Makalah Beban dan Pendapatan
Nama
: Mochamad Syabillah Idris
Nim
: 2016031044
Mata Kuliah
: Akuntansi Perpajakan
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Yayasan Administrasi Indonesia 2018/2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-NYA sehingga makalah berjudul BEBAN DAN PENDAPATAN dapat tersusun hingga selesai . Adapun maksud dan tujuan penulisan makalah ini adalah untuk melengkapi persyaratan agar memenuhi tugas dalam Mata kuliah Akuntansi Perpajakan . Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi. Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman penulis, kami yakin masih banyak kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini dapat menambah wawasan baru tentang mata kuliah Akuntansi Perpajakan .
Jakarta, 1 April 2019
Mochamad Syabillah Idris i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .................................................................................................................................. i DAFTAR ISI................................................................................................................................................ ii BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................................................ 1 LATAR BELAKANG ............................................................................................................................. 1 BAB II ISI .................................................................................................................................................... 2 A.
Definisi Beban (expense) ................................................................................................................. 2
B.
Karakteristik Beban ....................................................................................................................... 3
C.
Definisi Pendapatan ........................................................................................................................ 5
D.
Macam-Macam Pendapatan dalam Berbagai Jenis Usaha ......................................................... 6
E.
Jenis-Jenis Pendapatan................................................................................................................... 7
F.
Pengukuran Pendapatan ................................................................................................................ 8
G. Sumber – Sumber Pendapatan ...................................................................................................... 8 Daftar Pustaka .......................................................................................................................................... 10
ii
BAB I PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Pemahaman terhadap konsep beban (expense) memerlukan analisis yang hati-hati terhadap karakteristik dari transaksi yang berkaitan dengan beban. Ada elemen laporan lain yang sifatnya hampir sama dengan beban namun sebaiknya tidak dimasukkan sebagai komponen beban. Karakteristik beban dapat dipahami dengan mengenali batasan atau pengertian yang berkaian dengan beban.
Dengan pemahaman seperti ini, transaksi yang berkaitan dengan beban dapat dengan mudah diidentifikasi sehingga dapat disajikan dengan benar dalam laporan keuangan. Pada umumnya, konsep beban (expense) dalam akuntansi sering disamakan dengan biaya (cost). Padahal kedua konsep ini sangat jauh perbedaannya baik dari segi pencatatan, penyajian maupun pelaporan dalam laporan keuangan. Dalam makalah ini akan membahas tentang beban sebagai dasar pencatatan nilai dalam akuntansi.
Sedangkan Pendapatan merupakan penghasilan yang timbul dari aktivitas perusahaan yang biasa dikenal dengan sebutan yang berbeda seperti penjualan, penjualan jasa (fee), bunga, dividen, royalti, dan sewa. Pendapatan merupakan hal yang sangat penting, karena pendapatan itu yang menjadi obyek atas kegiatan perusahaan. Pengertian pendapatan bermacam-macam, tergantung dari segi mana kita melihat pengertiannya.
1
BAB II ISI
A. Definisi Beban (expense)
Pada umumnya beban (expense) sering dijadikan sinonim kata dengan biaya (cost), tetapi menurut Soemarso (2013:29), beban dapat didefinisikan sebagai aliran keluar terukur dari barang atau jasa, yang kemudian ditandingkan dengan pendapatan untuk menentukan laba atau sebagai penurunan dalam aktiva bersih sebagai akibat dari penggunaan jasa ekonomis dalam menciptakan pendapatan atau pengenaan pajak oleh badan pemerintah.
Beban dalam arti luas termasuk semua biaya yang sudah habis masa berlakunya yang dapat dikurangkan dari pendapatan. Beban itu sendiri terjadi karena dua sebab, pertama yang berasal dari cost yang sudah expired (melampaui masanya) dan yang kedua karena penggunaan maksudnya beban itu hadir kalau kita sudah melakukan pemakaian tertentu atau utilitas.
Menurut IAI dalam bukunya Standar Akuntansi Keuangan (2007:19), mendefinisikan beban atau expenses adalah penurunan manfaat ekonomi selama suatu periode akuntansi dalam bentuk arus keluar atau berkurangnya aktiva atau terjadinya kewajiban yang mengakibatkan penurunan ekuitas yang tidak menyangkut pembagian kepada penanam modal. Sebagaimana sudah kita ketahui bahwa cost itu mempunyai pengertian bahwa kita mempunyai sumber daya perusahaan yang terbatas dan untuk mendapatkannya diperlukan sejumlah pengorbanan atau pengeluaran tertentu.
Akuntan telah mendefinisikan biaya sebagai nilai tukar, pengeluaran, pengorbanan untuk memperoleh manfaat (Cartery usry, 2006:29). Sebagai contoh pembelian bahan baku secara tunai, karena aktiva bersih tidak terpengaruh tidak ada beban yang diakui. Sumber daya perusahaan hanya diubah dari kas menjadi persediaan bahan baku. Bahan baku tersebut dibeli dengan biaya tertentu, tetapi belum menjadi beban.
2
B. Karakteristik Beban Ada tiga karakteristik beban dalam akuntansi : 1. Penurunan Aktiva Beban timbul karena terjadi transaksi yang mengakibatkan pengurangan atau penurunan aktiva atau menimbulkan aliran keluar manfaat ekonomi. Dalam hal ini, pemakaian aktiva mengakibatkan timbulnya beban karena telah habis untuk pengiriman barang atau diberikan perusahaan sehingga tidak merasakan lagi manfaat ekonomi aktiva tersebut. Pemakaian bahan baku yang barangnya belum terjual belum lagi bisa dikatakan beban tetapi biaya, apabila sudah terjual baru dapat dikatakan beban karena pemakaian aktiva yang digunakan untuk segala keperluan barang tersebut.
2. Operasi utama yang berkesinambungan Tidak semua penurunan aktiva dapat menjadi beban, agar terjadi maka harus berkaitan dengan kegiatan utama perusahaan yang continue. Kegiatan utama perusahaan adalah yang berkaitan dengan proses produksi dan pengiriman barang. Sebagaimana berlaku untuk pendapatan, pengertian operasi menunjuk kegiatan operasi yang merupakan elemen statemen aliran kas yaitu : operasi (operating), investasi (investing), dan pendanaan (financing). Sedangkan beban adalah penurunan aset yang berkaitan dengan operasi dan bukan dengan investasi dan pendanaan. 3. Kenaikan kewajiban Definisi FASB yang menyatakan beban sebagai kewajiban cukup tepat karena secara konseptual semua hal yang dikeluarkan untuk kepentingan proses produksi dan pengiriman perusahaan secara terus-menerus dinyatakan sebagai beban. Kewajiban terdapat suatu keadaan dimana perusahaan telah memanfaatkan barang dan jasa namun sebelumnya tidak mengakuinya sebagai aset atau belum mengakui kewajiban atas penggunaan barang dan jasa yang dikuasai pihak lain. Hal tersebut menimbulkan keharusan perusahaan untuk membayar ataumelakukan pengorbanan ekonomik di masa datang sehingga timbulkewajiban.Misalnya jasa pengiriman barang yang belum dibayar oleh 3
perusahaan namun jasa pengirimannya telah dinikmati perusahaan danmenimbulkan pendapatan. Dengan demikian beban (untuk pengiriman) harustimbul dengan kenaikan kewajiban. Tetapi secara keseluruhan jenis beban pada setiap perusahaan itu sama, hanya terdapat beberapa jenis beban yang yang tidak ada pada perusahaan lain. 1) Perusahaan Jasa Pada perusahaan jasa jenis beban hanya satu yaitu beban usaha, tetapi beban usaha ini terbagi pada beberapa jenis juga, yaitu sebagai berikut: 1. Beban gaji : beban yang berasal dari pemakaian jasa karyawan atau buruh yang diperkerjakan dalam perusahaan. Beban ini diakui dalam laporan laba rugi karena terjadi penurunan aktiva akibat pembayaran gaji pada karyawan. Selanjutnya dicatat sebesar kas yang keluar atau yang dibayarkan pada karyawan yang bersangkutan.
Contoh : Membayar gaji karyawan selama bulan Maret sebesar Rp 10.000.000,00 Merupakan pengeluaran perusahaan atau beban yang dicatat dilaporan laba rugi dengan saldo normal di debet, jurnal: Beban Gaji Rp 10.000.000,00 Kas Rp 10.000.000,00
2. Beban Sewa : beban yang timbul karena terjadi sewa atau pemakaian sesuatu yang bersifat sewa. 3. Beban perlengkapan : beban yang timbul karena pemakaian perlengkapan atau bahan pembantu dalam operasional perusahaan. 4. Beban bunga (interest expenses) : beban yang timbul karena peminjaman uang pada Bank yang dikenai bunga. 5. Beban serba-serbi (miscellaneous expenses): beban yang terdiri dari bermacammacam transaksi yang jumlahya kecil, tidak sering terjadi dan tidak tertampung dalam salah satu akun beban yang ada dalam bagian akun.
2) Perusahaan dagang Pada perusahaan dagang karena terjadi penjualan maka terdapat beban yang berhubungan dengan penjualan atau kegiatan utama perusahaan : 4
1. Beban penjualan (selling expenses) : beban yang terjadi dalam hubungannya dengan kegiatan menjual dan memasarkan barang. 2. Beban administrasi dan umum : beban yang terjadi dalam hubungannya dengan kegiatan perusahaan secara keseluruhan dan beban yang bersifat umum yang tidak dapat diidentifikasikan ke dalam kegiatan spesifik seperti produksi atau penjualan. 3. Beban lain-lain (other expenses) : beban yang tidak berhubungan dengan kegiatan utama perusahaan.
3) Perusahaan Manufaktur Pada umumya beban pada perusahaan manufaktur sama dengan perusahaan lainnya. 1. Biaya Pokok Penjualan (Cost of Good Solds) Rekening Biaya Pokok Penjualan merupakan biaya perolehan dari pospos persediaan (harga pembelian atau biaya pabrikasi) yang dijual untuk
2. Beban Operasi (Operating Expenses) Beban operasi adalah beban berkala dan lazim yang dikeluarkan perusahaan dalam upayanya memperoleh pendapatan. Beban-beban ini biasanya diklasifikasikan berdasarkan kategori-kategori fungsional.
3. Beban Lain-lain (Other Expense) Beban lain-lain pada pokoknya mengandung beban-beban yang dikeluarkan dari aktivitas-aktivitas yang bukan merupakan kegiatan pokok perusahaan sehingga nilai rupiah dari aktivitas ini biasanya terhitung kecil.
C. Definisi Pendapatan
5
Pendapatan merupakan penghasilan yang timbul dari aktivitas perusahaan yang biasa dikenal dengan sebutan yang berbeda seperti penjualan, penjualan jasa (fee), bunga, dividen, royalti, dan sewa. Pendapatan merupakan hal yang sangat penting, karena pendapatan itu yang menjadi obyek atas kegiatan perusahaan. Pengertian pendapatan bermacam-macam, tergantung dari segi mana kita melihat pengertiannya. Dalam ilmu akuntansi, pendapatan dapat diartikan sebagai penghasilan yang diperoleh dari suatu pekerjaan, atau menurut FASB, pengertian pendapatan didefinisikan sebagai arus masuk atau kenaikan-kenaikan lainnya dari nilai harta suatu satuan usaha atau penghentian utang-utangnya atau kombinasi dari keduanya dalam suatu periode akibat dari penyerahan atau produksi barang-barang, penyerahan jasa-jasa, atau pelaksanaan aktivitas-aktivitas lainnya yang membentuk operasi-operasi utama atau sentral yang berlanjut terus dari satuan usaha tersebut.
Menurut Sukirno (2002), pendapatan dapat dihitung melalui tiga cara yaitu: 1. Cara pengel uaran, cara ini pendapatan dihitung dengan menjumlahkan nilai pengeluaran / perbelanjaan ke atas barang – barang dan jasa. 2. Cara produksi, cara ini pendapatan dihitung dengan menjumlahkan nilai barang dan jasa yang dihasilkan. 3. Cara pendapatan, dalam perhitung an ini pendpaatan diperoleh dengan cara menjumlahkan seluruh pendapatan yang diterima
D. Macam-Macam Pendapatan dalam Berbagai Jenis Usaha 1. Perusahaan Industri Perusahaan industri atau perusahaan manufaktur adalah perusahaan yang mengolah atau memproduksi bahan baku menjadi bahan jadi, yang kemudian dijual kepada konsumen. Dalam perusahaan industri, pendapatan yang diperoleh berasal dari penjualan barang-barang yang diproduksinya. Jadi, setiap jumlah barang yang dijual di pasar merupakan pendapatan dari perusahaan tersebut.
6
2. Perusahaan Dagang Perusahaan dagang adalah perusahaan yang menjual barang dagangan yang sebelumnya dibeli dari pabrik. Dalam perusahaan dagang, pendapatan diperoleh dari penjualan barang dagangan sesuai dengan harga beli barang tersebut ditambah dengan laba yang diharapkan. 3. Perusahaan Jasa Perusahaan jasa adalah perusahaan yang bergerak di bidang jasa, di mana perusahaan ini memberi jasa kepada konsumen dan memperoleh imbalan dari jasa yang telah diberikan. Imbalan yang diperoleh perusahaan jasa disebut sebagai pendapatan yang berasal dari penanganan jasa kepada pihak-pihak lain yang menggunakan jasa yang bersangkutan. E. Jenis-Jenis Pendapatan
Pendapatan Bersih
Pendapatan yang didapat oleh perusahaan sesudah dikurangi pajak langsung.
Pendapatan Diterima di Muka
Pendapatan (atau penghasilan) yang diterima di muka tetapi belum diakui sebagai pendapatan (dicatat sebagai utang pendapatan) pada saat penerimaannya, dan baru akan diakui sebagai pendapatan jika perusahaan telah menyelesaikan kewajibannya berupa pengiriman barang atau penyerahan jasa kepada pihak yang bersangkutan pada waktu yang akan datang. Pendapatan ini dapat diakui secara bertahap sesuai dengan penyelesaian kewajiban oleh perusahaan.
Pendapatan Lain-Lain
Pendapatan yang berasal dari sumber-sumber di luar kegiatan utama perusahaan, tidak termasuk dalam pendapatan operasi, misalnya pendapatan bunga, pendapatan sewa, pendapatan dividen, dan laba penjualan aktiva tetap.
Pendapatan Permanen
Pendapatan rata-rata yang diharapkan dalam perusahaan selama perusahaan tersebut berdiri.
Pendapatan Uang
7
Pendapatan rumah tangga konsumsi atau rumah tangga produksi dalam bentuk suatu kesatuan moneter.
Pendapatan Usaha
Pendapatan yang berasal dari kegiatan utama perusahaan.
Pendapatan yang Masih Harus Diterima
Pendapatan yang sudah dihasilkan (earned) walaupun piutang yang bersangkutan belum jatuh tempo (belum saatnya ditagih).
F. Pengukuran Pendapatan Ada dua hal yang perlu diperhatikan pada saat suatu pendapatan diakui yaitu pengukuran pendapatan dengan satuan atau ukuran moneter dan penetapan waktu bahwa pendapatan tersebut dapat dilaporkan sebagai pendapatan. Ikatan Akuntan Indonesia (2002:23) memberikan ketentuan mengenai pengukuran pendapatan yang dinyatakan dalam Standar Akuntansi Keuangan yang isinya sebagai berikut: “Pendapatan harus diukur dengan nilai wajar imbalan yang dapat diterima, jumlah pendapatan yang timbul dari suatu transaksi biasanya ditentukan oleh persetujuan antara perusahaan pembeli atau pemakai perusahaan tersebut. Jumlah tersebut, dapat diukur dengan nilai wajar imbalan yang diterima atau yang dapat diterima perusahaan dikurangi jumlah diskon dagang dan rabat volume yang diperbolehkan perusahaan”.
G. Sumber – Sumber Pendapatan Dalam pendapatan diketahui bahwa sumber pendapatan itu dapat melalui beberapa aspek dimana dapat dijabarkan menjadi tiga sumber pendapatan yaitu : 1) Pendapatan operasional, yaitu pendapatan yang berasal dari aktivitas utama perusahaan. 2) Pendapatan non operasional, pendapatan yang tidak terkait dengan aktivitas perusahaan, yaitu pendapatan yang didapat dari faktor eksternal.
8
3) Pendapatan luar biasa (extra ordinary), yaitu pendapatan yang tak terduga dimana pendapatan ini tidak sering terjadi dan biasanya diharapkan tidak terulang lagi dimasa yang akan datang. (Baridwan, 2011:28-35)
9
Daftar Pustaka https://www.hestanto.web.id/pengertian-pendapatan// https://www.jurnal.id/id/blog/2017-mengenal-lebih-dekat-tentang-pendapatanperusahaan/
10