Tm1_mat3_vektor.pptx

  • Uploaded by: umisaaadah
  • 0
  • 0
  • December 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Tm1_mat3_vektor.pptx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,679
  • Pages: 34
MATEMATIKA 3 (TKS 401/ 2 sks) - VEKTOR -

PROGRAM STUDI S1 DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNDIP

GARIS BESAR PROGRAM PEMBELAJARAN Deskripsi singkat : Mata kuliah ini mencakup penjelasan tentang Matrik, Vektor dan metode Numerik. Standar Kompetensi (SK) : Setelah mengikuti mata kuliah ini diharapkan mahasiswa dapat memahami dan menerapkan pengetahuan matrik, vektor dan metode numerik, serta dapat menggunakannya untuk pemecahan permasalahan dalam bidang keahlian teknik sipil.

Tatap Muka 1 No

1

Kompetensi dasar (KD)

Mahasiswa akan dapat memahami dasar-dasar vektor

Pokok bahasan

DasarDasar Vektor

       

Sub pokok bahasan

Metoda

Soft skill*

Pustaka

Pengertian vektor. Penjumlahanvektor. Pengurangan vektor Perkalian vektor dengan skalar Vektor dalam bidang Vektor dalam ruang Pergandaan titik Pergandaan silang

Ceramah, DL, CL

1, 2, 3, 4, 5, 7

1, 2, 5, 6

Tatap Muka 2 No

2

Kompetensi dasar (KD)

Mahasiswa akan dapat menerapkan ilmu diferensial dalam permasalahan ketekniksipilan

Pokok bahasan

Sub pokok bahasan

  

Diferensial  Vektor    

Turunan fungsi vektor. Kurva Kecepatan dan percepatan Kelengkungan Torsi Gradient Divergensi Curl

Metoda

Soft skill*

Ceramah, DL, CL

1, 2, 3, 4, 5, 7

Pustaka

1, 2, 5, 6

Tatap Muka 3 No

Kompetensi dasar (KD)

3

Mahasiswa akan dapat menerapkan ilmu integral vektor dalam permasalahan ketekniksipilan

Pokok bahasan

Integral Vektor

     

Sub pokok bahasan

Metoda

Soft skill*

Integral garis Teorema Green Integral permukaan Teorema Stokes Integral Isi Teorema Gauss

Ceramah, DL, CL

1, 2, 3, 4, 5, 7

Pustaka

1, 2, 5, 6

Tatap Muka selanjutnya No

Kompetensi dasar (KD)

Pokok bahasan

Sub pokok bahasan

4

MATRIK

Tatap muka 4 s/d 7

5

UTS

Materi Tatap Muka 1 s/d 7

6

METODE NUMERIK

Tatap muka 8 s/d 14

7

UAS

Materi Tatap Muka 8 s/d 14

Metoda

Soft skill*

Pustaka

Ceramah, DL, CL

1, 2, 3, 4, 5, 7

1, 2, 5, 6

Uraian

3, 4

1, 2, 5, 6

Ceramah, DL, CL

1, 2, 3, 4, 5, 7

3,4

Uraian

3, 4

3,4

PUSTAKA 1. Ayres Frank JR., 1996. Kalkulus Diferential dan Integral. Jakarta: Erlangga. pp. 289 - 310 2. Bronson, Richard & Costa, Gabriel, 2007. Persamaan Diferensial. Jakarta: Erlangga. pp. 98-100 3. Munir, Rinaldi, 2003. Metode Numerik. Bandung: Informatika. pp: 123 - 180 4. Triatmojo, Bambang, 2003. Metode Numerik. Yogyakarta: Betta Offset, 5. Kartono, 2002. Aljabar Linier, Vektor dan Eksplorasinya dengan Maple. Yogyakarta: Graha Ilmu. pp 1- 294. 6. Kreyzig, Erwin. 1993. Matematika Teknik Lanjutan : Buku 1. Jakarta : Gramedia. PP. 399-519

SOFT SKILL KODE 1 2 3 4 5 6 7

SOFT SKILL Kerjasama Membangun hubungan interpersonal Kemampuan berkompetisi Percaya diri, mandiri, ulet dan pantang menyerah Kemampuan berkomunikasi dan berdiskusi Kemampuan menilai dan menghargai pendapat Organisasi dan kepemimpinan

METODE PEMBELAJARAN DL : Discovery Learning SGD : Small Group Discusion CL : Cooperative Learning

DASAR – DASAR VEKTOR : PENGERTIAN

 Skalar • Hanya mempunyai besar • Contoh : massa, volume, temperatur, energi

 Vektor • Mempunyai besar dan arah • Contoh : gaya, kecepatan, percepatan

DASAR – DASAR VEKTOR : PENGERTIAN

Macam – macam Vektor : - Vektor bebas : dapat digeser kemana saja asal besar dan arahnya tetap - Vektor tak bebas : titik tangkap, arah, besar dan garis kerjanya diperhatikan A

B

A = titik pangkal B= titik ujung

DASAR – DASAR VEKTOR : PENJUMLAHAN VEKTOR

Pada penjumlahan vektor berlaku sifat-sifat : • Komutatip : • Asosiatip : • Identitas : (0 = vektor nol/ zero vektor) • Invers : A

B A O

DASAR – DASAR VEKTOR : PENGURANGAN VEKTOR

Jika maka besarnya adalah nol dan arahnya tak didefinisikan A

B A O

PERKALIAN VEKTOR DENGAN SKALAR • Perkalian vektor dengan skalar k yang dinyatakan dengan k adalah suatu vektor yang : • Panjang/ besarnya k • Arahnya searah dengan bila k > 0 dan berlawanan arah dengan bila k < 0 • Sifat – sifat : • Berlaku Hukum Distributif : • Dimana: = vektor • k, l = skalar

VEKTOR DALAM BIDANG • Vektor dalam bidang XOY dapat dinyatakan sebagai penjumlahan dua vektor : • Dimana : • = vektor komponen sumbu X • = vektor komponen sumbu Y • Jika panjang vektor • Maka panjang panjang

VEKTOR DALAM BIDANG Y B

A

O

X

Unit vektor (vektor satuan) adalah suatu vektor yang panjangnya satu satuan, dalam bidang ada dua vektor satuan : •Vektor satuan pada sumbu X ke arah positif dinyatakan dengan •Vektor satuan pada sumbu Y ke arah positif dinyatakan dengan

Secara umum vektor dalam bidang dinyatakan sebagai :

VEKTOR DALAM BIDANG

• Jika A dan B maka vektor yang menghubungkan titik A dan B adalah :

• Jarak A dan B = Panjang

VEKTOR DALAM RUANG Z

Dimana : O

Y

= vektor komponen sumbu X = vektor komponen sumbu Y = vektor komponen sumbu Z

X

jika panjang vektor Maka panjang panjang panjang

VEKTOR DALAM RUANG • Secara umum vektor dalam ruang dinyatakan sebagai

Vektor satuan pada sumbu X ke arah positif dinyatakan dengan Vektor satuan pada sumbu Y ke arah positif dinyatakan dengan Vektor satuan pada sumbu Z ke arah positif dinyatakan dengan

• Jika A dan B maka vektor yang menghubungkan titik A dan B adalah :

PERGANDAAN TITIK (DOT PRODUCT)

Pada pergandaan titik berlaku • Hukum komutatif : • Hukum distributif: • Perkalian dengan skalar m: • Sifat unit vektor:

PERGANDAAN TITIK (DOT PRODUCT)

• Jika • Maka • Jika dan dan bukan vektor nol maka dan saling tegak lurus • Hasilnya skalar

PERGANDAAN TITIK (DOT PRODUCT)

• Proyeksi vektor b pada vektor a = b dapat dipandang sebagai komponen dari dalam arah

 Perkalian Silang

Hasilnya vektor

A  B  A B sin AB a N   B  A

A

AB

B

AB

aN = vektor satuan yang tegak lurus pada bidang yang dibentuk oleh vektor-vektor A dan B (arahnya sesuai dengan aturan ulir tangan kanan)

1.3 SISTEM KOORDINAT KARTESIAN  Titik • dinyatakan dengan 3 buah koordinat x, y dan z P(x, y, z) • Contoh : P(1, 2, 3) Q(2, - 2, 1)

 Vektor • dinyatakan dengan tiga buah vektor satuan ax, ay dan az • Contoh : r = x + y + z = x ax + y ay + z az • vektor posisi dari sebuah titik dalam ruang

• Vektor Posisi

r P  a x  2a y  3a z r P  2a x  2a y  a z

• Vektor antara 2 titik

R PQ  r P  r Q  (2  1)a x  (2  2)a y  (1  3)a z  a x  4a y  2a z

• Titik asal • Bidang

 

O(0, 0, 0) x = 0 (bidang ZOY) y = 0 (bidang ZOX) z = 0 (bidang XOY)

Elemen Luas (vektor)  dy dz ax  dx dz ay Elemen Volume (skalar) dx dy dz

 dx dy az

 Perkalian titik dalam sistem koordinat kartesian

A  Ax a x  Ay a y  Az a z

B  B x a x  B y a y  Bz a z

A  B  A B cos A, B A  A A A 2 x

2 y

2 z

B  B B B 2 x

2 y

2 z

aB 

B B

cos 0o  1 cos 90o  0 ax  ax 1 ay  ay 1 az  az 1 ax  ay  ay  ax  0 ax  az  az  ax  0 ay  az  az  ay  0 A  B  A x Bx  A y B y  A z Bz

• Proyeksi vektor A pada vektor B A

(A  a B )a B AB

B Proyeksi A pada B

Contoh Soal 1.1 Diketahui tiga buah titik A(2, 5, - 1), B(3, - 2, 4) dan C(- 2, 3, 1). Tentukan : a). RAB  RAC b). Sudut antara RAB dan RAC c). Proyeksi vektor RAB pada RAC Jawab :

R AB  a x  7a y  5a z R AC  4a x  2a y  2a z R AB  R AC  (1)( 4)  (7)( 2)  (5)( 2)  20 R AB  1  49  25  8,660 cos   a AC 

R AC  16  4  4  4,899

R AB  R AC 20   0,471    61,9o R AB R AC (8,660)(4,899) R AC  4 a x  2 a y  2 a z    0,816 a x  0,408 a y  0,408 a z R AC 4,899

Proyeksi RAB pada RAC :

(R AB  a AC )a AC  [(1)( 0,816)  (7)( 0,408)  (5)(0,408)]a AC  4,08(0,816a x  0,408a y  0,408a z )  3,330a x  1,665a y  1,665a z )

 Perkalian silang dalam sistem koordinat kartesian A  Ax a x  Ay a y  Az a z

B  B x a x  B y a y  Bz a z

A  B  A B sin  AB a N   B  A

A

AB

sin 0o  0 sin 90o  1 B

ax  ax  0 ay  ay  0 az  az  0 a x  a y  a z  a y  a x

a x  a z  a y  a z  a x

AB

a y  a z  a x  a z  a y

A  B  ( A y B z  A z B y )a x  ( A z B x  A x B z )a y  ( A x B y  A y B x )a z ax

ay

az

A  B  Ax A y Az B x B y Bz

More Documents from "umisaaadah"