Tugas Farmako.docx

  • Uploaded by: Mosdalifah
  • 0
  • 0
  • May 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Tugas Farmako.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 890
  • Pages: 6
BAB II PEMBAHASAN 2.1 Pengertian Hidrokarobon Aromatik Hidrokarbon aromatik merupakan hidrokarbon dengan ikatan tunggal dan atau ikatan ganda di antara atom-atom karbonnya. Hidrokarbon aromatik dapat berupa monosiklik atau polisiklik. Senyawa hidrokarbon aromatik, meliputi; benzena, toluen, etil benzen, xylen(sebagai BTEX), fenol dan kresol. Senyawa – senyawa ini berbasiskan pada gugusan cincin yang tersusun oleh enam atom karbon. Senyawa aromatik ditandai dengan sifat ikatan antar atom karbon dalam cincin, yaitu ikatan tunggal dan ikatan ganda. Menurut Friedrich August Kekule, Jerman (1865), Dia konon berpikir tentang struktur cincin benzena saat ia tertidur. Saat tidur, ia bermimpi seekor ular makan ekor membentuk cincin. Dia menggunakan ide ini untuk mengusulkan struktur siklik untuk benzena. Apakah dia benar-benar mendapat mimpi ini telah diperdebatkan sejak itu. Apapun yang sesungguhnya terjadi, kisah tersebut telah bertahan sampai hari ini. Adapun struktur Benzena dituliskan sebagai cincin dengan enam atom karbon yang mengandung tiga buah ikatan tunggal dan tiga buah ikatan rangkap yang berselang seling. Benzena tidak sama dengan bensin. Benzena merupakan senyawa golongan aromatik dikenal aromatik karena berbau sedap, sedangkan bensin merupakan campuran senyawa alkana. . Syarat Hidrokarbon: 

Molekul harus siklik dan datar .



memiliki orbital p yang tegak lurus pada bidang cincin (memungkinkan terjadinya delokalisasi elektron pi). Memiliki elektron pi = 4n+2 (aturan Huckel) n=bilangan bulat

2.2 Sumber Hidrokarbon Aromatik Struktur utama senyawa aromatik yang menjadi dasar sifat-sifat kimianya adalah cincin benzena. Cincin benzena biasa digambarkan sebagai segi-enam beraturan dengan tiap sudut ditempati oleh atom C yang mengikat satu atom H dan ikatan rangkap yang berselang-seling antara dua atom C yang berurutan. Gambaran ini sempat menguasai senyawa aromatik untuk beberapa puluh tahun sebelum akhirnya diubah karena sifat-sifat utama ikatan rangkap tidak

tampak pada gambaran struktur benzena sebelumnya. Hidrokarbon aromatik banyak pula terdapat dalam minyak bumi.

Benzena mudah disubstitusi, Reaksi substitusi pada Benzena diantaranya substitusi aromatik elektrofilik. Substitusi pertama terdiri dari Halogenasi, Nitrasi, Sulfonasi, Alkilasi dan Asilasi.Substitusi kedua, yaitu Benzena monosubstitusi mengalami lagi substitusi, sehingga menghasilkan disubstitusi, dimana produk disubstitusi tergantung pada substituen pengarah orto,meta dan para. Tatanama Benzena yaitu : monosubstitusi (satu sustituen), disubstitusi (dua substituen) dan polisubstitusi (lebih dari dua substituen). 2.2.1

Sifat Fisik Benzena

Benzena merupakan zat cair tidak berwarna, mudah menguap, dan sangat beracun. Benzena dapat digunakan sebagai pelarut, pensintesis berbagai senyawa karbon, dan bahan dasar pembuatan senyawa karbon. Benzena tidak begitu reaktif, tapi sangat mudah terbakar, karena kadar karbon yang terkandung sangat tinggi.

Beberapa turunan dari benzena ada yang bersifat polar maupun non polar. Senyawa polar adalah senyawa yang terbentuk akibat adanya suatu ikatan antar elektron pada unsur-unsurnya. Titik didih pada benzena dan turunannya dimulai dari 80-250 derjat celsius. Untuk titik lelehnya bervariasi, dengan angka tertinggi yaitu 122 derjat celsius pada senyawa asam benzoat (-COOH). Variasi titik didih tersebut disebabkan oleh perngaruh dari kepolaran gugus fungsionalnya. Begitu juga dengan titik lelehnya, dipengaruhi oleh subtitutenya. Seperti benzena, toluena, dan etil benzena bersifat non-polar. Sedangkan anilin, benzil alkoho, fenol, dan asam benzoat bersifat polar. Maka

dapat disimpulkan asam benzoat memiliki titik didih tertinggi, dikarenakan sifat polarnya yang lebih, sedangkan benzena mempunyai titik didih terendah.

Senyawa turunan benzena yang bersifat non-polar tidak akan larut dalam air, sebaliknya, yang bersifat polar akan larut didalam air.

2.2.2 Sifat Kimia Benzena Derajat keasaman merupakan salah satu sifat kimia benzena dan turunannya. Fenol dan asam benzoat termasuk asam lemah. Asam benzoat lebih kuat dibandingkan fenol. Fenol yang memiliki gugus fungsi -OH ternyata bersifat asam lemah, yang berarti memberikan ion H+, sedangkan anilin yang memiliki gugus –NH2 bersifat basa lemah, yang berarti menerima ion H+. Benzena lebih mudah mengalami reaksi subtitusi daripada reaksi adisi.

2.3 Penggunaan Klinik Hidrokarbon Aromatik (Benzena) 1. fenol Fenol dikenal sebagai karbol atau lisol yang berfungsi sebagai zat disenfektan. Fenol dapat mematikan mikroorganismesehingga digunakan untuk pembasmi kuman, sebagai antiseptic dan sebagai obat-obatan. Karena memiliki sifat antiseptik fenol uga digunakan dalam bidang pembedahan untuk mensterilkan alat-alat. Dampak penggunaan:  Korosif pada mata, kulit dan saluran pernafasan.  Bila terhirup dapat menyebabkan oedema pada paru-paru  Mungkin berefek pada sistem syaraf pusat, hati dan gin al, menyebabkan koma, kerusakan lambung, kegagalan pernafasan, dan meninggal.  Kontak dengan kulit akan menyebabkan dermatitis 2. Asam salisilat Asam salisilat adalah obat topikal murah yang digunakan untuk mengobati sejumlah masalah kulit, seperti jerawat, kutil, ketombe, psoriasis, dan masalah kulit lainnya. Asam salisilat Juga bisa digunakan untuk menga$etkan makanan, antiseptik,dan campuran dalam pasta gigi. asam salisilat digunakan pula sebagai bahan utama untuk aspirin. Beberapa efek samping ringan yang sering terjadi dalah:  kulit kering.

 

Efek samping lain yang serius, biasanya disebut dengan keracunan asam salisilat, termasuk diantaranya adalah sakit kepala yang parah, napas cepat, atau telinga berdengung. Dampak dari asam salisilat sebagai pengawet dapat menyebabkan iritasi dan sakit lambun

3. Paracetamol Parasetamol sering digunakan untuk mengobati pusing dan sakit kepala Dampak Penggunaan: Penggunaan paracetamol yang berlebihan dapat menimbulkan gangguan pada gin al dan hati.

2.4 Jenis Hidrokarbon Aromatik

2.3 Pengertian Korosif

2.4 Sifat-sifat Korosif Bahan kimia korosif dapat merusak jaringan tubuh misalnya kulit, saluran napas, atau merusak jaringan tubuh yang lain. Bahan korosif juga dapat menimbulkan iritasi atau peradangan pada tubuh yang dikenal sebagai bahan kimia iritan. Berdasarkan akibat yang ditimbulkannya,bahan kimia iritan dapat dibedakan atas iritan primer dan iritan sekunder.Iritan primer hanya menyebabkan kerusakan pada jaringan permukaan (lokal). Sedangkan iritan sekunder selain menyebabkan kerusakan lokal, dapat menyebabkan kerusakan sistemik yang berat

2.5 Ciri-ciri Korosif

BAB III PENUTUP

Sumardjo, D. (2009). Pengantar Kimia Buku Panduan Kuliah Mahasiswa Kedokteran. EGC. https://www.academia.edu/11173944/Produk_kegunaan_serta_dampak_dari_senyawa_turuna n_benzena https://www.softilmu.com/2015/11/Pengertian-Sifat-Rumus-Struktur-Tatanama-ReaksiKlasifikasi-Penggunaan-Benzena-Adalah.html

Related Documents

Tugas
October 2019 88
Tugas
October 2019 74
Tugas
June 2020 46
Tugas
May 2020 48
Tugas
June 2020 45
Tugas
August 2019 86

More Documents from "Luci xyy"