PKDSSv2.x : User’s Manual
Yiyi Sulaeman Dedi Nursyamsi
Puslitbang Tanah dan Agroklimat Bogor 2005 PKDSS v 2.0: User Manual
1
Juni 2005
I. Pendahuluan Selamat datang di PKDSS (Phosphorus and Potassium Decision Support System), versi 2.x. Kami kira PKDSS adalah suatu pendekatan baru dan berguna untuk menentukan rekomendasi dosis pupuk karena PKDSS memperhatikan tidak hanya jumlah hara yang diperlukan oleh tanaman tetapi juga kandungan dan dinamisasi hara dalam tanah. Kami berharap PKDSS akan bermanfaat bagi Anda dalam upaya menentukan dosis pupuk untuk tanaman padi sawah, padi gogo, jagung dan kedelai. 1.1 Tujuan dari manual ini Manual ini dibuat untuk beberapa tujuan: ⇒ Pertama, Kami ingin Anda memahami tujuan dari PKDSS dan bagaimana Ia sesuai untuk menyusun suatu rekomendasi dosis pupuk ⇒ Kedua, Kami ingin Anda mampu menetapkan rekomendasi pupuk untuk padi sawah, padi gogo, jagung, dan kedelai menggunakan PKDSS ⇒ Ketiga, Kami ingin Anda mampu menginstal dan merawat program PKDSS dalam komputer anda. Silahkan perhatikan daftar isi untuk mengetahui gambaran umum isi dari manual ini 1.2. Bagaimana menggunakan manual ini Kami menyarankan Anda menggunakan manual ini sebagai berikut: ⇒ Baca bab 2 dan 3 untuk memahami prinsip dasar dari Framework PKDSS ⇒ Install sofware PKDSS di komputer Anda mengikuti instruksi di Bab 5 ⇒ Selesaikan totorial 1 sampai 3 (Bab 4). 1.3. Penghargaan dan terima kasih Yiyi Sulaeman bertanggung jawab dalam menyediakan segala keperluan untuk analisis dan rancangan logis dari sistim ini, demikian pula untuk melaksanankan pembuatan program yang meliputi perancangan sistim, pengkodean, pengetesang dan pengarsipan. Ia mempersiapkan dan menulis manual ini. Selain itu, ia juga mempersiapkan contoh-contoh yang digunakan dalam tutorial ini.
PKDSS v 2.0: User Manual
2
Juni 2005
Dedi Nursyamsi adalah pencetus ide awal framework PKDSS. Ia telah berjasa mengumpulkan dan mengkompilasi berbagai hasil penelitian pemupukan baik yang ada di Balai Penelitian Tanah maupun di instansi lainnya, termasuk juga hasil-hasil penelitian yang dipublikasikan dalam berbagai jurnal tanah. Ia juga menyiapkan draft awal faktor koreksi dan memfasilitasi beberapa diskusi dengan para pakar pemupukan (seperti Dr. J. Sri Adiningsih, Dr. Didi Ardi S, Dr. Agus Sofyan, Dr. Diah Setyorini, Ir. Sri Rochayati, MSc, Sulaeman MSc,dll) dan pakar genesis tanah (seperti B.H. Prasetyo, MSc, Harijogjo SpI, dll) di Balittanah tentang kelogisan dari faktor koreksi tersebut. Ladiyani R. Widowati telah menyumbangkan tenaga dan fikirannya untuk melaksanakan penelitian lapangan guna melakukan validasi program PKDSS di lapangan di beberapa jenis tanah dan kondisi lingkungan. Pada kesempatan itu, keragaan PKDSS dibandingkan dengan pendekatan rekomendasi yang lainnya seperti Kurva Umum, Peta P dan K, IRRI, dan praktek petani. Ia juga telah mempersiapkan presentasi slide yang memberikan gambaran umum framework, teknik, dan keragaan PKDSS yang tersedia di program ini. A. Kasno telah menyumbangkan foto-foto defisiensi unsur hara tanaman yang memperkaya bank pengetahuan di PKDSS. Ia secara sungguh-sungguh mengumpulkan foto-foto baik hasil lapangan maupun internet guna meningkatkan pemahaman tentang cara diagnosis kekurangan unsur hara melalui fisiologi tanaman. Diah Setyorini dengan budi abiknya telah menyumbangkan data kesuburan lapisan olah seluruh Pulau Jawa. Data ini memperkaya basisdata yang ada di PKDSS. Beberapa para pengguna PKDSS, Ali Jamil (BPTP Sumatra Utara), Sumarno (Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Solo), Rianto Marolop (Riau) dan yang lainnya yang telah memberikan masukan dan saran. Mindawati dan Agus Surya dari Balai Penelitian Tanah yang bertanggung jawab pada perbanyakan dan penjualan program ini.
PKDSS v 2.0: User Manual
3
Juni 2005
2. Pengantar Singkat PKDSS Bab ini menyediakan tinjauan selayang pandang program PKDSS 2.1. Program PKDSS Phosphorus and Potassium Decision Support System, atau PKDSS, adalah suatu program komputer yang memungkinkan pengguna menghitung dosis pupuk Nitrogen, Fosfor, Kalium, Bahan Organik, dan Kapur untuk mendukung pertumbuhan tanaman padi sawah, padi gogo, jagung, dan kedelai di lahan pertaniannya. PKDSS terdiri dari tiga komponen: ⇒ Suatu framework bank pengetahuan tentang aplikasi pemupukan yang menjelaskan beberapa aspek tentang pemupukan termasuk diantaranya diagnosis kekurangan hara tanaman seperti ditunjukan oleh kenampakan fisiologis tanaman, ⇒ Suatu framework basisdata yang menjelaskan karakteristik kimia dan fisika lapisan olah untuk lahan-lahan pertanian, ⇒ Suatu kalkulator pupuk yang mampu menghitung dosis pupuk untuk tanaman terpilih berdasarkan pendekatan uji tanah. 2.2. Latar belakang pengembangan PKDSS Pemupukan memegang peranan yang sangat penting dalam meningkatkan produksi pertanian selain faktor produksi lainnya seperti perbaikan varietas, penegendalian hama dan penyakit, dan lain-lain. Saat ini penggunaan pupuk belum rasional dan berimbang, seperti yang terjadi di lahan sawah penggunaan pupuk untuk tanaman padi cenderung berlebih. Sebaliknya di lahan kering yang memerlukan pupuk lebih banyak tetapi dipupuk dalam jumlah yang lebih sedikit. Pemupukan yang rasional dan berimbang dapat tercapai apabila memperhatikan status dan dinamika hara tanah serta kebutuhan tanaman terhadap hara tersebut untuk mencapai produksi optimum. Pendekatan ini dapat dilaksanakan dengan baik dan menguntungkan bila rekomendasi pemupukan didasarkan pada uji tanah. Pendekatan uji tanah sebagai dasar rekomendasi pemupukan telah dilaksanakan dan berhasil baik di negara-negara yang didukung oleh IPTEK yang maju dan berkembang. Secara umum uji tanah adalah suatu kegiatan analisis kimia yang sederhana, cepat, murah, tepat dan dapat diulang (reproduceable) untuk menduga ketersediaan hara tertentu dalam PKDSS v 2.0: User Manual
4
Juni 2005
tanah dalam hubungannya dengan kebutuhan hara tertentu. Secara umum tahapan pelayanan uji tanah meliputi : (1) Pengambilan contoh tanah yang benar dan dapat mewakili lokasi yang diminta rekomendasinya, (2) analisis kimia di laboratorium dengan menggunakan metode yang tepat dan teruji. (3) interprestasi hasil analisis dan (4) rekomendasi pemupukan (Melsted and Peck, 1973; Widjaya-Adhi, 1985). Tahap 2 biasanya dilakukan berdasarkan hasil penelitian korelasi, sedangkan tahap 3 dan 4 berdasarkan hasil penelitian kalibrasi uji tanah di lapang. Nilai uji tanah tidak akan berarti apabila tidak ada hasil penelitian korelasi dan kalibrasi uji tanah. Penyusunan rekomendasi pemupukan berdasarkan uji tanah dapat dilaksanakan dengan menggunakan beberapa cara. Cara tersebut diantaranya adalah : (1) dengan kurva respon pemupukan untuk masing-masing kelas uji tanah atau disebut kurva umum (generalized curve), (2) dengan kurva hubungan nilai uji tanah dan respon pemupukan yang memberikan taraf kecukupan (sufficiency level), dan (3) kurva ekstraksi atau kurva erapan dan kebutuhan eksternal (external requirement). PKDSS menggunakan cara pertama yaitu menggunakan kurva umum. Walaupun belum banyak, penelitian uji tanah (studi korelasi dan kalibrasi) di Indonesia telah dilaksanakan oleh Puslitbangtanak, Puslitbang lingkup Badan Litbang Pertanian, Perguruan Tinggi dan lembaga penelitian lainnya. Namun demikian hasil-hasilnya masih tersebar dimana-mana dan belum banyak dimanfaatkan. Data penelitian tersebut perlu dikompilasi untuk membangun basis data uji tanah dan untuk menyusun model rekomendasi pemupukan. PKDSS (Phosphorus and Kalim Decision Suport System) disusun dengan menggunakan bahasa program Microsoft Visual Basic Version 6.0. PKDSS disusun berdasarkan hasil penelitian uji tanah, yaitu : (1) Penelitian dinamika hara dalam tanah, (2) Penelitian korelasi uji tanah, dan (3) Penelitian kalibrasi uji tanah. Selain itu perangkat lunak ini juga disusun berdasarkan hasil penelitian efisiensi pemupukan dan berbagai pustaka lainnya. PKDSS memberikan rekomendasi untuk komoditas : padi sawah, padi gogo, jagung dan kedelai. Pengembangan lebih lanjut diarahkan untuk komoditas lainnya terutama komoditas yang mempunyai nilai ekonomi tinggi. Kebutuhan pupuk yang dapat dihitung oleh perangkat lunak ini adalah pupuk N, P, dan K. Selain itu juga PKDSS ini dilengkapi dengan perhitungan kebutuhan bahan organik dan kapur. PKDSS v 2.0: User Manual
5
Juni 2005
3. Siapa para pengguna PKDSS Pada dasarnya PKDSS dapat dioperasikan oleh siapa saja yang berkepentingan dengan penyusunan rekomendasi pemupukan untuk tanaman padi sawah, padi gogo, jagung, dan kedelai. PKDSS dibuat menggunakan bahasa pemograman komputer visual basic, dimana bahasa ini juga digunakan untuk membuat aplikasi Microsoft Word, Microsoft Excell, dan produk Microsoft lainnya. Pengguna yang sudah akrab dengan program-program aplikasi dari Microsoft ini sudah dipastikan tidak akan kesulitan mengoperasikan program aplikasi PKDSS. Namun demikian, tutorial disarankan untuk dipahami untuk dapat menggali lebih jauh fasilitas-fasilitas yang ditawarkan PKDSS. PKDSS diperuntukkan bagi para peneliti (ilmu tanah, agronomi, atau ilmu pertanian lainnya), para penyuluh, staf pengajar universitas, dan mahasiswa. 3.1. PKDSS untuk peneliti Para peneliti tanah, agronomi diantaranya yang paling berkepentingan dengan program aplikasi ini. Para peneliti ini seringkali mendapat pertanyaan seputar jumlah pupuk yang diberikan untuk suatu tanaman tertentu di lahan tertentu. Meskipun demikian tidak semua peneliti ini mempunyai spesialisasi kesuburan tanah dan berkecimpung dengan penelitian pemupukan. Akibatnya, jawaban yang diberikan beraneka tergantung pendekatan yang digunakannya. Bagaimanpun juga klien (misalnya petani dan pengusaha) tidak akan memeperhatikan pendekatan yang digunakan. Hal ini boleh-boleh saja selama pemupukan yang ekonomis (yakni rekomendasi jumlah pupuk sedikit tetapi menghasilkan produksi pertanian yang tinggi dan BC ratio (benefit/cost) yang tinggi) tidak menjadi fokus perhatian. Tetapi, apabila hasil penelitian pemupukan yang tersedia telah diolah dan dikemas menjadi sistim pakar seperti ini para peneliti ini akan dapat memberi jawaban yang lebih rasional dan lebih ekonomis. Mengingat peneliti ini tidak hanya berkepentingan dengan aplikasi dari suatu teknologi, tetapi juga dasar keilmuwan darimana teknologi ini berkembang, para peneliti akan menemukan beberapa konsep dasar dari PKDSS. PKDSS dapat menyimak presentas slide yang menjelaskan tentang gambaran menyeluruh program PKDSS.
PKDSS v 2.0: User Manual
6
Juni 2005
Selain itu peneliti juga berkepentingan untuk menyusun basisdata yang baik tentang tanahtanah pertanian juga keperluan pupuk tiap lahan untuk suatu jenis tanah tertentu. Dalam pembuatan suatu basisdata yang baik, pemilihan database management system (DBMS) dan perancangan struktur basisdata menjadi krusial karena akan menentukan kemudahan penelusuran dan pengolahan data. Untuk mendukung kepentingan ini, PKDSS menawarkan fasilitas tool yang berisi basisdata tanah dan pupuk. Peneliti dapat menyimpan data tanah yang dimilikinya ke dalam basisdata ini selain dapat melihat data lapisan olah yang telah tersedia. Peneliti juga dapat menyimpan data keperluan pupuk untuk suatu tanaman tertentu di suatu lokasi di basisdata pupuk ini. Data ini diperlukan untuk memantau produksi pertanian di tanah tersebut.
3.2. PKDSS untuk penyuluh Lain dari peneliti, penyuluh lebih berkepentingan dengan aplikasi. PKDSS menyediakan cara perhitungan dan keluaran perhitungan yang siap pakai. Perhitungan untuk maksimum 6 contoh dalam satu kali perhitungan dalam PKDSS, memfasilitasi penyuluh untuk memberikan rekomendasi ke-enam lahan pertanian. PKDSS menyediakan galeri foto tentang kenampakan-kenampakan fisiologis yang ditunjukkan oleh tanaman yang kekurangan unsur hara, baik itu hara makro maupun mikro. Jadi PKDSS dapat dijadikan alat untuk deteksi dini kekurangan unsur hara pada beberapa tanaman yang ada di wilayah kerjanya. 3.3. PKDSS untuk staf pengajar dan mahasiswa PKDSS pada hakikatnya merupakan hasil perpaduan antara ilmu tanah, kepintaran buatan, dan teknologi informasi. Ini merupakan hal yang saat ini mendapat perhatian yang utama oleh para peneliti dan praktisi ilmu tanah demikian pula oleh pihak perguruan tinggi yang berkewajiban memelihara dan mengembangakan ilmu, termasuk ilmu tanah. Dengan adanya PKDD, para pengajar memperoleh tambahan informasi dan contoh bagaimana ilmu tanah dapat dipadukan dengan kemajuan-kemajuan teknologi saat ini. Hal ini akan memberikan dorongan semangat bagi para mahasiswanya untuk lebih sungguhsungguh menekuni ilmu yang dipelajarinya. Harapannya, di masa datang akan lebih banyak PKDSS v 2.0: User Manual
7
Juni 2005
lagi program-program aplikasi berbasis tanah yang memungkinkan orang awan lebih merasakan manfaat ilmu tanah dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, mahasiswa dan pengajar dapat pula menjadikan PKDSS sebagai objek penelitian untuk pengembangan yang lebih lanjut. PKDSS adalah suatu framework yang boleh dimodifikasi disesuaikan dengan kondisi daerah dan kebutuhan dari para klien. Modifikasi tidak serta merta dilakukan begitu saja tetapi memerlukan data dan informasi yang objektif dan akurat yang diperoleh daeri sejumlah hasil penelitian.
PKDSS v 2.0: User Manual
8
Juni 2005
4. Menginstall PKDSS Dalam bab ini, kebutuhan minimum komputer dan cara menginstall program PKDSS akan dijelaskan.
4.1. Kebutuhan komputer Ruang disk yang diperlukan untuk pengistallan adalah minimum 26 MB. Sistim operasi Window XP diharapkan sudah tersedia dalam komputer yang mau diinstall. Selain itu, progarm ini memerlukan komputer yang mempunyai MSAcces 97, dan MSPowerPoint versi 10. Lebih disukai kalau komputer mempunyai Program Microsof Office versi 10. Program ini berlum dicobakan pada komputer diluar spesifikasi di atas. Apabila PKDSS hendak diinstall pada sistim operasi di luar spesifikasi tidak akan dihalangi, tetapi segera kontak kami apabila menjumpai permasalahan sehingga kami bisa dengan segera memperbaikinya. Komputer juga diharuskan mempunyai CD-ROM 48 X atau 52 X untuk mengistall, karena program dikemas dalam bentuk CD. Program Acrobat Reader 5 diperlukan terutama untuk membuka Manual ini. Install program ini (tersedia dalam CD) sebelum atau sesudah pengintallan program PKDSS.
4.2. Prosedur penginstallan Prosedur penginstallan ini dapat dijumpai juga di readme.txt dalam CD. Lakukan prosedur berikut untuk pengintallan: 1. Tutup semua aplikasi komputer Anda 2. Masukkan CD PKDSS ke CD-ROM misal ke D: 3. Klik “Start” dari desktop toolbar, kemudian klik “Run”. Gambar 4.1 akan muncul.
PKDSS v 2.0: User Manual
9
Juni 2005
Gambar 4.1. 4. Klik “Browse” pada dialog yang muncul (Gambar 4.2), dan cari “setup.exe” pada CD-ROM
Gambar 4.2. Selanjutnya ikuti segala perintah dalam prosedur pengistallan. Alternatif lain 1. Anda klik Window Explorer 2. Klik CD-ROM 3. Klik Setup.exe Selanjutnya ikuti segala perintah dalam prosedur pengistallan.
PKDSS v 2.0: User Manual
10
Juni 2005
5. Belajar PKDSS Bab ini menyajikan 3 tutorial yang telah didesain untuk membimbing Anda bagaimana mengoperasikan PKDSS Tutorial 1: Membuka program PKDSS Tutorial 2. Memasukan data Tutorial 3. Menetapkan dan mencetak dosis pupuk Tutorial 4. Membaca dan menambah basis data Tutorial 5. Membaca dan menambah basis data pupuk 5.1. Tutorial 1: Membuka program PKDSS Untuk mengaktifkan PKDSS, lakukan langkah berikut: 1. Klik “Sart” pada desktop 2. Klik “Pogram” Kemudian cari dan klik program PKDSS 5.2. Tutorial 2: Memasukkan data
PKDSS memerlukan informasi tentang alamat tempat contoh diambil dan beberapa data kharakteristik tanah. Tabel 1 menyajikan jenis data, satuan, dan metode penetapan untuk karakteristik tanah
PKDSS v 2.0: User Manual
11
Juni 2005
Tabel 1. Data analisis tanah yang diperlukan No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14.
Data tanah Tekstur PH tanah (H2O) 1:2,5 C-organik N-total KTK tanah P-Olsen P-Bray 1 P potensial Retensi P K potensial K-dd Ca-dd Mg-dd Al-dd
Metode/Ekstraktan Pipet Air Kurmies Kjedahl NH4OAC pH7.0 Olsen Bray-1 HCl 25% KH2PO4 HCl 25% NH4OAC pH7.0 NH4OAC pH7.0 NH4OAC pH7.0 KCl 1N
Satuan % % me/100 g ppm P2O5 ppm P2O5 mg P2O5/100g % mg K2O/100g me/100g me/100g me/100g me/100g
Data pada tabel diatas dapat berasal dari: 1. Data uji tanah langsung, hasil analisis contoh tanah yang diambil dari lapang. 2. Data uji tanah dari database 3. Data uji tanah dari laporan hasil survey tanah
PKDSS versi 2.x akan menghitung dosis pupuk setelah pemasukan data lengkap dan tetap menghitung secara otomatis walaupun data tidak lengkap. Bila ada nilai uji tanah yang tidak dianalisis maka data tersebut tetap harus diisi. Misalnya retensi P (%) tidak dianalsis maka tanyalah kepada si pembawa contoh tanah apakah tanah tersebut termasuk Andisol (Andosol) atau diambil dari daerah sekitar gunung berapi dan berwarna gelap. Bila jawabannya “ya” maka masukan angka 90 dan bila tidak ada informasi apapun tentang tanah tersebut maka masukan saja angka 50. Untuk memasukan data, lakukan prosedur berikut ini: 1. Klik “File“ pada papan menu 2. Klik “Data baru“. PKDSS menampilkan formulir yang harus anda isi (Gambar 5.1). Sebagai latihan, cobalah masukkan data pada tabel berikut. TIPS : Gunakan tombol TAB atau Mouse untuk pindah dari satu kotak isian ke kotak lainnya.
PKDSS v 2.0: User Manual
12
Juni 2005
Tabel 2. Data tanah untuk latihan No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14.
Data tanah Pasir (%) Liat (%) pH tanah (H2O) 1:2,5 C-organik (%) N-total (%) KTK tanah (me/100g) P-Bray 1 (ppm P2O5) P2O5 potensial (mg/100g) K2O potensial (mg/100g) Retensi P (%) K-dd (me/100g) Ca-dd (me/100g) Mg-dd (me/100g) Al-dd (me/100g)
Tnh1 13 53 4.4 0.7 0.26 12.84 0.6 49 12 20 0.3 2.4 0.8 2.06
Tnh2 39 45 4.8 1.31 0.18 16.26 5.5 12 6 30 0.08 4.55 2.2 2.76
Masukkan alamat Anda untuk keterangan administrasi ! 3. Bila anda selesai memasukkan data, klik “OK“, Selanjutnya Anda dapat melakukan perhitungan.
Gambar 5.1 5.3. Tutorial 3: Menetapkan dan mencetak dosis pupuk Dalam latihan ini, anda belajar memahami prosedur penghitungan dosis pupuk dan bahan amelioran untuk tanaman jagung. Prosedur yang sama dapat dilakukan untuk menghitung dosis pupuk pada komoditas lainnya. Untuk menetapkan dosis pupuk, lakukan prosedur berikut: 1. Klik “Tetapkan“ pada papan menu. 2. Klik “Jagung“.
PKDSS v 2.0: User Manual
13
Juni 2005
PKDSS menampilkan display perhitungan (Gambar 5. 2) dan meminta Anda memilih metode perhitungan, jenis bahan amelioran, dan jenis pupuk yang akan digunakan.
Perhitungan dosis pupuk menggunakan metode terkoreksi dan tak terkoreksi. Pada metode terkoreksi, dosis anjuran telah dikoreksi oleh faktor tanah (tekstur, pH, kadar Corganik, retensi P, dan KTK tanah) sedangkan pada metode tak terkoreksi, dosis anjuran tidak memperhatikan faktor-faktor tersebut. Pilih terkoreksi, bahan organik = pupuk kandang, kapur = kaptan, pupuk N = Urea, pupuk P = SP36 dan pupuk K = KCl. 3. Klik “Hitung“ untuk menghitung dosis atau “Batal“ untuk membatalkan perhitungan. Bila tombol “Hitung“ diklik, maka tabel rekomendasi akan terisi dan muncul kode contoh, dosis anjuran untuk pupuk dan bahan amelioran. 4. Klik “Cetak“ bila akan mencetak hasil perhitungan atau klik “Tutup“ untuk keluar. Ulangi langkah
1 sampai dengan 5 untuk tanaman
padi sawah, padi gogo dan
kedelai.
PKDSS v 2.0: User Manual
14
Juni 2005
5.4. Tutorial 4: Membaca dan menambah basis data PKDSS dikembangkan untukmencapai tiga fungsi, yaitu: (1) menghitung dosis pupuk berdasarkan uji tanah, (2) menyusun basis data lapisan olah tanah (0-20 cm), dan membangun basis pengetahuan yang berkaitan dengan pengelolaan hara tanah. PKDSS versi 2.0 menyediakan fasilitas basis data untuk identifikasi defisiensi hara tanaman. Basis data ini berisi data lapisan atas tanah dari sejumlah lokasi di Jawa, baik dari lahan sawah maupun lahan kering. Untuk melihat basis data tanah, lakukanlah prosedur berikut: 1. Klik “Tool“ pada papan menu. 2. Klik “Basisdata tanah“. PKDSS menampilkan display dengan pilihan beberapa tombol: -
Pilih “Cari“ untuk mencari data uji tanah di basis data.
-
Pilih tombol “Tambah“ untuk menambahkan data uji tanah. Anda dapat menambahkan data yang anda miliki melalui tombol ini.
-
Pilih tombol “Grid view“ untuk mengurutkan data dan mencari kata.
-
Pilih tombol “Keluar“ bila sudah selesai.
TIPS: (1) Gunakan panah kiri atau kanan untuk mencari data dan (2) Anda juga bisa merubah data, selain menambahkan data.
Selain basis data tanah, PKDSS juga menyediakan basis kebutuhan pupuk tiap tanah di setiap lokasi (desa). PKDSS versi 2.x
hanya menampilkan basis data kosong, anda
diharapkan mengisi basis data ini untuk lokasi anda sendiri, dan hitung kebutuhan pupuknya dengan menggunakan PKDSS. Untuk itu, lakukan prosedur seperti pada basis data tanah: 1. Klik “Tool“ pada papan menu. 2. Klik “Basisdata pupuk”. PKDSS memunculkan tampilan dengan tombol-tombol yang berfungsi sama seperti basis data tanah.
PKDSS v 2.0: User Manual
15
Juni 2005
5.5 Tutorial 5: Menelusuri bank pengetahuan
PKDSS versi 2.x menawarkan beberapa cara untuk membantu anda dalam menggunakan software ini. Salah satunya adalah
tutorial yang menjelaskan tentang PKDSS versi 2.x.
Selain itu hampir setiap modul mempunyai tombol
“Tips“ dan “Tolong “, Anda bisa
mengkliknya dan memanfaatkan fasilitas yang ada didalamnya. Pada menu “Bantuan“ terdapat beberapa sub menu, yaitu: 1. About: Menampilkan informasi alamat bila anda hendak komplain atau memerlukan bantuan teknis tentang PKDSS. Cara pengisian, tentang
program, dan beberapa
dokumen dalam CD PKDSS juga disediakan. 2. Tutorial: Menampilkan dokumen tutorial. 3. Gejala Defisiensi:
Menampilkan galeri foto tentang gejala defisiensi hara beberapa
tanaman. 4. Sekilas PKDSS: Memberikan penjelasan tentang konsep PKDSS.
PKDSS v 2.0: User Manual
16
Juni 2005