Tugas Botani Dzikra Maulidyawati 0139.docx

  • Uploaded by: Dzikra Maulidyawati
  • 0
  • 0
  • June 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Tugas Botani Dzikra Maulidyawati 0139.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 2,751
  • Pages: 18
TUGAS Cari tumbuhan beserta gambarnya : 1. Gingko 2. Pteridosperme 3. Cycadales / Cycas revoluta 4. Ginkgoales/ Gingko balaba 5. Conefirales/ Picea abiea

PEMBAHASAN 1. Gingko

Ginkgo merupakan genus tunggal dari salah satu divisio anggota tumbuhan berbiji terbuka yang pernah tersebar luas di dunia. Pada masa kini tumbuhan ini diketahui hanya tumbuh liar di Asia Timur Laut, namun telah tersebar luas di berbagai tempat beriklim sedang lainnya sebagai pohon penghias taman atau pekarangan. Bentuk tumbuhan modern ini tidak banyak berubah dari fosil-fosilnya yang ditemukan. Evolusi genus ini berjalan lambat. Hampir semua spesiesnya punah pada akhir zaman Pliosen. Satu-satunya spesies yang masih hidup, Ginkgo biloba, hanya bisa

ditemukan secara liar di Tiongkok, tetapi telah dibudidayakan di seluruh dunia. Hubungan antara ginkgo dan kelompok tumbuhan lain belum diketahui sepenuhnya. Pohon

tahunan,

tipe peluruh,

dan

dapat

berumur

ratusan

tahun. Daun berbentuk kipas, tumbuh dari ujung batang/cabang. Urat-urat daun memanjang dari pangkal. Ia tidak berbunga dan berbuah karena merupakan tumbuhan berbiji terbuka. Biji terlindungi oleh selapis jaringan lunak yang dikenal sebagai salut biji. Petunjuk adanya Ginkgo diperoleh dari fosil-fosil berumur dari kala Perm awal (280 juta tahun yang lalu). Pada masa keemasannya, anggota Ginkgoaceae diperkirakan mencakup 16 marga (genera) dan merupakan bagian penting dari vegetasi dunia. Diperkirakan keragaman ini terakhir menyusut ketika terjadi periode glasial di awal Pleistosen. Akibatnya, pada masa kini hanya tinggal satu jenis yang menjadi representasinya, yaitu pohon yang dikenal sebagai ginkgo. Berdasarkan kajian cpDNA, populasi yang berhasil bertahan adalah yang tumbuh di wilayah barat daya Cina sekarang. Dari sini, para rahib Buddhisme menyebarkannya ke berbagai tempat di Asia Timur Laut. Tumbuhan ini dimasukkan ke dalam Daftar Merah IUCN sejak 1997 karena populasi-populasi alami di pedalaman Cina terancam oleh desakan populasi. 

Klasifikasi : Kingdom :

Plantae

Divisi

:

Ginkgophyta

Kelas

:

Ginkgoopsida

Ordo

:

Ginkgoales

Famili

:

Ginkgoaceae

Genus

:

Ginkgo

2. Pteridospermae

Pteridospermae adalah tumbuhan fosil yang barangkali telah hidup dalam zaman Devon, mencapai puncak perkembangannya dalam zaman Karbon dan Perm dan telah punah pada zaman Mezosoikum. Melihat ciri-cirinya, Pteridospermae mengambil tempat diantara Pteridophyta dan Gymnospermae. Daunnya menyerupai daun tumbuhan paku. Sporofilnya menyerupai daun biasa tetapi belum terkumpul menjadi bunga. Batangnya kecil seperti liana atau tumbuh tegak mempunyai xilem yang eksark atu endark dengan pertumbuhan menebal, Kayu sekunder mempunyai trakeida dengan noktah-noktah halaman dan jari-jari teras yang lebar. Pembentukan biji dari makrosporangium adalah suatu sifat yang menentukan untuk menempatkan golongan tumbuh-tumbuhan ini dalam barisan tumbuhan biji. Ditemukannya tumbuhan ini adalah suatu peristiwa yang penting dalam Fitopaleontologi.

Dari Pteridospermae kita kenal 2 suku : 1.

Suku Lyginopteridaceae

Batang ada yang memanjat, tidak atau sedikit saja yang bercabang, mempunyai teras atau tidak. Unsur-unsur kayu seperti pada Gymnospermae tersusun radier. Baik akar maupun batangnya mempunyai kambium dan memperlihatkan pertumbuhan menebal sekunder. Tajuk pohon berbentuk kipas. Bakal biji mempunyai piala. Contoh: Lygnopteris oldhamia.

2.

Suku Medullosceae

Batangnya mempunyai banyak stele masing-masing memperlihatkan pertumbuhan menebal sekunder. Bakal biji tidak mempunyai piala. Bangsa : Caytoniales

Di samping kedua suku tadi ada sekelompok tumbuhan yang telah punah yang masih dekat dengan hubungan kekeluargaannya dengan Pteridospermae, tetapi dimasukkan dalam kelompok tersendiri, yaitu dalam bangsa Caytoniales. Daun bertangkai, pada ujungnya terdapat 3-6 segmen. Daun-daun yang fertil mempunyai segmen-segmen menyirip, ujungnya melengkung dan dengan demikian merupakan suatu lekukan, yang di dalamnya terdapat beberapa bakal biji. Jalan masuk ke lekukan itu berupa suatu celah, yang dapat kita anggap mempunyai fungsi seperti kepala putik. Mikrosporangium berkumpul pada ujung sirip-sirip daun. Biji tidak ditemukan. Tumbuh-tumbuhan ini hidup dalam zaman mesozoikum.

3. Cycadales / Cycas revoluta

Pakis haji(aji) atau populer juga dengan nama sikas adalah sekelompok tumbuhan berbiji terbuka yang tergabung dalam margapakishaji atau Cycas dan juga merupakan satu-satunya genus dalam suku pakishaji-pakishajian (Cycadaceae). Masyarakat awam di Indonesia mengenal pakis haji dari beberapa spesies yang biasa ditanam di taman-taman menyerupai palem, yaitu C. rumphii, C. javana, serta C. revoluta (sikas jepang). Pakis

haji

berhabitus mirip palem,

namun

sebenarnya

sangat

jauh

kekerabatannya. Kemiripan ini berasal dari susunan anak daunnya yang tersusun

berpasangan. Semua pakis haji berumah dua (dioecious) sehingga terdapat tumbuhan jantan dan betina. Serbuk sari dihasilkan oleh tumbuhan jantan dari runjung besar yang tumbuh dari ujung batang. Alat betina mirip daun dengan biji-biji tumbuh dari samping. Alat betina tumbuh dari sela-sela ketiak daun. Walaupun ia disebut "pakis", dan daun mudanya juga melingkar sebagaimana pakis sejati, pakis haji sama sekali bukan anggota tumbuhan berspora tersebut. Ordo ini dicirikan dengan bentuk dan susunan daun yang mirip dengan pohon palem. Batang tidak bercabang, akar serabut, dan ujung daun mudanya menggulung seperti daun tumbuhan paku muda, termasuk dalam tumbuhan berumah dua. Alat kelamin jantan dan alat kelamin betina terdapat pada pohon yang berbeda. Pohon jantan mempunyai tongkol dengan kotak-kotak berisi serbuk sari. Pohon betina membentuk daun buah yang pipih yang pada lekukan tepi daun buah terdapat bakal biji.Ordo ini beranggotakan sembilan genus yang masih hidup sampai sekarang dan meliputi sekitar 100 spesies. Meskipun tumbuhan ini tidak ditemukan dalam fosil diduga sudah muncul pada zaman trias sampai kapur awal. Tanda-tanda khas golongan ini adalah batang tidak bercabang, daun majemuk tersusun sebagai tajuk di pucak pohon. Cycadales baik ditemukan baik di wilayah tropic maupun subtropik, misalnya Zamia dan Cycas rumphii (pakis haji). 

Adapun ciri – ciri umum dari ordo Cycadales adalah :

1. Berupa pohon, seperti kelapa sawit dengan pertulangan daun sejajar. Batang tidak bercabang, daunnya majemuk, tersusun sebagai tajuk di puncak pohon. 2. Berumah dua, artinya ada tanaman jantan yang menghasilkan strobilus jantan dan tanaman betina yang menghasilkan strobilus betina pada tanaman yang berbeda. Anggota ini menghasilkan strobilus yang besar. Meskipun demikian, rata – rata reproduksinya rendah. Dari 15 – 20 strobilus yang dihasilkan tumbuhan Cycas jantan, hanya satu atau dua saja yang siap melepaskan serbuk sarinya. Strobilus jantan ini menghasilkan aroma yang membuat serangga tertarik untuk datang. Setelah datang, serangga tersebut akan memakan strobilus dan berkembang biak. Pada saat yang sama, strobilus betina menghasilkan bau yang dapat mengusir serangga yang datang kepadanya. Setelah beberapa waktu, strobilus betina menghasilkan aroma yang

justru menarik serangga yang berasal dari strobilus jantan. Sambil membawa mikrospora dari strobilus jantan, serangga tersebut menuju strobilus betina dan terjadilah polinasi. 3. Daun berbagi menyirip, tersusun roset batang, daun muda menggulung. 4. Mirip palma berkayu berbentuk pohon atau semak. 5. Strobilus terminalis, uniseksualis, dioecious. 6. Strobilus jantan mengandung banyak sekali mikrosporofil yang tersusun spiral dengan mikrosporangia pada permukaan bawah. 7. Gamet jantan (spermatozoid) motil, di lingkungan air, penting untuk penyerbukan. 8. Jumlah ovuli dua atau lebih pada tiap megasporofil. 9. Megasporofil mirip bulu ayam, tersusun longgar di ujung batang atau tersusun rapat dan kompak.

Cycas revoluta

Cycas revoluta adalah tanaman semak yang sering kita jumpai disekitar kita. Tanaman ini dapat dijumpai di tepi jalan dan halaman depan rumah. Dalam bahasa inggris tanaman ini memiliki nama Cycad, dan Sago Palm. Tanaman ini menurut sejarah berasal dari jepang. Tanaman penawar jambe kerabat dekat tanamn pakis haji. Ciri-ciri tanaman penawar jambe memilik daun yang berbentuk jarum dan bunga bulat bergelugut. Fungsi dan kegunaan tanaman ini bagi sebagian orang dijadikan tanaman hias karena bentuk tanaman yang indah dan menarik. Namun yang tidak kita ketahui

ternyata tanaman penawar jambe ini memiliki banyak manfaat dan khasiat untuk mengobati berbagai macam penyakit yang ada ditubuh. Klasifikasi Tanaman

Kingdom

: Plantae (Tumbuhan)

Subkingdom

: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)

Super Divisi

: Spermatophyta (Menghasilkan biji)

Divisi

: Cycadophyta (sikad)

Kelas

: Cycadopsida

Ordo

: Cycadales

Famili

: Cycadaceae

Genus

: Cycas

Spesies

: Cycas revoluta Thunb

Anatomi dan Morfologi Cycas revoluta merupakan salah satu jenis tanaman dari keluarga suku tanaman pakishaji-pakishajian (Cycadaceae). Cycas revoluta ini tanaman semak dengan ukuran tinggi tanaman 1-2 m. Akar Cycas revoluta berserabut dan berwarna hitam. Batang tanaman Cycas revoluta tegak berbentuk bulat dengan bekas tangkai daun yang menetap pada batang berwarna coklat kehitanaman. Cycas revoluta batangnya terkadang bercabang. Cycas revoluta mempunyai daun majemuk berbentuk seperti jarum, panjang menyirip genap, ujung daun runcing tepi rata dengan panjang 10-15 cm dan berwarna hijau. Permukaan daunnya mengkilat. Bunga tanaman ini majemuk berbentuk tandan. Bunga tanaman ini yang jantan bertangkai pendek, berbentuk kerucut dengan panjang 10-20 cm dan berwarna kuning. Bunga tanaman ini yang betina di kelilingi oleh bunga jantan yang berwarna kuning kecoklatan. Buah tanaman ini kotak berbentuk telur dengan diameter 1 cm dan berwarna hijau. Biji tanaman ini berbentuk bulat telur dengan ukuran panjang 1-2 cm dan berwarna coklat orange. Budidaya tanaman ini berkembang biak dengan menggunakan tunas, yaitu melalui pemisahan tunasnya. Habitat tanaman Cycas revoluta berada pada dataran rendah sampai tinggi dengan syarat hidup curah hujan dan intensitas cahaya matahari yang cukup.

Kandungan Tanaman Cycas revoluta

Tanaman penawar jambe mengandung zat cyacin, neocyacin (A,B,C,D,E,F, dan G), Sotet suflavone, criptoxanthine, dan zeaxanthine.

Manfaat dan Khasiat Tanaman Cycas revoluta 1. Untuk mengobati kanker. 2. Berguna sebagai obat darah tinggi. 3. Digunakan untuk menyembuhkan sakit TBC paru-paru dengan batuk darah. 4. Bermanfaat untuk mengobati diare. 5. Berkhasiat sebagai batuk darah. 6. Sebagai obat sakit lambung. 7. Untuk menyembuhkan telat datang bulan / menstruasi. 8. Berguna untuk obat untuk orang yang kesulitan melahirkan. 4. Ginkgoales/ Gingko balaba

Tumbuhan ini merupakan tumbuhan asli dari daratan Cina. Tinggi pohon dapat mencapai 30 meter, daun berbentuk kipas mudah gugur. dan berumah dua. Berdasarkan bukti fosil ginkgo diperkirakan telah hidup sejak jaman jura (181 juta tahun yang lalu). Serbuk sari dan bakal biji dihasilkan oleh individu yang berlainan.

Anggota kelompok ini hanya ada satu species yaitu Ginkgo biloba. Spesies ini tercatat sebagai spesies pohon tertua di dunia. Selama 80 tahun spesies ini belum pernah berubah. Klasifikasi tanaman ini adalah

Kingdom

: Plantae

Divisio

: Ginkgophyta

Class

: Ginkgoopsida

Ordo

: Ginkgoales

Family

: Ginkgoaceae

Genus

: Ginkgo

Spesies

: Ginkgo biloba

Ciri khas tanaman ini adalah 1. Mempunyai daun yang berbentuk seperti kapas dengan lebar 5 sampai 10 sentimeter dan tinggi batang mencapai 30 meter. Selain itu, daunnya juga ada yang berbentuk mirip daun paku kelompok suplir. 2. Ketika musim penyerbukan tiba, tanaman ini mengeluarkan bau yang kurang sedap dan dijauhi oleh manusia. Habitus pohon tinggi lebih dari 1000 kaki, daun berubah warna dan menggugurkan daunnya pada musim rontok. 3. Tumbuhan berumah dua (diesis) 4. Gamet jantan motil, penyerbukan di air. 5. Daun muda menggulung, melebar bentuk kipas, daun terbagi dua simetris karena lekukan yang dalam, mengalami perkembangan. 6. Strobilus jantan berbentuk kerucut; strobilus betina dngan 2 ovuli yang berbeda kematangannya; ovulum mempunyai pembungkus berdaging yang dapat berubah warna. 7. Lembaga mempunyai 2 kotiledon

Manfaat dan kegunaan Ginkgo biloba :

1. Berfungsi sebagai antioksidan untuk menekan radikal bebas, untuk meremajakan selsel otak yaitu dengan cara memulihkan reseptor-reseptor di dalam otak serta meningkatkan serotonin. 2. Mempunyai kemampuan untuk memperbaiki peredaran darah. 3. Dapat memacu produksi molekul energi ATP (adenosine triphosphate). 4. Peluang agribisnis tanaman ini adalah di manfaatkan sebagai peneduh atau sebagai tanaman hias. Selain itu, tanaman ini juga di percaya sebagai tanaman obat Bronkhitis dan asma sejak 5000 tahun lalu di Cina.

5. Conefirales/ Picea abies

Coniferales artinya tumbuhan pembawa kerucut, karena alat reproduksi jantan atau betina berupa strobilus. Ada dua strobilus, yaitu strobilus biji atau strobilus betina dan strobilus jantan strobilus serbuk sari.seperti halnya tumbuhan gymnospermae yang lain. Meskipun Coniferales banyak ditemukan pada zaman sekarang, sebenarnya merupakan tumbuhan purba yang pernah hidup dominant pada zaman karbon atas ( 345 juta tahun lalu). Anggota Coniferales merupakan tumbuhan `evergreen` (selalu hijau ). 

Adapun ciri umum ordo Coniferales adalah

1. Tanaman berupa pohon, daun berbentuk jarum, serta ada yang berumah satu dan berumah dua. 2. Pohon pinus dan cemara banyak hidup di Eropa bagian pegunungan. Di Eropa tanaman pinus dan cemara disebut evergreen, artinya daunnya tetap hijau sepanjang masa. 

Ordo Coniferales memiliki 4 famili, yaitu: 1. Familia Araucariaceae



Genus : Araucaria, Agathis



Ciri-ciri familia Araucariaceae: 1. Evergreen trees, mengandung resin. 2. Daun tersusun spiral atau 2 tingkat, kaku, serupa paku, linear atau ovatus, sering meruncing. 3. Strobilus uniseksualis, terminalis atau aksilar. 4. Strobilus jantan dgn banyak mikrosporofil masing-masing dengan 4-19 mikrosporangia. Strobilus betina mirip gada atau bulat, dengan ovulum soliter dengan bagian memipih serupa sayap. 5. Kecambah dengan 2-4 kotiledon.

Contoh : Araucaria sp. dan Agathis alba

2. Familia Podocarpaceae



Ciri-ciri familia Podocarpaceae :

1. Terdapat di belahan bumi selatan. 2. Perdu atau pohon; daun tersusun spiral atau berseling, bentuk menyerupai sisik, serupa jarum sampai lancealatus. 3. Strobilus uniseksualis, dioecious, aksilaris Strobilus jantan berbentuk conus dengan banyak mikrosporofil, dua mikrospangia pada tiap mikrosporofil. Strobilus betina hanya memiliki satu sampai beberapa ovuli yang soliter, sering dengan pembungkus sukulen epimatium (homolog dengan sisik pembawa ovuli) atau tertanam dalam arilus bentuk cawan (Phyllocladus). 4. Mikropil pada Podocarpus menghadap ke bawah.

Contoh : Podocarpus imbricatus, Podocarpuspolystachyus Podocarpus sp betina dan jantan

3.

Familia Pinaceae



Genus : Pinus



Ciri-ciri familia Pinaceae :

1. Pohon berkayu, strobilus bentuk conus. 2. Daun bentuk jarum & berkelompok atau serupa sisik, daun dan sisik tersusun spiral, sisik dan braktea lepas. 3. Tiap sisik dengan dua (2) biji bersayap. 4. Strobilus jantan dan betina dalam satu pohon; strobilus jantan lebih kecil dari pada strobilus betina (berkayu), terletak aksilaris. 5. Penyerbukan & penyebaran biji dengan bantuan angin. 6. Serbuk sari dengan dua gelembung udara. 7. Cotyledon banyak.

Contoh : Pinus merkusii

Strobilus betina pada Pinus merkusii

4.

Familia Cupressaceae



Genus : Cupressus



Ciri-ciri familia Cupressaceae :

1. Daun bentuk sisik dan tersusun berhadapan atau berseling, sisik dan braktea bersatu. 2. Tiap braktea dengan sejumlah biji kecil tanpa sayap. 3. Strobilus jantan dan betina dalam satu pohon, strobilus jantan berbentuk kerucut, strobilus betina berbentuk bulat, terletak aksilaris. 4. Penyerbukan & penyebaran biji dengan bantuan hewan. 5. Cotyledon banyak.

Contoh : Cupressus sp., Juniperus communis, Thuja gigantean Cupressus sp. 

Manfaat Coniferales: Tumbuhan dari ordo ini banyak dimanfaatkan oleh manusia. Misalnya, batang pinus digunakan untuk bahan industri kertas dan korek api. Sedangkan damar digunakan

untuk minyak terpentin dan obat – obatan. Selain itu, cemara juga dapat digunakan sebagai tanaman hias.

Picea abies

Picea abies, pohon cemara Norwegia ,adalah spesies pohon cemara asli Eropa Utara, Tengah dan Timur. Tanaman Ini memiliki branchlets yang biasanya menggantung ke bawah, dan kerucut terbesar dari setiap cemara, 9-17 cm (3 1⁄2-6

3⁄4 dalam) panjang. Hal ini sangat erat kaitannya dengan pohon cemara Siberia (Picea obovata), yang menggantikannya di timur Pegunungan Ural, dan dengan mana ia berbaur secara bebas. Pohon cemara Norwegia secara luas ditanam untuk kayunya, dan merupakan spesies yang digunakan sebagai pohon Natal utama di beberapa kota di seluruh dunia. Itu adalah gymnosperma pertama yang memiliki genom yang diurutkan, dan satu klon telah diukur sebagai 9.560 tahun. Cemara Norwegia tumbuh di seluruh Eropa dari Norwegia di barat laut dan Polandia ke arah timur, dan juga di pegunungan Eropa tengah, barat daya ke ujung barat Alpen, dan tenggara di Carpathians dan Balkan ke bagian utara Yunani yang ekstrim. Batas utara berada di Arktik, tepat di utara 70 ° LU di Norwegia. Batas timurnya di Rusia sulit untuk ditentukan, karena hibridisasi dan intergradasi yang ekstensif dengan pohon cemara Siberia, tetapi biasanya diberikan sebagai Pegunungan Ural. Namun, pohon-pohon menunjukkan beberapa karakter pohon cemara Siberia meluas sejauh barat banyak dari Finlandia utara, dengan beberapa catatan di timur laut Norwegia. Hibrida dikenal sebagai Picea × fennica (atau P. abies subsp. Fennica, jika dua taksa dianggap subspesies), dan dapat dibedakan dengan kecenderungan memiliki pucuk dan kerucut berbulu dengan sisik bulat yang halus. Skala kerucut cemara Norwegia digunakan sebagai makanan oleh ulat ngengat tortrix Cydia illutana, sedangkan Cydia duplicana memakan kulit di sekitar luka atau kanker. Populasi di Eropa Tenggara cenderung memiliki rata-rata kerucut yang lebih panjang dengan skala yang lebih runcing; ini kadang-kadang dibedakan sebagai Picea abies var. acuminata (Beck) Dallim. & A.B. Jacks., Tetapi ada tumpang tindih yang luas dalam variasi dengan pohon dari bagian lain dari jangkauan. Beberapa ahli botani memperlakukan pohon cemara Siberia sebagai subspesies spruce Norwegia, meskipun dalam bentuknya yang khas, mereka sangat berbeda, pohon cemara Siberia memiliki kerucut hanya sepanjang 5–10 cm, dengan sisik bulat yang halus, dan tunas puber (berbulu).Genetis Norwegia dan Siberia spruces ternyata sangat mirip dan dapat dianggap sebagai dua subspesies terkait P. Abies. Cemara lain dengan sisik kerucut bulat yang halus dan pucuk berbulu jarang terjadi di Pegunungan Alpen Tengah di Swiss bagian timur. Hal ini juga berbeda dalam

memiliki daun yang lebih tebal, biru kehijauan. Banyak teks memperlakukan ini sebagai varian dari spruce Norwegia, tetapi sangat berbeda dengan banyak jenis lain, dan tampaknya lebih erat hubungannya dengan cemara Siberia (Picea obovata), cemara Schrenk (Picea schrenkiana) dari Asia Tengah dan Morinda spruce (Picea smithiana) di Himalaya. Diperlakukan sebagai spesies yang berbeda, dibutuhkan nama Alpine spruce (Picea alpestris (Brügger) Stein). Seperti halnya pohon cemara Siberia, ia berbaur secara luas dengan spruce Norwegia; spesimen murni jarang. Hibrida umumnya dikenal sebagai cemara Norwegia, yang tidak boleh disamakan dengan spesies murni Norwegia cemara.



Klasifikasi :

Kingdom:

Plantae

Division:

Pinophyta

Class:

Pinopsida

Order:

Pinales

Family:

Pinaceae

Genus:

Picea

Species:

P. abies

Related Documents

Tugas Botani T I
October 2019 19
Botani
November 2019 18
Botani Mayang
April 2020 31
Cover Botani
April 2020 13
Botani Arif.docx
June 2020 14

More Documents from "Pranata Rangga Mukti"