M. DZULDJALAL. N 70200108045
Jenis Toksin yang terdapat di Industri Merkuri (Hg) Asbes Rhodamin B
Merkuri (Hg) Merkuri adalah elemen alami yang dapat ditemukan di berbagai lingkungan. Kegiatan manusia seperti membakar batu bara dan
menggunakan merkuri untuk manufaktur suatu produk telah meningkatkan jumlah merkuri yang bersirkulasi di dalam atmosfir, tanah, danau, sungai, dan laut. Merkuri yang terdapat pada lokasi-lokasi tersebut meningkatkan risiko terhadap manusia dan kehidupan liar.
Penggunaan Merkuri (Hg) dalam Industri
Merkuri digunakan pada berbagai industri, seperti: Pertambangan emas, logam, biji besi, metal plating Industri cat Industri kertas Industri peralatan listrik Industri kosmetik Industri pembuatan klor alkali Industri pembuatan plastik Industri penghasil bahan kimia Industri pembuatan baterai
Lanjutan….
Selain pada industri, merkuri juga digunakan pada peralatan kimia: Termometer Barometer Termostat Lampu flourescent Obat-obatan Insektisida
Lanjutan…. Pada bidang kodekteran merkuri (Hg) juga digunakan, seperti: Pengobatan penyakit kelamin (sifilis) Sebagai pembersih luka Obat diuretika Merkuri (Hg) juga digunakan pada bidang pertanian, seperti: Membunuh jamur Pembasmi hama
Tingkat Pencemaran Merkuri (Hg) Pencemarannya ke lingkungan terjadi bukan hanya pada pemakaiannya di industri dan penggunaan dalam kehidupan sehari-hari, tapi juga pada limbah dari produk yang mengandung merkuri, mulai dari limbah pertambangan, industri hingga batu baterai bekas sebagai limbah rumah tangga.
Efek Merkuri (Hg) dalam Tubuh (Mekanisme Kerja Merkuri) Merkuri adalah unsur kimia sangat beracun (toxic). Unsur ini dapat bercampur dengan enzyme di dalam tubuh manusia menyebabkan hilangnya kemampuan enzyme untuk bertindak sebagai katalisator untuk fungsi tubuh yang penting. Merkuri bersifat racun yang kumulatif, dalam arti sejumlah kecil merkuri yang terserap dalam tubuh dalam jangka waktu lama akan menimbulkan bahaya.
For De Entry Merkuri (Hg) dalam Tubuh
Asbes Asbes atau asbestos adalah salah satu bahan tambang yang bisa di temui dengan mudah di dunia dalam bentuk benang serat atau gumpalan serat. Bahan ini memiliki kekuatan dan ketahanan tinggi, terhadap api, panas serta zat kimia. Tetapi tidak bisa diuraikan oleh alam.
Penggunaan dalam industri Penggunaan asbes bisa ditemukan di industri pertambangan dan penggilingan, konstruksi dan industri lainnya.Penggunaan asbes dalam industri yaitu teruntama pada industri: ·Pipa semen dengan serat asbes ·Kampas kopling, kampas rem, dan komponen transmisi kendaraan bermotor. ·Pelapis kabel listrik ·Pelapis pipa heater ·Panel anti api ·Produk atap bangunan dll.
Pencegahan pencemaran Jangan dicampur dengan material lain. Simpan dengan wadah tertutup dan diangkut dengan
truk tertutup yang menjamin debu asbes tidak beterbangan. Buang limbah di lokasi khusus yang diusahakan mempunyai pemisah dengan tanah dan udara (bis beton/bunker). Jangan dimusnahkan dengan cara dibakar.
Code entry (cara masuknya) Biasanya serat asbes ini bisa menimbulkan risiko kesehatan jika masuk ke dalam tubuh melalui cara inhalasi. Jumlah kecil serat asbes di udara yang dihirup
seseorang
saat
menimbulkan rasa sakit.
bernapas
tidak
akan
Efek toksik terhadap kesehatan Paparan asbes menjadi masalah kesehatan ketika konsentrasi tinggi dari serat asbes yang terhirup selama jangka waktu yang lama 1.Asbestosis Gejala asbestosis muncul secara bertahap dan baru muncul hanya setelah terbentuknya jaringan parut dalam jumlah banyak dan paru-paru kehilangan elastisitasnya. Gejala pertama adalah sesak napas ringan dan berkurangnya kemampuan untuk melakukan gerak badan. Sekitar 15% penderita, akan mengalami sesak napas yang berat dan mengalami kegagalan
2. Mesothelioma Mesothelioma adalah Tumor ganas pada membran paru-paru. Selain mengenai orang yang bekerja pada lingkungan asbes tinggi bisa juga menyerang keluarga. Mesotelioma yang disebabkan oleh asbes bersifat ganas dan tidak dapat disembuhkan. Mesotelioma biasanya terjadi setelah pemaparan selama 30-40 tahun.
3. Kanker paru-paru
Kanker paru-paru adalah penyakit ini lebih banyak muncul jika seseorang terus menerus bekerja
dalam
lingkungan
yang
terkontaminasi asbes.Para perokok cenderung
lebih beresiko dibandingkan bukan perokok bila menghirup debu asbes.
4.Penyebaran Penebalan Pleura
Penyebaran penebalan pleura, muncul pada membran paru-paru (pleura) yang tergores oleh serat asbes. Daerah yang terkena disebut plak pleura. Penyakit ini bersifat kronis dan tidak ada obatnya.
Cara monitoring zat racun dalam industri
Cara memonitoring asbes dalam industri yaitu dengan melakukan kontrol debu.
Cara pencegahan keracunan di industri / lingkungan kerja Mengidentifikasi bahan yang mengandung asbes dan
memperhitungkan resiko yang bisa terjadi. Jauhkan anak anak dari daerah tersebut Menggunakan perlengkapan yang diperlukan seperti masker, kacamata, sarung tangan dan pakaian ganti. Menyiram material tersebut untuk mengurangi debu
Meminimalkan jumlah orang yang kontak dengan
material tersebut Dimasukkan dalam wadah tertutup rapat
Sedapat mungkin,bahan-bahan berbahaya diganti
dengan bahan-bahan lain yang kurang lebih sama fungsi dan manfaatnya tetapi yang btidak berbahaya atau kurang bermanfaat.
Rhodamin B Rhodamin B adalah salah satu zat pewarna sintetis yang biasa digunakan pada industri tekstil dan kertas . Zat ini ditetapkan sebagai zat yang dilarang penggunaannya pada makanan melalui Menteri Kesehatan (Permenkes) No.239/Menkes/Per/V/85.
Rhodamin B ini juga adalah bahan kimia yang digunakan sebagai bahan pewarna dasar dalam tekstil dan kertas. Pada awalnya zat ini digunakan untuk kegiatan histologi dan sekarang berkembang untuk berbagai keperluan yang berhubungan dengan sifatnya dapat berfluorensi dalam sinar matahari.
Atom Klorin yang ada pada Rhodamin B yang menyebabkan terjadinya efek toksik bila masuk ke dalam tubuh manusia. Atom Cl yang ada sendiri adalah termasuk dalam halogen, dan sifat halogen yang berada dalam senyawa organik akan menyebabkan toksik dan karsinogen.
Rhodamin B yang masuk dalam tubuh dapat mengubah bentuk dan organisasi sel sel hati dari normal ke patologis, yaitu perubahan sel hati menjadi nekrosis dan jaringan sekitarnya mengalami desintgrasi atau disorganisasi.
2. Selain itu dapat diukur pula dengan parameter Biochemical Oxygen Demand (BOD). Biological Oxygen Demand (BOD) adalah suatu analisis empiris yang mencoba mendekati secara global proses mikrobiologis yang benar-benar terjadi di dalam air. Angka BOD adalah jumlah oksigen yang dibutuhkan oleh bakteri untuk menguraikan (mengoksidasikan) hampir semua zat organis yang terlarut dan sebagian zat organis yang tersuspensi dalam air. Pemeriksaan BOD diperlukan untuk menentukan beban pencemaran akibat air buangan penduduk atau industri, dan untuk mendisain sistem pengolahan biologis bagi air yang tercemar tersebut. Penguraian zat organis adalah peristiwa alamiah. Apabila sesuatu badan air dicemari oleh zat organis, bakteri dapat menghabiskan oksigen terlarut dalam air selama proses oksidasi tersebut yang bisa mengakibatkan kematian ikan. Keadaan menjadi anaerobik dan dapat menimbulkan bau busuk pada air.
3. Sedangkan untuk melihat kepekatan wama maka dapat dilakukan pengukuran intensitas warna.
Pada prinsipnya pembangunan sektor industri tekstil tidak boleh mengganggu terhadap kualitas hidup dan lingkungan yang dapat menimbulkan permasalahan, untuk mencapai lingkungan yang bersih, sehat, dan nyaman, wajib dilakukan program produk bersih ( Cleaner Production ) beserta penerapan teknologi bersih ( Clean Tecnology ) yang berkelanjutan ( Sustainable ).
Sebaiknya pemerintah sebagai pelaksana program dan
aparat sebagai pengawasan dan penegak hukum sebaiknya ( Back to Job Discription ) kembali menjalankan tugas pokok dan fungsinya sebagai Abdi Negara. Sementara masyarakat sebagai elemen lingkungan harus pro aktif berpartisipasi dalam pengawasan dan pengelolaan lingkungan. Dengan demikian pengelolaan lingkungan harus menjadi bagian dari tanggung jawab kita bersama.
TERIMA KASIH