Tugas 2.docx

  • Uploaded by: Mufti Hadi Wibowo
  • 0
  • 0
  • December 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Tugas 2.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 2,188
  • Pages: 17
TUGAS 1

LAPORAN NERACA DAN RUGI LABA (ANALISIS LIKUIDITAS, SOLVABILITAS DAN RENTABILITAS)

Dosen Pengampu: Drs. R. Djoko Sampurno, M.M.

Disusun Oleh :

Mufti Hadi Wibowo NIM 12010116130216

PROGRAM STUDI S-1 MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS UNIVERSITAS DIPONEGORO 2019

KATA PENGANTAR Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan Rahmat, Hidayah, dan Inayah-Nya sehingga penyusun dapat merampungkan penyusunan tugas mata kuliah Analisis Laporan Keuangan dengan judul "Laporan Neraca dan Rugi Laba" tepat pada waktunya. Penyusunan tugas semaksimal mungkin kami upayakan dan didukung bantuan berbagai pihak, sehingga dapat memperlancar dalam penyusunannya. Untuk itu tidak lupa penyusun mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu penyusun dalam merampungkan tugas ini. Namun tidak lepas dari semua itu, penyusun menyadari sepenuhnya bahwa masih terdapat kekurangan baik dari segi penyusunan bahasa dan aspek lainnya. Oleh karena itu, dengan lapang dada penyusun membuka selebar-lebarnya pintu bagi para pembaca yang ingin memberi saran maupun kritik demi memperbaiki tugas ini. Akhirnya penyusun sangat mengharapkan semoga dari tugas sederhana ini dapat diambil manfaatnya dan besar keinginan kami dapat menginspirasi para pembaca untuk mengangkat permasalahan lain yang relevan pada tugas-tugas selanjutnya.

Semarang, Maret 2019

Penyusun

ii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................ ii DAFTAR ISI .......................................................................................................... iii ANALISIS LIKUIDITAS, SOLVABILITAS DAN RENTABILITAS ................. 1 A.

Pengertian .................................................................................................... 1

1.

Neraca .............................................................................................................. 1

2.

Laporan Laba Rugi .......................................................................................... 1

B.

Analisis Likuiditas, Solvabilitas dan Rentabilitas ....................................... 2

1.

Pengertian Analisis Likuiditas ......................................................................... 2

2.

Pengertian Analisis Solvabilitas ...................................................................... 4

3.

Pengertian Analisis Rentabilitas ...................................................................... 5

C.

Contoh Laporan ........................................................................................... 9

1.

Analisis Likuiditas ......................................................................................... 11

2.

Analisis Solvabilitas ...................................................................................... 11

3.

Analisis Rentabilitas ...................................................................................... 12

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 14

iii

ANALISIS LIKUIDITAS, SOLVABILITAS DAN RENTABILITAS A. Pengertian Laporan keuangan adalah produk atau hasil akhir dari suatu proses akuntansi. Laporan keuangan inilah yang menjadi bahan informasi bagi para pemakainya sebagai salah satu bahan dalam proses pengambilan keputusan. Di samping sebagai informasi, laporan keuangan juga sebagai pertanggungjawaban atau accountability. Dan juga dapat menggambarkan indikator kesuksesan suatu perusahaan mencapai tujuannya. 1. Neraca Persamaan akuntansi (disebut juga identitas neraca) (accounting equation) merupakan dasar sistem akuntansi: Aset = Kewajiban + Ekuitas. Sisi kiri persamaan ini terkait dengan sumber daya yang dikendalikan oleh perusahaan, atau aset. Sumber daya ini merupakan investasi yang diharapkan untuk menghasilkan laba di masa depan melalui aktivitas operasi. Untuk menjalankan aktivitas operasi, perusahaan membutuhkan pendanaan untuk membiayainya. Sisi kanan persamaan ini mengidentifikasi sumber pendanaan. Kewajiban (liability), merupakan pendanaan dari kreditor dan mewakili kewajiban perusahaan, atau klaim kreditor atas aset. 2. Laporan Laba Rugi Laporan laba rugi (income statement) mengukur kinerja keuangan perusahaan antara tanggal neraca. Laporan ini mencerminkan aktivitas operasi

perusahaan.

Laporan

laba

rugi

menyediakan

rincian

pendapatan, beban, untung, dan rugi perusahaan untuk suatu periode waktu. Di bagian bawah, laba (earnings) atau laba bersih (net income) mengindikasikan profitabilitas perusahaan. Laba mencerminkan pengembalian

keputusan

pemegang

ekuitas

untuk

periode

bersangkutan, sementara pos-pos dalam laporan merinci bagaimana laba didapat. Laba merupakan perkiraan atas kenaikan (atau

penurunan) ekuitas sebelum distribusi kepada dan kontribusi dari pemegang ekuitas. B. Analisis Likuiditas, Solvabilitas dan Rentabilitas 1. Pengertian Analisis Likuiditas Rasio keuangan likuiditas adalah rasio yang menunjukkan kemampuan pengelola perusahaan dalam memenuhi kewajiban atau membayar utang jangka pendeknya. Artinya, seberapa mampu perusahaan untuk membayar kewajiban atau utangnya yang sudah jatuh tempo. Jika perusahaan mampu memenuhi kewajibannya, maka perusahaan dinilai sebagai perusahaan yang likuid. Sebaliknya, jika perusahaan tidak dapat memenuhi kewajibannya, maka perusahaan dinilai sebagai perusahaan yang illikuid. Pada saat jatuh tempo, perusahaan harus membayar kewajiban kepada pihak luar perusahaan atau likuiditas badan usaha, ataupun di dalam perusahaan atau likuiditas perusahaan. Untuk dapat memenuhi kewajibannya perusahaan harus memiliki jumlah kas atau investasi aktiva lancar lainnya yang dapat segera dikonversi atau diubah menjadi kas untuk memenuhi kewajibannya seperti membayar pengeluaran, tagihan, dan seluruh kewajiban lainnya yang sudah jatuh tempo. Jenis rasio likuiditas: a. Rasio Lancar (Current Ratio) Dalam rasio ini akan diketahui sejauh mana aktiva lancar perusahaan dapat digunakan untuk menutupi kewajiban jangka pendek atau utang lancarnya. Semakin besar perbandingan aktiva lancar dengan utang lancar maka artinya semakin tinggi pula kemampuan perusahaan dalam menutupi kewajiban utang lancarnya. Tingginya Rasio lancar dapat menunjukkan adanya uang kas berlebih yang bisa berarti dua hal yaitu besarnya keuntungan

yang

telah

diperoleh

atau

akibat

tidak

digunakannya keuangan perusahaan secara efektif untuk berinvestasi.

b. Rasio Cepat (Quick Ratio) Rasio ini akan menunjukkan kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendek dengan menggunakan aktiva lancar atau tanpa memperhitungkan persediaan karena persediaan akan membutuhkan waktu yang lama untuk diuangkan dibanding dengan aset lainnya. Quick Ratio

ini

terdiri dari piutang dan surat-surat berharga. Jadi semakin besar rasio, semakin baik juga posisi keuangan perusahaan. Jika hasilnya mencapai 1:1 atau 100%, maka ini akan berakibat baik jika terjadi likuidasi karena perusahaan akan mudah untuk membayar kewajibannya.

c. Rasio Kas (Cash Ratio) Rasio ini digunakan untuk mengukur besarnya uang kas yang tersedia untuk melunasi kewajiban jangka pendek yang ditunjukan dari tersedianya dana kas atau setara kas, contohnya rekening giro. Jika hasil rasio menunjukkan 1:1 atau 100% atau semakin besar perbandingan kas dengan utang maka akan semakin baik.

d. Rasio Perputaran Kas (Cash Turnover Ratio) Rasio ini akan menunjukkan nilai relatif antara nilai penjualan bersih terhadap kerja bersih. Modal kerja bersih merupakan seluruh komponen aktiva lancar dikurangi total utang lancar.

Rasio ini dihitung dengan cara membagi nilai penjualan bersih dengan modal kerja. Rasio ini menunjukkan seberapa besar penjualan untuk modal kerja yang dimiliki perusahaan.

2. Pengertian Analisis Solvabilitas Rasio solvabilitas adalah rasio yang menunjukkan besarnya aktiva sebuah perusahaan yang didanai dengan utang. Artinya, seberapa besar beban utang yang ditanggung oleh perusahaan dibandingkan dengan aktivanya. Rasio ini merupakan ukuran yang menunjukkan kemampuan perusahaan untuk membayar seluruh kewajibannya. Baik kewajiban jangka pendek maupun jangka panjang jika perusahaan dibubarkan, atau dilikuidasi. Perusahaan yang memiliki rasio solvabilitas yang tinggi memiliki risiko kerugian yang lebih besar daripada perusahaan dengan rasio solvabilitas yan rendah. Jenis analisis solvabilitas: a. Debt to Asset Ratio Rasio ini menunjukkan nilai relative antara nilai total utang terhadap total aktiva. Rasionya dihitung dengan membagi nilai total utang dengan total aktiva. Formula untuk menghitung Debt to Asset Ratio adalah sebagai berikut:

b. Debt to Equity Ratio Rasio ini digunakan untuk mengetahui hubungan antara utang jangka panjang dengan jumlah modal sendiri yang telah diberikan oleh pemilik perusahaan, dengan maksud untuk

mengetahui berapa jumlah dana yang disediakan kreditor dengan pemilik perusahaan. Jika semakin tinggi rasio, maka semakin kecil modal sendiri dibanding utangnya. Seharusnya kebijakan perusahaan harus memiliki utang yang tidak lebih besar dari modal yang dimiliknya. Karna semakin kecil rasio ini maka akan memperbaiki keadaan perusahaan, artinya semakin kecil utang yang dimiliki maka semakin aman. Rumus yang digunakan adalah:

3. Pengertian Analisis Rentabilitas Perusahaan yang memiliki tujuan untuk mendapatkan laba besar pasti akan selalu meningkatkan target laba setiap tahunnya. Namun, laba yang besar belum bisa menjadi patokan bahwa perusahaan telah efisien dalam bekerja. Untuk bisa mengetahui efisien atau tidaknya suatu perusahaan bisa dilakukan dengan membandingkan antara laba yang didapatkan dengan modal yang telah dikeluarkan untuk bisa menghasilkan laba atau dengan cara menghitung rasio rentabilitasnya. Rasio rentabilitas adalah rasio yang sering digunakan untuk mengukur kemampuan dari suatu perusahaan dalam menghasilkan laba dalam waktu periode tertentu. Rumus umum yang sering digunakan adalah L/M, di mana L adalah laba yang dihasilkan dan M adalah modal yang dikeluarkan untuk menghasilkan laba. Rasio rentabilitas ini sangat berkaitan erat dengan kelangsungan hidup suatu perusahaan. Jika nilai rasionya bagus berarti perusahaan dalam keadaan sehat keuangannya. Selain itu, rentabilitas dapat juga digunakan untuk mengukur pada saat pengambilan suatu keputusan tentang masalah pemenuhan kebutuhan keuangan perusahaan, apakah akan menggunakan bantuan modal asing secara kredit atau dengan menggunakan modal sendiri.

Jenis rentabilitas: a. Rentabilitas Ekonomi Rentabilitas ekonomi adalah kemampuan perusahaan untuk bisa menghasilkan laba yang berasal dari modal asing maupun modal pribadi. b. Rentabilitas Modal Sendiri Rentabilitas modal sendiri adalah kemampuan perusahaan untuk bisa menghasilkan laba yang berasal dari modal keuangan milik pribadi. Ada lima ukuran rasio rentabilitas yang sering dipakai saat ini, berikut pembahasan beserta rumus cara perhitungan rasio rentabilitas: a. Profit Margin Profit margin adalah cara menghitung kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba atau profit dalam tingkat penjualan tertentu. Laporan profit margin ini bisa Anda ketahui melalui laporan common size pada laporan laba-rugi di bagian baris paling akhir. Untuk rumus perhitungan profit margin bisa dilakukan dengan rumus sebagai berikut.

b. Gross Profit Margin Yang kedua adalah gross profit margin atau bisa disebut margin laba kotor, yaitu perbandingan pendapatan laba kotor yang diperoleh perusahaan dalam periode tertentu dibandingkan dengan besarnya tingkat penjualan pada satu periode yang sama. Rasio ini bisa mengetahui seberapa besar laba kotor yang diperoleh suatu perusahaan sebelum dikurangi beberapa biaya operasional dan produksi. Semakin besar suatu perusahaan bisa mengontrol rasionya, maka semakin besar pula laba yang akan didapatkan oleh perusahaan. Untuk rumus perhitungannya sebagai berikut.

c. Net Profit Margin Net profit margin atau laba bersih adalah rasio yang digunakan untuk mengukur seberapa besar laba bersih yang diperoleh suatu perusahaan setelah dikurangi berbagai macam hal. Semakin tinggi rasio net profit marginnya, maka semakin besar pula laba bersih yang dihasilkan. Untuk bisa mendapatkan net profit yang tinggi, maka dari segi penjualan juga harus ditingkatkan. Rumus perhitungan rasionya seperti berikut ini.

d. Return on Investment Return on investment atau biasa disebut ROI adalah kemampuan suatu perusahaan dalam menghasilkan keuntungan yang sebesarbesarnya guna untuk menutup biaya yang dikeluarkan saat investasi. Laba yang digunakan untuk menutup biaya investasi ini adalah laba bersih setelah dikenakan pajak atau (EAT). Untuk rumus cara perhitungan ROI sebagai berikut.

e. Return on Assets Yang terakhir adalah return on assets atau biasa disebut rentabilitas ekonomis,

yaitu

kemampuan

suatu

perusahaan

dalam

menghasilkan laba dengan mengandalkan semua aktiva yang dimiliki oleh perusahaan. Laba yang digunakan untuk menutup aset ini adalah laba sebelum terkena bunga bank dan pajak atau disebut (EBIT). Untuk rumus perhitungannya seperti berikut ini.

f. Return on Equity

Pengembalian ekuitas atau ROE (Return On Equity) adalah salah satu perhitungan yang masuk dalam rasio profitabilitas. ROE merupakan perhitungan rasio yang menunjukkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba bersih dengan menggunakan modal sendiri dan menghasilkan laba bersih yang tersedia bagi pemilik atau investor. ROE sangat bergantung pada besar-kecilnya perusahaan, misalnya untuk perusahaan kecil tentu memiliki modal yang relatif kecil, sehingga ROE yang dihasilkanpun kecil, begitu pula sebaliknya untuk perusahaan besar. Return on equity (ROE) adalah jumlah imbal hasil dari laba bersih terhadap ekuitas dan dinyatakan dalam bentuk persen. ROE digunakan untuk mengukur kemampuan suatu badan usaha dalam menghasilkan laba dengan bermodalkan ekuitas yang sudah diinvestasikan

pemegang

saham.

ROE

dinyatakan

dalam

persentase dan dihitung dengan rumus ROE (Return On Equity) membandingkan laba bersih setelah pajak dengan ekuitas yang telah diinvestasikan pemegang saham perusahaan (Van Horne dan Wachowicz, 2005:225). Rasio ini menunjukkan daya untuk menghasilkan laba atas investasi berdasarkan nilai buku para pemegang saham, dan sering kali digunakan dalam membandingkan dua atau lebih perusahaan atas peluang investasi yang baik dan manajemen biaya yang efektif. ROE sangat menarik bagi pemegang maupun calon pemegang saham , dan juga bagi manajemen, karena rasio tersebut merupakan ukuran atau indikator penting dari shareholders value creation, artinya semakin tinggi rasio ROE , semakin tinggi pula nilai perusahaan, hal ini tentunya merupakan daya tarik bagi investor untuk menanamkan modalnya diperusahaan tersebut.

C. Contoh Laporan

PAJAK 1% LABA BERSIH SETELAH PAJAK

3.523.042,11 348.781.169,30

1. Analisis Likuiditas Current Ratio = (Aktiva Lancar / Hutang Lancar) * 100% = (3.141.766.795,04 / 2.473.383.500,54) * 100% = 127,02% Quick Ratio = ((Aktiva lancar – Persediaan) / Hutang Lancar) * 100% = ((3.141.766.795,04 – 670.327.992,31) / 2.473.383.500,54) * 100% = (2.471.438.802,73 / 2.473.383.500,54) * 100% = 99,92% Cash Ratio = (Kas + Setara Kas / Hutang Lancar) * 100% = (800.224.338,54 / 2.473.383.500,54) * 100% = 32,36% Cash Turnover Ratio = (Penjualan Bersih / Modal Kerja Bersih) * 100% = (756.674.007,64 / 1.663.761.898,55) * 100% = 45,48% 2. Analisis Solvabilitas Debt to Asset Ratio = (Total Hutang / Total Aset) * 100% = (2.473.383.500,54 / 4.137.145.399,09) * 100% = 59,78% Debt to Equity Ratio

= (Total Hutang / Total Ekuitas) * 100% = (2.473.383.500,54 / 1.663.761.898,55) * 100% = 148,66% 3. Analisis Rentabilitas Profit Margin = (Laba Bersih / Penjualan) * 100% = (352.304.211,41 / 756.674.007,64) * 100% = 46,56% Gross Porfit Margin = (Laba Kotor / Penjualan) * 100% = (528.439.953,21 / 756.674.007,64) * 100% = 69,84% Net Profit Margin = (Laba Bersih Setelah Pajak / Penjualan) * 100% = (348.781.169,30 / 756.674.007,64) * 100% = 46,09% Return on Investment = (Laba Bersih Setelah Pajak / Investasi) * 100% = (348.781.169,30 / 4.137.145.399,09) * 100% = 8,43% Return on Assets = (Laba Bersih / Total Aset) * 100% = (352.304.211,41 / 4.137.145.399,09) * 100% = 8,52%

Return on Equity = (Laba Bersih Setelah Pajak / Total Ekuitas) * 100% = (348.781.169,30 / 1.663.761.898,55) * 100% = 20,96%

DAFTAR PUSTAKA Harahap, Sofyan S. 2002. Teori Akuntansi Laporan Keuangan. Jakarta: Bumi Aksara. Kasmir. 2011. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: Rajagrafindo Persada. Utami, Widya Novia. 2017. Pengertian Rasio Likuiditas, Jenis, dan Kegunaannya dalam Perusahaan. https://www.jurnal.id/id/blog/2017-pengertian-rasio-likuiditas-jenis-dankegunaannya-dalam-perusahaan/ Diakses tanggal 4 Maret 2019 Choiri, Eril Obeit. 2018. Beberapa Hal Mengenai Rasio Rentabilitas & Cara Menghitungannya yang Harus Anda Ketahui. https://www.jurnal.id/id/blog/2018-pembahasan-mengenai-rasiorentabilitas-dan-cara-perhitungannya/ Diakses tanggal 5 Maret 2019 Sleekr. 2018. Contoh Laporan Keuangan UKM: Laba Rugi, Neraca, Arus Kas, Perubahan Modal. https://sleekr.co/blog/contoh-laporan-keuangan-ukm-laba-rugi-neracaarus-kas-perubahan-modal/ Diakses tanggal 5 Maret 2019 Utami, Widya Novia. 2018. Cara Menghitung Pengembalian Ekuitas (Return On Equity). https://www.jurnal.id/id/blog/2018-rasio-profitabilitas-cara-menghitungpengembalian-ekuitas-return-on-equity/ Diakses tanggal 5 Maret 2019

Related Documents

Tugas
October 2019 88
Tugas
October 2019 74
Tugas
June 2020 46
Tugas
May 2020 48
Tugas
June 2020 45
Tugas
August 2019 86

More Documents from "Luci xyy"