Edisi 07/Oktober/2008
Perkembangan Angkutan Kargo Nasional Kereta Api Tulang Punggung Angkutan Logistik Kegiatan Seputar Hari Perhubungan Nasional 2008
Masterplan Transportasi Logistik, Gerbang Ekonomi Nasional Lebih Cerah
Jangan Main-main dengan Kereta Api
Kereta Api mempunyai jalur tersendiri, Kereta Api tak bisa berbelok menghindari Anda, Kereta Api tidak bisa berhenti mendadak
Kereta Api sebagai angkutan massal, mempunyai karakteristik : - Mempunyai berat (massa) yang besar 700 sampai dengan 3000 ton - Panjang rangkaian 300 sampai dengan 800 meter - Sistem adhesi antara roda baja dan jalan baja - Mempunyai jalur khusus dan tidak bisa berbelok - Tidak bisa berhenti mendadak karena kereta api dengan kecepatan 80 km/jam membutuhkan jarak pengereman kurang lebih 400 meter
preface Pernahkah terbayangkan oleh Anda tentang keberadaan barang-barang yang ‘familiar’ anda gunakan setiap hari, entah itu barang lokal atau ekspor sekalipun? Seluruh kebutuhan yang dinikmati itu tidak terlepas dari sistem angkutan barang atau dalam istilah Depertemen Perhubungan dikenal dengan transportasi logistik. Tanpa moda memadai, dijamin kelangkaan kebutuhan pasti akan terjadi. Tidak hanya berpengaruh bagi pribadi, namun dalam sektor perekonomian, hal ini dianggap menjadi satu ganjalan perkembangan menjaring laba maksimal. Seluruh moda yang tersedia baik di jalan rel, udara, darat, dan laut semuanya berpengaruh terhadap kemajuan perekonomian suatu negara. Jadi, tidak ada kata lain, transportasi logistik mutlak ada dan berjalan optimal untuk berbagai aspek yang mempengaruhinya. Menyikapi pentingnya jasa layanan angkutan logistik, Departemen Perhubungan telah lama menyusun dan menjalankan berbagai penyempurnaan sarana dan prasarana kegiatan arus transportasi ekspor maupun impor. Seperti diakui oleh Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Departemen Perhubungan, L. Denny Siahaan, tanpa ketersediaan moda logistik yang memadai, mustahil perekonomian Indonesia dapat bersaing dalam pangsa pasar global. Alasan demi alasan di ataslah yang akhirnya Trans Media gunakan pada edisi kali ini sebagai tema utama. Seluruh masalah transportasi logistik terbahas lengkap dalam rubrik Main Topic, mulai dari Master Plan, kesiapan moda laut, moda udara, dan moda kereta api seluruhnya secara rinci dibahas. Menteri Perhubungan Jusman Syafii Djamal, bahkan mengatakan ketersediaan moda logistik yang baik mampu meningkatkan taraf ekonomi nasional. Menteri Perhubungan juga mengakui adanya kenaikan jumlah angkutan logistik luar negeri dari tahun 2007 lalu. Jika tahun 2007 jumlah angkutan hanya tercatat sebanyak 227,7 juta ton, tahun 2008 di perkirakan naik hingga 531,9 juta ton. Masih dalam rubrik Main Topic, topik Masterplan angkutan logisitik menjadi pembahasan terpenting yang perlu diketahui. Telah banyak langkah nyata yang dilakukan Departemen Perhubungan, mulai dari revitalisasi kereta api, penyempurnaan UU No. 17 tahun 2008 tentang Pelayaran, dan masih banyak lainnya. Pasar luar negeri juga makin melirik Indonesia sebagai pangsa pasar menjanjikan untuk dikembangkan. Berbagai perusahaan ekspor impor lokal dan dunia ’berlomba’ mengirimkan berbagai komoditas ke dalam negeri dan begitu juga sebaliknya. Tidak ketinggalan, ikuti berbagai berita terhangat yang berhasil kami rangkum tentang sektor transportasi terkini. Di antaranya, berbagai acara Hari Perhubungan Nasional, Spin off Citilink, dan pembahasan Keputusan Menteri Nomor 25 Tahun 2008 tentang Pendisiplinan Maskapai Penerbangan Nasional. Artikel lainnya yang tak kalah menarik, kami menyajikan berbagai ulasan mengenai travel Kota Bau-Bau, Sulawesi Selatan. Walau berada di akhir halaman, Trans Media tetap memberikan info menarik tentang tips menghemat bahan bakar minyak (BBM), ‘celoteh’ artis tentang transportasi nasional dan ulasan mengenai moda transportasi dunia terbaru, modern, dan tercanggih, Personal Rapid System. Akhir kata selamat menikmati suguhan Trans Media kali ini, semoga bermanfaat dan menambah khasanah Anda terhadap sektor transportasi. Foto Cover : Azhar Zaki Illustrasi : Rafly
TRANS MEDIA
Majalah Departemen Perhubungan
No.STT. N o. 349 SK/Ditjen PPG/STT 1976 ISSN : 0853179X Pembina Menteri Perhubungan RI : Ir. Jusman Syafii Djamal Penasehat Sekjen Dephub : Ir. H. Harijogi, MBA, MSc Irjen Dephub : Ir. Moh. Iksan Tatang Dirjen Perhubungan Darat : Ir. Iskandar Abubakar, MSc PLT. Dirjen Perhubungan Laut : Zulkarnain Oeyoeb, SH, MM, MH Dirjen Perhubungan Udara : Dr. Ir. Budhi M. Suyitno, IPM Dirjen Perkeretaapian : Dr. Ir. Wendy Aritenang, MSc Kepala Badan Diklathub : Ir. Dedi Darmawan Kepala Badan Litbanghub : Ir. Langas Deni Siahaan MSTr Pengarah Kepala Puskom Publik : Bambang S. Ervan Penanggung Jawab/Pemimpin Umum Hanggoro BW Pemimpin Redaksi Sukirman Pelaksana Pimpinan Redaksi Oka Zakaria Editor Euis EK. Nuris Rochmadi JA. Barata Moch. S. Hendrowijono Djoko Setijowarno Muh. Nur Fitrianto Dewan Redaksi Djarot Triwardono Badrul Ulum Ali Amrisyam Rima Ivalia Dian Pujayanti Sekretaris Redaksi Mia Ermaya Hartini Photographer Paino Herdin Helmi Wisnu Azhar Zaki Creative Design Yoyok Artoio Mohamad Rafly Alamat Redaksi Jl. Medan Merdeka Barat No.8, Jakarta Pusat Telp. (021) 3504631, 3811308 Ext. 1122, 1419 Fax (021) 3504631, 3511809 e-mail:
[email protected] Penerbit Departemen Perhubungan RI
2 6
Preface Main Topic
Kerjasama Antar Lembaga Demi Transportasi Logistik Laut yang Sempurna
Perkembangan Angkutan Kargo Nasional
Gafeksi Turut Membidani Rancangan Undang-Undang Logistik
Kereta Api Tulang Punggung Angkutan Logistik
Masterplan Transportasi Logistik, Gerbang Ekonomi Nasional Lebih Cerah
Masterplan Transportasi Logistik, Gerbang Ekonomi Nasional Lebih Cerah
22 Management Perspective Kemacetan Jakarta Optimalkan
hal 16
Kereta Api!
26 Regulation Transportasi, Katalisator Utama Ekonomi Nasional
28 By The Way Bus Rapid Transit (BRT) Semarang Diwujudkan Tahun 2009
30 News Kegiatan Menyambut Hari
Kemacetan Jakarta Optimalkan Kereta Api! hal 22
Perhubungan Nasional 2008
Citilink: Menuju Spinoff dari Garuda
Pembaharuan Bandara Internasional Adisutjipto
Menilik Keasrian dan Keindahan Kota BauBau
Rakornis: Harmonisasi dan Sinkronisasi Kegiatan Transportasi
Kategori dan Pembekuan Izin Maskapai
KM No. 25 Tahun 2008 Sebuah Jawaban Yang Melegakan
Rakornis Mudik Jawa Barat Persiapan Trasnportasi 3,4 Juta Penduduk
46 World Trans Angkutan Intermoda ‘Mungil’ yang Efisien
hal 48
Paralayang Terbang Bebas Laksana Burung hal 52
48 Travelling Menilik Keasrian dan Keindahan Kota Bau-Bau
52 What A Style Paralayang Terbang Bebas Laksana Burung
54 Hobby Field Target Metal Silhouette 56 Tips Manfaat Hemat BBM Bagi Pribadi dan Orang Lain
58 Star Speak
Didi Riyadi: Undang-undang, Solusi Kemacetan
Didi Riyadi: Undangundang, Solusi Kemacetan hal 58
Rasa Memiliki... Bukan berarti mengambil untuk dimiliki melainkan menjaga, memelihara, dan membiarkan berfungsi baik. Jagalah alat keselamatan mungkin padanya hidup kita bergantung
main topic
Masterplan Transportasi Logistik Gerbang Ekonomi Nasional Lebih Cerah Perdagangan bebas dunia yang akan segera berlaku pada 2013 mendatang, merupakan satu masalah penting bagi Indonesia, khususnya dalam pengembangan sektor ekonomi nasional secara menyeluruh. Kini tinggal bagaimana kesiapan Indonesia menghadapinya. Salah satu faktor pendukung keberhasilan terletak pada ketersediaan jasa transportasi logistik yang optimal.
T R A N S M E D I A - Edisi 07/Oktober/2008
main topic Merasa perlu membahas tentang masa depan kesiapan angkutan logistik Indonesia dalam skala nasional maupun internasional itu dibahas khusus dalam sebuah seminar yang memfokuskan masalah kesiapan Indonesia menghadapi kegiatan ekspor impor komoditas yang nota bene memerlukan layanan transportasi yang mumpuni. Seluruh moda terkait, seperti pelayaran, penerbangan, kereta api, dan angkutan darat diharapkan serius mengubah diri menjadi operator pembuka gerbang perekonomian nasional. Peran penting sektor transportasi nasional Tanpa ketersediaan moda transportasi logistik yang memadai, mustahil perekonomian Indonesia dapat bersiang dalam pangsa pasar global. Hal ini terlontar langsung oleh Kepala Bidang Balitbang Departemen Perhubungan, L. Denny Siahaan dalam sebuah seminar peran transportasi ”Revitalilizing the Indonesian Rail” Transport and Logistic Conference “Indonesian Logistic Vision”. “Kajian yang dilakukan oleh Badan Balitbang Departemen Perhubungan sendiri kini memasuki tahap final, sehingga diharapkan penyusunan RPP Multimoda bisa diselesaikan pada 2008,” ujar Denny ketika ditemui di sela-sela kesibukannya oleh Tim Trans Media dalam seminar yang berjalan selama tiga hari, 21-23 Agustus 2008 silam. Denny kembali menjelaskan, dalam menghadapi kecenderungan perkembangan transportasi multimoda dan logistik sangat perlu didukung dengan perundang-undangan bidang transportasi, khususnya untuk logistik nasional dan internasional. Pentingnya sebuah sistem transportasi logistik yang optimal, telah lama dikaji Departemen Perhubungan dalam hal ini Balitbang sejak 2007. Kajian yang disusun merupakan salah satu fundamental yang digunakan sebagai pengambil keputusan Menteri Perhubungan untuk melakukan harmonisasi kebijakan logistik pada awal 2008, serta penyusunan cetak biru atau road map transportasi logistik nasional berkoordinasi dengan berbagai departemen terkait. Sama dengan tujuan beberapa Direktorat Jenderal di Departemen Perhubungan yang melakukan penyempurnaan undang-undang, revisi undang-undang bidang transportasi logistik perlu mendapat penanganan dan penyempurnaan yang maksimal. Kepala Pusat Litbang Manajemen Transportasi Multi Moda Departemen Perhubungan Rachmad, menjelaskan kini telah banyak kemajuan yang dilakukan demi maksimalkan transportasi logistik Indonesia. Dirinya mencontohkan terkait beberapa penandatanganan berbagai kesepakatan tingkat regional dan regional a.1. Roadmap for the Integration of Logistic Services yang mengarah pada pasar tunggal pada 2015 dan implementasi Asean Frame work
Agreement on Multimodal Transport. “Ide Staf Ahli Menko Perekonomian, Firman Tamboen tentang Dewan Logistik Nasional perlu segera direalisasikan guna mendorong koordinasi antardepartemen,” saran Rachmad demi mempercepat perkembangan sektor logistik Indonesia perlu adanya integrasi antar departemen terkait. Mengomentari betapa pentingnya transportasi dalam arus pengiriman barang, dalam Indonesian Logistic Masterplan yang dibacakan lagsung oleh Denny dalam seminar hari terakhir (23/08), transportasi merupakan tulang punggung utama sebagai katalisator ekonomi nasional. Di sebutkan, bahwa transportasi logistik Indonesia memiliki cakupan kegiatan diantaranya pengadaan sarana dan prasarana, bongkar muat (terminal handling), pergudangan (storage facility/ warehaouse), teknologi informasi, sistem manajemen, hingga asuransi atau jasa keuangan. Geliat pertumbuhan logistik Pasar logistik tidak hanya berkutat dalam hal urusan pengiriman jasa logistik nasional. Namun, geliat pertumbuhan logistik luar negeri Indonesia juga memilki harapan cerah. Hal ini terbukti dari data yang dipresentasikan Sekretaris Jenderal Gafeksi (Gabungan Forwarder dan Ekspedisi Indonesia) Parlagutan Silitonga, dalam seminar yang dihadiri oleh berbagai kalangan yang terkait langsung dengan usaha ekspor impor yang sangat memerlukan dukungan pemerintah, khususnya bagi ketersediaan angkutan moda logistik.
T R A N S M E D I A - Edisi 07/Oktober/2008
main topic Parlagutan juga mengakui adanya ketidakseimbangan angkutan logistik yang diperoleh antara perusahaan lokal dengan internasional dengan berbagai macam alasan mulai dari masalah biaya, pelayanan, hingga keselamatan. Dirinya membeberkan sedikitnya pangsa pasar angkutan logistik sebanyak 75 persen dikuasai pihak asing dan sisanya dikelola oleh beberapa perusahaan angkutan logistik lokal. Itulah sebabnya Parlagutan dalam pemaparan singkatnya menyatakan ‘rindu’ pemerintah mau menciptakan kebijakan mengangkat pamor perusahaan logistik lokal. Beberapa pasar Freight Forwarder besar wilayah Indonesia sebagian besar didominasi oleh perusahaan internasional. Adapun pangsa pasar tersebut di antaranya wilayah Batam sebanyak 95 persen, DKI Jakarta 90 persen, dan wilayah Jawa Timur dan Bali sebanyak 70 persen. Baginya, hal ini wajar terjadi akibat kondisi tawar perusahaan nasional yang sangat lemah, dengan market share sebesar 25 persen. Sedangkan untuk volume pasar Freight Forwarder Nasional 25 persen. Mengatasi kondisi ini, Gapeksi hingga kini terus mengupayakan peningkatan kemampuan angkutan logistik dalam negeri dalam tiga konsep. Pertama penguatan daya tawar dan jaringan asing yang terlalu kuat dibandingkan perusahaan nasional, kedua diperlukan adanya bantuan pemerintah
T R A N S M E D I A - Edisi 07/Oktober/2008
memperluas pasar domestik dan ekspor dalam arah logistik nasional dengan menciptakan peraturan dan pengaturan logistik nasional, dan terakhir Gafeksi berupaya membangun Sumber Daya Manusia (SDM) dengan sistem sertifikasi profesi dalam rangka meningkatkan kemampuan SDM. Fokus logistik Master Plan Global Competitivenes Index (GCI) maupun Logistic Performance Index (LPI), menyebutkan posisi Indonesia periode 2007-2008 berada di peringkat 54 dari 131 negara lain. Sementara Singapura menempati posisi 7, Malaysia 21, Thailand 28, Vietnam 68, Filipina 71, dan Kamboja di urutan 110. Penghitungan kedua data lembaga itu merupakan satu ’pecutan’ bagi transportasi nasional bergerak lebih cepat dan maju. Hal ini sangat terkait dengan kepercayaan dunia internasional terhadap kondisi logistik Indonesia. Kedua data ini juga menjadi acuan dasar melihat seberapa jauh daya saing negara terhadap kemampuan daya saing sektor transportasi nasional. Hal senada terlontar dari Menteri Perhubungan Jusman Syafii Djamal, tentang pentingnya sistem transportasi logistik yang memadai sebagai bahan daya saing dengan negara lain. “Dalam penghitungan GCI dan LPI, Infrastruktur, termasuk di dalamnya transportasi, merupakan aspek penting dalam pembentukan daya saing,” ujar Menteri Perhubungan beberapa waktu yang lalu ketika berada di Medan, Sumatera Utara.
main topic Bagi Menteri Perhubungan, transportasi memegang peranan dominan pada arus logistik, baik dalam sisi biaya maupun ketepatan waktu guna mendukung terwujudnya efisiensi produksi. Sistem transportasi yang efektif dan efisien sangat diperlukan untuk mendukung sistem logistik nasional yang lebih andal. Tidak hanya pernyataan semata, namun Menteri Perhubungan beserta seluruh lembaga terkait telah lama menyusun program pengembangan transportasi multimoda pendukung kegiatan transportasi. Jiwa master plan Tidak hanya melakukan pengiriman barang semata, namun banyak arti yang terkandung dalam transportasi logistik. Dalam rangka liberalisasi perekonomian, ketersediaan moda transportasi logistik yang optimal, merupakan jawaban terhadap peningkatan ekonomi secara nasional. Masterplan merupakan rancangan terpenting yang harus dibuat pada seluruh kegiatan yang akan dilakukan, begitupula terhadap transportasi logistik. Hal ini semakin perlu, adanya integrasi total logistik dalam rangka liberalisasi perdagangan bebas, Indonesia perlu antisipasi dalam bentuk road map terkait dengan logistik nasional. Adapun jasa logistik yang akan diliberisasi, antara lain Maritime Cargo Handling services, Freight Transport Agency Services, layanan tambahan lainnya (bill auditing, layanan freight brokerage, layanan freight inspection, weighing & sampling, layanan freight receiving & acceptance , layanan transportasi document preparation), layanan kurir; layanan Packaging; Customs clearance services, International Freight Transportation tidak termasuk Cabotage, Implement ASEAN Multilateral Agreement of the Full Liberalisation of Air Freight Services; International Rail
Freight Transport Services; dan terakhir International Road Freight Transport Services. Memang bukanlah tugas mudah mewujudkan transportasi logistik nasional yang optimal. Selain kerja keras, koordinasi antar lembaga terkait menjadi fokus utama pencapaian tujuan. Adapun langkah yang kini dilakukan adalah menyatukan persepsi terhadap penyediaan transportasi, multimoda transportasi operator sebagai mata rantai pasokan, harmonisasi kelembagaan dan peraturan yang ada, menyiapkan sumber daya manusia (SDM), membentuk institusi koordinator, terakhir persiapan masterplan logistik nasional baik jangka pendek, menengah, maupun panjang. Persiapan dan pembahasan masterplan logistik secara matang dan mendalam, diharapkan akan memberikan dampak positif skala nasional khususnya sektor perekonomian Indonesia.
T R A N S M E D I A - Edisi 07/Oktober/2008
main topic
Kerjasama Antar Lembaga Demi Transportasi Logistik Laut yang Sempurna Berdiri atas dasar Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2005 tentang Pemberdayaan Perusahaan Pelayaran Nasional, pemerintah akan melakukan upaya terbaik meningkatkan kekuatan armada niaga nasional dan internasional. Angkutan logistik melalui laut makin serius dibicarakan, karena adanya prediksi kenaikan signifikan pangsa muatan pelayaran tahun 2008 sebagaimana kenyataan yang telah dicapai selama empat tahun terakhir.
Guna mendukung peningkatan angkutan logistik via laut, pemerintah melalui Departemen Perhubungan telah melakukan berbagai langkah nyata, mulai dari segi regulasi (penerbitan Undang-Undang Pelayaran Nomor 17 Tahun 2008), hingga pembangunan berbagai sarana infrastruktur pembantu layanan logistik laut. ”Pemerintah juga berupaya meningkatkan efisiensi biaya transportasi seperti melakukan rasionalisasi, berbagai jenis pungutan dalam proses pengangkutan barang dari asal sampai tujuan,” tambah Jusman. Wujudkan persaingan sehat Jika selama ini banyak pihak menyangsikan tentang praktek monopoli yang berlaku di pelabuhan, melalui Undang-Undang Pelayaran terbaru, kini tidak ada lagi kegiatan monopoli yang akan berjalan. Pasalnya, Pemerintah kini memberikan peluang bagi perusahaan asing menjadi operator kepelabuhanan, dan salah satunya dalam urusan angkutan logistik. Meski terbuka peluang perusahaan swasta menjadi operator logistik kepelabuhanan, namun pemerintah tetap memberikan prioritas utama bagi perusahaan pelayaran logistik lokal untuk maju dan berkembang. Menurut Direktur Jenderal, Direktorat Perhubungan laut Zulkarnain Oeyoeb, perusahaan asing yang diizinkan beroperasi di Indonesia dengan mengoperasikan minimal satu kapal ukuran 5.000 gross ton (GT), dengan syarat lainnya, perusahaan asing atau swasta diwajibkan membentuk usaha patungan (join venture). ’
Tahun lalu angkutan luar negeri tercatat sebanyak 531,9 juta ton atau naik dari tahun sebelumnya yang berjumlah 227,7 juta ton,” Ujar Menteri Perhubungan, Jusman Syafii Djamal, beberapa waktu lalu dalam acara Musyawarah Nasional Depo Kontainer Indonesia (ADEKI). Menhub menambahkan kedepannya, sektor transportasi laut khusus yang menangani angkutan logistik akan mengalami peningkatan pangsa muatan jasa baik dalam negeri maupun luar negeri.
10
T R A N S M E D I A - Edisi 07/Oktober/2008
”Selain itu kapal yang dioperasikan di Indonesia wajib berbendera Indonesia dan diawaki oleh awak berkebangsaan Indonesia,” ucap Zulkarnain Oeyoeb dalam sebuah seminar tentang Kepelabuhan dan angkutan laut pada Mei 2008 lalu. Hal ini berlaku dan wajib dijalankan karena tertulis jelas dalam Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran.
main topic Dirinya menambahkan, bagi perusahaan asing yang berminat menanamkan modal pada sektor pelayaran Indonesia, semua izin dapat diurus secara mudah langsung pada Departemen Perhubungan. Jika perusahaan pelayaran asing ingin mengoperasikan kapal sebagai angkutan antar kabupaten dalam provinsi cukup mengajukan izin pada gubernur setempat, sedangkan peminat yang ingin melebarkan sayap menjadi angkutan logistik Internasional, izin harus langsung diajukan kepada Menteri Perhubungan. Tanpa maksud lain, Zulkarnain kembali menjelaskan pemberian peluang pada perusahaan asing sebagai operator adalah salah satu upaya alternatif pemerintah untuk menghadirkan persaingan yang sehat dalam kepelabuhanan, sehingga pengguna jasa layanan bebas memilih operator mana yang dianggap kompeten dalam segi pemberi layanan terbaik. ”Semua itu untuk mengakomodasi otonomi daerah secara proporsional, ” ucapnya. Semua kemudahan itu, lanjut dia, diberikan untuk mengembangkan industri pelayaran nasional dengan kompetisi yang sehat. Dalam waktu setahun, Undang-Undang Pelayaran yang baru akan diikuti dengan terbitnya delapan peraturan pemerintah baru. Peraturan pemerintah itu antara lain tentang kepelabuhanan, keselamatan kapal, dan navigasi laut. Perlu dukungan pihak lain ”Sistem logistik nasional kalah jauh dibanding negara tetangga. Intinya masalah di transportasi, institusi, hingga penggunaan teknologi mutakhir untuk mempercepat dan mempermudah persaingan. Pemerintah perlu berpikir segera memiliki tim logistik yang kerjanya lebih luas ketimbang tim arus ekspor barang dan jasa”. Kiranya itulah penegasan yang dilontarkan oleh Menteri Koordinator Perekonomian, Boediono saat membuka Rapat Koordinasi Nasional Bidang Perhubungan pada Mei 2008 silam. Pernyataan yang dilontarkan langsung di depan berbagai pejabat Departemen Perhubungan yang hadir, secara jelas menggambarkan kesiapan berbagai lembaga terkait mendorong peningkatan angkutan logistik nasional. Demi memperbaiki sistem logistik nasional, pemerintah akan menambah anggaran sebanyak tiga persen guna membangun berbagai sarana infrastruktur yang saat ini mendesak dibutuhkan. Boediono juga mengakui perihal merosotnya porsi APBN khusus untuk membangun sarana transportasi.” Kalau lihat perkembangan terakhir, porsi APBN untuk infrastruktur memang merosot sejak sebelum krisis. Jika sebelum krisis mencapai enam persen, sekarang hanya tiga persen untuk infrastruktur. Kami berkomitmen untuk mengamankan alokasi infrastruktur untuk gerakan ekonomi karena adanya pertumbuhan 6-7 persen,” jelasnya.
Senada dengan Boediono, Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, MS Hidayat juga mengemukakan pendapat yang sama tentang pentingnya pengadaan infrastruktur transportasi yang memadai. Baginya infrastruktur merupakan kunci transportasi logistik yang lebih maju. ”Kami ingin porsi infrastruktur minimal 6-7 persen untuk menopang perkembangan dunia global. Dengan demikian dapat menurunkan biaya tetap (industri),” ujarnya. Menurut beberapa pakar transportasi logistik dari berbagai lembaga yang berbeda, pengembangan sarana dan pembuatan kebijakan sektor transportasi nasional merupakan kunci utama memajukan sektor transportasi logistik dalam negeri di mata dunia. Untuk itu, kerjasama yang terjalin antar departemen semacam ini merupakan langkah nyata dan keinginan serius Indonesia meningkatkan transportasi logistik, khususnya via laut baik dalam skala nasional maupun internasional.
T R A N S M E D I A - Edisi 07/Oktober/2008
11
main topic Dari pengangkutan sipil hingga militer Pesawat memang tidak hanya digunakan untuk mengangkut orang saja, namun juga barang. Ada kalanya satu pesawat terbang pada maskapai tertentu dapat digunakan untuk mengangkut orang sekaligus juga barang, misalnya dengan jenis pesawat B 747 Combi. Namun, meningkatnya kebutuhan pengiriman paket atau kargo yang lebih cepat, juga besarnya arus permintaan barang dan jasa dalam perdagangan, membuat satu pesawat terbang hanya digunakan untuk mengangkut barang saja. Bahkan, ada maskapai yang hanya melayani pengiriman barang. Pesawat angkut atau kargo, yang juga biasa disebut dengan freighter umumnya merupakan hasil modifikasi pesawat terbang penumpang, sehingga sesuai dengan kebutuhan kapasitas angkut, misalnya jenis pesawat terbang DC-9 Freighter, B 747 Freighter, dan DC 10 Freighter. Selain pesawat terbang penumpang yang dimodifikasi, terdapat juga pesawat terbang yang memang dikhususkan untuk mengangkut barang, seperti A-300 Beluga, Super Guppy, An 124 Ruslan dan An 225 Mriya. Pada praktik penggunaannya, sipil dan militer sebenarnya memiliki armada sendirisendiri. Namun, tidak jarang, armada tertentu dipakai bergantian sesuai dengan kebutuhan masing-masing. Pesawat angkut untuk militer yang biasa digunakan adalah jenis pesawat C 130 Hercules, C 17 Globemaster, C 45 Galazy dan C 141 Stralifter. Pesawat-pesawat ini biasa mengangkut barang-barang keperluan militer, kendaraan perang, senjata, sampai personil tentara dan VIP/VVIP mereka. Namun, tak jarang, pesawat angkut militer ini dimodifikasi menjadi pesawat tanker untuk keperluan pengisian bahan bakar di udara. Bahkan, dengan menambah peralatan yang diperlukan, pesawat kargo militer inipun dapat disulap menjadi pesawat peringatan dini (AWACS). Liberisasi dan kesiapan angkutan serta bandara Di awal tahun, Asosiasi Perusahaan Jasa Pengiriman Ekspres Indonesia (Asperindo) belum terlalu optimis menghadapi persaingan, mengingat infrastruktur yang masih perlu pembenahan di sana sini. Hal ini menyusul liberisasi penerbangan (open sky) angkutan kargo tingkat ASEAN yang akan diterapkan mulai tahun depan. Selain
Perkembangan Angkutan Kargo Nasional Saat ini jasa pengiriman barang melalui udara tentu menjadi pilihan yang utama. Bagaimana tidak, dibandingkan melalui jalan lain, misalnya laut atau darat, pengiriman barang lewat udara sudah tentu lebih cepat dan dapat diandalkan. Bagaimana kiprah pesawat angkut atau pesawat kargo terutama dalam peak season menjelang Hari Raya Idul Fitri tahun ini?
12
T R A N S M E D I A - Edisi 07/Oktober/2008
main topic infrastruktur, Asperindo juga mengungkapkan sejumlah masukkan untuk pemerintah dalam industri kargo. Salah satunya adalah masuknya modal asing yang harus lebih dikelola. Liberisasi penerbangan ASEAN untuk angkutan kargo memungkinkan maskapai asing untuk melakukan penurunan dan pengangkutan kargo dengan kuota yang telah ditetapkan. Meskipun begitu, sejumlah perusahaan jasa pengiriman barang menyikapi hal tersebut dengan positif. RPX Kargo misalnya, menargetkan pertumbuhan usaha hingga 20 persen dibanding dengan tahun lalu. Bahkan, RPX telah menyiapkan tiga unit pesawat kargo berkapasitas 15 ton, serta satu unit pesawat kargo hasil kerjasama dengan FedEx. Lain lagi dengan PT. Garuda Indonesia (GA). GA melakukan MoU dengan PT. Asuransi Jasa Indonesia (Persero) atau yang lebih dikenal dengan Jasindo, dalam memperluas jaminan asuransi bagi penumpang dan kargo. MoU itu ditandatangani pada 6 Mei 2008 lalu. GA juga telah memesan 60 unit pesawat terbang untuk menambah armadanya. Oleh sebab itu, GA menjadi satu-satunya maskapai yang memberikan pelayanan lebih terhadap pelanggannya, khususnya pada perlindungan kargo. Jika maskapai semakin siap melayani pengiriman kargo, kini giliran bandara yang harus layak untuk mengantar armada maskapai-maskapai itu mengudara. Sedikitnya ada enam bandara utama di Indonesia yang dinilai berpotensi untuk menjadi hub atau bandara pengumpul kargo udara. Untuk wilayah barat, bandara seperti Bandara Internasional Soekarno-Hatta dan Bandara Internasional Polonia di Medan. Selain itu untuk wilayah Indonesia tengah adalah Bandara Internasional Juanda dan Bandara Internasional Sepinggan di Balikpapan, juga Bandara Internasional Hassanudin dan Bandara Sam Ratulangi untuk Indonesia wilayah timur. Bandara Internasional Soekarno-Hatta yang saat ini melayani lebih dari 75 persen kargo udara Indonesia, berarti bandara ini cukup sibuk dalam urusan pengiriman kargo. Bandara Internasional Soekarno-Hatta tinggal menambah fasilitas pelayanan seperti transshipment handling atau penanganan pemindahan alat angkut, bonded area atau kawasan pergudangan, perishable center atau pusat penyimpangan barang tak tahan lama dan juga jaringan teknologi informasi kargo.
Setali tiga uang, menjelang libur Hari Raya Idul Fitri tahun ini, volume pengiriman kargo udara domestik diperkirakan naik. Kenaikan penumpang mudik melalui udara sendiri diperkirakan mencapai hingga 1,88 juta orang. Dengan jumlah sebesar itu, kargo juga dapat porsi kenaikan yang besar pula. Kenaikan tersebut berkisar hingga 15 persen dibandingkan dengan bulan-bulan sebelumnya. Untuk kargo domestik di dominasi oleh barang-barang konsumtif, inilah yang menandai kenaikan volume kargo di musim menjelang libur besar akhir September dan awal Oktober tahun ini. Rata-rata pengiriman kargo pada hari biasa adalah sekitar 2,2 juta ton per bulan, di bulan September ini menanjak hingga 2,5 juta per ton. Kenaikan juga berlaku untuk kargo internasional, pada ekspor dari Jawa Timur melalui Juanda misalnya, hingga bulan Juli naik hingga 18,7 persen menjadi 6,2 ton. Hal ini tidak sebanding dengan volume impor yang hanya sekitar 4,3 persen atau 4,7 juta ton. Kenaikan-kenaikan tersebut tak lain dikarenakan positifnya tanggapan terhadap produk Indonesia di mata dunia. Tidak hanya itu, kini banyak negara-negara memberikan kemudahan dalam impor barang.
Mengalami kenaikan Mulai pertengahan tahun ini kenaikan pengiriman barang lewat udara mengalami peningkatan. Perusahaan jasa pengiriman barang TNT misalnya, mulai pertengahan Juli manajemen TNT melayani dua rute, masing-masing Jakarta-Singapura dan Balikpapan-Singapura. TNT yang menggunakan pesawat jenis boeing 737-400 itu, bahkan mengudara dengan frekuensi sampai lima kali dalam satu minggu. TNT mengalami kenaikan yang dilihat dari tingkat muatan pesawat yang mencapai hingga 95 persen dari kapasitas total 14 ton masing-masing pesawat. Pengangkutan kargo dari Jakarta dan Balikpapan ke Singapura tersebut merupakan komoditas ekspor asal Indonesia yang selanjutnya akan dikirim ke berbagai negara di Asia, Eropa dan Amerika.
T R A N S M E D I A - Edisi 07/Oktober/2008
13
main topic
Gafeksi Turut Membidani Rancangan Undang-Undang Logistik Gafeksi juga mengusulkan agar pembahasan bermuara pada ditetapkannya Departemen Perdagangan selaku regulator bidang logistik, mengingat selama ini pengaturan sektor tersebut banyak melibatkan instansi pemerintah, seperti Departemen Perhubungan, Departemen Perdagangan, Ditjen Pos dan Telekomunikasi hingga Kementerian Negara BUMN.
Pentingnya penanganan angkutan logistik mendorong Gabungan Forwarder dan Ekspedisi Indonesia (Gafeksi) untuk melakukan sosialisasi usulan Rancangan Undang-Undang yang telah disusun asosiasi tersebut sejak awal tahun ini. Gafeksi yang merupakan organisasi bagi para pelaku usaha di bidang Forwading, Ekspedisi Muatan Kapal Laut dan Udara (EMKL dan EMKU), terus melakukan upaya untuk mewujudkan sistem pengelolaan, pengiriman dan pengaturan barang yang selamat, cepat dan hemat, di antaranya terkait penyempurnaan RUU bidang Logistik. Sampai saat ini RUU bidang Logistik masih digodok oleh pemerintah. Gafeksi yang ditunjuk menjadi koordinator akan mewakili industri dalam pembahasan logistik dengan pemerintah. Penunjukkan koordinator logistik dinilai penting seiring terbukanya sektor logistik di Asean. Sambil menunggu hasil final dari RUU bidang Logistik, Gafeksi dalam suratnya Nomor 310 Tahun 2007, mengusulkan perlunya perangkat hukum di bawah undang-undang, sebelum undang-undang itu direalisasikan. Ketua Gafeksi Bandara Internasional Soekarno-Hatta Arman Yahya, mengungkapkan dari sudut pandang kargo udara, pihaknya menyoroti masalah keamanan yang kenyataannya belum ada peraturan tertulis resminya dari pemerintah. Dalam Rakernas lalu, Gafeksi menekankan pentingnya implementasi RUU bidang Logistik, sehingga perlu adanya kajian akademik agar regulasi itu bisa mendukung
14
T R A N S M E D I A - Edisi 07/Oktober/2008
main topic mengenai penetapan definisi dan sektor bidang logistik, serta penentuan instansi teknis yang akan menjadi lembaga regulator. Regulasi itu dinilai sangat penting karena poin ini belum diatur dalam peraturan terdahulu. Direktur Eksekutif Gafeksi Wellyantina Waloni, mengungkapkan pemerintah masih meminta banyak masukan seputar logistik, seperti halnya pemetaan industri yang masuk ke dalam sektor tersebut. “Intinya, Gafeksi akan menjadi payung besar bagi asosiasi-asosiasi logistik untuk mengkoordinasikan semua masukkan pelaku usaha guna diajukan kepada pemerintah,” ujarnya. Berikutnya asosiasi ini akan melaksanakan koordinasi dalam rangka menghadapi Munas Gafeksi yang penyelenggaraannya dijadwalkan awal 2009. Perlunya regulator logistik Gafeksi juga mengusulkan agar pembahasan bermuara pada ditetapkannya Departemen Perdagangan selaku regulator bidang logistik, mengingat selama ini pengaturan sektor tersebut banyak melibatkan instansi pemerintah, seperti Departemen Perhubungan, Departemen Perdagangan, Ditjen Pos dan Telekomunikasi hingga Kementerian Negara BUMN.
kelancaran arus barang. Rakernas yang dibuka oleh Gubernur Sumatera Utara, H. Samsul Arifin dan dihadiri Direktur Bea dan Cukai Departemen Keuangan, Departemen Perhubungan dan Bank Indonesia itu mengungkapkan ruang lingkup freight forwading saat ini tidak saja bersifat ”door to door service”. Freight forwarding juga, meliputi bidang logistik dengan menempatkan posisi strategisnya, mengingat fungsinya untuk menyelenggarakan, mengkoordinasikan proses perencanaan, pelaksanaan pengurusan dokumen-dokumen, pengendalian arus barang, penyediaan barang, pergudangan dan jasa informasi dari produsen kepada konsumen. Kajian RUU bidang Logistik Beberapa kajian yang akan dibahas dalam RUU bidang Logistik, di antaranya
Menanggapi permintaan tersebut Staf Ahli Menko Perekonomian Firman Malem Ukur Tamboen, mengungkapkan pemerintah belum sampai pada penetapan satu departemen yang akan menjadi koordinator teknis logistik. “Kami masih menunggu masukan dari asosiasi-asosiasi yang ada. Selain itu pemerintah menilai otoritas tunggal yang menangani secara penuh sektor logistik cukup sulit direalisasikan,” tegasnya. Sejauh ini pemerintah telah menerima masukan dari beberapa asosiasi logistik. Dalam presentasinya di depan pemerintah, Gafeksi menunjukkan sejumlah pihak yang masuk dalam bidang logistik, antara lain produsen,
T R A N S M E D I A - Edisi 07/Oktober/2008
15
main topic per tahun, maka tahun 2012 volume pasar logistik di Indonesia diperkirakan mencapai US$ 2,76 miliar dengan perincian sebagai berikut. - Layanan klasik outsourcing Termasuk dalam layanan ini : jasa pergudangan, manajemen pengiriman dan distribusi. Perkiraan volume US$ 1.93 miliar, yaitu menguasai sebanyak 70 persen dari total pangsa logistik. - Layanan advance Termasuk dalam layanan ini layanan klasik ditambah jasa penjemputan, pemasangan label dan testing. Diperhitungkan volumenya mencapai US$ 0.55 miliar, yaitu menguasai 20 persen dari total pangsa pasar. - Layanan lengkap (full service) Termasuk dalam layanan ini : Pergudangan hingga konsultasi dan pengiriman (shipment tracking). Diperkirakan volumenya mencapai US$ 0.28 miliar, meraih 10 persen dari total pangsa pasar. Dari sisi pengguna yang terbanyak memanfaatkan layanan logistik adalah industri tekstil, yang memakai 37 persen dari total layanan logistik. Peringkat berikutnya adalah industri manufaktur dengan hasil produksi berupa consumer good (produkproduk konsumsi). Manufaktur sendiri menggunakan 21 persen dari seluruh layanan logistik.
industri, importir, eksportir, forwarder, pengangkut, pedagang perantara, pergudangan, dan petani. Organisasi itu juga mengusulkan agar ada pengaturan di antara pelaku usaha, sehingga tidak ada monopoli kepemilikan yang menguasai semua lini. Pasar logistik Indonesia meningkat 12,1 persen per tahun Sementara itu pasar logistik di Indonesia untuk tahun ke depan, berdasarkan analisis Director Transportation and Logistic Frost & Sullivan Asia Pacific R. Gopal, diprediksikan terus mengalami kenaikan. Dengan tingkat kenaikan 12,1 persen
16
T R A N S M E D I A - Edisi 07/Oktober/2008
Freight forwarding Untuk freight forwarding (jasa pengiriman barang internasional dalam partai besar) bagi Indonesia diprediksikan juga akan meningkat tajam tahun depan. Hal tersebut didorong oleh adanya relokasi 30 pabrik pakaian jadi dari China. Sebagaimana keterangan dari Trade Lane Manager AMNO DHL Global Forwading Budi Pranoto, yang menyebutkan 30 pabrik akan keluar dari China akibat semakin tingginya pajak negeri tirai bambu itu. Indonesia adalah negara yang dituju untuk relokasi tersebut “Pembeli dari 30 pabrik tersebut berasal dari Amerika
main topic yang memiliki aturan ketat tentang ketenagakerjaan, sehingga para pemilik pabrik memilih merelokasikan pabrik mereka ke Indonesia, “ kata Budi. Menteri Perdagangan, Mari Elka Pangestu, terkait relokasi pabrik itu mengatakan, bahwa Indonesia menawarkan iklim investasi yang kian membaik dan serangkaian reformasi kebijakan tengah dijalankan untuk menarik minat para investor dari Guangdong (sebuah provinsi di China). Perbaikan layanan di pelabuhan dan pembangunan infrastruktur di sejumlah daerah juga merupakan daya tarik lainnya yang diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan bagi rencana relokasi itu. Peluang meningkatnya angkutan logistik diduga berasal dari pengiriman bahan baku untuk sejumlah pabrik tekstil itu. Dengan hadirnya pabrik–pabrik baru itu berarti usaha pengiriman barang internasional akan naik karena bahan baku untuk pembuatan pakaian jadinya masih mengandalkan dari negara lain. Budi Pranoto menyatakan seluruh bahan baku yang dikirimkan ke Indonesia yang kemudian diolah, nantinya akan dikirimkan kembali dalam bentuk pakaian jadi melalui jasa perusahaan logistik, mulai dari penyedia layanan freight forwarding, custom clearance hingga trucking. Secara perhitungan sudah tampak betapa besarnya penambahan pengiriman logistik dengan hadirnya 30 pabrik itu. “Saat ini saja rata-rata volume ekspor ke Amerika mencapai 30.000 kontainer per tahun dengan perkiraan pengiriman kontainer satu perusahaan perkapalan mencapai 1.000 kontainer per minggu, “ ujarnya. Padahal jumlah itu belum termasuk kiriman ke Kanada dan Meksiko yang mencapai 18.000 kontainer per tahun.
menguasai pangsa pasar hingga 100 persen. Wilayah DKI Jakarta sebesar 95 persen, 90 persen berhasil dikuasai di Jawa Timur, dan 70 persen di Bali. Gafeksi melakukan perbandingan untuk melihat volume pasar freight forwarding antara perusahaan nasional dan perusahan lokal di beberapa kota besar. Perusahaan logistik asing menguasai 100 persen pasar di Batam, 95 persen pasar di DKI Jakarta, 90 persen pasar di Jawa Timur, dan 70 persen pasar di Bali. Rata-rata volume ekspor ke Amerika mencapai 30 ribu kontainer per tahun. Dia menambahkan jumlah itu belum termasuk kiriman ke Kanada dan Meksiko yang mencapai 18 ribu kontainer per tahun. Komoditias ekspor terbesar saat ini masih dipegang oleh produk furnitur dan garmen. Khusus furnitur, diperkirakan mengalami penurunan seiring dengan semakin ketatnya larangan penebangan kayu.
Meskipun secara umum pertumbuhan volume logistik di Indonesia mengalami peningkatan pesat, tetapi ternyata sebagian besar adalah volume dari pengiriman oleh perusahaan asing. Pengiriman oleh perusahaan lokal hanya mendapat porsi 25 persen “Sisanya yang 75 persen masih dikuasai perusahaan asing”, ujar Sekjen Gafeksi Parlagutan Silitonga. Penyebabnya terkait dengan sistem yang dipakai. “Hal ini akan terus terjadi selama kiriman dari Indonesia masih menggunakan sistem Free On Board (FOB) bukan dengan sistem cost, insurance and freight (CIF),” lanjutnya. Dalam sistem FOB, produsen hanya bertanggung jawab terhadap seluruh biaya pengiriman barang hingga tiba di atas kapal pengangkut saja. Dengan memilih sistem ini kapal asinglah yang banyak mengambil peran, peran perusahaan lokal terhenti begitu barang lengkap masuk kapal. Sedangkan pada sistem CIF produsen bertanggung jawab atas biaya pengiriman hingga barang sampai kepada konsumen. Dan melalui sistem ini kapal milik perusahaan lokal pun bisa mengambil peran. Dari data yang ada, transaksi ekspor perusahaan nasional dengan sistem FOB mencapai 83 persen dari total kiriman, sedangkan transaksi impor hanya 17 persen. Sebaliknya transaksi ekspor perusahaan asing dengan sistem FOB hanya 17 persen dari total kiriman. Khusus untuk wilayah Batam, perusahaan logistik asing
T R A N S M E D I A - Edisi 07/Oktober/2008
17
main topic
Kereta Api
dijadikan tulang punggung dari semua moda transportasi logistik. “Kereta api diharapkan menjadi backbone dari semua moda transportasi logistik di Indonesia dengan kelebihannya yang langsung berpengaruh pada peningkatan ekonomi sebuah negara. Sebagai Jasa logistik di Indonesia contoh Malaysia, jasa terbilang masih baru. logistik angkutan kereta Diperkenalkan awal tahun 1990-an api mempengaruhi 60-70 usaha tersebut terus berkembang persen perekonomian selaras dengan permintaan yang terus sebuah negara,” jelas meningkat. Menurut R. Gopal, Director Wendy.
Tulang Punggung Angkutan Logistik
Gopal memprediksikan terdapat pencapaian US$ 2,76 miliar pada 2012, naik Transportation and Logistic Frost rata-rata 12,1 persen per Sejalan harapan & Sullivan Asia Pasific, perusahaan tahun mulai 2008, dengan Dirjen Perkeretaapian konsultan di bidang transportasi dan perkiraan nilai bisnis yang menumbuhkan logistik, mengatakan pasar logistik di diraup industri itu pada angkutan logistik, tahun ini sebesar US$ Menteri Perhubungan Indonesia akan terus tumbuh. 1,75 miliar. Perusahaanpun menjamin perusahaan jasa logistik nasional pun kian hari berlomba menawarkan pendistribusiannya dengan pelayanan dengan segala plus minusnya. Dari perusahaan nasional mengeluarkan perizinan ‘jalur cepat’ tersebutlah PT. Kereta Api. untuk proyek-proyek kereta api angkutan logistik. Khususnya proyekproyek pembangkit listrik pemerintah. Kemampuan pengangkutan secara massal yang dimiliki kereta api ”Untuk proyek-proyek pelabuhan dan dalam satu kali perjalanan, menurut Dirjen Perkeretaapian Departemen kereta api yang dikembangkan oleh Perhubungan Wendy Y. Aritenang merupakan keunggulan yang dapat
18
T R A N S M E D I A - Edisi 07/Oktober/2008
main topic produsen batubara, kami akan mempercepat pengeluaran izinnya. Anggaran APBN untuk Departemen Perhubungan pada tahun ini dikurangi menjadi Rp 14,11 triliun (US$ 1,53 miliar) setelah dipotong 7,76 persen untuk mengurangi pengeluaranpengeluaran pemerintah dalam menyikapi melonjaknya harga-harga minyak secara global,” jelas Jusman. Realisasi angkutan barang KA naik Secara definitif logistik, meliputi semua aspek berkaitan dengan pergerakan arus barang dari titik asal (hulu) hingga konsumen (hilir). Kereta api mengambil peran sebagai pendukung dari angkutan logistik yang sebenarnya, sesuai dengan tujuan awal dibangunnya kereta api di Indonesia. Angkutan logistik pada kereta api terbagi dalam dua kerjasama, negoisasi dan non negoisasi. Non negoisasi, bersifat sesaat atau temporer. Sementara negoisasi, berdasarkan kesepakatan atau kontrak, seperti angkutan crude palm oil (CPO), batu bara, semen dan bahan bakar minyak (BBM).
Perkembangan angkutan barang moda kereta api tahun 2003-2007 Berdasarkan data BPS, terjadi penurunan 0,5 juta ton selama semester I/2008 sebanyak 9,2 juta ton dari target sebesar 9,8 juta ton. Apabila disimak secara rinci pada angkutan BBM terjadi peningkatan 10 persen dan dan batu bara 30 persen dari tahun lalu, demikian dijelaskan Direktur Utama PT Kereta Api Ronny Wahyudi. Ia mengungkapkan, terjadi penurunan angkutan barang (logistik), karena PT. Kereta Api lebih fokus pada angkutan penumpang. “Target angkutan barang semester ini memang turun, tetapi secara spesifik ada kenaikan pada angkutan BBM sebesar 10 persen dan batu bara 30 persen. Selain itu, dibanding periode yang sama pada tahun lalu volume angkutan barang melalui kereta api di Indonesia dari Januari hingga Mei mengalami kenaikan 16,68 persen,” ungkap Ronny.
Tahun
Jawa
Sumatera
Total
Angkutan Barang tahun 20062008
2006 2007 2008
3902 3924 2071
13373 13154 7461
17275 17078 9532
Kepala Humas PT. Kereta Api, Adi Suryatmini mengatakan
pihaknya tetap optimis jumlah angkutan barang akan mengalami peningkatan pada semester kedua nantinya. “Kalau untuk pendapatan angkutan penumpang sudah mencapai target. Sementara angkutan barang sedikit di bawah target,” ujarnya saat dihubungi via telepon. Volume angkutan barang dari Januari hingga Mei tercatat sebesar 7,91 juta ton, naik dibandingkan dengan jumlah angkutan pada periode yang sama tahun lalu sebesar 6,78 juta ton. Angkutan barang yang menggunakan kereta api pada periode itu masih didominasi dari Sumatera sebesar 6,2 juta ton, naik 16,55 persen dibandingkan dengan periode yang sama pada 2007 sebesar 5,32 juta ton. Kereta api di Pulau Sumatera sebagian besar digunakan sebagai angkutan batu bara. Menghidupkan swasta Rel merupakan prasarana kereta api milik negara yang pengelolaanya diserahkan ke PT Kereta Api. Dalam hal angkutan logistik, setiap pelaku bisnis yang ingin menggunakan jasa kereta api melakukan transaksi penyewaan (komersial) sejumlah armada dan prasarana berupa rel. Seiring meningkatnya minat swasta kesiapan prasarana kereta menjadi hal wajib agar operasional pengangkutan
T R A N S M E D I A - Edisi 07/Oktober/2008
19
main topic rangka menumbuhkan peran angkutan logistik kami membuka kepada swasta untuk ambil bagian. Sekarang ini telah banyak proposal dari pihak swasta untuk membangun perkeretaapian (barang) ke Bengkulu, Tanjung Api-Api (Sumatera Selatan), Tarakan (Kalimantan Timur), sementara di Sulawesi masih menunggu. Angkutannya tidak sebatas batu bara, tapi juga CPO, juga hasil tambang, seperti di Kalimantan,” jelas Wendy. Pengembangan angkutan logistik di Kalimantan menurut Wendy baik untuk dikembangkan termasuk angkutan penumpang. Pihaknya telah menyusun nota kesepahaman dengan Gubernur Kalimantan Timur. Sedangkan, untuk Kalimantan Tengah sedang dijajaki. Infrastruktur dapat dimulai dengan pembangunan pada jalur-jalur pendek. Misalnya, dalam pembangunan jalur pendek dari kawasan industri ke Pelabuhan Tanjung Priok, atau jalur dari kota menuju ke bandara yang bisa dijalankan oleh pihak swasta.
“Kereta api diharapkan menjadi backbone (tulang punggung) dari semua moda transportasi logistik di Indonesia dengan kelebihannya, yang langsung berpengaruh pada peningkatan ekonomi sebuah negara” logistik berjalan lancar. Pemerintah pun gencar membuka peluang swasta seiring peresmian Undang-Undang Perkeretaapian Nomor 23 Tahun 2007. Sekretaris Direktorat Jenderal Perkeretaapian Departemen Perhubungan, Nugroho Indrio mengatakan, pemerintah membuka kesempatan bagi pelaku usaha yang ingin menjadi operator untuk mendistribusikan sendiri produknya melalui sarana kereta api. Pihaknya menegaskan Undang-Undang Perkeretaapian yang baru membuka peluang besar bagi swasta untuk menggunakan jalur kereta api atau rel sebagai sarana distribusi barang tanpa harus bekerjasama dengan PT. Kereta Api. Pelaku usaha bisa langsung menghubungi Direktorat Jenderal Perkeretaapian bila ingin memanfaatkan prasarana itu melalui mekanisme pembayaran Track Access Charge (TAC) berdasarkan jarak dan waktu penggunaan jalur. Hal serupa juga diungkapkan Wendy Yazid Aritenang. “Untuk logistik kereta api, pemerintah telah menetapkan secara komersial. Dalam
20
T R A N S M E D I A - Edisi 07/Oktober/2008
Selain jalur-jalur pendek, swasta diharapkan turut serta membangun jalurjalur di daerah-daerah yang merupakan sumber logistik, seperti pengangkutan batu bara yang ada di Sumatera
main topic Selatan. Yang sedang berjalan adalah kerja sama (joint venture) antara PT. Bukit Asam dengan PT. Kereta Api. Join venture rencananya diberi nama Sriwijaya Kereta Api Trans (SKAT) dengan komposisi modal 30 persen dari PT. Bukit Asam atau setara Rp 464,197 miliar dan 70 persen dari PT. Kereta Api (Rp 1,083 triliun). Ronny Wahyudi mengatakan, kerjasama dengan PT. Bukit Asam tidak hanya untuk pengangkutan batu bara hasil produksi PT. Bukit Asam. Namun, juga batu bara dari penambangan lain. “Kalau tarifnya bagus, joint venture nanti juga mengangkut batubara yang ada di Pendopo, Martapura, dan Lahat. Dengan demikian, ekspor batubara Indonesia bisa meningkat,” katanya.
usaha,” papar Wahyu saat dihubungi via telepon. Nugroho menambahkan, pelaku usaha swasta bisa mulai melakukan persiapan sambil menunggu keluarnya peraturan pemerintah tentang perkeretaapian dalam waktu dekat. Antisipasi dari semua itu PT Kereta Api dituntut memberlakukan kebijakan pengaturan jadwal, sehingga tidak merugikan pelaku usaha. Dorodjatun Kuncoro Jakti, mantan Menko Perekonomian memberikan acungan jempol pada angkutan kereta api
Humas Asosiasi Logistik Indonesia (ALI) Wahyu Tunggono, mengungkapkan, kereta api bisa menjadi sarana transportasi yang Sejumlah kerja sama angkutan kereta barang dipercaya (reliable) dan sangat menguntungkan untuk Kerja sama Angkutan mengembangkan jaringan logistik nasional. Pengiriman PT. Kereta Api-PT Bukit Asam (PT BA) batu bara barang melalui infrastruktur jalan raya saat ini cukup semen PT. Kereta Api-Holcim berisiko, karena aturan kelebihan beban yang berakibat PT. Kereta Api-Pertamina bahan bakar minyak PT. Kereta Api-JICT-Pelindo II barang beberapa kondisi jalan rusak. Selain semakin banyak pungutan liar yang berimbas pada sempitnya waktu sehingga semakin sulit diukur ketepatannya. Kereta api memiliki jalur khusus yang dinilainya sebagai moda paling murah. dengan pengaturan operasional terjadwal, sehingga estimasi waktu kedatangan “Banyak infrastruktur kereta api yang belum dan keberangkatan bisa dihitung. dimanfaatkan. Sebagai contoh jalur KA ke pelabuhan, ” paparnya pada seminar logistik Apalagi bagi pengiriman barang dengan volume berat atau perlakuan khusus, di JCC (Jakarta Convention Center). kereta api lebih unggul. “Nah, untuk itu, diperlukan semacam ‘masterplan’ yang mengatur semua sehingga tidak ada tumpang tindih antara operator dan pelaku
“Pelaku usaha bisa langsung menghubungi Ditjen Perkeretaapian bila ingin memanfaatkan prasarana tersebut melalui mekanisme pembayaran Track Access Charge (TAC) berdasarkan jarak dan waktu penggunaan jalur.”
T R A N S M E D I A - Edisi 07/Oktober/2008
21
management perspective
Rachmadi, Kasubdit Perencanaan Teknik PT. Kereta Api
Kemacetan Jakarta Optimalkan Kereta Api! Pemberitaan proyek monorel, busway, subway termasuk waterway sering sekali muncul, solusi transportasi ini untuk konsumsi jangka pendek, menengah atau panjang. Namun serasa terbentur penyelesaian proyek yang sulit diprediksi, sehingga perlu dicari terobosan. Inilah mungkin saatnya mengoptimalkan kereta api Jabotabek. Mengapa tidak? Moda ini satu-satunya yang paling siap sebagai solusi jangka pendek.
Kemacetan jalan di Jakarta telah menjadi berita yang lazim. Tugas awal gubernur yang baru pun diprioritaskan untuk mengatasi masalah ini. Solusi dan alternatif yang ditawarkan termasuk mengurangi pemakaian kendaraan pribadi, sampai hari ini masih dinanti hasilnya. Proyek-proyek yang direncanakan belum seluruhnya dapat dinikmati, tetapi efek akibat kemacetan terlanjur melebar.
Network Kereta Api Jabotabek Mungkin tidak banyak penduduk Jakarta yang mengetahui, bahwa di Jalan Sudirman ada Stasiun Sudirman, di Jalan Rasuna Said ke arah Kuningan ada Jalan Kereta Api, di Jalan Gatot Subroto ada Stasiun Cawang tepat di sebelah Menara Saida, Stasiun Kampung Bandan tepat di sebelah gedung WTC, Stasiun Ancol tepat di depan pintu masuk Ancol Timur dan lain-lain. Network kereta api hampir menjangkau semua pusat kegiatan di Jakarta; Tanah Abang, Jakarta Kota, Gambir, Pasar Senen, Manggarai dan lain-lain. Dari stasiun-
22
T R A N S M E D I A - Edisi 07/Oktober/2008
stasiun ini untuk mencapai tempat kerjanya penumpang dapat berjalan langsung atau naik kendaraan lain dengan jarak yang dekat. Image Kereta Api Jabotabek dan Hemat Energi Studi terakhir dari SITRAM tahun 2002, menunjukkan kereta api adalah moda yang nilai keamanan dan kenyamanannya masih kalah dibandingkan moda transportasi lain di Jakarta, hasil ini dapat dilihat pada bagan Gambar 1 dan Gambar 2. Hasil itu diperkuat dengan seringnya pemberitaan yang kurang sedap, sementara usaha peningkatan pelayanan yang dilakukan kereta api praktis jarang diberitakan, yang pada akhirnya keunggulan kereta api, yaitu hemat energi, cepat, massal dan tepat waktu seperti terlupakan. Hemat energi didasarkan kepada biaya listrik sebesar Rp11 per penumpang-kilometer, sehingga biaya energi satu orang dari Bogor ke Jakarta sepanjang 54 kilometer, adalah Rp 594, atau setara dengan 0,1 liter bensin.
management perspective Berangkat dari kondisi tersebut usaha peningkatan pelayanan terus dilakukan. Data yang ada menunjukkan bahwa kelambatan rata-rata paling tinggi 8 menit, dari segi kenyamanan dan ketersediaan, saat ini dioperasikan KRL berpendingin udara sebanyak 220 unit (dalam waktu dekat menjadi 236 unit) dari hanya 60 unit tahun 2003, sehingga jumlah total KRL yang beroperasi 394 unit dari hanya 226 unit di tahun 2003. Timbul kesadaran bahwa untuk menjaring penumpang bermobil atau menengah ke atas, maka kenyamanan KRL adalah utama. Kesan KRL dengan pintu terbuka tidak bisa ditutup, kotor, panas, dan bau, secara bertahap dan cepat harus diganti, sehingga image dapat berubah. Intermoda Kalau kita lewat di bawah patung Jenderal Sudirman, maka tengoklah Stasiun Sudirman yang dihubungkan dengan shelter busway Dukuh Atas dengan pedestrian asri yang panjang, cukup nyaman untuk pejalan kaki, inilah contoh intermoda nyata antara kereta api dan busway. Pembuatan shelter Stasiun Ancol, dengan bantuan Taman impian Jaya Ancol, juga merupakan contoh nyata sinergi antara dua bisnis yang saling membutuhkan. Intermoda adalah sinergi moda transportasi untuk menutup kelemahan masing-masing, sehingga dapat melayani secara ’door to door’, dibutuhkan kerjasama dan koordinasi
yang baik untuk mewujudkannya. Coba bayangkan jika hal ini dapat dilakukan di Stasiun Cawang, shelter di Rasuna Said, Stasiun Tebet, Taman hiburan Ancol, Kampung Bandan, ITC Depok dan lain-lain, maka kemacetan terutama di daerah padat, seperti Cawang, Roxy, Depok, dapat dikurangi. Efisiensi Operasi Efisiensi angkutan KA Jabotabek masih tertinggal dibandingkan dengan Sky Train di Bangkok maupun dengan Monorel Malaysia. Perbandingan dengan Sky Train Bangkok dengan panjang 23,5 kilometer dapat mengangkut 450 ribu penumpang per hari, untuk volume yang sama KA Jabotabek panjang jaringannya 150 kilometer. Formasi foto by : Zaki kereta api Sky Train 1 set 3 kereta, KA Jabotabek 1 set 8 kereta. Kurang lebih Sky train 15 kali lebih efisien. Apabila membandingkan dengan Monorel Malaysia, panjang jaringan 8,1 kilometer mengangkut 20,3 juta penumpang tahun 2007, jalan layang Jabotabek 9,89 kilometer, mengangkut 23,51 juta penumpang. Formasi monorel 1 set 2 kereta dengan kapasitas angkut 200 penumpang, KA Jabotabek 1 set 8 KRL, dengan kapasitas 1.600 penumpang. Kurang lebih Monorel lebih efisien 8 kali. Perbandingan diatas menunjukkan operasi KA Jabotabek kurang efisien, dapat dilihat pada Gambar 3. Kekurang efisiennya terlebih disebabkan karena terlalu banyak manuver dan setting perjalanan terutama di Stasiun Manggarai. Sebagai contoh KRL Bogor ke Jakarta harus bergantian dengan KA jarak jauh yang dari/ ke Gambir dan KRL Bekasi Jakarta, Tanah Abang. Sebagai contoh lain, untuk mengoperasikan KRL dari Serpong ke Sudirman, maka manuver cukup berat dilakukan di Stasiun Tanah abang, masinis berhenti dan pindah kabin, sedangkan PPKA membuat rute, perlu minimal 5 menit untuk ini. Optimalisasi Operasi Kereta Api dan Walking for Health Pola pergerakan seperti itu dapat dikurangi dengan merubah pola operasi menjadi ’feeder service’, headway dapat ditekan dan kapasitas akan naik, waktu tempuh akan berkurang. Kelemahan pola ini adalah penumpang harus melakukan perpindahan kereta, sebagai contoh, untuk saat ini penumpang Serpong ke Stasiun Sudirman berhenti di Stasiun Tanah Abang dan tetap di dalam KRL sekitar 10 menit, sehingga total perjalanan 45 menit, dengan sistem operasi feeder, penumpang turun di Stasiun Tanah Abang dan pindah peron untuk tujuan Stasiun Sudirman, waktu total menjadi 40 menit. Sistem seperti ini biasa dilakukan di transportasi kota dimanapun, operasi kereta api lebih aman dan efisien, dan dengan sedikit berjalan dan naik turun tangga diharapkan penumpang menjadi sehat (walking for health). Optimalisi operasi KA
T R A N S M E D I A - Edisi 07/Oktober/2008
23
management perspective organisasi yang saat ini mendesak untuk direalisasikan, apalagi berlakunya Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2007 tentang Perkeretaapian yang dimungkinkan adanya multi akses dan multi operator. Perlu ditekankan, bahwa bisnis angkutan ini kalau ditangani dengan benar dapat menguntungkan, dan beberapa perusahaan swasta didalam maupun luar negeri sudah mengendus hal ini. Flekibilitas organisasi sangat dibutuhkan, bayangkan jika kerja sama dalam pembuatan shelter kecil saja harus diproses lama karena melibatkan banyak orang dan bagian. Spin off merupakan pintu masuk untuk optimalisasi dan kerjasama dengan pihak luar terutama dengan Pemda untuk intermoda. Just Do It …….. Jadi dengan tujuan jelas ’mengurangi kemacetan di jalan raya Jakarta’, bermodalkan keunggulan KA sebagai angkutan massal, hemat energi, cepat, punya kelemahan dalam hal keamanan dan kenyamanan, dengan peluang peningkatan kapasitas yang besar dan nyaman, dipayungi Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2007, semangat spin off dan koordinatif, maka optimalisasi sebagai langkah terobosan untuk waktu 1-2 tahun bukan mimpi .... just do it !!!!!
Jabotabek harus menjadi program utama jangka pendek, dilakukan dengan jalan (1) sistem operasi feeder service dan integrasi intermoda akan terjadi peningkatan kapasitas angkut dalam waktu singkat; (2) persyaratan yang diperlukan untuk itu adalah (a) spin off segera KA Jabotabek yang fokus dan benar, dengan kewenangan lebih luas dalam pengelolaan aset stasiun dan operasi dibandingkan bentuk divisi saat ini; dan (b) perubahan pola operasi menjadi feeder service dan perbaikan segera Stasiun Manggarai dan stasiun-stasiun lain, agar akses dan naik turun penumpang berjalan cepat dan baik. Spin Off dan Undang-undang Nomor 23 Tahun 2007 Spin off organisasi Divisi Jabotabek sudah digulirkan sejak tahun 2002, baik alternatif sebagai anak perusahaan PT. Kereta Api maupun sebagai perusahaan sendiri. Tujuan spin off utamanya adalah untuk fleksibilitas dan akuntabilitas
24
T R A N S M E D I A - Edisi 07/Oktober/2008
Angkutan KA Jabotabek yang baik, akan berkontribusi yang signifikan untuk citra perkeretaapian dan tentu saja image dan kelangsungan PT. Kereta Api, spin off yang benar disertai dengan keleluasaan penggunaan aset dan optimalisasi operasi, segera dapat meningkatkan citra PT. Kereta Api. Banyak masalah, tetapi peluangnya lebih banyak. Peluang yang besar dengan semangat yang baik, diteladani oleh pemimpin yang baik, didukung stakeholder dan disertai doa yang khususnya, maka mudah-mudahan peluang dapat ditangkap dan perkeretaapian maupun PT. Kereta Api menjadi perusahaan menjadi sehat dan berwibawa.
management perspective Opinion on Transport Mode: Security Score: 1 (not satisfied) to 5 (very satisfied)
Private Car Omprengan
4.00
Motorbike
Private Car Omprengan
4.00
Motorbike
3.00 Becak
Train
2.50
Train
2.50 2.00
2.00 Ojek
Patas AC
Ojek
Patas AC
Bajaj
Bajaj
Score: 1 (not satisfied) to 5 (very satisfied)
3.50
3.50 3.00
Becak
Opinion on Transport Mode: Comfort
Bus
Bus Taxi
Taxi
Source: SITRAMP Home Visit Survey, 2002
Source: SITRAMP Home Visit Survey, 2002
Gambar 1. Keamanan Kereta Api
Gambar 2. Kenyamanan Kereta Api
Gambar 4. Sistem feeder setelah double-double track
Gambar 3. Sistem feeder ‘optimalisasi operasi KA
Gambar 5. Jaringan KA Jabotabek saat ini
T R A N S M E D I A - Edisi 07/Oktober/2008
25
regulation
Transportasi, Katalisator Utama Ekonomi Nasional Sudah menjadi pemahaman, jika selama ini transportasi dianggap memberi banyak pengaruh terhadap tingkat laju pertumbuhan sektor perekonomian nasional. Bukan tanpa alasan, hal ini terjadi lantaran adanya fungsi utama yang diemban transportasi sebagai katalisator utama pertumbuhan ekonomi skala nasional.
”Kita semua sudah sangat paham, bahwa transportasi merupakan katalisator utama pertumbuhan ekonomi nasional, pengembangan wilayah, dan pemersatu wilayah NKRI,” kiranya itulah pernyataan yang sempat dilontarkan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, menanggapi sejauh mana fungsi dan kemampuan transportasi mendorong ’geliat’ ekonomi dalam sebuah acara peresmian jalur kereta api wilayah Jawa Tengah pada Januari 2008 silam. Presiden pun sempat menegaskan pemerintah perlu segera melakukan perbaikan di seluruh moda transportasi yang ada, baik dari segi sarana maupun prasarana infrastruktur. Tidak tanggung-tanggung, pemerintah telah menyusun berbagai rencana perbaikan transportasi nasional sebagai agenda penting yang harus dilaksanakan dalam Rancangan Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) 2004-2009. Dari 11 masalah pembangunan nasional yang teridentifikasi, tiga di antaranya bersinggungan langsung dengan masalah-masalah sektor transportasi. Adapun ketiga masalah tersebut adalah rendahnya pertumbuhan ekonomi, kesenjangan pembangunan antar daerah, dan lambatnya perbaikan kesejahteraan rakyat akibat rendahnya kualitas pelayanan infrastruktur transportasi. Totalitas perbaikan infrastruktur Ada resiko yang harus ditempuh kala transportasi belum mampu mengakomodir kebutuhan masyarakat, khususnya untuk masalah
26
T R A N S M E D I A - Edisi 07/Oktober/2008
perekonomian. Keterlambatan sektor transportasi akan mengakibatkan terganggunya upaya pembangunan yang sedang berjalan. Menghindari pertumbuhan ekonomi masyarakat yang lambat, pemerintah berinisiatif melakukan pengarahan pembangunan transportasi dari berbagai bidang, seperti peningkatan pelayanan jasa transportasi secara efisien, andal, berkualitas, aman dan dengan harga yang terjangkau. Presiden juga kembali melontarkan tentang pentingnya peningkatan kualitas moda transportasi bagi pembangunan nasional. Menurutnya keterlambatan sektor transportasi akan berakibat gangguan terhadap program pembangunan yang sedang berjalan. ”Bahkan data menunjukkan, salah satu kendala yang dihadapi dalam kalangan industri adalah sektor transportasi,” tegas Susilo Bambang Yudhoyono.
regulation
Demi mewujudkan percepatan peningkatan sektor transportasi, pemerintah melakukan komitmen tinggi untuk mencapainya. Salah satu aspek yang mengalami banyak penyempurnaan terjadi pada segi ketersediaan pembangunan sarana infrastruktur. Secara signifikan dalam empat tahun terakhir, pemerintah telah melipatgandakan pendanaan anggaran pembangunan berbagi moda transportasi. Jika tahun 2005 pemerintah hanya menganggarkan sebesar Rp 20,9 triliun, sedangkan pada 2008 pendanaan mengalami kenaikan hingga tiga kali lipat menjadi sebesar Rp 61,9 triliun. Tidak hanya memberikan perhatian besar terhadap pendanaan pembangunan, anggaran alokasi infrastruktur juga mengalami perubahan. Data menjelaskan pada 2005 hanya tersedia Rp 8,9 triliun dan jumlah ini terus meningkat pada 2008 menjadi sebesar Rp 33,8 triliun. Selain penambahan dana, pemerintah juga melakukan serangkaian program lanjutan lainnya, seperti reformasi regulasi, perbaikan institusi, peningkatan kualitas sumber daya manusia, hingga peningkatan keterlibatan swasta sebagai operator layanan transportasi bagi masyarakat. Penyempurnaan paket Undang-undang Dukungan penuh yang diberikan terhadap peningkatan sarana dan prasarana transportasi tidak akan berjalan mulus tanpa kebijakan yang mengikat. Guna memaksimalkan pencapaian tujuan, seluruh Direktorat Jenderal (di Departemen Perhubungan) yang terkait melakukan pembahasan yang mendalam tentang penyempurnaan regulasi. Dari keempat Direktorat Jenderal itu, sejauh ini baru dua di antaranya yang telah resmi menggunakan aturan yang lebih sempurna. Kedua undang-undang baru tersebut yakni Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran dan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2007 tentang Perkeretaapian. Sedangkan dua Direktorat Jenderal, yaitu Direktorat Jenderal Perhubungan Udara untuk Rancangan Undang-Undang Penerbangan dan Direktorat Jenderal Perhubungan Darat untuk Rancangan Undang-Undang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan hingga kini masih terus melakukan pembahasan perubahan yang terbaik dalam rangka mendukung transportasi nasional yang andal. Fokus keselamatan dan keamanan Seluruh penambahan yang terjadi pada undang-undang dilakukan dengan proses
pembahasan yang serius. Dari seluruh bab yang dibahas, pemerintah turut memprioritaskan masalah keselamatan dan keamanan transportasi nasional. Masalah ini dianggap sebagai salah satu faktor paling krusial bagi operasional seluruh moda transportasi. “Kita tidak boleh permisif atau lunak terhadap faktor keselamatan transportasi. Kita ingin di tahun-tahun mendatang angka kecelakaan transportasi bisa turun secara tajam,” tutur Presiden dalam kesempatan yang sama ketika mengomentari pentingnya arti keselamatan dan keamanan bagi transportasi nasional. Masih berhubungan dengan laju pertumbuhan ekonomi nasional, di masa mendatang diperkirakan akan terjadi lonjakan permintaan layanan baik penumpang ataupun barang. Menurut data yang dijelaskan Presiden usai memimpin Rakornas yang dihadiri Wakil Presiden Jusuf Kalla, dan sejumlah menteri yang berlangsung di Departemen Perhubungan Januari 2008 lalu, untuk angkutan kargo domestik diperkirakan akan meningkat hingga 30 persen dan 15 persen untuk kargo angkutan internasional. Terkait peningkatan minat penggunaan layanan transportasi khususnya sektor angkutan komoditas, pemerintah mulai membenahi beberapa pelabuhan dan bandara udara, terutama untuk kepentingan kerjasama wilayah ASEAN. Besar minat ini pula yang akhirnya dijadikan pertimbangan bagi pemerintah meningkatkan keselamatan dan keamanan transportasi. Tidak hanya berlaku pada regulator dan operator saja, Presiden sekaligus meminta dukungan masyarakat untuk mencapai iklim keselamatan dan keamanan transportasi nasional.
T R A N S M E D I A - Edisi 07/Oktober/2008
27
by the way Direktur Jenderal Perhubungan Darat, Iskandar Abubakar mengatakan, BRT adalah sistem transportasi yang cocok diterapkan di Kota Semarang. Selain biaya operasional murah, BRT efisien dalam menampung kebutuhan transportasi kota yang memiliki lalu lintas padat.
Bus Rapid Transit (BRT) Semarang Diwujudkan Tahun 2009 Mengenai pembangunan proyek, Iskandar menilai, Pemkot Semarang tidak terlambat menerapkannya. “BRT merupakan hal baru di Indonesia. Kami juga berusaha terus mengembangkan sistem yang efektif dan pelayanan yang bagus karena pelayanan adalah kunci utama,” ujarnya. BRT dioperasikan ketika Kota Kuritiba, Brazilia yang berpenduduk sekitar 1,7 juta jiwa mengalami problem transportasi. Sedangkan Semarang saat ini berpenduduk 1,4 juta jiwa, jadi belum terlambat mengoperasikan BRT,” lanjutnya. Demikian ungkapan yang dilontarkan ketika melakukan penandatangan nota kesepahaman dengan Walikota Semarang, Sukawi Sutarip untuk pengembangan bus cepat ini pada Kamis malam (31 Agustus 2008) di Rumah Dinas Wali Kota, Manyaran, Kota Semarang. Pembangunan BRT tahap pertama akan selesai pertengahan tahun 2009. Iskandar Abubakar menyorot dua masalah utama yang sekarang ini menjadi persoalan dunia. Pertama, masalah energi bahan bakar minyak (BBM) terbatas yang ditaksir kebutuhannya cenderung meningkat. Seiring dengan makin tambahnya pengguna kendaraan pribadi.
28
T R A N S M E D I A - Edisi 07/Oktober/2008
Yang dilakukan sejak dini adalah pengoperasian dengan segera angkutan massal. Kedua, isu pemanasan global (global warming). “Dampak rumah kaca yang ditimbulkan dari pengoperasian BRT sangat kecil,” ujarnya. Selanjutnya, Iskandar Abubakar menjelaskan adanya Rancangan Undang-Undang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah (RUU PDRD) yang tengah digodok di DPR. Diperkirakan akan selesai dibahas akhir bulan September. Intinya, suatu pungutan yang dapat dipungut dalam hal keuangan dapat diberikan langsung pada pengoperasian kendaraan umum. Dengan adanya Undang-Undang ini nantinya akan dioperasikan ERP (Electronic Road Pricing) sebagai salah satu tool (alat) bagi pembatasan kendaraan di Indonesia untuk pengguna kendaraan pribadi dan beralih ke kendaraan umum. Meski pernah ada aksi penolakan bus rapid transit (BRT) atau angkutan massal cepat beberapa waktu lalu oleh pengusaha dan sopir angkot, Wali Kota Sukawi Sutarip optimis pengoperasian jenis transportasi massal itu dapat terealisasi. “Itu adalah tahap pertama pembangunan transportasi massal yang saya harapkan dapat mewujudkan Kota Semarang sebagai kota pelayanan,” kata Sukawi. Selanjutnya, Sukawi berpendapat pengembangan BRT melalui konsorsium, yang merupakan hasil kerjasama dengan dua atau tiga pengusaha angkutan untuk menjadi operator, diharapkan tidak merugikan angkot yang sudah ada. Pengusaha bisa ikut serta dalam permodalan, sementara rekruitmen sopir juga memprioritaskan dari angkot lama. ‘’Sistem BRT tidak akan merugikan angkot yang sudah ada. Kami yakin tidak ada lagi demo-demo soal rencana BRT. Kami juga mengajak bicara pada mereka, sehingga mereka bisa memahami,’’ katanya. Sukawi menegaskan, BRT merupakan sistem baru dan bukan penambahan
by the way jumlah angkutan. Pengoperasian akan diserahkan pada pengusaha angkutan yang selama ini sudah berjalan. Ia menjelaskan, sesuai MoU (Memorandum of Understanding), tahap pertama akan dioperasikan 20 unit bus. Rute yang akan dilayani, yaitu Penggaron-Mangkang PP. Obsesinya, BRT ini bisa menjadi transportasi kebanggaan warga. Selain bus berpendingin udara (AC), sopir pun dituntut melayani lebih sopan serta berpenampilan rapi. Sebagai persiapan, akhir tahun ini, Pemkot Semarang mengejar pembangunan shelter atau tempat pemberhentian bus yang dirancang khusus. Sosialisasi BRT juga akan lebih digencarkan, terutama ke pengguna kendaraan pribadi. Keberadaan Kota Semarang yang mengarah pada perkembangan kota metropolitan membutuhkan transportasi massal yang nyaman dan tarif terjangkau bagi penumpang. ‘’Sistem transportasi jenis ini bisa berkembang baik di Yogyakarta. Meski karakter kotanya berbeda, kami optimistis bisa berkembang, baik penerimaan warga maupun sisi bisnis,’’ ujar Sukawi. Kepala Dinas Perhubungan Kota Semarang, Andi Agus Wandono menjelaskan, BRT di Kota Semarang akan memiliki enam koridor. Pembangunan koridor berlangsung setiap tahun, sehingga keenam koridor baru bisa berjalan pada 2014. mengenai konsep BRT ini, Andi merancangnya bersama pakar transportasi dan dinas terkait sejak dua tahun lalu. Peneliti Laboratorium Transportasi dan Staf Pengajar Jurusan Teknik Sipil dari Unika Soegijapranata dan Djoko Setijowarno mengatakan, pada awalnya penerapan BRT ini akan mengalami gejolak terutama karena bus dan kendaraan lain akan bercampur menjadi satu pada saat bersamaan. “Bagaimanapun, itu sebuah langkah awal yang bagus untuk mengembangkan sistem transportasi yang bagus pula,” ucapnya. Adanya pengelolaan BRT dalam oleh konsorsium merupakan ide menarik untuk tetap memberdayakan operator yang sudah ada. Keberadaan angkot yang sudah ada nanti akan lebih diarahkan sebagai transportasi pengumpan atau feeder. Pasalnya jalur yang dilayani BRT terbatas. ’’Keberadaan BRT tidak bisa berdiri sendiri, harus ada angkot pengumpan, perbaikan trotoar, penyediaan parkir sepeda di halte tertentu, penyediaan jalur sepeda’ paparnya. Ia menilai BRT ini bisa membawa sisi positif, misalnya menarik kembali pengguna sepeda motor untuk memanfaatkan kendaraan umum. Dengan demikian kepadatan arus lalu lintas bisa dikurangi. “Proyek seperti ini jangan setengah-setengah dan harus mendapat subsidi dari pemerintah. Subsidi diberikan
bagi penumpang, bukan operator. Sering ada salah pengertian mengenai subsidi ini. Kota-kota di negara maju sekalipun, subsidi terhadap angkutan umum masih dilakukan hingga sekarang ini. Bahkan, kota-kota di Eropa, pemerintahnya memberikan subsidi berkisar 40-60 persen kepada setiap pengguna jasa angkutan umum,” kata Djoko. Pemkot Semarang harus berani menerapkan konsep yang sudah direncanakan. Keberadaan BRT ini akan beroperasi dengan waktu yang sudah ditentukan. Bus melaju di jalur sebelah kiri dan berhenti di shelter. BRT ini dapat menjadi alternatif transportasi massal yang murah bagi warga. Apalagi sekarang dengan kondisi energi yang terbatas dan adanya pengaruh pemanasan global (global warming), BRT dapat memberikan solusi yang tepat bagi transportasi perkotaan. Bus itu nantinya akan berhenti di tempat-tempat yang sudah ditentukan dan diberi halte, tidak di sembarang tempat seperti sekarang ini. Diharapkan untuk subsidi pada pengguna angkutan umum itu nantinya tidak hanya dari Pemerintah Kota Semarang, melainkan ada kontribusi dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dan Pemerintah Pusat.
T R A N S M E D I A - Edisi 07/Oktober/2008
29
news Ir L. Denny Siahaan, Ms.Tr. yang juga merupakan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Departemen Perhubungan, dalam sambutannya mengajak kepada para insan Perhubungan untuk berpartisipasi aktif dalam menyukseskan seluruh rangkaian kegiatan Peringatan Harhubnas 2008. Ia juga menyampaikan agar melalui momen semacam ini kebersamaan dan tali silaturahmi sebagai sesama insan Perhubungan dapat lebih ditumbuh kembangkan, ditingkatkan, bahkan dipererat. Dijelaskan olehnya tujuan utama kegiatan yang diadakan setiap tahun sekali ini, yaitu agar dapat meningkatkan semangat kerja dan profesionalisme untuk mendukung keandalan jasa transportasi secara terus-menerus dan berkelanjutan dalam rangka pelaksanaan pembangunan nasional. Hal yang penting untuk ditingkatkan, di antaranya adalah kualitas pelayanan insan Perhubungan terhadap masyarakat. Demikian pula perlu adanya upaya berkelanjutan untuk meningkatkan rasa cinta masyarakat terhadap Perhubungan. Tema yang diusung kali ini “Melalui Peringatan Hari Perhubungan Nasional Tahun 2008, Kita Lanjutkan Pembangunan Transportasi sebagai Tulang Punggung Pembangunan Ekonomi Nasional,” tampak selaras
Kegiatan
dan sepertinya merupakan kelanjutan dari tema peringatan hari kemerdekaan 17 Agustus 2008 lalu yang juga mengedepankan pembangunan sektor ekonomi, yaitu “Dengan Semangat Proklamasi 17 Agustus 1945, Kita Lanjutkan Pembangunan Ekonomi Menuju Peningkatan Kesejahteraan Rakyat serta Kita Perkuat Ketahanan Nasional Menghadapi Tantangan Global.” .
Menyambut Hari Perhubungan Nasional 2008 Rangkaian peringatan menyambut Hari Perhubungan Nasional (Harhubnas) tahun ini sebenarnya telah dimulai sejak tanggal 17 Juli 2008 kemarin. Pembukaannya ditandai dengan digelarnya apel bendera dan penyerahan bendera pataka Harhubnas 2008. Penyerahan bendera pataka saat itu dilakukan oleh Menteri Perhubungan, Ir. Jusman Syafii Djamal, kepada Ketua Umum Panitia Harhubnas 2008, Ir L. Denny Siahaan, Ms. Tr.
30
T R A N S M E D I A - Edisi 07/Oktober/2008
Sementara Menteri Perhubungan dalam sambutannya menghimbau kepada
news seluruh pegawai Perhubungan baik di kantor pusat maupun di daerah serta perwakilan Perhubungan di luar negeri, dalam keterkaitannya dengan penyelenggaraan kegiatan Harhubnas itu, untuk memperhatikan unsur kebersamaan dan kepedulian sosial terhadap masyarakat. Fokusnya adalah kesederhanaan. “Diharapkan, seluruh rangkaian kegiatan dalam memperingati Harhubnas ini hendaknya dilakukan secara sederhana, tetapi tidak mengurangi semaraknya peringatan Harhubnas. Khususnya untuk penyelenggaraan bakti sosial, hendaknya dapat dirasakan langsung manfaatnya oleh masyarakat,” tutur Menteri.
tenis meja, bulu tangkis, catur, tenis lapangan, senam, dan gerak jalan. Lokasi yang dipilih pun beragam, di antaranya GOR Kelapa Gading, GOR Tanah Abang, Lapangan Banteng dan lain-lain termasuk di Departemen Perhubungan sendiri. Dalam bidang seni dan budaya, terdapat tiga kegiatan. Lomba lagu dangdut, lomba lagu keroncong, dan lomba lagu pop. Pemenang kategori pria di lomba lagu keroncong berasal dari perwakilan Sekretariat Jenderal Departemen Perhubungan. Sedangkan dari kategori wanita, perwakilan dari Direktorat Jenderal Perhubungan Darat. Bakti sosial difokuskan untuk mengena langsung ke masyarakat. Kegiatan bakti sosial yang bentuknya donor darah itu dilaksanakan pada 26 hingga 28 Agustus, yang bertempat di Kantor Pusat, ruang Nanggala, Gedung Cipta
Dalam keterangan berikutnya Menhub mengatakan, bahwa Departemen Perhubungan, seluruh pelayanan moda transportasi, baik darat, laut, udara, penyeberangan, maupun kereta api, berjalan dengan lancar. Walaupun diakuinya, masih terdapat beberapa titik kemacetan di lintas penyeberangan Merak-Bakauheuni dan Ketapang-Gilimanuk, beberapa waktu yang lalu. Berbekal pengalaman selama ini di dalam memberikan jasa transportasi, setumpuk harapan ada di pundak-pundak insan Perhubungan untuk dapat menyelenggarakan transportasi dengan lebih baik lagi. Ia menyinggung pula tentang angkutan Lebaran,“ Terlebih dalam waktu dekat ini, kita segenap jajaran perhubungan akan dihadapkan pada pelayanan berskala nasional, yaitu penyelenggaraan angkutan lebaran, yang sangat diperlukan persiapan dan kesiapan yang memadai.” Jusman mengajak seluruh jajaran pejabat dan operator yang terkait langsung dengan pelayanan jasa transportasi, agar dapat bekerja lebih keras lagi untuk menyiapkan pelayanan jasa angkutan lebaran secara maksimal. Lomba Sebagai warna yang menarik, sekaligus memancing perhatian para pegawai Perhubungan dalam menyambut Hari Perhubungan 2008 tidak lain adalah kegiatan seni, olahraga, hingga bakti sosial. Berbagai aktifitas seperti lomba dan lainnya digelar berturut-turut sejak Agustus, dan dijadwalkan berakhir pada bulan oktober. Sederet cabang olah raga yang dipertandingkan, di antaranya sepak bola, futsal,
lantai 7. Bagaimanapun ternyata bakti sosial ini mampu menciptakan sebuah animo tersendiri. Panitia donor darah mendapatkan jatah 250 labu dari Palang Merah Indonesia (PMI). Jumlah pendaftar melebihi kuota yang ada. Sampai akhir kegiatan setelah diseleksi terdapat 197 labu darah yang terkumpul. Hal ini dikarenakan terdapatnya kendala medis, seperti tekanan darah yang kurang, HB kurang baik, atau sedang mengalami pola menstruasi.
T R A N S M E D I A - Edisi 07/Oktober/2008
31
news Maskapai yang menerapkan konsep biaya penerbangan murah atau low cost carrier (LCC) ini, disebut-sebut akan pisah dari induknya, PT. Garuda Indonesia dan melayani penumpang mulai 1 September 2008. Pemisahan ini pun telah disetujui oleh Menteri Negara BUMN serta para pemegang saham. Surat resmi telah dilayangkan pada pertengahan tahun kemarin dan membutuhkan proses lanjutan berupa pengadaan pesawat oleh manajemen Citilink. Berawal feeder Garuda Citilink adalah sebuah maskapai penerbangan yang berdiri pada bulan Juli 2001 yang merupakan anak perusahaan dari PT. Garuda Indonesia (GA). Sejak awal Citilink memang didaulat sebagai maskapai dengan konsep biaya murah atau low cost carrier (LCC). Pada mulanya Citilink hanya bertugas sebagai feeder untuk penerbangan GA dari daerah-daerah di luar area coverage. Daerah yang dimaksud adalah Kendari, Palu, Gorontalo, Yogyakarta, Surabaya, Tarakan dan Makassar. Pesawat yang digunakan juga merupakan pesawat turunan dari GA. Beberapa waktu yang lalu kiprahnya mengalami penurunan. Maskapai ini dihentikan untuk sementara.
Citilink: Menuju Spin off dari Garuda Citilink, maskapai anak perusahaan PT Garuda Indonesia bersiap melakukan pemisahaan atau spin off dan berdiri sendiri atau mandiri dengan bendera Citilink, tanpa embel-embel nama Garuda.
Citilink kembali beroperasi setelah adanya penggantian tampuk kepemimpinan pada GA dan tetap berkibar sebagai maskapai LCC di tengah maraknya persaingan ragam maskapai beraliran LCC pada saat itu. Namun sayang, maskapai ini kembali harus gulung tikar dan armadanya harus memperkuat GA. Citilink terpaksa menghentikan operasinya pada 15 Januari 2008. Pihak Citilink mengatakan hal ini dilakukan untuk merumuskan strategi bisnis yang paling tepat di tengah persaingan yang makin ketat saat ini. Manajemen Citilink berikutnya membentuk Perusahaan Terbatas (PT) yang berbeda dalam rangka langkah spin off yang disebut di atas. Pemisahan Citilink dari anak perusahaan GA tadinya dicanangkan akan kembali mengudara pada Juni, pertengahan tahun kemarin. Sayangnya rencana ini batal dikarenakan Citilink yang belum dapat memenuhi persyaratan penambahan armada. Spinoff dan kembali mengudara Setelah dua kali mengalami kegagalan, awal September tahun ini dijadikan titik tolak bagi Citilink untuk mengudara kembali. Berbasis operasi di Surabaya, Citilink dengan Boeing 737-300 nya siap membawa penumpang ke enam kota, seperti Batam, Banjarmasin, Balikpapan, Jakarta, Mataram dan Kupang. Citilink juga akan menambah armadanya menjadi lima pesawat sejenis dengan kapasitas 148 seats. Direktur Utama Garuda Indonesia, Emirsyah Satar mengatakan Citilink akan menambah 25 pesawat dalam lima tahun. “Tahun ini Citilink mengoperasikan lima pesawat Boeing 737 dengan konfigurasi tempat duduk seluruhnya kelas ekonomi,” jelas Emirsyah.
32
T R A N S M E D I A - Edisi 07/Oktober/2008
news
Walaupun menawarkan konsep LCC, Citilink tidak akan mengabaikan keselamatan terbang, Citilink hanya akan mengeliminasi sejumlah pelayanan mewah yang sejatinya tidak begitu diperlukan. Citilink menerapkan harga yang sesuai dengan yang diperlukan dalam perjalanan, pelayanan lainnya pun hanya akan dikenakan tarif tambahan, sehingga kalangan menengah ke bawah pun dapat menikmati penerbangan. Sistem tiket yang menggunakan jasa online dapat diperoleh melalui website resmi Citilink. Penumpang juga tidak perlu khawatir akan kehilangan tiket, karena data penumpang seluruhnya telah dimasukkan ke data base maskapai yang memiliki motto “Enjoy Simplicity” ini. Sebagai ganti tiket, penumpang akan diberikan lembaran rangkuman perjalanan yang dapat diperoleh secara online juga. Meruntut keinginan untuk melakukan spin off atau pemisahan Citilink dari GA, sebenarnya sudah direncanakan sejak beberapa tahun yang lalu. Pemisahan ini merupakan bagian dari strategi perseroan tahun 2008 ini, selain perusahaan menyelesaikan restrukturisasi utang pada sekitar pertengahan tahun ini. Dengan berkibar sendiri, Citilink dapat bersaing dengan maskapai LCC lain secara sehat. Saat ini harapan pasar terhadap penerbangan bertarif rendah semakin meningkat, pasar menanggapi hal ini sebagai suatu hal yang positif, karena adanya dukungan dan deregulasi dari pemerintah.
Dari data yang ada diketahui, bahwa penerbangan domestik telah mencapai 40 juta penumpang per tahun, dengan peak season diperkirakan terjadi menjelang Hari Raya Idul Fitri. Meski Asosiasi Penerbangan Nasional Indonesia/ Indonesia National Air Carriers Association (INACA) memprediksikan kenaikan penumpang lebaran kali ini hanya sebanyak 9 persen berdasarkan kondisi terkini (akibat pengaruh fuel surcharge dan sebagainya). Namun, seluruh maskapai diharapkan tetap bersiap meningkatkan penerbangan selama arus mudik dan arus balik. Dengan mengudaranya kembali Citilink diharapkan dapat menambah gelora maraknya penggunaan jasa penerbangan dengan konsep biaya murah. Alhasil kini semua lapisan masyarakat dapat menikmati silaturahmi bersama keluarga di Hari Raya Idul Fitri tahun ini dengan ketepatan penerbangan yang ditawarkan oleh Citilink. Enjoy Simplicity!
T R A N S M E D I A - Edisi 07/Oktober/2008
33
news Fasilitas rute internasional Bandara Internasional Adisutjipto memulai tahun 2008 dengan melaksanakan persiapan sehubungan dengan dibukanya rute baru YogyakartaKuala Lumpur (Malaysia). Dua maskapai, yakni Malaysia Airlines dan Air Asia membuka rute baru tersebut pada 1 Februari lalu. Pembedahan terminal internasional, ruang tunggu, ruang x-ray, ruang imigrasi hingga ruang karantina di terminal itu telah dibenahi. Pembersihan fasilitas, seperti bangku yang tidak terpakai, sarana-sarana lain yang tidak terpakai sejak setahun belakangan juga telah dilaksanakan. Fasilitas itu merupakan peninggalan dari
Pembaharuan Bandara Internasional Adisutjipto Banyak pembaharuan terjadi sejak gempa melanda wilayah kota pelajar Yogyakarta, salah satunya adalah Bandara Internasional Adisutjipto. Bandara Internasional kota ”Gudeg” tersebut kian nyaman untuk menjadi salah satu pintu gerbang pariwisata dan kini terus membenahi diri.
terminal Garuda Indonesia yang telah menghentikan rute internasionalnya. Lalu lintas udara juga telah diatur, sehingga antrian panjang tidak menjadi satu permasalahan lagi. Pesawat terbang juga diharapkan untuk selalu on time, sehingga dapat menyiasati terbatasnya kapasitas tempat duduk di terminal internasional.
Pembukaan rute ini merupakan satu langkah yang sangat diharapkan mengingat pariwisata Kota Yogyakarta dan sekitarnya yang sempat lumpuh akibat gempa pada Mei 2006 lalu yang mengakibatkan beberapa kerusakan infrastruktur yang cukup berarti, seperti gedung terminal bandara. Tak ayal, rute penerbangan itu merupakan kutub penting bagi terbukanya pasar internasional. Bagaimana tidak, Bandara Internasional Kuala Lumpur merupakan penghubung dengan bandara besar lainnya, seperti Bandara Internasional Changi, Singapura. Pembangunan kembali terminal tunggu Terminal tunggu juga terkena dampak dari gempa telah dibangun kembali dan
34
T R A N S M E D I A - Edisi 07/Oktober/2008
sudah mulai dapat digunakan terhitung September tahun ini. Pembangunan terminal tunggu ini menggandeng sebuah perusahaan Badan Usaha Milik Pemerintah (BUMN) selaku penanggungjawab pembangunan. Hal ini merupakan bukti keseriusan Departemen Perhubungan dalam menangani masalah kerusakan infrastruktur akibat bencana alam. Desain ruang tunggu baru itu juga berbeda dari yang sebelumnya. Kesan besar layaknya sebuah terminal telah dihilangkan, diganti dengan memperbanyak bidang transparan yang mengesankan sebuah ruang yang luas. Bentuk atap joglo pun dirubah menjadi bentuk atap limasan, facade atau tampang muka dibuat simetris dan ruang paviliun ditambah pada bagian depan bangunan. Baja dipilih sebagai konstruksi atap rangka dan juga kolom sisi luar bangunan. Pondasi bangunan lama tetap dipertahankan, kolom koridor juga diperbaiki dengan menambahkan kekuatan. Selain mudah dan cepat dalam pembangunan, pemilihan material itu dimaksudkan untuk kekuatan bangunan, belajar dari pengalaman gempa bumi lalu.
news
Latihan penanggulangan gawat darurat Tidak hanya fasilitas yang diperhatikan. Bandara Internasional Adisutjipto juga menyiapkan pegawai serta kru (awak) yang berkaitan untuk dapat tanggap dalam masalah-masalah darurat. Dalam rangka Hari Dirgantara Raharja ke 47 pada 7 Agustus kemarin, PT. Angkasa Pura I cabang Adisutjipto Yogyakarta mengadakan Latihan Pengendalian dan Penanggulangan Keadaan Gawat Darurat atau PGD (Penanggulangan Gawat Darurat). Selain dalam rangka ulang tahun, PGD ini juga memiliki tujuan untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan Sumber Daya Manusia (SDM). Uji trampil dan uji prosedur terhadap berbagai operasi diadakan pada acara ini. Hingga fungsi-fungsi komando, koordinasi dan komunikasi dapat semakin terasah keandalannya. Fasilitas antarmoda transportasi Fasilitas terpadu prasarana transportasi Bandara Internasional Adisutjipto Yogyakarta yang akan dijadikan contoh keterpaduan antarmoda transportasi diresmikan 26 Agustus lalu oleh Menteri Perhubungan, Jusman Syafii Djamal. Fasilitas ini memungkinkan akses ke bandara melalui jalan raya, yaitu bus TransJogja, dan juga kereta api (KA). Menteri Perhubungan juga menjelaskan, bahwa letak Bandara Internasional Adisutjipto sangat memungkinkan untuk dilaksanakannya antarmoda transportasi, baik jalan raya, kereta api, maupun udara. Terkait pembukaan akses itu di Bandara Internasional Adisutjipto telah dibangun sejumlah fasilitas baru. Halte TransJogja dan Stasiun Kereta Api Maguwo Baru merupakan dua fasilitas penunjang antarmoda transportasi tersebut. Penumpang KA dari Kutoarjo, Purworejo, Klaten, Solo dan Karanganyar dapat menikmati perjalanan dengan KA Prameks. Stasiun kereta inipun berada di tempat yang strategis, yakni di areal parkir bandara. Terowongan atau underpass juga dibangun guna menghubungkan kawasan bandara
dengan lapangan parkir tempat halte TransJogja dan Stasiun KA Maguwo Baru. Maka, jika menaiki bus atau KA, penumpang harus melewati terowongan seluas 1.092 meter persegi ini. Terowongan ini dibangun dengan menggunakan travelator dan berada di bawah jalur rel KA. Perataan landasan pacu Sebagai bagian dari persiapan arus mudik dan balik Hari Raya Idul Fitri tahun ini, Bandara Internasional Adisutjipto meratakan landasan pacunya. Perataan atau leveling landasan pacu ini akan dapat meningkatkan kenyamanan pendaratan dan penerbangan pesawat. Leveling yang sedang dikerjakan merupakan tahap yang kedua. Rencananya tahun mendatang landasan sepanjang 2.200 meter persegi ini akan dilanjutkan untuk diratakan. Dalam hal ini bisa disebut Pemerintah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dan Pemerintah Pusat sukses membangun kembali sarana vital transportasi pasca gempa.
T R A N S M E D I A - Edisi 07/Oktober/2008
35
news Dalam sambutannya saat membuka rakornis ini, Menteri Perhubungan Ir. Jusman Syafii Djamal, mengemukakan sisi pelayanan transportasi nasional secara umum telah mencapai beberapa kemajuan. Kapasitas dan kualitas pelayanan masing-masing moda transportasi telah mengalami peningkatan. Namun, belum sepenuhnya mampu mengimbangi kenaikan permintaan jasa transportasi. Jusman menambahkan, dari sisi keterpaduan antarmoda masih perlu ditingkatkan, terutama peran perkeretaapian sebagai pengumpan ke bandara dan pelabuhan. Tidak sebatas itu saja, Menteri juga mengingatkan kepada para peserta untuk semakin menaikkan upaya peningkatan keselamatan dan keamanan di bidang transportasi, mengingat adanya kemajuan yang berarti dengan dicanangkannya
Rakornis Harmonisasi dan Sinkronisasi Kegiatan Transportasi
36
T R A N S M E D I A - Edisi 07/Oktober/2008
road map to zero accident. Tingkat keamanan dapat dijaga, terlebih lagi dengan diterapkan ISPS code di pelabuhan internasional. “Tingkat kecelakaan dapat diturunkan, tetapi masih diwarnai dengan angka
Badan Penelitian dan Pengembangan Departemen Perhubungan (Balitbang Dephub) mengadakan Rapat Koordinasi Teknis (Rakornis) pada 25–27 Agustus di Jakarta dan Bogor. Ini merupakan agenda rutin tahunan Balitbang Perhubungan.
news kecelakaan yang relatif tinggi di moda transportasi jalan. Masih terjadi anjloknya kereta api. Terkait dengan keselamatan dan keamanan transportasi ini diperlukan upaya peningkatan kesadaran, disiplin, dan kerjasama regulator, operator dan masyarakat untuk meminimalkan terjadinya kecelakaan,” ujarnya.
pembangunan jangka menengah nasional 2010–2014. Sedangkan pada 26 dan 27 Agustus 2008 dilakukan sidangsidang komisi yang terbagi dalam lima komisi guna sinkronisasi kegiatan penelitian dari sub sektor, badan-badan dan Dinas Perhubungan Provinsi. Nantinya, hasil dari Rakornis ini akan disampaikan kepada unit terkait untuk peningkatan kerjasama.
Kegiatan yang bertema “Sinergi Litbang antara Pusat, Provinsi dan Perguruan
Selain itu dalam butir sambutannya, Menteri memaparkan pembinaan di bidang transportasi menjadi prioritas disamping upaya peningkatan prasarana dan sarana transportasi yang dijalankan selama ini. “Peningkatan kompetensi SDM utamanya auditor keselamatan serta operator kendaraan melalui program diklat telah diintensifkan sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas pelayanan dan keselamatan transportasi,” tambahnya.
Tinggi Menuju Sistranas yang Efektif dan Efisien” ini menghadirkan pembicara dari masing-masing Direktorat Jenderal di Departemen Perhubungan, Sekretaris Jenderal Departemen Perhubungan, Ketua Dewan Riset Nasional, dan Koordinator Forum Komunikasi Kelitbangan Departemen, Kementerian, dan LPND. Rakornis mempunyai tujuan utama mengharmonisasikan dan mengsinkronisasikan antara kegiatan transportasi dengan kebijakan dan agenda riset nasional. Tujuan berikutnya adalah pemutakhiran atau updating hasil inventarisasi kebutuhan penelitian mengacu pada tujuh pilar kebijakan Sistranas dalam rangka menyongsong RPJMN 2010 – 2014. Disamping itu melalui Rakornis dapat ditingkatkan pula sinergi pelaksanaan studi atau penelitian transportasi. Diharapkan inventarisasi studi atau penelitian dalam rangka meningkatkan pelaksanaan transportasi yang efektif dan efisien semakin tersusun rapi, serta terjadi pula peningkatan sinergi pelaksanaan studi atau penelitian di pusat dan daerah. Para peserta rakornis ini merupakan pejabat dari Direktorat Jenderal dan Badan di lingkungan Departemen Perhubungan, Badan Litbang Departemen terkait, Dinas Perhubungan Provinsi, Badan Litbang Provinsi, dan perguruan tinggi dari setiap provinsi serta BUMN dan asosiasi di sektor transportasi. Di hari pertama Rakornis, 25 Agustus 2008 dilaksanakan sidang pleno dan pemaparan dari para pembicara untuk mendapatkan arah kebijakan transportasi dan
Pengukuhan Profesor Riset Bersamaan dengan diadakannya Rakornis tersebut, bertempat di ruang yang sama, ruang mataram. Di hari pertama rakornis dilakukan juga pengukuhan Profesor Riset Drs. Sudjanadi, MM, MBA oleh ketua LIPI. Hadir dalam pengukuhan ini, Menteri Perhubungan dan pejabat di lingkungan Departemen Perhubungan serta tamu undangan lainnya. Di antaranya pejabat dari Dinas Perhubungan Provinsi, Perguruan Tinggi Provinsi, Balitbangda Provinsi beserta para undangan lainnya. Dengan adanya pengukuhan Profesor Riset, maka Badan Penelitian dan Pengembangan Departemen Perhubungan kini telah memiliki dua orang Profesor Riset. Diharapkan, semakin banyaknya Profesor Riset yang dimiliki oleh Balitbang Perhubungan, akan memacu peningkatan kualitas dan kinerja SDM Peneliti di Badan Litbang Perhubungan di masa mendatang.
T R A N S M E D I A - Edisi 07/Oktober/2008
37
news Bagi maskapai yang memperoleh nilai tinggi yaitu 180-200 masuk kategori I. Termasuk kategori ini adalah maskapai yang dinilai memiliki kinerja baik dan memenuhi standar keselamatan. Jika nilainya 120-180, masuk ke dalam Kategori II yaitu minimal maskapai tersebut memenuhi standar keselamatan.
Kategori dan Pembekuan Izin Maskapai Beberapa waktu lalu untuk memudahkan pengawasan, Departemen Perhubungan mengelompokkan maskapai dalam kategori-kategori yang diawali dengan melakukan pemeriksaan terhadap maskapai-maskapai menggunakan sekitar 20 parameter. Di antara parameter tersebut antara lain Sumber Daya Manusia (SDM), perawatan terhadap pesawat, jumlah kecelakaan, dan pengoperasian pesawat. Masing-masing kriteria diberi penilaian tersendiri.
Penggunaan kategori-kategori tersebut juga dimaksudkan sebagai patokan di dalam memperoleh izin terbang. Maskapai yang diizinkan beroperasi minimal harus masuk ke dalam kategori dua. Kebijakan pengkategorisasian maskapai nasional yang dilakukan Ditjen Perhubungan Udara tersebut telah mendapat pengakuan dunia internasional. Terbang ke Arab Saudi Memasuki era ketika swasta diperkenankan mengangkut jamaah haji ke Tanah Suci, maka perihal kategori ini pun menjadi poin penting. Dirjen Perhubungan Udara Budhi Mulyawan Suyitno, mengungkapkan, otoritas penerbangan Arab Saudi membuka kesempatan bagi maskapai nasional untuk terbang ke negara tersebut, tetapi dengan syarat maskapai tersebut harus masuk ke dalam kategori I. ”Untuk maskapai kategori II, wajib diinspeksi dulu oleh otoritas setempat,” ungkapnya di sela-sela Rapat Kerja Rancangan Undang-Undang Penerbangan di Komisi V DPR, 4 Juni 2008. Dijelaskan lebih lanjut olehnya,
38
T R A N S M E D I A - Edisi 07/Oktober/2008
news mengurus izin baru layaknya membuka maskapai penerbangan baru. Departemen Perhubungan sendiri tampaknya sangat concern dengan hal perbaikan kinerja maskapai berkategori rendah. Seperti terjadinya pembekuan AOC terhadap lima maskapai penerbangan. Dari lima maskapai yang AOC-nya dibekukan itu, empat di antaranya merupakan maskapai carteran, yaitu Asco Nusantara Air, Sabang Merauke Air Carter, Helizona, dan Tri MG. Satu maskapai lainnya merupakan maskapai berjadwal penumpang atau maskapai reguler, yaitu Dirgantara Air Service (DAS).
persyaratan itu disampaikan menyusul persetujuan bilateral RI-Arab Saudi, terkait penambahan frekuensi penerbangan antar kedua negara. Jika sebelumnya hanya maskapai tertentu boleh terbang ke Saudi, menurut Budhi, kini diterapkan pola multy airlines untuk terbang ke luar negeri. Atas dasar itu, Budhi mengatakan, pihaknya membuka kesempatan maskapai nasional yang memenuhi kriteria persyaratan untuk terbang ke kota-kota di Arab Saudi seperti Jeddah dan Mekkah. Dari 19 maskapai penerbangan regular, maskapai penerbangan yang termasuk kategori I terdapat sembilan maskapai, yaitu Merpati Nusantara Airlines, Garuda Indonesia, Lion Mentari Air, Indonesia Air Asia, Mandala Air, Indonesia Air Transports, Metro Batavia, Trigana Air Service, dan Wing Abadi Air. Khusus Indonesia Air Transport dan Trigana Air Service, merupakan maskapai yang baru saja naik posisi menjadi kategori I karena dinilai memiliki kinerja yang meningkat. Sedangkan sepuluh maskapai sisanya, yaitu Kartika Airlines, Riau Airlines, Pelita Air Service, Sriwijaya Air, Travel Express Aviation Service, Linus, Republic Express Airlines (kargo), Megantara (kargo), Tri MG Intra Asia Airlines (kargo), dan Manunggal Air Service (kargo) masuk kategori II.
Lima maskapai yang AOC-nya dibekukan, semula sebenarnya berada di kategori II namun nilainya kemudian merosot menjadi kategori tiga. Maskapai-maskapai itu dianggap tidak mampu meningkatkan kategori atau paling tidak mempertahankan. Pemerintah mengambil tindakan tersebut merujuk kepada cara maskapai bersangkutan yang menerapkan teknis keselamatan yang tidak sesuai standar. Menurut Direktur Sertifikasi dan Keselamatan Udara Departemen Perhubungan, Yuris Hasibuan, pembekuan AOC ini terjadi, karena kurangnya respon maskapai yang bersangkutan terhadap temuan audit keselamatan dan pemeriksaan maskapai yang dilakukan Departemen Perhubungan.
Untuk maskapai borongan, dari 28 maskapai, hanya empat maskapai carter yang masuk dalam kategori I. Mereka adalah Airfast Indonesia, Travira Utama, Pelita Air Service, dan Ekspres Transportasi Antar Buana. Sementara 19 maskapai sisanya, masuk dalam daftar peringkat II. Kepala Bagian Hukum dan Hubungan Masyarakat Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Rudi Ricardo, menyebutkan tiga maskapai pemilik dua AOC (Air Operation Certificate/ Sertifikat Operator Penerbangan) berjadwal (AOC 121) dan tidak berjadwal (AOC 135) tadinya menggabungkan AOC mereka, yaitu Trigana Air, Ekspress Transportasi Antar Benua (Premiair) dan Transwisata Prima Aviation. ”Sekarang, masing-masing hanya punya satu AOC,” jelasnya. Pembekuan AOC Pengelola maskapai yang bernilai atau berkategori rendah yaitu kategori III diberi kesempatan selama tiga bulan untuk memperbaiki kinerja maupun peningkatan standar keselamatan. Apabila dalam masa tiga bulan tersebut tidak ada perubahan, maka dengan sangat terpaksa pihak Departemen Perhubungan benar-benar akan mencabut izin terbang pesawat, sehingga bila pesawatnya akan terbang lagi harus
T R A N S M E D I A - Edisi 07/Oktober/2008
39
news Peraturan yang dimaksud, yaitu Keputusan Menteri Perhubungan (KM) Nomor 25 Tahun 2008 ditetapkan menggantikan aturan lama yaitu KM Nomor 81 Tahun 2004. Terbitnya kebijakan ini lebih ditujukan untuk mendisiplinkan maskapai nasional, menghindari kelalaian dan agar kepentingan konsumen terlindungi. Oleh karena itu, beberapa pihak yang terkait langsung dengan dunia penerbangan ikut dilibatkan dalam proses penyusunan peraturan tersebut, seperti para Administrator Bandara (Adbandara), Asosiasi Penerbangan Nasional/ Indonesia National Air Carriers Association (INACA), seluruh maskapai penerbangan dan beberapa pakar di bidang penerbangan. Dirjen Perhubungan Udara Budhi Mulyana Suyitno, mengatakan, “Regulasi baru ini merupakan elaborasi dari grand policy pemerintah ‘Roadmap to Zero Accident’ yang kemudian dikerucutkan operasionalnya melalui program Safety, Security and Service Through Compliances (3S+1C). ” Sasaran yang diincar selain menghadirkan pelayanan transportasi yang selamat, nyaman dan lancar, juga sebagai persiapan menyambut persaingan terbuka jasa penerbangan di masa depan. Bagaimanapun terbitnya aturan tersebut menjadi salah satu jawaban melegakan atas perkembangan terkini transportasi udara nasional. “Ceruk jasa penerbangan sipil nasional yang kini dihuni oleh 15 maskapai penerbangan terus bertumbuh. Namun performa masih belum optimal untuk bersaing dengan maskapai raksasa asing khususnya di Negara tetangga sekitar kita,” ujar Budhi.
KM No. 25 Tahun 2008 Sebuah Jawaban Yang Melegakan Merupakan berita gembira, bahwa pada akhirnya para penumpang maskapai kini akan menerima layanan lebih sebagai kompensasi, jika mengalami keterlambatan penerbangan. Ini bukan sekadar kabar angin, karena telah tertuang dalam salah satu dari sejumlah poin kebijakan baru Departemen Perhubungan mengenai penyelenggaraan angkutan udara tahun 2008.
40
T R A N S M E D I A - Edisi 07/Oktober/2008
Dalam beberapa tahun mendatang, Indonesia akan terlibat dalam perhelatan ASEAN Open Sky (2012) dan ASEAN Single Aviation Market (2015). Persaingan terbuka sudah di depan mata. Tidak ada cara lain, maskapai nasional harus berbenah diri dan melakukan perbaikan untuk memperkuat daya saing. Ditegaskan oleh Budhi, “Apabila tidak diantisipasi, ke depan maskapai Indonesia hanya akan menjadi pendamping, bahkan hanya menonton maskapai asing ‘bersliweran’ di negeri sendiri. Oleh karenanya, prasyarat yang
news perlu dilakukan adalah konsolidasi, change culture, patuhi dan penuhi “3S” untuk menjamin kesetaraan kualitas, kuasai networking, dan kreasikan trustworthy.”
jumlah maskapai terseleksi yang siap bersaing sesuai dengan pilihan dan klasifikasinya.
Langkah-langkah jitu harus ditempuh pihak maskapai untuk bisa berkompetisi atau bahkan memenangkan persaingan. “Maskapai harus secepatnya tentukan sikap core bisnisnya, sebagaimana dilakukan oleh banyak maskapai asing. Lakukan konsolidasi, perkuat diri atau merge di antara maskapai terutama maskapai yang kemampuan dan kapasitasnya terbatas. Menghadapi persaingan dengan giant company dimutlakkan fokus. Persaingan terbuka berarti kompetisi penuh,” jelas Budhi.
Penentuan kebijakan baru ini juga memperhitungkan faktor geografis dan potensi Indonesia, seperti diutarakan Budhi, “Kebijakan Departemen Perhubungan akan tetap mengedepankan kepentingan nasional yang dicerminkan dalam azas cabotage, resiprokal, dan keseimbangan manfaat secara komprehensif (comprehensive advantage equilibrium) dikaitkan dengan keunggulan geografis dan potensi demand di Indonesia dibanding negara-negara di kawasan ASEAN.”Konsekuensi timbal-baliknya, pihak pemerintah dan segenap stakeholder harus juga melakukan pembenahan diri dan change
Apa yang terjadi saat sekarang dan di waktu-waktu yang lampau merupakan pelajaran berharga. Maskapai yang lamban berkonsolidasi dan tidak cepat berbenah diri, terbukti lambat laun akan gugur dengan sendirinya atau bahkan hengkang dari bisnis penerbangan karena tergilas oleh persaingan tajam. Suatu kompetisi yang alami. Secara bertahap tetapi pasti, akan muncul beberapa pemain handal dengan
T R A N S M E D I A - Edisi 07/Oktober/2008
41
news
paradigm. Penyediaan sarana dan prasarana transportasi udara seiring dengan tumbuhnya angkutan udara juga mutlak diperlukan untuk mendukung peningkatan kinerja jasa penerbangan. Berikut beberapa petikan substansi yang dimuat dalam Keputusan Menteri Perhubungan (KM) Nomor 25 tahun 2008 tentang Penyelenggaraan Angkutan Udara. - Pada izin usaha bagi perusahaan penerbangan baru dilakukan beberapa simplikasi (Pasal 3 dan Pasal 11). - Kepemilikan pesawat di dalam Keputusan Menteri ini dibuat lebih ketat (Pasal 5 ayat 1). Aturan baru ini mewajibkan setiap perusahaan penerbangan terjadwal untuk menguasai sedikitnya lima pesawat, dua di antaranya adalah milik sendiri. Untuk maskapai carter, setidaknya menguasai tiga pesawat, satu di antaranya milik sendiri. Sedangkan, angkutan kargo minimal harus menguasai dua pesawat terbang tanpa harus memiliki. - Terdapat pula fleksibilitas dan relaksasi ijin rute penerbangan dalam upaya memperluas jangkauan jaringan pelayanan ke seluruh wilayah di Indonesia. Disebutkan, bahwa rute dibagi tiga kelompok, rute utama, pengumpan, dan perintis. Perusahaan penerbangan dapat mengembangkan rute tanpa evaluasi kapasitas apabila akan menerbangkan rute yang belum terlayani (virgin route) dengan kompensasi hak terbang selama dua tahun tanpa pesaing. Sebagai negara kepulauan, ketiga kelompok rute itu direspons dalam aturan ini dengan berbagai kemudahan bagi yang akan menerapkan pola jaringan penerbangan terintegrasi (hub and spoke). Berbasis efisiensi dan efektivitas, pola ini juga akan mendorong dan merangsang perusahaan penerbangan untuk mengoperasikan large atau medium/small aircrafts menyesuaikan daerah operasinya, jarak/waktu tempuh, karakteristik geografis dan kemampuan infrastrukturnya. - Dan berikut adalah poin yang sangat memperhatikan kepentingan Konsumen (Pasal 36). Tercantum, maskapai wajib memberi kompensasi dan
42
T R A N S M E D I A - Edisi 07/Oktober/2008
informasi yang jelas jika jadwal keberangkatan tertunda: ⇒ untuk delay (keterlambatan) 30 menit – 90 menit, maskapai wajib memberikan makanan dan minuman ringan; ⇒ untuk keterlambatan 90 menit hingga 180 menit kompensasinya makan besar, makanan ringan dan memindahkan penumpang ke penerbangan berikutnya apabila diminta; ⇒ apabila keterlambatan di atas 180 menit, maka maskapai wajib memberikan fasilitas akomodasi hingga penumpang diangkut penerbangan hari berikutnya; ⇒ untuk pembatalan penerbangan karena kesalahan pihak maskapai, penumpang dimungkinkan mengambil akomodasi hingga hari berikutnya atau berhak meminta kembali harga tiket secara penuh (refund). Mengenai poin ini Budhi menerangkan, “Aturan ini sifatnya mengikat meski tidak dibubuhi bentuk sanksi. Konsumen bisa menjadikan aturan ini sebagai landasan hukum untuk meminta tanggung jawab maskapai atau melakukan gugatan kerugian.” Meski demikian, terdapat pula pengecualian, “Namun kompensasi tidak bisa diajukan apabila keterlambatan pesawat merupakan akibat dari keadaan eksternal maskapai seperti banjir, cuaca buruk atau akibat dari masalah lainnya pada fasilitas infrastruktur,” tambahnya. - Seluruh tiket pesawat terbang diwajibkan menggunakan atau dicetak secara elektronik (print ticket atau e-ticket), kecuali untuk daerah terpencil dan masih diberikan waktu untuk penyesuaian. Penumpang yang akan boarding diwajibkan memperlihatkan kesesuaian antara tiket dengan identitas diri, antara lain KTP atau SIM.
news - Sementara untuk mengatur jadwal waktu penerbangan di bandara agar lebih tertib dan lancar, maka ke depannya akan diatur pengaturan slot di bandara secara terkoordinasi. Penentuan slot time akan dikoordinasikan oleh Adbandara/ Kabandara, perusahaan penerbangan dan Asosiasi Penerbangan. - Bisnis penerbangan merupakan suatu bisnis yang syarat modal, syarat regulasi, syarat teknologi, syarat resiko dan syarat patuh sehingga para key person dari Manajemen Penerbangan Sipil diwajibkan memegang sertifikat Air Transport Management. Kondisi yang terjadi saat ini, ditenggarai penyebabnya adalah karena beberapa manajemen maskapai kurang memahami hakekat dan karakteristik angkutan udara, sehingga pelaksanaan usahanya lebih mengutamakan profit untuk kelangsungan perusahaan ketimbang kenyamanan. - Menjalankan bisnis penerbangan bukan perkara mudah. Tidak mungkin dikelola secara amatiran. Pemenuhan multi sarat tersebut harus benar-benar dijiwai oleh manajemen, dengan profesionalisme tinggi. Di bagian ini poinpoin sanksi dipertajam bagi maskapai, semata-mata demi mengedepankan security and safety. Tertera bahwa apabila maskapai dalam tempo 12 bulan mengalami dua kali kecelakaan serius (fatal accident) dan hasil investigasi dari lembaga berwenang menyatakan disebabkan oleh kelalaian manajemen, maka manajemen dan key person terkait akan dikenakan status persona non grata dalam menjalankan bisnis penerbangan selanjutnya. Zero accident menuntut tidak ada kompromi bagi suatu kelalaian, apalagi kalau dilakukan dengan kesadaran penuh.
- Terdapat pula klausul tentang penerbangan domestik maupun Internasional. Untuk angkutan udara dalam negeri, akan dikembangkan kerjasama penerbangan antar perusahaan penerbangan domestik dalam bentuk, antara lain joint operation, code sharing untuk memperkuat dan konsolidasi penerbangan domestik. Konsolidasi antar penerbangan dalam negeri merupakan salah satu cara untuk meningkatkan daya saing. - Untuk penerbangan luar negeri, akan tetap mengedepankan kepentingan nasional yang dicerminkan dalam azas cabotage, resiprokal dan keseimbangan manfaat komprehensif dikaitkan dengan keunggulan geografis dan potensi demand di Indonesia. - Deposit uang tiket oleh agen yang selama ini disimpan maskapai, ke depan wajib ditempatkan pada institusi atau bank independen dalam bentuk escrow account/ clearing house atau bentuk lainnya yang disepakati bersama. - Pemegang ijin usaha diwajibkan menutup asuransi dengan nilai pertanggungan sebesar santunan penumpang. Menyerahkan laporan kegiatan, termasuk keterlambatan dan pembatalan. Menyerahkan laporan kinerja keuangan yang telah diaudit akuntan publik setiap tahun.
- Bagi maskapai yang tidak mampu mengoperasikan pesawatnya setelah 12 bulan mengantongi ijinnya, maka ijin usahanya akan gugur secara otomatis. Bagi perusahaan penerbangan yang telah memperoleh izin dan saat ini hanya mengoperasikan pesawat terbang tidak mencapai armada sesuai dengan ketentuan yang diprasyaratkan, maka masih diberi kesempatan memperkuat armadanya selama 36 bulan ke depan. Apabila persyaratan penguasaan pesawat tersebut tidak dapat dipenuhi akan dikenakan sanksi pencabutan izin usaha.
T R A N S M E D I A - Edisi 07/Oktober/2008
43
news memaparkan kesiapan Jabar untuk menghadapi hari raya Idul Fitri 1429 H. Kesiapan Jabar ini tidak hanya dalam masalah pengadaan bahan-bahan pokok saja, tapi juga kesiapan dalam penyediaan jasa angkutan dan kesiapan prasarana jalan. Menghadapi lonjakan arus mudik tahun ini, Provinsi Jawa Barat telah menyiapkan berbagai moda dan jasa angkutan yang melebihi permintaan pasar. Untuk pemudik yang menggunakan moda seperti angkutan darat telah disiapkan 4.844 armada bus yang akan menyediakan 3.5 juta tempat duduk. Heryawan kembali mengemukakan, prediksi dari pihaknya terhadap pemudik yang menggunakan moda bus akan terjadi sekitar 1.6 juta orang.
Rakornis Mudik Jawa Barat
Persiapan Transportasi 3,4 Juta Pemudik Diprediksi, pada lebaran tahun 2008 ini, Provinsi Jawa Barat (Jabar) akan menghadapi jumlah arus pemudik yang meningkat dari tahun sebelumnya. Jumlah pemudik total secara nasional tahun ini diperkirakan melebihi angka 15 juta orang, yang diangkut oleh berbagai moda transportasi.
44
Dari sekian besar jumlah pemudik tersebut, Menteri Perhubungan, Jusman Syafii Djamal, memperkirakan 3.4 juta pemudik diantaranya berasal dari provinsi yang bersebelahan dengan DKI jakarta yaitu Jawa Barat. Hal ini diutarakan setelah rapat koordinasi dengan Gubernur Jawa Barat, Ahmad Herwayan, bertempat di Gedung Pakuan pada Senin (15/9) malam. Rapat koordinasi ini merupakan lanjutan dari rangkaian inspeksi Menteri Perhubungan ke Yogyakarta, yang dilanjutkan ke beberapa daerah di Jawa Tengah hingga ke Bandung. Dalam rapat koordinasi ini, Heryawan
T R A N S M E D I A - Edisi 07/Oktober/2008
Tidak sebatas angkutan darat, moda angkutan penyeberangan juga telah disiapkan. 118 kapal dengan kapasitas 27 ribu lebih tempat duduk juga siap melayani. Heryawan memprediksikan penumpang yang akan menggunakan moda penyeberangan, berjumlah 26 ribu lebih pemudik. Kesiapan moda kereta api dan penerbangan Bagi pemudik yang ingin menggunakan kereta api, disebutkan oleh Heryawan, PT. Kereta Api (KA) Daerah Operasi (Daop) II telah menyediakan 186 ribu lebih tempat duduk. Hal ini dilakukan karena ada perkirakan jumlah penumpang yang ingin pulang ke kampung halamannya ketika lebaran nanti akan berjumlah hingga 164 ribu lebih pemudik. Tidak hanya kereta api, kesiapan moda angkutan udara juga melakukan persiapan. Selama arus mudik nanti, Bandara Udara Husein Sastranegara, Bandung, telah mengatisipasi dengan mengadakan 12 pesawat. Nantinya,
news
dari 12 pesawat yang beroperasi ini akan menyediakan 20 ribu lebih tempat duduk. Perkiraan Heryawan, pemudik yang akan menggunakan jasa angkutan udara melebihi 19 ribu orang pada Lebaran kali ini. Selain seluruh perencaan pengadaan moda mudik tadi, Provinsi Jawa Barat, juga akan menyediakan moda alternatif mengantisipasi lonjakan penumpang dengan menyediakan sarana bus wisata. ”Jika terjadi kekurangan armada di angkutan jalan, disediakan kendaraan angkutan wisata dan angkutan karyawan sebanyak 758 bus atau kendaraan dengan jumlah seat sekitar 600 ribu lebih,” tutur Heryawan kepada para Tim Trans Media. Menurut Heryawan, sebagai persiapan mudik dan Lebaran tahun ini, Jabar telah mempersiapkan sebaik mungkin rencana pengadaan transportasi mudik yang lebih optimal bagi kegiatan arus mudik, lalu lintas jalan, sarana angkutan Lebaran, pasokan BBM dan pengendalian harga sembako . Menanggapi perbaikan jalan melingkar sepanjang 600 m di wilayah Nagreg, Heryawan menuturkan perbaikan jalan sudah sampai pada tahap pengerasan jalan. “Saya tetap optimis H-7 jalan lingkar sudah bisa digunakan untuk arus mudik,” kata Heryawan. Langkah-langkah yang dilakukan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat mendapatkan apresiasi khusus dari Menteri Perhubungan. ”Pemerintah Jabar telah melakukan langkah-langkah antisipatif untuk membuat mudik arus lebaran yang melewati Jawa Barat dan yang berasal Jawa Barat ini dapat lancar,” ujar Menteri ketika membuka konferensi pers sesaat rapat koordinasi selesai. Ditambahkan oleh Jusman, guna menambah armada angkutan kereta, Departemen Perhubungan akan memberikan penambahan 67 kereta penumpang, diantaranya 20 Kereta Komunitas, 20 Kereta Eksekutif, dan 27 Kereta Ekonomi.
Selain itu, dalam lebaran tahun ini, PT. KA juga telah menyiapkan 600 orang tambahan untuk juru penilik jalan (JPJ). Tugas dari JPJ ini untuk memantau seluruh potensi masalah di jalan setiap harinya. Sedangkan untuk lintasan pintu kereta yang tidak memiliki palang pintu, PT. KA juga telah menyiapkan petugas tambahan. ”Untuk lintasan sebidang, pihak KA telah menyiapkan 600 personel untuk mengawasi lintasan tak berpintu”, tutur Menteri. Sesuai dengan sidak yang dialkukan Menteri Perhubungan di wilayah Jawa Barat, Provisnis Jawa Barat hingga kini di jamin lebih mampu menampung jumlah pemudik pada Lebaran 1429H ini.
Flying Gang Pada kesempatan yang sama, Menteri Perhubungan menyampaikan tentang pembentukkan tim teknis khusus, tim ini diberi nama flying gang. Menhub berujar, setiap 18 kilometer, ujar Menteri, ada satu regu flying gang yang berjumlah 10 orang, terdiri atas petugas-petugas teknik di bidangnya masing-masing. Mereka bertugas dan bertanggung jawab terhadap kesiapan teknis seperti bantalan rel, sinyal telekomunikasi, kelistrikan, dan sebagainya. ”Kalau ada gangguan, mereka telah siap,” tutur Menteri. Kesiapan ini tidak hanya sebatas pada kesiapan teknis, ditambahkan oleh Menteri, flying gang juga telah dibekali dengan suku cadang pengganti yang sudah disiapkan.
T R A N S M E D I A - Edisi 07/Oktober/2008
45
world trans
Angkutan Intermoda ‘Mungil’ yang Efisien Tanpa pengemudi, bebas macet, rendah tingkat kecelakaaan, dan yang pasti cepat sampai tujuan. Mungkin itulah keempat gambaran singkat yang mewakili alat transportasi ‘pintar’ satu ini. Di berbagai belahan dunia, moda satu ini telah digunakan sebagai moda akses bandara paling efisien.
Bagi Anda yang sering melakukan perjalanan dengan penerbangan, berjalan dari tempat parkir mobil Anda ke dalam bandara memang sedikit melelahkan, apalagi bagi yang sedang mengejar keterlambatan penerbangan. Namun, hal ini ternyata tidak menjadi kendala lagi bagi negara dengan sistem moda transportasi yang baik khususnya akses transportasi internal bandara. Pasalnya, kini para pengguna penerbangan tidak perlu lagi resah tertinggal pesawat terbang, karena jauhnya letak lokasi parkir dengan tempat check in penerbangan.
Itulah Personal Rapid System (PRS) mencoba hadir sebagai jawaban akses cepat internal bandara. Walau berjenis kendaraan umum, namun secara tidak langsung transportasi ini juga tergolong sebagai kendaraaan pribadi. Karena hanya mampu mengangkut empat orang penumpang. Mirip dengan pemikiran dasar jalur rel kereta api, PRS juga mengaplikasikan rel sebagai lajur utama untuk bergerak yang efisien, karena terbebas dari masalah stagnasi kepadatan lalu lalang kendaraan di wilayah bandara udara. Sejarah singkat Kendaraan umum mungil ini mulai dikembangkan sebelum era tahun
46
T R A N S M E D I A - Edisi 07/Oktober/2008
1900-an. Namun secara moderen, kendaraan ini mulai dikembangkan dan digunakan sebagai sarana sejak 1963. Perjalanan waktu panjang yang dilewati PRS, kini semakin menjadi maju, karena dianggap sebagian negara sebagai kendaraan masa depan yang menuntut hemat energi dan efisien. Adalah Donn Fichter, seorang perancang sekaligus pengamat transportasi asal Amerika Serikat yang memulai debut PRS sebagai kendaran umum bersifat pribadi menjadi sarana transportasi ‘brilian’ masa depan. Dalam buku yang dirilisnya, The United States Departement Of Housing and Urban Development. Dirinya menuliskan, ”Melalui proyek pembelajaran, PRS
world trans adalah sebuah sistem transportasi urban terbaik. Hal ini karena mampu mengangkut secara optimal bagi penumpang, barang, aman, dan sekaligus tanpa polusi,” tulisnya pada buku yang dirilis tahun 1966. Tahun demi tahun pengembangan moda ini terus berkembang mulai dari penyediaan sarana infrasruktur hingga peningkatan teknologinya. Tidak hanya negara “adidaya’ Amerika Serikat semata yang serius mengembangkan moda berbasis intermoda ini, negara lain yang ikut mengembangkannya di antaranya adalah Inggris dan Dubai. Sama dengan alasan yang dikemukan pada awal penciptaan, intermoda tersebut dianggap telah memenuhi standar kebutuhan transportasi umum yang layak dan efektif di masa yang akan datang. Teori yang telah dikembangkan sejak puluhan tahun silam hingga kini tetap menjadi perbincangan hangat berbagai negara yang tertarik menggunakan PRS. Sebagai contoh pengembangan yang kini terus diupayakan sejak 2003-2005 yang disponsori berbagai negara maju, Uni Eropa. Dalam pengkajiannya Uni Eropa melibatkan 12 organisasi peneliti yang menitikberatkan pada beberapa persoalan, di antaranya. Penghitungan hemat biaya yang lebih rendah daripada jenis moda lainnya, pengembangan ke arah yang lebih serius sabagai salah satu sarana angkutan umum optimal, percobaan untuk menyediakan sebuah transportasi publik konvensional, dan terakhir perubahan gaya berkendaran pribadi untuk menggunakan sarana transportasi PRS. Namun secara umum, penelitian PRS semuanya kembali berujung terhadap penghematan ekonomi negara khususnya bidang penyediaan moda transportasi yang optimal, ramah lingkungan, dan diharapkan mampu efektif menyediakaan sarana transportasi yang terbaik bagi masyarakat umum. Pencapaian sukses ternyata juga tidak hanya diperoleh Amerika Serikat semata, Inggris pun kini mulai merasakan dampak keuntungan yang sama. Sejak pengoperasian secara umum pada 2005 silam, transportasi kecil ini ternyata telah mempu mengakomodir kebutuhan kecepatan akses pengguna jasa bandara dari tempat parkir menuju check in poin di salah satu bandara kebanggaan Inggris, Heatrow Airport. Dasar pengoperasian Di berbagai negara, memiliki perbedaan sistem pengembangan atau desain yang berbeda sesuai dengan kebijakan dan keperluan yang dibutuhkan masyarakat. Tidak hanya digunakan sebagai kendaraan internal bandara semata, namun banyak pemikiran yang membuat moda ‘mungil’ ini menjadi salah satu moda angkutan kota terbaik, selain bus dan kereta api. Sama dengan kereta api yang menggunakan rel, namun keuntungan PRS lebih menitikberatkan terhadap mudahnya modal pengadaan sarana infrastruktur dibanding dengan kereta jenis konvensional. Karena berukuran kecil dan hanya mampu menampung sedikit penumpang, PRS dianggap lebih hemat energi. Karena
ringannya beban daya angkut daripada kereta api. Hal inilah yang menyebabkan kestabilan kecepatan PRS lebih terkontrol karena berjalan sesuai dengan standar yang memungkinkan terjadinya penghematan energi. PRS beroperasi menggunakan energi listrik yang dialiri langsung melalui rel setiap armada. Tidak berbeda halnya dengan kereta api listrik atau yang dikenal dengan sebutan Kereta Listrik (KRL) di Indonesia, PRS sendiri juga membutuhkan stasiun pemberhentian dan pengangkutan penumpang. Namun, yang pasti menurut berbagai negara yang ikut mengembangkan moda ini, PRS mampu untuk lebih mengefisienkan penggunaan energi sekaligus peningkatan faktor keamanan. Sejauh ini pengembangan PRS juga dilakukan dengan alasan sistem intermoda yang saling terkait antara satu moda dengan moda lainnya, tidak ada alasan lain. Kesibukan mobilisasi masyarakat yang terus semakin sibuk hingga kini tetap menantikan hadirnya moda transportasi yang terkait satu dengan lainnya, dalam hal ini penggunaan transportasi internal bandara demi efisiensi waktu. Rencana yang selama ini digulirkan PT Kereta Api untuk menyediakan sarana KA Bandara, mungkin bisa mengambil sebuah ilmu negara lain yang terus mencoba menciptakan intermoda yang efisien, ramah, lingkungan, sekaligus hemat. Adanya operasi PRS, mungkin akan menjadi salah satu bahasan bagi penyedia layanan kereta dalam negeri untuk menciptakan intermoda yang efisien dan efektif, khususnya untuk wilayah internal beberapa bandara udara besar yang dimiliki Indonesia.
T R A N S M E D I A - Edisi 07/Oktober/2008
47
travelling
Menilik Keasrian dan Keindahan Kota Bau-Bau
Berdasarkan sejarah, BauBau merupakan pusat kerajaan Buton (Walio) yang berdiri pada awal abad ke-15 (1401-1499). Kelompok Mia Patamiana (si empat orang) yang berasal dari Semenanjung Tanah Melayu menjadi perintisnya. Empat orang tersebut adalah Sipanjonga, Simalui, Sitamanajo, dan Sijawangkati.
48
T R A N S M E D I A - Edisi 07/Oktober/2008
travelling Setelah sekian lama, baru tanggal 21 Juni 2001, Bau-Bau resmi sebagai sebuah kota otonom di Pulau Buton, Sulawesi Tenggara. Dan berdasarkan UndangUndang Nomor 13 Tahun 2001 Bau-Bau pun menyandang status kota. Berbagai potensi alam tersedia di sini, mulai dari hasil tambang yang merupakan kekayaan alam sampai pada wisata dan sejarah. Berdasarkan letak geografis, kota BauBau berada di bagian selatan Provinsi Sulawesi Tenggara atau di bagian selatan garis khatulistiwa. Pada bagian utara berbatasan dengan Selat Buton. Selatan berbatasan dengan Kecamatan Pasar Wajo, Kabupaten Buton. Timur berbatasan dengan Kecamatan Kapontori, Kabupaten Buton. Dan barat berbatasan dengan Kecamatan Kadatua, Kabupaten Buton. Benteng Keraton Kesultanan Buton Napak tilas Kota Bau-Bau masih dapat Anda lihat melalui Benteng Keraton Kesultanan Buton, atau yang kerap disebut Benteng Wolio. Benteng ini terletak sekitar 3 kilometer dari pusat kota Bau-Bau, tepatnya di Kelurahan Melai. Benteng yang dibangun pada era Sultan ke-6, La Buke (1632-1645) ini memiliki panjang 2.740 meter dan tebal 12 meter serta tinggi mencapai 2-8 meter. Layaknya benteng lainnya, benteng Keraton pun berfungsi untuk menjaga kemungkinan adanya serangan dari pihak luar. Dapat Anda lihat beberapa meriam kuno yang terletak di sejumlah titik di sana. Anda pun dapat melihat 12 pintu (lawa) yang mengelilinginya. Dan bila dilihat dari atas, bentuk Benteng Keraton menyerupai huruf “dal” dalam aksara Arab. Menurut falsafah yang terkandung, 12 pintu itu diidentikkan dengan jumlah lubang yang ada pada tubuh manusia. Yaitu lubang pori-pori kulit, mulut, dua lubang telinga, dua lubang mata, dua lubang hidung, satu lubang anus, satu lubang saluran kemih, satu lubang saluran reproduksi dan satu lubang pusar. Kedua belas pintu itu pun memiliki nama dan gelar yang disesuaikan dengan nama penjaganya. Anda pun dapat menemukan masjid tua yang bernama Masjid Agung Keraton Buton di areal Benteng. Masjid ini didirikan tahun 1712, tepatnya pada masa Kesultanan Sakiudin Durul Alam. Masjid yang berukuran 21 x 22 meter ini seluruh kontruksinya terbuat dari kayu jati. Dan memiliki konsep rumah adat Buton dengan bentuk khas panggung. Konon pembangunan masjid ini dilatarbelakangi oleh sebuah gua yang dinamakan
pusena tanah (pusat bumi), yang terdapat di belakang mimbar Khatib. Dan menurut cerita yang berkembang di masyarakat, dari dalam gua pernah terdengar suara adzan. Kemudian pada tahun 1930-an, masjid ini direhabilitasi dan lubang gua yang tersisa hanya sebesar bola kaki. Tepat di samping kiri masjid, terdapat sebuah tiang bendera kuno terbuat dari kayu jati yang menjulang ke angkasa. Tiang ini dahulu digunakan untuk mengibarkan bendera LongaLonga yaitu bendera Kerajaan Buton yang berbentuk segitiga. Tiang bendera yang memiliki tinggi 21 meter ini pun kerap digunakan untuk melakukan
T R A N S M E D I A - Edisi 07/Oktober/2008
49
travelling hukuman gantung menurut hukum Islam. Dan berjarak sekitar 30 meter dari tiang bendera, terdapat sebuah batu yang bernama Batu Popaua. Batu yang merupakan simbol kewanitaan ini pun dijadikan sebagai tempat para calon raja/sultan mengambil sumpah. Ketika pengambilan sumpah, di atas kepala calon sultan atau raja diputarkan payung kebesaran dan diberi tali warna merah. Yang memberi simbol, bila orang yang telah ditunjuk menjadi pemimpin melanggar aturan, maka dia akan dililit oleh tali itu. Hingga kini, batu Popaua itu masih digunakan untuk melantik para pejabat BauBau dan tokoh masyarakat. Tidak jauh dari komplek masjid, juga terdapat sebuah batu yang dapat Anda sentuh. Dan sudah menjadi tradisi di Bau-Bau, kalau belum menyentuh batu itu, maka orang yang bersangkutan dianggap belum pernah singgah ke Bau-Bau meskipun sudah berkeliling kota itu. Batu yang menyerupai alat kelamin pria itu diberi nama Batu Yigandangi. Dan karena dinilai kurang sopan sebagian batu itu pun dipotong. Bersebelahan dengan Batu itu, terdapat makam seorang Sultan Murhum, yang sangat berpengaruh di masa itu. Sultan Murhum adalah sultan pertama yang bertahta sejak Kerajaan Buton berganti nama menjadi kesultanan tahun 1558. Di area Benteng Keraton juga terdapat sebuah gua kecil (ceruk) yang terletak menggantung di dinding tebing. Gua ini ditengarai merupakan tempat persembunyian Raja Bone Arupalaka saat ia dikejar oleh Raja Gowa Sultan Hasanuddin. Dan untuk mencapai gua itu Arupalaka melalui salah satu pintu rahasia yang terdapat di Benteng Keraton. Jalan yang dilalui Arupalaka kini dijadikan jalan setapak untuk
50
T R A N S M E D I A - Edisi 07/Oktober/2008
”Sungguh pemandangan yang jauh dari realitas hidup kota besar”.
travelling memudahkan para wisatawan mencapai tempat tersebut. Dan selama dalam persembunyian, satu-satunya pejabat kesultanan yang tetap berkomunikasi dengan Arupalaka hanyalah Sapati Baluwu. Konon Sapati cukup mengulurkan seutas tali dari atas bila ingin memberikan makan untuk Arupalaka. Pantai Nirwana Setelah puas berkeliling di areal Benteng Keraton, Anda pun dapat menikmati wisata alam dan bahari yang terdapat di Bau-Bau. Yang salah satunya adalah pantai Nirwana. Pantai ini terletak di Kelurahan Sulaa dan berjarak sekitar 10 kilometer dari pusat Kota Bau-Bau. Pantai yang belum terjamah oleh pembangunan moderen ini tentunya menawarkan pemandangan alam yang mengagumkan. Anda dapat menjumpai rumah-rumah nelayan dengan segala aktivitas mereka sehari-hari di pesisir pantai. Seperti melaut, membuat batu batako, dan anak-anak yang bermain di pinggiran pantai. Sungguh pemandangan yang jauh dari realitas hidup kota besar. Pantai Nirwana identik dengan airnya yang terbagi dalam tiga warna. Kebeningan airnya memperjelas perbedaan itu. Dan bagi Anda yang memiliki hobi menyelam, pantai ini dapat dijadikan lokasinya. Berbagai kenikmatan dapat Anda peroleh, seperti terumbu karang yang masih terjaga, sehingga memberikan kepuasan pada para penikmat diving. Kalau Anda hanya ingin sekadar mencari suasana tenang, suara gesekan pohon kelapa saat ditiup angin mampu menentramkan suasana hati. Berjalan tanpa alas kaki di atas pasir putih, sangat cocok sebagai terapi dan pelepas lelah dari rutinitas yang menyibukkan. Pantai Lakeba Pantai ini tak kalah menarik dan terletak bersebelahan dengan pantai Nirwana. Jika Pantai Nirwana menawarkan air lautnya yang tiga warna, Pantai Lakeba menyuguhkan keeksotikan pasir putihnya. Dan jika melihat pasir putih di pantai ini terlihat seperti hamparan salju di musim dingin. Karena bersih dan putihnya, Anda bisa mencari pecahan batu karang yang terbawa ombak atau hewan-hewan laut yang terselip di antara pasir. Tapi sebaiknya biarkan mereka hidup dalam ekosistemnya. Anda cukup memandangi keong-keong kecil yang berjalan di dekat jemari kaki, sudah mampu membuat Anda tersenyum manis.
Air Terjun Tirta Rimba Lokasi ini berjarak 8 kilometer dari pusat kota, tepatnya di Kelurahan Waruruma, Kecamatan Kokalukuna. Dinamakan demikian, karena air terjun ini terletak di hutan Lindung Tirta Rimba. Dan Anda pun tidak perlu berjalan jauh masuk ke dalam hutan, karena air terjun ini hanya berjarak 2 kilometer dari pintu masuk. Di tempat itu, Anda bisa mandi dan berenang di bawah air terjun yang segar. Pemandian Alam Bungi Pemandian yang berjarak 4 kilometer dari Tirta Rimba ini tampaknya tidak boleh Anda lewatkan. Sesuai dengan sebutan “pemandian alam”, tempat wisata ini mampu menyulut adrenalin Anda. Bagaimana tidak? Untuk mencapai pemandian alam ini Anda harus berjalan masuk ke dalam hutan sejauh 3 kilometer dan menyeberangi sungai. Lelah menerobos hutan dan menyeberangi sungai seakan terbayar lunas setiba di pemandian itu. Obyek wisata ini menyuguhkan panorama air terjun bertingkat dengan airnya yang sejuk dan jernih. Anda bisa mandi dan berenang sepuasnya di kolam yang tersedia oleh alam. Gemericik air dan suara burung yang terbang di atas kepala seolah menjadi tembang alam yang syahdu di telinga. Berbagai daerah wisata di atas hanya sekelumit kemilau di Bau-Bau. Jadi, jika Anda penasaran dan ingin menyaksikan keindahan dan keunikan lain, Anda dapat langsung datang ke Bau-bau.
T R A N S M E D I A - Edisi 07/Oktober/2008
51
what a style Paralayang (paragliding) adalah olahraga kedirgantaraan yang saat ini mulai berkembang. Olah raga ini termasuk cabang olahraga terbang bebas. Siapa saja dapat melakukan olahraga ini asal memiliki kesehatan jasmani dan rohani. Dan layaknya olahraga lain, paralayang pun mengandung risiko. Namun, risiko itu dapat diminimalisir dengan mengikuti prosedur dan tata cara yang diterapkan. Pengetahuan dasar Seorang penerbang pemula hendaknya menguasai beragam teknik melayang menggunakan paralayang. Salah satunya adalah alpine launch (lompat lari) yang biasa digunakan pada negaranegara Eropa. Atau lokasi peluncuran yang landai dan memiliki angin yang relatif kecil. Kedua adalah reverse launch (lompat balik) yang dipakai saat angin berhembus kencang (8-15 meter per hour). Tipe ini biasa diterapkan pada lereng yang terlalu curam untuk digunakan berlari langsung. Sebenarnya lompat balik dapat dilakukan seorang diri, namun bila angin yang berhembus terlalu kencang diperlukan bantuan
Paralayang Terbang Bebas Laksana Burung Menikmati udara bebas sambil terbang layaknya burung merupakan aplikasi dari olahraga ini. Dengan memanfaatkan angin yang berhembus, Anda dapat melayang tinggi di angkasa dan merasakan desiran angin dalam kesunyian. Ini merupakan sensasi yang tidak semua orang dapat merasakannya.
52
T R A N S M E D I A - Edisi 07/Oktober/2008
what a style orang lain untuk memegang pilot. Selain itu, penerbang pemula juga harus menguasai manuver terbang dengan parasut. Ada beberapa manuver yang dikenal, seperti figure of eight (putaran 90 derajat dan 360 derajat), spiral dive (putaran menukik), big ears dan Bee line stall. Lebih dari itu semua, seorang pemula harus menguasai kemampuan untuk menaksir cuaca dan kecepatan angin. Terdapat dua tipe angin yang membuat Anda melayang di udara, pertama dynamic lift. Yaitu angin yang berembus dari daratan menuju bukit sehingga dipantulkan ke atas. Kedua thermal lift, yaitu angin yang tercipta akibat pemanasan daratan oleh matahari sehingga menciptakan udara panas naik ke atas. Bentuk angin ini layaknya spiral udara panas yang berputar menuju langit. Cara kerja parasut Parasut paralayang laksana “pesawat terbang” yang melayang diudara. Seperti pesawat Boeing, paralayang menggunakan prinsip aerodinamika untuk dapat terbang. Dimana parasutnya hanya mampu menampung satu atau dua orang.
lebih dekat ke bibir lereng. Kemudian periksalah parasut, tali-tali, serta harness-nya agar lebih yakin bahwa perlengkapan sudah benar-benar oke.
Parasut paralayang sangat sederhana, terbuat dari lembaran kain nilon yang dibentuk seperti sayap. Dapat pula dari bahan aerofoil yang dihubungkan dengan tali sebagai cantolan tempat duduk penerbang (seat harness).
Dalam proses berikutnya, penerbang pun bersiap-siap menggunakan helmet (helm) dan harness. Selanjutnya, masing-masing tangan memegang tali kemudi dan riser depan. Sedangkan riser tengah dan belakang biarkan dalam posisi menggantung di atas siku.
Parasut paralayang terdiri dari dua permukaan paralel yang saling dihubungkan dengan lembaran-lembaran vertical yang disebut ribs. Ribs tersebut memiliki lubang yang disebut crossport, berfungsi untuk menyeimbangkan tekanan dan memudahkan parasut mengembang. Ribs ini pun membagi parasut menjadi beberapa sel. Dimana setiap sel mempunyai anak yang jumlahnya tergantung dari jenis parasut. Sisi depan yang merupakan pintu sel disebut leading edge sedangkan sisi belakangnya disebut trailing edge. Pada permukaan bawah parasut (intrados) terdapat tali-tali yang menjulur ke bawah. Gabungan dari tali-tali ini disebut riser yang berfungsi menghubungkannya dengan harness. Kemudian ada dua tali yang dihubungkan dengan stabilizer. Salah satunya adalah brake yang nama lainnya adalah tali kemudi. Ujung tali kemudi ini dinamakan togel dan disini pula kontrol gerak parasut dan rem difungsikan. Lereng dan angin Untuk dapat lepas landas, seorang penerbang paralayang memerlukan sebuah lereng bukit yang rata dengan kemiringan sekitar 20-30 derajat. Akan tetapi bila Anda berada di alam terbuka dan tidak ada bukit di sekitar, penerbangan pun tetap dapat dilakukan. Dengan cara menarik penerbang paralayang itu menggunakan mesin Winch. Proses terbang sangatlah sederhana. Parasut hanya perlu digelar dengan mulutmulut sel (leading edge) menghadap ke atas. Dan sisi belakang (trailing edge)
Dan saat angin berembus, penerbang pun melangkah sambil menarik dan mengangkat riser yang dipegangnya. Dengan adanya hentakkan ini, memungkinkan parasut terangkat dan sel-sel yang menganga pun langsung menelan angin. Dan pada detik berikutnya parasut itu mengembang sempurna di atas kepala. Setelah parasut mengembang sempurna dan yakin tak ada masalah. Penerbang meneruskan larinya ke arah bibir lereng. Dengan adanya gerak maju dan hembusan angin yang menghantam lereng, menyebabkan parasut terangkat dan membawa penerbang meluncur ke angkasa. Di sini kecepatan angin dan kemampuan mengendalikan parasut merupakan kombinasi yang menentukan apakah penerbang akan tetap melayang atau harus siap-siap mendarat.
T R A N S M E D I A - Edisi 07/Oktober/2008
53
hobby Sedikit berbeda dari cabang field target biasa, metal silhouette menggunakan target berupa tiruan hewan buruan yang terbuat dari metal. Sasaran awal yang terletak 18 meter dari petembak berupa jajaran lima ekor ayam. Lima target berikutnya pada jarak 27,5 meter adalah babi. Kemudian kalkun dan kambing pada jarak 33 meter dan 41 meter. Dengan target berbentuk hewan buruan, metal target diharapkan dapat membuat masyarakat tertarik untuk lebih mengenal olah raga menembak. Memang, bentuk targetnya yang menarik serta bunyi metal yang terkena tembakan mempunyai efek lebih pada penonton olahraga menembak dibandingkan target biasa yang terbuat dari kertas. Bahkan anak-anak pun akan tertarik dengan acara berburu ini.
Field Target Metal Silhouette Para penggemar olahraga berburu kini tidak perlu lagi repotrepot keluar kota untuk menyalurkan hobinya. Pasalnya, kini ada cabang terbaru olahraga menembak, yaitu Metal Silhouette Field Target yang dapat dikatakan sebagai simulasi dari olah raga berburu.
Cabang baru ini juga merupakan salah satu wahana agar para petembak dapat mengajak anak serta keluarga mengenal olah raga menembak, sehingga akhirnya mereka akan tertarik untuk menjadi petembak-petembak generasi baru.
Langkah awal menjadi petembak Bila Anda tertarik untuk menekuni olahraga ini, Anda tak perlu buru-buru membeli perlengkapan menembak. Selain karena Anda akan dihadapkan pada berbagai macam pilihan, Anda belum tentu mengenal apa saja yang sesuai Anda miliki sebagai pemula. Sebagai langkah awal, cobalah datangi klub-klub menembak dan utarakan keinginan Anda untuk memulai olah raga ini. Di klub-klub itu biasanya Anda akan diperkenalkan pada berbagai macam jenis senjata, mulai dari senjata lokal, import, sampai senjata semi-lokal yang merupakan campuran senjata lokal dan impor. Selanjutnya, Anda akan diperkenalkan pada masalah terpenting berkaitan dengan senjata, yaitu safety. Anda akan diajarkan bagaimana
54
T R A N S M E D I A - Edisi 07/Oktober/2008
cara memegang senjata dengan aman. Misalnya, Anda tidak boleh menghadapkan laras senjata pada orang lain meskipun senjata Anda tidak terisi atau tidak terkokang. Posisi terbaik adalah menghadapkan senjata ke atas, dengan demikian tidak ada resiko peluru yang tidak sengaja ditembakkan mental dari lantai dan mengenai kaki atau perut orang lain. Kemudian Anda akan diajarkan bagaimana cara mempersiapkan senjata Anda sebelum menembak. Misalnya bagaimana mengisi peluru, air compress, mengunci, membuka senjata dan lain-lain. Barulah setelah itu Anda akan diajarkan teknik membidik dan teknik menembak mulai dari posisi yang paling mudah meningkat ke posisi standing. Anda akan dijelaskan posisi bahu, tangan, kaki, juga cara menarik pelatuk yang benar. Tidak hanya sekadar membidik dan menembak saja, Anda juga harus memperhitungkan faktor lain yang akan menentukan keakuratan tembakan Anda. Misalnya, arah angin. Bila arah tembak Anda memotong arah angin, maka Anda harus menyerongkan bidikan Anda dari sasaran agar tembakan Anda yang terpengaruh angin dapat mengenai sasaran. Semakin kuat angin, maka Anda harus semakin menyerongkan bidikan Anda.
hobby Anda juga akan diajarkan bagianbagian dari tubuh hewan yang harus menjadi sasaran Anda. Misalnya, target ayam harus ditembak di bawah perut, berbeda dengan babi, kalkun atau kambing. Lalu bagaimana Anda belajar bila belum mempunyai senjata? Anda dapat menyewa senjata pada klub-klub yang Anda datangi. Dengan demikian, Anda dapat memilih senjata yang sesuai dengan Anda sebelum akhirnya Anda memutuskan membeli senjata dan perlengkapan lainnya. Anda juga dapat mencari referensi senjata dan perlengkapan yang sesuai dengan kocek Anda. Para petembak akan menjelaskan kelebihan dan kekurangan senjata lokal dan impor yang Anda incar. Apabila Anda ingin membeli senjata semi lokal, mereka juga akan memberikan penjelasan bagian apa saja yang sebaiknya menggunakan komponen senjata impor. Keuntungan lain dengan mendatangi klub-klub menembak ini adalah Anda lebih mudah mendapat informasi mengenai kompetisi-kompetisi olahraga menembak. Tak hanya kompetisi internasional, kini pun banyak digelar kompetisi lokal dengan hadiah yang cukup menarik seperti motor. Cukup banyak petembak yang ikut berpartisipasi dalam kompetisi-kompetisi yang ada, bahkan pesertanya mencapai angka ratusan. Kompetisi yang paling banyak digelar baik di event lokal atau internasional adalah kompetisi bidang tembak target. Kompetisi berburu belum dilakukan secara lokal. Namun, para petembak sering kali mengadakan acara ke berbagai daerah untuk membantu petani yang mengalami masalah hama. Peminat olah raga ini beragam, mulai dari pelajar, pegawai sipil, anggota polisi, hingga pensiunan. Jadi, olah raga ini dapat dinikmati oleh berbagai kalangan mulai dari usia pelajar hingga usia pensiun. Bahkan, ada petembak yang masih berprestasi dengan menjuarai kompetisi di usia 60 tahun. Olah raga dan olah mental Dengan olah raga ’maskulin’ ini, Anda tidak hanya mendapatkan kepuasan menyalurkan hobi dan olah raga saja, Anda juga akan memperoleh manfaat yang sifatnya mental atau psikis. Dilihat dari aturan safety yang diterapkan olahraga menembak ini, Anda akan belajar dan latihan menerapkan disiplin yang nantinya dapat berpengaruh pada
pengendalian diri dan kontrol emosi. Tak hanya sembarang membidik dan menarik pelatuk saja, menembak membutuhkan kesabaran dan ketekunan. Jadi, Anda pun akan berlatih untuk sabar dengan membidik dengan cermat sebelum melepaskan tembakan ke arah sasaran. Tidak semua orang dapat tampil dengan baik saat di hadapan publik. Kehadiran orang-orang saat Anda menembak dapat mengganggu konsentrasi dan mental Anda. Apabila Anda terbiasa mengikuti kompetisi, niscaya kehadiran penonton pun tidak akan mengganggu konsentrasi ataupun menjatuhkan mental Anda. Bagi Anda para pengusaha, menjadi petembak dapat melatih intuisi Anda dalam menjalankan usaha. Anda dapat menerapkan berbagai prediksi pada usaha Anda dari latihan prediksiprediksi dengan berbagai faktor untuk menghasilkan tembakan akurat. Banyak hal yang akan Anda dapatkan dari olahraga menembak. Kesenangan, kebersamaan, latihan mental dan lain-lain. Bahkan, bila Anda mengikuti kompetisi, bukan mustahil Anda juga mendapat ketenaran dan keuntungan materi. Tertarik?
T R A N S M E D I A - Edisi 07/Oktober/2008
55
tips
Manfaat Hemat BBM Bagi Pribadi dan Orang Lain Berbagai alasan mungkin akan dikemukakan oleh sebagian masyarakat terkait penggunaan kendaraan pribadi. Salah satunya adalah masalah kepraktisan. Namun jika dihitung, tidak sedikit pengeluaran tambahan digunakan untuk membeli bahan bakar.
56
T R A N S M E D I A - Edisi 07/Oktober/2008
Kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) dan kondisi kemacetan Jakarta tentunya berpengaruh bagi Anda yang akrab menggunakan kendaraan pribadi untuk rutinitas harian. Pemborosan penggunaan bahan bakar tentu akan berpengaruh terhadap pengeluaran harian. Hanya dua pilihan yang tersedia, beralih ke angkutan umum, atau belajar lebih bijak menggunakan kendaraan pribadi.
tips Berbagai alasan mungkin akan dikemukakan oleh sebagian masyarakat terkait penggunaan kendaraan pribadi. Salah satunya adalah masalah kepraktisan. Namun, jika dihitung, tidak sedikit pengeluaran tambahan digunakan untuk membeli bahan bakar. Bayangkan, jika biasanya Anda menggunakan 10 liter bensin setiap harinya, jika dengan harga sebelumnya Anda hanya mengeluarkan Rp 45.000 (per liter Rp 4.500) namun dengan harga Rp 6.000 per liter, pengeluaran Anda akan bertambah menjadi Rp 60.000. Pengeluaran ini bukanlah hitungan pasti penambahan pengeluaran setiap hari. Kondisi kemacetan lalu lintas di Jakarta yang tidak terprediksi ikut memicu pemborosan penggunaan bahan bakar. Namun, perilaku yang lebih bijaksana menggunakan kendaraan, ternyata mampu menjadi siasat jitu menghemat BBM. Berikut tips berhemat menggunakan bahan bakar. 1. Meski jadwal harian padat, bukan berarti menjadi alasan mempercepat laju kendaraan. Selain diperlukan pengaturan waktu tempuh, lebih jarang menginjak pedal gas lebih dalam menghemat bahan bakar Anda. Hindari memacu kendaraan cepat dengan rem mendadak, karena memperberat kerja mesin. Walau berkendara di jalan tol sekalipun, kontrol emosi untuk mempercepat kendaraan. Usahakan berkendara dengan kecepatan normal 70 kilometer per jam. Berkendara dengan kecepatan normal, membuat pengaliran bahan bakar ke mesin menjadi stabil. 2. Kondisi kendaraan menjadi hal penting kedua untuk menyukseskan gerakan hemat BBM Anda. Periksa dari hal terkecil yang mungkin terlihat sepele sekalipun, seperti contohnya ukuran angin ban. Ukuran angin merupakan tolak ukur dari beban kendaraan. Ban dengan tekanan udara yang pas meringankan kerja mesin. Kondisi oli, gunakan oli yang sesuai dengan kebutuhan mesin kendaraan. Masih masalah ban, pemeriksaan kondisi kembang ban adalah jalan terakhir dalam perawatan kondisi ban. Oli yang terlalu pekat mengakibatkan mesin bekerja ekstra, sedangkan oli yang terlalu encer membuat mesin kurang perlindungan. 3. Masih banyak hal sepele lain yang terlihat tidak penting, namun ternyata punya potensi besar memboroskan BBM. Penggunaan AC yang tidak berlebihan contohnya, atur suhu normal sesuai keadaan. Tinggalkan barang bawaan dengan berat berlebihan. Semakin ringan beban kendaraan, semakin besar pula gaya luncur yang dihasilkan daripada dorongan yang dihasilkan mesin. Pemilihan kapasitas menjadi pilihan lain cara berhemat BBM.
Sama halnya bagi yang berminat membeli kendaraan dalam waktu dekat ini, pilih mobil sesuai dengan kebutuhan. Pilihlah mobil dengan sistem pengaturan bahan bakar digital yang lebih irit pasokan BBM. 4. Setelah memeriksa kondisi kendaraan dan rasa sabar dalam berkendara, langkah terakhir adalah menentukan perjalanan yang efisien. Perlu menentukan jalur perjalanan menuju tempat tujuan dengan jalan yang lebih singkat dan jarang mengalami kemacetan. Hindari penggunaan kendaraan yang tepat dengan jam-jam sibuk di dalam kota. Ada kalanya Anda perlu menggunakan layanan busway untuk mengantar Anda ke rumah makan yang mungkin hanya berjarak satu kilometer dari kantor Anda. Tidak hanya bagi pribadi, menghemat dan lebih bijaksana menggunakan kendaraan umum juga memberikan dampak positif bagi individu yang lain. Penurunan jumlah penggunaan kendaraan motor berimbas terhadap perbaikan kualitas udara. Menghemat BBM dengan penggunaan kendaraan lebih bijak adalah pilihan terakhir yang bisa Anda ambil. Yang pasti keuntungan berhemat tidak hanya untuk pribadi namun juga berdampak terhadap lingkungan sekitar.
Mobil ber-CC besar memang asyik dikendarai, namun semakin besar ukuran CC semakin boros pula kendaraan Anda ‘minum’. Bagi Anda yang memiliki dua mobil, pilihlah kendaraan yang sesuai dengan kebutuhan, jika penggunaan dalam kota, mobil ber-cc kecil rasanya pas digunakan.
T R A N S M E D I A - Edisi 07/Oktober/2008
57
star speak Baru-baru ini pria bernama lengkap Didi Rahmat Riyadi ini pun memperlebar kiprah aktingnya dengan membintangi sebuah film garapan sutradara andal, Rudi Soedjarwo. Didi memulai debut pertamanya di dunia film dengan membintangi film Sebelah Mata. Film mengenai dunia tinju ini membuat dirinya tertarik.
agak dikurangi,” jelas Didi yang memiliki darah India-Pakistan dari ibunya ini. “Saya termasuk pengguna semua moda transportasi baik laut, udara maupun
transportasi yang ia gunakan, kenyamanan dan keamanan adalah hal mutlak yang ia perhatikan. Disinggung mengenai kemacetan lalu lintas, Didi pun berbicara
“Kalau soal akting tidak begitu ada kendala, karena pada dasarnya saya punya basic bertinju. Saya ingin terlihat seperti petinju sungguhan, bukan sekadar akting,” ungkap pria kelahiran 31 Juli 1981 ini. Akting bukanlah hal yang sulit bagi Didi mengingat sederet judul sinetron telah ia bintangi, seperti Kawin Gantung, Dewi Fortuna, Bahasa Bibir, Tersanjung, Ramadhan dan Ramona serta yang terbaru Jameela. Akting dan modelling yang telah digelutinya sejak tahun 1995, tak membuatnya merasa cukup dalam mengekspresikan dirinya. Bersama temannya sesama model di majalah remaja Aneka Yess!, ia mendirikan sebuah grup band yang hingga kini masih eksis di belantika musik Indonesia, Element. Dalam grup yang melantunkan lagu-lagu pop ini, ia berposisi sebagai penggebuk drum. Di bulan Ramadhan kali ini, aktivitas Didi berjalan seperti biasa. Tidak ada
Anda tentu tak asing dengan Didi Riyadi. Pria berwajah ganteng khas Timur Tengah ini memang sudah mendominasi hampir di semua bidang dalam dunia entertainment Indonesia. Sebut saja dunia model, akting hingga musik. yang berubah terkecuali intensitasnya. “Saya tidak mempunyai acara khusus di Ramadhan kali ini. Jadwal latihan dengan Element pun masih berjalan seperti biasa. Hanya saja intensitasnya
58
Undang-undang, Solusi Kemacetan darat. Semua tergantung dari situasi dan kondisi yang saya hadapi,” jawab anak sulung dari lima bersaudara ini ketika ditanya mengenai moda transportasi pilihannya. Bagi Didi, apapun moda
T R A N S M E D I A - Edisi 07/Oktober/2008
diplomatis,sambil melontarkan usul “masalah kemacetan yang terpenting mengenai perundangundangannya. Harusnya ada perundang-undangan yang mengatur tentang kendaraan apa saja dan tahun berapa yang laik turun ke jalan,” tutur Didi yang memiliki motto hidup be the best you are.
Keselamatan adalah yang Utama Adanya peraturan keselamatan adalah untuk di jalankan. Jadi patuhilah.
Sabuk Keselamatan Menyelamatkan Hidup Anda
Tahukah Anda - Tabrakan pada kecepatan 50 km/ jam saat tak mengenakan sabuk keselamatan setara dengan jatuh dari ketinggian 10 meter? - Tabrakan frontal pada kecepatan 50km/jam saat tak mengenakan sabuk keselamatan setara dengan dilempar ke depan dengan kekuatan 30 kali berat badan Anda? - Sebanyak 44 % korban tewas dalam kecelakaan mobil terjadi karena tak mengenakan sabuk keselamatan ? - Risiko pengemudi tewas dalam kecelakaan tujuh kali lebih tinggi jika ia tak mengenakan sabuk keselamatan?