Tk Morfologi.docx

  • Uploaded by: Aura Nabilla
  • 0
  • 0
  • April 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Tk Morfologi.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,197
  • Pages: 6
Nama

: Aura Nabilla

NIM

: 03031181621014

Klasifikasi dari Bakteri Berdasarkan Macam-macam Bentuk Sel 1.1.

Sel Bakteri Bakteri merupakan organisme bersel tunggal yang dapat hidup bebas di

lingkungan seperti di tanah, air, dan sisa-sisa makhluk hidup serta di dalam tubuh manusia maupun hewan. Bakteri berukuran sangat kecil yaitu berkisar antara 0,2-1 μm sehingga hanya dapat dilihat di bawah mikroskop. Bentuk bakteri dapat beragam dan bentuk yang beragam ini dapat dijadikan dasar klasifikasi dari bakteri. Bakteri ada yang bersifat patogen yang dapat menyebabkan penyakit pada manusia maupun hewan. Selain itu, bakteri juga dapat bersifat menguntungkan dan berperan penting dalam kehidupan di bumi. Kehidupan makhluk hidup seperti manusia, hewan dan tumbuhan sangat bergantung pada bakteri. Bakteri berguna dalam mendegradasi atau merombak sampah dan jasad mati. Bakteri juga berguna dalam mengubah komponen-komponen organik menjadi anorganik agar dapat diserap oleh tumbuhan. Adapun ciri-ciri dari bakteri yaitu sebagai berikut: 1.

Merupakan prokariotik (inti sel bakteri tidak memiliki membran inti) dan tidak memiliki klorofil.

2.

Bakteri bersifat heterotrof dan dapat hidup sebagai saprofit atau parasit, tetapi ada juga beberapa bakteri yang dapat membuat makanan sendiri yang disebut bakteri autotrof.

3.

Setiap sel bakteri, terdapat tiga komponen yaitu dinding sel, membran plasma dan sitoplasma.

4.

Memiliki dinding sel yang mengandung peptidoglikan yaitu suatu molekul yang mengandung rangkaian disakarida dan ikatan peptida.

5.

Mempunyai organel sel berupa ribosom yang mengandung satu jenis RNA polymerase.

6.

Membran plasmanya mengandung lipid dan ikatan ester.

7.

Bakteri memiliki kapsul yang terdiri atas polisakarida yang berguna untuk melindungi diri dari fagositosis. Bakteri yang berkapsul biasanya lebih patogen dari pada yang tidak memiliki kapsul.

8.

Beberapa bakteri dapat membentuk biofilm yang berguna untuk mempertahankan diri dari ancaman lingkungan.

9.

Sitoplasma bakteri terdiri atas protein, karbohidrat, lemak, ion organik, kromatofora serta terdapat organel sel kecil yang disebut ribosom dan asam nukleat sebagai penyusun DNA dan RNA.

10.

Reproduksi vegetatif dengan membelah diri dan generatif dengan paraseksual.

11.

Beberapa bakteri dapat menghasilkan spora yang sangat tahan terhadap bahan kimia dan tekanan fisik sehingga mampu beradaptasi terhadap lingkungan yang ekstrim seperti kondisi kering, pemanasan dan keadaan asam.

1.2.

Ukuran dan Bentuk Sel Bakteri Ukuran dan bentuk sel bakteri bervariasi, ukurannya berkisar 0,4-2,0 mm.

Ukuran tubuh bakteri sangat kecil, umumnya bentuk tubuh bakteri dapat dilihat dengan menggunakan mikroskop melalui perbesaran 1000x atau lebih. Satuan tubuh bakteri adalah mikrometer. Satu mikron sama dengan 1/1000 mm. Panjang tubuh bakteri antara 1-2 mikron, sedangkan lebarnya antara 2-5 mikron. Bakteri yang berumur 2-6 jam umumnya lebih besar dari bakteri yang berumur lebih dari 24 jam. Bakteri yang berbentuk coccus mempunyai diameter 0,5 mikron dan ada pula yang berdiameter 2,5 mikron. Bakteri yang berbentuk basil (batang) mempunyai diameter 2 mikron, sedangkan panjangnya 1-1,5 mikron. Bentuk sel bakteri dapat terlihat di bawah mikroskop cahaya, dapat berbentuk kokus (bulat), basil (batang), dan spiral. Bentuk sel kokus terdapat sebagai sel bulat tunggal, berpasangan (diplococcus), berantai (streptococcus), atau tergantung bidang pembelahan, dalam empat atau dalam kelompok seperti buah anggur (stafilococcus). Bentuk sel serupa batang biasanya bervariasi, memiliki panjang mulai dari batang pendek sampai batang panjang yang melebihi beberapa kali diameternya. Ujung sel bakteri serupa batang dapat berupa lingkaran halus, seperti bakteri enterik Salmonella typhosa atau berbentuk kotak seperti Bacillus anthracis. Bentuk batang serupa benang panjang yang tidak dapat dipisahkan menjadi sel tunggal diketahui sebagai filamen. Bentuk batang fusiform, meruncing pada kedua ujungnya ditemukan pada bebebrapa bakteri rongga mulut dan lambung. Bakteri batang melengkung bervariasi mulai dari yang kecil, bentuk

koma, atau sedikit uliran dengan suatu lengkungan dengan jumlah tunggal, seperti Vibrio cholerae, sampai yang berbentuk spiroket panjang, seperti Borrelia, Treponema dan Leptospira, yang memiliki banyak uliran (Bintari dkk, 2015).

Gambar 1. Rangkaian Sel Bakteri Secara Umum (Sumber: Firmansyah, 2009).

Beberapa bakteri memiliki bentuk yang berbeda dari bentuk umumnya bakteri seperti di atas, tetapi lebih mirip dengan struktur hifa dari jamur (fungi). Struktrur bakteri dalam kelompok ini dimasukan dalam kelompok aktinomiset yang tubuhnya serupa hifa atau filamen dan menghasilkan spora. Bakteri kelompok aktinomiset terkenal karena dapat menghasilkan senyawa antimikroba berupa antibiotika, seperti: Streptomyces menghasilkan antibiotik streptomisin. 1.3.

Klasifikasi Bentuk Bakteri

1.3.1.

Coccus (kokus) Coccus merupakan bakteri yang memiliki sel berbentuk bulat, seperti

bola-bola kecil. Sel bakteri yang berbentuk kokus ini muncul pada beberapa penataan yang khas tergantung dari spesiesnya. Bakteri berbentuk kokus sendiri dapat dibedakan menjadi beberapa jenis. Bakteri berbentuk kokus yang pertama adalah jenis monococcus, yaitu bakteri berbentuk bulat yang tersusun tunggal. Contoh bakteri yang berbentuk monococcus yaitu Neisseria gonorrhoe. Golongan bakteri berbentuk kokus yang kedua adalah diplococcus, yaitu bakteri berbentuk bulat yang tersusun berpasangan. Contoh bakteri yang berbentuk diplococcus yaitu Diplococcus pneumonia. Golongan kokus selanjutnya adalah streptococcus, yaitu bakteri yang berbentuk bulat dengan susunannya membentuk

rantai. Contoh bakteri yang berbentuk streptococcus yaitu Streptococcus thermophillus, S. lactis, S. pyogenes, dan S. mutans. Sarcina atau tetrad, yaitu bakteri yang berbentuk bulat dengan susunannya seperti kubus. Contoh bakteri yang berbentuk sarcina atau tetrad yaitu Sarcina sp, dan Micrococcus luteus. Staphylococcus, yaitu jenis bakteri yang berbentuk bulat dengan susunannya bergerombol membentuk, seperti buah anggur. Contoh dari jenis bakteri yang berbentuk staphylococcus yaitu bakteri Staphylococcus aureus (Toelle, 2014).

Gambar 2. Struktur Sel Coccus (Sumber: Pommerville, 2011).

1.3.2.

Bacillus (basil) Bacillus merupakan bentuk sel bakteri yang berbentuk seperti batang.

Ujung bakteri ini ada yang berbentuk seperti tampak persegi, ada yang bundar, ada juga yang berbentuk meruncing atau lancip seperti cerutu. Basil juga ada yang melekat antara satu dengan jenis yang lainnya, ujung dengan ujung sehingga memberikan kesan penampilan yang berikatan seperti rantai (Sartika dkk, 2005). Golongan yang pertama adalah monobacillus, yaitu bakteri yang berbentuk batang dengan susunannya berupa sel tunggal atau hnya terdiri dari satu sel. Contoh bakteri bentuk monobacillus yaitu Lactobacillus, Salmonella typhosa, dan Eschericia coli. Diplobacillus, yaitu bakteri berbentuk batang yang tersusun berpasangan atau bergandengan dua-dua. Contoh bakteri yang berbentuk diplobacillus yaitu Diplobacillus pneumonia. Golongan yang terakhir adalah streptobacillus, yaitu bakteri berbentuk batang yang tersusun berantai atau menyerupai rantai. Contoh dari bakteri yang berbentuk streptobacillus yaitu Azotobacter, Bacillus antracis, dan juga Streptobacillus moniliformis.

Gambar 3. Struktur Bakteri Bacillus (Sumber: Pommerville, 2011).

1.3.3.

Spirillum (spiral) Spiriillum merupakan bakteri yang berbentuk melilit atau berbengkok-

bengkok atau spiral (seperti lengkung). Bakteri berbentuk spiral dapat diklasifikasikan menjadi beberapa jenis, antara lain sebagai berikut. Jenis yang pertama adalah vibrio, yaitu bakteri berbentuk koma. Contoh bakteri yang berbentuk vibrio yaitu Vibrio cholera. Jenis yang kedua adalah spirillum, yaitu bakteri yang berbentuk lengkung lebih dari setengah lingkaran. Selain itu, spirillum memiliki bentuk spiral yang tebal, dinding sel yang kaku, dan memiliki flagella sebagai alat gerak. Jenis yang terakhir adalah spiroseta, yaitu bakteri yang berbentuk mirip dengan spiral, hanya saja lebih berkelok dengan ujung yang lebih runcing. Spiroseta berbentuk spiral yang tipis, dinding sel fleksibel, tetapi tidak memiliki flagella. Contoh bakteri tersebut yaitu Spirochaeta pallidum.

Gambar 4. Struktur Sel Spirillum (Sumber: Pommerville, 2011).

DAFTAR PUSTAKA

Bintari, N., dkk. 2015. Isolasi dan Identifikasi Bakteri Penyebab Busuk Lunak pada Umbi Wortel Varietas Lokal di Bali. Jurnal Metamorfosa. 2(1): 9-15. Firmansyah, R. 2009. Biologi I. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional. Pommervile, J. C. 2011. Alcamo’s Fundamentals of Microbiology. Boston: Jones and Bartlett Publisher. Sartika, R., dkk. 2005. Analisis Mikrobiologi Escheria coli pada Hasil Olahan Hewan Sapi dalam Proses Produksinya. Makara Kesehatan. 9(1): 23-28. Toelle, N. 2014. Identifikasi dan Karakteristik Staphylococcus sp. Dan Streptococcus sp. dari Infeksi Ovarium pada Ayam Petelur Komersial. Jurnal Ilmu Ternak. 1(7): 32-37.

Related Documents

Tk
May 2020 28
Tk
June 2020 28
Tk
November 2019 44
Grundlagen Tk
July 2020 17
Tk Kitosan.docx
October 2019 36
Tk Pcgdth2008
November 2019 26

More Documents from ""