Tug As

  • June 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Tug As as PDF for free.

More details

  • Words: 1,040
  • Pages: 6
Tugas Mata Kuliah Manajemen Kesehatan

SUMARSONO Stikes Surya Mitra Kediri Bed Occupancy Rate (BOR) : •

Angka penggunaan tempat tidur



Untuk mengetahui tingkat pemanfaatan tempat tidur rumah sakit



Angka BOR yang rendah menunjukkan kurangnya pemanfaatan fasilitas perawatan rumah sakit oleh masyarakat. Angka BOR yang tinggi (>85%) menunjukkan tingkat pemanfaatan tempat tidur yang tinggi, sehingga perlu pengembangan rumah sakit / penambahan tempat tidur

Rumus : X x k Y Pembilang (X) : Jumlah hari perawatan di RS pada periode waktu tertentu. Penyebut (Y) : (Jumlah tempat tidur) x (jumlah hari dalam periode waktu yang sama) Konstanta (k) : 100 Bed Turn Over (BTO) : •Frekuensi penggunaan tempat tidur • Bersama-sama indikator TOI dan LOS dapat digunakan untuk mengetahui tingkat efisiensi penggunaan tempat tidur rumah sakit Rumus : X Y Pembilang (X) :Jumlah penderita rawat inap yang keluar (hidup dan mati) di RS dalam satu tahun. Penyebut (Y) : Jumlah TT (tempat tidur) di RS pada tahun yang sama Average Length of Stay (ALOS) : • Rata-rata lamanya dirawat • Untuk mengukur efisiensi pelayanan rumah sakit. • Untuk mengukur mutu pelayanan rumah sakit apabila diterapkan pada diagnostic tracer • Interpretasi harus bersama dengan interpretasi BTO dan TOI Rumus : X Y

Pembilang (X) :Jumlah hari perawatan pasien rawat inap (hidup + mati) di RS. Penyebut (Y) : Jumlah pasien rawat inap yang keluar (hidup + mati) di RS

Turn Over Interval (TOI) : • Interval penggunaan tempat tidur • Semakin besar TOI maka efisiensi penggunaan tempat tidur semakin jelek. Dinilai bersama LOS dan BTO Rumus : X x k Y Pembilang (X): ((Jumlah TT) x (jumlah hari dalam 1 tahun)) – (jumlah hari perawatan dalam 1 tahun). Penyebut (Y) : Jumlah pasien keluar (hidup + mati) Konstanta (k) :100 Grafik Barber Johnson Metode grafik Barber Johnson digunakan untuk melihat efisiensi penggunaan sumber daya di rumah sakit. Indikator yang digunakan untuk mengukurnya adalah BTO (Bed Turn Over), BOR (Bed Occupancy Rate / tingkat penggunaan tempat tidur), TOI (Turn Over Interval / rerata jumlah hari dimana tempat tidur tidak terpakai atau tempat tidur menganggur)dan ALOS (Average Length of Stay / rerata lama dirawat). Klasifikasi Rumah Sakit Umum Pemerintah Indonesia berdasarkan Peraturan Meteri Kesehatan Tahun 1988 Bab III Pasal 13 terdiri dari ; 1. Rumah Sakit Tipe A adalah Rumah Sakit Umum yang mempunyai fasilitas dan kemampuan pelayanan medik spesialistik luas dan sub spesialistik luas yang terdiri dari 1, Pelayanan umum (I) 2, Pelayanan Gawat Darurat (II) 3, Pelayanan Spesialis Dasar (III ) 4, Pelayanan Spesialistik Penunjang (IV) 5, Pelayanan medik Spesilistik lain ( V ) 6, Pelayanan Penunjang Klinik (VIII) 7, Pelayanan Penunjang Nonb Klinik (IX ) 8, Pelayanan Administrasi( X )

9, dan dapat di tambah dengan Pelayanan Spesialistik Gigi Mulut ( VI) 10, Sub Spesialis luas ( VII ) 11, Jumlah TT minimal 400 TT 2. Rumah Sakit Tipe B adalah Rumah Sakit Umum yang mempunyai fasilitas dan kemampuan pelayanan medis sekurang kurangnya 11 spesialistik dan sup spesialistik terbatas terdiri dari: 1, Pelyanan umum (I ) 2, Pelayanan Gawat Darurat (II ) 3, Pelayanan Spesialis Dasar ( III ) 4, Pelayanan Spesialistik Penunjang ( IV ) 5, 7 jenis Pelayanan Spesialistik Lain ( V ) 6, Pelayanan penunjang Klinik ( VIII ) 7, Pelayanan penunjang Non Klinik ( IX ) 8, Pelayanan Administrasi ( X ) 9, dan dapat di tambah dengan Pelayanan Spesialistik Gigi Mulut ( V ) 10, Sub Spesialis Terbatas ( VII ) 11, Jumlah TT minimal 200 TT 3. Rumah Sakit Tipe C adalah Rumah Sakit Umum yang mempunyai fasilitas dan kemampuan pelayanan medis 4 spesialis dasar terdiri dari : 1, Pelayanan Umum ( I ) 2, Pelayanan Gawat Darurat (II ) 3, Pelayanan Spesialis Dasar (( III ) 4, 4 jenis Pelayanan Spesilistik Penunjang (IV ) 5, Pelayan penunjang Klinik ( VIII ) 6, Pelayanan Non Penunjang Klinik ( IX ) 7, Pelayan Administrasi ( X) 8, Jumlah TT minimal 100 TT 4. Rumah Sakit Tipe D adalah Rumah Sakit Umum yang mempunyai fasilitas dan kemampuan pelayanan medis dasar dan minimal 2 spesialistik dasar terdiri dari 1, Pelayanan Umum ( I ) 2, Pelayanan Gawat Daruat ( II ) 3, 2 jenis pelayanan Spesialis Dasar atau lebih (III ) 4, Pelayanan Penunjang Klinik

( VIII ) kecuali Pelayanan Intensif

5, Pelayanan Penunjang Non Klinik ( IX ) 6, Pelayanan Administrasi ( X ) 7, Jumlah TT minimal 50 TT . 5. Rumah Sakit Khusus Rumah Sakit yang hanya melayani 1 jenis pelayanan spesialistik. Jumlah TT minimal 25 TT

Sedangkan jenis Perlayanannya sebagai berikut I.

Pelayanan Umum a. Pelayanan Medik Umum b. Pelayanan Medik Gigi Dasar c. Pelayanan KIA/ KB

II.

Pelayanan Gawat Darurat

III.

Pelayanan Spesialis Dasar a. Pelayanan Penyakit Dalam b. Pelayanan Kesehatan Anak c. Pelayanan Bedah d. Pelayanan Obtetri dan Ginekologi

IV.

Pelayanan Spesialistik Penunjang a. Pelayanan Anestesiologi b. Pelayanan Radiologi c. Pelayanan Rehabilitasi Medik d. Pelayanan Patologi Klinik e. Pelayanan Anatomi

V.

Pelayanan Medik Spesialistik Lain a. Pelayanan Spesialis THT b. Pelayanan Spesialis Orthopaedi c. Pelayana spesialis Kesehatan Jiwa d. Pelayanan Spesialis Syaraf e. Pelayanan Spesilia Penyakit Mata f. Pelayanan Spesialis Penyakit Kulit dan Kelamin g. Pelayanan Spesialis Jantung h. Pelayanan Spesialis Paru

i. Pelayanan Spesialis Urologi j. Pelayanan Spesialis Bedah Syaraf k. Pelayanan Spesialis lainnya VI

Pelyanan Spesialistik GIgi dan Mulut a. Pelayanan Orthodonsi b. Pelayanan Protodonsi c. Pelayanan Konservasi/ Endodonsi

VII

Pelayanan Spesialis a. Sub Spesialis Pelayanan Bedah b. Sub Spesialis Pelayanan Penyakit Dalam c. Sub Spesialis Pelayanan Penyakit Kesehatan Anak d. Sub Spesialis Pelayanan Kebidanan dan Penyakit kandungan e. Sub Spesialis Pelayanan Mata f.

Sub spesiaslis Pelayanan THT

g.

Sub Spesialis Pelayanan Kulit dan Kelamin

h. Sub Spesialis Pelayanan Syaraf i. Sub Spesialis Pelayanan Jiwa j.

Sub Spesialis Pelayanan Orthopaedi

k.

Sub Spesialis Pelayanan jantung

l. Sub Spesialis Pelayanan Paru m. Sub Spesialis Gigi dan Muut n. Sub Spesialis lainya VIII

Pelayanan Penunjang Klinik a. Perawatan Intensif b. Pelayanan Darah c. Pelayanan Gizi d. Pelayanan Farmasi e. Pelayanan Sterilisasi Instrumen f. Rekam Medik

IX

Pelayanan Penunjang Non Klinik a. Laundri/Linen b. Pelayanan Jasa Boga / Dapur

c. Pelayanan teknik dan Pemeliharaan Fasilitas d. Pengolahan Limbah e. Gudang f.

Ambulance/ transportasi

g. Komunikasi h. Pemulasaraan Jenasah i. Pemadam Kebakaran j. Penampungan Air Bersih X

Pelayanan Administrasi a. Informasi dan Penerimaan Pasien b

Keuangan

c

Keamanan

d.

Sistem Informasi Rumah Sakit

Related Documents

Tug As
April 2020 22
Tug As
November 2019 29
Tug As
June 2020 25
Tug As
June 2020 21
Tug As
June 2020 16
Tug As
November 2019 27