Tr 8 Ayu Noviana Simatupang.docx

  • Uploaded by: ayu simatupang
  • 0
  • 0
  • May 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Tr 8 Ayu Noviana Simatupang.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 962
  • Pages: 5
(TUGAS RUTIN 8)

“ PROYEKSI PETA“

DOSEN PENGAMPU : ROHANI TANJUNG, S.Pd., M.Si.

DISUSUN OLEH : AYU NOVIANA SIMATUPANG (3183331010)

JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS NEGERI MEDAN 2019

A. Pengertian Proyeksi Peta Bumi kita merupakan bentuk tiga dimensi, sedangkan peta merupakan bentuk dua dimensi. Agar peta dapat menggambarkan secara akurat kenampankan bumi, peta harus memenuhi tiga aspek yaitu conform, equivalet, dan equidistant.

1. Conform berarti bentuk yang digambarkan di peta harus sesuai dengan aslinya. 2. Equivalent berarti daerah yang digambar di peta harus sama luas dengan aslinya. 3. Equidistant berarti jarak yang digambar pada peta harus tepat perbandingannya dengan jarak sesungguhnya.

Untuk memenuhi tiga aspek tersebut, kegiatan proyeksi pun dibutuhkan. Secara sederhana proyeksi adalah pemindahan dari bidang lengkung ke bidang datar. Ini artinya proyeksi merupakan suatu sistem yang memberikan hubungan antara posisi titik-titik di Bumi dan di peta. Banyangkan jika kita membelah sebuah globe kemudian dibentangkan menjadi bidang datar. Pasti di beberapa posisi terkesan melengkung, ini lah yang namannya distorsi atau kesalahan. Dan dari kesalahan tersebut akan tibul ketidak tepatan bentuk, luas, dan jarak (melanggar tiga aspek yang peta harus penuhi di atas). Untuk mengurangi tingkat distorsi itulah, diperlukan proyeksi peta. B. Jenis-jenis Proyeksi Peta Terdapat beberapa jenis proyeksi yang digunakan untuk menggambar peta, yaitu proyeksi azimutal, kerucut, dan silinder. 1. Proyeksi Azimutal / Proyeksi Zenital Proyeksi Azimutal ini bidang proyeksinya berupa bidang datar. Proyeksi zenital ini sesuai digunakan untuk memetakan daerah kutub, namun akan mengalami penyimpangan yang besar jika digunakan untuk menggambarkan daerah yang berada di sekitar khatulistiwa. Penggamaran kutub dengan proyeksi Azimutal dapat dilakukan dengan tiga cara yaitu: 

Proyeksi Gnomonik

Pada proyeksi ini, titik pusat seolah berada di pusat lingkaran (digambarkan seperti sinar matahari yang bersumber di pusat lingkaran). Menggunakan proyeksi ini lingkaran paralel makin keluar makin mengalami pembesaran hingga wilayah ekuator.



Proyeksi Azimuthal Stereografik

Pada proyeksi ini seolah-olah sumber arah sinar berasal dari arah kutub berlawanan dengan titik singgung proyeksi. Akibatnya jarak antarlingkaran paralel semakin membesar ke arah luar. 

Proyeksi Azimuthal Orthografik

Pada proyeksi ini seolah-olah sumber arah sinar matahari berasal dari titik jauh tidak terhingga. Akibatnya sinar proyeksi sejajar dengan sumbu Bumi. Jarak antarlingkaran akan makin mengecil apabila semakin jauh dari pusat.

1) 2) 3) 4)

Proyeksi azimuthal dapat dibedakan sebagai berikut: Proyeksi azimuthal normal, bidang proyeksinya bersinggungan dengan kutub. Jenis proyeksi ini paling cocok untuk menggambarkan daerah kutub Proyeksi azimuthal transversal, bidang proyeksinya tegak lurus dengan ekuator. Proyeksi azimuthal miring/oblique, bidang proyeksinya menyinggung salah satu tempat antara kutub dan equator.

Ciri-ciri Proyeksi Zenithal/azimuthal :    

Garis-garis bujur sebagai garis lurus yang berpusat pada kutub. Garis lintang digambarkan dalam bentuk lingkaran yang konsentris mengelilingi kutub. Sudut antara garis bujur yang satu dengan lainnya pada peta besarnya sama. Seluruh permukaan bumi jika digambarkan dengan proyeksi ini akan berbentuk lingkaran.

2. Proyeksi Kerucut Proyeksi kerucut ini bidang proyeksinya berupa kerucut. Proyeksi kerucut adalah garis yang memotong atau menyinggung globe dan bentangannya ditentukan oleh sudut puncaknya. Proyeksi ini menggambarkan daerah dilintang 45°. Proyeksi seperti ini sesuai digunakan untuk menggambarkan daerah yang berada pada lintang tengah seperti pada negara-negara di Eropa. Proyeksi kerucut dibedakan sebagai berikut 1. Proyeksi kerucut normal, garis singgung bidang kerucut pada bola bumi terletak pada suatu paralel (paralel standar) 2. Proyeksi kerucut transversal, sumbu kerucut berada tegak lurus terhadap sumbu bumi

3. Priyeksi kerucut miring, sumbu kerucut membentuk garis miring terhadap sumbu bumi Ciri-ciri Proyeksi Kerucut 1. Semua garis bujur merupakan garis lurus dan berkonvergensi di kutub. 2. Garis lintang merupakan suatu busur lingkaran yang konsentris dengan titik pusatnya adalah salah satu kutub bumi. 3. Tidak dapat menggambarkan seluruh permukaan bumi karena salah satu kutub bumi tidak dapat digambarkan. 4. Seluruh proyeksi tidak merupakan satu lingkaran sempurna, sehingga baik untuk menggambarkan daerah lintang rendah.

3. Proyeksi Silinder Proyeksi silinder ini bidang proyeksinya berupa silinder. Proyeksi silinder adalah semua garis horizontal dan meridian berupa garis lurus vertikal. Proyeksi seperti ini sangat baik untuk memetakan daerah yang berada di daerah khatulistiwa, dan tidak sesuai digunakan untuk memetakan daerah yang berada di sekitar kutub. Ada beberapa keuntungan jika kita menggunakan proyeksi silinder, diantaranya adalah 1. 2. 3. 4.

Mampu menggambarkan daerah yang luas. Dapat menggambarkan daerah sekitar khatulistiwa. Daerah kutub yang berupa titik digambarkan seperti garis lurus. Semakin mendekati kutub, semakin luas wilayahnya.

Jadi keuntungan proyeksi ini yaitu cocok untuk menggambarkan daerah ekuator, karena ke arah kutub terjadi pemekaran garis lintang.

Proyeksi Berdasarkan Sifat Asli Agar distorsi yang terjadi tidak begitu besar, proyeksi peta harus memenuhi beberapa persyaratan berdasarkan sifat asli yang dipertahankan. Persyaratan yang dimaksud adalah sebagai berikut 1. Bentuk yang diubah harus tetap (konform) 2. Luas permukaan yang diubah harus tetap (ekuivalen) 3. Jarak antara satu titik dengan titik yang lainnya di daerah yang dipetakan harus tetap (ekuidistan) 4. Peta hasil proyeksi tidak mengalami penyimpangan arah

Proyeksi Berdasarkan Kedudukan Sumbu Simetri Berdasarka kedudukan sumbu simetrinya, proyeksi dibedakan sebagai berikut 1. Proyeksi normal, garis karakter proyeksi berimpit dengan sumbu bumi 2. Proyeksi miring, garis karakter proyeksi membentuk sudut dengan sumbu bumi 3. Proyeksi melintang, garis karakter proyeksi tegak lurus dengan sumbu bumi Kapan masing-masing dari proyeksi diatas dipakai? Berikut penjelasannya Jika yang akan digambarkan itu antara lain : 1. Seluruh Dunia :     

Dalam dua belahan bumi: pakai Proyeksi Zenithal Kutub. Peta-peta statistika (penyebaran penduduk, hasil pertanian dsb.): pakailah Mollweide. Arus laut, iklim : pakai Mollweide atau Gall. Navigasi dengan arah kompastetap : pakai Mercator. Navigasi dengan jarak terpendek yaitu melalui lingkaran besar : pakai Gnomonik.

2. Untuk menggambarkan daerah kutub menggunakan proyeksi zenithal sama jarak 3. Untuk menggambarkan daerah bumi bagian selatan gunakan :  

Proyeksi Bonne Proyeksi Sinusoidal

4. Untuk daerah yang lebar ke samping dan terletak tidak jauh dari khatulistiwa, pilih salah satu dari proyeksi jenis kerucut. 5. Untuk daerah yang membujur pipih Utara-Selatan dan terletak tidak jauh dari khatulistiwa maka pilih Proyeksi Bonne.

Related Documents

Ayu....
November 2019 72
Ayu
November 2019 52
Ayu
June 2020 39
Ayu
May 2020 44

More Documents from ""