Tugas 1.docx

  • Uploaded by: Reza Hakim
  • 0
  • 0
  • October 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Tugas 1.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,154
  • Pages: 9
1.1 Pengertian Laporan Keuangan Berikut adalah pengertian laporan keuangan menurut pandangan beberapa ahli: 1) Laporan keuangan adalah suatu penyajian terstruktur dari posisi keuangan dan kinerja keuangan suatu entitas. (Ikatan Akuntan Indonesia, 2015: 1) 2) Laporan keuangan pada dasarnya adalah hasil dari proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat untuk berkomunikasi antara data keuangan atau aktivitas suatu perusahaan dengan pihak-pihak yang berkepentingan

dengan

data

atau

aktivitas

suatu

perusahaan

(Munawir, 2010: 2). 3) Laporan keuangan adalah laporan yang menunjukkan kondisi keuangan perusahaan

pada

saat

ini

atau

dalam

suatu

periode

tertentu

(Kasmir, 2016: 7). 4) Laporan keuangan merupakan suatu informasi yang menggambarkan kondisi keuangan suatu perusahaan dan lebih jauh informasi tersebut dapat dijadikan sebagai gambaran kinerja keuangan perusahaan tersebut (Fahmi, 2012: 21). 5) Laporan keuangan merupakan produk akhir dari serangkaian proses pencatatan dan pengikhtisaran data transaksi bisnis (Hery, 2016: 113)

1.2 Komponen Laporan Keuangan Berikut ini disajikan contoh dari laporan keuangan PT Perusahaan Gas Negara (PGAS) pada tahun 2017 yang terdiri dari: 1) Laporan Posisi Keuangan (Neraca) 2) Laporan Laba (Rugi) 3) Laporan Perubahan Modal, dan 4) Laporan Arus Kas

1.3 Analisis Rasio Keuangan 1.3.1

Rasio Likuiditas Rasio likuiditas adalah rasio yang menunjukkan kemampuan perusahaan

dalam memenuhi kewajiban atau membayar utang jangka pendeknya. Dengan kata lain, rasio likuiditas adalah rasio yang dapat digunakan untuk mengukur sampai seberapa jauh tingkat kemampuan perusahaan dalam melunasi kewajiban jangka pendeknya yang akan segera jatuh tempo. Jika perusahaan memiliki kemampuan untuk melunasi kewajiban jangka pendeknya pada saat jatuh tempo maka perusahaan tersebut dikatakan sebagai perusahaan yang likuid. Sebaliknya, jika perusahaan tidak memiliki kemampuan untuk melunasi kewajiban jangka pendeknya pada saat jatuh tempo, perusahaan tersebut dikatakan sebagai perusahaan yang tidak likuid. 1) Rasio Lancar (Current Ratio) Rasio lancar mempakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya yang segera jatuh tempo dengan menggunakan total aset Iancar yang tersedia. Dengan kata lain, rasio lancar ini menggambarkan seberapa besar jumlah ketersediaan aset lancar yang dimiliki perusahaan dibandingkan dengan total kewajiban lancar. Oleh sebab itu, rasio lancar dihitung sebagai hasil bagi antara total aset lancar dengan total kewajiban lancar. Berikut contoh perhitungan rasio lancar PGAS tahun 2017: Rasio Lancar =

Rasio Lancar =

Aset Lancar Kewajiban Lancar

$ 1,808,047,993 = 3.87 $ 466,661,068

2) Rasio Kas (Cash Ratio) Rasio kas merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur seberapa besar uang kas atau setara kas yang tersedia untuk membayar utang jangka pendek. Rasio ini menggambarkan kemampuan perusahaan yang sesungguhnya dalam melunasi kewajiban lancarnya yang akan segera jatuh tempo dengan menggunakan uang kas atau setara kas yang ada. Berikut contoh perhitungan rasio lancar PGAS tahun 2017: Rasio Kas =

Rasio Kas = 1.3.2

Kas dan Setara Kas Kewajiban Lancar

$ 1,026,328,911 = 2.20 $ 466,661,068

Rasio Solvabilitas Rasio solvabilitas atau rasio leverage merupakan rasio yang digunakan

untuk mengukur sejauh mana asset perusahaan dibiayai dengan utang. Dengan kata lain, rasio solvabilitas merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur seberapa besar beban utang yang harus ditanggung perusahaan dalam rangka pemenuhan asset. 1) Rasio Utang terhadap Aset (Debt to Asset Ratio) Rasio utang terhadap aset merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur perbandingan antara total utang dengan total aset. Dengan kata lain, rasio ini mengukur seberapa besar aset perusahaan dibiayai oleh utang atau seberapa besar utang perusahaan berpengaruh terhadap pembiayaan aset. Berikut contoh perhitungan rasio utang PGAS tahun 2017: Rasio Utang =

Total Utang Total Aset

Rasio Utang =

$ 3,106,216,112 = 0.49 $ 6,293,128,991

2) Rasio Utang terhadap Modal (Debt to Equity Ratio) Rasio ini dihitung sebagai hasil bagi antara total utang dengan modal. Rasio ini berguna untuk mengetahui besarnya perbandingan antara jumlah dana yang disediakan oleh kreditor dengan jumlah dana yang berasal dari pemilik perusahaan. Dengan kata lain, rasio ini berfungsi untuk mengetahui berapa bagian dari setiap modal yang dijadikan sebagai jaminan utang. Berikut contoh perhitungan rasio utang terhadap modal PGAS tahun 2017: Rasio Utang terhadap Modal = Rasio Utang terhadap Modal =

Total Utang Total Modal

$ 3,106,216,112 = 0.97 $ 3,186,912,879

3) Rasio Utang Jangka Panjang terhadap Modal (Long Term Debt to Equity Ratio) Rasio utang jangka panjang terhadap modal merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur berapa bagian dari setiap modal yang dijadikan sebagai jaminan utang jangka panjang perusahaan. Berikut contoh perhitungan rasio utang jangka panjang terhadap modal PGAS tahun 2017: Rasio Utang Jangka Panjang terhadap Modal =

Total Utang Jangka Panjang Total Modal

Rasio Utang Jangka Panjang terhadap Modal =

$ 2,639,555,044 = 0.83 $ 3,186,912,879

4) Rasio Laba Operasional terhadap Kewajiban (Operating Income to Liabilities Ratio) Rasio laba operasional terhadap kewajiban merupakan rasio yang menunjukkan

kemampuan

perusahaan

dalam

melunasi

seluruh

kewajibannya menggunakan sejumlah laba operasional yang dihasilkan. Berikut contoh perhitungan rasio laba operasional terhadap kewajiban PGAS tahun 2017: Rasio laba Operasional terhadap Kewajiban =

Rasio laba Operasional terhadap Kewajiban = 1.3.3

Laba Operasional Kewajiban

$ 377,016,484 = 0.12 $ 3,106,216,112

Rasio Aktivitas Rasio aktivitas merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur

efektivitas perusahaan dalam menggunakan aset yang dimilikinya, termasuk untukmengukur tingkat efisiensi perusahaan dalam memanfaatkan sumber daya yang ada. 1) Perputaran Piutang Usaha (Accounts Receivable Turnover) Perputaran piutang usaha merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur berapa kali dana yang tertanam dalam piutang usaha akan berputar dalam satu periode atau berapa lama rata-rata penagihan piutang usaha. Dengan kata lain, rasio ini menggambarkan seberapa cepat piutang usaha berhasil ditagih menjadi kas. Rasio Perputaran Piutang Usaha =

Penjualan Kredit Rerata Piutang Usaha

2) Perputaran Persediaan (Inventory Turnover) Perputaran persediaan merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur berapa kali dana yang tertanam dalam persediaan akan berputar dalam

satu periode atau berapa lama rata-rata persediaan tersimpan digudang hingga akhirnya terjual. Rasio Perputaran Persediaan =

Penjualan Rerata Persediaan

3) Perputaran Total Aset (Total Asset Turnover) Perputaran total aset merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur keefektifan total aset yang dimiliki perusahaan dalam menghasilkan penjualan atau dengan kata lain untuk mengukur berapa jumlah penjualan yang akan dihasilkan dari setiap dana yang tertanam dalam total aset. Rasio Perputaran Total Aset = 1.3.4

Penjualan Rerata Total Aset

Rasio Profitabilitas Rasio profitabilitas merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur

kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dari aktivitas normal bisnisnya melalui kemampuan dan sumber daya yang dimilikinya. 1) Hasil Pengembalian atas Aset (Return on Asset) Merupakan rasio yang menunjukkan seberapa besar kontribusi aset dalam menciptakan laba bersih. Berikut contoh perhitungan hasil pengembalian atas aset PGAS tahun 2017: Hasil Pengembalian atas Aset = Hasil Pengembalian atas Aset =

Laba Bersih Total Aset

$ 147,784,011 = 0.02 $ 6,293,128,991

2) Hasil Pengembalian atas Ekuitas (Return on Equity)

Merupakan rasio yang menunjukkan seberapa besar kontribusi ekuitas dalam menciptakan laba bersih. Berikut contoh perhitungan hasil pengembalian atas ekuitas PGAS tahun 2017: Hasil Pengembalian atas Ekuitas =

Hasil Pengembalian atas Ekuitas =

Laba Bersih Total Ekuitas

$ 147,784,011 = 0.05 $ 3,186,912,879

DAFTAR PUSTAKA Fahmi, Irham. 2012. Analisis Laporan Keuangan. Cetakan Ke-2. Bandung: Alfabeta. Hery. 2016. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: Grasindo. Ikatan Akuntan Indonesia. 2015. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan. Jakarta: Ikatan Akuntan Indonesia. Kasmir. 2016. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Munawir, S. 2010. Analisis laporan Keuangan. Edisi keempat. Cetakan Kelima Belas. Yogyakarta: Liberty.

Related Documents

Tugas
October 2019 88
Tugas
October 2019 74
Tugas
June 2020 46
Tugas
May 2020 48
Tugas
June 2020 45

More Documents from ""

Tugas 1.docx
October 2019 10
[bab I].docx
October 2019 7
Metodologi Uji Beda.docx
October 2019 5
Sample Size.pdf
October 2019 4
Konsulkan.docx
November 2019 3