Trend.docx

  • Uploaded by: Novi Sujono
  • 0
  • 0
  • November 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Trend.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 577
  • Pages: 3
TREND & ISSUE (ABORSI, EUTHANASIA, TRANSPLANTASI ORGAN)

ABORTUS 1.undang-undang Di Indonesia, aborsi diatur dalam undang-undang sebagai berikut: Hukum aborsi di Indonesia: a.UU No. 1 Tahun 1946, tentang Kitab-Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP):”dengan alasan apapun aborsi adalah tindakan melanggar hukum”, sampai saat ini masih diterapkan. b.UU No.7 Tahun 1984, tentang Pengesahan Konvensi penghapusan segala bentuk Diskriminasi terhadap perempuan. c.UU No. 23 Tahun 1992, tentang Kesehatan: dalam kondisi tertentu bisa dilakukan medis tertentu (aborsi)”, sampai saat ini masih diterapkan. (Hawari, 2006:59) 2.AGAMA ABoRSI Dalam Pandangan Hukum IslamFirman Allah SWT:“ Dan janganlah kamu membunuh anak-anak kamukarena kemiskinan. Kamiakan memberikan rizki kepada mereka dan kepadamu. ” (Qs. al-An’aam[6]:151).“ Dan janganlah kamu membunuh anak-anak kamu karena takut miskin. Kamiakan memberikan rizki kepada mereka dan kepadamu. ” (Qs. al-Isra` [17]: 31).“ Dan janganlah kamu membunuh jiwa yang diharamkan Allah(membunuhnya) melainkan dengan (alasan) yang benar (menurut syara’). ”(Qs. al-Isra` [17]: 33).“ Dan apabila bayi-bayi yang dikubur hidup-hidup ituditanya karena dosaapakah ia dibunuh. ” (Qs. at-Takwiir [81]: 8-9) 3. etika Pandangan konservatif. Menurut pandangan konservatif, abortus secara moral jelas salah, dan dalam situasi apa pun abortus tidak boleh dilakukan, termasuk dengan alasan penyelamatan (misalnya, bila kehamilan dilanjutkan, akan menyebabkan ibu meninggal dunia). Pandangan moderat. Menurut pandangan moderat, abortus hanya merupakan suatu prima facia, kesalahan moral dan hambatan penentangan abortus dapat diabaikan dengan pertimbangan moral yang kuat. Pandangan liberal menyatakan bahwa abortus secara moral diperbolehkan atas dasar permintaan. Secara umum pandangan ini menganggap bahwa fetus belum menjadi manusia. Fetus hanyalah sekelompok sel yang menempel di dinding rahim wanita. Menurut pandangan ini, secara genetik fetus dapat sebagai bakal manusia, tetapi secara moral fetus bukan manusia. 4. hukum Di Indonesia tindakan abortus dilarang sejak tahun 1918 sesuai dengan pasal 3' s/d 3349 KUHP, dinyatakan bahwa "Barang siapa melakukan sesuatu dengan sengaja yang menyebabkan keguguran atau mating kandungan, dapat dikenai penjara". Masalah abortus memar kompleks, namun perawat profesional tidak diperkenankan memaks kan nilai-nilai yang ia yakini kepada klien yang memiliki nilai berbeda termasuk pandangan terhadap abortus. 5. pendapat

Euthanasia 1. Hukum Eutanasia aktif merupakan tindakan yang melanggar hukum dan dinyatakan dalam KUHP pasal 338, 339, 345, dan 359. Pasal 338 KUHP : Barang siapa dengan sengaja menghilangkan jiwa orang lain, dihukum karena makar mati, dengan penjara selama-lamanya lima belas tahun. Pasal 340 KUHP : Barang siapa dengan sengaja dan direncanakan terlebih dahulu menghilangkan jiwa orang lain, duhukum, karena pembunuhan direncanakan (moord) dengan hukuman mati atau penjara selamalamanya seumur hidup atau penjara sementara selama-lamanya dua puluh tahun. Pasal 359 KUHP : Barang siapa karena salahnya menyebabkan matinya orang dihukum penjara selama-lamanya lima tahun atau kurang selama-lamanya satu tahun (Hanafiah,M. Jusuf dan Amir, Amri. 1999:108). 2 agama Syariah Islam mengharamkan euthanasia, karena termasuk dalam kategori pembunuhan sengaja (al-qatlu al-‘amad), walaupun niatnya baik yaitu untuk meringankan penderitaan pasien. Hukumnya tetap haram, walaupun atas permintaan pasien sendiri atau keluarganya. Dalil-dalil dalam masalah ini sangatlah jelas, yaitu dalil-dalil yang mengharamkan pembunuhan. Baik pembunuhan jiwa orang lain, maupun membunuh diri sendiri. Misalnya firman Allah SWT : “Dan janganlah kamu membunuh jiwa yang diharamkan Allah (untuk membunuhnya) melainkan dengan sesuatu (sebab) yang benar.” (QS AlAn’aam : 151) “Dan tidak layak bagi seorang mu`min membunuh seorang mu`min (yang lain), kecuali karena tersalah (tidak sengaja)…” (QS An-Nisaa` : 92) “Dan janganlah kamu membunuh dirimu, sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu.” (QS An-Nisaa` : 29). 2. Etika Para petugas medis memperjuangkan agar dapat memperoleh hidup yg baik, karena naluri terkuat manusia adalah mempertahankan hidupnya. Dalam hal ini berarti tim medis dilarang mengakhiri hidup manusia, walaupun menurut pemeriksaan hasil medis

More Documents from "Novi Sujono"

Trend.docx
November 2019 13
Malpraktek.docx
November 2019 20
19270.docx
November 2019 7
Tugas Kdm- Ttv.docx
November 2019 6
Masalah Gizi Komunitas.rtf
November 2019 7