Nama : Fadal NIM : 201610070311038 KELAS : Biologi VI A
PENGELOLAAN SUMBER DAYA ALAM DAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN 1. Lingkungan hidup (Enviroment) kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan dan mahluk hidup (termasuk manusia dan perilakunya) yang mempengaruhi kelangsungan perilaku disiplin dan kesejahteraan manusia serta mahluk hidup lainnya (UU No. 32 Th. 2009). 2. Sumber Daya Alam (Natural Resources) : segala unsur lingkungan (biotik maupun abiotik) yang bermanfaat dan digunakan oleh manusia untuk memenuhi kebutuhan dan keinginannya, baik kebutuhan primer yang bersifat lahiriah (pangan, sandang dan papan), kebutuhan sekunder yang bersifat batiniah (estetika) maupun kebutuhan tersier dan seterusnya yang lebih bersifat hobi atau pengembangan bakat 3. Klasifikasi SDA : Berdasarkan Pemanfaatannya : a. Langsung : udara, air, bahan pangan b. Tidak langsung : minyak, besi, bahan tambang lainnya. Berdasarkan Tipe (jenisnya) : a. Tidak pernah habis (Perpetual Natural Resources) matahari, angin, gelombang dll. b. Tidak dapat diperbahurui (Non Renewable Nat. Res) : tembaga, besi, emas, batubara, minyak dll. c. Dapat diperbaharui (Renewable Nat. Res) : hutan, satwa, deposit air tanah dll. 4. Prinsip Ekosistem : a. Adanya keanekaragaman b. Adanya saling keterkaitan dan saling ketergantungan c. Adanya keteraturan dan keseimbangan yang dinamis d. Adanya harmonisasi dan stabilitas e. Adanya manfaat dan produktivitas 5. Prinsip Pengelolaan Lingkungan adalah pencegahan dan penanggulangan terhadap penurunan dan kerusakan kualitas lingkungan akibat terganggunya atau rusaknya tatanan ekosistem. 6. Aspek Pengelolaan Lingkungan dan Perlindungan Ekosistem: a. Kebijakan Penataan (Policy) b. Pemanfaatan (Utilization) c. Pengembangan (Development) d. Pemeliharaan dan pemulihan (Maintainace and Rehabilitation) e. Pengawasan dan pengendalian (Supervising and Control) f. Penegakan hukum lingkungan (Law Enforcement)
7. Komponen Lingkungan terdiri atas : a. Fisik-Kimia (air, tanah, udara dan kombinasinya) b. Biologi (flora dan fauna serta mikroba ) c. Sosekbud (sosek dan sosbud) d. Keslingmas (kesling dan kemas) e. Kamtibmas (kammas dan tibmas) f. Hankamnas 8. Pembangunan Proses pengelolaan SDA dan Lingkungan untuk memenuhi kebutuhan manusia agar hidupnya sejahtera (lahir dan bathin) 9. Pembangunan Berkelanjutan Proses pemanfaatan SDA dan Lingkungan untuk memenuhi kebutuhan manusia untuk generasi saat ini dan generasi mendatang agar hidupnya sejahtera serta kelestarian fungsi lingkungan tetap terjamin/terjaga (kualitas lingkungan tidak rusak atau turun) Pilar/ Orientasi/dimensi Pembangunan Berkelanjutan (Munashinge, 1993) Ekonomi (Growth)
Ekologi (aman & lestari)
(stabil, harmonis dan sejahtera)
Di Indonesia seharusnya diterapkan 5 pilar Pembangunan Berkelanjutan Ekonomi (Growth)
Kelembagaan lingkungan Penegakan hukum
(aman & lestari) Sosial (stabil, harmonis dan sejahtera) Ekologi
Prinsip Pembangunan Berkelanjutan Pada konsep pembangunan berkelanjutan (suistainable development) terdapat beberapa prinsip penting, yaitu : Pembangunan harus memenuhi kebutuhan masa kini tanpa mengorbankan hak pemenuhan kebutuhan generasi yang akan datang. Pembangunan harus tetap memperhatikan ekosistem yang ada, sesuai dengan kemampuan daya dukungnya, sehingga tetap terjaga dan kualitas lingkungan tidak mengalami penurunan (lestari). Setiap kagiatan pembangunan harus selalu mewujudkan kepentingan kelompok atau masyarakat lain dimanapun berada, serta mengindahkan keberadaan kehidupan sekarang maupun kehidupan masa datang. Pembangungan berkelanjutan bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup manusia dalam segala aspek baik fisik, rohani, sosial dan budaya dalam jangka panjang, dengan tidak memboroskan dan tidak merusak sumberdaya alam yang ada, serta tidak melampaui kapasitas daya dukungnya TANTANGAN ABAD 21 DI INDONESIA DALAM PENGELOLAAN SDA & LH UNTUK MENUNJANG PROGRAM PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN 1. Peningkatan jumlah penduduk dan kebutuhan pangan. 2. Semakin sempitnya luas kepemilikan lahan petani akibat konversi menjadi lahan pemukiman dan industri serta tingkat daya saing yang rendah. 3. Luas hutan semakin menyusut. 4. Kekurangan sumber daya air dan pencemaran air. 5. Luas tanah kritis meningkat yang berkisar dari penurunan kesuburan tanah hingga perluasan proses penggurunan. 6. Pencemaran udara. 7. Perluasan pemukiman kumuh dan meningkatnya pengangguran. 8. Kesenjangan kondisi ekonomi antara negara maju industrinya (NMI) dengan negara sedang berkembang (NSB) akan makin jauh. MASALAH LINGKUNGAN DAN PEMBANGUNAN Indonesia memiliki kekayaan SDA dan lingkungan yang luar biasa : a. Keanekaragaman hayati (flora dan fauna) yang tinggi di dunia (Mega Diversity) darat dan perairan. b. Deposit aneka SD pertambangan (minyak, gas, mineral, dll).
c. Cuaca dan iklim yang lembut (tropis) : pantai ,pegunungan. d. Keanekaragaman budaya lokal. Proses Pembangunan secara terencana untuk mencapai masyarakat yang adil & makmur berlangsung sejak thn 1969 (Pelita I). Dampak negatif proses pembangunan adalah terjadinya penurunan kualitas lingkungan hidup (fisik, kimia, biologi dan sosekbud) baik skala lokal, nasional maupun global Aktivitas pembangunan saat ini telah berdampak terhadap keseimbangan ekosistem berupa : Rusaknya berbagai sistem pendukung perikehidupan vital bagi manusia, baik biofisik maupun sosial-budaya. Instabilitas ekosistem akibat degradasi dari pencemaran lingkungan. Konflik sosial akibat alih fungsi lahan yang tidak terarah Berbagai kesenjangan kelembagaan pembangunan di bidang pengelolaan SDA dan lingkungan hidup (LH). Permasalaahan lingkungan Yang Timbul Menurunnya daya dukung dan daya tampung lingkungan Terjadinya penyusutan sumberdaya alam dan lingkungan Permasalahan Lingkungan Buatan Penerapan Standar Mutu Lingkungan Hidup yang masih lemah Masalah Pemanfaatan Dan Pengurasan Sumber Daya Alam (hutan, tanah, sumberdaya air, keanekaragaman hayati dan sumberdaya pesisir dan laut) Terjadinya bencana alam Pencemaran lingkungan EVALUASI PERMASALAHAN SDA & LH (DALAM PERJALANAN RUANG DAN WAKTU) 1972-1982
1982-1997
atmosfer
o
Pencemaran udara dalam skala lokal
Laut
o
Pencemaran laut masih sporadis
yang
o o o
Percemaran kimia udara secara global Pemanasan bumi Pencemaran limbah padat, cair, B3, POP meliputi pantai, rawa, laut dsb
o o Air tawar
o o
Perlu air berkualitas Tercemar pada skala lokal
o o o
Lahan/tanah
o Tanah kritis o Hutan gundul Kekeringan
o o o
Sumber daya hayati
o
Pelestarian flora dan fauna dalam habitatnya
Perusakan terumbu karang Instrusi garam terhadap air tanah (air laut) Makin sulit air untuk pembangunan Air tanah merosot Banjir skala besar dan meluas Penciutan lahan untuk pembangunan Penggurunan dan tanah longsor makin meluas Penggurunan hutan
o
Manfaat berkelanjutan keanekaan hayati : Plasma nuftah, Jenis (spesies), Ekosistem Sosial konflik sosial dan ancaman kearifan masyarakat Kesehatan masyarakat lokal o Pengendalian penyakit o Plus : pengendalian Kesehatan kurang gizi dan menular di penyakit LH, seperti : manusia negara berkembang Pernafasan, Kanker, Stres/tercekam, Jantung, Alergi Tujuan o Pertumbuhan ekonomi o Keberlanjutan LH dan SDA pembangunan o Mencapai kemakmuran untuk pembangunan o Pemerataan pembangunan yang nyata pada tingkat : Lokal, Regional, Nasional, KEBIJAKAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP DI INDONESIA Good Environmental Governance Lembaga yustisi (pengadilan, kejaksaan, & polisi) yang kredibel & adil Birokrasi pemerintah yg profesional & bersih Dewan perwakilan rakyat yg kredibel & aspiratif Masyarakat madani yang tangguh. Kebijakan Lingkungan Kebijakan bensin bebas timbal Kebijakan desentralisasi pengelolaan LH
Kebijakan pengendalian kerusakan lingkungan KEBIJAKAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP INDONESIA Market Based Instrument Market creation (tradeable emmision/effluents permits) Fiscal instrument (emmisions charges, property charges) Financial instruments (technology subsidies, soft loans) Liability system (joint liability, liability insurance) Deposit refund system & guarantee bond (reforestation bonds, land reclamation bonds) Teknologi Teknologi produksi bersih teknologi ramah lingkungan
Faktor Penyebab Belum Optimalnya Pengelolaan Lingkungan Hidup di Indonesia Perangkat hukum dan kebijakan nasional maupun daerah sudah ada, namun kesadaran dan tanggung jawab para pengambil keputusan, pelaku pembangunan dan masyarakat masih kurang (implementasinya rendah). Masih terdapat jenis usaha dan/atau kegiatan yang berpotensi menimbulkan dampak besar dan penting namun belum memiliki AMDAL atau unit pengelolaan lingkungan atau unit pemantauan lingkungan, sementara izin untuk melakukan usaha dan/atau kegiatan tersebut sudah berjalan. Terdapat kasus orang yang mengimpor limbah dari luar wilayah Indonesia dengan cara yang ilegal
Faktor Penyebab Belum Optimalnya Pengelolaan Lingkungan Hidup Adalah sulit untuk menjamin pelestarian fungsi lingkungan hidup, karena juga tidak mudah untuk menjamin bahwa setiap usaha dan/atau kegiatan tidak melanggar baku mutu dan kriteria baku kerusakan lingkungan. Belum semua orang mempergunakan haknya untuk berperan dalam pengelolaan lingkungan hidup sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Tidak semua orang juga memerlukan dan memanfaatkan informasi lingkungan hidup.Tidak semua orang menyadari haknya untuk berperan dalam menyampaikan informasi dan/atau menyampaikan laporan, serta memberikan saran pendapat dalam pengelolaan lingkungan hidup
UPAYA-UPAYA PENEGAKAN HUKUM LINGKUNGAN Merupakan upaya untuk mencapai ketaatan terhadap peraturan dan persyaratan dalam ketentuan hukum yang berlaku secara umum dan individual, melalui pengawasan dan penerapan sanksi administratif, kepidanaan dan keperdataan
Sarana Penegakan Hukum Lingkungan
Sarana administratif (umumnya dalam bentuk Undang-undang, Peraturan Kepres, Inpres, Keputusan Menteri, Perda, Keputusan Gubernur )
Pemerintah,
Sarana kepidanaan dan keperdataan (tercermin dalam : UU No. 5/1990 pasal 40 tentang Konservasi Sumberdaya Alam Hayati dan Ekosistemnya, UU No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup. dan UU No.26/2007 tentang Penataan Ruang) Kementerian (Aktor) Pembangunan Terkait SDA & Lingkungan
1. Kementerian Kehutanan 2. Kementerian ESDM 3. Kementerian Perindustrian 4. Kementerian PU 5. Kementerian Pertanian 6. Kementerian Kelautan dan Perikanan 7. Kementerian TK dan Transmigrasi 8. Pemda dan Bappeda yang terkait dengan perijinan)
Nama : Fadal NIM : 201610070311038 KELAS ; Biologi VI A
SUMBER DAYA ALAM DAN PENGELOLAANNYA Sumber daya alam merupakan Sesuatu ada di sekitar alam lingkungan hidup kita yang dimanfaatkan untuk berbagai kepentingan dan kebutuhan hidup manusia agar dapat hidup lebih sejahtera.SDA memiliki karakteristik tertentu, sehingga berdasarkan pada karakter itu dapat diklasifikasikan (penggolongan SDA) ; Berdasarkan jenis : a. SDA hayati/Biotik berasal dari M.H contoh: rotan,ternakdll b. SDA nirhayati/abiotik : berasal dari benda tak hidup contohnya tambang,air dll Berdasarkan sifat pembaharuan a. SDA yang dapat diperbaharui/renewable missal ; tumbuhan,hewan dan hutan b. SDA yang dapat diperbaharui/non renewable misalnya minyak bumi,batubara,timah dan gas alam c. SDA yang tidak terbatas jumlahnya/unlimited misalnya sinar matahari dan udara Berdasarkan Pengunaannya a. SDA pengahasil bahan baku : sumber daya alam nilai guna lebih tinggi contohnya hasil hutan,hasil tambang b. SDA pengahsil energy : sumber daya alam energy contohnya ombak,panas bumi,arus air sungai. PENGELOLAAN SUMBER DAYA ALAM Konsep/prinsip pengelolaan sumbr daya alam hayati (keanekaragaman hayati) diawali dengan pemahaman terhadap unsur/elemen dan keterkaitan nilai keberadaan unsur-unsur sumber daya tersebut.Unsur/elemen keanekaragaman hayati: ekosistem, spesies, dan genetik (dokumen Convention on Biological Diversity tahun 1992).
PRINSIP PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN Prinsip pengelolaan LH, 1. Pengendalian Kerusakan LH Green Issue a. Konservasi SDA (keanekaragaman hayati, Air, Energi, dan SDA Lainnya) b. Kesesuaian peruntukan pemanfaatan/fungsi lahan Tata ruang/tataguna lahan; c. Pengembangan nilai dukung ekosistem peningkatan produktivitas lahan/kawasan (nilai tambah, bentuk, dan pola pemanfaatan berkelanjutan) d. Pengendalian pencemaran LH (Pengelolaan Limbah/Sampah) Brown Issue a. Minimalisasi limbah/sampah { Teknologi bersih (hemat bahan baku/energi) dan 3R} b. limbah/sampah { Kompos, Biogas, incenerator, Landfill, dll.} KONSERVASI Pengelolaan SDA tak terbarukan untuk menjamin pemanfaatannya secara bijaksana dan SDA yang terbarukan untuk menjamin kesinambungan ketersediaannya dengan tetap memelihara dan meningkatkan kualitas serta keanekaragamannya (UU No.: 32 Tahun 2009 tentang pelestarian dan pengelolaan LH). Hal tersebut meliputi upaya pengelolaan SDA yang menjamin terselenggaranya: a. Perlindungan kelestarian kelangsungan kehidupan (berlangsungnya proses-proses ekologis dan keletarian sistem penyangga kehidupan) b. Pengawetan SDA, meliputi: (a) kelestarian keanekaragaman hayati (keanekaragaman ekosistem, spesies, dan genetik); (b) efisiensi/peng- hematan pemanfaatan SDA tak-terbarukan; dan (c) kelestarian tata nilai kondisi bentang alam penopang keberhasilan pemanfaatan SDA secara berkelanjutan (kelerengan/kelandaian lahan, ketinggian lahan dari permukaan air laut, sistem hidrologi/tata air, jenis tanah, kesuburan, dll.) c. Pemanfaatan SDA secara lestari (kelestarian penopang keberhasilan pemanfaatan berkelanjutan). Tujuan Pengelolaan Keanekaragaman hayati (kehati): a. Konservasi yang menjamin kelestarian kekayaan keanekaragaman jenis makhluk hidup dan nilai tatanan kelangsungan keanekaraaman kehidupan, b. Pemanfaatan unsur keanekaragaman hayati dan/atau penyediaan kecukupan kebutuhan bahan hayati secara berkelanjutan (sustainable use), dan Terwujudnya akses pembagian keuntungan yang adil atas pemanfaatan sumber daya gnetik (benefit sharing) Arah Kebijakan Konservasi Kehati a. Meningkatkan kepedulian upaya pelestarian Kehati (sosialisasi/pencerahan);
b. Memperlambat, mengurangi/menghentikan laju kerusakan/degradasi dan kepunahan Kehati, diiringi upaya rehabilitasi serta implementasi prinsip pemanfaatan berkelanjutan; c. Meningkatkan keberdayaan pranata kelembagaan, kebijakan, dan penegakan hukum; d. Mengembangkan pemanfaatan berkelanjutan, IPTEK dan melestarikan kearifan lokal; e. Implementation of 3 Goals of the Convention on Biological Diversity (conservation, sustainable use, and benefit sharing). Indonesia has ratified CBD in 1994 (Act No. 5/1994); f. Implementation of Indonesian Biodiversity Strategy and Action Plans (IBSAP), 2003 – 2020; g. Mewujudkan keadilan, keseimbangan peran/kepentingan dan memperkecil potensi konflik;. PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR Prinsip : tak dapat menambah persediaan air di bumi karena jumlahnya tetap dan hanya kebedraaan kumpulan (konsentrasi) dan fase-fasenya yang berbeda ADA 3 METODE DASAR DALAM PENGELOLAHAN AIR
a. Pendekatan Input : Pengelolaan yang bertujuan untuk memperbesar persediaan air untuk kawasan tertentu dalam kaitan dengan tata guna air. Ex : membangun bendungan, penggunaan air sungai dll b. Pendekatan Output : Dengan cara mengurangi laju penguapan dan membersihkan air dari bahan-bahan pencemar pada persediaan air yang telah ada. c. Pendekatan Throughout : Pemeliharaan (konservasi) air dengan cara mengurangi rata-rata jumlah penggunaan air per kapita.
a. b. c. d.
PENGELOLAHAN TANAH Pengelolahan tanah di daerah pertambangan Reklamasi Restorasi Menipulasi dampak penambangan pada aliran dan pesediaan lokal air permukaan dan air tanah. PENGELOLAHAN UDARA
a. Pendekatan input : Menekan pertumbuhan populasi manusia.Menggantikan energi minyak dengan energi lain.Gunakan batu bara yang telah dibuat gas atau dicairkan.Memperkecil penggunaan mobil pribadi.Arahkan pemilihan kendaraan bermesin pada jenis yang irit bahan bakar b. pendekatan output : Bebaskan asap buangan dari cerobong asap pabrik dan mobil dari partikel pencemar udara, misalnya : penggunaan penyaring.Cerobong asap dibuat lebih tinggi lagi sehingga buangan asap langsung masuk ke lapisan inversi udara.Lakukan pengendalian pembuangan pencemar udara dengan metode
intermitten. Lakukan pemasangan alat tambahan pada mesin mobil sehingga pembakaran mobil menjadi sempurna. PENGELOLAHAN KEANEKARAGAMAN HAYATI (SDA HAYATI )DAERAH Pembagian Urusan SSB Kehati (PP No.: 38 – 2007): a. b. c. d. e. f.
Perencanan konservasi, Kebijakan konservasi & pemanfaatan berkelanjutan, Pengendalian kemerosotan, Pemantauan dan pengawasan konservasi, Pengaturan dan penyelesaisan konflik, Sistem informasi dan pengelolaan database.
NAMA : Fadal NIM : 201610070311038 KELAS : Biologi VI A
1. Mikroorganisme
Ekonomi
Zaman dahulu mikroorganisme sering dikenal sebagai mikroorganisme jahat,namun berkembangnya zaman mikroorganisme dapat digunakan sebagai salah satu upaya pemenuhan pangan masyarakat seperti untuk fermentasi makanan contohnya pada keju,yougurt,kecap dan tempe sehingga mikroorganiosme dapat meningkatnkan ekonomi. 2. Pohon
pola eksplorasi Sumber Daya
Pada pohon-pohon dihutan maupun dilahan sawah belum banyak ekspor,namun semakin berkembangnya zaman yang penduduknya semakin padat sehingga untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dan terjadilah pola eksplorasi sumber daya alam antara lain
penebangan pohon secara besar-besaran dan berakibat lahan pohon
semakin sempit karena sudah beruabah menjadi lahan perumahan,perkantoran dan kantor dengan gedung yang tinggi. 3. Hewan liar
Ekonomi
Pada hewan liar belum banyak yang dipelihara oleh manusia tetapi seringf berkembangnya zaman maka hewan yang semula tidak di perjual belikan menjadi diperjual belikan dengan nilai jual yang tinggi seperti pada burung kakak tua,gading gajah dan ular dll.sehingga banyak yang memburu hewan dan diperjual belikan di luar sana . 4. Ternak
Ekonomi
Ternak hanya menajdi sumber ekonomi bagi masyarakat umumnya tetapi seiring berkembangnya zaman hewan ternak menjadi kunci penting perekonomian di Indonesia baim di pedesaan maupun di perkantoran karena sekarang banyak yang membuka usaha kuliner seperti lalapan dan membuat ternak ayam masi memiliki nilai jual yang tinggi di perkotaan dan di perdesaan.