Tugas Akhir Modul 4.docx

  • Uploaded by: fhyank jutek
  • 0
  • 0
  • May 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Tugas Akhir Modul 4.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,148
  • Pages: 7
TUGAS AKHIR MODUL 4

Nama No. Peserta Prodi PPG Tahap

: SAFIANA : 19200218010159 : (180) Matematika :1

1. Buatlah bangun datar segi empat dengan diagonal-diagonalnya saling tegak lurus. Tunjukkan bahwa luas suatu segi empat yang diagonal-diagonalnya tegak lurus sesamanya sama dengan setengah perkalian diagonal-diagonalnya! Penyelesaian: Bangun datar segi empat yang diagonal-diagonalnya saling tegak lurus adalah persegi, belah ketupat dan layang.

N

D

y1 K

y x

A

x

x

x O y2

C

O

M

y

B

L

(i) belah ketupat

(ii) layang-layang D

C x O

A

B (iii)Persegi

ο‚·

Akan dibuktian luas persegi yang diagonal-diagonalnya tegak lurus sesamanya sama dengan setengah perkalian diagonal-diagonalnya Misal:AO = OC =BO = OD = x Diagonal AC = BD = 2.AO = 2x Luas belah ketupat = 𝐿. βˆ†π΄π‘‚π΅ + 𝐿. βˆ†π΅π‘‚πΆ + 𝐿. βˆ†πΆπ‘‚π· + 𝐷𝑂𝐴 1

1

1

1

= 2 . π‘₯. π‘₯ + 2 . π‘₯. π‘₯ + 2 . π‘₯. π‘₯ + 2 . π‘₯. π‘₯ 1

= 2 . (π‘₯ 2 + π‘₯ 2 + π‘₯ 2 + π‘₯ 2 ) 1

= 2 . (4. π‘₯ 2 )

1

= 2 (2π‘₯). (2π‘₯) 1

= 2 . 𝐴𝐢. 𝐡𝐷 𝟏

Luas belah ketupat = 𝟐 Γ— π’…π’Šπ’‚π’ˆπ’π’π’‚π’ 𝟏 Γ— π’…π’Šπ’‚π’ˆπ’π’π’‚π’ 𝟐 ο‚·

Akan dibuktian luas belah ketupat yang diagonal-diagonalnya tegak lurus sesamanya sama dengan setengah perkalian diagonal-diagonalnya Misal: BO = OD = x AO = OC = y Diagonal AC = 2.AO = 2x Diagonal BD = 2.BO = 2y Luas belah ketupat = 𝐿. βˆ†π΄π‘‚π΅ + 𝐿. βˆ†π΅π‘‚πΆ + 𝐿. βˆ†πΆπ‘‚π· + 𝐷𝑂𝐴 1

1

1

1

= 2 . π‘₯. 𝑦 + 2 . π‘₯. 𝑦 + 2 . π‘₯. 𝑦 + 2 . π‘₯. 𝑦 1

= 2 . (π‘₯. 𝑦 + π‘₯. 𝑦 + π‘₯. 𝑦 + π‘₯. 𝑦) 1

= 2 . (4. π‘₯. 𝑦) 1

= 2 (2π‘₯). (2𝑦) 1

= 2 . 𝐴𝐢. 𝐡𝐷 𝟏

Luas belah ketupat = 𝟐 Γ— π’…π’Šπ’‚π’ˆπ’π’π’‚π’ 𝟏 Γ— π’…π’Šπ’‚π’ˆπ’π’π’‚π’ 𝟐 ο‚·

Akan dibuktian luas layang-layang yang diagonal-diagonalnya tegak lurus sesamanya sama dengan setengah perkalian diagonal-diagonalnya Misal: KO = OM = x NO = y1 OL = y2 Diagonal KM = 2.KO = 2x Diagonal BD = NO + OL = y1 +y2 Luas layang-layang = 𝐿. βˆ†πΎπ‘‚π‘ + 𝐿. βˆ†π‘π‘‚π‘€ + 𝐿. βˆ†πΎπ‘‚πΏ + 𝐿. βˆ†π‘€π‘‚πΏ 1

1

1

1

= 2 . π‘₯. 𝑦1 + 2 . π‘₯. 𝑦1 + 2 . π‘₯. 𝑦2 + 2 . π‘₯. 𝑦2 1

= 2 . (π‘₯. 𝑦1 + π‘₯. 𝑦1 + π‘₯. 𝑦2 + π‘₯. 𝑦2 ) 1

= 2 . (2. π‘₯. 𝑦1 )(2. π‘₯. 𝑦2 ) 1

= 2 . 2π‘₯. (𝑦1 + 𝑦2 ) 1

= 2 . 𝐴𝐢. 𝐡𝐷 𝟏

Luas layang-layang = 𝟐 Γ— π’…π’Šπ’‚π’ˆπ’π’π’‚π’ 𝟏 Γ— π’…π’Šπ’‚π’ˆπ’π’π’‚π’ 𝟐 ο‚·

Akan dibuktian luas segi empat sebarang yang diagonal-diagonalnya tegak lurus sesamanya sama dengan setengah perkalian diagonal-diagonalnya

Diperoleh diagonal diagonal 𝐴𝐡𝐢𝐷 adalah 𝐴𝐢 dan 𝐡𝐷 Luas segi empat 𝐴𝐡𝐢𝐷 dapat ditentukan dengan menjumlahkan luas Ξ” 𝐴𝐡𝐷 dan Ξ” 𝐡𝐢𝐷 Misal 𝐡𝐷 = π‘π‘Žπ‘›π‘—π‘Žπ‘›π‘” π‘Žπ‘™π‘Žπ‘  π›₯𝐴𝐡𝐷 = π‘π‘Žπ‘›π‘—π‘Žπ‘›π‘” π‘Žπ‘™π‘Žπ‘  π›₯𝐡𝐢𝐷, karena 𝐴𝐢 tegak lurus 𝐡𝐷 dengan titik siku-siku di 𝑂 maka 𝐴𝑂 = 𝑑𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 π›₯𝐴𝐡𝐷 𝐢𝑂 = 𝑑𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 π›₯𝐡𝐢𝐷 sehingga πΏπ‘’π‘Žπ‘  𝐴𝐡𝐢𝐷 = πΏπ‘’π‘Žπ‘  π›₯𝐴𝐡𝐷 + πΏπ‘’π‘Žπ‘  π›₯𝐡𝐢𝐷 1 1 = βˆ™ 𝐡𝐷 βˆ™ 𝐴𝑂 + βˆ™ 𝐡𝐷 βˆ™ 𝐢𝑂 2 2 1 = 𝐡𝐷(𝐴𝑂 + 𝐢𝑂) 2 1 = (𝐡𝐷 βˆ™ 𝐴𝐢) 2

2. Lukiskan titik tembus PQ ke bidang ACF dengan P adalah titik tengah AD dan Q terletak pada BF (BQ:QF = 2:1)! Penyelesaian:

G

F

H

E

Q

S

C B D

R P

A

Langkah-langkah: 1) Buatlah kubus ABCD.EFGH 2) Tentukan titik P sebagai titik tengah AD 3) Bagi garis BF menjadi 3 bagian, kemudian tentukan titik Q sehingga BQ : BF = 2:1 4) Buatlah bidang ACF 5) Tarik garis dari P ke B yang memotong AC di R 6) Tarik garis dari R ke F 7) Hubungkan P dan Q sehingga memotong garis RF di S 8) Titik S adalah titik tembus PQ ke bidang ACF

3. Tulis dalam bentuk standar, dan identifikasilah unsur-unsur (contoh: pusat, fokus, nilai a, nilai b, atau yang lainnya) yang ada pada: 𝑦 2 βˆ’ π‘₯ βˆ’ 𝑦 + 1 = 0, dan lukiskan grafiknya. Penyelesaian: 𝑦 2 βˆ’ π‘₯ βˆ’ 𝑦 + 1 = 0merupakan persamaan parabola horizontal dengan puncak M(a, b) 𝑦2 βˆ’ π‘₯ βˆ’ 𝑦 + 1 = 0 1 2 1 (𝑦 βˆ’ ) βˆ’ βˆ’ π‘₯ + 1 = 0 2 4 2 1 3 (𝑦 2 βˆ’ ) βˆ’ π‘₯ + = 0 2 4 2 1 3 (𝑦 2 βˆ’ ) = (π‘₯ βˆ’ ) 2 4 Dari bentuk umum persamaan parabola horizontal (𝑦 2 βˆ’ 𝑏)2 = 4𝑝(π‘₯ βˆ’ π‘Ž) diperoleh: 2

3 1

Titik puncak = (a, b) = (4 , 2) 4𝑝 = 1 ↔ 𝑝 = 1

3

1

1

Titik fokus = (𝑝 + π‘Ž, 𝑏) = (4 + 4 , 2) = (1, 2) Persamaan garis direktris : π‘₯ = βˆ’π‘ + π‘Ž 1

3

1

= βˆ’4+4 = 2 1

Sumbu simetris = 𝑦 = 𝑏 = 2 Panjang latus rectum = |4𝑝| = 1 Gambar grafik:

1 4

4. Gambarlah sebuah garis s. Pilih titik A dan B. Jika A’ pencerminan dari A, dan B’ pencerminan dari B, tunjukkan bahwa AB = A’B’! Penyelesaian: Melukis garis 𝑠 dan titik 𝐴, 𝐡, 𝐴′ , 𝐡′

Akan ditunjukkan 𝐴𝐡 = 𝐴′𝐡′ Konstruk ruas garis 𝐴𝐡, ruas garis 𝐴′𝐡′, 𝑓 = π‘”π‘Žπ‘Ÿπ‘–π‘  𝐴𝐴′, 𝑔 = π‘”π‘Žπ‘Ÿπ‘–π‘  𝐡𝐡′, ruas garis 𝐴𝐡′, ruas garis 𝐡𝐴′

𝐷 = perpotongan 𝑓 dan 𝑠 𝐢 = perpotongan 𝐴𝐡′dan 𝐡𝐴′ 𝐸 = perpotongan 𝑔 dan 𝑠 Ilustrasi ditunjukkan gambar berikut

Perhatikan πœŸπ‘©π‘ͺ𝑫 𝒅𝒂𝒏 πœŸπ‘©β€™π‘ͺ𝑫 Karena 𝐡′ pencerminan 𝐡 oleh 𝑠 maka 𝑓 βŠ₯ 𝑠 sehingga ∠𝐡𝐢𝐷 = βˆ π΅β€²π·πΆ 𝐢𝐷 = 𝐢𝐷 (berimpit) 𝐡𝐷 = 𝐡𝐷′ (B’ pencerminan B) berdasakan teorema sisi, sudut, sisi maka π›₯𝐡𝐢𝐷 β‰… π›₯𝐡’𝐢𝐷

Perhatikan πœŸπ‘¨π‘ͺ𝑬 𝒅𝒂𝒏 πœŸπ‘¨β€²π‘ͺ𝑬 Karena 𝐴′ pencerminan 𝐴 oleh 𝑠 maka gβŠ₯ 𝑠 sehingga ∠𝐴𝐸𝐢 = βˆ π΄β€²πΈπΆ 𝐸𝐢 = 𝐸𝐢 (berimpit) 𝐴𝐸 = 𝐸𝐴′ (A’ pencerminan A) berdasakan teorema sisi, sudut, sisi maka π›₯𝐴𝐢𝐸 β‰… π›₯𝐴′𝐢𝐸 Perhatikan βˆ†π‘¨π‘©π‘ͺ dan βˆ†π‘¨β€²π‘©β€²π‘ͺ Karena π›₯𝐡𝐢𝐷 β‰… π›₯𝐡’𝐢𝐷 maka 𝐡𝐢 = 𝐡′𝐢 Karena π›₯𝐴𝐢𝐸 β‰… π›₯𝐴′𝐢𝐸 maka 𝐴𝐢 = 𝐴′𝐢 Karena 𝐡𝐴′ berpotongan dengan 𝐴𝐡′ di 𝐢 maka ∠𝐴𝐢𝐡 = βˆ π΄β€²πΆπ΅β€² berdasakan teorema sisi, sudut, sisi maka βˆ†π΄π΅πΆ β‰… βˆ†π΄β€²π΅β€²πΆ

Perhatikan βˆ†π‘¨π‘¨β€²π‘©β€² dan βˆ†π‘¨β€²π‘¨π‘© 𝑨𝑨′ = 𝑨′𝑨 (berimpit) βˆ πΈπ΄β€²πΆ = βˆ π΄π΄β€²π΅ (berimpit) β€² β€² ∠𝐸𝐴𝐢 = ∠𝐴 𝐴𝐡 (berimpit) β€² Karena π›₯𝐴𝐢𝐸 β‰… π›₯𝐴 𝐢𝐸 maka βˆ πΈπ΄β€² 𝐢 = ∠𝐸𝐴𝐢 Akibatnya βˆ π‘¨π‘¨β€² 𝑩 = βˆ π‘¨β€²π‘¨π‘©β€² Karena βˆ†π΄π΅πΆ β‰… βˆ†π΄β€²π΅β€²πΆ maka ∠𝐢𝐴𝐡 = βˆ πΆπ΄β€²π΅β€² Jelas βˆ π΄β€² 𝐴𝐡 = ∠𝐸𝐴𝐢 + ∠𝐢𝐴𝐡 βˆ π΄π΄β€² 𝐡′ = βˆ πΈπ΄β€² 𝐢 + βˆ πΆπ΄β€² 𝐡 = ∠𝐸𝐴𝐢 + ∠𝐢𝐴𝐡 = βˆ π΄β€² 𝐴𝐡 β€² β€² Diperoleh ∠𝐴𝐴 𝐡 = βˆ π΄β€² 𝐴𝐡 Berdasarkan terorema sisi, sudut, sisi βˆ†π΄π΄β€²π΅β€² β‰… βˆ†π΄β€²π΄π΅ Akibatnya 𝐴𝐡 = 𝐴′𝐡′ Terbukti

Related Documents


More Documents from "Christian Marpaung"