ANALISIS LAPORAN KEUANGAN Rasio Likuiditas, Solvabilitas, dan Profitabilitas PT. Indika Energy Tbk (INDY) Tahun 2017 Dosen Pengampu : Drs. R. Djoko Sampurno, M.M.
Nama
: Khrisna Akbar Hermawan
NIM
: 12010116130196
Kelas
:A
FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS UNIVERSITAS DIPONEGORO 2019
Rasio Likuiditas Adalah menunjukkan kemampuan suatu perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangannya yang harus segera dipenuhi, atau kemampuan
perusahaan untuk
memenuhi kewajiban keuangan pada saat ditagih. Rasio likuiditas terdiri dari : 1. Current Ratio Merupakan Rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendeknya dengan menggunakan aktiva lancar yang dimiliki. Rumus : Current Ratio = (Aktiva Lancar / Hutang Lancar) Hasil dari data laporan keuangan : Current Ratio tahun 2017 = ( 1.353.786.321 / 659.498.294 ) = 2,052 Kesimpulan 2017 adalah setiap Rp 1 utang lancar dijamin oleh 2,05 harta lancar atau perbandingannya antara aktiva lancar dengan hutang lancar adalah 2,05 : 1 2. Cash Ratio Aktiva perusahaan yang paling likuid adalah kas dan surat berharga. Cash ratio menunjukkan kemampuan perusahaan untuk membayar utang jangka pendek dengan kas dan surat berharga yang dapat
segera diuangkan. Tidak terdapat standar
likuiditas untuk cash ratio sehingga penilaiannya tergantung pada kebijakan manajemen. Rumus : Cash Ratio = (Aktiva Lancar / Pinjaman Jangka Pendek)
Hasil dari data laporan keuangan : Cash Ratio tahun 2017 = ( 1.353.786.321 / 312.981.711 ) = 4,325 3. Quick Ratio atau Acid Test Ratio (Ratio Immediate Solvency) Merupakan rasio yang digunaka untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendeknya dengan menggunakan aktiva yang lebih likuid. Rumus : Quick Ratio = ((Aktiva Lancar – Persediaan) / Hutang Lancar)) Hasil dari data laporan keuangan : Quick Ratio tahun 2017 = (( 1.353.786.321 – 76.426.790 ) / 312.981.711 )) = 4,081 Kesimpulan 2017 : Adanya perbedaan yang cukup tinggi antara Quick Ratio dan Current Ratio yang mencapai 2 poin lebih, menunjukkan bahwa PT. Indika Energy Tbk ini memiliki aktiva lancer berupa persediaan yang cukup tinggo. Rasio Solvabilitias Rasio ini disebut juga Rasio Leverage yaitu mengukur perbandingan dana yang disediakan oleh pemiliknya dengan dana yang dipinjam dari kreditur perusahaan tersebut. Rasio ini dimaksudkan untuk mengukur sampai seberapa jauh aktiva perusahaan dibiayai oleh hutang rasio ini menunjukkan indikasi tingkat keamanan dari para pemberi pinjaman (Bank). Suatu
perusahaan yang solvable belum tentu likuid dan sebaliknya sebuah
perusahaan yang insolvable belum tentu likuid. 1. Total Debt to Equity Ratio (Rasio hutang terhadap Ekuitas)
Merupakan Perbandingan antara hutang-hutang dan ekuitas dalam pendanaan perusahaan dan menunjukkan kemampuan modal sendiri, perusahaan untuk memenuhi seluruh kewajibanya. Rumus: Total Debt to Equity Ratio = ( Total Hutang / Ekuitas Pemegang Saham ) x 100% Hasil dari data laporan keuangan : Total DER 2017 = ( 2.520.683.083 / 1.115.022.320 ) x 100% = 2,26 = 2,26% 2. Total Debt to Asset Ratio (Rasio Hutang terhadap Harta) Rasio ini merupakan perbandingan antara hutang lancar dan hutang jangka panjang dan jumlah seluruh aktiva diketahui. Rasio ini menunjukkan berapa bagian dari keseluruhan aktiva yang dibelanjai oleh hutang. Rumus: Total Debt to Asset Ratio = ( Total Hutang / Total Aktiva ) x 100% Hasil dari data laporan keuangan : Total DAR 2017 = ( 2.520.683.083 / 3.635.705.403 ) x 100% = 0,69 = 69% Kesimpulan 2017 : Pendanaan perusahaan dibiayai dengan utang untuk tahun 2017 artinya bahwa setiap Rp.100,- pendanaan perusahaan Rp.69,- dibiayai dengan hutang dan Rp.31 disediakan oleh pemegang saham. Angka tersebut masih dikatakan wajar dan PT Indika Energy Tbk dapat dikatakan solvable karena memiliki total aser yang lebih besar daripada total hutang. Makin kecil presentase ratio ini berarti makin cepat perusahaan menjadi insolvabel. Tingkat solvabilitas dapat di pertinggi hanya dengan jalan penambahan modal sendiri dengan alternatif sebagai berikut :
Menambah aktiva tanpa menambah utang atau menambah aktiva relatif lebih besar daripada bertambahannya hutang.
Mengurangi hutang tanpa mengurangi aktiva atau mengurangi hutang relatif besar daripada berkurangnya aktiva.
Rasio Profitabilitas Rasio ini disebut juga sebagai Rasio Rentabilitas yaitu rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba atau keuntungan, profitabilitas suatu perusahaan mewujudkan perbandingan antara laba dengan aktiva atau modal yang menghasilkan laba tersebut. Yang termasuk dalam rasio ini adalah : 1. Gross Profit Margin (Margin Laba Kotor) Merupakan perandingan antar penjualan bersih dikurangi dengan Harga Pokok Penjualan dengan tingkat penjualan, rasio ini menggambarkan laba kotor yang dapat dicapai dari jumlah penjualan. Rumus : GPM = ( Laba Kotor / Penjualan Bersih ) x 100% Hasil dari data laporan keuangan : GPM 2017 = ( 122.916.837 / 1.098.760.230 ) x 100% = 0,11 = 11% Kesimpulan 2017 : Kemampuan perusahaan dalam menghasilkan menghasilkan laba kotor dari penjualan bersih adalah sebesar 11%. 2. Net Profit Margin (Margin Laba Bersih) Merupakan rasio yang digunaka nuntuk mengukur laba bersih sesudah pajak lalu dibandingkan dengan volume penjualan. Rumus:
NPM = ( Laba Setelah Pajak / Total Aktiva ) x 100% Hasil dari data laporan keuangan : NPM 2017 = ( 321.633.157 / 3.635.705.403) x 100% = 0,088 = 8,8% Kesimpulan 2017 : Kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba bersih dari penjualan bersih adalah sebesar 8,8%. 3. Operating Profit Margin Untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan. Operating profit margin mengukur persentase dari profit yang diperoleh perusahaan dari tiap penjualan sebelum dikurangi dengan biaya bunga dan pajak. Pada umumnya semakin tinggi rasio ini maka semakin baik Rumus : OPM = ( Laba usaha / Penjualan Bersih ) x 100% Hasil dari data laporan keuangan : OPM 2017 = ( 321.633.157 / 122.916.837 ) x 100% = 0,26 = 26% Kesimpulan : Operating ratio mencerminkan tingkat efisiensi perusahaan, sehingga ratio ini rendah menunjukan keadaan yang baik karena berarti bahwa setiap rupiah penjualan yang terserap dalam biaya juga rendah, dan yang tersedia untuk laba besar. 4. Return on Asset Adalah salah satu bentuk dari rasio profitabilitas untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dengan menggunakan total aktiva yang ada dan setelah biayabiaya modal (biaya yang digunakan mendanai aktiva) dikeluarkan dari analisis. Rumus : ROA = ( Laba Bersih Setelah Pajak / Total Aktiva ) x 100%
Hasil dari data laporan keuangan : ROA 2017 = ( 321.633.157 / 3.635.705.403 ) x 100% = 0,088 = 8,8% 5. Return on Equity Adalah Tingkat pengembalian yang dihasilkan oleh perusahaan untuk setiap satuan mata uang yang menjadi modal perusahaan. Dalam pengertian ini, seberapa besar perusahaan memberikan imbal hasil tiap tahunnya per satu mata uang yang diinvestasikan investor ke perusahaan tersebut. Rumus : ROE = ( Laba Bersih Setelah Pajak / Total Modal Pemegang Saham ) x 100% Hasil dari data laporan keuangan : ROE 2017 = ( 321.633.157 / 1.115.022.320 ) x 100% = 0,288 = 28,8% 6. Earning Power of Total Investment Rumus : EPTI = ( Laba Sebelum Pajak / Total Aktiva) x 100% Hasil dari data laporan keuangan : EPTI tahun 2017 = ( 300.116.045 / 3.635.705.403 ) x 100% = 0,082 = 8,2%
KESIMPULAN
1. Analisis rasio keuangan yang digunakan untuk menilai laporan keuangan PT. Indika Energy Tbk pada tahun 2017 adalah 3 rasio keuangan yaitu Rasio Likuiditas, Rasio Solvabilitas dan Rasio Profitabilitas/Rentabilitas. 2. Berdasarkan perhitungan ynag dilakukan terdapat hasil sebagai berikut: a. Rasio Likuiditas 1) Current Ratio = 2,052 2) Cash Ratio = 4,325 3) Quick Ratio = 4,081 b. Rasio Solvabilitas 1) Debt to Total Equity Ratio (DER) = 2,26 2) Debt to Total Asset Ratio = 0,69 c. Rasio Profitabilitas 1) Gross Profit Margin = 0,11 2) Net Profit Margin = 0,088 3) Operating Profit Margin = 0,26 4) Return on Asset = 0,088 5) Return on Equity = 0,288 6) Earning Power of Investment = 0,082 3. Berdasarkan pada rasio likuiditas dan rasio solvabilitas, maka perusahaan PT Indika Energy Tbk dapat dikatakan likuid-solvabel. Artinya, PT Indika Energy adalah perusahaan yang sehat dan memiliki kondisi keuangan yang baik sebab mampu memenuhi kewajiban jangka pendek dan jangka panjangnya. 4. Berdasarkan pada rasio profitabilitas, PT Indika Energy Tbk termasuk kedalam perusahaan yang cukup efisien dalam mengelola manajemen perusahaan. Hal ini terlihat pada seluruh rasio profitabilitas yang dihitung memiliki hasil yang positif.
(Sumber: Laporan Keuangan Tahunan PT. Indika Energy Tbk IDX tahun 2017)