Tugas Rutin 5 Psikologi Pendidikan “Teknik Membaca”
Disusun Oleh : 1. Melati Romadhona (2182151013) 2. Ririn Cynthia (2183151003) 3. Lamhot Sitanggang (2182151011)
Kelas : C
Dosen Pengampu : Rafael Lisinus Ginting , S.Pd., M.Pd.
PENDIDIKAN SENI RUPA FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI MEDAN 2018/2019
KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Tuhan yang Maha Esa, karena atas berkat dan rahmat yang diberikannya, kami dapat menyelesaikan dan memenuhi tugas mata kuliah yang diampuh oleh dosen Rafael Lisinus Ginting , S.Pd., M.Pd. .Kami juga mengucapkan terimakasih kepada pihak-pihak yang membantu dalam penyelesaian tugas ini. Karena, berkat bantuan mereka kami bisa menyelesaikan tugas ini dengan tepat dan juga kepada dosen pengampu yang membimbing kami selama proses pembuatan makalah ini. Dan harapan kami agar makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan dapat menambah pengetahuan pembaca mengenai “Anak Berkebutuhan Khusus” . Karena keterbatasan pengetahuan, kami yakin masih banyak kekurangan dalam makalah ini, oleh karena itu saran dan kritik yang membangun sangat membantu untuk pembuatan makalah yang lain.
Medan , Maret 2019
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ................................................................................................. i DAFTAR ISI............................................................................................................... ii BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ...................................................................................................... iii 1.2 Rumusan Masalah ................................................................................................. iii 1.3 Tujuan Penulisan .....................................................................................................1 BAB II PEMBAHASAN 2.1 Definisi Membaca..............................................................................2 2.2 Aspek-aspek membaca........................................................................2 2.3 Proses Membaca................................................................................3 2.4 Teknik Membaca...............................................................................4 BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan ............................................................................................................4 3.2 Saran ......................................................................................................................4 DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
Dalam perkembangan zaman sekarang ini manusia dihadapkan pada persoalan bagaimana mengatasi keterbatasan waktu, dan dapat membaca dalam waktu yang relatif singkat, tetapi dapat memperoleh informasi yang maksimal. Dengan perkataan lain, persoalannya adalah bagaimana melakukan kegiatan membaca secara efektif sehingga waktunya tidak banyak terbuang secara mubazir. Untuk itu salah satu cara yang dapat ditempuh adalah berlatih membaca secara kritis untuk meningkatkan diri.
Buku merupakan sumber informasi yang tidak akan pernah kering dan mampu mengantarkan pembacanya menjadi insan cendikia. Oleh karenanya, untuk menikmati secara cermat materi yang ada diantara dua sampul buku, lembaran surat kabar, majalah, atau media massa lainnya diperlukan keterampilan membaca. Keterampilan membaca pada hakikatnya perlu dimiliki oleh setiap orang, terlebih lagi oleh para mahasiswa, guru, dan lain-lainnya yang dalam kesehariannya senantiasa bergulat dengan buku.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan teknik membaca? 2. Apa tujuan belajar teknik membaca? 3. Apa saja teknik membaca yang perlu diketahui ? 1.3 Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian teknik membaca. 2.Untuk 3.
mempelajari
teknik-teknik
dalam
membaca.
Supaya paham macam-macam gaya membaca
iii
BAB 2 PEMBAHASAN 2.1 Definisi Membaca Menurut Kolker (1983:3) membaca merupakan suatu proses komunikasi antara pembaca dan penulis dengan bahasa tulis. Hakekat membaca ini menurutnya ada tiga hal, yakni afektif, kognitif, dan bahasa. Perilaku afektif mengacu pada perasaan, perilaku kognitif mengacu pada pikiran, dan perilaku bahasa mengacu pada bahasa anak. Doglass
(dalam
Cox,
1988:6)
memberikan
definisi
membaca
sebagai suatu proses penciptaan makna terhadap segala sesuatu yang ada dalam lingkungan tempat pembaca mengembangkan suatu kesadaran. Dengan adanya beberapa definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa membaca pada hakekatnya adalah suatu proses yang dilakukan oleh pembaca untuk membangun makna dari suatu pesan yang disampaikan melalui tulisan. Dalam proses tersebut, pembaca mengintegrasikan antara informasi atau pesan dalam tulisan dengan pengetahuan atau pengalaman yang telah dimiliki.
2.2 Aspek-Aspek Membaca Membaca merupakan suatu keterampilan yang kompleks yang melibatkan serangkaian keterampilan yang lebih kecil lainnya. Secara garis besar terdapat dua aspek penting dalam membaca, yaitu: 1. Ketrampilan yang bersifat mekanis (mechanical skills) yang dapat dianggap berada pada urutan yang lebih rendah (lower order). Aspek ini mencakup: (a) pengenalan bentuk huruf, (b) pengenalan unsur-unsur linguistic (fonem/grafem, kata, frase, pola klause, kalimat, dan lain-lain), (c) pengenalan hubungan/korespondensi pola ejaan dan bunyi (kemampuan menyuarakan bahan tertulis atau “to bark at print”, (d) kecepatan membaca bertaraf lambat. 2. Ketrampilan yang bersifat pemahaman (comprehension skills) yang dapat dianggap berada pada urutan yang lebih tinggi (higher order). Aspek ini mencakup: (a) memahami pengertian sederhana (leksikal, gramatikal, retorikal), (b) memahami signifikansi atau makna (a.l. maksud dan tujuan pengarang relevansi/keadaan kebudayaan, reaksi pembaca), (c) evaluasi atau penilaian (isi, bentuk), (d) kecepatan membaca yang fleksibel, yang mudah disesuaikan dengan keadaan.
1
2.3 Proses Membaca Burns, dkk. (1996:6) menyatakan bahwa aktifitas membaca terdiri atas dua bagian, yaitu proses membaca dan produk membaca. Dalam proses membaca ada sembilan aspek yang jika berpadu dan berinteraksi secara harmonis akan menghasilkan komunikasi yang baik antara pembaca dan penulis. Komunikasi antara pembaca dan penulis itu berasal dari pengkonstruksian makna yang dituangkan dalam teks dengan pengetahuan yang dimiliki sebelumnya. Lebih lanjut Burns, dkk. (1996:8) mengemukakan sembilan proses membaca tersebut yaitu: (1) mengamati simbol-simbol tulisan, (2) menginterprestasikan apa yang diamati, (3) mengikuti urutan yang bersifat linier baris kata-kata yang tertulis, (4) menghubungkan kata-kata (dan maknanya) dengan pengalaman dan pengetahuan yang telah dipunyai, (5) membuat referensi dan evaluasi materi yang dibaca, (6) mengingat apa yang dipelajari sebelumnya dan memasukkan gagasan-gagasan dan fakta-fakta baru, (7) membangun asosiasi, (8) menyikapi secara personal kegiatan/tugas membaca sesuai dengan interesnya, (9) mengumpulkan serta menata semua tanggapan indera untuk memahami materi yang dibaca.
2.4 Tekhnik Membaca. Efisiensi membaca akan lebih baik, jika informasi yang dibutuhkan sudah ditentukan lebih dahulu. Konsentrasi perhatian dan pikiran dapat diarahkan pada informasi itu. Informasi yang dibutuhkan disebut informasi fokus. Padaumumnya, untuk menemukan informasi fokus dengan efisien ada beberapa teknik membaca yang digunakan,yaitu (1) baca- pilih (selecting),(2) `bac-lompat (skipping). Pada bagian ini akan dibicarakan teknik-teknik tersebut, namun lebih di utamakan (penekanannya) pada pembaca memindai (scanning) dan membaca layap(skimming).
1. Membaca Memindai(Scanning). Membaca memindai disebut juga.membaca tatap(scanning). Membaca memindai (scanning) ialah membaca sangat cepat. Ketika seseorang membaca memindai,dia akan melampaui banyak kata. Menurut Mikulecky & Jeffries (1998), membaca memindai penting untuk meningkatkan kemampuan membaca.siswa yang menggunakan teknik membaca memindai akan mencari beberapa informasi secepat mungkin. Banyak siswa 2
mencoba membaca setiap kata dari setiap kalimat yang dibacanya. Dengan berlatih membaca memindai, seseorang bisa belajar membaca untuk memahami teks bacaan dengan cara yang lebih cepat.
Membaca memindai umumnya digunakan untuk daftar isi buku atau majalah, indeks dalam dalam buku teks, jadwal,advertensi dalam surat kabar, buku petunjuk telepon, dan kamus. Sebaliknya, membaca memindai tidak digunakan untuk membaca cerita misteri,buku teks untuk suatu kursus yang penting, surat-surat penting dari ahli hukum, denah (peta) untuk menemukan jalan pulang, pertanyaan tes, dan puisi.
2. Membaca Layap (Skimming)
Membaca layap (skimming) ialah membaca dengan cepat untuk mengetahui isi umum atau bagian suatu bacaan. Membaca dengan cepat sering dibutuhkan ketika sedang membaca. Umumnya tidak semua informasi ingin diketahui dan diingat. Kalau kita hanya ingin menemukan sesutu tentang buku atau artikel, kita bisa melakukannya dengan membaca layap.
Seseorang membaca layap jika ingin membaca artikel di surat kabar dan majalah, kulit buku ditoko buku (dilakukan untuk membeli buku), dan buku-buku pustaka (seseorang bisa menemukannya jika pustaka tersebut mempunyai informasi yang dibutuhkan). Membaca layap dibutuhkan untuk mengetahui, sudut pandang penulis tentang sesuatu, menemukan pola organisasi paragraf, dan menemukan gagasan umum dengan cepat.
3. Baca-Pilih (selecting) Membaca bacaan atau bagian-bagian bacaan yang dianggap relevan atau mengandung informasi yang dibutuhkan pembaca. Sebelum membaca, lakukan kegiatan seleksi bahan lebih dahulu Contoh: memilih berita dalam koran untuk dibaca
3
4. Baca-Lompat (skipping) Bagian-bagian bacaan yang dianggap tidak relevan atau bagian yang sudah dikenal atau sudah dipahami diabaikan dan dilompati saja. Contoh: membaca daftar iklan baris
BAB 3 PENUTUP
3.1 Kesimpulan Berdasarkan uraian yang telah dijelaskan di atas maka dapat diambil kesimpulan bahwa. 1. Membaca mempunyai tujuan untuk memahami isi, ide,atau gagasan baik yang tersirat maujpun tersurat dalam suatu bacaan 2. Dalam membaca kritis mempunyai beberapa teknik yang harus diketahui dan dipahami oleh pembaca sebagai dasar utama agar membaca kritis bisa dilaksanakan dalam kehidupan sehari-hari. 3.2 Saran Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi pokok bahasan dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya, kerena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada hubungannya dengan judul makalah ini. Penulis banyak berharap para pembaca yang budiman dapat memberikan kritik dan saran yang membangun kepada penulis demi sempurnanya makalah ini dan dan penulisan makalah di kesempatan–kesempatan berikutnya. Semoga makalah ini berguna bagi penulis pada khususnya juga para pembaca yang budiman pada umumnya.
4
DAFTAR PUSTAKA
Aminudin. (1987). Pengantar Apresiasi Karya Sastra. Bandung: Sinar Baru Algesindo. Rofi’uddin, A., dan Zuhdi, D. (1998). Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia di Kelas Tinggi. Jakarta: DEPDIKBUD Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah. Tarigan, H., G. (1995). Dasar-Dasar Psikosastra. Bandung: Angkasa. Zulfahnur., Kurnia, S., dan Zuniar. (1996). Teori Sastra. Jakarta: DEPDIKBUD Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah. http://milagoblog.blogspot.com/2012/06/membaca-kritis.html http://edukasi.kompasiana.com/2012/04/05/hakikat-membaca-kritis/ http://wigi-sutrisno.blogspot.com/2012/01/membaca-kritis.html http://artikelkondang.blogspot.com/2012/09/teknik-membaca-buku-bagian-3-habis.html
5