Tugas 3_psi_c_bimantara_1800001128.docx

  • Uploaded by: Bimantara
  • 0
  • 0
  • December 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Tugas 3_psi_c_bimantara_1800001128.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 2,499
  • Pages: 21
PENGANTAR SISTEM INFORMATIKA FILSAFAT

Disusun oleh: NAMA : BIMANATARA WAHYU ADI NUGRAHA NIM

: 1800001128

KELAS : PSI C

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN YOGYAKARTA 2019

KATA PENGANTAR Pertama-tama kami panjatkan puji syukur atas rahmat dan ridho Allah SWT, karena tanpa rahmat dan ridho-Nya kami tidak dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik dan selesai tepat waktu. Makalah ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Pengatar system informatika. Dalam makalah ini membahas tentang Filsafat Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang kami miliki. Oleh karena itu, kami mengharapkan sehala bentuk saran serta masukan bahkan kritikan yang membangun dari berbagai pihak. Akhirnya kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi perkembangan dunia pendidikan.

Yogyakarta, 25 Maret 2019

Penyusun

II

DAFTAR ISI Table of Contents KATA PENGANTAR..................................................................................................................... II DAFTAR ISI................................................................................................................................ III BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................................... 1 A.

Latar Belakang............................................................................................................... 1

B.

Rumusan Masalah ......................................................................................................... 2

C.

Tujuan Penulisan Makalah ............................................................................................ 2

D.

Manfaat Penulisan Makalah ......................................................................................... 3

BAB II PEMBAHASAN................................................................................................................. 4 A.

Manusia Mahluk Berfikir ............................................................................................... 4 1.

Pengertian dan Definisi dari berbagai ahli tentang Filsafat ...................................... 4

2.

Objek Filsafat ............................................................................................................ 6

3.

Pengertian ilmu ......................................................................................................... 6

4.

Definisi Filsafat Ilmu ................................................................................................ 7

5.

Ciri-Ciri Berpikir Filsafat.......................................................................................... 7

6.

Kegunaan Filsafat : ................................................................................................... 7

B.

Ruang Lingkup Filsafat Ilmu .......................................................................................... 8

C.

Persamaan dan Perbedaan filsafat dan ilmu ................................................................ 9 A.

Perbedaan Filsafat dan Ilmu :.................................................................................... 9

B.

Perbedaan Filsafat dan Ilmu :.................................................................................. 10

BAB III PENUTUP ..................................................................................................................... 11 A.

KESIMPULAN ............................................................................................................... 11

B.

MANFAAT FILSAFAT .................................................................................................... 11

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................... 13

III

IV

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Filsafat, terutama filsafat Barat muncul di Yunani semenjak kirakira abad ke-7 SM. Filsafat muncul ketika orang-orang mulai berpikir-pikir dan berdiskusi akan keadaan alam, dunia, dan lingkungan di sekitar mereka dan tidak menggantungkan diri kepada agama lagi untuk mencari jawaban atas pertanyaan-pertanyaan ini. Banyak yang bertanya-tanya mengapa filsafat muncul di Yunani dan tidak di daerah yang yang yang yang yang yang yang yang yang yang beradab lain kala itu seperti Babilonia, Yudea (Israel) atau Mesir. Jawabannya sederhana: di Yunani, tidak seperti daerah lainlainnya tidak ada kasta pendeta sehingga secara intelektual orang leb ih bebas. Orang Yunani pertama yang bisa diberi gelar filosof ialah Thales dari Mileta, s ekarang di pesisir barat Turki. Tetapi filosof-filosof Yunani yang terbesar tentu saja ialah: Socrates, Plato, dan Aristoteles. Socrates adalah guru Plato sedangkan Aristoteles adalah murid Plato. Bahkan ada yang berpendapat bahwa sejarah filsafat tidak lain han yalah “komentar-komentar karya Plato belaka”. Hal ini menunjukkan pengaruh Plato yang sangat besar pada sejarah filsafat. Filsafat dibagi menjadi 4 babakan yakni Filsafat klasik, filsafat abad pertengaha n filsafat modern dan filsafat kontemporer. Filsafat klasik di dominasi oleh rasionalisme, filsafat abad pertengahan didominasi dengan doktrin-doktrin agama Kristen selanjutnya filsafat modern didominasi oleh rasionalisme sedangkan filsafat kontemporer didominasi oleh kritik terhadap filsafat modern. Akibat dari berkembangnya kesusasteraan Yunani dan masuknya ilmu pengetahuan serta semakin hilangnya kepercayaan akan kebenaran yang diberikan oleh pemikiran

1

keagamaan, peran mitologi yang sebelumnya mengikat segala aspek pemikiran kemudian secara perlahan-lahan digantikan oleh logos (rasio/ ilmu). Pada saat inilah, para filsofof kemudian mencoba memandang dunia dengan cara yang lain yang belum pernah dipraktekkan sebelumnya, yaitu berpikir secara ilmiah. Dalam mencari keterangan tentang alam semesta, mereka melepaskan diri dari hal-hal mistis yang secara turun-temurun diwariskan oleh tradisi. Dan selanjutnya mereka mulai berpikir sendiri. Di balik aneka kejadian yang diamati secara umum, mereka m ulai mencari suatu keterangan yang memungkinkan mereka mampu mengerti kejadian- kejadian itu. Dalam artian inilah, mulai ada kesadaran untuk mendekati problem dan kejadian alam semesta secara logis dan rasional. Sebab hanya dengan cara semacam ini, terbukalah kemungkinan bagi pertanyaanpertanyaan lain dan penilaian serta kritik dalam memahami alam semesta. Semangat inilah yang memunculkan filosoffilosof pada jaman Yunani. Filsafat dan ilmu menjadi satu B. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian di atas, masalah-masalah yang ingin saya jelaskan dan sampaikan adalah : 1. Apakah filsafat ? 2. Apa saja filsafat menurut para ahli ? 3. Apa saja cabang-cabang filsafat ? 4. Apa saja ciri-ciri ilmu ? 5. Apa perbedaan, persamaan filsafat dan ilmu ? 6. Apakah tujuan filsafat ilmu ? C. Tujuan Penulisan Makalah Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah : 1. Untuk mengetahui apa itu filsafat ? 2

2. Untuk mengetahui cabang-cabang filsafat ? 3. Untuk mengetahui ciri-ciri ilmu ? 4. Untuk mengetahui perbedaan, persamaan filsafat dan lmu ? 5. Untuk mengetahui tujuan filsafat ilmu ? D. Manfaat Penulisan Makalah 1. Disusun guna melengkapi tugas mata kuliah Filsafat yang diampu oleh Bapak 2. Memberikan pengetahuan kepada mahasiswa, apa yang dimaksud filsafat. 3. Memberikan pengetahuan kepada mahasiswa, apa saja cabang-cabang filsafat. 4. Memberikan pengetahuan kepada mahasiswa, apakah tujuan filsafat ilmu

3

BAB II PEMBAHASAN A. Manusia Mahluk Berfikir Memiliki akal (kognisi) adalah suatu kelebihan manusia dibanding makhluk lainnya di bumi. Selain itu manusia juga mempunyai potensi yang lain yakni perasaan (afeksi), kehendak (konasi) dan tindakan (Aksi). Intinya manusia memiliki Daya cipta, rasa, karsa dan karya. Manusia dapat menggunakan akalnya untuk melakukan proses berfikir agar dapat memenuhi segala kebutuhan hidupnya.

Menurut Francis Bacon, bahwa Akal manusia mempunyai tiga macam : (1) Ingatan, (2) Imajinasi, (3) pikiran. Daya ingatan menciptakan sejarah, daya imajinas i menciptakan puisi, dan daya berpikir menghasilkan filsafat. Lahirnya filsafat dan ilmu pengetahuan bermula dari aktifitas berfikir. Karena itu inti berfilsafat adalah berfikir, tapi tidak semua aktivitas befikir itu dapat disebut berfilsafat. Berfilsafat

adalah

berfikir

yang

bertujuan.

Tujuannya

adalah

memperole

h.pengetahuan, yakni pengetahuan yang menyangkut kebenaran. Sehingga denga n berfilsafat manusia dapat sampai kepada kebenaran. 1. Pengertian dan Definisi dari berbagai ahli tentang Filsafat Kata “filsafat” berasal dari bahasa Yunani kuno, yaitu dari kata “philos” dan “Shopia”. Philos artinya cinta yang sangat mendalan, dan sophia artinya kearifan atau kebijakan. Jadi arti filsafat secara hrfiah adalah cinta yang sangat mendalam terhadapat kearifan atau kebijakan. Filsafat dapat diartikan sebagai suatu pendirian hidup (individu) dan dapat juga disebut pandangan hidup (masyarakat). Pada bagian lain Harold Tisus mengemukakan makna filsafat yaitu: a) Filsafat adalah suatu sikap tentang hidup dan alam semesta 1. Filsafat adalah suatu metode berpikir rekflektif dan penelitian penalaran

4

2. Filsafat adalah suatu perangkat masalah-masalah 3. Filsafat adalah seperangkat teori dan sistem berpikir Secara etimologis istilah “filsafat” merupakan padanan kata falsafah ( bahasa arab) dan philosophy ( Inggris) yang berasal dari bahasa Yunani “philosophia”, yang berasal dari kata Philos yang berarti cinta (love) atau sahabat dan Sophia berarti kebijaksanaan (wisdom), kearifan dan pengetahuan. Jadi secara etimologis kata filsafat berarti love of wisdom atau cinta kebijaksanaan, cinta kearifan, cinta pengetahuan. Istilah philosophia, pertama kali digunakan oleh Pythagoras (abad ke-6 SM), ketika diajukan pertanyaan kepadanya : “ Apakah anda termasuk oran yang bijaksana ?”

dengan

rendah

hati

Pythagoras

menjawab,

“Saya

hanya

seoran

philosophos, “pecinta kebijaksanaan” atau seorang yang mencintai pengetahuan”. 

Menurut Plato : Filsafat adalah ilmu pengetahuan yang berusaha meraih kebenaran yang asli dan murni. Filsafat adalah penyelidikan tentang sebab-sebab dan asas-asa yang paling akhir dari segala sesuatu yang ada.



Rene Deskartes : filsafat adalah himpunan dari segala pengetahuan yang pangkal penyelidikannya adalah mengenai Tuhan, alam dan manusia.



Aristoteles : Filsafat adalah ilmu pengetahuan yang senantiasa berupaya mencari prinsi- prinsip dan penyebab-penyebab dari realitas yang ada,



Poedjawijatno : Filsafat adalah ilmu (tentang segala sesuatu) yang menyelidiki keterangan atau sebab yang sedalam-dalamnya.



Sidi Gazalba : Filsafat adalah sistem kebenaran tentang segala sesuatu yang dipersoalkan sebagai hasil dari berfikir secara radikal, sistematis dan universal. Secara historis semua ilmu pengetahuan yang kita kenal dewasa ini, pernah menjadi bagian dari filsafat yang dianggap induk dari segala imu pengetahuan dan filsafat mencakup pula segala usaha pemikiran mengenai masyarakat.

5

2. Objek Filsafat

Berfikir merupakan subjek dari filsafat akan tetapi tidak semua berfikir berarti berfilsafat. Subjek filsafat adalah seseorang yang berfikir/ memikirkan hakekat sesuatu dengan sungguh dan mendalam. Objek filsafat, objek itu dapat berwujud suatu barang atau dapat juga subjek itu sendiri contohnya si aku berfikir tentang diriku sendiri maka objeknya adalah subjek itu sendiri. Objek filsafat dibagi menjadi 2 yaitu : 1. Objek Material : adalah segala sesuatu yang menadi masalah, segala sesuau yang dimasalahkan oleh filsafat, yang pada intinya meliputi persoalan hakekat Tuhan, hakekat alam dan hakikat manusia.

2. Objek Formal : ialah usaha manusia untuk mencari keterangan secara radikal tentang objek material filsafat. 3. 

Pengertian ilmu

M. IZUDDIN TAUFIQ : Ilmu adalah penelusuran data atau informasi melalui pengamatan, pengkajian dan eksperimen, dengan tujuan menetapkan hakikat, landasan dasar ataupun asal usulnya.



THOMAS KUHN : Ilmu adalah himpunan aktivitas yang menghasilkan banyak penemuan, bail dalam bentuk penolakan maupun pengembangannya



Dr. MAURICE BUCAILL : Ilmu

adalah

kunci

untuk mengungkapkan

segala hal, baik dalam jangka waktu yang lama maupun sebentar. 

NS. ASMADI : Ilmu merupakan sekumpulan pengetahuan yang padat dan proses mengetahui melalui penyelidikan yang sistematis dan terkendali (metode ilmiah)



POESPOPRODJO : Ilmu adalah proses perbaikan diri secara bersinambungan yang meliputi perkembangan teori dan uji empiris

6

4. Definisi Filsafat Ilmu 

Robert Ackermann : Filsafat ilmu dalam suatu segi adalah sebuah tinjauan kritis tentang pendapat- pendapat ilmiah dewasa ini dengan perbandingn terhadap pendapat-pendapat lampau yang telah dibuktikan atau dalam kerangka ukuranukuran yang dikembangkan dari pendapat-pendapat demikian itu, tetapi filsafat ilmu demikian bukan suatu cabang yang bebas dari praktek ilmiah senyatanya.



Peter Caws : Filsafat ilmu merupakan suatu bagian filsafat yang mencoba berbuat bagi ilmu apa yang filsafat seumumnya melakukan pada seluruh pengalaman manusia.



Lewis White Beck : Filsafat ilmu mempertanyakan dan menilai metodemetode pemikiran ilmiah serta mencoba menetapkan nilai dan pentingnya usaha ilmiah sebagai suatu keseluruhan. 5. Ciri-Ciri Berpikir Filsafat

Menurut Maksum ciri-ciri berfikir filsafat itu antara lain Berpikir Radikal Mencari Asas Memburu kebenaran Mencari Kejelasan Berpikir Rasional ( logis, sistematis dan kritis) 6. Kegunaan Filsafat : Menurut Jan Hendrik Rappar, kegunaan filsafat dibagi kedalam dua hal yaitu ; 1. Bagi Ilmu Pengetahuan sebagai mater scientiarum 2. Bagi Kehidupan sehari-hari

7

B. Ruang Lingkup Filsafat Ilmu

Bidang

garapan

Filsafat

Ilmu

terutama

diarahkan

pada

komponen-

komponen yang menjadi tiang penyangga bagi eksistensi ilmu, yaitu ontologi, epistemologi, dan aksiologi. 1. Ontologi ilmu meliputi apa hakikat ilmu itu, apa hakikat kebenaran dan kenyataan yang inheren dengan pengetahuan ilmiah, yang tidak terlepas dari persepsi filsafat tentang apa dan bagaimana (yang) “Ada” itu (being Sein, het zijn). Paham monisme yang terpec ah menjadi idealisme atau spiritualisme, Paham dualisme, pluralisme dengan berbagai nuansanya, merupakan paham ontologik yang pada akhimya menentukan pendapat bahkan keyakinan kita masing-masing mengenai apa dan bagaimana (yang) ada sebagaimana manifestasi kebenaran yang kita cari. 2. Epistemologi ilmu meliputi sumber, sarana, dan tatacara mengunakan sarana tersebut untuk mencapai pengetahuan (ilmiah). Perbedaan mengenal pilihan landasan ontologik akan dengan sendirinya mengakibatkan perbedaan dalam menentukan sarana yang akan kita pilih. Akal (Verstand), akal budi (Vernunft) pengalaman, atau komunikasi antara akal dan pengalaman, intuisi, merupakan sarana yang dimaksud dalam epistemologik, sehingga dikenal adanya model-model epistemologik seperti: rasionalisme, empirisme, kritisisme atau rasionalisme kritis, positivisme, fenomenologi dengan berbagai variasinya. Ditunjukkan pula bagaimana kelebihan dan kelemahan sesuatu model epistemologik beserta tolok ukurnya bagi pengetahuan (ilmiah) itu seped teori koherensi, korespondesi, pragmatis, dan teori intersubjektif. 3. Akslologi llmu meliputi nilal-nilal (values) yang bersifat normatif dalam pemberian makna terhadap kebenaran atau kenyataan sebagaimana kita jumpai dalam kehidupan kita yang

8

menjelajahi berbagai kawasan, seperti kawasan sosial, kawasansimbolik atau pu n fisik-material. Lebih dari itu nilainilai juga ditunjukkan oleh aksiologi ini sebagai suatu conditio sine qua non yang wajib dipatuhi dalam kegiatan kita, baik dala m melakukan penelitian maupun di dalam menerapkan ilmu. Dalam perkembangannya Filsafat llmu juga mengarahkan pandangannya pada Strategi Pengembangan ilmu, yang menyangkut etik dan heuristik. Bahkan sampal pa da dimensi kebudayaan untuk menangkap tidak saja kegunaan atau kemanfaatan ilmu, tetapi juga arti maknanya bagi kehidupan C. Persamaan dan Perbedaan filsafat dan ilmu A. Perbedaan Filsafat dan Ilmu :



Keduanya mencari rumusan yang sebaik-baiknya menyelidiki objek selengkaplengkapnya sampai ke akar-akarnya.



Keduanya memberikan pengertian mengenai hubungan atau koheren yang ada antara kejadian-kejadian kita alami dan mencoba menunjukkan sebab-sebabnya.



Keduanya

hendak

memberikan

sintesis,

yaitu

suatu

pandangan

ya

ng bergandengan 

Keduanya mempunyai metode dan syste



Keduanya hendak memberikan penjelasan tentang kenyataan seluruhnya timbul dari hasrat manusia (objektivitas), akan pengetahuan yang lebih mendasar.

9

B. Perbedaan Filsafat dan Ilmu : 

Objekmaterial (lapangan) filsafat itu bersifat universal (umum), yaitu segala sesuatu yang ada (realita) sedangkan objek material ilmu (pengetahuan ilmiah) bersifat khusus dan Empirik.



Artinya:

ilmu

hanya

terfokus

pada

disiplin

bidang

masing-

masing secara kaku, filsafat tidak terkotak-kotak dalam disiplin ilmu. 

Objek formal (sudut pandangan) filsafat itu bersifat non-fragmentaris, karena mencari pengertian dari segala sesuatu yang ada itu secara luas, mendalam dan mendasar.



Sedangkan ilmu bersifat fragmentaris, spesifik, dan intensif. Di samping itu, objek formal

ilmu

itu

bersifat

teknik,

yang

berarti

bahwa

cara

ide-

ide manusia itu mengadakan penyatuan diri dengan realita. 

Filsafat dilaksanakan dalam suatu suasana pengetahuan yang menonjolkan daya spekulasi, kritis, dan pengawasan, sedangkan ilmu haruslah diadakan riset lewat pendekatan trial and error.



Oleh karena itu, nilai ilmu terletak pada kegunaan pragmatis, sedang kegunaan filsafat timbul dari nilainya.



Filsafat memuat pertanyaan lebih jauh dan lebih mendalam berdasarkan pada pengalaman realitas sehari-hari, sedangkan ilmu bersifat diskursif, yaitu menguraikan secara logis, yang dimulai dari tidak tahu menjadi tah



Filsafat memberikan penjelasan yang terakhir, yang mutlak, dan mendalam sampai mendasar (primary cause) sedangkan ilmu menunjukkan sebab-sebab yang tidak begitu mendalam, yang lebih dekat, yang sekunder (secondary cause).

10

BAB III PENUTUP A. KESIMPULAN Kata “filsafat” berasal dari bahasa Yunani kuno, yaitu dari kata “ philos” dan “Shopia”. Philos artinya cinta yang sangat mendalan, dan sophia artinya kearifan atau kebijakan. Jadi arti filsafat secara hrfiah adalah cinta yang sangat mendalam terhadapat kearifan atau kebijakan. Filsafat dapat diartikan sebagai suatu pendirian hidup (individu) dan dapat juga disebut pandangan hidup (masyarakat). Berfilsafat merupakan salah satu kegiatan/ pemikiran manusia memiliki peran yang penting dalam menentukan dan menemukan eksistensinya. Berfilsafat berarti berpikir, tetapi tidak semua berpikir dapat dikategorikan berfilsafat. Berpikir yang dikategorikan

berfilsafat

adalah

apabila

berpikir

tersebut

mengandung tiga ciri yaitu radikan, sistematis dan universal. Untuk ini filsafat menghendakilah

pikir

yang

sadar,

yang

berarti

teliti

dan

teratur.

Berarti bahwa manusia menugaskan pikirnya untuk bekerja sesuai dengan aturan dan hukum-hukum yang ada, berusaha menyerap semua yang bersal dari alam, baik yang berasal dari dalam dirinya atau diluarnya. Berfikir merupakan subjek dari filsafat akan tetapi tidak semua berfikir berarti berfilsafat. Subjek filsafat adalah seseorang yang berfikir/ memikirkan hakekat s esuatu dengan sungguh dan mendalam. Objek filsafat, objek itu dapat berwujud suatu barang atau dapat juga subjek itu sendiri contohnya si aku berfikir tentang diriku sendiri maka objeknya adalah subjek itu sendiri. B. MANFAAT FILSAFAT 1. Dengan berfilsafat kita lebih menjadi manusia, lebih mendidik dan membangun diri sendiri 2. Dari pelajaran filsafat kita diharapkan menjadi orang yang dapat berpikir sendiri 3. Memberikan dasar-dasar pengetahuan kita, memberikan padangan yang sintesis pula sehingga seluruh pengetahuan kita merupakan kesatuan

11

4. Hidup

kita

dipimpin

oleh

pengetahuan

kita.

Sebab

itu mengetahui

kebenaran-kebenaran yang terdasar berarti mengetahui dasar-dasar hidup kita sendiri 5. Khususnya bagi seorang pendidik, filsafat mempunyai kepentingan istimewa karena ilmu

filsafatlah pengetahuan

memberikan

lainnya

dasar-dasar

dari

ilmu-

yang mengenai manusia seperti misalnya : ilmu

mendidik, sosiologi, ilmu jiwa dan sebagainya.

12

DAFTAR PUSTAKA https://sarjoni.wordpress.com/2018/12/15/makalah-pengenalan-filsafat/amp/

13

14

15

16

17

Related Documents

Tugas
October 2019 88
Tugas
October 2019 74
Tugas
June 2020 46
Tugas
May 2020 48
Tugas
June 2020 45
Tugas
August 2019 86

More Documents from "Luci xyy"