagasan diferensiasi sosial adalah kesetaraan. Setiap orang memiliki derajat atau kesempatan yang sama meskipun karakteristk atau ciri-cirinya berbeda. Seperti yang disinggung di awal, diferensi sosial adalah proses pembedaan masyarakat ke dalam struktur yang sifatnya horizontal. Horizontal berarti setara

atau tidak ada kelompok sosial tertentu yang

menempati posisi sosial lebih tinggi atau lebih rendah. Diferensiasi sosial secara teoritis

tidak membentuk suatu kelompok

masyarakat untuk

mendapat perlakuan secara spesial atau ditelantarkan. Semua kelompok masyarakat setara, menyandang status yang sama. Contoh bentuk-bentuk diferensiasi sosial yaitu: a)

Ras, yaitu peneglompokan. Berdasarkan warna kulit, biasanya juga melingkupi warna dan jenis rambut lurus. Ras Negroid berkulit hitam berambut keriting.Ras Kaukasoid berkulit putih. Meraka semua berbeda namun meliki derajat yang sama sebagai manusia.

b) Agama,

yaitu kita bisa lihat indonesia sebagai laboratorium

pengelompokan masyarakat berdasarkan agama. Terdapat sekitarnya enam agama yang di akui lebih banyak lagi. Mereka semua berbeda, namun sama-sama warga negara indonesia. c)

Suku, adalah beragam suku dan etnis tinggal dinegara indonesia. Orang jawa dan orang sunda berbicara dengan bahasa sehari-hari

yang

berbeda.mereka memiliki akse yang berbeda, namun sama-sama satu bangsa,bangsa indonesia. d) Jenis kelamin, adalah satu kelompok masyarakat masuk dalam kategori perempuan, lainnya laki-laki. Mereka berbeda namun setara dalam hal akses pendidkan,ekonomi,dan politik.

e)

Proses yaitu seorang lurah berbeda dengan ketua RT, berbeda pula dengan rakyat jelata. Namun semuanya memiliki hak yang sama untuk hidup layak.

f)

Klan, yaitu apabila teman kita ada yang keturunana ningrat, maka kita berbeda dengan teman kita. Namun tetap sama, kita memiliki peluang yang sama untuk sukses. Contoh bentuk-bentuk diferensiasi sosial sangat beragam. Namun

ragam tersebut tidak menciptakan jurang perbedaan status sosial, setidaknya dalam teori. Semua orang setara meskipun bebeda. 2.

Solidaritas organik adalah solidaritas yang berkembang dalam kelompok masyarakat yang relatif kompleks seperti pada masyarakat perkotaan dimana pada anggotanya di satukan oleh rasa saling membutuhkan untuk kepentingan bersama. Pada kelompok masyarakat ini pembagiankrja sudah jelas dimana masing-masing anggota kelompok memiliki keahlian atau spesialisasi tersendiri sehingga pekerjaan menjadi terorganisir. Contohnya : pada sebuah perusahaan dimana setiap bagian atau dipartemen memiliki tugas masing-masing . Ada bagian administrasi yang mengurus masalah rumah tangga dan surat menyurat,ada bagian keuangan yang mengelola keungan perusahaan, ada bagian marketik dan sales yang bertanggung jawab atas masalah penjualan, dan lain sebagainya. Semua departemen ini bekerja sesuai posisinya masing-masing untuk menjankan roda perusahaan. Sementara solidaritas mekanik adalah solidaritas yang tumbuh dalam suatu kelompok masyarakat atas dasar kesadaran bersama karena kesamaan seperti kesamaan keturunan, adat, kepercayaan, dan lain-lain. Contohnya seperti solidaritas yang terbangun antar individu-individu dalam kelompok adat atau suku tertentu dimana mereka berasal dari nenek moyang yang sama. Contoh solidaritas mekanik

dalam kehidupan sehari-hari yaitu

:ketika ada seorang warga yang tertimpah musibah maka seluruh warga desa akan bahu-membahu memberikan pertolongan.

3.

Perilaku Menyimpang di kalangan Remaja yang sangat membahayakan masa depan masyarakat indonesia

merupakan bagian dari kemerosotan

Moral dan kurangnya keberfungsian keluarga/orang tua dalam mendidik dan membesarkan anak-anaknya berdasarkan hasil penelitian di Kelurahan Pondang

rata-rata

remaja

yang

melakukan

perilaku

Menyimpang

disebabkan karena keluarga yang broken Home, ditinggal oleh salah satu Orang Tua dan Orang Tua yang sudah sibuk dengan urusan mereka masingmasing, sehingga untuk meluangkan waktu dan

memperhatikan

anakanaknya sudah tidak ada lagi, sehingga mereka mudah terpengaruh dengan lingkungan-lingkungan yang tidak baik yang ada di sekitar mereka. Di antaranya: 

Seks diluar Nikah Ada beberapa remaja yang melakukan seks diluar nikah di kelurahan Pondang sebelum mendapat hak yang sah dari lembaga perkawinan, bahkan sampai putus sekolah untuk bekerja menghidupi keluarganya, alasan-alasan mereka karena terpengaruh oleh gambargambar dan video-video porno yang mereka dapat sehingga timbul rasa ingin coba-coba.



Balapan Liar Balapan liar yang dilakukan oleh remaja di kelurahan Pondang cukup

meresahkan

masyarakat

karena

mereka

rata-ratanya

menggunakan kenal pot yang bising, sehingga mengganggu masyarakat sekitar. 

Pencurian Pencurian yang dilakukan oleh remaja rata-ratanya disebabkan oleh kebiasaan/ kecanduan untuk merokok dan minum-minuman keras, karena orangtua hanya memberikan uang yang pas-pasan bagi mereka sehingga untuk mendapatkan uang mereka mengambill jalan pintas dengan mencuri.



Menghirup Lem Ehabond Menghirup lem Ehabond bisa menjadikan para remaja ketergantungan seperti ketergantungan merokok, dan Narkoba dan ternyata sudah ada beberapa remaja yang sudah biasa menghirupnya.



Merokok dan Minum-minuman Keras Kebiasaan merokok dan minum-minuman keras sudah biasa dan sudah bukan hal yang lumrah dilakukan oleh para remaja yang ada di kelurahan ini, bahkan hampir setiap hari kegiatan ini mereka lakukan dan yang lebih memprihatinkan lagi, hal ini dilakukan bukan hanya para remaja Pria tetapi banyak juga para remaja wanita yang sudah sering melakukan hal ini.

4.

Perubahan sosial adalah sesuatu yang sebenarnya sangat lumrah mengingat adanya kemajuan zaman dan perbedaan tingkat kreativitas dari setiap masyarakat. Faktor-faktor yang mendorong Perubahan sosial dengan hal-hal seperti: a) Munculnya teknologi baru yang mendorong perubahan pola hidup masyarakat. b) Terjadinya kontak masyarakat dengan masyarakat yang lain sehingga terjadi difusi,akulturasi,dan asimilasi. c) Adanya sikap saling menghargai antar masyarakat dan keinginan untuk memperbaharui kehidupannya. d) Adanya sikap tidak puas terhadap pencapaian pada masa tertentu. e) Masyarakat yang heterogen terus menerus memberikan perubahan perlahan-lahan untuk mencapai perubahan yang seutuhnya. f) Sistem perubahan yang baru, yang secara langsung mengubah sistem hidup kemasyarakatan yang telah ada sebelumnya. Namun begitu, dalam suatu masyarakat yang memegang teguh budayanya dan tidak terbuka akan menghambat terjadinya perubahan sosial. Faktor-faktor yang menghambat perubahan sosial dalam masyarakat:

a) Kerenggangan hubungan antar masyarakat. Setiap individu tidak memiliki hubungan dekat dengan ivdividu lain di luar kelompoknya sehingga tidak ada pemicu perubahan. b) Keterlambatan perkembangan ilmu pengetahuan. Keterlambatan ini sungguh menghambat kemajuan teknologi dalam suatu masyarakat, sementara dunia sudah maju. c) Sikap yang tertutup. Masyarakat yang tertutup tidak akan mendorong terjadinya perubahan sosial, ebaliknya mereka lebih suka masyarakat yang homogen dan tetap dalam keadaan yang tradisional. d) Adat tertanam yang sangat kuat. Sejak zaman nenek moyang masyarakat telah memegang teguh nilai-nilai kehudapan yang seringkali mencegah terjadinya perubahan. Setiap masyarakat berusaha memegang adat tersebut karena nilainya yang sangat kuat. 5.

6.

Gerakan Mahasiswa Indonesia 1998 adalah puncak gerakan mahasiswa dan gerakan rakyat pro-demokrasi pada akhir dasawarsa 1990an. Gerakan ini menjadi monumental karena dianggap berhasil memaksa Soeharto berhenti dari jabatan Presiden Republik Indonesia pada tangal 21 Mei 1998, setelah 32 tahun menjadi Presiden Republik Indonesia sejak dikeluarkannya Surat Perintah Sebelas Maret (Supersemar) pada tanggal 11 Maret 1966 hingga tahun 1998. Pada April 1998, Soeharto terpilih kembali menjadi Presiden Republik Indonesia untuk ketujuh kalinya (tanpa wakil presiden), setelah didampingi Try Soetrisno (1993-1997) dan Baharuddin Jusuf Habibie (Oktober 1997-Maret 1998). Namun, mereka tidak mengakui Soeharto dan melaksanakan pemilu kembali. Pada saat itu, hingga 1999, dan selama 29 tahun, Partai Golkar merupakan partai yang menguasai Indonesia selama hampir 30 tahun, melebihi rezim PNI yang menguasai Indonesia selama 25 tahun. Namun, terpilihnya Soeharto untuk terakhir kalinya ini

ternyata mendapatkan kecaman dari mahasiswa karena krisis ekonomi yang membuat hampir setengah dari seluruh penduduk Indonesia mengalami kemiskinan. Gerakan ini mendapatkan momentumnya saat terjadinya krisis moneter pada pertengahan tahun 1997. Namun para analis asing kerap menyoroti percepatan gerakan pro-demokrasi pasca Peristiwa 27 Juli 1996 yang terjadi 27 Juli 1996. Harga-harga kebutuhan melambung tinggi, daya beli masyarakat pun berkurang. Tuntutan mundurnya Soeharto menjadi agenda nasional gerakan mahasiswa. Ibarat gayung bersambut, gerakan mahasiswa dengan agenda reformasi mendapat simpati dan dukungan dari rakyat. Demonstrasi bertambah gencar dilaksanakan oleh para mahasiswa, terutama setelah pemerintah mengumumkan kenaikan harga BBM dan ongkos angkutan pada tanggal 4 Mei 1998. Agenda reformasi yang menjadi tuntutan para mahasiswa mencakup beberapa tuntutan, seperti:  Adili Soeharto dan kroni-kroninya,  Laksanakan amandemen UUD 1945,  Hapuskan Dwi Fungsi ABRI,  Pelaksanaan otonomi daerah yang seluas-luasnya,  Tegakkan supremasi hukum,  Ciptakan pemerintahan yang bersih dari KKN Gedung parlemen, yaitu Gedung Nusantara dan gedung-gedung DPRD di daerah, menjadi tujuan utama mahasiswa dari berbagai kota di Indonesia. Seluruh elemen mahasiswa yang berbeda paham dan aliran dapat bersatu dengan satu tujuan untuk menurunkan Soeharto. Organisasi mahasiswa yang mencuat pada saat itu antara lain adalah FKSMJ dan Forum Kota karena mempelopori pendudukan gedung DPR/MPR. Meski salah satu agenda perjuangan mahasiswa yaitu menuntut lengsernya sang Presiden tercapai, namun banyak yang menilai agenda reformasi belum tercapai atau malah gagal. Gerakan Mahasiswa Indonesia

1998 juga mencuatkan tragedi Trisakti yang menewaskan empat orang Pahlawan Reformasi. Pasca Soeharto mundur, nyatanya masih terjadi kekerasan terhadap rakyat dan mahasiswa, yang antara lain mengakibatkan tragedi Semanggi yang berlangsung hingga dua kali. Gerakan Mahasiswa Indonesia 1998 juga memulai babak baru dalam kehidupan bangsa Indonesia, yaitu era Reformasi. Sampai saat ini, masih ada unjuk rasa untuk menuntut keadilan akibat pelanggaran HAM berupa pembunuhan besar-besaran yang dilakukan oleh aparat terhadap keempat orang mahasiswa. 7.

Pembelajaran multikultural adalah kebijakan dalam praktik pendidikan dalam mengakui, menerima dan menegaskan perbedaan dan persamaan manusia yang dikaitkan dengan gender, ras, dan kelas. Dibawah

ini

beberapa

pendekatan

multikultural

sebagai

wahana

pembelajaran diferensiasi sosial, yaitu: a)

b)

c)

d)

Pendekatan kontribusi merupakan pendekatan pengembangan kurikulum yang dilakukan dengan memasukkan pahlawan-pahlawan dari suku bangsa/etnis dan benda-benda budaya ke dalam mata pelajaran yang sesuai. Pendekatan ini dianggap yang paling ringan dan mudah untuk diimplementasikan dalam pendidikan. Pendekatan aditif yaitu suatu pendekatan pendidikan multikultural dengan menambahkan materi, konsep, dan perspektif terhadap kurikulum tanpa mengubah struktur, tujuan, dan karakteristik dasarnya. Pedengan aditif ini lebih dilengkapi dengan penambahan buku, modul atau bidang bahasan terhadap kurikulum tanpa mengubahnya secara substantif. Pendekatan transformasi berbeda secara mendasar dengan pendekatan kontribusi dan aditif. Letak perbedaannya yaitu pada pendekatan ini mengubah asumsi dasar kurikulum dan menumbuhkan kompetensi siswa dalam melihat konsep, isu, tema, dan problem dari beberapa perspektif dan sudut pandang etnis. Pendekatan aksi sosial merupakan pendekatan yang paling sulit untuk diaplikasikan dalam kegiatan pembelajaran. Pendekatan ini mencakup semua elemen dari pendekatan transformasi, namun menambah komponen yang mempersyaratkan siswa membuat aksi yang berkaitan dengan konsep, isu atau masalah yang dipelajari dalam unit. Tujuan utama dari pendekatan aksi

sosial ini adalah mendidik siswa melakukan untuk kritik sosial dan mengajari mereka keterampilan membuat keputusan.

8.

Jawaban: Keteraturan sosial adalah suatu kondisi masyarakat yang mematuhi nilai dan norma yang berlaku dalam masyarakat. Wujud keteraturan sosial dapat dilihat dalam kehidupan masyarakat yang aman, tertib, saling menghormati, dan mengedepankan gotong royong. Keteraturan sosial dalam masyarakat dapat terbentuk melalui unsur-unsur yang ada di dalam kehidupan bermasyarakat. a.

Bentuk Keteraturan Sosial Bentuk yang ada di dalam keteraturan sosial, antara lain adalah sebagai berikut;  Tertib Sosial Tertib sosial artinya kondisi kehidupan suatu masyarakat yang aman, dinamis, dan teratur karena setiap individu bertindak sesuai nilai dan norma yang berlaku dalarn masyarakat. Sebagai contoh, yang mengalami tertib sosial dalam masyarakat dapat dilihat ketika kita mengamati pengguna jalan raya.  Order Order adalah sistem norma dan nilal sosial yang berkembang, diakui, dan dipatuhi oleh seluruh anggota masyaralat. Order dapat tercapai apabila terdapat tertib soial dan setiap individu melaksanakan hak serta kewajibannya.  Keajengan Keajengan adalah kondisi yang berkaiatan erat dengan keteraturan sosial, dimana kondisi ini berlangsung tetap serta berkelanjutan dalam kurun waktu tertentu, Keajekan ini juga adalah hasil hubungan yang terjadi dalam rutinitas kehidupan manusia.

 Pola Pengertian pola adalah corak yang mengakibatkan hubungan tepat dalam proses interaksi sosial, sehingga seringakli keadaan ini dijakan sebagai model secara genral karena dianggap mampu mengatasi dan mengantisipasi perubahan sosial yang berdampak pada hal negatif. b.

Syarat-Syarat Keteraturan Sosial Syarat-syarat mengenai terwujudnya keteraturan sosial, yang terjadi dalam kehidupan bermasyarakat, antara lain adalah sebagai berikut;  Terdapat

kesadaran

warga

tentang

pentingnya

keteraturan

masyarakat.  Terdapat norma sosial yang dianggap sesuai dengan keadaan butuh terhadap peradaban yang terjadi pada kehidupan bermasyarakat.  Terdapat aparat penegak hukum dalam Lembaga Hukum yang haruslah konsisten untuk bisa mensjalankan segala tugas, fungsi, dan wewenangnya dalam menejalakan amanah yang diembannya. 9.

Jawaban: 1) Fungsi Kota a) Production center, yakni kota sebagai pusat produksi, baik barang setengah jadi maupun barang jadi. b) Center of trade and commerce, yakni kota sebagai pusat perdagangan dan niaga, yang melayani daerah sekitarnya. Kota seperti ini sangat banyak, seperti Rotterdam, Singapura, Hamburg. c) Political capital, yakni kota sebagai pusat pemerintahan atau sebagai ibukota negara, misalnya kota london dan Brazil. d) Cultural center, kota sebagai pusat kebudayaan, contohnya : kota Vatikan, Makkah, Yerusalem. e) Health and recreation, yakni kota sebagai pusat pengobatan dan rekreasi wisata, misalnya : Monaco, Palm Beach, Florida, Puncak Bogor, Kaliurung.

f)

Divercified cities, Yakni kota-kota yang berfungsi ganda atau beraneka. Kota-kota pada masa kini (setelah perang dunia ke II) banyak yang termasuk kategori ini. Sebagai contoh : Jakarta, Tokyo,

Surabaya

indarmardi”

(kota

yang mencanangkan industri,

diri

perdagangan,

sebagai maritim,

“kota dan

pendidikan),disamping sebagai pusat pemerintahan. 2) Karakteristik Kota a) Dari aspek morfologi, antara kota dan pedesaan terdapat perbedaan bentuk fisik, seperti cara membangun bangunan-bangunan tempat tinggal yang berjejal dan mencakar langit (tinggi) dan serba kokoh. Tetapi pada prakteknya kriteria itu sukar dipakai pengukuran, karena banyak kita temukan dibagian-bagian kota tampak seperti desa misalnya, didaerah pinggiran kota, sebaliknya juga desa-desa yang mirip kota, seperti desa-desa di pegunungan dinegara-negara laut tengah. b) Dari aspek penduduk. Secara praktis jumlah penduduk ini dapat dipakai ukuran yang tepat untuk menyebut kota atau desa, meskipun juga tidak terlepas dari kelemahan –kelemahan. Kriteria jumlah penduduk ini dapat secara mutlak atau dalam arti relatif yakni kepadatan penduduk dalam suatu wilayah. Sebagai contoh misalnya dia AS dan Meksiko suatu tempet dikatakan kota apabila dihuni lebih dari 2500 jiwa dan Swedia 200jiwa. c) Dari aspek sosial, gejala kota dapat dilihat dari hubunganhubungan sosial (social interrelation dan social interaction) di antara penduduk warga kota, yakni yang bersifat kosmopolitan. Hubungan sosial yang bersifat impersonal, sepintas lalu (superficial), berkotak-kotak, bersifat sering terjadi hubungan karena kepentingan dan lain-lain, orang ini bebas untuk memilih hubungan sendiri. d) Dari aspek ekonomi, gejala kota dapat dilihat dari cara hidup warga kota yakni bukan dari bidang pertanian atau agraria sebagai mata

pencaharian pokoknya, tetapi dari bidang-bidang lain dari segi produksi atau jasa. Kota berfungsi sebagai pusat kegiatan ekonomi, perdagangan industri, dan kegiatan pemerintahan serta jasa-jasa pelayanan lain. Ciri yang khas suatu kota ialah adanya pasar, pedagang dan pusat perdagangan. e) Dari aspek hukum, pengertian kota yang dikaitkan dengan adanya hak-hak dan kewajiban hukum bagi penghuni, atau warga kota serta sistem hukum tersendiri yang dianut untuk menunjukkan suatu wilayahtertentu yang secara hukum disebut kota.

10.

Berikut dibawah ini beberapa perspektif teoritis tentang perubahan sosial, yaitu:

1) Perspektif Evolusi Perspektif ini pada dasarnya berpijak pada perubahan yang memerlukan waktu yang cukup lama atau proses yang cukup panjang. Dalam proses tersebut terdapat beberapa tahapan yang harus dilalui untuk mencapai perubahan yang diinginkan. 2) Perspektif Konflik Perspektif ini menjelaskan bahwa pertentangan atau konflik bermula dari pertikaian kelas antara kelompok yang menguasai modal atau pemerintahan dengan kelompok yang tertindas secara materiil, sehingga akan mengarah pada perubahan sosial. Sumber yang paling penting dalam perubahan sosial menurut perspektif ini adalah konflik kelas sosial di dalam masyarakat. Perspektif ini memiliki prinsip bahwa konflik sosial dan perubahan sosial merupakan dua hal yang selalu melekat pada struktur masyarakat. 3) Perspektif Fungsional Menurut perspektif ini, beberapa unsur kebudayaan bisa saja berubah dengan sangat cepat, sementara unsur yang lainnya berubah sangat lambat, sehingga tidak dapat mengikuti kecepatan perubahan unsure

yang berjalan sangat cepat tersebut. Unsur yang berubah sangat cepat umumnya yang berhubungan dengan kebudayaan materiil, sedangkan unsur yang berubah secara perlahan atau lambat adalah unsur yang berhubungan dengan kebudayaan nonmateriil. Dengan demikian, yang terjadi adalah ketertinggalan unsur yang berubah secara perlahan tersebut. Akibatnya muncul kesenjangan sosial dalam masyarakat atau yang dikenal dengan istilah cultural lag. 4) Perspektif Skill Menurut perspektif ini, suatu perubahan sosial itu tidak dapat dikendalikan sepenuhnya oleh siapapun dan oleh apapun. Hal ini karena dalam setiap masyarakat sudah terdapat perputaran atau siklus yang harus diikutinya. Perspektif ini berpandangan bahwa kebangkitan dan kemunduran suatu kebudayaan atau kehidupan sosial merupakan hal yang wajar dan tidak dapat dihindari. Oleh karena itu tidak menutup kemungkinan suatu perubahan sosial itu akan membawa kemunduran, atau sebaliknya perubahan sosial akan membawa ke arah yang lebih baik. Menurut saya perspektif teoritis yang mendekati fenomena perubahan sosial di Indonesia saat ini adalah perspektif fungsional. Contohnya Misalnya pengrusakan terhadap telepon umum. Telepon umum sebagai fasilitas umum sangat efektif untuk melakukan komunikasi, sehingga sudah selayaknyalah dirawat dan dijaga. Kenyataannya, banyak telepon umum yang justru dirusak oleh masyarakat. Kenyataan ini menunjukkan bahwa dalam masyarakat terjadi cultural lag, di mana alam pikiran manusia (nonmateriil) tidak mampu menyesuaikan diri dengan perkembangan atau kemajuan teknologi (materiil).

Related Documents


More Documents from "Nur Al Faqih"