Tugas 2

  • Uploaded by: Yolan Pakona
  • 0
  • 0
  • August 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Tugas 2 as PDF for free.

More details

  • Words: 2,646
  • Pages: 14
Tugas 2 Tingkatan Penyakit Berdasarkan Invektivitas, Patogenesitas, Virulensi, Toksisitas, Invasitas, dan Antigenesitas Tingkatan

Invektivitas

Patogenesitas

Virulensi

Toksisitas

Invasitas

Antigenesitas

Tinggi

Campak

Campak

Rabies

Leukemia

Ebola

Sklerosis

Polio

Difteri

Lepra

Impetigo

Lepra

Diabetes

TBC

AIDS dan HIV

Campak

Neuritis

Hepatitis

Lupus

Sifilis

DBD

Polio

Kudis

Influenza

Vertigo

Hepatitis

TBC

Gonorhea

Demam

Cacar air

Demam

Pneumonia

Polio

Cacar

Thipoid

Hepatitis

Thipoid

Sedang

Rendah

Panu

Osteoporosis

A. Invektivitas 1. Tingkat Tinggi : a. Campak adalah infeksi virus yang ditandai dengan munculnya ruam di seluruh tubuh dan sangat menular. Campak bisa sangat mengganggu dan mengarah pada komplikasi yang lebih serius. Gejala campak mulai muncul sekitar satu hingga dua minggu setelah virus masuk ke dalam tubuh. Gejala tersebut di antaranya adalah: 

Mata merah.



Mata menjadi sensitif terhadap cahaya.



Tanda-tanda seperti pilek (misalnya radang tenggorokan, hidung beringus, atau hidung tersumbat).



Demam.



Bercak putih keabu-abuan pada mulut dan tenggorokan.

b. Polio atau poliomyelitis adalah penyakit virus yang sangat mudah menular dan menyerang sistem saraf, khususnya pada balita yang belum

melakukan vaksinasi polio. Pada kasus yang parah, penyakit ini bisa menyebabkan kesulitan bernapas, kelumpuhan, atau dan kematian. Gejala Penyakit Polio Kebanyakan penderita polio tidak menyadari bahwa diri mereka terinfeksi karena virus polio pada awalnya hanya menimbulkan sedikit gejala atau bahkan tidak sama sekali. Penderita polio dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu polio non-paralisis, polio paralisis, dan sindrom pascapolio. 2. Tingkat Sedang a. TBC atau tuberkulosis (TB) tulang belakang dikenal juga dengan nama penyakit Pott, yaitu tuberkulosis yang terjadi di luar paru-paru, di mana menjangkiti tulang belakang. Penyakit ini umumnya menginfeksi tulang belakang pada area toraks (dada belakang) bagian bawah dan vertebra lumbalis (pinggang belakang) atas. Tuberkulosis disebabkan oleh bakteri yang bernama mycobacterium tuberculosis. Bakteri ini menyebar melalui percikan air liur penderita tuberkulosis yang bersin atau batuk. Makin lama atau makin sering seseorang berinteraksi dengan penderita TBC, maka makin besar pula risiko tertular penyakit ini. Gejalanya Demam, dan Kehilangan berat badan. b. Sifilis atau raja singa adalah infeksi yang disebabkan oleh bakteri bernama Treponema pallidum. Sifilis adalah salah satu infeksi menular seksual (IMS). Umumnya, infeksi ini menyebar melalui hubungan seksual dengan orang yang terinfeksi. Selain melalui hubungan intim, bakteri penyebab sifilis juga bisa menyebar melalui pajanan cairan tubuh penderitanya, misalnya melalui darah. Gejala pertama sifilis muncul sekitar tiga minggu setelah bakteri memasuki tubuh. 3. Tingkat Rendah a. Hepatitis adalah istilah umum penyakit yang merujuk pada peradangan yang terjadi di hati. Hepatitis umumnya disebabkan oleh infeksi virus,

meskipun juga dapat disebabkan oleh kondisi lain. Beberapa penyebab hepatitis selain infeksi virus Hepatitis A, B, C, D, dan E. kebiasaan minum alkohol, penyakit autoimun, serta zat racun atau obat-obatan tertentu. b. Pneumonia atau dikenal juga dengan istilah paru-paru basah adalah infeksi yang memicu inflamasi pada kantong-kantong udara di salah satu atau kedua paru-paru. Pada pengidap pneumonia, sekumpulan kantongkantong udara kecil di ujung saluran pernapasan dalam paru-paru akan membengkak dan dipenuhi cairan. Gejala pneumonia sangat bervariasi, berdasarkan tingkat keparahannya. Keragaman gejala tersebut juga bisa disebabkan oleh perbedaan pada jenis bakteri pemicu infeksi, usia, dan kondisi kesehatan pengidap. Meski demikian, gejala-gejala umum yang biasanya muncul meliputi: 

Demam.



Berkeringat dan menggigil.



Batuk kering atau batuk dengan dahak kental berwarna kuning, hijau, atau disertai darah.



Napas terengah-engah dan pendek.



Rasa sakit pada dada ketika menarik napas atau batuk.



Mual atau muntah.



Diare.



Kelelahan.

B. Patogenesitas 1. Tingkat Tinggi a. Campak adalah infeksi virus yang ditandai dengan munculnya ruam di seluruh tubuh dan sangat menular. Campak bisa sangat mengganggu dan mengarah pada komplikasi yang lebih serius. Gejala campak mulai muncul sekitar satu hingga dua minggu setelah virus masuk ke dalam tubuh. Gejala tersebut di antaranya adalah:



Mata merah.



Mata menjadi sensitif terhadap cahaya.



Tanda-tanda seperti pilek (misalnya radang tenggorokan, hidung beringus, atau hidung tersumbat).



Demam.



Bercak putih keabu-abuan pada mulut dan tenggorokan.

b. Difteri adalah infeksi bakteri yang umumnya menyerang selaput lendir pada hidung dan tenggorokan, serta terkadang dapat memengaruhi kulit. Penyakit ini sangat menular dan termasuk infeksi serius yang berpotensi mengancam jiwa. Difteri disebabkan oleh bakteri Corynebacterium diphtheriae. Difteri umumnya memiliki masa inkubasi atau rentang waktu sejak bakteri masuk ke tubuh sampai gejala muncul 2 hingga 5 hari. Gejala-gejala dari penyakit ini meliputi: 

Terbentuknya lapisan tipis berwarna abu-abu yang menutupi tenggorokan dan amandel.



Demam dan menggigil.



Sakit tenggorokan dan suara serak.



Sulit bernapas atau napas yang cepat.

2. Tingkat Sedang a. HIV (human immunodeficiency virus) adalah virus yang merusak sistem kekebalan tubuh, dengan menginfeksi dan menghancurkan sel CD4. Semakin banyak sel CD4 yang dihancurkan, kekebalan tubuh akan semakin lemah, sehingga rentan diserang berbagai penyakit. Infeksi HIV yang tidak segera ditangani akan berkembang menjadi kondisi serius yang disebut AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome). AIDS adalah stadium akhir dari infeksi virus HIV. Pada tahap ini, kemampuan tubuh untuk melawan infeksi sudah hilang sepenuhnya. Gejala tahap infeksi akut bisa ringan hingga berat, dan dapat berlangsung hingga beberapa minggu, yang meliputi:



Demam hingga menggigil.



Muncul ruam di kulit.



Muntah.



Nyeri pada sendi dan otot.



Pembengkakan kelenjar getah bening.



Sakit kepala.



Sakit perut.



Sakit tenggorokan dan sariawan.

b. Demam berdarah atau demam berdarah dengue (DBD) adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus Dengue. Virus ini masuk ke dalam tubuh manusia melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus, yang hidup di wilayah tropis dan subtropis. Gejala demam berdarah, antara lain adalah demam, nyeri perut, muntah, dan tubuh lemas. 3. Tingkat Rendah a. TBC atau tuberkulosis (TB) tulang belakang dikenal juga dengan nama penyakit Pott, yaitu tuberkulosis yang terjadi di luar paru-paru, di mana menjangkiti tulang belakang. Penyakit ini umumnya menginfeksi tulang belakang pada area toraks (dada belakang) bagian bawah dan vertebra lumbalis (pinggang belakang) atas. Tuberkulosis disebabkan oleh bakteri yang bernama mycobacterium tuberculosis. Bakteri ini menyebar melalui percikan air liur penderita tuberkulosis yang bersin atau batuk. Makin lama atau makin sering seseorang berinteraksi dengan penderita TBC, maka makin besar pula risiko tertular penyakit ini. Gejalanya Demam, dan Kehilangan berat badan. b. Polio atau poliomyelitis adalah penyakit virus yang sangat mudah menular dan menyerang sistem saraf, khususnya pada balita yang belum melakukan vaksinasi polio. Pada kasus yang parah, penyakit ini bisa

menyebabkan kesulitan bernapas, kelumpuhan, atau dan kematian. Gejala Penyakit Polio Kebanyakan penderita polio tidak menyadari bahwa diri mereka terinfeksi karena virus polio pada awalnya hanya menimbulkan sedikit gejala atau bahkan tidak sama sekali. Penderita polio dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu polio non-paralisis, polio paralisis, dan sindrom pascapolio.

C. Virulensi 1. Tingkat Tinggi a. Rabies atau yang dikenal juga dengan istilah “anjing gila” adalah infeksi virus pada otak dan sistem saraf. Penyakit ini tergolong sangat berbahaya karena berpotensi besar menyebabkan kematian. Pada tahun 2017, di Indonesia terdapat lebih dari 25.000 kasus gigitan hewan penular rabies yang diberi vaksin anti rabies, namun tetap ada 90 korban meninggal. Virus penyebab rabies ditularkan oleh anjing melalui gigitan, cakaran, atau air liur. Gejala rabies biasanya muncul sekitar 4-12 minggu setelah pasien tergigit hewan yang terinfeksi. Gejala awal yang muncul meliputi: 

Demam



Otot melemah



Kesemutan



Sakit kepala

b. Penyakit lepra adalah suatu keadaan dimana terjadi infeksi dari mycobacterium leprae. Lepra atau biasa disebut morbus hansen adalah suatu penyakit menular, biasanya penularan lepra tidak dapat ditularkan jika hanya dalam waktu singkat, penularan lepra memerlukan waktu yang lama. Penularan lepra biasanya ditularkan melalui kontak langsng dengan penderita. Lepra dapat menyebabkan gejala seperti mati rasa pada

bagian tubuh, muncul bercak pada tubuh, terjadi perubahan pada bentuk anggota tubuh. 2. Tingkat Sedang a. Campak adalah infeksi virus yang ditandai dengan munculnya ruam di seluruh tubuh dan sangat menular. Campak bisa sangat mengganggu dan mengarah pada komplikasi yang lebih serius. Gejala campak mulai muncul sekitar satu hingga dua minggu setelah virus masuk ke dalam tubuh. Gejala tersebut di antaranya adalah: 

Mata merah.



Mata menjadi sensitif terhadap cahaya.



Tanda-tanda seperti pilek (misalnya radang tenggorokan, hidung beringus, atau hidung tersumbat).



Demam.



Bercak putih keabu-abuan pada mulut dan tenggorokan.

b. Polio atau poliomyelitis adalah penyakit virus yang sangat mudah menular dan menyerang sistem saraf, khususnya pada balita yang belum melakukan vaksinasi polio. Pada kasus yang parah, penyakit ini bisa menyebabkan kesulitan bernapas, kelumpuhan, atau dan kematian. Gejala Penyakit Polio Kebanyakan penderita polio tidak menyadari bahwa diri mereka terinfeksi karena virus polio pada awalnya hanya menimbulkan sedikit gejala atau bahkan tidak sama sekali. Penderita polio dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu polio non-paralisis, polio paralisis, dan sindrom pascapolio. 3. Tingkat Rendah a. Gonore atau kencing nanah merupakan salah satu penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri Neisseria gonorrhoeae. Gejalanya berupa khas munculnya cairan seperti nanah dari alat kelamin dan dapat disertai

dengan rasa nyeri saat berkemih dan beberapa hingga merasakan nyeri pada bagian punggung atau perut bawah. b. Penyakit cacar air, secara medis disebut varisela, umumnya diderita oleh anak-anak berusia di bawah 10 tahun. Penyakit ini juga bisa menyerang orang dewasa dan umumnya gejala yang muncul lebih berat daripada anak-anak. Hampir semua orang dewasa yang pernah mengidap cacar air tidak akan tertular lagi. Penyakit yang disebabkan oleh virus varicella zoster ini umumnya ditandai dengan kemunculan ruam pada kulit sebagai gejala utamanya. Gejala umum cacar air yang paling mudah dideteksi adalah ruam merah yang dapat menyebar ke seluruh tubuh. Terdapat sejumlah gejala lain yang mungkin dialami oleh pengidap sebelum kemunculan ruam. Gejala-gejala tersebut bisa berupa: 

Demam.



Rasa mual dan tubuh terasa tidak segar.



Tidak nafsu makan.



Sakit kepala.



Kelelahan.



Rasa nyeri atau sakit pada otot.

D. Toksisitas 1. Tingkat Tinggi a. Kanker darah atau leukemia adalah kanker yang menyerang sel-sel darah putih. Sel darah putih merupakan sel darah yang berfungsi melindungi tubuh terhadap benda asing atau penyakit. Sel darah putih ini dihasilkan oleh sumsum tulang belakang. Gejala kanker darah sangat beragam. Tiap penderita biasanya mengalami indikasi yang berbeda-beda, tergantung

kepada jenis kanker darah yang diidap. kita perlu mewaspadai gejalagejala umum yang tidak kian membaik atau mereda, seperti: 

Lemas atau kelelahan yang berkelanjutan.



Demam.



Menggigil.



Sakit kepala.



Muntah-muntah.

b. Impetigo adalah infeksi kulit yang disebabkan oleh bakteri, berupa lepuh atau bercak luka terbuka pada kulit, yang kemudian menimbulkan kerak berwarna kuning atau cokelat. Penyakit ini bisa menular karena kontak secara langsung antara kulit dengan kulit atau dengan barang-barang perantara, seperti handuk, baju, atau peralatan makan yang telah terkontaminasi bakteri. 2. Tingkat Sedang a. Neuritis optik adalah peradangan pada saraf mata, di mana saraf kehilangan

lapisan

pelindungnya

yang

disebut

myelin.

Tanpa

adanya myelin, sinyal visual tidak dapat terkirim dengan baik ke otak sehingga terjadi gangguan pada penglihatan, seperti pandangan mata kabur atau buram. Neuritis optik dapat menyerang baik orang dewasa maupun anak-anak. Namun kelainan ini paling sering ditemukan pada wanita usia antara 20 hingga 40 tahun. b. Kudis atau yang dikenal dalam istilah medisnya dengan skabies (scabies) adalah kondisi menular kulit yang disebabkan oleh penyusupan tungau kecil ke dalam lapisan kulit luar yang akan menimbulkan ruam kulit yang sangat gatal dan dapat menimbulkan keropeng. Penyebab penyakit menular ini adalah tungau Sarcoptes scabiei.

3. Tingkat Rendah a. Demam thypoid adalah penyakit infeksi yang menyerang saluran pencernaan yang disebabkan oleh bakteri. Gejala yang muncul seperti demam meningkat pada sore menjelangmalam hari dialami selama 1 minggu atau lebih disertai dengan gangguan pencernaan. b. Panu adalah suatu penyakit infeksi jamur yang ditandai dengan munculnya bercak-bercak kecil pada kulit. Warna bercak tersebut bisa lebih terang atau lebih gelap dari warna kulit asli. Pada sebagian kasus, warna panu bahkan ada juga yang merah muda atau merah. Nama lain dari panu adalah tinea versicolor atau pityriasis versicolor. Penyakit kulit ini tidak menular. Gejalanya gatal-gatal.

E. Invasitas 1. Tingkat Tinggi a. Ebola adalah penyakit mematikan yang disebabkan oleh virus dan menyebar melalui kontak langsung dengan darah atau cairan tubuh penderita seperti urine, tinja, air liur, serta air mani. Dalam hal ini, ‘kontak langsung’ berarti darah atau cairan tubuh lain (seperti air liur atau ingus) penderita yang langsung menyentuh hidung, mata, mulut, atau luka terbuka. b. Penyakit lepra adalah suatu keadaan dimana terjadi infeksi dari mycobacterium leprae. Lepra atau biasa disebut morbus hansen adalah suatu penyakit menular, biasanya penularan lepra tidak dapat ditularkan jika hanya dalam waktu singkat, penularan lepra memerlukan waktu yang lama. Penularan lepra biasanya ditularkan melalui kontak langsng dengan penderita. Lepra dapat menyebabkan gejala seperti mati rasa pada bagian tubuh, muncul bercak pada tubuh, terjadi perubahan pada bentuk anggota tubuh. 2. Tingkat Sedang

a. Hepatitis adalah istilah umum penyakit yang merujuk pada peradangan yang terjadi di hati. Hepatitis umumnya disebabkan oleh infeksi virus, meskipun juga dapat disebabkan oleh kondisi lain. Beberapa penyebab hepatitis selain infeksi virus Hepatitis A, B, C, D, dan E. kebiasaan minum alkohol, penyakit autoimun, serta zat racun atau obat-obatan tertentu. b. Flu atau influenza adalah infeksi virus yang menyerang sistem pernapasan (sistem yang terdiri dari hidung, tenggorokan, dan paru-paru). Gejalagejala flu yang biasa dirasakan di antaranya adalah demam, sakit kepala, batuk-batuk, pegal-pegal, nafsu makan menurun, dan sakit tenggorokan. 3. Tingkat Rendah a. Penyakit cacar air, secara medis disebut varisela, umumnya diderita oleh anak-anak berusia di bawah 10 tahun. Penyakit ini juga bisa menyerang orang dewasa dan umumnya gejala yang muncul lebih berat daripada anak-anak. Hampir semua orang dewasa yang pernah mengidap cacar air tidak akan tertular lagi. Penyakit yang disebabkan oleh virus varicella zoster ini umumnya ditandai dengan kemunculan ruam pada kulit sebagai gejala utamanya. Gejala umum cacar air yang paling mudah dideteksi adalah ruam merah yang dapat menyebar ke seluruh tubuh. Terdapat sejumlah gejala lain yang mungkin dialami oleh pengidap sebelum kemunculan ruam. Gejala-gejala tersebut bisa berupa: 

Demam.



Rasa mual dan tubuh terasa tidak segar.



Tidak nafsu makan.



Sakit kepala.



Kelelahan.



Rasa nyeri atau sakit pada otot.

b. Hepatitis adalah istilah umum penyakit yang merujuk pada peradangan yang terjadi di hati. Hepatitis umumnya disebabkan oleh infeksi virus,

meskipun juga dapat disebabkan oleh kondisi lain. Beberapa penyebab hepatitis selain infeksi virus Hepatitis A, B, C, D, dan E. kebiasaan minum alkohol, penyakit autoimun, serta zat racun atau obat-obatan tertentu.

F. Antigenesitas 1. Tingkat Tinggi a. Tumor otak adalah pertumbuhan sel-sel abnormal di dalam atau di sekitar organ otak. Tumor otak dapat menyerang siapa saja, namun sebagian besar kasusnya terjadi pada orang dewasa. Belum diketahui secara pasti apa yang menyebabkan seseorang menderita tumor otak primer (tumor yang muncul pertama kali di otak atau jaringan sekitar otak). Diperkirakan bahwa tumor otak primer mulai muncul ketika sel normal mengalami kesalahan atau mutasi DNA. Gejalanya pusing, kejangkejang, dll. b. Diabetes (diabetes melitus) adalah penyakit jangka panjang atau kronis yang ditandai dengan kadar gula darah (glukosa) yang jauh di atas normal. Glukosa sangat penting bagi kesehatan kita karena merupakan sumber energi utama bagi otak maupun sel-sel yang membentuk otot serta jaringan pada tubuh kita. Gejalanya sering merasa haus, Sering buang air kecil, terutama di malam hari, dll. 2. Tingkat Sedang a. Lupus adalah penyakit peradangan (inflamasi) kronis yang disebabkan oleh sistem imun atau kekebalan tubuh yang menyerang sel, jaringan, dan organ tubuh sendiri. Penyakit seperti ini disebut penyakit autoimun. Walaupun penyebab SLE belum diketahui, namun interaksi faktor genetik, lingkungan, dan hormonal diduga menjadi penyebabnya. Gejalanya Rasa lelah yang ekstrem, Ruam pada kulit, dan Nyeri pada persendian.

b. Vertigo adalah kondisi yang membuat penderitanya mengalami pusing, sampai merasa dirinya atau sekelilingnya berputar. Vertigo dapat berlangsung selama beberapa menit atau jam, tergantung tingkat keparahannya. Jika vertigo yang dialami cukup berat, berisiko membuat penderitanya terjatuh. Selain pusing berputar, vertigo juga dapat disertai dengan gejala lain, seperti: 

Mual



Muntah



Pergerakan bola mata yang tidak normal (nistagmus)



Berkeringat



Hilangnya pendengaran



Tinnitus

3. Tingkat Rendah a. Demam thypoid adalah penyakit infeksi yang menyerang saluran pencernaan yang disebabkan oleh bakteri. Gejala yang muncul seperti demam meningkat pada sore menjelangmalam hari dialami selama 1 minggu atau lebih disertai dengan gangguan pencernaan. b. Osteoporosis adalah kondisi saat kualitas kepadatan tulang menurun. Kondisi ini membuat tulang menjadi keropos dan rentan retak. Osteoporosis umumnya baru diketahui setelah ditemukan retak pada tulang, setelah pasien mengalami jatuh ringan. Retak pada pergelangan tangan, tulang pinggul, dan tulang belakang adalah kasus yang paling banyak ditemui pada penderita osteoporosis.

Related Documents

Tugas 2
October 2019 43
Tugas 2
June 2020 23
Tugas 2
October 2019 35
Tugas 2
August 2019 50
Tugas 2
June 2020 17
Tugas 2
April 2020 23

More Documents from ""