Trk Bab 11.docx

  • Uploaded by: m.rian samudin
  • 0
  • 0
  • November 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Trk Bab 11.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 944
  • Pages: 6
11. 2. 3 Pemodelan Difusi Tanpa Reaksi Dalam mengembangkan model matematika untuk sistem yang bereaksi secara sistemik dimana efek difusinya penting, langkah pertamanya adalah: Step 1 lakukan differensial untuk mol balance pada partikel spesises a Step 2 substitusi untuk FAz dengan WAz Step 3 Ganti WAz yang sesuai untuk gradien konsentrasi Step 4 tuliskan kondisi batas Step 5 selesaikan frofil konsentrasi Step 6 selesaikan fluks molar Kami sekarang akan menerapkan algoritma ini ke salah satu kasus yang paling penting, difusi melalui lapisan batas. Di sini kita menganggap lapisan batas sebagai "film stagnan" hipotetis di mana semua resistensi terhadap perpindahan massa disatukan. Contoh 11-1 Difusi melalui film pada partikel katalis Spesies A. yang hadir dalam konsentrasi encer. berdifusi pada kondisi tunak dari fluida melalui film stagnan B dengan ketebalan 𝛿 ke permukaan luar katalis (Gambar El1-1.1). Konsentrasi A pada batas eksternal adalah CAb dan pada permukaan katalis eksternal adalah CAs dengan CAb>CAs. Karena ketebalan "hipotesis stagnan film" di sebelah permukaan adalah kecil sehubungan dengan diameter paartikel (yaitu, 𝛿 << dp), kita dapat melengkungkan kelengkungan dan mewakili difusi dalam koordinat bujursangkar seperti yang ditunjukkan pada Gambar E11-1.1. Tentukan profil konsentrasi dan fluks A ke permukaan menggunakan (a) shell balance dan (b) persamaan balance secara umum.

Gambar E11-1.1 Perpindahan pada bola

Gambar E11-1.2 Lapisan Batas

Informasi Tambahan

A. Shell balance Langkah pertama adalah melakukan neraca mol pada spesies A di atas elemen diferensial lebar βˆ†π‘§ dan luas penampang A, dan kemudian sampai pada persamaan diferensial orde pertama di WAz [Persamaan E11. 1.2]. Persamaan Umum Mole Balance [Laju Alir Masuk]-[Laju Alir Keluar]+[Laju Pembentukan] = Akumulasi

Limit βˆ†π‘§

0 𝑑𝐹𝐴𝑧 =0 𝑑𝑧

Langkah kedua substitusi 𝐹𝐴 pada π‘Šπ΄π‘§ dan 𝐴𝐢 𝐹𝐴𝑧 = π‘Šπ΄π‘§ 𝐴𝐢 Dibagi dengan 𝐴𝐢 π‘‘π‘Šπ΄π‘§ =0 𝑑𝑧

Langkah 3 aliran bulk, sekarang harus menghubungkan WAz, dengan gradien konsentrasi memanfaatkan spesifikasi pernyataan masalah. Untuk difusi hampir semua zat terlarut melalui cairan, konsentrasi difusi dianggap encer. Untuk konsentrasi encer larutan terlarut konsentrasi total konstan. π‘Šπ΄π‘§ = βˆ’π·π΄π‘

𝑑𝐢𝐴 𝑑𝑧

π‘‘π‘Šπ΄π‘§ = βˆ’π·π΄π‘

𝑑 2 𝐢𝐴 𝑑2𝑧

Pada persamaan (E11-1.2) Menghasilkan π‘‘π‘Šπ΄π‘§ =0 𝑑𝑧 Oleh karena itu, persamaan differensial yang menggambarkan difusi melalui film cair berkurang menjadi 𝑑 2 𝐢𝐴 =0 𝑑2𝑧 Langkah 4 kondisi batas z=0

𝐢𝐴 = 𝐢𝐴𝑏

z=𝛿

𝐢𝐴 = 𝐢𝐴𝑠

Langkah 5 solusi untuk profil konsentrasi. Persamaan (E11. 1.5) adalah dasar persamaan diferensial agar bisa langsung diintegralkan dua kali untuk menghasilkan z. 𝑑𝐢𝐴 = π‘˜1 𝑑𝑧 𝐢𝐴 = π‘˜1 𝑧 + π‘˜2 Dimana π‘˜1 dan π‘˜2 adalah konstanta integrasi yang berubah-ubah, kita tahu menggunakan kondisi batas untuk π‘˜1 dan π‘˜2 pada z = 0 dan CA = CAb, maka: 𝐢𝐴𝑏 = 0 + π‘˜2 Pada kondisi batas z = 𝛿

𝐢𝐴 = 𝐢𝐴𝑠 𝐢𝐴𝑧 = π‘˜1 𝛿 + π‘˜2 = π‘˜1 𝛿 + 𝐢𝐴𝑏

Eliminasi π‘˜1 sehingga didapat : 𝐢𝐴𝑧 = π‘˜1 𝛿 + 𝐢𝐴𝑏 π‘˜1 =

𝐢𝐴𝑠 βˆ’ 𝐢𝐴𝑏 𝛿

𝐢𝐴 =

𝐢𝐴𝑠 βˆ’ 𝐢𝐴𝑏 𝑧 + π‘˜2 𝛿

𝐢𝐴 =

𝐢𝐴𝑠 βˆ’ 𝐢𝐴𝑏 𝑧 + 𝐢𝐴𝑏 𝛿

𝐢𝐴 βˆ’ 𝐢𝐴𝑏 = (𝐢𝐴𝑠 βˆ’ 𝐢𝐴𝑏 ) 𝐢𝐴 βˆ’ 𝐢𝐴𝑏 𝐢𝐴𝑠 βˆ’ 𝐢𝐴𝑏

=

𝑧 𝛿

𝑧 𝛿

Melihat kembali pada (E11-1.7), kita dapat melihat profil konsentrasi pada gambar

𝐢𝐴 = 𝐢𝐴𝑏 + (𝐢𝐴𝑧 βˆ’ 𝐢𝐴𝑏 )

𝑧

𝛿

Gambar E11-1.3. Profil konsentrasi Langkah 6 adalah menentukan fluks molar A yang berdifusi melalui film stagnan. Untuk konsentrasi zat terlarut encer dan konsentrasi total konstan. π‘Šπ΄π‘§ = βˆ’π·π΄π‘

𝑑𝐢𝐴 𝑑𝑧

Untuk menentukan flux, diffensiasi persamaan (E11-1.8) untuk z dan kalikan dengan βˆ’π·π΄π‘ . 𝑧

d

π‘Šπ΄π‘§ = βˆ’π·π΄π‘ 𝑑𝑧 (𝐢𝐴𝑏 + (𝐢𝐴𝑠 βˆ’ 𝐢𝐴𝑏 ) ) 𝛿

π‘Šπ΄π‘§ = βˆ’π·π΄π‘ (

𝐢𝐴𝑠 βˆ’ 𝐢𝐴𝑏

𝛿

)

𝐷

π‘Šπ΄π‘§ = 𝛿𝐴𝑏 (𝐢𝐴𝑏 βˆ’ 𝐢𝐴𝑠 ) Persamaan (E11-1.9) bisa ditulis dengan mol fraksi. π‘Šπ΄π‘§ =

𝐷𝐴𝑏

𝛿

(𝐢𝐴𝑏 βˆ’ 𝐢𝐴𝑠 )

𝐢

Dimana diketahui rumus fraksi 𝑦1 = 𝑐1 𝐢𝐴𝑏 = 𝐢𝑇𝑂 yAb 𝐢𝐴𝑠 = 𝐢𝑇𝑂 yAs Maka disubstitusikan π‘Šπ΄π‘§ =

𝐷𝐴𝑏 𝐢𝑇0

𝛿

(𝑦𝐴𝑏 βˆ’ 𝑦𝐴𝑠 )

b. Persamaan umum (E11.2) dan (11.21) Metode lain yang digunakan untuk sampai pada persamaan yang menggambarkan aliran, reaksi, dan difusi untuk geometri tertentu dan serangkaian kondisi adalah dengan menggunakan persamaan keseimbangan umum 11-2 dan 11-21 di metode ini kami memeriksa setiap istilah dan mencoret istilah yang tidak berlaku. Dalam contoh ini,diasumsikan –rA=0, tidak ada flux dalam arah x. WAx = 0. Atau arah y WAy = 0. dan asumsi kondisi dalam keadaan steady state. βˆ’π‘‘π‘Šπ΄π‘§ =0 𝑑𝑧 Demikian pula, seseorang dapat menerapkan Persamaan (11-21) pada contoh ini dengan menyadari bahwa asumsi kondisi steady state, tidak ada reaksi, dan tidak ada variasi konsentrasi dalam arah-x atau dalam arah y).

11. 2. 4 Pengaruh suhu dan tekanan pada 𝐷𝐴𝑏 Untuk memprediksi difusi gas diberikan pada Fuller dan juga diberikan dalam Perry." Urutan besarnya difusi untuk gas cairan dan padatan dan cara mereka bervariasi dengan suhu dan tekanan diberikan pada Tabel 11-2. difusi Knudsen, cair, dan padat tidak tergantung dari tekanan total.

11.2.5. Modeling Difusi dengan reaksi kimia Metode yang digunakan dalam memecahkan masalah difusi mirip dengan Contoh 11-1, Langkah-langkah pemodelan difusi dengan reaksi kimia a. Definisikan masalah dan nyatakan asumsi. (Lihat Pemecahan Masalah pada CD). b. Tentukan neraca c. Lakukan diferensiasi mol balance pada partikel d. Dapatkan persamaan diferensial di WA, dengan mengatur ulang persamaan neraca dengan benar dan ambil batasnya saat volume berubah menjadi nol e. Substitusi yang sesuai dengan gradien konsentrasi WA, dari 11.2, untuk mendapatkan persamaan diferensial orde kedua untuk konsentrasi A f. Nyataka rA jika ada di persamaan konsentrasi dan substitusi kedalam persamaan differensial. g. Sebutkan kondisi batas yang sesuai dan kondisi awal h. Masukkan persamaan diferensial dan kondisi batas. dalam bentuk tanpa dimensi. i. Selesaikan persamaan diferensial hasil untuk profil konsentrasi. j. Bedakan profil konsentrasi ini untuk mendapatkan fluks molar A. k. Substitusi nilai numerik setiap simbol.

Related Documents


More Documents from "Irfan Dwi Saputra"

Bab I.docx
June 2020 14
Bab Ii.docx
November 2019 22
Lpj Korwil Sanga Desa.docx
November 2019 12
Ldo.docx
November 2019 13