Tugas Alk-fix.docx

  • Uploaded by: Lidia Lia
  • 0
  • 0
  • August 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Tugas Alk-fix.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 3,043
  • Pages: 17
Tugas Analisis Laporan Keuangan Pengaruh Kemampuan Laba Terhadap Perusahaan

Oleh : Kelompok 1 Nama Penyusun 1. Yunisa Nurfauziah 161210173 2. Lydia Melissa Bukit 161210233 3. Lidiawati 161210105 4. Fransisca Cecilia 161210211

5. Fikri Fauzi Permana 161210110 BAB I PENDAHULUAN

1.1 Abstrak Abstrak ini bertujuan untuk memberikan jabaran terhadap kemampulabaan sebuah perusahaan yang akan berpengaruh terhadap nilai perusahaan tersebut. Dalam penelitian ini akan dijabarkan dan diketahui laba per tahun sebuah perusahaan dan tingkat kenaikan laba per tahunnya. Objek penelitian adalah perusahaan PT. Makmur Jaya di Kabupaten Pangkep. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kinerja keuangan berdasarkan rasio profitabilitas pada perusahaan tambak di Kabupaten Pangkep, dan untuk mengetahui pertumbuhan kinerja keuangan perusahaan tambak PT. Makmur Jaya di Kabupaten Pangkep. Populasi dalam penelitian ini adalah data laporan keuangan perusahaan tambak di Kabupaten Pangkep. Sampel dengan menggunakan purposive sampling yaitu laporan keuangan untuk periode lima tahun (2009 – 2013). Analisis data menggunakan analisis rasio keuangan yaitu rasio profitabilitas. Hasil penelitian menemukan tingkat profitabilitas PT. Makmur Jaya menunjukkan bahwa tingkat profitabilitas yang dicapai mengalami turun naik setiap tahunnya atau dengan kata lain PT. Makmur Jaya belum memiliki kemampuan dalam mengelola aktiva dan modal sendiri untuk memperoleh laba. Kinerja keuangan perusahaan berdasarkan tingkat profitabilitas mengalami fluktuatif pada PT. Makmur Jaya. Ini menunjukkan bahwa PT. Makmur Jaya telah cukup mampu menghasilkan laba bersih dari setiap pendapatan yang diperoleh, namun secara keseluruhan, profitabilitas dari perusahaan tersebut di atas dalam kurun waktu lima tahun (2009-2013) mengalami naik turun sebagaimana yang terlihat pada analisis rasio Operating Profit Margin, Operating Ratio, Net Profit Margin, Return On Total Asset dan Return On Equity. 1.2 Latar Belakang Setiap perusahaan yang dibentuk pada dasarnya mengingikan untuk mencapai laba semaksimal mungkin agar dapat semakin mengembangkan perusahaan tersebut kearah yang

lebih baik. Laporan laba yang diperoleh setiap perusahaan dapat dilihat oleh setiap stakeholder (pemangku kepentingan) melalui laporan keuangan yang diterbitkan setiap perusahaan. Laba yang maksimal tersebut bertujuan secara internal maupun eksternal perusahaan. Secara

internal untuk memenuhi kebutuhan operasional perusahaan, seperti membeli

perlengkapan perusahaan, membayar gaji setiap karyawan, membeli bahan baku untuk produksi dan sebagainya. Secara eksternal yaitu memperlihatkan kepada calon investor untuk dapat menanamkan saham kepada perusahaan agar perusahaan mendapatkan tambahan modal untuk mengembangkan perusahaan menjadi lenih besar lagi. Perusahaan yang memiliki laba yang besar akan menduduki posisi yang baik dalam persaingan harga dan lebih mampu mengatasi kondisi perekonomian yang kurang menguntungkan. Perusahaan yang labanya rendah akan mengalami kesulitan dan menjurus kepada semakin rendahnya prestasi yang dicapai, karena perusahaan tidak dapat membiayai kegiatan pemasaran yang agresif dan metode produksi yang lebih baik. Setiap perusahaan memiliki kemampuan dalam menghasilkan laba yang berbeda dan laba yang diperoleh dalam suatu periode tertentu selalu dipengaruhi oleh berbagai factor baik dari dalam maupun luar perusahaan dari suatu periode ke periode berikutnya. Hal ini perlu mendapatkan penganalisaan yang secara khusus untuk mengetahui sebab terjadinya perubahan tingkat kemampulabaan terutama dari faktor dalam perusahaan, dalam hal ini tentunya dari sisi laporan keuangan perusahaan. Berdasarkan uraian tersebut kami ingin mengkaji dan menganalisis tentang “Analisis Kemampuanlabaan pada Perusahaan Tambak PT. Makmur Jaya di Kabupaten Pangkep”

1.3 Rumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang tersebut, maka rumusan masalah dalam analisis ini adalah 1. Bagaimana gambaran kinerja keuangan berdasarkan rasio profitabilitas pada perusahaan tambak PT. Makmur Jaya di Kabupaten Pangkep?

2. Bagaimana trend kemampuanlabaan perusahaan PT. Makmur jaya, apakah ada peningkatan ataupun penuruan dari tahun 2009 sampai 2013?

BAB II URAIAN TEORITIS

2.1 Laporan Keuangan Laporan keuangan merupakan bagian dari proses pelaporan keuangan. Laporan keuangan yang lengkap meliputi Neraca, Laporan Rugi/Laba, Laporan Perubahan Posisi Keuangan (yang disajikan dalam berbagai cara seperti, misalnya sebagai laporan arus kas, atau laporan arus dana), catatan dan laporan lain serta materi penjelasan yang merupakan bagian integral dari laporan keuangan. Laporan keuangan berupa Neraca, Laporan Rugi/Laba, Laporan Perubahan Modal dan Laporan Arus Kas menunjukkan posisi perusahaan pada suatu titik waktu dan operasinya pada periode yang lalu. Dari sudut manajemen keuangan sebagaimana dikemukakan Bringharm dan Gapenski (1991:874) berguna untuk “as a way to anticipate future condition and, more important as a starting point for planning action that will influence the future course of events”. Menurut Van Horne dan Wachowiz (1997:8) laporan keuangan meliputi: pertama neraca, yang merupakan ringkasan aktiva, kewajiban dan ekuitas pemilik pada titik tertentu, biasanya pada akhir tahun atau kuartal tahun. Selanjutnya Laporan Rugi/Laba terdiri dari penghasilan dan biaya perusahaan pada periode waktu tertentu biasanya untuk satu tahun atau tiap tiga bulan. Kedua laporan keuangan tersebut, beberapa laporan turunan dapat dihasilkan seperti laporan laba ditahan, laporan sumber dan penggunaan dana serta laporan arus kas. Berdasarkan definisi tersebut, maka diketahui tujuan laporan keuangan adalah untuk menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam

pengambilan keputusan ekonomi. Laporan keuangan yang disusun untuk tujuan ini memenuhi kebutuhan bersama sebagian besar pemain. Namun demikian, laporan keuangan tidak menyediakan semua informasi yang dibutuhkan pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi karena secara umum menggambarkan pengaruh keuangan dari kejadian di masa lalu, dan tidak diwajibkan untuk menyediakan informasi non-keuangan.

2.2 Rasio Profitabilitas. Gasking (1997:2) mengemukakan bahwa rasio keuangan adalah suatu nilai yang diperoleh dari dua atau lebih angka yang diambil dari pembukuan suatu bisnis atau organisasi. Rasio analisis keuangan meliputi dua jenis perbandingan. Pertama, analisis dapat memperbandingkan rasio sekarang dengan yang lalu dan yang akan datang untuk perusahaan yang sama (perbandingan internal). Kedua, perbandingan rasio perusahaan dengan perusahaan lainnya yang sejenis atau dengan rata-rata industri pada satu titik yang sama (perbandingan eksternal). Alwi (1994:109) rasio-rasio keuangan pada umumnya diklasifikasikan menjadi empat macam yaitu : rasio likuiditas, rasio leverage, rasio aktivitas, dan rasio profitabilitas. Pada kali ini kita kita akan lebih membahas kepada Rasio Profitabilitas. Rasio profitabilitas menggambarkan efektivitas manajemen jika dilihat dari laba yang dihasilkan terhadap penjualan dan investasi yang dihasilkan. Kemampulabaan merupakan kinerja yang dihasilkan oleh manajemen. Kemampulabaan dapat dilihat sebagai marjin laba atas penjualan dan hasil pengembalian modal sendiri (Return on Net Worth). Damodaran (1997:76) Profitability ratio, the profitability of an enterprise can be measured in a number of ways.” Rangkuti (2001:77) mengemukakan bahwa rasio profitabilitas adalah ukuran untuk mengetahui seberapa jauh efektivitas manajemen dalam mengelola perusahaannya. Efektivitas manajemen meliputi kegiatan fungsional manajemen, seperti keuangan, pemasaran, sumber daya manusia, dan operasional. Kemampulabaan suatu perusahaan

menunjukkan perbandingan antara laba dengan aktiva atau modal yang menghasilkan laba tersebut. Mengukur tingkat kemampulabaan perusahaan menurut Sutrisno (2001:254) dapat dilakukan dengan menghitung : a. Profit margin merupakan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan keuntungan dibandingkan dengan penjualan yang dicapai. Rumus yang dapat dipakai adalah :

Gross Profit Margin=

Laba Kotor ×100 Penjualan

Profit Margin=

EAT ×100 Penjualan

Net Profit Margin=

EBIT ×100 Penjualan

b. Return on Asset (ROA) merupakan ukuran kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dengan semua aktiva yang dimilki oleh perusahaan.

ROA=

EBIT ×100 Total Aktiva

c. Return on Equity (ROE) merupakan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan dengan modal sendiri yang dimiliki, sehingga ROE sering disebut sebagai kemampulabaan modal sendiri. Damodaran (1997:80) ROE where as return on assets measures the profitability of the overal firm.

ROE=

EAT ×100 Modal Sendiri

d. Return on Investment (ROI) merupakan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan keuntungan yang akan digunakan untuk menutup investasi yang dikeluakan.

ROI=

EAT ×100 Investasi

e. Earning Per Share (EPS) merupakan ukuran kemampuan perusahaan menghasilkan keuntungan per lembar saham pemilik.

EPS=

EAT Jumlah Lembar Saham

2.3 Kemampuanlabaan Perusahaan Kemampulabaan merupakan hasil akhir dari berbagai kebijakan dan keputusan manajemen. Rasio profitabilitas akan memberikan jawaban akhir tentang efektivitas manajemen perusahaan, rasio ini memberi gambaran tentang tingkat efektivitas pengelolaan perusahaan (Adawiyah, 2006:93). Bagi perusahaan pada umumnya masalah kemampulabaan adalah lebih penting daripada masalah laba, karena laba belum merupakan suatu ukuran bahwa suatu perusahaan telah bekerja secara efisien. Efisien baru dapat diketahui dengan membandingkan laba yang diperoleh dengan modal atau kekayaan yang digunakan untuk menghasilkan laba tersebut, atau dengan kata lain menghitung rentabilitas atau kemampulabaannya. Dengan demikian maka yang harus diperhatikan oleh perusahaan ialah bukan hanya bagaimana usaha untuk memperbesar laba, tetapi yang lebih penting ialah usaha untuk mempertinggi rentabilitas atau kemampulabaannya. Kalkulasi profitabilitas berguna untuk mengetahui kemampuan perusahaan menghasilkan keuntungan yang baik yang berasal dari kegiatan operasional bank yang bersangkutan maupun kegiatan non operasional. Riyanto (1997 : 27) mengemukakan pengertian kemampulabaan sebagai pembanding antara laba dengan aktiva atau modal yang menghasilkan laba tersebut atau kemampuan suatu perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu.

Penilaian profitabilitas suatu perusahaan ada beberapa cara yang dapat digunakan, tergantung dari laba mana dan aktiva atau modal mana yang akan diperbandingkan satu dengan lainnya. Dengan adanya macam-macam cara dalam penilaian kemampulabaan suatu perusahaan, maka terdapat beberapa perusahaan yang berbeda-beda dalam cara menghitung kemampulabaannya. Reed Carter, Gill and Smith (1999:434) menyatakan bahwa menghitung kemampulabaan atas jumlah harta atau operating asset yang dikenal sebagai Return On Asset (ROA) dengan rumus: ROA=Profit Margin × Asset Productivity Dimana, profit margin adalah income sebelum pajak atau pendapatan dan asset productivity adalah pendapatan/harta. Cross, Howard and Hempel (1973:74) menghitung rentabilitas atau kemampulabaan atas dasar modal yang digunakan oleh bank, yang dikenal sebagai ROE (Return On Equity). ROE merupakan alat ukur untuk menilai tingkat pengembalian modal sendiri. Disamping itu ROE merupakan ukuran yang mencerminkan tentang kemampuan dalam membentuk pendapatan, efesiensi operasi, struktur keuangan dan kebijakan perpajakan. Dengan demikian ukuran laba ini penting artinya bagi pemegang saham karena mencerminkan apa yang dapat diperoleh perusahaan atas investasinya. Analisis

kemampulabaan

dilakukan

dengan

menggunakan

rasio

profitabilitas

menggambarkan efektivitas manajemen jika dilihat dari laba yang dihasilkan terhadap penjualan dan investasi yang dihasilkan. Kemampulabaan merupakan kinerja yang dihasilkan oleh manajemen. Kemampulabaan dapat dilihat sebagai marjin laba atas penjualan dan hasil pengembalian modal sendiri (Return on Net Worth). Damodaran (1997:76) Profitability ratio, the profitability of an enterprise can be measured in a number of ways.” Rangkuti (2001:77) mengemukakan bahwa rasio profitabilitas adalah ukuran untuk mengetahui seberapa jauh efektivitas manajemen dalam mengelola perusahaannya. Efektivitas manajemen meliputi kegiatan fungsional manajemen, seperti keuangan, pemasaran, sumber daya manusia, dan operasional. Rentabilitas suatu perusahaan

menunjukkan perbandingan antara laba dengan aktiva atau modal yang menghasilkan laba tersebut.

BAB III PEMBAHASAN

3.1 Deskripsi Data PT. Makmur Jaya Deskripsi data merupakan suatu penyajian data mengenai keadaan keuangan perusahaan PT. Makmur Jaya dalam kurun waktu 5 (lima) tahun (2009 – 2013). Berikut ditunjukkan data mengenai keadaan keuangan pada PT. Makmur Jaya pada tabel di bawah ini: Keadaan Keuangan PT. Makmur Jaya Tahun 2009 – 2013 (Analisis Penuh dalam Rupiah) Tahun

Pendapatan (Rp)

Tingkat

Biaya

Usaha Tingkat

Laba

usaha Tingkat

Perkemb

(Rp)

Perkemb

(Rp)

Perkemb

. (%) 0.00

1.434.823.039.00

. (%) 0.00

52.942.889.00

. (%) 0.00

-24.83

0 1.260.028.881.00

-21.93

0 30.312.483.00

-59.95

60.25

0 43.101.447.00

33.88

2009

1.487.695.928.00

2010

0 1.290.558.343.00

2011

0 1.783.371.797.00

62.08

0 1.740.270.150.00

2012

0 2.332.868.627.03

69.22

0 2.292.765.594.68

69.32

0 69.472.814.37

69.87

2013

9 2.281.547.321.91

-6.46

1 2.231.864.745.27

-7.64

2 90.688.662.85

56.21

20.00

6 1.791.950.481.99

20.00

2 57.303.659.44

20.00

0 Rata-rata 1.835.208.403.39 0

1

5

Secara garis besar kecenderungan pendapatan dan laba usaha meningkat, akan tetapi kenaikan tersebut cenderung menurun yang disebabkan mulai masuknya pesaing-pesaing dan pasar semakin kompetitif dan perusahaan belum siap dalam mengantisipasi keadaan tersebut. Namun keadaan keuangan perusahaan PT. Makmur Jaya yang mengalami peningkatan dalam pendapatan, biaya usaha dan laba usaha selama kurun waktu lima tahun, ini berarti bahwa perusahaan telah mampu mengelola keuangan perusahaan.

Penggunaan keseluruhan aktiva perusahaan untuk memperoleh laba usaha dari tahun 2009 sampai dengan 2013 berdasarkan neraca perusahaan yang diperoleh angka-angka yang terdapat pada tabel berikut : Total Aktiva PT. Makmur Jaya Tahun 2009 – 2013 Tahun

Aktiva

Lancar Aktiva

(Rp) 2009

1.019.233.520.00

tetap Aktiva

(Rp)

Lain Total Aktiva (Rp) Tingkat

(Rp)

110.060.716.000 44.094.325.00

0

Perkemb 1.191.594.738.00

0

0

. (%) -

2010

914.944.835.000

106.968.426.00

47.247.274.00

1.083.186.182.00

(9.77)

2011

1.314.472.638.00

0 106.025.002.00

0 47.705.560.00

0 1.487.407.951.00

36.44

2012

0 1.528.236.285.63

0 0 0 118.807.008.608 13.385.153.111 1.746.242.299.95

23.33

2013

3 1.719.195.355.30

1 1.952.200.096.15

50.00

115.695.966.531 16.965.620.36

0

7

2

Rata-rata

20.00

Dari data terlihat selama lima tahun penggunaan total aktiva mengalami turun naik. Hal ini disebabkan peningkatan yang terjadi pada aktiva lancar terutama pada elemen piutang. Tahun 2009 sampai 2010 penggunaan total aktiva sebesar - 9,77% meningkat pada di tahun 2011 menjadi 36.44%, yang disebabkan karena digunakan untuk menambah persediaan, bangunan, peralatan kerja proyek serta untuk investasi dalam pelaksanaan alih teknologi. Dari total aktiva diketahui ukuran perusahaan di mana total aktiva semakin meningkat yang mencerminkan bahwa perusahaan semakin berkembang. Sejalan dengan perkembangan perusahaan, maka akan semakin banyak dana yang diperlukan untuk membiayai pertumbuhan dan perkembangan perusahaan. Terlihat bahwa dengan semakin besarnya perusahaan, maka dana pinjaman jangka pendek yang digunakan untuk membiayai operasi perusahaan semakin besar.

Dan melihat perkembangan modal sendiri, dapat disimpulkan bahwa semakin besar laba di tahan di dalam perusahaan dari pada dibagikan kepada pemilik modal.

3.2 Analisis Rasio Profitabilitas Rasio profitabilitas adalah keuntungan perusahaan yang diperoleh dari kegiatan di dalam perusahaan dan selanjutnya dapat dipergunakan untuk menambah modal atau untuk dibagikan kepada pemegang saham. Rasio profitabilitas meliputi perhitungan mengenai gross profit margin, operating profit margin, operating ratio, net profit margin, ROA dan ROE. Gross Profit Margin adalah perbandingan antara laba kotor dengan total penjualan. Operating Profit Margin yaitu perbandingan antara laba operasi dengan total penjualan. Operating Ratio adalah perbandingan antara biaya operasi dengan total penjualan. Net Profit Margin adalah untuk mengukur tingkat sisa hasil usaha bersih sesudah pajak dibandingkan dengan pendapatan. ROA (Return On Asset) adalah analisis yang dipakai untuk mengukur kemampuan dari modal yang diinvestasikan dalam bentuk aktiva yang dapat menghasilkan keuntungan / laba dari hasil operasi. Sedangkan ROE (Return On Equity) adalah rasio yang mengukur tingkat keuntungan dari investasi yang dilakukan pemilik modal sendiri atau pemegang saham perusahaan. Berikut hasil perhitungan rasio profitabilitas PT. Makmur Jaya Rasio Profitabilitas PT. Makmur Jaya Tahun 2009 – 2013 No

Rasio Profitabilitas

Tahun

Persentase

1

Operating Proft Margin

2009

(%) 3.56

2010

2.35

2011

2.42

2012

2.98

2013

3.97 3.06

Rata-rata

Rasio

2

3

4

5

Operating Ratio

Rata-rata Net Profit Margin

Rata-rata ROA

Rata-rata ROE

2009

5.04

2010

6.73

2011

5.26

2012

4.77

2013 2009

4.95 5.35 4.83

2010

1.88

2011

1.18

2012

1.38

2013 2009

1.82 2.22 7.85

2010

3.29

2011

2.02

2012

2.67

2013 2009

3.81 3.93 33.54

2010

11.56

2011

9.40

2012

12.35

2013

13.76 16.12

Rata-rata

Berdasarkan analisis rasio profitabilitas pada PT. Makmur Jaya dapat diinterpretasikan bahwa dari perhitungan operating profit margin tahun 2009 adalah sebesar 3.56% mengalami penurunan di tahun 2010 hingga mencapai 2.35%. Tahun 2011 menurun mencapai 2.42% dan tahun 2012 dan 2013 menurun dengan nilai rasio sebesar 2.98% dan 3.97%. Tingkat profitabilitas yang dicapai perusahaan rata-rata 3.06% dalam kurun waktu lima tahun. Hasil perhitungan return on asset (ROA) untuk PT. Makmur Jaya tahun 2009 sebesar 7.85% yang terlihat mengalami penurunan sampai tahun 2011 menjadi 2.02%. Tahun 2012 tingkat ROA diperoleh sebesar 2.67% dan meningkat di tahun 2013 mencapai 3.81%. Dalam kurun waktu

lima tahun nilai ROA perusahaan adalah 3.93%. Nilai ROA yang mengalami turun naik menunjukkan kedua perusahaan belum maksimal dalam mengukur kemampuan dari modal yang diinvestasikan dalam bentuk aktiva yang dapat menghasilkan keuntungan / laba dari hasil operasi. Selanjutnya hasil perhitungan return on equity (ROE) untuk PT. Makmur Jaya menunjukkan nilai rasio yang dicapai pada tahun 2009 adalah 33.54%, yang menurun pada tahun 2010 sampai 2011 masing-masing 11.56% dan 9.40%. Tahun 2012 nilai ROE sebesar 12.35% dan 2013 sebesar 13.76%., sehingga dirataratakan dalam lima tahun tingkat ROE yang dicapai adalah 16.12% Artinya keuntungan yang dicapai perusahaan juga mengalami turun naik yang berarti perusahaan masih belum mampu dalam mengukur tingkat keuntungan dari investasi yang dilakukan pemilik modal sendiri atau pemegang saham perusahaan. Hasil perhitungan rasio profitabilitas PT. Makmur Jaya menunjukkan bahwa tingkat profitabilitas yang dicapai mengalami turun naik setiap tahunnya atau dengan kata lain PT. Makmur Jaya belum memiliki kemampuan dalam mengelola aktiva dan modal sendiri untuk memperoleh laba. Berdasarkan hasil analisis rasio profitabilitas terlihat kemampulabaan perusahaan secara umum mengalami turun naik. Rasio profitabilitas merupakan hasil akhir bersih dari berbagai kebijakan dan keputusan manajemen. Rasio kemampulabaan akan memberikan jawaban akhir tentang efektifitas manajemen perusahaan, rasio ini memberi gambaran tentang tingkat efektifitas pengelolaan perusahaan. Rasio ini memperlihatkan sejauhmana perusahaan mengelola modal sendiri (net worth) secara efektif, mengukur tingkat keuntungan dari investasi yang telah dilakukan pemilik modal sendiri atau pemegang saham perusahaan. ROE menunjukkan profitabilitas modal sendiri atau yang sering disebut profitabilitas usaha. Profitabilitas mengalami fluktuatif pada PT. Makmur Jaya dan memperoleh nilai rasio yang tertinggi. Ini menunjukkan bahwa PT. Makmur Jaya telah mampu menghasilkan laba bersih dari setiap pendapatan yang diperoleh. Secara keseluruhan, profitabilitas dari perusahaan tersebut di atas dalam kurun waktu lima tahun (2009-2013) mengalami naik turun sebagaimana yang terlihat

pada analisis rasio Operating Profit Margin, Operating Ratio, Net Profit Margin, Return On Total Asset dan Return On Equity. Berdasarkan hasil perhitungan rasio profitabilitas PT. Makmur Jaya menunjukkan bahwa tingkat profitabilitas yang dicapai mengalami turun naik setiap tahunnya atau dengan kata lain PT. Makmur Jaya belum memiliki kemampuan dalam mengelola aktiva dan modal sendiri untuk memperoleh laba. Teori yang mendukung uraian di atas adalah Riyanto (2001) menyatakan bahwa profitabilitas suatu perusahaan menunjukkan perbandingan antara laba dengan aktiva atau modal yang menghasilkan laba tersebut. Atau dengan kata lain profitabilitas adalah kemampuan suatu perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu. Profitabilitas (kemampulabaan) merupakan hasil akhir bersih dari berbagai kebijakan dan keputusan manajemen. Profitabilitas akan memberikan jawaban akhir tentang efektifitas manajemen perusahaan yang memberikan gambaran mengenai tingkat efektifitas pengelolaan perusahaan baik pada PT. Makmur Jaya.

BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan diatas, maka disimpulkan sebagai berikut : 1. Kinerja Keuangan perusahaan berdasarkan tingkat profitabilitas mengalami fluktuatif pada PT. Makmur Jaya. Ini menunjukkan bahwa PT. Makmur Jaya telah cukup mampu menghasilkan laba bersih dari setiap pendapatan yang diperoleh, namun secara keseluruhan, profitabilitas dari perusahaan tersebut di atas dalam kurun waktu lima tahun (2009-2013) mengalami naik turun sebagaimana yang terlihat pada analisis rasio Operating Profit Margin, Operating Ratio, Net Profit Margin, Return On Total Asset dan Return On Equity. 2. Trend kemampuanlabaan pada perusahaan tersebut juga mengalami kenaikan dan penurunan setiap tahunnya, hal ini menunjukkan kemampuan perusahaan dalam mengelola aktiva dan modal untuk memperoleh laba tersebut belum maksimal.

DAFTAR PUSTAKA Brigham, Eugene F. and Louis Gapenski, 1991, Financial Management (Theory and Practice), 7 th Ed. The Dryden Press, Harcout Brace Collage Publishers,Singapore. Diamond. 1992. Financial Statement Analysis. Prentice Hall International New Jersey. Faharuddin. 2015. Analisis Kemampuanlabaan Perusaahan Tambak PT. Makmur Jaya. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Hasanudin: Makasar Horne, Van James C., and Wachowicz, Jhon M. 1997. Prinsip-prinsip Manajemen Keuangan. Edisi Kesembilan. Edisi Indonesia. Penerbit Salemba Empat: Jakarta. Muchdarsyah, S. 1993. Dasar-Dasar dan Teknik Manajemen Keuangan. Bumi Aksara, Jakarta Sartono R.A. 1990. Manajemen Keuangan. Edisi Keempat. Penerbit BPFE-UGM: Yogyakarta. Supriyono, Budihusodo., 1997, Akuntansi Biaya, Suatu Manajemen Kinerja Keuangan, Ninth Edition, Prentice Hall, New Jersey.

Related Documents

Tugas
October 2019 88
Tugas
October 2019 74
Tugas
June 2020 46
Tugas
May 2020 48
Tugas
June 2020 45
Tugas
August 2019 86

More Documents from "Luci xyy"

Tugas Alk-fix.docx
August 2019 15
Dies Memoriae
October 2019 30
Doc (6).pdf
October 2019 41
Introduccion
November 2019 60
Fuentes De Financiamiento
August 2019 46