Tugas Dasar Ilmu Gizi Mdgs Dan Sdgs.docx

  • Uploaded by: Apriansyah Erick
  • 0
  • 0
  • May 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Tugas Dasar Ilmu Gizi Mdgs Dan Sdgs.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,849
  • Pages: 9
Tugas Dasar Ilmu Gizi

Oleh : Erick Apriansyah Fauzi J1A117200

Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Haluoleo 2018

A. Pengertian Ilmu Gizi Definisi dari ilmu gizi ini memang terdapat berbagai pendapat. Dimana secara garis besar ilmu gizi merupakan ilmu yang mempelajari mengenai makanan yang berhubungan dengan kesehatan tubuh secara optimal. Di sisi lan terdapat pendapat mengenai makna ilmu gizi, yang mana merupakan ilmu makanan, zat-zat gizi dan substansi yang terkandung didalamnya, juga mengenai peranan dan keseimbangannya untuk kesehatan tubuh. Di sisi lain juga terdapat beberapa pengertian Ilmu gizi dari para ahli gizi yang menyatakan apa itu Ilmu gizi. Salah satunya adalah Gutrie yang menyatakan bahwa ilmu gizi adalah sebuah ilmu yang mempelajari mengenai makanan, zat gizi, proses pencernaan, metabolism dan penyerapan dalam tubuh, juga disertai mengenai dampak dari kekurangan atau kelebihan gizi bagi tubuh. di sisi lain Sediaoetama juga mendefinisikan mengenai ilmu gizi, yang mana merupakan sebuah ilmu yang mempelajari hal yang berkaitan dengan makanan dan juga kesehatan tubuh Sedangkan secara etimologis, bahwa kata gizi tersebut berasal dari bahasa arab. Ghidz yang merupakan kata dalam bahasa arab yang artinya adalah makanan. Dengan beberapa penjelasan dan definisi ilmu gizi diatas, dapat disimpulkan bahwa ilmu gizi adalah ilmu yang mempelajari proses tubuh dalam memanfaatkan makanan yang dimulai dari mengunyah, menelan, mencerna, menyerap, mendistribusikan, menggunakan dan membuang zat yang tidak digunakan.

B. Sejarah Perkembangan Ilmu Gizi a. Perkembangan Ilmu Gizi di dunia Penemuan Ilmu gizi dalam sejarahnya memiliki dampak positif terhadap kesehatan dan kesejahteraan di masyarakat. Definisi gizi adalah suatu proses pengolahan makanan yang dikonsumsi tubuh untuk pertumbuhan dan penggantian jaringan tubuh. Zat gizi terkandung dalam makanan yang dikonsumsi

Dimulai pada tahun 400 SM, Hippocrates seorang “Bapak Kedokteran” menyampaikan ilmu kepada muridnya bahwa ‘biarkan makanan sebagai obatmu dan obat sebagai makananmu. Seorang yang bijak harus memperhatikan kesehatan sebagai bentuk kesyukuran’. Di tahun yang sama yaitu 400 SM, makanan seringkali digunakan sebagai kosmetik atau obat penyembuh penyakit. Salah satunya adalah pengobatan penyakit mata, yang sekarang diketahui sebagai defisiensi vitamin A, diobati dengan meneteskan jus hati kedalam mata karena vitamin A terkandung dalam jumlah besar di hati.

Tahun 1500an, seorang seniman dan ilmuwan yaitu Leonardo da Vinci berupaaya menggambarkan proses metabolisme tubuh yang diasumsikan dengan proses membakar lilin. Dan pada tahun 1747, dr. James Lind, seorang ilmuwan dari Inggris melakukan penelitian pertama mengenai gizi. Pada saat itu, pelaut yang telah melaut selama bertahun-tahun mengalami penyakit kulit yaitu kudis dengan gejala rasa nyeri, kulit mati dan terjadi perdarahan. Setelah diteliti diketahui bahwa dalam pelayaran tersebut, stok makanan umumnya terdiri dari daging kering dan roti, karena makanan segar tidak akan bertahan lama. Dalam eksperimennya, Lind memberikan pelaut-pelaut tersebut air laut, cuka dan lemon. Hasilnya bahwa pelaut yang diberikan lemon tidak mengalami penyakit kulit yang kini diketahui bahwa lemon merupakan buah yang mengandung vitamin C.

Pada tahun 1770, Bapak Gizi dan Kimia, Antoine Lavoisier menemukan proses nyata bagaimana proses metabolisme makanan. Dia mendemostrasikan dengan kejadian pembakaran makanan dalam tubuh hewan. Dalam rumus perhitungannya, dia menjelaskan bahwa kombinasi makanan dan oksigen dalam tubuh merupakan hasil dari pembakaran makanan dalam tubuh dan air.

Awal tahun 1880, ditemukan bahwa makanan terdiri dari 4 (empat) komponen utama yaitu karbon, nitrogen, hidrogen dan oksigen. Pada tahun 1840, Justus Liebig of Germany, seorang perintis ilmu pertumbuhan tanaman menjelaskan bahwa suatu unsur kimia dalam makanan terdiri atas karbohidrat, lemak dan protein. Karbohidrat terdiri atas glukosa, lemak terdiri atas asam lemak dan protein terdiri atas asam amino.

Pada tahun 1897, Chistiaan Eijkman, seorang berkebangsaan Belanda yang bekerja di Pulau Jawa, Indonesia meneliti tentang penyait yang berkembang di pulau Jawa yang disebut beri-beri yang berdampak pada kelemahan jantung dan kelumpuhan. Dia melakukan observassi bahwa ayam yang diberikan makanan penduduk lokal seperti nasi putih mengalami beri-beri. Tetapi saat ayam diberikan beras merah yang telah diproses (dengan dedak luar utuh), ayam-ayam tersebut tidak mengami beri-beri. Eijkman kemudian memberikan makanan beras merah kepada pasien yang sakit beri-beri dan kemudian mereka sembuh. Dia menyimpulkan bahwa makanan dapat menyembuhkan penyakit. Para ahli gizi kemudian mengetahui bahwa bekatul luar berisi vitamin B1 yang kini dikenal sebagai thiamin.

Pada tahun 1912, E.V.Mc.Collum yang bekerja di Departemen Pertanian di Amerika Serikat mengembangkan ilmu gizi yang lebih luas. Dia melakukan eksperimen pada mencit. Hasil penemuannya bahwa vitamin larut lemak yang ditemukan pertama kali pada mencit adalah vitamin A dengan uji coba bahwa mencit yang diberikan makanan mentega lebih sehat dibandingkan mencit yang diberikan makanan lemak babi, karena mentega lebih banyak mengandung vitamin A larut lemak.

Pada tahun 1912, dr.Casmir Funk menyatakan bahwa vitamin merupakan faktor penting dalam diet (konsumsi makanan sehari-hari). Dia menuliskaan bahwa ada zat yaang tidak terindentifikasi dalam makanan yang dapat mencegah penyakit kulit, beri-beri dan pelagra (penyakit akibat defisiensi niasin, vitamin B3). Kata vitamin berasal dari ‘vital’ dan ‘amine’ karena vitamin dibutuhkan oleh tubuh dan terdiri atas ‘amine’ suatu kandungan dari ammonia.

Pada tahun 1930, William Rose menemukan bahwa asam amino esensial merupakan penyusun protein. Dan pada tahun 1940 ditemukan vitamin larut air yaitu vitamin B dan vitamin C.

Mulai tahun 1950 sampai sekarang, peran dari zat gizi esensial bagi proses kehidupan dalam tubuh terus berkembang. Sebagai contoh, kini peran dari vitamin dan mineral sebagai komponen enzim dan hormon yang berperan dalam

tubuh. Sedangkan studi pada tahun 1970an dan 1980 yang dilakukan Pauling dan sejawat menemukan bahwa pemberian vitamin C dosis tinggi yang diberikan secara intravena pada pasien kanker dapat meningkatkan ketahanan dan kualitas hidup pasien. Sekitar tahun 1994 – 2000 terjadi banyak perkembangan suplemen vitamin dan mineral. FDA (Food and Drugs Administration) menyebutkan bahwa suplemen dapat meningkatkan kesegaran tubuh, fungsi zat gizi dalam tubuh dan mengurangi gejala penyakit. Walaupun demikian suplemen makanan tidak perlu dikonsumsi rutin dan dapat dikonsumsi apabila asupan makanan dalam tubuh kurang.

b. Perkembangan Ilmu Gizi di Indonesia Ilmu Gizi di Indonesia dirintis sejak tahun 1950 oleh Bapak Gizi Indonesia, Prof.Poerwo Soedarmo (1904 – 2003). Istilah Gizi dan Ilmu Gizi dikenal di Indonesia sekitar awal tahun 1950an, sebagai terjemahan kata ” Nutrition” dan “Nutrition Science”. Pengesahan kata Gizi sebagai terjemahan Nutrition dan Nutrition Science, dilakukan oleh Lembaga Bahasa Indonesia UI. Kata Inggris ‘Nutrition’ dalam bahasa Arab di sebut GHIZAI, dan dalam bahasa Sanksekerta SVASTAHARENA. Keduanya artinya sama, makanan yang menyehatkan. Atas petunjuk tersebut Prof.Poerwo Soedarmo memilih kata GIZI sebagai terjemahan resmi kata nutrition, yang sejak tahun 1952 kata GIZI itu sudah dipakai dikalangan ilmu kedokteran dan kesehatan masyarakat. Sedang kata SVASTAHARENA di pakai dalam lambang organisasi PERSAGI sampai sekarang. Dalam Undang-Undang, istilah GIZI resmi dipakai dalam 1). Undang-Undang no 7 tahun 1996 tentang Pangan (Pasal 1 no 13,14; Bab III Mutu Pangan dan Gizi, Pasal 27 : 1-4; dan 2)

Undang-Undang no 36 tahun 1999 tentang Kesehatan , Bab VIII tentang Gizi dan pasal 141.

C. Empat Pilar Gizi Seimbang Pedoman Gizi Seimbang yang telah diimplementasikan di Indonesia sejak tahun 1955 merupakan realisasi dari rekomendasi Konferensi Pangan Sedunia di Roma tahun 1992. Pedoman tersebut menggantikan slogan “4 Sehat 5 Sempurna” yang telah diperkenalkan sejak tahun 1952 dan sudah tidak sesuai lagi dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) dalam bidang gizi serta masalah dan tantangan yang dihadapi. Dengan mengimplementasikan pedoman tersebut diyakini bahwa masalah gizi beban ganda dapat teratasi. Prinsip Gizi Seimbang terdiri dari 4 (empat) Pilar yang pada dasarnya merupakan rangkaian upaya untuk menyeimbangkan antara zat gizi yang keluar dan zat gizi yang masuk dengan memonitor berat badan secara teratur.

Empat Pilar Gizi Seimbang yaitu : 1. Makan bervariasi sesuai kebutuhan; pesan pentingnya adalah makan harus beraneka ragam,Makanlah makanan sumber karbohidrat, setengah dari kebutuhan energi, Batasi konsumsi lemak & minyak sampai seperempat dari kecukupan energi, Biasakan makan pagi,Gunakan garam beryodium, makanlah makanan sumber zat besi, Berikan ASI saja pada bayi sampai umur 6 bulan dan tambahkan MP-ASI sesudahnya, Hindari minum minuman beralkohol

2. Aktivitas fisik secara teratur dan terukur; pesan pentingnya Lakukan kegiatan fisik dan olahraga secara teratur dan terukur sesuai kondisi masing-masing. 3. Menjaga kebersihan diri dan lingkungan; Pesan pentingnya Minumlah air bersih, aman, dan cukup jumlahnya, Makanlah makanan yang aman bagi kesehatan, Bacalah label pada makanan yang dikemas. 4. Pertahankan berat badan ideal; Pesan pentingnya adalah kita harus selalu memonitor berat badan dan pertahankan berat badan dalam keadaan ideal.

D. 10 Pesan Gizi Seimbang 1. Syukuri dan nikmati aneka ragam makanan Aneka ragam makanan mengandung beragam nutrisi/gizi. Setiap jenis makanan mengandung satu jenis nutrisi tertentu. Dengan mengonsumsi berbagai jenis makanan, maka masing-masing dapat melengkapi kekurangan maupun kelebihannya yang diperlukan oleh tubuh.

2. Banyak makan sayuran dan cukup buah-buahan Buah dan sayuran mengandung banyak vitamin dan mineral. Para ahli menyatakan bahwa vitamin-vitamin tersebut bahkan sering disebut "vitamin otak" karena besarnya peran yang mempengaruhi kerja otak. Vitamin B1 dan B5 bisa mengurangi depresi dan berfungsi sebagai zat annti stress. Vitamin B3 dapat meningkatkan produksi energi, sedangkan vitamin B12 dapat mencegah kerusakkan syaraf dan otak. Kandungan mineralnya memberikan maanfaat yang tidak kalah pentingnya. 3. Biasakan mengonsumsi lauk pauk yang mengandung protein tinggi

Protein memiliki peran penting dalam menjaga kelangsungan hidup. Protein berfungsi menjaga kekebalan tubuh dari serangan penyakit, alat transportasi zat hara, serta menghasilkan asam amino yang dibutuhkan mahluk hidup. Sumber protein terdapat dari hewan dan tumbuh2an. 4. Biasakan mengonsumsi aneka ragam makanan pokok Tanah Indonesia menghasilkan berbagi hasil tanaman yang menjadi makanan pokok masyarakat. Jagung, beras putih, beras merah, beras hitam, singkong, ubi jalar, sagu, dan masih banyak lagi. Selain mengandung karbohidrat, masingmasing memiliki kandungan vitamin yang berbeda-beda. Dengan mengonsumsi secara beragam, tubuh akan mendapatkan berbagi asupan vitamin dan mineral yang komplit sesuai kebutuhan tubuh. 5. Batasi konsumsi pangan manis, asin dan berlemak Sudah menjadi rahasia umum bahwa kebiasaan makan pangan manis, asin dan berlemak beresiko menimbulkan berbagai penyakit. Asin yang berasal dari garam yang mengandung Natrium bila tidak dikendalikan memicu peningkatan tekanan darah. Makanan atau minuman manis dapat menimbulkan kegemukan dan penyakit diabetes. Sedangkan kelebihan lemak memicu penyakit jantung, stroke dan kelebihan berat badan.

6. Biasakan sarapan Setelah semalaman beristirahat dan tidak mengonsumsi makanan, maka kadar gula dalam tubuh turun. Gula dalam tubuh adalah sumber energi. Dengan sarapan pagi, maka tubuh mendapatkan asupan gula dan digunakan untuk energi beraktivitas. 7. Minum air yang cukup dan aman Secara umum, unsur terbanyak dalam tubuh adalah air yaitu kira-kira 60% yang berfungsi untuk proses pencernaan, membersihkan tubuh dari sisa-sisa racun, kelembaban kulit, mengatur suhu tubuh, dan lain-lain. Air yang terbaik untuk diminum adalah air alami. Yang perlu diperhatikan adalah agar meminum air yang

aman dari berbagi unsur berbahaya. Bila Anda pengguna air tanah, ada baiknya memeriksakan air di laboratorium untuk meyakinkan bahwa air yang dikonsumsi aman. 8. Biasakan membaca label pada kemasan pangan Dengan kecenderungan gaya hidup yang serba instan, maka konsumsi makanan dan minuman dalam kemasan pun meningkat. Bila Anda adalah salah satu peminatnya, yakinkan Anda membaca label kemasan secara teliti, khususnya tanggal kadaluwarsa. 9. Cuci tangan pakai sabun dengan air bersih mengalir Tangan menjadi salah satu alat penting dalam aktivitas manusia, dan pada saat yang sama menjadi jembatan masuknya berbagai penyakit di tubuh manusia. Karena fungsinya tersebut, maka kebersihan tangan menjadi sangat penting. Salah satu yang paling penting adalah mencuci tangan dengan sabun sebelum makan dengan air mengalir. 10. Lakukan aktivitas yang cukup dan pertahankan berat badan normal Berolahraga merupakan bagian dari cara hidup sehat dan tidak ada penggantinya. Betapapun sibuknya Anda, carilah waktu untuk berolahraga. Olahraga selain berguna untuk kesehatan juga berperan dalam menjaga berat badan yang seimbang.

Related Documents


More Documents from "Tri P Buker"