NO.
I 2.
3.
NAMA GENERIK II Beklometason
Budesonid
FORMULARIUM NASIONAL BENTUK SEDIAAN F/ DAN KEKUATAN NF RESTRIKSI PERESEPAN MAKSIMAL SEDIAAN III IV V VI Inhalasi 50 mcg/dosis NF (dpropionat), 200 dosis/btl. Aerosol 50 mcg/dosis NF (Natrium fosfat), amp. 1 mL Serbuk Inhalasi 100 F Tidak untuk serangan asma akut. Asma Persisten mcg/dosis Harus melampirkan hasil ringan-sedang : 1 pemeriksaan spirometri. tbg/bulan. Asma Persisten berat : 2 tbg/bulan Serbuk Inhalasi 200 mcg/dosis
F Harus melampirkan hasil pemeriksaan spirometri.
Cairan Inhalasi 0,25 mg/mL
F Hanya untuk serangan asma akut. Harus melampirkan hasil pemeriksaan spirometri.
Cairan Inhalasi 0,5 mg/mL
F Hanya untuk serangan asma akut. Harus melampirkan hasil pemeriksaan spirometri.
133
NAMA GENERIK E-CATALOG – DAGANG VII -
-
(Pulmicort Turbuhaler) Pulmicort
Asma Persisten (Obucort Swinghaler) Obucort berat : 2 tbg/bulan. (Pulmicort Respules) Pulmicort Hari pertama maks. 5 vial/hari, selanjutnya 2 vial/hari paling lama 5 hari. (Pulmicort Respules) Pulmicort Hari pertama maks. 5 vial/hari, selanjutnya 2 vial/hari paling lama 5 hari.
NO.
I 4.
5.
6. 7. 8.
NAMA GENERIK II Budesonidformoterol (fixed combination)
Dexamethasone
Efedrin Epinefrin (adrenalin) Fenoterol HBr
BENTUK SEDIAAN DAN KEKUATAN SEDIAAN III Inhalasi 80/4,5 mcg
FORMULARIUM NASIONAL NAMA GENERIK RESTRIKSI PERESEPAN E-CATALOG - DAGANG MAKSIMAL IV V VI VII F (a) Untuk terapi rumatan pada Asma Persisten (Symbicort 80/4,5) Symbicort penderita asma. (b) Tidak ringan-sedang : 2 diindikasikan untuk bronchospasme tbg/bulan. Asma akut. Harus melampirkan hasil Persisten berat : pemeriksaan spirometri. 3 tbg/bulan
F/ NF
Inhalasi 160/4,5 mcg
F (a) Untuk terapi rumatan pada penderita asma atau terapi rumatan pada PPOK. (b) Tidak diindikasikan untuk bronchospasme akut. (c ) Penggunaan jangka panjang memerlukan pemeriksaan spirometri.
Tab. 0,5 mg
F
Inj. i.v. amp. 5 mg/mL
F
Tab. 25 mg (HCl) Inj. 1 mg/mL Aerosol 100 mcg/puff, canister 200 dosis)
Asma Persisten (Symbicort Turbuhaler 160/4,5) berat dan PPOK : Symbicort 3 tbg/bulan. (Untuk kasus PPOK harus melampirkan hasil pemeriksaan spirometri). (Dexamethason) Dexamethasone (Dexamethason) Dexamethasone, Kalmethason
NF F
Efedrin, Vasodrin (Adrenalin) Adrenalin
F Hanya untuk serangan asma akut.
134
1 tbg/bulan
(Berotec MDI) Berotec
NO.
I
9.
10.
11.
12.
13.
NAMA GENERIK
BENTUK SEDIAAN DAN KEKUATAN SEDIAAN II III Cairan Inhalasi 0.1%, canister 10 mL Fluticasone Furoat Cairan intranasal spray, btl. 120 dosis Spray Fluticasone Cairan Inhalasi 0.5 Propionat mg/dosis, 2 mL
Ipratropium Bromida
F/ NF IV NF
FORMULARIUM NASIONAL RESTRIKSI PERESEPAN MAKSIMAL V VI
NF
F Untuk pasien PPOK dengan eksaserbasi akut. Tidak untuk jangka panjang. Nebulizer 0,025%, btl. NF 20 mL Methyl prednisolon Tab. 4 mg F
Procaterol
Inhalasi 20 mcg/puff, canister 10 mL
F
Inj. 40 mg/mL Inj. 125 mg/2 mL
NF F
Inj. 500 mg/vial @ 8 ml
F
Tab. 25 mcg, 50 mcg Sir. 25 mg/5 mL
NF NF
VII (Berotec Solution) Berotec (Avamys) Avamys
F Tidak untuk rumatan terapi asma.
Tab. 8 mg, 16 mg
NAMA GENERIK E-CATALOG - DAGANG
(Flixotide Nebules) Flixotide Hari pertama maks. 5 vial/hari, Nebules selanjutnya 2 vial/hari. 1 tbg/bulan (Atrovent HFA)
(Atrovent Soln. for inhalation) Maks. 10 tab/kasus
(Metil prednisolon) Prednisolon (Metil prednisolon) Prednisolon Depomedrol (Metil prednisolon) Prednisolon (Metil prednisolon) Prednisolon -
135
Methyl Methyl
Methyl Methyl
NO.
NAMA GENERIK
I
II
14.
Salbutamol
F/ NF
Nebules vial 2,5 mg
F* (a) Serangan asma akut, (b) bronkospasme yang menyertai PPOK, (c ) SOPT (Sindrom Obstruksi Pasca Tuberkulosis). F* Hanya untuk serangan asma akut dan atau bronkospasme yang menyertai PPOK, SOPT (Sindrom Obstruksi Pasca Tuberkulosis).
Cairan Inhalasi 0,1%, btl. 2,5 mL
15.
Teofilin
FORMULARIUM NASIONAL RESTRIKSI PERESEPAN MAKSIMAL IV V VI F Hanya untuk nocturnal asma yang tidak respon dengan pemberian salbutamol. F* F* F*
BENTUK SEDIAAN DAN KEKUATAN SEDIAAN III Serb. ih 10 mcg; cairan ih 30 mcg; cairan ih 50 mcg Tab. 2 mg; 4 mg Sir. 2 mg/5 mL Serb. Inhalasi 200 mcg/Kaps + rotahaler
MDI / Aerosol 100 mcg/dosis, btl. 200 dosis
F* Hanya untuk serangan asma akut dan atau bronkospasme yang menyertai PPOK, SOPT (Sindrom Obstruksi Pasca Tuberkulosis). Harus melampirkan hasil pemeriksaan spirometri.
Tab. 100 mg; 150 mg Tab. Lepas lambat 300 mg
F F
136
NAMA GENERIK E-CATALOG - DAGANG VII (Meptin inhalation solution) Meptin inhalation solution (Salbutamol) Salbutamol (Salbutamol) Salbutamol (Ventolin rotacaps) Ventolin rotacaps -
Hari pertama maks. 8 vial/hari, selanjutnya maks. 4 vial/hari. Kasus ICU maks. 10 vial/hari. Asma Persisten (Dipsamol) Dipsamol, Ventolin ringan-sedang, inhaler SOPT : 1 tbg/bulan. Asma Persisten berat dan PPOK : 2 tbg/bulan (Bronsolfan) Bronsolfan (Retaphyl SR) Retaphyl SR
NO.
I 16.
NAMA GENERIK II Terbutaline
BENTUK SEDIAAN DAN KEKUATAN SEDIAAN III Tab. 2,5 mg Sir. 1,5 mg/5 mL Inj. 0,5 mg/mL
17.
18.
19.
19.
Fluticasone 50 mcg + Salmeterol 25 mcg Fluticasone 100 mcg + Salmeterol 50 mcg Fluticasone 250 mcg + Salmeterol 50 mcg Fluticasone 500 mcg + Salmeterol 50 mcg
F/ NF IV F
FORMULARIUM NASIONAL RESTRIKSI PERESEPAN MAKSIMAL V VI
Cairan Inhalasi 2,5 mg/mL
F F Hanya untuk serangan asma akut dan/atau PPOK. F Hanya untuk serangan asma akut dan/atau PPOK.
Serbuk Inhalasi 0,5 mg/dosis, 200 dosis Inhalasi 50 mcg/puff, btl. 120 dosis
F Hanya untuk serangan asma akut dan/atau PPOK. F Tidak diberikan pada kasus asma akut.
Inhalasi 100 mcg/puff, strip 60 dosis
1 btl/kasus 4 amp/hari
NAMA GENERIK E-CATALOG - DAGANG VII (Neosma) Neosma, Molasma, Bricasma (Bricasma) Bricasma
Hari pertama (Bricasma respule) Bricasma maks. 8 vial/hari, respule selanjutnya maks. 4 vial/hari. Kasus ICU maks. 10 vial/hari. 1 tbg/bulan (Bricasma) Bricasma 1 tbg/bulan
(Seretide Inhaler 50 mcg) Seretide Inhaler
F Tidak diberikan pada kasus asma akut.
1 tbg/bulan
(Seretide Diskus 100 mcg) Seretide Diskhaler
Inhalasi 250 mcg/puff, strip 60 dosis
F Tidak diberikan pada kasus asma akut.
1 tbg/bulan
(Seretide Diskus 250 mcg) Seretide Diskhaler
Inhalasi 500 mcg/puff, strip 60 dosis
F Untuk batuk pada PPOK
137
(Seretide Diskus 500 mcg) Seretide Diskhaler
NO.
I 20.
NAMA GENERIK
BENTUK SEDIAAN DAN KEKUATAN SEDIAAN II III Ipratoprium Br 0,5 Cairan inhalasi mg/Salbutamol 2,5 0,025% mg
FORMULARIUM NASIONAL NAMA GENERIK RESTRIKSI PERESEPAN E-CATALOG - DAGANG MAKSIMAL IV V VI VII F Hanya untuk (a) Serangan asma Hari pertama (Combivent UDV) Combivent, akut. (b) Bronkospasme yang maks. 8 vial/hari, Farbivent menyertai PPOK. (c ) SOPT selanjutnya (Sindrom Obstruksi Pasca maks. 4 vial/hari Tuberkulosis). (d) Sebagai paling lama 5 nebulizer di IGD dan ruang hari. Kasus ICU perawatan. maks. 10 vial/hari.
F/ NF
ASTMA BRONKIAL Definisi Suatu penyakit jalan napas bagian bawah yang ditandai oleh peningkatan response cabang-cabang trakheabronkial terhadap aneka macam stimuli. Secara fisiologis bermanifestasi sebagai penyempitan saluran napas yang dapat sembuh dengan sendirinya atau dengan pemberian obat, dan secara klinis ditandai dengan sesak napas kumat-kumatan, batuk dan mengi (wheezing). Asma merupakan penyakit episodic, serangan sesak napas napas diselingi oleh masa bebas serangan. Umumnya serangan asma berlangsung dalam waktu singkat (beberapa menit sampai jam), dan sesudah itu penderita tampak normal. Akan tetapi pada beberapa penderita tampakm normal. Dari segi etiologic, asma merupakan penyakit yang heterogen, sejalan dengan kausa utama yang mendasari atau berkaitan dengan penyebab timbulnya serangan asma. Walaupun pembagian ini hanya sebagai ancer-ancer saja. Asma dibedakan menjadi asma alergi (berkaitan dengan adanya alergi pada penderita dana tau keluarganya) dan asma idiosinkrasi (berkaitan dengan reaksi imunologis). Faktor-faktor pencetus serangan asma meliputi paparan terhadap berbagai macam allergen atau factor-faktor fisik seperti: udara dingin, panas, polusi udara, asap rokok, latihan jasmani, infeksi saluran napas, dan obat-obatan. Reaksi serangan asma yang didasari oleh reaksi alergi tipe III (Reaksi arthus) serangan asma timbul 6-8 jam pasca paparan terhadap allergen, serangan berlangsung relative lama dan menimbulkan kerusakan jaringan paru. Kriteria Diagnosis - Serangan sesak napas, mengi (wheezing), batu dan sputum mucoid yang kumat-kumatan. - Eksperium memanjang disertai ronki kering menyeluruh. - Eosonofilia dalam darah dan sputum Anamnesis - Serangan sesak napas, mengi, batuk, dan ekspektorasi mucoid (riak/dahak kental terutama pada akhir serangan). - Batuk pada malam hari, batuk dan mengi pada waktu kerja dan riwayat sering selesma pada waktu kecil. - Gatal dalam hidung, tersumbat atau berair mungkin mendahului mengi. - Paparan terhadap allergen: serbuk sari, bulu sari, bulu binatang, debu rumah, kutu rumah, aspirin. - Riwayat latihan jasmani, terpapar udara dingin. - Faktor predisposisi: merokok, polusi udara, exaserbasi oleh infeksi.
Pengobatan Perawatan Umum - Hentikan atau hindari asap rokok, polusi udara. - Elimiminasi allergen. - Stabilisator sel mast (cromolyn), 2 semprotan, efek baru nyata setelah pemakaian 4-6 minggu, dapat diberikan untuk terapi profilaksis. - Pasang infus lini Bronkodilator - Agonis beta o Adrenalin 0,3-0,5 ml 1:1000 subkutan o Isoproterenol diberikan secara inhalasi o Orciprenalin oral 3 dd 20mg; 3 dd 0,25mg; subkutan 3 dd 3 semprotan o Heksoprenalin oral 3 dd 0,5 mg o Salbutamol oral 3 dd 2 mg - Inhalasi nebulizer o Salbutamol cairan 5 ml/5 menit o Ipatropium bromid 1 cc/5 menit o Fenoterol 1 cc cairan/5 menit - Derivate xanthin o Teofilin o aminofilin - Antikolinergik o Atropine 3 dd 0,25mg sub kutan o Ipatroprium bromide 3 dd 2 semprotan (metered dose aerosol) - Kortikosteroid o Dexametason 3 dd 0,5 mg o Metil prednisolone 4 dd 15-20mg - Ekpektoran-mukolitik o Bisolvon 3 dd 1 tablet o Ambroxol 3 dd 30 mg o Fluimucil 3 dd 100 mg
TUGAS
MANAJEMEN FARMASI RUMAH SAKIT
NAMA: IDHAM NIM: O1B1 18 009
FAKULTAS FARMASI PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI APOTEKER UNIVERSITAS HALUOLEO